Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Online Program Studi

Pendidikan Ekonomi
ISSN-e 2502-275255
Vol. 6, No. 4, Desember 2021, Hal: 158-165, Doi: https://doi.org/10.36709/jopspe
Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/jopspe

PERBANDINGAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS


SISWA YANG DI AJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE BLENDED LEARNING DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW di SMA 1
TANGGETADA
Rusman)*, Jafar Ahiri2)*, Abdullah Igo B.D3)

1
Program Studi/ Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Halu Oleo, Alamat Jalan H.E.A
Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Tujuan diadakanya penelitian ini


adala untuk menguji dan mengetahui serta menjelaskan perbedaan keterampilan belajar siswa yang
di ajar dengan model pembelajaran koperatif tipe blended learning dengan keterampilan berfikir
kritis siswa yang di ajar dengan model pembelajaran tipe jigsaw. Teknik analisis data yaitu dengan
pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis, Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan tes bentuk obyektif pilihan ganda .
Hasil uji homogenitas data dengan menggunakan uji Levene's Test for Equality of
Variances menunjukan bahwa sig = 0,045 < 0,05 yang berarti variansi data hasil belajar siswa yang
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga data tidak homogen. Karena itu, untuk pengujian
hipotesis penelitian di gunakan Equal variances not assumed. Berdasarkan hasil analisis uji
perbedaan dua rata-rata dengan uji t antara rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Blended learning dan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Jigsaw diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari  0,05 ( p = 0,209 >  0,05). Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar blended learning dengan model
pembelajaran Jigsaw.

Kata Kunci : Blended learning, jigsaw, berfikir kritis

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan .
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah
bimbingan baik melalui orang tua, linkungan tempat tinggal, teman-teman maupun
lingkungan sekolah yang bayak memberikan pembelajaran dalam hidup. Sekarang
ini, pendidikan menjadi sektor yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Tidak
dapat dipungkiri bahwa sektor pendidikan adalah sektor terpenting penyokong
kemajuan suatu bangsa, hal itu lah yang dipandang setiap negara untuk selalu

* Korespondensi Penulis. E-mail: ankerr366@gmail.com Penerbit: Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP UHO

158
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Perbandingan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Yang Di Ajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Blended Learning Dengan Model Pembelajaran
Tipe Jigsaw Di SMA 1 Tanggetada

meningkatkan mutu pendidikan di wilayahnya masing-masing, termasuk indonesia.


Pendidikan merupakan suatu sarana yang mampu menciptakan sumber daya
manusia yang kritis dan mandiri serta memiliki kualitas yang dapat meningkatkan
nilai jual secara menyeluruh, karena ia merupakan modal dasar untuk mendapatkan
manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan yang baik maka generasi yang di
hasilkan dapat meningktkan kualitas suatu wilayah.
Masalah yang sering muncul di sekolah adalah lemahnya proses
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik . Hal
ini dikarenakan proses pembelajaran di kelas diarahkan pada kemampuan anak
untuk menghafal dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-
hari. Guru selalu menuntut siswa untuk belajar, tetapi tidak mengajarkan bagaimana
siswa seharusnya belajar dan menyelesaikan masalah, untuk menghasilkan SDM
yang baik yaitu bagaimna sistem pendidikan dan cara guru mengajarkan sehigga
siswa dapat memahami dengan baik sehingga dapat menghasilkan sumber daya
manusia yang baik dan mampu berfikir kritis atas masalah yang di hadapinya. Kita
dapat melihat keadaan sekarang di mana sisw lebih banyak mengetahui sesuatu
dengan menghapal ketimbang dengan memahami dengan baik.
Sanjaya (2007:224) mengemukakan bahwa salah satu kelemahan proses
pembelajaran yang dilaksanakan para guru adalah kurang adanya usaha
pengembangan kemampuan berpikir siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada
mata pelajaran apapun guru lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai
sejumlah materi pelajaran. Dari deskripsi terebut penulis memahami bahwa salah
satu kelemahan pembelajara yang di hadapi saat ini adalah guru lebih mendorong
anak dalam menguasai beberapa pelajaran sehingga peserta didik tidak memiliki
fokus dalam memahami peljaran tersebut, sehingga kemampuan akan berfikir kritis
kurang sehingga peserta didik lebih banyak menghafal di bandingkan memahami.
Berdasrkan pernytaan tersebut dalam memperbaiki permasalahan yang di dapatkan
berdasarkan pra penelitian ada dua tipe model pembelajaran yang di terapkan di
SMA Negeri 1 Tanggetada yaitu model pembelajaran koperatif Blended Learning
dan model pembelajaran koperatif Tipe jigsaw , dengan pembelajaran tersebut
peneliti akan melihat penerapan model pembelajaran yang tepat di gunakan di
sekolah tersebut .
Berpikir kritis telah menjadi suatu istilah yang sangat popular dalam dunia
pendidikan dalam beberapa tahun terakhir. Para pendidik menjadi lebih tertarik
untuk mengajarkan keterampilan berpikir dengan berbagai corak. berpikir kritis
adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan
tujuan. Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk menemukan kebenaran ditengah
banjir kejadian dan informasi yang mengelilingi.Menurut Halpen (dalam Achmad,
2007), berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif
dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan,
mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk
berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat

159
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Rusman, Jafar Ahiri, Abdullah Igo B.D

keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam


konteks dan tipe yang tepat.
Jigsaw adalah model pembelajaran dimana dalam penerapannya peserta
didik dibentuk dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok terdiri atas tim ahli
sesuai dengan pertanyaan yang disiapkan guru. Nur (Holisin, 2016) mengatakan
bahwa “Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari
beberapa orang dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan
materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada orang lain dalam
kelompoknya”. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran
dengan cara mengelompokkan peserta didik yang mendorong peserta didik
bertindak aktif sehingga prestasi yang diperolehnya lebih baik dari sebelumnya, hal
tersebut sependapat dengan Isjoni (2014: 54) yang mengatakan bahwa
“pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tanggetada yang terletak di
Kecamatan Tanggetada Kabupaten kolaka. Lokasi pada penelitian ini dipilih karena
di sekolah tersebut terdapat masalah terkait rendahnya kemampuan siswa dalam
keterampilan berfikir kritis. Penelitian ini di lakukan pada bulan februari 2021. Data
yang diperoleh dari lapangan di lakukan uji prasyarat terlebih dahulu yang terdiri
dari uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis data. Selanjutnya uji hipotesis
yang disajikan dalam bentuk deskripsi data untuk masing-masing variabel. Analisis
deskripsi data yang digunakan meliputi penyajian Mean (M), Median (Me),
Modus(Mo), Standar Deviasi (SD), dan Tabel Distribusi Frekuensi. Selanjutnya
di lakukan analisis inferensial untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dengan
menggunakan uji beda atau sering di sebut uji T.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi umum data hasil penelititan hubungan kemampuan akses internet


dan pemebelajaran daring (online instruction) dengan kepuasan belajar siswa SMA
Negeri 13 Bombana, ditinjau berdasarkan skor tertinggi, skor terendah, standar
deviasi, nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai terbanyak (modus)
yang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Umum Data Kemampuan Akses Internet dan


Pembelajaran Daring dengan Kepuasan Belajar Siswa

160
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Perbandingan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Yang Di Ajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Blended Learning Dengan Model Pembelajaran
Tipe Jigsaw Di SMA 1 Tanggetada

Statistik Model pembelajaran Model pembelajaran


blended learning jigsaw
Valid 29 29
Missing 10 10
Mean 75 72
Median 75 70
Modus 75 67
Std. Deviation 10 8
Range 6 6
Nilai Terendah 50 38
Nilai Tertinggi 100 100
Sumber Data: Hasil Penelitian di olah, 2020

Gambaran mengenai keterampilan kemampuan berfikir kritis siswa yang di


ajar dengan model pembelajaran blended learning dan siswa yang diajar dengan
model pembelajaran jigsaw, berikut di sajikan skor tertinggi, skor terendah, standar
deviasi, mean, median, modus. Siswa yang di ajar dengan model pembelajaran
blended learning memiliki skor terendah 50, skor tertinggi 100, Mean (M) sebesar
75, Median (Me) 75, Modus (Mo) 75, dan standar deviasi sebesar 10. Data siswa
yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw memiliki skor
terendah 38, skor tertinggi 100, Mean (M) sebesar 72, Median (Me) 70, Modus
(Mo) 67, dan standar deviasi sebesar 10.
Hasil uji homogenitas data dengan menggunakan uji Levene's Test for
Equality of Variances menunjukan bahwa sig = 0,045 < 0,05 yang berarti variansi
data hasil belajar siswa yang nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga data
tidak homogen. Karena itu, untuk pengujian hipotesis penelitian di gunakan Equal
variances not assumed. Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan dua rata-rata
dengan uji t antara rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Blended learning dan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang
diajar dengan model pembelajaran Jigsaw diperoleh nilai signifikansi lebih besar
dari  0,05 ( p = 0,209 >  0,05). Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan hasil belajar blended learning dengan model pembelajaran Jigsaw.
Dengan demikian maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-
rata hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan model pembelajaran Blended
learning dan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Jigsaw. Rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan
model pembelajaran Blended learning sedikit lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar
ekonomi siswa yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw seperti ditunjukan
oleh nilai rata-rata hasil belajar ekonomi yang diajar dengan model pembelajaran
Blended learning sebesar 75, dan nilai rata-rata kelas yang diajar dengan model
pembelajaran Jigsaw adalah 72 Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Blended learning dan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw telah di uji dengan

161
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Rusman, Jafar Ahiri, Abdullah Igo B.D

menggunakan pengujian aplikasi SPSS 26 yang menunjukan tidak terdapat


perbedaan yang signifikan.
2019:21) menyebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa
dengan adanya teknologi memberikan banyak pengaruh positif terhadap
pembelajaran. Internet telah dipadukan menjadi sebuah alat yang digunakan untuk
melengkapi aktivitas pembelajaran(Martins,2015). Hal serupa di jelaskan pula oleh
chaplin (2008), dalam perkembangannya internet memiliki peranan penting dalam
dunia pendidikan, komputer dapat di gunakan sebagai media tutorial, alat peraga
dan alat uji yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar, bahkan dengan
adanya internet semua terasa lebih mudah. Kemampuan akses internet sangat di
butuhkan untuk memenuhi tuntutan dalam proses belajar mengajar di masa
pandemi seperti sekarang ini, dengan kata lain siswa tidak dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar jika tidak memiliki kemampuan untuk mengakses internet
sehingga kepuasan dalam belajar tidak akan tercapai, sehingga dapat di katakana
bahwa siswa yang memiliki kemampuan akses internet akan merasakan kepuasan
dalam belajar hususnya dalam pembelajaran daring.
Uno dan Lamatenggo, (2011:61). Mengatakan bahwa kecendrungan
pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut:
a. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance
learing). Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak
jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama;
b. Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah
jaringan perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboraturiom)
berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
penelitian yang di lakukan oleh Tri Adi Prasetya (2020) yang berjudul
pengaruh mutu pembelajaran online dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap hasil
belajar saat pendemi covid-19. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa
koefisien determinasi Mutu Pembelajaran Online dan Tingkat Kepuasan
Mahasiswa terhadap Hasil Belajar sebesar 0,155. Hal ini menunjukan bahwa
variabel Mutu Pembelajaran Online dan Tingkat Kepuasan memiliki kontribusi
pengaruh terhadap Hasil Belajar.
Susatyo Herlambang (2020) meneliti Pengaruh sistem pembelajaran online
terhadap kepuasan belajar mahasiswa akademik manajemen Yogyakarta di masa
pandemi covid-19. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa R squere
(koefisien determinasi) sebesar 0,457 atau 45,7% (R squere X 100). Artinya
besarnya pengaruh variabel pembelajaran online terhadap kepuasan belajar
mahasiswa akademik manajemen Yogyakarta di masa pandemic covid-19 adalah
sebesar 45,7%.
Hanna Dewi Marina Hutabarat (2020) melakukan penelitian tentang analisis
tingkat kepuasan mahasiswa universitas negeri medan terhadap proses
pembelajaran daring di tinjau dari model regresinya. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa kepuasan terhadap embelajaran online sangat di pengaruhi oleh
empat indikator yaitu pembelajaran harus menarik, kesederhanaan pemakaian,
mudah di pahami pengguna dan adanya peran dosen ketika pembelajaran daring,
sehingga apapun aplikasi yang di gunakan ketika belajar daring ketika empat

162
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Perbandingan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Yang Di Ajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Blended Learning Dengan Model Pembelajaran
Tipe Jigsaw Di SMA 1 Tanggetada

indikator tersebut terpenuhi maka akan sangat mempengaruhi kepuasan


pembelajaran daring

Bella Elpira (2019) meneliti pengaruh penerapan literasi digital terhadap


peningkatan pembelajaran siswa di SMP Negeri 6 banda aceh. Hasil penelitian
Bella menyimpulkan bahwa penerapan literasi digital memiliki pengaruh yang kuat
terhadap peningkatan pembelajaran siswa di SMPA Negeri 6 bogor hal ini di
tunjukan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0.669.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di simpulkan hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
hasil belajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
blended learning dengan rata-rata hasil belajar yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga kesimpulan yang di temukan
peneliti bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berfikir kritis siswa yang di
ajar dengan model pembelajaran kooperatif blended learning dan siswa yang di ajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dengan
demikian maka untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa ekonomi di
SMA negeri 1 Tanggetada maka salah satu upaya yang perlu dilakukan guru adalah
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe blended learning dan
pembelajaran kooperatif model tipe Jigsaw sesui dengan karakteristik mata
pembelajaran ekonomi yang mengkaji masalah-masalah soasial sehingga
pembelajarannyapun harus bernuansa sosial.
Bedasarkan temuan penelitian ini maka ada beberapa hal yang peneliti
sarankan, yaitu: (a) Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah
disarankan untuk memfasilitas guru dan siswa demi kelancaran proses
pembelajaran di sekolah. (b) Kepada Kepala sekolah selaku penentu kebijakan di
sekolah, disarankan agar memperhatikan kebutuhan guru di sekolah dalam
mendukung kelancaran pelaksanaan pembelajaran, seperti menyelenggara program
workshop berbegai model pembelajaran guna meberikan pengetahuan kepada guru
mengenai berbegai model pembelajaran inovatif yang dapat meransang motivasi
dan kreaktivitas belajar siswa. Hal ini demi meningkatkan kemampuan berfikir
kritis siswa menjadi lebh tinggi dari KKM yang ditentukan sekolah. (c) Kepada
guru disarankan agar selalu meningkatakan pemahaman dan keterampilannya
dalam menerapkan model pembelajaran baik model pembelajaran kooperatif
blended learnig ataupun model pembelajaran kooperatif jigsaw agar hasil
kemampuan berfikir kritis siswa dapat ditingkatkan dan dapat mencapai nilai KKM
yang ditetapkan di sekolah. (d) Kepada guru ekonomi disarankan untuk
menerapakan model pembelajaran blended learning dan jigsaw guna meningkatkan
hasil kemampuan berfikir kritis belajar siswa dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor. (e) Guru disarankan untuk memperhatikan tingkat kemampuan siswa
yang diajarnya dalam memilih dan menerapkan suatu model pembelajaran, karena
tidak semua model pembelajaran cocok diterapkan pada semua siswa dan juga agar
disesuaikan dengan ketersediaan waktu untuk masing-masing kompetensi dasar. (f)
Kepada siswa disarankan agar dalam belajar, tidak saja berfokus pada peningkatan

163
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Rusman, Jafar Ahiri, Abdullah Igo B.D

pengetahuan kognitif tetapi juga perlu memperhatikan pembentukan sikap kearah


yang positif karena kesuksan hidup bukan saja ditentukan oleh tingkat pengetahuan
kogntif tetapi juga sikap dan psikomotor. (g) Kepada Dinas pendidikan kabupaten
kolaka disarankan untuk menyelenggarakan diklat berbagai model pembelajaran
secara rutin kepada semua guru sehingga guru memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang berbagai model pembelajaran yang inovatif untuk diterapakan
dalam pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Arief, Achmad. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://researchengines. com/1007arief3.html. [2 April 2010]
Arthana, K.P. (2010). Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialog Critical
Thinking. Jurnal Tekhnologi Pendidikan, 10(1) :17-21.
Chaedar Alwasilah. (2006). Contextual Teaching and learning. Bandung : MLC..
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba
Medika.
Faiz, Fahruddin. (2012). Thinking Skill, pengantar menuju berpikir kritis.
Yogyakarta: SUKA-Press.
Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Hassoubah, Z .I. (2004). Developing Creative and Critical Thinking Skills.
Bandung: Nuansa Cendekia.
Ibrahim, M. (2007). Kecakapan Hidup: Keterampilan Berpikir Kritis. Tersedia:
http://kpicenter.org
Isjoni. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Lahir S, Ma’ruf MH, Tho’in M. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model
Pembelajaran Yang Tepat Pada Sekolah Dasar Sampai Perguruan Tinggi,
Edunom ika, 1(1): 1-8.
M. A. Hertiavi , H. Langlang, S. Khanafiyah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa Smp, Jurnal Pen6didikan Fisika Indonesia 6, 53-57. Issn:
1693-1246.
Mahanal, S., Zubaidah. S. (2007). Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
dengan Strtegi Kooperatif Model STAD pada Mata Pelajaran Sains untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Malang : Jurnal Peneitian
Kependidikan. 17(1):32-47
Mu’alimin. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Teoi dan Praktik. Pasuruan:
Ganding Pustaka.
Pandini ED, Relita DT. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Dengan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
Sman 2 Sintang, Jurkami: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 4(1): 48-61.
Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13.

164
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 6(4) (2021): 158-165
Perbandingan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Yang Di Ajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Blended Learning Dengan Model Pembelajaran
Tipe Jigsaw Di SMA 1 Tanggetada

Sutopo, A.H. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suwiwa IG. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Teori Dan
Praktek Renang Ii, Jurnalpendidikan Indonesia, 4(2):5 666-674
Rosyidah U. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Smp Negeri 6 Metro,
Jurnal Sap, 1(2): 115-124.
Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

165

Anda mungkin juga menyukai