Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA (KKN)

“POSYANDU BALITA DI DESA TEGAL PAPAK”

Oleh:

WINI RESTU MULYANA

NIM: 2111200454

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


STAI SYEKH MANSHUR PANDEGLANG
SEPTEMBER 2023
1

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR INDIVIDU
KULIAH KERJA NYATA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
STAI SYEKH MANSYUR PANDEGLANG

“POSYANDU BALITA DI DESA TEGALPAPAK”


Oleh:
WINI RESTU MULYANA
NIM: 2111200454

Desa : Tegalpapak
Kecamatan : Pagelaran
Kabupaten : Pandeglang

Pandeglang, 23 September 2023

Menyetujui Ketua kelompok,


Dosen pembimbing Lapangan

Dr. Budiana, S. Sos, M.Pd Mulya Herdiana


NIP : NIM : 2111104312

Mengetahui :
Ketua K2N

Dr. Aat Royhatudin, M.Pd.I


NIP : 2112078102
2

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Ilahi Robbi atas izin serta karunia-
Nya kami Peserta Kuliah Kerja Nyata (K2N) Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur
(STAISMAN) Pandeglang dapat menyelesaikan laporan akhir K2N yang diselenggarakan
di Desa Tegal papak Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang sejak tanggal 01 agustus
sampai dengan 01 september 2023
Penyusunan laporan akhir K2N ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas-tugas
yang telah dibebankan kepada kami sesuai dengan buku pendoman yang telah dibebankan
kepada kami sesuai dengan buku pedoman yang telah ditetapkan oleh Panitia Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata (K2N) yang telah dilaksanakan dilapangan.
Selama kegiatan program K2N di Desa Tegal papak banyak bantuan dan saran
dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas K2N dan membuat
penyusunan akhir dengan sebaik-baiknya.
Pada Kesempatan ini kami peserta K2N ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan K2N.
Ucapan terimakasih khususnya kami haturkank kepada :
1. Dr. H. Kosasih, M. Pd selaku rektor STAI Syekh Manshur Pandeglang.
2. Dr.Aat Royhatudin, M.Pd.I selaku ketua K2N pada kegiatan K2N 2023 STAI Syekh
Manshur
3. Asep Saepudin, S. Ap selaku Camat Pagelaran yang telah memberi ijin kegiatan K2N di
Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.
4. Dr. Budiana S.Sos, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan K2N STAI Syekh
Manshur Pandeglang di Desa Tegalpapak Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang.
5. Lia Fadliah S.E selaku Kepala Desa Tegalpapak Kecamatan Pagelaran Kabupaten
Pandeglang.
6. Segenap Pemerintahan Desa Tegalpapak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
7. Tokoh Masyarakat Desa Tegalpapak beserta masyarakatnya.
8. Kepada Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung
membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan K2N.
9. Rekan-rekan sesama peserta K2N Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang.
10. Orangtua beserta keluarga yang mendo’akan dan men-support setiap kegiatan yang
dilakukan
11. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu
terlaksananya kegiatan K2N.
Akhirnya penulis berharap hasil kegiatan K2N dalam bentuk laporan ini dapat bermanfaat
bagi semuanya terutama dalam memenuhi tuntutan Tridarma Perguruan Tinggi, Sekolah
Tinggi Agama Islam Syekh Manshur.
Pandegalang, september 2023
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................................
Latar Belakang.......................................................................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................................................................
Tujuan Penelitian...................................................................................................................................
Manfaat Penelitian.................................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................................
KAJIAN TEORITIK...............................................................................................................................
Pengertian partisipasi masyarakat menurut para ahli............................................................................
Pengertian masyarakat.......................................................................................................................
Pengertian partisipasi masyarakat......................................................................................................
BAB III......................................................................................................................................................
HASIL PENGAMBILAN DATA DAN TINJAUAN KASUS..............................................................
Hasil Observasi dan Wawancara...........................................................................................................
Observasi...........................................................................................................................................
Wawancara.........................................................................................................................................
BAB IV......................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................
Pengertian Posyandu balita....................................................................................................................
Partisipasi masyarakat............................................................................................................................
Faktor pengahambatan dan pendukung keaktifan peran kader dalam peningkatan masyarakat...........
Faktor penghambat............................................................................................................................
Faktor pendukung..............................................................................................................................
BAB V.......................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................................
Saran......................................................................................................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................................
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat dan bagian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada Tahun
Akademik 2023/2024 STAI Syekh Manshur Pandeglang kembali menerjunkan
mahasiswanya yang di bagi menjadi 7 kelompok di kecamatan Pagelaran untuk
mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Salah satunya kelompok 6 yang di tempatkan di
desa Tegalpapak dalam menjalankan pengabdian.
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang di laksanakan oleh, dari, dan, untuk masyarakat dalam
memperoleh kemudahan pelayanan kesehatan dasar. Tujuan POSYANDU di antarannya
yaitu menurunkan angka kematian bayi dan ibu, meningkatkan peran masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB, dan menunjang untuk tercapai masyarakat
sehat sejahtera.
Kegiatan utama di POSYANDU yaitu pemantauan pertumbuhan, pemantauan
pertumbuhan dapat di padukan dengan pelyanan kesehatan dasar lainnya seperti kegiatan
kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi, dan pendidikan pola
hidup sehat.
Dari hasil penelitian saya di lapangan Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
peneliti tertarik untuk meneliti terkait “Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Pendidikan
Nonformal di Desa tegalpapak, kampung Ciomas Bojong”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, perlu
dirumuskan agar lebih spesifik sehingga lebih jelas dan lebih mudah dimengerti. Untuk
menentukan jawaban atas pertanyaan dari penelitian ini, maka perlu dirumuskan masalah dari
beberapa pertanyaan yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan posyandu balita?
2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu balita?
3. Apa faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu di Desa
Tegalpapak?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan Nonformal
2. Mengetahui partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu balita di Desa
Tegalpapak.
5

3. Mengetahui faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan


posyandu balita di Desa Tegalpapak.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti maupun masyarakat mengenai kondisi kesehatan balita yang ada
di desa tegal papak.
2. Secara praktis, Manfaat praktis dari penelitian ini dapat menjelaskan atau
mendeskripsikan sebuah gambaran tentang partisipasi masyarakat dalam membangun
posyandu di Desa Tegalpapak.
6

BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian partisipasi masyarakat menurut para ahli

1. Pengertian masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup berdampingan atau


bersama. Kata masyarakat sendiri berasal dari bahasa Arab yakni "syaraka" yang berarti ikut
serta atau berpartisipasi.
Adapun dalam bahasa Inggris, masyarakat berasal dari kata "society" yang artinya bisa
interaksi sosial, rasa kebersamaan atau perubahan sosial.
Dalam artian sempit, masyarakat dapat didefinisikan sebagai sekelompok individu yang
dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lainnya. Sedangkan dalam artian luas,
masyarakat adalah keseluruhan hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan,
bangsa dan sebagainya.
Ada pula pengertian masyarakat menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
 Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
 Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang
sama.
 Menurut ahli antropologi AS Ralph Linton, pengertian masyarakat ialah setiap
kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama
dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap kelompoknya sebagai satu kesatuan sosial.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
masyarakat memiliki arti ikut serta atau broartisipasi, sedangkan dalam bahasa latin socious
dan dalam bahasa inggris yaitu society. Sehingga dapat di simpulkan bahwa masyarakat
adalah kumpulan manusia yang beriteraksi satu sama lainnya yang saling membutuhkan
dalam hubungan sosial. Dengan kata lain masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang
7

tinggal dalam satu tempat atau wilayah yang memiliki kepentingan bersama dalam mencapai
tujuan.

2. Pengertian partisipasi masyarakat

Partisipasi secara etimologik berasal dari kata latin “participation” atau


“participationis” yang berarti “ikut serta atau ikut bagian” atau “pesertaan”. Dalam kamus
Bahasa Indonesia dijelaskan bahawa “partisipasi” berarti hal turut berperan serta dalam suatu
kegiatan, keikutsertaan, peran serta. Secara umum pengertian partisipasi masyarakat adalah
peran serta semua anggota masyarakat untuk ikut membuat keputusan tentang rencana-
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, serta bagaiman
melaksanakan dan mengevaluasi hasil pelaksanaan.
Partisipasi masyarakat menurut Hetifah Sj. Soemarto (2003:78) adalah “proses ketika
warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut
mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan kebijakan yang
langsung mempengaruhi kehiduapan mereka”.
Partisipasi masyarakat menurut Amirin (2013:109) sering diartikan sebagai sumbangan
tenaga, uang atau barang dalam rangka menyukseskan program atau proyek pembangunan.
Partisipasi juga dapat diartikan seberapa besar tenaga, dana atau barang yang dapat
disediakan sebagai sumbangan atau kontribusi masyarakat kepada proyek-proyek pemerintah.
menurut Adisasmita, (2006:38),‘’Partisipasi masyarakat dapat didefenisikan sebagai
keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam
perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) program pembangunan’’.
Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007:27) adalah keikutsertaan masyarakat
dalam proses pengidentifikasikan masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan
upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan
yang terjadi.
8

BAB III
HASIL PENGAMBILAN DATA DAN TINJAUAN KASUS

A. Hasil Observasi dan Wawancara

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan agar bisa menjawab rumusan masalah dalam
penelitian, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Observasi
Teknik observasi menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Dengan observasi digunakan untuk
menyajikan gambaran realistis perilaku atau kejadian, menjawab pertanyaan, membantu
mengerti perilaku manusia, dan evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap suatu pengukuran.
2. Wawancara
Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan
daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Pada wawancara yang
digunakan dalam penelitian kualitatif merupakan wawancara mendalam. Wawancara
mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam pendidikan yang relatif . Teknik ini digunakan
untuk memperoleh data deskriptif pendidikan yang ada di masyarakat kp. Ciomas bojong,
desa tegal papak, kecamatan pagelaran.
9

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengertian Posyandu balita

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu program kesehatan masyarakat
yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Posyandu balita adalah salah satu jenis posyandu yang fokus pada kesehatan dan
pertumbuhan anak balita. Posyandu balita biasanya dilaksanakan setiap bulan dengan
tujuan memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak balita, serta memberikan
penyuluhan dan informasi tentang kesehatan anak kepada ibu balita.
Kegiatan posyandu balita meliputi berbagai hal, seperti penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, pemeriksaan status gizi, pemberian imunisasi, dan penyuluhan
tentang pola makan dan kebersihan lingkungan.
Tujuan utama dari posyandu balita adalah untuk mencegah dan mengatasi masalah
gizi buruk serta menekan angka kematian balita. Dalam kegiatan posyandu balita, kader
posyandu memegang peran yang sangat penting
Kader posyandu merupakan warga masyarakat yang telah dilatih oleh petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan memantau kesehatan anak balita
di wilyahnya. Tugas kader posyandu meliputi:

1. Melakukan pendataan dan pencatatan data anak balita di wilayahnya


2. Mengukur berat badan dan tinggi badan anak balita
3. Memberikan imunisasi lengkap kepada anak balita
4. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan anak kepada ibu balita
5. Membantu petugas kesehatan dalam melakukan pengamatan terhadap kondisi
kesehatan anak balita di wilyahnya
6. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan ibu balita dalam menjalankan
program posyandu balita.
Dalam menjalankan tugasnya kader posyandu harus memahami betul tentang kesehatan
anak, khususnya tentang tumbuh kembang dan gizi anak balita.
10

Selain itu tugas kader posyandu juga harus memiliki kemampuan memberikan
penyuluhan dan motivasi kepada ibu balita dalam menjaga kesehatan anak dan lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya kegiatan posyandu balita dan peran kader posyandu yang aktif
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehtan balita di indonesia.

Tujuan posyandu adalah mencegah meningkatnya angka kematian ibu dan bayi pada
masa kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Selain itu juga program posyandu juga
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan mencegah terjadinya
masalah kesehatan pada masa pertumbuhan dan perkembangan.

B. Partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam


memecahkan permasalahan masyarakat tersebut (Abadi, 2014). Partisipsi masyarakat di
bidang kesehatan berarti keikut sertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan
masalah kesehatan mereka sendiri.di dalam hal ini masyarakat mereka sendirilah yang aktif
memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program kesehatan
masyarakatnya. Institusi kesehatan hanya sekedar memotivasi dan membimbinginya
(Notoatmodjo, 2007). Pelayanan kesehatan yang di ciptakan dengan adanya partisipasi
masyarakat di dasarkan kepada idealisme.

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang di kelola dan di selenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunanangka kematian ibu
dan bayi. Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk
memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu di masyarakat
dapat memperoleh pelayanan legkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 2006).

Yamin (2003) menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka
tingkat pemanfaatan posyandu juga akan semakin tinggi. Namun dukungan keluarga yang
kurang dalam pemanfaatan posyandu tidak berbada dengan dukungan keluarga yang baik.
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan posyandu oleh ibu kan semakin tinggi bila ibu
memiliki pengetahuan yang tinggi tentang posyandu. Adanya dukungan dari keluarga dalam
11

penulisan ini adalah suami akan memengaruhi tindakan ibu dalam memanfaatkan posyandu
untuk meningkatkan kesehatan khusnya balita. Perilaku ibu dalam memanfaat
posyandu akan langgeng bila didasari oleh pengetahuan ibu yang baik dan diperkuat
oleh adanya dukungan suami dalam bentuk dukungan nyata, dukungan emosianl, maupun
dukungan informatif.

C. Faktor pengahambatan dan pendukung keaktifan peran kader dalam peningkatan


masyarakat.

1. Faktor penghambat

Menurut bidan posyandu yang menghambat jalannya posyandu ialah “di Desa
tegalpapak mempunyai penurunan partisipasi masyarakat dikarenakan kurangnya kader serta
ketidakaktifan kader posyandu dan juga sosialisai yang diberikan oleh kader pun juga
kurang”. Sedangkan menurut kader sendiri mereka menyadari bahwa kader dan kurangnya
kader yang menjadi penghambat jalannya pelaksanaan posyandu. Tetapi menurut kalangan
masyarakat mereka merasa resah karena ketidakaktifan kader, kurangnya kader serta
kurangnya sosialisasi dari kader dalam pemberitahuan mengenai pelaksanaan kader membuat
mereka enggan datang ke posyandu.

Sedangkan teori pendukung dalam menganalisis hasil dilapangan untuk mengetahui


faktor-faktor apa saja yang ada saya menggunakan teori Slamet (1993 : 137-143) yakni dari
hasil analisis teori yang digunakan dengan hasil yang di peroleh di lapangan terutama dari
tingkat pendidikan untuk ibu-ibu yang membawa balita nya ke poyandu kebanyakan masih
kalangan menengah kebawah dan kurang mengetahui tentang pergantian prosedur mengenai
kesehatan gizi balitanya, dan juga tidak memandang atau melihat seberapa tinggi
pendidikannya, dari tingkat penghasilan tidak menjadi faktor mereka untuk datang ke
posyandu, karena kebanyakan ibu-ibu yang kalangan menengah keatas menggunakan bidan
atau dokter pribadi maupun juga bisa dibilang gengsi tinggi, adapun sebagian pula pekerjaan
ibu-ibu balita semua adalah ibu rumah tangga biasa, lama tinggal tidak menjadi faktor utama
untuk wajib membawa balitanya ke posyandu karena kebanyakan posyandu pos ini
kebanyakan ibu-ibu merantau atau pindahan dari luar kota,

Dari beberapa teori faktor eksternal juga tidak efisien dan ditingkatkan kembali dengan
hasil yang di peroleh oleh penulis karena sarana yang ada di posyandu kurang mencukupi
12

kebutuhan ibu-ibu yang memiliki balita, mengenai penerimaan orang luarpun banyak yang
membuat orang baru pindah kurang mengetahui adanya posyandu setiap bulannya. Adapun
juga mengenai penerimaan kemampuan organisasinya kurang mendukung banyak masyarakat
yang tidak mengetahui akan adanya pelaksanaan posyandu mereka hanya mengetahui melalui
di persimpangan jalan saja. Dalam manfaat program ini pun ibu-ibu sebagian ada yang
memanfaatkannya sebagian pula ada yang mengabaikannya dalam hal ini mereka memiliki
dokter pribadi itupun ibu-ibu menengah keatas. Sedangkan dilihat dari faktor eksternal
keluargannya kalangan menengah keatas yang dapat mengandalkan bidan pribadi, karena
posyandunya bertempat di perumahan untuk kalangan menengah kebawah bisa di hitung.

2. Faktor pendukung

Menurut pendapat bidan posyandu faktor yang mendukung kegiatan posyandu yakni
adanya program dari pramita yaitu save the chidren yang di maksud dengan pemberian
makanan bayi agar ibu-ibu dapat memperhatikan asupan gizi pada balitanya adapun juga
bantuan dana dari pemerintah yang dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di
posyandu Desa Tegalpapak.

Dari hasil lapangan faktor pendukung peran kader dalam peningkatan partisipasi
masyarakat yang mendukung dengan adanya program posyandu di masyarakat kalangan
menengah kebawah dilihat juga pada bulan pemberian vitamin A masyarakat banyak yang
datang ke posyandu hampir 100% yang datang. Bidan juga memberikan sosialisasi setiap
bulan dan setiap selesai melaksanakan program posyandu kepada kader agar meningkatkan
kualitas kinerjanya dan juga mencari solusi untuk bisa menarik simpati kepada ibu-ibu agar
ikut serta berpatisipasi dalam program posyandu.

Menurut masyarakat mengenai pelayanan yang di berikan kader sudah cukup baik dan
efektif, dan selama ini belum terjadi aduan (komplain), selain itu juga ada bantuan dana dari
pemerintah untuk dapat membantu terlaksananya program posyandu dengan baik serta
pemerintah memberikan sarana prasarana yang cukup baik.
13

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Partisipasi masyarakat adalah perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta


tanggung jawab masyarakat terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk
memperbaiki mutu hidup mereka. Berdasarkan beberapa pengertian dan pendapat tentang
partisipasi maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi merupakan keikutsertaan atau peran
serta masyarakat yang berkaitan secara lahiriyah dan terlibat secara mental, emosi, serta
pikiran atau usaha bersama yang dijalan secara bersama-sama oleh anggota masyarakat baik
dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi dalam sebuah program kemasyarakatan.

B. Saran

Unsur penting dalam Adanya partisipasi, organisasi akan memiliki beberapa


keuntungan, keuntungan antar masyarakat. Dengan adanya partisipasi antar masyarakat dapat
menimbulkan kesejahteraan antar satu sama lain. Maka dari itu sebaiknya kita sebagai
masyarakat seharusnya mendukung setiap kegiatan yang bersifat mendidik dan bermanfaat.
14

LAMPIRAN
15

DAFTAR PUSAKA
Panduan buku K2N STAISMAN 2023
https://bungko.desa.id/2023/03/posyandu-tujuan-sasaran-dan-program-kegiatan/
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/teori-partisipasi-konsep-partisipasi-
masyarakat-dalam-pembangunan-menurut-para-ahli-10
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6423973/masyarakat-pengertian-menurut-para-ahli-
ciri-ciri-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai