Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK TULISAN NARASI FIKSI BERBAHASA ARAB

MAHASISWA PENUTUR ASLI BAHASA INDONESIA

Nurhidayati

Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Abstracs: This study is carried out to answer the research questions what are the
characteristics of intrinsic elements, include is plot, character, and background of
the Arabic fictitious narrative writing of Indonesian language native students? This
study is qualitative. The approach used is socio-psycho structural. Data are verbal
such as: (1) fictitious narrative writing, (2) interview transcript, and (3) fieldnotes.
Data of fictitious narrative writing were taken from of the students’ portfolio writing
narative fiction of final tasks semester of writing lucture 1. Data of interview
transcript and fieldnotes of the teaching process are data used to clarify and
complete the data of fictitious narrative writing. Data were analyzed using
interactive analysis. Based on the findings be concluded that first, plot linier is
domination plot in the writing fiction, Neaming character and fisiologis description
is domination character was described as direct and non-direct description, and story
background is domination background with used to descriptive of location and time
of story without psichologis meaning.

Key Words: characteristic, fictitious narrative writting, Arabic, native student,


Indonesian language.

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah bagaimana karakteristik


unsur intrinsik tulisan narasi fiksi berbahasa Arab, yang meliputi unsur plot, tokoh,
dan latar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosio-
psiko-struktural. Data penelitian merupakan data verbal yang berupa data: (1) narasi
fiksi tulis, (2) transkripsi wawancara, dan (3) catatan observasi. Data narasi fiksi
tulis diambil dari portofolio tugas akhir semester dari matakuliah Kitabah I,
khususnya terkait dengan tema menulis narasi khoyali/fiksi. Data transkripsi
wawancara dan catatan observasi proses pembelajaran yang digunakan untuk
mengklarifikasi dan melengkapi data narasi fiksi tulis. Data dianalisis dengan
analisis interaktif. Temuan penelitian menunjukkan simpulan bahwa pertama, plot
yang ditemukan didominasi oleh plot linier dan kurang memanfaatkan plot sirkuler.
Tokoh melalui penyebutan nama dan diskripsi fisik tokoh mendominasi temuan
yang dilukiskan dengan teknik pelukisan tokoh langsung dan pelukisan tokoh
taklangsung. Latar yang ditemukan didominasi oleh latar yang berfungsi sebagai
lokasi atau waktu keberadaan tokoh tanpa menuansakan aspek psikologis tertentu.

Kata-kata kunci: karakteristik, tulisan narasi fiksi, bahasa Arab, penutur asli,
bahasa Indonesia.

Tulisan mahasiswa merupakan bentuk tertulis untuk mengekspresikan ide mereka


perwujudan komunikasi mereka secara dalam bentuk narasi fiksi. Sebagai bentuk

237
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 238
perwujudan komunikasi, hasil tulisan memahami konsep, proses, dan teknik
mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai menulis, serta terampil mengembangkan
faktor, yakni kompetensi berbahasa pebe- paragraf eksposisi sederhana, narasi,
lajar, pemahaman bentuk atau genre tulisan, deskripsi, surat, dan ucapan. Matakuliah ini
pengetahuan tentang topik yang ditulis, dan juga bertujuan agar mahasiswa terampil
penguasaan terhadap situasi komunikasi menulis berbagai karangan jenis kreasi dan
(Corder, 1983).Tulisan narasi fiksi imajinasi dengan contoh-contoh detail,
merupakan hasil dari keterampilan berba- perbandingan, hubungan sebab akibat, dan
hasa yang memerlukan kreativitas penulis. klasifikasi (Fakultas Sastra, 2010:13).
Kreativitas merupakan bakat yang secara Tulisan narasi fiksi merupakan hasil
potensial dimiliki oleh setiap orang. karya mahasiswa dalam menuangkan ide,
Kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk pengalaman, dan imajinasinya dalam bentuk
melalui pembelajaran yang tepat. Kreati- tulisan narasi, yang menyenangkan, yang di
vitas adalah hasil interaksi antara individu dalamnya terdapat keluwesan dalam
dan lingkungannya. Seseorang mempenga- penyusunan struktur dan isi. Sebagaimana
ruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dinyatakan oleh Behrman (2003:299),
tempat ia berada. Dengan demikian, peru- tulisan narasi merupakan model tulisan
bahan di dalam diri individu dan yang paling mudah dikerjakan dan paling
lingkungannya dapat menunjang atau meng- menyenangkan karena model tulisan ini
hambat upaya kreatif seseorang (Munandar, memberi keluwesan dalam menyusun struk-
1999:12). tur dan isi sesuai dengan imajinasi dan
Tulisan narasi fiksi termasuk salah satu pengalaman pribadi. Hal tersebut sesuai
jenis tulisan kreatif. Percy (1981:2) dengan hasil penelitian Matsushashi (dalam
mengatakan bahwa tulisan kreatif meru- Ruth dan Murphy, 1988:82) yang menya-
pakan jenis tulisan hasil imajinasi penulis takan bahwa wacana narasi dikuasai lebih
dengan cara menciptakan gambaran dalam dahulu dan lebih mudah oleh pebelajar
pikirannya. Kreativitas merupakan pola dibandingkan dengan wacana lain yang
berpikir atau ide yang timbul secara lebih abstrak.
spontan, imajinatif, dan mencirikan hasil- Unsur intrinsik yang berupa plot, tokoh,
hasil artistik. Untuk menghasilkan tulisan dan latar merupakan unsur faktual pem-
kreatif, beberapa strategi yang dapat bentuk narasi fiksi (Nurgiantoro, 1998:18).
dilakukan menurut Ellis (1989:182-183) Ketiga unsur narasi fiksi tersebutlah yang
adalah: (a) melakukan observasi dan menu- dihadapi dan diimajinasikan oleh pembaca
lis, (b) mengasosiasikan kata, (c) menemu- secara faktual pada saat membaca narasi
kan informasi, (d) menemukan cara alterna- fiksi dan secara konkret dan langsung
tif untuk melihat sesuatu, (e) menulis membentuk cerita.
sesuatu yang dilihat dan tidak menceritakan Keberadaan plot, tokoh, dan latar pada
secara lisan, (f) membuat kalimat yang narasi fiksi merupakan hal yang penting.
biasa menjadi luar biasa, (g) memilih kata Plot merupakan manifestasi perbuatan,
yang tepat, dan (h) menulis metafo- tingkah laku, dan sikap tokoh utama cerita.
ra/analogi. Tokoh merupakan individu rekaan yang
Menulis narasi merupakan salah satu mengalami peristiwa atau perlakuan di
mata kuliah di Jurusan Sastra Arab, Fakul- dalam berbagai peristiwa cerita dan
tas Sastra, Universitas Negeri Malang. merupakan unsur keutuhan artistik karya
Menulis narasi merupakan bagian dari narasi fiksi. Adapun latar berfungsi sebagai
materi matakuliah Kita:bah ‘Menulis’ I dan pijakan cerita, antagonis tokoh cerita,
II, yang bertujuan agar mahasiswa pembentuk atmosfir cerita, dan sebagai
239 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
pendukung penampilan tokoh dan tema. sastra, psikologi sastra, dan struktural
Latar merupakan tempat, waktu, lingkungan (Siswanto, 1991:93).
sosial, dan suasana peristiwa cerita Konsep pendekatan sosio-psiko-struk-
berlangsung (Sudjiman, 1991:16). tural tersebut dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan teks seba- dijabarkan sebagai berikut. (a) Tulisan
gai objek kajian. Hal tersebut sejalan narasi fiksi mahasiswa dikategorikan seba-
dengan pendapat Schneider & Connar gai karya sastra pemula yang merupakan
(1990:411) yang menyatakan bahwa hasil ekspresi pribadi penulis yang
analisis teks dapat dijadikan penelitian disampaikan dalam bentuk tertentu yang
pelengkap tentang proses menulis dan antar bagian struktur saling berhubungan
diperlukan untuk membangun teori menulis sehingga membentuk satu kesatuan yang
yang lebih integratif. Praktik pembelajaran utuh. (b) Struktur tulisan narasi fiksi terdiri
menulis bahasa kedua memerlukan atas plot, tokoh, dan latar yang merupakan
dukungan teori menulis dan teori pembe- struktur faktual narasi fiksi. (c) Tulisan
lajaran menulis bahasa kedua yang narasi fiksi merupakan ekspresi penulis
diperoleh melalui penelitian tentang hakikat (mahasiswa) yang bisa merupakan cermin
menulis dan pembelajaran menulis bahasa cita-cita, kompensasi dari ketidak-
kedua (Silva, 1991:19). seimbangan kepribadian, dan ekspresi dari
Belajar bahasa kedua atau asing dorongan yang ada dalam kepribadiannya.
merupakan proses pemerolehan keteram- (d) Dalam menciptakan dan menulis narasi
pilan kognitif yang kompleks. Perkem- fiksi, penulis tidak bisa lepas dari kehidupan
bangan kemampuan menulis merupakan sehari-hari, kenyataan, fakta, dan ling-
interaksi antara proses kognitif yang terjadi kungan sekitar yang dipengaruhi oleh cara
dalam menulis, dengan konteks pendidikan pandang dan tujuan penulis.
dan budaya yang mempengaruhi proses itu ( Sesuai dengan rancangan penelitian
Collins, 1984). kualitatif, latar penelitian ini bersifat alami-
Berdasarkan latar belakang sebagai- ah. Narasi fiksi yang dikaji dihasilkan
mana dipaparkan maka artikel ini ditulis subjek dalam konteks pembelajaran bahasa
untuk memaparkan bagaimana karakteristik Arab sebagai bahasa asing, dengan petunjuk
unsur-unsur intrinsik tulisan narasi fiksi dan pengarahan dosen mata kuliah menulis
berbahasa Arab, yang meliputi unsur plot, sebagaimana lazimnya tanpa turut campur
tokoh, dan latar cerita? tangan dari peneliti. Mahasiswa melakukan
kegiatan menulis narasi fiksi sebagai salah
METODE satu bentuk tugas akhir mata kuliah menulis
I, yang dalam proses pelaksanaannya dosen
Penelitian ini merupakan penelitian memberi kesempatan mahasiswa untuk
kualitatif dengan pendekatan sosio-psiko- berkonsultasi selama proses penulisan.
struktural. Pendekatan tersebut digunakan Dengan demikian, data tersebut dapat
untuk menganalisis data dengan dukungan dikategorikan sebagai data empiris dan
teori narasi fiksi (khususnya cerita pendek). bersifat otentik sebagaimana dinyatakan
Pendekatan sosio-psiko-struktural merupa- oleh Denzin & Lincoln (1994:14) bahwa
kan seperangkat konsep yang digunakan data penelitian kualitatif berupa data
untuk memandang, mendekati, dan mema- empiris dan otentik.
hami karya narasi fiksi mahasiswa sebagai Pengumpulan data dilaksanakan pada
karya sastra pemula yang merupakan semester gasal tahun ajaran 2007/2008.
interdisipliner dari pendekatan sosiologi Subjek penelitian adalah mahasiswa
angkatan tahun 2006, dengan demikian
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 240
mereka berada pada semester ketiga. Data Kedua jenis plot tersebut memiliki dua
teks narasi fiksi dikumpulkan oleh dosen jenis tahapan. Plot linier jenis pertama
matakuliah Menulis I Jurusan Sastra Arab memiliki tahapan eksposisi, komplikasi,
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. klimaks, dan penyelesaian. Plot linier jenis
kedua memiliki tahapan eksposisi, kom-
HASIL plikasi, dan penyelesaian. Plot sirkuler jenis
Karakteristik Unsur Intrinsik Narasi pertama memiliki tahapan eksposisi,
Fiksi komplikasi, klimaks, dan penyelesaian. Plot
Karakteristik unsur intrinsik narasi fiksi sirkuler jenis kedua memiliki tahapan
yang dibahas meliputi plot, tokoh, dan latar. eksposisi, komplikasi, dan penyelesaian.
Ketiga unsur narasi fiksi tersebut Tahap eksposisi atau disebut juga
merupakan bagian dari unsur-unsur intrinsik bagian pendahuluan, merupakan bagian
narasi fiksi yang dikategorikan pada awal narasi fiksi yang berfungsi untuk
struktur faktual narasi fiksi (Nurgiantoro, menyajikan informasi latar yang diperlukan,
1998:18). Hal tersebut sepadan dengan seperangkat pengetahuan tentang penentuan
klasifikasi Stanton (1965) yang menge- situasi, waktu, tempat kejadian, penyajian
lompokkan unsur plot, tokoh, dan latar ke awal konflik, dan pengenalan tokoh. Latar
dalam fakta (cerita). Ketiga unsur narasi yang dikembangkan pada tahap penda-
fiksi tersebut yang dihadapi dan dapat huluan ini meliputi latar waktu, latar
diimajinasi oleh pembaca secara faktual tempat, latar sosial, maupun latar suasana.
pada saat membaca cerita fiksi dan secara Pengenalan tokoh yang dikembangkan
konkret dan langsung membentuk cerita. meliputi pengenalan nama tokoh, kebiasaan
tokoh, status tokoh, sifat tokoh, sikap tokoh,
Karakteristik Plot dan pikiran tokoh. Pengenalan awal konflik
Plot yang ditemukan pada narasi fiksi yang ditemukan berupa sebab-sebab sumber
mahasiswa diklasifikasi berdasarkan taha- adanya konflik, tempat terjadinya konflik,
pan plot yang membentuknya. Berdasarkan dan para tokoh yang mengalami konflik.
tahapan plot yang membentuknya, Tahap komplikasi merupakan tahapan
ditemukan dua jenis plot, yaitu plot linier struktur plot yang terletak sesudah tahap
dan plot sirkuler. Plot linier lebih banyak eksposisi yang berisi pengembangan dan
digunakan penulis daripada plot sirkuler. deskripsi konflik yang dialami tokoh cerita.
Penggunaan plot linier oleh mayoritas penu- Deskripsi konflik ini merupakan peristiwa
lis tersebut menunjukkan bahwa penulis fungsional yang dilengkapi pemaparannya
masih berada pada tahap pemula. Penulis dengan peristiwa kaitan dan acuan. Tahap
pemula ini juga merupakan pebelajar bahasa komplikasi ini merupakan hakikat cerita
asing yang kemampuannya masih berada yang sesungguhnya, karena pada tahapan
pada tahap bahasa antara. Mahasiswa yang ini konflik cerita yang sudah diperkenalkan
berada pada tahap bahasa antara ini pada tahap pendahuluan dikembangkan.
mempunyai ciri-ciri yang menyerupai anak- Konflik merupakan pertentangan
anak yang sedang mempelajari bahasa tindakan, ide, hasrat, atau keinginan dari pa-
pertama. Untuk plot sirkuler yang dite- ra tokoh (Perrine, 1983:42). Konflik
mukan, penulis menggunakan perangkat merupakan proses yang terjadi dalam diri
penceritaan masa lalu tokoh melalui proses individu, yang disebabkan adanya macam-
memberi kesempatan pada tokoh cerita macam motif yang masing-masing menun-
untuk merenung atau mengingat kembali ke tut pemuasan (Pasaribu & Simandjuntak,
masa lalu tokoh 1984:58). Konflik yang disajikan pada
tulisan narasi fiksi mahasiswa memuat
241 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
konflik internal dan konflik eksternal. Jenis jalan keluar untuk menyelesaikan konflik
konflik internal yang ditemukan berupa yang dialami.
konflik internal psikologis dan konflik
internal fisik, begitu juga konflik eksternal Karakteristik Tokoh
yang ditemukan juga sebanyak dua jenis, Tokoh yang ditemukan pada narasi fiksi
yaitu konflik eksternal fisik dan konflik mahasiswa ditengarai dari aspek fisik, aspek
eksternal psikologis. sosial, dan aspek psikologisnya. Dari aspek
Plot linier kedua meliputi tahapan fisik, beberapa kecenderungan yang dite-
eksposisi, tahap komplikasi tanpa klimaks, mukan adalah pemaparan tokoh melalui
plot ini terdapat pada narasi yang tidak nama dan deskripsi fisik tokoh. Dari aspek
sempurna tahapannya. Ditemukannya narasi sosial, karakteristik tokoh ditengarai melalui
dengan tahapan tersebut dimungkinkan nama, panggilan, strata ekonomi, profesi
karena keterbatasan pemahaman penulis atau pekerjaan, dan latar kehidupan atau
akan genre narasi atau karena keterbatasan tempat tinggal tokoh. Aspek psikologis
kosakata penulis yang menghambat kelan- tokoh ditengarai melalui cara beripikir,
caran proses menulis mereka. bereaksi, bertindak, bersikap, berpendapat,
Pengembangan plot sirkuler yang dan berkeyakinan tokoh.
ditemukan merupakan pengurutan peristiwa Nama yang digunakan untuk mema-
dengan mengikuti pola alamiah, namun parkan tokoh pada narasi fiksi sudah ber-
pada berbagai peristiwa terdapat selingan variasi, namun nama yang diambil dari
penceritaan kisah masa lalu tokoh. Plot bahasa Arab mendominasi tulisan. Nama
sirkuler ini hanya ditemukan pada sebagian Salm, Salwa, Zahrah, Huda , Nabilah,
kecil data. Penulis belum memanfaatkan Sarah, dan Najmah Zuhairoh menunjukkan
jenis plot ini secara maksimal. Plot sirkuler bahwa nama-nama tersebut berasal dari
ini lebih bervariatif bentuk tahapannya bahasa Arab. Melalui deskripsi fisik tokoh
daripada plot linier. Belum dimanfaat- pembaca dapat mengenal apakah ciri-ciri
kannya plot sirkuler ini secara maksimal fisik yang menempel pada tokoh. Kecen-
diduga karena belum dipahaminya jenis plot derungan penulis dalam memaparkan aspek
ini oleh penulis atau karena penguasaan fisiologis tokoh ini adalah berupa paparan
kosakata dan gramatika mereka belum tentang kecantikan atau ketampanan para
sempurna. Plot sirkuler dengan tahapan tokoh utama. Adapun paparan tentang
eksposisi, komplikasi, klimaks, dan penye- kelemahan tokoh hanya ditemukan di
lesaian ini merupakan plot sirkuler yang sebagian kecil data yang disandangkan pada
sudah sempurna pengembangannya dilihat tokoh tambahan.
dari aspek tahapan plotnya. Karakteristik sosiologis tokoh ditunjuk-
Selain itu, beberapa narasi yang Diana- kan penulis melalui nama, kata panggilan,
lisis menggunakan plot sirkuler yang tidak strata ekonomi, keturunan keluarga,
memenuhi tahapan plot yang benar. Plot pekerjaan/profesi, dan kepandaian/intele-
tersebut terdiri atas tahapan eksposisi, gensi tokoh. Nama-nama yang digunakan
komplikasi, dan penyelesaian. Pada tahap penulis pada data sudah sesuai dengan
inti tidak ditemukan tahap klimaks yang sosiologi tokoh. Nama Rina Ayu Salsabi:la,
dapat mengajuk emosi pembaca untuk Salwa, Salma, Zahrah digunakan sebagai
melanjutkan perhatiannya pada kisah nama yang berprofesi mahasiswa, nama
selanjutnya. Penulis kurang mengeksploitasi Jesika digunakan untuk tokoh yang
konflik yang dialami tokoh. Penulis pemula berprofesi sebagai penyanyi. Kata panggilan
tidak tega membiarkan tokohnya larut pada yang digunakan juga sudah sesuai dengan
masalah yang dihadapi dan segera memberi
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 242
aspek sosiologis tokoh. Penulis menggu- nakan penulis. Misalnya ungkapan musim,
nakan kata panggilan mang untuk tokoh waktu sejarah, saat bulan purnama, dan
sopir, bik untuk tokoh pembantu, sayyid seterusnya.
untuk pengusaha sukses, ustadz untuk tokoh Latar sosial yang ditemukan pada tuli-
guru agama, syekh untuk tokoh masyarakat san narasi fiksi berupa (a) kebiasaan tokoh,
yang dihormati. Kata panggilan yang (b) keyakinan dan pandangan hidup tokoh,
menunjukkan makna kerabat juga banyak (c) cara berpikir, berprilaku, dan bersikap
dijumpai seperti ayah, ibu, paman, tante, tokoh, (d) penggunaan bahasa daerah atau
kakak, dan adik. Aspek sosiologis yang negara tertentu (e) pilihan nama (penamaan)
berupa strata ekonomi tokoh hanya dite- tokoh, (f) pengelompokan tokoh berda-
mukan di sebagian kecil data. Beberapa data sarkan latarbelakang pendidikan dan
tidak menjelaskan strata ekonomi tokoh. lingkungan tempat tinggal tokoh, dan (g)
status ekonomi sosial dan pekerjaan.
Karakteristik Latar Latar sosial yang ditemukan belum
Berdasarkan pada tujuan penggunaan mendeskripsikan karakteristik budaya khas
latar, latar yang ditemukan pada tulisan atau tradisi suatu daerah atau negara
narasi fiksi diklasifikasi atas latar tempat, tertentu. Pelukisan latar sosial baru menca-
latar waktu, latar sosial, dan latar suasana. pai pada deskripsi kebiasaan dan sikap
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadi- hidup, keyakinan, status ekonomi, dan
nya peristiwa yang diceritakan, yang dapat penamaan tokoh. Latar sosial yang ditemu-
berupa tempat-tempat dengan nama kan merupakan lingkungan sosial yang
tertentu, inisial tertentu, dan bisa juga tanpa melingkupi kehidupan penulis dan merupa-
penyebutan nama. Penggunaan latar tempat kan lingkungan hidup yang sesuai dengan
dengan nama-nama tertentu, harus mencer- pengalaman personal penulis. Latar suasana
minkan dan tidak bertentangan dengan sifat yang ditemukan diklasifikasi atas (a) latar
dan keadaan geografis tempat yang suasana sedih, (b) latar suasana cemas, dan
bersangkutan. Latar tempat yang ditemukan (c) latar suasana haru. Dari ketiga latar
pada tulisan narasi fiksi mahasiswa tersebut latar suasana sedih mendominasi
diklasifikasi atas latar tempat fisik yang temuan.
menunjuk lokasi keberadaan tokoh dan latar
tempat fisik yang relevan dengan kondisi PEMBAHASAN
psikologis tokoh. Karakteristik Unsur Intrinsik Narasi
Latar waktu yang menunjuk realitas Fiksi
satuan waktu yang ditemukan pada tulisan Karakteristik Plot
narasi fiksi mahasiswa dikelompokkan atas Plot didominasi oleh plot linier. Bebe-
(a) latar waktu yang menunjuk realitas rapa narasi fiksi terkesan berplot longgar
penghitungan waktu, (b) latar waktu yang sehingga peristiwa fungsionalnya kurang
menunjuk realitas pergeseran satuan waktu, nampak dan peristiwa yang mendominasi
dan (c) latar waktu yang menunjuk realitas adalah peristiwa acuan dan kaitan. Hal ini
satuan waktu secara terbatas. Latar waktu tidak sesuai dengan pendapat Stanton
sebagaimana disebutkan menunjukkan (1965:38) yang menyatakan bahwa ciri
bahwa penulis menggunakan ungkapan utama dari cerpen adalah aspek kepadatan,
kebahasaan untuk menyatakan waktu sesuai hanya satu setting, dan satu efek tertentu.
dengan ungkapan waktu yang digunakan Tahap eksposisi yang ditemukan
sehari-hari. Ungkapan waktu yang memuat deskripsi latar, deskripsi pengena-
mempunyai kekhasan tertentu belum digu- lan tokoh, maupun deskripsi awal konflik.
243 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
Penyajian eksposisi tersebut sebagaimana mahasiswa menceritakan tentang kehidupan
dinyatakan oleh Pickering (1993:3) bahwa mahasiswa di kampus tanpa ada pengolahan
bagian awal narasi fiksi menyajikan infor- bahasa yang padat dan bermakna. Sebagai
masi latar yang diperlukan, seperangkat contoh cerpen yang berjudul At-Tasho:dum.
pengetahuan tentang penentuan situasi, Pada cerpen tersebut bahasa yang
waktu kejadian, pengenalan tokoh, dan digunakan penulis sulit dipahami. Hal ini
konflik. Dengan demikian, tulisan narasi karena keterbatasan pemahaman struktur
fiksi mahasiswa sudah memenuhi standar dan pemahaman penulis akan prinsip
struktur tulisan fiksi ditinjau dari aspek penulisan cerpen.
eksposisi.
Tidak semua tahap inti narasi fiksi Karakteristik Tokoh dan Pelukisan
memaparkan klimaks, begitu juga tidak Tokoh ّ◌
semua narasi fiksi mempunyai tujuan yang Tokoh yang ditemukan didominasi oleh
jelas. Ada beberapa narasi fiksi yang tujuan tokoh dengan peran mahasiswa dan siswa.
penulisannya kabur. Hal tersebut tidak Ungkapan yang paling banyak digunakan
sejalan dengan konsep plot sebagaimana penulis untuk melukiskan tokoh melalui
dinyatakan Tompkins (1994:316) yang penyebutan nama. Hal tersebut sesuai
menyatakan bahwa plot adalah jalan cerita dengan pendapat Wellek &Warren
atau alur cerita yang merupakan masalah (1993:287) bahwa bentuk penokohan yang
dasar sebelum penulisan. Tahap inti ini paling sederhana adalah melalui pemberian
tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapat nama. Melalui nama, penulis dapat menye-
Pickering (1993:3) yang menyatakan bahwa suaikan nama tokoh dengan peran yang
tahap inti merupakan tahap komplikasi yang diembannya.
mengacu pada tahap pendakian dan Karakteristik tokoh diungkapkan penu-
pengembangan konflik cerita. lis melalui aspek fisiologis, sosiologis, dan
Tahap penyelesaian yang ditemukan psikologis tokoh.Pelukisan tokoh yang
diklasifikasi atas penyelesaian terbuka dan ditemukan pada data adalah pelukisan tokoh
tertutup. Dari data yang ditemukan, penulis gabungan. Pelukisan tokoh gabungan meru-
lebih banyak menggunakan tahap penye- pakan pelukisan tokoh secara langsung dan
lesaian tertutup. Belum digunakannya taklangsung. Teknik gabungan ini diguna-
penyelesaian terbuka diduga karena penulis kan untuk mengurangi kelemahan-masing-
pemula belum memahami konsep masing teknik dan memanfaatkan kelebihan
penyelesaian cerita secara terbuka. dari masing-masing teknik.
Plot yang ditemukan belum sepenuhnya Teknik pelukisan tokoh secara langsung
memenuhi kaidah pengeplotan. Ditinjau cenderung ekonomis dan sederhana sehing-
dari karakteristik cerpen narasi fiksi yang ga penulis dengan cepat dan singkat dapat
menjadi data penelitian ini belum sepenuh- mendeskripsikan karakteristik tokoh.
nya memenuhi kriteria sebagai cerpen yang Dengan demikian, pembaca dapat dengan
baik. Dari analisis data diketahui bahwa mudah memahami ciri-ciri tokoh tanpa ada
cerpen yang ditulis oleh mahasiswa Sastra kekhawatiran akan timbul salah tafsir. Hal
Arab belum sepenuhnya merupakan inter- ini sekaligus juga merupakan kelemahan
pretasi pengarang tentang kehidupan, dari teknik langsung, karena pembaca ku-
paparannya kurang menarik perhatian rang diberi kesempatan secara aktif untuk
pembaca, dan bahasanya belum memenuhi memberikan tanggapan secara imajinatif,
syarat sebagai bahasa yang tajam, sugestif, terhadap tokoh cerita sesuai dengan persepsi
dan padat. Sebagai contoh, beberapa cerpen pembaca. Selain itu, kelemahan dari teknik
yang bertema percintaan dengan tokoh
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 244
pelukisan langsung adalah sifatnya yang ‫*ت ا '!! اذا ) ن( ھذا ا ور ور ا ّب‬
mekanis dan kurang alami. (‫ ن‬2 ‫نّ )اط‬2 ‫س ن ا ن * ر ن *رور و ط‬
.... 5 % ‫ ت ن‬. ‫د رت‬
Teknik pelukisan tokoh yang ditemukan
pada data, sesuai dengan pendapat Nur- Ya: Fa:tin!! Saya sekarang merasakan
giantoro (1995:194) yang menyatakan suatu yang berbeda ketika saya dekat
bahwa ada dua teknik pelukisan tokoh yaitu dengan Farhat, saya merasa bahagia dan
pelukisan tokoh langsung dan pelukisan tenang di sampingnya, bagaimana
menurut pendapatmu?
tokoh tidak langsung. Pelukisan tokoh
Sahabatku, menurut pendapatku engkau
secara langsung disebut juga dengan teknik telah jatuh cinta padanya, kata Fa:tin.
uraian, teknik penjelasan ekspositori, teknik Akan tetapi aku masih bingung antara
diskursif, dan metode analitik, sedang cinta dan ta’jub! Bukankah ini hanya rasa
pelukisan tokoh secara taklangsung disebut ta’jub saja? Tanya Amanda pada Fa:tin.
juga dengan teknik ragaan, dramatik, dan Tidak sahabatku, jika itu hanya rasa
ragaan (Abrams, 1981:21 dan Kenney, ta’jub, tidak mungkin engkau akan
1966:34-36). merasakan suatu kebahagiaan dan
Pelukisan tokoh langsung yang banyak ketenangan jika engkau ada didekatnya,
digunakan berupa upaya untuk mendes- kata Fa:tin pada sahabatnya....
kripsikan dan menjelaskan tokoh dan Sebagaimana dinyatakan Perrine
penulis kurang memanfaatkan upaya untuk (1983), teknik pelukisan tokoh taklangsung
menginterpretasi tokoh. Pelukisan tokoh tersebut digunakan untuk menggambarkan
taklangsung yang banyak digunakan penulis kepribadian tokoh meliputi sikap, sifat, dan
berupa teknik dialog dan teknik tindakan. keyakinan tokoh serta dapat menyajikan
Adapun teknik pikiran dan teknik reaksi konteks peristiwa terjadi. Penggunaan
tokoh kurang dimanfaatkan. Contoh kedua macam pelukisan tokoh ini sesuai
pelukisan tokoh berupa pendeskripsian fisik dengan pendapat Pickering (1993:19), yang
tokoh sebagaimana terdapat pada data (1) menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat
berikut. dijadikan acuan dalam mengembangkan
‫ھ‬ ‫ و‬، ‫او‬ ، ‫ا راة‬ ‫ت‬ ( 1) tokoh adalah melalui pembentukan
‫دّھ‬ ‫ا ف ت ا رب‬ ‫ ا ! ا‬،‫ ن‬# kepribadian tokoh, identifikasi intelegensi,
‫ ھ' طو‬، ‫ رة *وداء ز د‬$% ّ ‫ا‬ emosi, dan kualitas moral para tokoh.
.‫ وھز ا *م‬- ‫ا‬
Karakteristik Latar
Laila adalah wanita cantik, ia berwajah
ceria, matanya berkilau, hidungnya Latar yang ditemukan belum berva-
mancung menyerupai gadis Arab. Di pipi riasi. Tulisan mahasiswa didominasi oleh
kanan terdapat tahi lalat kecil hitam yang latar kampus, latar rumah kos, latar sekolah,
menambah kecantikannya, ia berpostur dan pesantren. Latar yang memaparkan
tinggi kurus. sosial budaya, adat, moral belum dite-
Data 2 menunjukkan pelukisan tokoh mukan. Variasi latar sebagaimana
taklangsung melalui teknik cakapan atau dinyatakan Kelley (1982: 33) meliputi
dialog. aspek fisik, pandangan tentang dunia,
tempat terjadinya peristiwa, lingkungan
‫د رت ب‬ ‫ف‬ ‫ن ور‬.‫ن!! ا ر ا‬ ( 2)
‫ف د را ك؟‬ ّ 2 ‫رھ ت ت *رورة و ط‬ sosial, tata cara, adat, nilai moral, dan
‫) ذ را ك (؟‬ atmosfir cerita. Beberapa nama kota
‫ ت ن‬. ّ 5 ‫ا ' د را ' ت‬ digunakan untuk menyebutkan tempat
‫ ا س ھذا‬.‫بّ وا ّ ب‬5 ‫ّرة ن ا‬ ‫ّ ' زت‬ berlangsungnya peristiwa, namun
.‫ن‬ ‫ا ذا‬ * ‫! ؟‬% ‫ا ور ور ا ّ ب‬ penyebutan nama tersebut tidak diiringi
245 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
dengan topografi dan kekhasan kota yang Latar waktu yang menunjuk realitas
disebutkan dan dapat menunjang kekhasan waktu secara terbatas, sebagaimana terdapat
pelukisan peristiwa atau karakteristik tokoh. pada ungkapan sesudah sholat dluhur,
Latar yang dikembangkan senantiasa ketika..., sekarang , sekarang, ketika, dan
terkait dengan latar kehidupan mahasiswa, hari ini. Latar waktu sebagaimana dise-
latar tempat misalnya senantiasa berhu- butkan menunjukkan bahwa peristiwa itu
bungan dengan keluarga, rumah indekos, terjadi khusus pada saat itu. Selain
perpustakaan, dan kampus. Lokasi tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan waktu
merupakan tempat yang dihadapi dan dira- terjadinya peristiwa, latar waktu tersebut
sakan oleh para mahasiswa selaku penulis juga bertujuan untuk mendeskripsikan
narasi ini. Latar tempat tersebut sesuai waktu penceritaan terjadinya peristiwa,
dengan aspek sosiologis mahasiswa yaitu sebagaimana terdapat pada data 6 dan 7
latar sebuah desa dan latar kampus tempat berikut.
belajar mahasiswa. ‫ا *ر ر‬ ' * ‫ة ا ظ ر أر د‬9% ‫( د‬6)
Latar waktu yang ditemukan dikelom- ‫ة د ل ر ري ا‬C ، - *‫ ا و‬D *‫وأ‬
pokkan atas (a) latar waktu yang menunjuk .' ‫ ر‬5
realitas penghitungan waktu, (b) latar waktu
Sesudah sholat dluhur, saya tidur di atas
yang menunjuk realitas pergeseran satuan
ranjang, dan mendengarkan musik, tiba-
waktu, dan (c) latar waktu yang menunjuk tiba Riri masuk ke kamarku.
realitas satuan waktu secara terbatas.
Ungkapan waktu yang mempunyai kekha- .' ‫ر ءا‬ ‫ت ط‬2 ‫ة‬C ‫د ا ت‬ ( 7)
san tertentu belum digunakan penulis.
Ketika aku makan tiba-tiba datanglah
Contoh latar waktu yang menunjuk Fathimah yang pincang itu...
realitas penghitungan waktu berupa ung-
kapan jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun Latar waktu yang ditemukan diung-
sebagaimana terdapat pada data3. kapkan secara langsung dan taklangsung
dan dengan mengikuti pola hubungan waktu
‫ م ا دوة‬- ... ‫ ء ا ر ر د * ر ت‬898 ‫( وم ا‬3)
berurutan dan pola hubungan waktu
‫ن‬: ‫ د‬5‫ و ن ذ ك ا و ت ّر ودى أ‬... ّ ‫ا‬ bersamaan. Contoh latar waktu yang
= ‫ذك ا ر‬ ‫ س ا‬2‫ون ر‬
menunjukkan pergeseran waktu yang
Pada hari selasa akhir bulan Desember diungkapkan secara taklangsung melalui
diselenggarakan seminar ilmiah... pada ucapan selamat siang ‘naha:run sa’i:d’.
saat itu Budi Ahmad dipilih sebagai Ungkapan ucapan selamat siang menun-
ketua panitia acara tersebut. jukkan bahwa peristiwa itu terjadi pada
Beberapa ungkapan yang menunjuk waktu siang. Ungkapan waktu pagi
realitas pergeseran satuan waktu digunakan diungkapkan melalui kata persamaan dari
penulis berupa ungkapan waktu pagi, siang, kata pagi yaitu kata mubakkiron ‘pagi-pagi
sore, dan malam terdapat pada data 4 dan 5. benar’. Ungkapan tak langsung juga
digambarkan dengan cara mendeskripsikan
‫و ط ا‬ ‫ب >ر‬ ّ ‫ذات ا ل طرق‬ ( 4)
karakteristik waktu pagi yaitu berupa suara
*‫ا ر‬
kokok ayam dan matahari terbit kemerah-
Suatu malam pamannya (paman Siro) merahan. Ungkapan yang mengimpli-
mengetuk pintu kamarnya dan kasikan waktu pagi tersebut merupakan
memberikan surat padanya bentuk taklangsung dari ungkapan yang
...' ‫ا‬ ‫ر* د‬ ( 5) menunjuk realitas pergeseran satuan waktu.
Latar waktu yang menunjuk realitas
Selamat siang Saudaraku. pergeseran satuan waktu ini diungkapkan
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 246
secara langsung dan tak langsung. keyakinan, strata ekonomi sosial masya-
Ungkapan langsung sebagaimana ditemu- rakat, dan penamaan tokoh. Latar sosial
kan pada data 8-9, sedang pengungkapan yang ditemukan merupakan lingkungan
tak langsung dapat dilihat pada data 10-12. sosial yang melingkupi kehidupan penulis
‫ّ را ھذا ا وم‬ ‫ظ‬- *‫( ا ا‬8) dan merupakan lingkungan hidup yang
sesuai dengan pengalaman personal penulis,
Saya bangun pagi-pagi hari ini. sebagaimana terdapat pada data 13,14, dan
‫ و د ل ّم ن‬،‫ ح ت ا وّ ردة‬% ‫( ا‬9) 15 berikut.
،... ،‫ ا * ء‬،... 5‫* را‬#‫ و و ت ا‬،... C* ‫رھم‬8 ‫و ون وأ‬ ّ *‫ و‬... ،‫رى‬- ‫دى ا‬5‫( ا‬13)
... ،... ‫ ح ا رد‬% ‫ ا‬،... ‫دھ‬9 ‫ >دا وم‬... .‫ ح ھم ذھ ون ا زار م‬% ‫ ّل ا‬،‫ون‬5ّ9
... ‫ن‬5 ‫ا * ء‬
Di sebuah desa, ... penduduknya
Pada pagi itu cuaca dingin, tidak lama ceria dan mayoritas penduduknya berpro-
kemudian ia berbicara tentang masa- fesi sebagai petani, tiap pagi mereka pergi
lahnya, pada saat istirahat, pada sore hari ke ladang mereka.
..., besok hari ulang tahunnya, pada pagi ‫( * ذھب ا ذ ا‬14)
yang dingin, suatu sore kami....
‫ ذھب ا ذا‬.... ‫ وا را‬8 8 ‫ا ب د ا دّة ا‬
‫ ھ وھ ك‬F ‫راخ ا د ك أ‬% D * (10) ‫رق ا ذا‬$ * . !2 ‫ وظ‬D ‫ط ب ب ا را‬ ‫ا‬
‫ف‬% ‫وا ' * ن وا‬5 ‫ا‬ ‫و‬
Terdengar suara kokok ayam juga dari
sana-sini Amanda akan pergi ke perpustakaan
ّ
H‫*ط‬ ‫رض ورھ ا‬:‫ ّرة و وّ ر ا‬5 ‫س‬ ‫ّت ا‬ (11) sesudah kuliah ketiga dan keempat....
Amanda pergi ke perpustakaan untuk
Matahari terbit kemerah-merahan dan mencari buku rujukan untuk tugasnya.
menyinari bumi dengan cahayanya yang Amanda menghabiskan waktunya di
membentang. perpustakaan sekitar satu jam setengah.
ّ
H‫*ط‬ ‫رض ورھ ا‬:‫ رّ ة و وّ ر ا‬5 ‫س‬ ‫ّت ا‬ (12) ‫د‬ ‫ھذ ا‬ ‫ذان ن ا * د‬.‫وت ا‬% ‫و‬ (15)

Matahari terbit kemerah-merahan dan Mengalun suara azan dari masjid.


menyinari bumi dengan cahayanya yang Keterbatasan kosakata dan penguasaan
membentang. struktur menjadikan mahasiswa membatasi
Latar waktu yang ditemukan tersebut, aspek tulisan yang dapat mendukung pada
sesuai dengan hasil penelitian Mutiah kesempurnaan penyajian latar. Hal ini
(2005) yang menyatakan bahwa latar waktu sepadan dengan hasil penelitian Silva
pada tulisan narasi siswa berpola waktu (1993) yang menyatakan ada perbedaan
berurutan dan berpola waktu bersamaan. antara tulisan bahasa pertama dan tulisan
Pola hubungan waktu tersebut sebagaimana pada bahasa kedua. Hasil penelitian menun-
dikemukakan Longacre (1983) yang menya- jukkan bahwa tulisan pada bahasa kedua
takan bahwa berdasarkan sifat hubungan cenderung lebih terbatas, lebih sulit, dan
waktu terdapat dua jenis hubungan waktu, kurang efektif dibanding dengan tulisan
yaitu hubungan waktu bersamaan dan pada bahasa pertama. Penulis bahasa kedua
hubungan waktu berurutan. sedikit membuat perencanaan, sedikit
Latar sosial yang ditemukan belum melakukan revisi pada konten, kurang
mendeskripsikan karakteristik budaya khas lancar, dan sedikit atau kurang tepat
atau tradisi suatu daerah atau negara dibanding penulis bahasa pertama.
tertentu. Pelukisan latar sosial baru menca- Latar suasana tidak selalu nampak pada
pai tahap deskripsi kebiasaan, sikap hidup, setiap narasi, beberapa narasi tidak jelas
247 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
paparannya tentang latar suasana yang mukan didominasi oleh plot linier dengan
melingkupinya. Latar suasana yang mendo- tahapan eksposisi, komplikasi, klimaks, dan
minasi temuan adalah suasana sedih. Dari penyelesaian dan tahapan eksposisi,
aspek kebahasaan, latar suasana pada komplikasi, dan penyelesaian (tanpa kli-
tulisan narasi fiksi mahasiswa dilukiskan maks). Temuan plot tersebut menunjukkan
dengan ungkapan langsung dan ungkapan bahwa penulis sudah mampu menyusun plot
tak-langsung. Latar suasana langsung dapat cerita, namun plot yang ditemukan belum
dilihat pada data 16 berikut. menunjukkan variasi dan belum sepenuhnya
‫رّ ك‬5 ‫ د ل ا * م‬، ‫ت * را ا ذة >ر‬5 (16) memenuhi kaidah pengeplotan.
‫ وا س م رق‬،‫ ح زال ز ّن ا واء‬% ‫ ب ا‬F . ‫رھ‬ Tokoh dilukiskan dengan teknik
‫ ذا ؟ ذا ون‬،‫زن‬5 ‫نّ ا م ا‬C ،‫ ح‬% ‫ھذا ا‬ pelukisan tokoh langsung dan pelukisan
‫را‬ ‫م ا‬9 ‫ ؟ * ت ا‬F ‫ را ھل ا ت ر‬....‫ ء‬- ‫زن وا‬5 ‫ا‬ tokoh taklangsung. Hal ini menunjukkan
‫ل‬ 5‫و‬ ّ‫ا‬ *‫ و*و‬9 ‫ ر س ر‬% ‫ن‬.‫ ا‬... .‫ ق‬- bahwa penulis sudah memvariasikan meto-
. 5 de pelukisan tokoh. Hal yang perlu
diperhatikan dari aspek pelukisan tokoh
Safira membuka jendela kamarnya, angin
adalah teknik yang digunakan. Pelukisan
sepoi-sepoi menggerakkan rambutnya.
Kabut pagi masih menghiasi udara, tokoh langsung didominasi oleh deskripsi,
matahari belum bersinar di pagi ini, penjelasan, dan uraian dan kurang meman-
seakan-akan dunia sedang berkabung ada faatkan interpretasi tokoh. Penulis tidak
apa? Kenapa dunia bersedih dan memanfaatkan pelukisan tokoh secara
berduka?.... Fira apakah engkau sakit? kontekstual. Adapun pelukisan tokoh
Ibu bertanya pada Fira dengan cemas.... taklangsung didominasi oleh penggunaan
Sekarang Nafis adalah lelaki yang selalu teknik cakapan atau dialog dan teknik
mengganggu hari-harinya, mimpinya, tindakan atau lakuan tokoh, penulis kurang
bahkan hidupnya. ... memanfaatkan teknik reaksi dan pikiran
Adapun latar suasana tidak langsung tokoh.
sebagaimana terdapat pada data 17 berikut. Aspek fisiologis tokoh didominasi oleh
‫ذ ّ رة‬ ‫طر‬ ‫ و‬5‫و‬ ‫( * ت‬17)
deskripsi kecantikan atau kecakapan tokoh
ّ5 * *5‫ورھ وا‬ ‫ ت‬.‫ رة‬$%
utama. Aspek sosiologis tokoh didominasi
‫وم‬ ّ‫ب‬5 ‫ زال ا‬#‫ و‬، ‫!ر ن‬ oleh deskripsi profesi tokoh sebagai
‫بّ ا راة‬5 ‫ ا ر انّ ر ن‬D *‫و‬.... mahasiswa atau siswa. Adapun aspek
‫وت‬% ‫ و ك ا‬، ّ ‫ وذ‬، ‫ ا رأة ا‬،‫ا رى‬ psikologis tokoh didominasi oleh deskripsi
، ّ
‫ وھذا ا ر ز ب‬،‫ذھب‬ ‫ا ل‬ aspek watak dan kepribadian tokoh.
‫م‬..‫بّ ا *ّر ا ّد ا‬5 ‫م‬#‫وا‬ Temuan tersebut menunjukkan bahwa penu-
lis kurang memvariasikan aspek fisiologis,
Laila menuangkan cinta dan perasaannya sosiologis, dan psikologis tokoh.
di buku harian kecil. Laila menulis
Dari simpulan tersebut dapat diberi
perasaan cintanya pada Firman di
dalamnya. Cintanya masih terpendam di makna bahwa plot yang ditemukan didomi-
hatinya. ... nasi oleh plot linier. Tokoh dilukiskan
dengan teknik pelukisan tokoh langsung dan
pelukisan tokoh taklangsung. Latar yang
SIMPULAN ditemukan hanya berfungsi sebagai lokasi
Berdasarkan temuan penelitian atau waktu keberadaan tokoh tanpa
disimpul-kan karakteristik tulisan narasi menuansakan aspek psikologis tertentu.
fiksi berbahasa Arab mahasiswa penutur Sesuai dengan temuan penelitian maka
asli bahasa Indonesia yang tampak pada sebelum dosen memberi tugas menulis
kekhasan unsur intrinsik. Plot yang dite- narasi fiksi hendaknya diberi pengarahan
Nurhidayati, Karakteristik Tulisan Narasi Fiksi Berbahasa Arab | 248
sekilas tentang aspek-aspek yang terkait Kelley, G. J. R. 1982. Writting Essays A
dengan plot sirkuler dan plot sorot balik Bout Literature. New York: Harcort
serta menjelaskan pentingnya unsur klimaks Brace Javanovich, Ind.
pada narasi fiksi. Sesuai dengan temuan Kenney, W. 1966. How to Analyze Fiction.
penelitian tentang karakteristik fisiologis, USA: Simon and Schuster Inc.
sosiologis, dan psikologis tokoh hendaknya Longacre, R. E. 1983. The Grammar of
dosen memberi pengarahan dan contoh Discourse. New York: Plemun Press.
penokohan melalui aspek fisiologis, Munandar, Utami. 1999. Pengembangan
sosiologis, dan psikologis yang lebih Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
bervariasi yang belum dikembangkan oleh Penerbit Rineka Cipta.
mahasiswa. Sesuai dengan temuan peneli- Muti’ah, A. 2005. Karakteristik Narasi
tian tentang latar maka dosen hendaknya Tulis Siswa SDN Jember Lor 3
memberikan pengarahan dan contoh Kabupaten Jember. Disertasi tidak
berbagai latar yang lebih bervariasi dan diterbitkan. Malang: Program
bermakna secara psikologis. Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Nurgiantoro, B. 1995. Teori Pengkajian
DAFTAR RUJUKAN Fiksi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Abrams, M. H. 1981. Aglossary of Literary Nurgiantoro, B. 1998. Transformasi Unsur
Terms. New York: Holt, Rinehart and Pewayangan dalam Fiksi Indonesia.
Winston. Yogjakarta: Gadjah Mada University
Behrman, Carol, H. 2003. Writing Press.
Proficiency Lessons and Activities. San Pasaribu, I. L. dan Simanjuntak, B. 1984.
Francisco: Jossey Bass. Teori Kepribadian. Bandung: Penerbit
Collins, James L. 1984. The Development Tarsito.
of Writing Ability during The School Percy, B. 1981. The Power of Creative
Years. In Pelegriny Anthony Writing. London: Prentice Hall
danYawkey, Thomas D. The International, Inc.
Development of Oral and Written Perrine, L. 1983. Story and Structure. New
Language in Social Contexts. Newjersey: York: Harcourt Brace Javanovich
ABLEX Publishing Company. Publishers.
Corder, S. Pit. 1983. Strategies of Pickering, J. H. 1993. Fiction 50: An
Communication. Faerch, C. dan Kasper, Introduction to The Short Story. New
G. (Eds) Strategies in Interlanguage York: Macmillan Publishing Company.
Communication. London: Longman Ruth, Leo dan Murphy, Sandra. 1988.
Denzin, N. K. dan Lincoln, Y. S. (Eds). Designing Writing Tasks for The
1994. Handbook of Qualitative Assessment of Writing. New Jersey:
Research. Thousand Oaks, CA: Sage. Ablex Publishing Corporation.
Ellis, A. ; Pumau, J.; Standal, T.; dan Schneider, Melanie dan Connar, Ulla. 1990.
Rummel, M. K. 1989. Elementary Analysing Topical Structure in ESL
Language Arts Instruction. New Jersey: Essays. Studi Second Langage
Prentice Hall. Aquisition, 12:411-427.
Fakultas Sastra. 2010. Katalog Jurusan Silva, T. 1993. Toward an Understanding of
Sastra Arab. Malang: Fakultas Sastra The Distinct Nature of Language Two
Universitas Negeri Malang. Writing: The ESL Research and Its
Implications TESOL Quarterly, 27: 657-
677.
249 | BAHASA DAN SENI, Tahun 39, Nomor 2, Agustus 2011
Siswanto, W. 1991. Kajian terhadap Novel Tompkins, G. E. 1994. Teaching Writting:
Rafilus: Sebuah Pendekatan Sosio-Psiko Balancing Process and Product. New
Struktural. Tesis tidak diterbitkan. York: Macmillan College Publishing
Malang: PPS IKIP Malang. Company.
Stantont, R. 1965. An Introduction to Wellek, R. dan Warren, A. 1993. Teori
Fiction. New York: Holt Rinehart and Kesusastraan. Terjemahan Melani
Winston. Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Sudjiman, P. 1991. Memahami Cerita Utama.
Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai