SPTK Kel 3
SPTK Kel 3
Disusun Oleh
Nabilah Kartika Ayu
2110070
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA TAHUN AJARAN
2023/2024
STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN
(SP 1 IBU HAMIL)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
Ny.D cemas khawatir dan susah tidur , ibu mengatakan jika kehamilanya yang pertama
belum siap memiliki anak dan suami ingin segera memiliki anak.
SP :
1. Klien mampu memahami cara menyesuaikan dengan perubahan biologis selama
kehamilan
2. Klien mampu memahami cara menyesuaikan dengan perubahan psikologi selama
kehamilan
4. Tindakankeperawatan.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu, namasaya Jasmine, nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
Evaluasi
Validasi
“ Tidak bisa tidur ? Apa yang menyebabkan ibu tidak bisa tidur?”
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kecemasan pada ibu yang
membuat ibu tidak bisa tidur? Dimana kita duduk? Di ruangtamu? Berapa lama?
Bagaimana kalau 20 menit”
KERJA:
“ibu, apa yang membuat ibu tidak siap pada kehamilan pertama?Apa yang ditakutkan?”
“Nah, Untuk menghindari mual muntah yang berlebihan, ibu bisa melakukan kebiasaan
meminum air hangat pada saat bangun tidur, sarapan pagi nya ibu bisa di ganti memakan
biscuit ya,. ”
“ untung mengurangi rasa cemas ibu, mari kita lakukan teknik tarik nafas dalam agar ibu
tidak cemas karena bayi yang didalam kandungan ibu akan merasakan apa yang
dirasakan oleh ibu, jadi jangan cemas lagi ya bu”
TERMINASI
Evaluasi Subjektif
Evaluasi Objektif :
Bisa ibu ulang lagi cara tadi untuk mengurasi kecemasan ibu"
"Bagussekali, ibu bias peragakan kembali satu cara yang sudah kita praktikkan?"
"Bagusya ibu.
Kalau ibu lihat jadwal ini jam berapa saja ibu harus latihan?"
Topik" Bagaimana kalau kitabertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
kecemasan denganc ara yang kedua?
Waktu Jam berapa? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan bicara?
Tempat Di mana tempatnya.
Salam Terapeutik
(SP 2 INFANT)
Jelaskan ruangan yang aman dan tertata untuk anak bereksplorasi dan Anjurkan
membangun interaksi yang baik dengan bayi
Anjurkan memberi mainan atau material sesuai dengan usia
B. STRATEGI PELAKSANAAN
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, namasaya jasmine, nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Validasi
“ke khawatiran seperti apa bu yang ibu maksud”
“bagaimana kalo kita ngobrol dulu”
KERJA:
“jadi bu diumur bayi ibu sudah biasa terjadi, jadi ibu tidak usah cemas “
“tumbuh kembang bayi akan melewati tahapan yang berbeda. Ibu jangan khawatir jik a
mengalami perbedaan perkembangan”
“biar anak ibu meng eksplorasi adalah hal penting bagi anak”
“Bagi anak, kegiatan eksplorasi ini juga sangat penting dalam mengasah kemampuan motorik
dan sensorinya. Saat bereksplorasi, anak mengasah kemampuan motorik dan sensori.
Tentu akan baik jika kemampuan motorik dan sensori ini seringdiasah. Kesimpulanny a,
kegiatan eksplorasi itu sangat penting bagi anak. Adanya ruang eksplorasi anak dalam belajar
adalah sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua. Orang tua
perlu memberikan dukungan penuh, agar anak memiliki ruang eksplorasinya sendiri”
TERMINASI
EvaluasiSubjektif
“Bagaimana bu, jika kurang jelas saya ulangi lagi”
EvaluasiObjektif :
"Bagus sekali, jika ibu paham”
RTL (RencanaTindakLanjut):
“bisa kapanpun ibu melatih anak ibu”
KYAD (Kontrak Yang Akan Datang) WaktuTempatTujuan/Topik
Topik “Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan berdiskusi
supaya ibu tidak cemas lagi?”
Waktu Jam berapa? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan bicara?
Tempat Di mana tempatnya.
Salam Terapeutik
Sampai ketemunantiya bu, selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERWATAN
(SP 3 TODDLER)
18 APRIL 2023
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Anak tidak mau berbicara sepatah kata pun, anak tak pernah terditraksi pada lingkungan
sekitarnya. Ibu mengajak an. B bicara tetapi tidak ada respon, anak tidak pernah meminta
makan atau minum karena Ny.T selalu mengingatwaktu jam makan. Anak juga tidak
pernah meminta BAB atau BAK karena selalu dipakaikan popok sekali pakai dan hanya
menangis ketika dirasa sudah tidak nyaman, Ny T juga berusaha mengundang teman
teman seumuran An. B tetapi An. B acuh dan diam hanya menonton tontonan yang biasa
ia tonton. Mainan yang dibeli oleh Ny. T juga hanya dilihat sebentar lalu diacuhkan
2. Diagnosis/masalah keperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan toddler.
3. Tujuan :
Setelah diberikan eduksi 1x30 menit, diharapkan peran orang tua meningkat, dengan
kriteria hasil :
a) Orang tua mampu menyampaikan pengalaman dalam mengasuh anak usia kanak
kanak
b) Orang tua mampu menyebutkan tugas tahap perkembangan yang di raih anak
c) Orang tua mampu mengetahui penyimpangan perkembangan masa kank-kanak
dan bagaimana cara mengatasinya.
4. Tindakan keperawatan :
a) Mengajarkan anak atau memberi aktivitas yang mendukung, pertumbuhan anak yang
baik, sepertik : belajar menghitung, menyusun mainan (puzzle), dan lain-lain.
b) Mampu memberi gizi yang baik ke anak, seperti memberi makanan dan minuman
yang mengandung 6 protein dan kaya vitamin
c) Memonitor kesehatan anak, imunisasi untuk anak.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
FASE ORIENTASI
Perawat : perkenalkan bu nama saya ana perawat ana yang bertugas pada pagi hari ini, tugas
saya disini adalah akan memberikan edukasi pada ibu tentang kesiapan peningkatan
perkembangan anak usia toddler.
Perawat : baik ibu sulis, untuk adiknya ini berusia berapa tahun?
Perawat : baik bu, disini saya akan ngobrol bersama ibu selama 15 menit, apakah ibu dan
adik bersedia?
FASE KERJA
Perawat : nah bu diumur bima yang sudah 3 tahun ini bima sudah bisa melakukan apa saja?
Ibu pasien : sekarang bika itu sudah aktif terus main sendiri sama teman-temannya, dan kalau
makan sekarang juga bisa sendiri mbak
Perawat : wahh iya? Alhamdulillah pertumbuhan perkembangan adik sangat baik, untuk
makannya gimana bu?
Ibu pasien : iyaa mbak makan nya baik tapi ya pilih pilih
Perawat : baik ibu, kala dirumah bima suka bantu bantu ibu ga seperti bersih bersih atau main
main ngerecokin gitu bu?
Ibu pasien : iyaa mbak kadang suka ngerecokin waktu saya bersih bersih rumah
Perawat : kira kira bu dari tingkah bima ada ga bu kelakuan bima yang terkadang bikin ibu
jengkel atau ada yang ngeganjel?
Perawat : ohh adek suka ya gambar gambar di tembok, oiya buk klo bima lagi aktif aktifnya
nih apa yang biasanya ibu lakukan?
Ibu pasien : ya saya bilangin aja, jangan diberantakin ya. jangan main jauh jauh
Perawat : baik ibu, sebenarnya gapapa bu kalo seandainya bima lagi seneng senengnya aktif,
suka ngebantuin ibu tapi bima ga bisa malah ngerecokin, memang di usia bima yang
memasuki kategori usia toddler atau usia 3 tahun ini memang tahap tumbuh kembangnya
bima adalah memasuki tumbuh kembang otonomi atau dia lagi senang melakukan sesuatu
karena bima mulai merasa seperti dia punya kuasa kecuali nanti misalnya bima mulai
melakukan perilaku yang meyimpang, misalnya dia melakukan hal hal yang engga wajar atau
dia melakukan menyakiti teman sebayanya itu mungkin nanti bisa ibu bimbing ibu arahkan,
nah ditahap tumbuh kembang bima ini ibu bisa membantu bima untuk memenuhi itu seperti
ibu bisa mengajari bima pekerjaan rumah yang sederhana jadi dia mulai mengerti
FASE TERMINASI
Perawat : nah baik ibu setelah penjelasan yang sudah saya sampaikan, bagaiman perasaan ibu
sekarang?
Ibu pasien : alhamdulillah sudah mengerti dan sudah paham tentang penjelasan mbak tadi
Perawat : baik bu, selanjutnya apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
Ibu pasien : iya mbak bagaimana cara yang benar memberitahu anak saya supaya tidak main
jauh jauh soalnya sekarang kan lagi marak berita penculikan?
Perawat : ibu bisa mengajari bima tentang siapa saja orang terdekatnya, jadi dia waktu
ketemu orang lain yang engga bima kenal dia bisa waspada jangan mudah untuk di iming
iming i sesuatu seperti permen atau jajan, yang terpenting kita menjelaskan dengan pelan
pelan dan penuh rasa kasih sayang karena itu akan lebih membuat bima menjadi paham.
Ibu pasien : seperti itu ya mbak, baik mbak nanti akan saya terapkan ke anak saya
B. Strategi Pelaksanaan
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, nama saya Ayu, nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
Validasi
“ perasaan cemas sperti apa yang ibu maksud?”
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang sesuatu yang membuat ibu merasa
cemas? Dimana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“Ibu A merasakan cemas seperti apa? Apakah berkepanjangan bu?”
“ apa yang selalu ibu cemaskan,apakah yang ibu cemaskan adalah masalah yang itu itu saja?”
“berapa kali ibu merasa cemas dalam sehari,apakah sampai berjam jam ?”
“Saya mengerti ibu cemas ,ibu selalu merasa takut dan khawatir .
Biasanya apa yang ibu lakukan ketika ibu merasa cemas?’
Apakah dengan cara itucemas yang ibu rasakan bisa hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-
cara untuk mencegah kecemasan itu muncul?”
“Bapak D, ada cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menarik napas
dalam ketika sudah mulai muncul pemikiran yang menyebabkan timbulnya kecemasan.
Kedua,memusatkan pikiran dengan aktifitas yang dijalani. Ketiga, Saat gangguan kecemasan
menyerang,lakukanlah teknik 54321
,yang keempat minum air putih yang cukup,hindari minuman berkafein,yang terakhir yaitu cerita
kepada orang terdekat,contohnya suami ibu atau kerabat ibu”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan metode 54321”.
“Caranya yaitu Saat gangguan kecemasan datang, lihatlah lingkungan sekitar ibu dan sebutkan 5
benda yang ada di sekeliling ibu. Selanjutnya, sebutkan 4 benda yang bisa ibu sentuh. Setelah
itu, diam sejenak dan sebutkan 3 suara yang ibu dengar.
Lanjutkan dengan menyebutkan 2 bau yang bisa ibu hirup. Terakhir, kenali 1 rasa yang ada di
lidah ibu
. Coba ibu A peragakan! Nah begitu, … bagus! "Coba lagi!" "Ya bagus ibu B sudah bisa”.
“Sekarang cara yang sudah Bapak bisa itu kita masukkan ke dalam jadwal yah bu?”
“Jam berapa saja ibu Amau latihan?”“Selain jam 2 jam berapa lagi?" "Yah jam 4 sore ya bu,
bagaimana kalau malam hari juga, karena ibu A selalu merasa cemas pada malam hari, baiklah
jam berapa ibu A mau latihan untuk yang malam hari?” "Jam 7 malam yahibu A? Saya tulis
disiniibu A”.
TERMINASI
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan tadi?
Evaluasi Objektif :
Bisa ibu A ulang lagi cara apa saja yang bisa inu A lakukan untuk mengurangi/menghilangkan
perasaan cemas?"
"Bagus sekali, ibu A bisa peragakan kembali satu cara yang sudah kita praktikkan?" "Bagus ya
ibu A.
RTL (Rencana Tindak Lanjut):
Kalau ibu lihat jadwal ini jam berapa saja Ibu A harus latihan?" "Bagusibu A, jadi nanti jangan
lupa di jam itu ibu A harus latihan ya!”
KYAD (Kontrak Yang Akan Datang) Waktu Tempat Tujuan/Topik
Topik "Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara
dengan cara yang kedua?
Waktu Jam berapa ibu A? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan bicara?
Tempat Di mana tempatnya.
Salam Terapeutik
Sampai ketemu nanti ya ibu A, selamat pagi Ibu A?”
STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
Anak A berumur 8 tahun, seorang anak dari Ibu B dan Bapak C yang saat ini sedang
bersekolah di salah satu SD di daerah suabaya. Dari pengkajian dengan Ibu Anak
Adidapatkan bahwa Anak A sangat berbakat di bidang olahraga, dan sudah beberapa
kalimendapatkan penghargaan. Anak A juga sangat pintar dan rajin di sekolah, sehingga
iamenjadi juara kelas. Namun, kondisi fisik Anak A cukup dibawah teman-
temannya,Anak A memiliki tubuh yang agak kurus dan tidak cukup menjaga kebersihan
diri saatdi rumah dan sekolah
2. Diagnosis/Masalah Keperawatan:
Kesiapan potensial perkembangan anak usia sekolah
3. Tujuan:
mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
4. Tindakan keperawatan.
- mengkaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
- Anjurkan pemberian makanan dengan gizi seimbang
- Ajrakan kebersihan diri
B. Strategi Pelaksanaan
1. ORIENTASI:
Salam Terapeutik
Perawat: “Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya perawat P, adik bisa panggil dengan
sebutan kakak saja ya. Oh iya, adik Namanya siapa? Adik Sukanya dipanggil dengan
panggilan apa?
Evaluasi
Validasi
Apakah saat ini adik ada merasakan keluhan sakit ditubuh adik?”
KERJA:
Perawat : “Bagaimana sekolah adik? Banyak tugas yang diberikan guru?” (Banyak kak,
tapi aku udah kerjakan semua)
Perawat : “Rajin sekali ya adik A. Selama di sekolah apakah ada kendala dik?” (Ada kak)
Perawat : “Kendala apa dik?” (Aku disekolah suka diejek temen aku kak, karena
badanaku yang kurus. Mereka juga ngatain aku bau padahal sebelum ke sekolah
akuselalu mandi.)
Perawat : “Baik. Kita bahas satu persatu ya dik. Kakak mau nanya dik, adik dirumah
sukanya dan biasanya makan makanan apa? Apakah sering makan makananringan?”
(Aku suka malas makan nasi kalo tiap disuruh makan sama mamakak. Suka banget kak)
Perawat : “Apakah adik suka makan sayuran?” (Nggak kak. Sayuran rasanya pahit, gak
kaya ciki ciki ku.)Perawat : “Nah, begini dik. Di usia pertumbuhan yang sedang adik
jalani sekarang, perlu dan penting sekali untuk adik mengonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi”(4 sehat 5 sempurna kak)”
Perawat :”pintar sekali,apakah adik tau apa saja komponen dari 4 sehat 5 sempurna itu?”
itu?” (Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dilengkapi susu kak.Kaya
nasi, daging, tahu tempe, sayur dan buah buahan kak.)
Perawat : “Bener sekali. Adik udah memenuhi semua komponen tadi belum?” (Belum
kak)
Perawat : “Nah mulai sekarang, adik harus rajin makan daging, sayur dan juga buah
buahan ya. Gak boleh malas makan kalo disuruh makan sama mama. Selainitu bisa
membuat adik menjadi lebih sehat, semua makanan tadi sangatdibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan adik, supaya adik bisacepat besar dan
tinggi.”
Perawat : “Selanjutnya kita bahas kendala kedua yang adik bilang tadi. Sudah
sejakkapan teman-teman adik seperti itu kepada adik?” (Udah dari lama kak)
Perawat : “Sekarang kan adik sudah besar nih, sudah berumur 8 tahun, adik sudah harus
pandai dalam menjaga kebersihan diri. Selain banyak manfaatnya untuk dirikita sendiri
terhindar dari berbagai macam penyakit, juga bermanfaat untukorang lain agar orang lain
merasa nyaman didekat kita. Ada beberapa halyang bisa adik lakukan dalam menjaga
kebersihan diri. Sudah benar yang adikkatakan tadi, yang paling penting itu adalah mandi
sebelum pergi dan pulang sekolah, harus rajin menyikat gigi, langsung mengganti
pakaian setelahpulang sekolah, dan juga mengganti kaus kaki jika sudah dirasa kotor
atausudah lewat dari 2 hari dipakai. Adik harus membiasakan kebiasaan-
kebiasaan ini ya dalam kehidupan sehari-hari.” (Oo begitu ya, oke kak)
Perawat : “Adik juga jangan merasa minder lagi dengan teman-teman, adik hanya perlu
memperbaiki pola hidup adik menjadi yang lebih baik sesuai yang sudah kitadiskusikan
tadi.” (Iya kak)
TERMINASI
Evaluasi Subjektif
“kakak mau coba adik ulangi apa saja cara menjaga kebersihan yang dapat adik
lakukan?” (mandi sebelum pergi dan pulang sekolah, harus rajin menyikat gigi, langsung
mengganti pakaian setelah pulang sekolah, dan juga mengganti kaus kaki jika sudah
dirasa kotor atau sudah lewat dari 2 hari dipakai.
“setelah ini,adik bisa mempraktekkan apa yang sudah kita disukasikantadi dalam
kehidupan sehari hari ya dik?”
Topik
“Minggu depan kakak akan datang lagi untuk mengobrol lagi dengan adik untuk
membahas kegiatan apa saja yang sudah adik lakukan selamaseminggu ke depan
berdasarkan yang sudah kita bicarakan tadi ya dik”
Waktu
Tempat
“adik mau kita ngobrol lagi disini atau ditempat yang lain dik? Disini saja? Baikklah dik”
Salam Terapeutik
(SP 6 REMAJA)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Nn. E usia 18 tahun datang dengan kondisi ekspresi wajah datar dan kurang bersemangat
dan intonasi ucapan yang ragu-ragu.
2. Diagnosis atau Masalah Keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
3. Tujuan :
• Harga Diri klien meningkat
• Identitas Diri klien membaik
4. Tindakan Keperawatan
• Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
• Observasi kesiapan
• Berikan edukasi dan motivasi tentang identitas diri
B. Strategi Pelaksanaan
• Orientasi :
“Selamat pagi adik, saya kakak selly, boleh tau nama adik siapa ? “Apa yang adik
rasakan saat ini ? sepertinya tampak datar dan kurang bersemangat”
“Jadi adik hari ini ingin mengungkapkan keadaan yang adik alami?”
“Apa yang membuat adik ingin mengungkapkan keadaan yang adik alami ?”
“Jadi karena adik sebelumnya pernah merasa tidak berharga dan mengalami
perubahan dalam hidup yang signifikan dan setelah adik memikirkannya kembali
ternyata tindakan adik untuk memendam itu baru dirasakan sesuatu tindakan yang
salah ? Kalau begitu kita bisa berbincang sebentat ? Kira-kira hanya 10 menit saja,
sambil duduk disini saja, bagaimana ?”
• Kerja
“Apakah adik sudah sangat mantap untuk mengubah respon yang berakibat buruk
kearah yang lebih baik ?
“Jadi apa yang membuat adik memutuskan untuk tidak mendengar lagi omongan
orang lain mengenai adik ?”
“Jadi adik sudah menyadari bahwa tidak semua pendapat orang kita harus tanggapi,
ada berbagai macam efek yang mungkin akan terjadi jika kita terus menanggapi
komentar orang lain yang buruk kepada kita yaitu salah satu contohnya kita semakin
tidak bersyukur atas berkat tuhan yang telah diberikan kepada kita, identitas diri kita
memburuk, kemungkinan untuk mengisolasi diri, kepercayaan diri menghilang, risiko
bunuh diri dan juga beragam efek negative lainnya”
“Apakah adik sudah memahami apa yang harus dilakukan ?”
“Benar kita tidak harus selalu menanggapi komentar orang lain mengenai diri kita
mungkin saja ada beberapa komentar yang dapat membuat kita mengintrospeksi diri
tetapi kita juga wajib memilah yang sekiranya baik untuk kita, baru kita tanggapi dan
perlahan mengevaluasi diri untuk menjadi lebuh baik. Namun untuk komentar yang
bersifat buruk kepada kita dapat diabaikan dan tidak perlu dipikirkan dan ditanggapi”
“Adik bisa membangun kembali rasa kepercayaan diri dengan bersyukur, lalu
bersosialisasi dengan orang sekitar yang bersikap positif, membangun mindset bahwa
semua orang berhak hidup dan berhak atas semua yang ada pada dirinya dan orang
lain tidak memiliki hak untuk menghakimi orang lain, sibukan diri pada aktivitas
yang bermanfaat dan menjadi pribadi yang lebih baik”
• Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan adik setelah berbincang-bincang ?”
Evaluasi Objektif
“Jadi apakah adik sudah memahami cara agar tidak terpuruk lagi ??”
RTL (Rencana Tindak Lanjut)
“Jadi setelah ini adik jangan merasa bahwa diri tidak berarti karena komentar orang
lain, selalu tanamkan apa yang usdah kakak katakan karena kakak tau adik pasti
orang yang kuat”
KYAD (Kontrak yang Akan Datang)
“Bagaimana kalau seminggu lagi kita bertemu untuk berbincang-bincang dan sharing
satu sama lain ?”
Salam Terapeutik
“Selamat bertemu lagi adik, selamat pagi”
(SP 7)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
3. Tujuan:
Mempunyai pekerjaan.
5. Tindakan keperawatan.
Mendiskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang.
Mempunyai pekerjaan.
Memotivasi dan memberikan dukungan pada klien untuk melakukan tindakan yang dapat
memenuhi psikososialnya.
B. Strategi Pelaksanaan
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi kak, nama saya Tika , nama kakak siapa? Senang dipanggil apa?”
Evaluasi
Validasi
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang sesuatu yang membuat kakak merasa
teertutup? Dimana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“kakak A merasakan perasaan tertutup seperti apa? Apakah seperti timbul perasaan
malu/tidak percaya diri?”
“ apa yang selalu kakak rasakan,apakah kakak rasakan adalahrasa malu yang membuat
perasaan takut hingga menjadi tertutup?”
“Saya mengerti kakak takut dan malu hingga menjadi tertutup seperti ini.
Biasanya apa yang kakak lakukan ketika perasan seperti ini terjadi?’
Apakah dengan cara itu perasaan tertutup yang kakak rasakan bisa hilang? Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara untuk mencegah perasaanitu muncul?”
Kedua,memikirkan kelebihan yang dimiliki ,yang ketiga bersikap lebih ramah,yang keempat
peduli terhadap orang lain,yang kelima memperbaiki bahasa tubuh”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu mengubah cara berfikir”.
“Caranya yaitu Saat perasaan malu/takut muncul yang bisa kakak A lakukan adalah Ucapkan
perkataan positif untuk diri sendiri dan kembangkan optimism dengan cara berfikir
positif,mengambil hak baik setelah kejadian,dan berhenti menyalahkan diri sendiri”
. Coba saya praktekkan lebih dahulu,setelah itu kakak A peragakan ya! Nah begitu, … bagus!
“Coba lagi!” “Ya bagus kakak A sudah maksimal !”.
“Sekarang cara yang sudah kakak bisa itu kita masukkan ke dalam jadwal yah kak,ketika
sudah bisa lancar mempraktekkan,kita akan lanjut ke cara yang berikutnya”
“Jam berapa saja kakak A mau latihan?”“Selain jam 3 jam berapa lagi?” “Yah jam 5 sore ya
bu, bagaimana kalau pagi hari juga, karena kakak A selalu merasa “overthinkhing” apalagi
saat setelah bangun tidur, baiklah jam berapa kakak A mau latihan untuk yang pagi hari?”
“Jam 8 pagi yah kakak A? Saya tulis disini kak A”.
TERMINASI
Evaluasi Subjektif
Evaluasi Objektif :
Bisa kakak A ulang lagi cara apa saja yang bisa kakak A lakukan untuk
mengurangi/menghilangkan sifat tertutup?”
“Bagus sekali, kakak A bisa peragakan kembali satu cara yang sudah kita praktikkan?”
"Bagus ya kakak A.
RTL (Rencana Tindak Lanjut):
Kalau kakak A lihat jadwal ini jam berapa saja kakak A harus latihan?" "Bagus kakak A, jadi
nanti jangan lupa di jam itu kakak A harus latihan ya!”
Topik "Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan perasaan
negative dengan cara yang kedua?
Waktu Jam berapa kakak A? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan bicara?
Salam Terapeutik
Evaluasi
“Bagaimana perasaan kakak hari ini?
Validasi
“sifat tertutup apa yang kakak maksud?”
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang sesuatu yang membuat kakak merasa
teertutup? Dimana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“kakak A merasakan perasaan tertutup seperti apa? Apakah seperti timbul perasaan malu/tidak
percaya diri?”
“ apa yang selalu kakak rasakan,apakah kakak rasakan adalahrasa malu yang membuat perasaan
takut hingga menjadi tertutup?”
“berapa kali kakak merasa seperti ini?,apakah sampaiberhari-hari?”
“Saya mengerti kakak takut dan malu hingga menjadi tertutup seperti ini.
Biasanya apa yang kakak lakukan ketika perasan seperti ini terjadi?’
Apakah dengan cara itu perasaan tertutup yang kakak rasakan bisa hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah perasaanitu muncul?”
“kakak A, ada cara untukmenghilangkan sifat/perasaan tertutup. Pertama, yang harus dilakukan
adalah dengan mengubah cara berpikir. Dari yang awalnya berpikir negatif, kakak A harus
belajar dengan berpikir positif. Sifat pendiam biasanya muncul karena kurangnya rasa percaya
diri. Oleh karena itu, hapus pikiran negatif yang muncul saat akan bergaul.
Kedua,memikirkan kelebihan yang dimiliki ,yang ketiga bersikap lebih ramah,yang keempat
peduli terhadap orang lain,yang kelima memperbaiki bahasa tubuh”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu mengubah cara berfikir”.
“Caranya yaitu Saat perasaan malu/takut muncul yang bisa kakak A lakukan adalah Ucapkan
perkataan positif untuk diri sendiri dan kembangkan optimism dengan cara berfikir
positif,mengambil hak baik setelah kejadian,dan berhenti menyalahkan diri sendiri”
. Coba saya praktekkan lebih dahulu,setelah itu kakak A peragakan ya! Nah begitu, … bagus!
"Coba lagi!" "Ya bagus kakak A sudah maksimal !”.
“Sekarang cara yang sudah kakak bisa itu kita masukkan ke dalam jadwal yah kak,ketika sudah
bisa lancar mempraktekkan,kita akan lanjut ke cara yang berikutnya”
“Jam berapa saja kakak A mau latihan?”“Selain jam 3 jam berapa lagi?" "Yah jam 5 sore ya bu,
bagaimana kalau pagi hari juga, karena kakak A selalu merasa “overthinkhing” apalagi saat
setelah bangun tidur, baiklah jam berapa kakak A mau latihan untuk yang pagi hari?” "Jam 8
pagi yah kakak A? Saya tulis disini kak A”.
TERMINASI
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan kakak A setelah latihan tadi?
Evaluasi Objektif :
Bisa kakak A ulang lagi cara apa saja yang bisa kakak A lakukan untuk
mengurangi/menghilangkan sifat tertutup?"
"Bagus sekali, kakak A bisa peragakan kembali satu cara yang sudah kita praktikkan?" "Bagus
ya kakak A.
RTL (Rencana Tindak Lanjut):
Kalau kakak A lihat jadwal ini jam berapa saja kakak A harus latihan?" "Bagus kakak A, jadi
nanti jangan lupa di jam itu kakak A harus latihan ya!”
KYAD (Kontrak Yang Akan Datang) Waktu Tempat Tujuan/Topik
Topik "Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan perasaan
negative dengan cara yang kedua?
Waktu Jam berapa kakak A? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan bicara?
Tempat Di mana tempatnya.
Salam Terapeutik
Sampai ketemu nanti ya kakak A, selamat pagi kakak A?”
11 APRIL 2023
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ibu umur 82 tahun sedang duduk menyendiri di depan rumah dalam keadaan rapi,tenang
sambil menatap bunga-bunga yang sedang bermekaran dihalaman rumahnya.
2. Diagnosis/masalah keperawatan :
Potensial berkembangnya intregitas diri
3. Tujuan :
Mengkaji pertumbuhan dan perkembangan lansia sekarang dan yang lalu (respon
koping)
Mengkaji faktor presipitasi, predisposisi ,penilaian terhadap stressor,sumber koping,
dan mekanisme koping
Klien dapat menyebutkan karaktersistik perkembangan psikososial lansia
Klien dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal
Klien melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal
4. Tindakan keperawatan :
Jelaskan ciri prilaku perkembangan lansia yang normal dan menyimpang
Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai integritas diri
yang utuh
Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas diri yang
utuh
Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Orientasi
Salam Terapeutik :
P : Selamat Pagi nek kenalkan nama saya mega, saya mahasiswa keperawatan Stikes
Hang Tuah Surabaya, nah nek kan selama 1 minggu ini saya bertugas dikomplek ini
nek,nenek namanya siapa?
K :Sarini
P : Berapausianyanek?
K : 82tahun.
Evaluasi/validasi:
P : Bagaimana perasaan nenek hari ini?
K : Alhamdulillah baik.
Kerja
(Topik, Waktu dan Tempat)
P : Bagaimana kalau saya periksa nenek sebentar sekaligus berbincang bincang tentang
perkembangan pada lansia?
K : Ya ga apa-apa
P : Nek kita akan berbincang-bincang sekitar 20-30 menit, bersedia nek?
K : Ya bersedia
P : Di sini saja ya nek?
K : Ya boleh
(Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
P : Nek saya ingin nenek menceritakan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang
dirasakan sekarang dibanding yang lalu?
K : Ya dulu saya waktu masih muda itu istilahnya masih produktif ya masih bisa bekerja
yang berat-berat, masih bisa berpergian jauh, sekarang sudah susah, terbatas
P : Nah nek kalau begitu saya akan menjelaskan tentang perkembangan pada lansia it u
sendiri bagaimana ya nek. Tugas utama yang harus dicapai nenek adalah mencapai
keutuhan pribadi. Apabila nenek belum mencapai hal tersebut kemungkinan akan
mengalami perasaan tidak berdaya dan murung. Menurut nenek apakah merasa
kehidupannya selama ini berarti dapat menerima nilai dan keunikanorang lain, menerima
datangnya kematian, selama ini mempunyai arti dan berharga bagi orang lainkah?
K: Belum seluruhnya nak
P : Oo, Belum seluruhnya ya... Kalau begitu nenek masih bisa berperilaku seperti itu
dengan cara mengikuti kegiatan sosial seperti pengajian, dan melakukan kegiatan
berkelompok seperti senam lansiadan menceritakan kembali keberhasilan ibu pada masa
lalu.
K : Bisa saya sering pergi pengajian, Cuma senam lansia saya agak jarang ngikutinnya
P : Nah nek,, tindakan ini dapat dibantu oleh seluruh anggota keluargaterutama yang
sudah dewasa nek, seperti anaknya nebek atau cucunenek
Terminasi
Evaluasi Subjektif
P : Baiklah kita sudah bicarakan tentang perkembangan nek,\bagaimana perasaan nenek\
setelah\bincang-bincang sama saya?
Evaluasi Objektif
P : Alhamdulillah, kalau nenek bisa terima kedatangan saya, apakah nenek sudah
mengerti? masih ada hal-hal yang ingin ditanyakan nek?
RTL (Rencana Tindak Lanjut)
“Jadi setelah ini nenek jangan merasa bahwa diri tidak berarti karena kekawhatiran diusia
nenek sekarang ya.”
KYAD (Kontrak yang Akan Datang)
P : Nah nek, saya akan datang lagi minggu depan untuk berbincang- bincang dengan ibu
untuk membicarakan cara lain yang dilakukan keluarga dalam merawat ibu.
Salam Terapeutik
“Nek saya permisi dulu ya, selamat pagi”