Anda di halaman 1dari 21

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
DOI: 10.24042/albayan.v12i1.5886

Desain Pembelajaran Bahasa Arab untuk SMA Negeri 21stAbad

Suci Ramadhanti Febriani1, Wildana Wargadinata2*, Syuhadak3, Faisal Mahmoud Adam


Ibrahim4
1Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
2Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia

3Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia

4Program Pascasarjana di Universitas Pengajaran Bahasa Arab Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Islam, Sudan

________
Sejarah Artikel: Abstrak:Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang SMA masih memerlukan
Diterima : 04 Februari 2020 perencanaan yang baik untuk dapat melaksanakan proses dan evaluasi
Direvisi : 10 Maret 2020
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pembelajaran bahasa Arab
Diterima : 06 April 2020
di Indonesia masih terfokus pada penyampaian materi dengan metode
Diterbitkan : 01 Juni 2020
tradisional, hanya sedikit sekolah yang mengembangkan proses pembelajaran
_______ bahasa Arab sesuai dengan tuntutan zaman.stpembelajaran abad. Sudah
Kata kunci: selayaknya pembelajaran bahasa Arab dapat menginternalisasikan nilai-nilai soft
Autentik; Pembelajaran Kontekstual; skill baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik melalui desain
Pembelajaran kooperatif; PANAS pembelajaran yang menarik dan inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkonstruksi materi, media, metode dan evaluasi yang sesuai dengan 21st
__________ abad dalam desain pembelajaran bahasa Arab. Metode penelitian ini
* Alamat Korespondensi:
menggunakan metode kualitatif berdasarkan analisis teks. Oleh karena itu,
wildana@bsa.uin-malang.ac.id
analisis yang digunakan dalam membaca dan menafsirkan data kualitatif adalah
analisis isi dan analisis sistem. Hasil penelitian ini merekomendasikan desain
pembelajaran bahasa Arab untuk tingkat SMA yang cocok untuk usia 21 tahunst
abad harus berisi; 1) harus mengkonstruksi materi dengan materi kontekstual, 2)
menggunakan teknologi dan informasi, 3) menggunakan model pembelajaran
kooperatif berbasis HOTS dalam proses pembelajaran, 4) evaluasi menggunakan
penilaian autentik. Pembelajaran bahasa Arab secara holistik dan integral dapat
menjawab tantangan abad 21stabad. Tulisan ini membahas tentang bagaimana
merumuskan kembali pembelajaran berbasis pembelajaran di era global sebagai
alternatif pembelajaran bahasa Arab yang ideal.

Perkenalan
Globalisasi merupakan salah satu faktor penting dalam mengubah sistem pendidikan bahasa

di Indonesia. Perubahan dunia global yang cepat seiring dengan revolusi teknologi telah

menimbulkan kebutuhan yang luar biasa akan praktik pengajaran yang lebih efektif dan berharga

dalam pembelajaran bahasa.1Begitu pula dengan bahasa yang muncul ke permukaan sebagai sarana

1Tribak Oifaa, „Perkembangan Pengajaran Bahasa Inggris Di Maroko: Dari Metode Tradisional
Ke Pendekatan Baru‟,Bahasa dan Linguistik Terapan, 3.2 (2019), 145–60.

© 2020 Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

komunikasi antar bangsa.2Referensi pendidikan bahasa asing juga dipengaruhi oleh

tuntutan perkembangan pendidikan pada abad ke-21stabad.3Tidak hanya permasalahan

struktur saja, permasalahan pembelajaran bahasa sangatlah kompleks.4Beberapa

komponen utama yang menjadi ultimatum PBB adalah keterampilan 4c yang terdiri dari

Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas dan Berpikir Kritis.5Komponen-komponen tersebut

dapat diinternalisasikan dalam proses pembelajaran bahasa asing.

Tantangan-tantangan berikut ini dihadapi dalam penerapan proses berpikir kritis di

kelas pembelajaran bahasa. Menurut Portelli6Ideologi guru perlu diubah karena mayoritas

masih berpendapat bahwa model pembelajaran tradisional masih efektif dan pembelajaran yang

berpusat pada guru perlu diubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa karena tidak

dapat mendorong proses berpikir kritis siswa. Tuntutan PBB juga mendorong pemerintah

Indonesia untuk mengembangkan pembelajaran berbasis masalah.7Berdasarkan pernyataan di

atas, tuntutan siswa sangatlah kompleks, dimana kolaborasi antar bidang ilmu memang perlu

diintegrasikan dengan baik, tidak hanya berupa aspek kognitif saja, namun psikomotorik dan

afektif juga ditekankan untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar.8

Bahasa merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi keberadaan dunia.9Atas dasar itu

desain pembelajaran bahasa Arab di Indonesia masih minim, hal ini terlihat dari pencapaian tujuan

pembelajaran bahasa Arab yang belum maksimal. Fakta penelitian terkini bahwa rendahnya kemampuan

siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi dan berkolaborasi menyebabkan output belajar

2Elana Shohamy, „Faktor Kontekstual Dan Pedagogis Untuk Mempelajari Dan Memelihara
Bahasa Yahudi Di Amerika Serikat‟,Jurnal Pendidikan Yahudi, 65.3 (1999), 21–29 <Https://
Doi.Org/10.1080/0021624990650307>.
3Norbert Pachler, „Pembelajaran Bahasa Asing Di Inggris Pada Abad 21‟‟,Jurnal Pembelajaran
Bahasa, 25.1 (2002), 4–7 <Https://Doi.Org/10.1080/09571730285200031>.
4Aharon Yadin dan Rachel Or-Bach, „Pentingnya Penekanan Pembelajaran Individu dalam “Era
Pembelajaran Kolaboratif”‟,Jurnal Pendidikan Sistem Informasi, 21.2 (2010), 185–94 <Http://
Search.Proquest.Com/Docview/745598919?Accountid=11262 La - Bahasa Inggris>.
5Gulcin Nagehan Sarica dan Nadire Cavus, 'Tren Baru Pembelajaran Bahasa Inggris Abad
21', Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 1.1 (2009), 439–45 <Https://Doi.Org/10.1016/
J.Sbspro.2009.01.079>.
6John P. Portelli, 'Tantangan Mengajar Untuk Berpikir Kritis',Jurnal Pendidikan McGill, 29.2
(1994), 137–52.
7Faridah Musa Dkk, „Pembelajaran Berbasis Proyek (Pjbl): Menanamkan Soft Skill di
Tempat Kerja Abad 21',Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 59.2006 (2012), 565–73
<Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2012.09.315>.
8Norazlin Mohd Rusdin, ’Kesiapan Guru’ Dalam Melaksanakan Pembelajaran Abad 21’,
Jurnal Internasional Penelitian Akademik Dalam Bisnis dan Ilmu Sosial, 8.4 (2018), 1293–1306 <Https://
Doi.Org/10.6007/Ijarbss/V8-I4/4270>.
9Amerika Serikat dan Penduduk Asli Amerika, 'Bahasa, Keanekaragaman, dan Pembelajaran: Pelajaran Untuk
Pendidikan di Abad 21',Cal Intisari, Agustus 2010, 1–4.

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 2
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

tidak sesuai dengan tuntutan zaman saat ini.10Kurikulum pembelajaran bahasa di era

globalisasi ini tentunya lebih kompleks karena harus mempertimbangkan berbagai faktor

dan variabel yang berkaitan dengan filosofi (sifat dan fungsi) bahasa, aspek sosial budaya,

psikologi peserta didik, lingkungan sosial politik, sistem pendidikan dan pembelajaran. , dan

seterusnya.11

Melihat faktanya, kemampuan siswa dalam berkomunikasi lisan dan tulisan masih

minim. Perbedaan latar belakang pendidikan juga mempengaruhi keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.12Perlunya upaya perbaikan yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan

tersebut.13Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keterampilan siswa tingkat SD hingga tinggi

masih kurang kompeten, hal ini ditandai dengan tingkat berpikir kritis, komunikasi dan

kolaborasi yang masih minim dikembangkan. Diploma dan pendidikan tinggi masih kurang

kompeten dalam hal-hal berikut; (1) komunikasi lisan dan tertulis, (2) berpikir kritis dan

pemecahan masalah, (3) etika kerja dan profesionalisme, (4) bekerja dalam tim dan

berkolaborasi, (5) bekerja dalam kelompok yang berbeda, (6) menggunakan teknologi, dan ( 7)

manajemen proyek dan kepemimpinan.14

Siswa masih berpegang pada sifat individual dalam menyelesaikan tugas, sulitnya

berkomunikasi dengan baik disebabkan oleh berbagai faktor antara lain penggunaan metode

pembelajaran tradisional sehingga siswa kesulitan dalam mengembangkan ide, bahan ajar yang

terpaku pada teks yang seharusnya disesuaikan. terhadap kebutuhan yang diinginkan siswa

yaitu dimaknai kontekstual. Menurut Carol, proses pembelajaran kontekstual dapat

mengembangkan daya kritis dan salah satu investasi besar dalam pembelajaran bahasa asing.15

Faktor lainnya adalah belum terbentuknya pengelolaan kelas yang beragam dan jenuh

10
Jurusan Teknik Mesin Laily Noor Ikhsanto, "TIDAK

perusahaan asuransi kesehatanjudul', 21.1


(2020), 1–9.
11Muhbib Abdul Wahab, „Standarisasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Di Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam Negeri‟,Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 3.1 (2016), 32–51
<https://doi.org/10.15408/a.v3i1.3187>.
12Reni Puspita Muhammad Afif Amrulloh, ’Metode Qawa’id Wa Tarjamah dan Strategi Sortir Kartu dalam

Pembelajaran Shorof di Pondok Pesantren Modern Madinah’,Jurnal Internasional Pengajaran Bahasa Arab, 1.1
(2019), 1–13.
13Suci Ramadhanti Febriani, „Analisis Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Proses Pembelajaran Bahasa

Arab Di Sekolah Dasar‟, 2019, 551–58.


14Arifka Mahmudi Dan Lain-Lain, ’Pengelolaan Kelas Dan Proses Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis

Multi Arabiyât’, 6.2 (2019), 222–37.


15Carol Griffiths dan Rebecca L. Oxford, 'Lanskap Strategi Pembelajaran Bahasa Abad
Kedua Puluh Satu: Pengantar Edisi Khusus Ini',Sistem, 43.1 (2014), 1–10 <Https://Doi.Org/
10.1016/J.System.2013.12.009>.

3 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

suasana.16Beberapa fakta di atas menyebabkan tujuan pembelajaran bahasa Arab nampaknya tidak

mungkin tercapai.

Selain fakta di atas, diketahui bahwa kedudukan bahasa Arab di sekolah-sekolah masih

tergolong redup. Keberadaan mata pelajaran bahasa Arab masih terlihat asing meskipun secara

formal sudah terdapat dalam kurikulum sekolah. Oleh karena itu, proses pembelajaran bahasa Arab

perlu diawali dengan perencanaan yang baik. Jika perencanaannya sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan zaman maka pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Arab akan maksimal. Namun

hingga saat ini belum ada pedoman konkrit yang dapat dijadikan acuan bagi guru menjadi salah satu

permasalahan yang belum terselesaikan. Dengan mengingat hal itu, kebutuhan akan 21stdesain

pembelajaran bahasa arab abad. Proses pembelajaran menggunakan ruang kelas tradisional harus

disalurkan menggunakan model terkini yang disesuaikan dengan teknologi yang digunakan. Secara

umum Suherdi berpendapat bahwa 21stketerampilan abad berisi pengetahuan, pembelajaran dan

inovasi yang bertujuan untuk hidup mandiri, sehingga mempunyai output sesuai dengan tuntutan

abad 21.stabad.17

Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya mengungkapkan

bahwa temuan menunjukkan guru dalam menerapkan 21stpembelajaran abad tinggi, ada diskusi

signifikan antara tingkat akademik dan 21sttingkat pemahaman pembelajaran abad.18Penelitian lain

berpendapat bahwa seni kreatif dapat memainkan peran penting dalam mempersiapkan guru bahasa

untuk peran yang direvisi.19Bagi guru, manajemen kelas dan teknik pedagogi di kelas akan sangat

dipengaruhi oleh bagaimana guru memandang pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa.20

Selain kesiapan guru, penelitian lain menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri kolaboratif

lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan siswa.21

Azinudin menunjukkan bahwa terdapat kehadiran positif antara

16Mahmudi Dan Lainnya.


17Suherdi, Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru Bahasa Inggris(Bandung: Celtics
Press.).
18Rusdin.
19Magdalena Kubanyiova, „Pendidikan Guru Bahasa di Era Ambiguitas: Mendidik Pembuat
Makna yang Responsif di Dunia‟,Penelitian Pengajaran Bahasa, 24.1 (2020), 49–59 <Https://
Doi.Org/10.1177/1362168818777533>.
20Norbahira Mohamad Nor Dan Radzuwan Ab Rashid, 'Tinjauan Perspektif Teoritis Tentang
Pembelajaran dan Pemerolehan Bahasa',Jurnal Ilmu Sosial Kasetsart, 39.1 (2018), 161–67 <Https://
Doi.Org/10.1016/J.Kjss.2017.12.012>.
21Hani Diana Sipayung, Ridwan Abdullah Sani, dan Wawan Bunawan, „Collaborative Inquiry For 4c

Skills‟, 200.Aisteel (2018), 440–45 <Https://Doi.Org/10.2991/Aisteel-18.2018.95>.

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 4
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

desain pembelajaran konstruktivisme dan hasil belajar siswa.22Selain itu, bentuk pembelajaran

kolaboratif ini sangat mendukung keaktifan siswa yang menunjang keterampilannya pada usia

21stabad.23Penelitian lain merekomendasikan agar siswa mengembangkan karakteristik

kompetensi guru yang sama seperti yang dipersyaratkan pemerintah mengenai pedagogi,

kepribadian, sosialitas, dan profesionalisme.24

Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti ingin melanjutkan penelitian terdahulu

dengan merancang pembelajaran bahasa Arab di kelas 21stabad untuk SMA secara holistik dan

integratif dengan mengkolaborasikan materi, media, metode dan evaluasi sesuai dengan

tuntutan zaman di abad 21.stzaman. Hal ini didukung dengan kemampuan profesional guru

secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan desain pembelajaran yang melandasi seluruh

rentang keterampilan berbahasa tersebut, peneliti mencoba memberikan gagasan untuk

menjawab permasalahan yang berkembang mengenai desain pembelajaran bahasa Arab di SMA

sesuai dengan tuntutan zaman.stabad.

metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian

kepustakaan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena apa yang dialami

subjek penelitian secara holistik dan melalui deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa,

dalam konteks tertentu yang alamiah dan menggunakan berbagai metode aromatif.25

Berikut skema metode penelitian yang dilakukan:

Mendekati Pendekatan Kualitatif

metode Penelitian perpustakaan

Pengumpulan data
teknik Majalah, Buku, Artikel

22Azinudin Achzab, Cucuk Budiyanto, And Aris Budianto, „Analisis Prestasi Keterampilan Abad 21

Menggunakan Pembelajaran Konstruktivis Dengan Teknologi Kendaraan Tanpa Sopir Berbasis Arduino‟,
262.Ictte (2018), 201–5 <Https://Doi.Org/10.2991/ Ikte-18.2018.35>.
23Subadrah Madhawa Nair Dan Mogana Sanai, „Pengaruh Pemanfaatan Metode Stad
(Pendekatan Pembelajaran Kooperatif) Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskriptif
Siswa‟,Jurnal InternasionalPendidikanDanPraktik,6.4 (2018),239–52
<Https://Doi.Org/10.18488/Journal.61.2018.64.239.252>.
24Maida Norahmi, 'Jurnal Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing Guru Abad 21: Perspektif
Siswa', 7.1 (2017), 77–96.
5 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Teknik analisis Analisis Konten


data

Gambar 1.metode

Hasil dan Diskusi


Dalam beberapa dekade telah terlihat bahwa isu 21stketerampilan abad ini penting, yang

ditujukan pada semua lini termasuk dalam dunia pendidikan.26Kern mengingatkan kita, globalisasi

telah mengubah konteks, sarana, dan penggunaan pembelajaran bahasa asing.27Guru harus

merumuskan langkah-langkah praktis dalam internalisasi keterampilan 4c ketika pembelajaran

bahasa Arab memerlukan teknik yang sistematis dan harus mampu mengoptimalkan pembelajaran

bahasa Arab secara holistik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Claire28bahwa guru di 21stabad tidak

hanya mampu menguasai materi, namun mampu menerjemahkan materi ke dalam keterampilan

berbahasa yang ada di kelas. Chamot29berpendapat bahwa strategi belajar adalah pemikiran dan

tindakan yang digunakan individu untuk mencapai tujuan belajar.

21stPembelajaran abad ini mengintegrasikan seluruh komponen, tidak terfokus pada satu

aspek saja, misalnya media. Pembelajaran bahasa Arab pada era ini memerlukan keterpaduan antara

materi, media, metode dan evaluasi yang sesuai dengan proses pembelajaran bahasa Arab agar

tercapai indikator maksimal yang mengkolaborasikan ranah linguistik dan nonlinguistik.30

Halverson31menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa di era ini harus mengintegrasikan komponen 4c

(komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreativitas) dan keterampilan berbahasa di kelas. Dia

mengungkapkan 4 langkah dalam 21stpembelajaran abad; 1) membangun latar belakang pengetahuan

melalui debat; 2) memberikan kesimpulan; 3) membuat produk akhir; 4) mempresentasikan produk akhir).

Beberapa langkah tersebut perlu dikemas secara holistik dan integral

25LexyJ Moleong,Metodologi Peneleitian Kualitatif(Rosdakarya Offset, 2007).


26Andy Halverson, „Keterampilan 21 St Century Dan “4cs” Di Kelas Bahasa Inggris Oleh Andy
Halvorsen‟,Institut Bahasa Inggris Amerika, 2018, 0–4.
27Richard Kern, 'Teknologi Sebagai Farmakon: Janji Dan Bahaya Internet Untuk Pendidikan
Bahasa Asing',Jurnal Bahasa Modern, 98.1 (2014), 340–57 <Https://Doi.Org/10.1111/J.1540-
4781.2014.12065.X>.
28Claire Kramsch, „Mengajar Bahasa Asing di Era Globalisasi: Pendahuluan', Jurnal Bahasa
Modern, 98.1 (2014), 296–311 <Https://Doi.Org/10.1111/J.1540-4781.2014.12057.X>.
29Anna Chamot, 'Masalah Dalam Penelitian dan Pengajaran Strategi Pembelajaran Bahasa',Jurnal

Elektronik Pengajaran Bahasa Asing, 1.1 (2004), 14–26.


30Yuichi Suzuki, Tatsuya Nakata, dan Robert Dekeyser, „Mengoptimalkan Latihan Bahasa Kedua
di Kelas: Perspektif Dari Psikologi Kognitif',Jurnal Bahasa Modern, 103.3 (2019), 551– 61 <Https://
Doi.Org/10.1111/Modl.12582>.
31Halverson.

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 6
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

melalui pemilihan materi, penggunaan media yang sesuai dan penerapan pembelajaran

bahasa arab yang ditunjukkan dengan desain apa, metode dan evaluasi yang sesuai.

21stKeterampilan abad ini sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan khususnya dalam bidang

pendidikan. Untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21stabad ini, yaitu untuk menjadi

pembelajar sepanjang hayat, guru di Indonesia harus menerapkan pembelajaran yang berbeda-beda yang

disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.32Pada tahun 21stPembelajaran abad ini, guru

bahasa asing menghadapi tantangan untuk memiliki metode, teknik, dan kegiatan pembelajaran yang paling tepat

untuk memfasilitasi pengguna bahasa yang dapat bertukar informasi, menegosiasikan makna, dan melakukan

percakapan yang bermakna, akurat secara tata bahasa, dan relevan secara sosial dengan pengguna bahasa

lainnya.33

Guru perlu merancang pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan tujuan pendidikan

global, tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan institusi hingga tujuan pengajaran secara

rinci. Desainnya perlu dikolaborasikan dengan tuntutan perkembangan 4c. Hasil penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa proses berpikir kritis berbasis HOTS dapat melatih siswa

dalam mengemukakan berbagai pendapat34dan menciptakan kreativitas tingkat tinggi yang

dikemas melalui materi, media, metode dan evaluasi yang mendukung pembelajaran secara

integral dan holistik.

Berdasarkan informasi, konsep ini mendapat beberapa poin penting yang perlu

dikembangkan antara lain; a) pemanfaatan sastra digital, b) berpikir kritis, c) komunikasi

efektif, d) produktivitas tinggi, e) Pengenalan nilai-nilai keagamaan.35Desain pembelajaran

bahasa di 21stabad ini harus memperhatikan empat komponen penting yang dikenal

dengan 4c. Keterampilan tersebut harus dipadukan dengan keterampilan berbahasa Arab

yang dikenal dengan keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Sebelum

membuat desain, guru melihat tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. Penekanan

keterampilan 4c dapat dikemas dalam bahan ajar, media, metode dan evaluasi dalam

pembelajaran bahasa Arab.

32Ie May Freeman, D Ed, dan E Alosta Ave, „Kecakapan Hidup Bagi Pembelajar Abad 21‟, 3.10 (2016),
49–52.
33S. Zafar, ZA Khan, dan K. Meenakshi, 'Kecenderungan Ekstraversi-Introversi Dan Hubungannya

Dengan Kemahiran Bahasa Esl: Sebuah Studi Terhadap Pelajar Tiongkok di Vellore, India',Jurnal Ilmu Sosial
dan Humaniora Pertanika, 25.2 (2017), 687–703.
34Suci Ramadhanti Febriani, ’Kecerdasan Ganda Dalam Pembelajaran Bahasa Asing
Berbasis Hots Untuk SD’, 636–47.

7 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Materi pengajaran

Belajar tidak akan berarti banyak jika tidak memberikan dampak terhadap kehidupan siswa di

luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari.

Guru mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia

nyata (real word). Guru membantu siswa untuk menemukan nilai, makna dan keyakinan terhadap apa

yang dipelajarinya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru menilai kinerja

siswa terkait dengan dunia nyata.

Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengubah pola pikir manusia. Alih-alih,

bahan ajar dapat mendukung perubahan pola pikir yang kontekstual sehingga pembelajaran mempunyai

makna penting dalam diri siswa. Temuan proses berpikir kritis yang dilatih akan membentuk pola

pengetahuan yang kokoh pada diri siswa. Siswa berasal dari berbagai latar belakang dan mempunyai

kebutuhan dan tujuan yang beragam. Pada pembelajar bahasa remaja, faktor-faktor seperti tekanan teman

sebaya, kehadiran panutan, dan tingkat dukungan di rumah dapat sangat mempengaruhi keinginan dan

kemampuan untuk belajar bahasa kedua.36

“Beragam kebutuhan” Prinsip dasar pendidikan adalah pembelajaran baru harus didasarkan

pada pengalaman sebelumnya dan keterampilan yang ada. Meskipun prinsip ini diketahui dan

disepakati secara umum oleh para pendidik, dalam praktiknya sering kali dibayangi oleh kemudahan

administratif dari kurikulum linier dan buku teks tunggal. Kurikulum dan materi yang homogen cukup

menjadi masalah jika semua siswa berasal dari satu latar belakang bahasa dan budaya, namun hal

tersebut tidak dapat dipertahankan mengingat banyaknya keragaman di kelas saat ini. Keberagaman

tersebut memerlukan konsepsi kurikulum yang berbeda dan pendekatan materi yang berbeda.

Diferensiasi dan individualisasi bukanlah sebuah kemewahan dalam konteks ini: melainkan sebuah

kebutuhan.

Materi tingkat SMA disusun dengan pendekatan sistem all in one. Kemahiran materi dan

gaya bahasa Arab diperkuat dengan kosa kata, bunyi dan tata bahasa yang disusun menjadi satu

kesatuan.37Terhadap materi yang akan dipelajari, peneliti menyarankan agar bahan ajar bahasa

Arab disesuaikan dengan latar belakang siswa dan disesuaikan dengan konteks. Misalnya dalam

pembelajaran bahasa Arab dengan tema pengantar, guru dapat memberikan instruksi kepada

siswa untuk membawa foto untuk memperkenalkan kepada temannya tentang pengenalan

bahasa Arab. Selain itu dalam tema kegiatan sehari-hari guru

35Suci Ramadhanti Febriani.


36Amerika dan Amerika-.
37Ainin, Pengembangan Kurikulum Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Edisi ke-1 (Malang: Lisan Arabi,
2020).
Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 8
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

sebaiknya menerapkan sistem drama agar materi yang diperoleh sesuai dengan konteks dan

pengalaman siswa. Yiting38menunjukkan materi lain yang patut menjadi masukan adalah

kolaborasi dengan budaya juga dapat diadopsi dalam pembelajaran bahasa dan dapat

membantu memperkaya kelas bahasa dan budaya desain tingkat tinggi. Dengan kegiatan yang

sesuai dengan konteks, kosa kata, struktur menjadi lebih bermakna ketika dipelajari oleh siswa.

Selain itu, siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dari sekedar teks yang terdapat di

buku teks.39

Media

Pemanfaatan teknologi di berbagai bidang telah sangat berhasil dan bermanfaat

bagi guru untuk mencapai hal-hal tertentu. Saat ini, teknologi bukanlah sesuatu yang istimewa, melainkan

suatu kebutuhan mutlak bagi pelajar. Panagiotidis berpendapat karena teknologi merupakan alat

komunikasi dan peranannya sangat penting.40Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi sebagai media

pembelajaran bahasa asing.41Media pembelajaran bahasa yang dapat disesuaikan adalah penggunaan

teknologi berbasis Web. Pada tahun 1996 partisipasi dalam kursus pendidikan tinggi berbasis web

diperkirakan mencapai satu juta mahasiswa dan diproyeksikan menjadi tiga juta pada tahun 2000.42

Hal ini akan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Sebab fungsi media dalam proses

pembelajaran adalah sebagai alat. Walaupun media merupakan suatu alat, namun media

mempunyai peranan yang cukup besar untuk meningkatkan minat belajar siswa khususnya

pembelajaran bahasa Arab. Tidak sedikit guru yang belum kreatif di era digital. Penelitian yang

dilakukan Ahsanuddin mengungkapkan bahwa 75% guru bahasa Arab SMA/SMK di Kabupaten

Malang menyediakan berbagai jenis media. Namun kualitasnya masih dipertanyakan.43

Meskipun kuantitas data di atas sudah baik, namun guru harus mampu berkolaborasi

dengan media dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di kelas 21.stabad. Jika proses

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kolaboratif, maka media yang tepat adalah

media yang dapat diakses bersama. Beberapa bentuk aplikasi seperti E-mail, Skype, Youtube,

Whatsapp, Edmodoo, Facebook. Menurut Robert dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

youtube dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan bimbingan guru dan dengan benar

38Yiting Han, „Menjelajahi Multimedia, Pembelajaran Bergerak, Dan Pembelajaran Berbasis Tempat Dalam

Pendidikan Linguakultural',Pembelajaran dan Teknologi Bahasa, 23.3 (2019), 29–38.


39Naoko Taguchi, „Berbicara “Secara Kontekstual: Survei Pembelajaran Pragmatis di Luar Negeri, Di Kelas,

dan Daring‟,Sistem, 48 (2015), 3–20 <Https://Doi.Org/10.1016/J.System.2014.09.001>.


40Panagiotis Panagiotidis, „Teknologi Sebagai Faktor Motivasi Pembelajaran Bahasa Asing',
Jurnal Pendidikan Eropa, 1.3 (2018), 43 <Https://Doi.Org/10.26417/Ejed.V1i3.P43-52>.
41Sarica dan Cavus.
42Edelson,Penyelenggaraan Perkuliahan Melalui Internet, Aspek Akademik, Interaksi,
Evaluasi, Dan Akreditasi(Mexico City: Universitas Otonomi Nasional Meksiko, 1998).
9 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

instruksi.44Beberapa aplikasi tersebut dapat mengembangkan beberapa keterampilan bahasa asing secara

berkelanjutan. Misalnya saja seorang guru atau dosen dapat menggunakan kelompok khusus pada

beberapa aplikasi tersebut untuk mengembangkan keterampilan produktif siswa. Selain proses

pembelajaran di dalam kelas, guru dapat memantau pembelajaran di luar kelas menggunakan aplikasi ini.

Pemanfaatan aplikasi berbasis web ini dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam

berbahasa, beberapa media dan aplikasi diatas dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa

siswa. Dapat mengintegrasikan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab secara intensif.

metode

Pengembangan pembelajaran hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat

pada siswa. Pembelajaran bahasa Arab dapat diperoleh dengan pembiasaan.45Pembiasaan sendiri

merupakan suatu bentuk pelaksanaan yaitu latihan yang diulang-ulang dalam program pengulangan yang

termasuk dalam unsur-unsur metode. Siswa ditempatkan sebagai subjek belajar yang aktif

mengembangkan minat dan potensinya. Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafalkan

materi pelajaran yang diberikan guru, namun berusaha mengkonstruksikan pengetahuan dan

keterampilannya, sesuai dengan kapasitas tingkat perkembangan berpikirnya, sambal diajak untuk

berkontribusi memecahkan permasalahan nyata yang terjadi. di masyarakat. Pembelajaran yang berpusat

pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kendali pembelajaran kepada siswa sepenuhnya. Guru

bertindak sebagai fasilitator yang berupaya membantu menghubungkan pengetahuan awal. Selain itu, guru

juga berperan sebagai pembimbing, yang berusaha membantu siswa ketika mereka menemui kesulitan

dalam proses mengonfrontasi pengetahuan dan keterampilannya. Siswa harus diajarkan untuk mampu

bekerjasama dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan

nilai-nilai mereka. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk mampu

berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu proyek, siswa perlu diajarkan

bagaimana mengambil peran menyesuaikan diri secara tepat terhadap dirinya.

Proses pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan metode tradisional dan berpusat pada guru

tidak sesuai dengan 21stpembelajaran abad. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran menjadi sangat

monoton dan tidak memberikan ruang positif bagi siswa untuk mengembangkan proses pembelajaran

yang bermakna dan individual. Fenomena ini menandakan pembelajaran bahasa Arab masih kurang

43Ainin.
44Robert Blake, 'Teknologi dan Empat Keterampilan',Pembelajaran dan Teknologi Bahasa, 20.2 (2016),
129–42.
45Azzah Saniyyah Maulana Zughrofiyatun Najah, „Mahârah Al-Kitâbah Belajar Melalui Strategi
Mind Mapping‟,Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 11.2 (2019), 340–55.

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 10
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

berdasarkan pemerolehan bahasa tetapi lebih fokus pada pembelajaran. Hal ini menekankan pada

tata bahasa secara umum, sehingga kemampuan produktif berbahasa kurang maksimal. Tidak sedikit

siswa yang mampu memahami unsur gramatika namun belum mampu berkomunikasi dengan baik.

Jadi bahasa belum sampai pada tahap alat komunikasi. Sehingga menimbulkan kebosanan dalam

proses pembelajaran.

Atas dasar itu, guru perlu memikirkan dan merancang proses pembelajaran yang kritis dan kreatif untuk

membangun soft skill siswa. Coklat dan Keeley46merekomendasikan pelatihan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan

mengembangkan kapasitas mereka untuk menulis esai dan berdebat. Hal ini akan menunjukkan kemampuan mereka

dalam belajar, mempertahankan argumentasi dan aktif beraktivitas di dalam kelas. Sangat besar47

menguraikan beberapa kegiatan yang meningkatkan pola pengembangan agar siswa dapat

berpikir kritis, yaitu: 1) mengembangkan pola berpikir kritis, 2) mengemukakan pendapat dan

alasan secara umum, 3) menanyakan hal-hal kritis, 4) menelaah konteks, 5) membuat hubungan

antara tema, 6) mengevaluasi materi pembelajaran, 7) mengidentifikasi pendapat pokok dan

menyepakati pendapat yang tepat, 8) memilah fakta dan pendapat, 9) keakuratan informasi, 10)

darimana diperolehnya pernyataan tersebut?, 11) membaca secara kritis, 12) mengemukakan

kesimpulan yang salah, 13) menulis topik yang sedang berkembang, 14) menemukan ungkapan,

15) meramalkan isi teks, 16) berlatih mengungkapkan pemikiran kritis, 17) menilai kegiatan

presentasi.

Perlunya desain dan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan penalaran

siswa. Hal ini didukung dengan pernyataan States bahwa pemberian kesempatan pengembangan

profesi guru sangat membantunya dalam menyampaikan materi dengan baik.48Salah satu metode

yang bisa digunakan di 21stProses pembelajaran abad merupakan pembelajaran kolaboratif dan

kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru atau dosen. Kolaborasi bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama, untuk mencari hasil yang saling menguntungkan.49

46MN dan SM Keeley Brown,Mengajukan Pertanyaan yang Tepat: Panduan Berpikir Kritis
(Pearson Prentice Hall: New Jersey, 2007).
47Huges, 'Berpikir Kritis di Kelas Bahasa.', 2014.
48Amerika dan Amerika-.
49Matthew Toh Loy Lim Dan Lain-Lain, „Pendekatan Alternatif Dalam Pengajaran: Menerapkan

Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembagian Prestasi Tim Siswa Di Tingkat Junior College', Surat Sains
Tingkat Lanjut, 22.5–6 (2016), 1725–29 <Https://Doi.Org/10.1166/Asl.2016.6748>.

11 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Miller mengatakan bahwa “kolaborasi sangat efektif dalam menghasilkan lebih banyak perspektif”.50

Richards dan Rodgers51mengingatkan bahwa “jika siswa bekerja sama di dalam kelas, kolaborasi ini

dapat memicu suasana hangat dan positif yang dapat meningkatkan tingkat motivasi mereka”. Lebih

jauh lagi, seperti yang dinyatakan oleh Li-Hua dan Jia dalam penelitian mereka, ketika siswa belajar

secara kooperatif, praktik sosial dibawa ke dalam kelas. Berikut ini dapat menjadi alternatif metode

yang dapat diterapkan dalam penerapan pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Kelas

kooperatif, kata Johnson, tidak boleh berpusat pada guru dan “Idealnya, guru dilatih untuk

mengambil pelajaran yang ada dan menyusunnya kembali menjadi kooperatif karena pembelajaran

kooperatif adalah penggunaan kelompok kecil instruksional sehingga siswa bekerja sama untuk

memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan masing-masing siswa. lainnya.52

Dari keterangan di atas diketahui bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

proses kerjasama antar siswa dan melatih proses komunikasi, sehingga dapat membantu

kegiatan berbahasa yang memerlukan latihan yang intensif. Pembelajaran kooperatif dapat

diterapkan dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division). Metode

STAD merupakan metode yang sangat inklusif yang memenuhi tuntutan pendidikan dengan

memastikan proses belajar mengajar berpusat pada siswa. Interaksi kolaboratif memicu

motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran menulis yang pada akhirnya memudahkan

pembelajarannya. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat mendorong peneliti

selanjutnya untuk mengeksplorasi lebih jauh penggunaan metode STAD dalam meningkatkan

kinerja siswa dalam keterampilan menulis esai deskriptif.53Selain model STAD, guru dapat

mengadopsi model Jigsaw sebagai metode yang digunakan di kelas. Metode jigsaw awalnya

dirancang oleh Eliot Aronson sebagai metode pengajaran untuk mengurangi prasangka rasial di

tingkat sekolah dasar, untuk meningkatkan kohesi antar kelompok, dan untuk meningkatkan

kesenangan yang terkait dengan bekerja dengan anggota kelompok.

Metode jigsaw telah digunakan untuk mengaktifkan interaksi siswa dan meningkatkan kualitas

pembelajaran mereka. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari hal baru

50Y Miller, C., & Ahmad, „Kolaborasi dan Kemitraan: Respons Efektif Terhadap Kompleksitas dan

Fragmentasi Atau Solusi yang Dibangun di Atas Pasir?‟,Jurnal Internasional Sosiologi dan Kebijakan Sosial, 20
(2000).
51Jack C Richards dan Ted Rodgers, 'Metode : Pendekatan Desain dan Prosedur',Tesol
Triwulanan, 16.2 (2010), 153–68 <Http://Www.Jstor.Org.Proxy.Lib.Pdx.Edu/Stable/3586789>.
52Hamid Marashi dan Padideh Dibah, 'Pengaruh Komparatif Penggunaan Pembelajaran

Kompetitif dan Kooperatif Terhadap Kemahiran Lisan Pelajar EFL Introvert dan Ekstrovert Iran',Jurnal
Pengajaran dan Penelitian Bahasa, 4.3 (2013), 545–56 <Https://Doi.Org/10.4304/Jltr.4.3.545-556>.
53Izyan Safira Ibrahim dan Nor Hafizah Adnan, 'Divisi Prestasi Tim Siswa (Stad) Dalam Meningkatkan

Kinerja Berbicara di Kalangan Pembelajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua (Esl): Tinjauan Kritis',
Pendidikan Kreatif, 10.12 (2019), 2840–49 <Https://Doi.Org/10.4236/Ce.2019.1012210>.
Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 12
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

sesuatu dalam kelompok ahli dan kemudian mengajarkan pelajaran ini sebagai ahli dalam kelompok teka-

teki. Metode ini mendorong siswa untuk saling bergantung satu sama lain untuk mencapai keberhasilan

sebagai kelompok.54Guru dapat menggunakan model kelas terbalik di kelas bahasa.55Hal ini sangat

membantu karena memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk menggunakan bahasa dalam situasi

otentik dan menerima umpan balik langsung dari guru. Beberapa metode dan model dalam pembelajaran

bahasa dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan meningkatkan kompetensi keterampilan yang seimbang.

Evaluasi
Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, beberapa aspek yang perlu dievaluasi dibagi

menjadi tiga komponen utama, yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Bentuk penilaian

dilakukan sesuai dengan penilaian otentik yang ditetapkan pemerintah. Diketahui bahwa ranah

penilaian autentik tidak hanya pada ranah hasil yang diperoleh saja, namun proses

pembelajaran seperti motivasi, perolehan belajar dan sikap yang ditunjukkan dalam kegiatan

pembelajaran juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian yang dilakukan.56

Bentuk penilaiannya juga harus bermacam-macam, tidak hanya berupa tes saja, melainkan

portofolio, jurnal, tugas, dan lain-lain. Hal ini disesuaikan dengan aspek apa yang ingin dinilai

oleh guru. Kemudian dapat dikembangkan pada media terkini seperti K-hoots untuk kuis bahasa

dll. Dengan itu proses penilaian tidak memerlukan waktu yang lama sehingga guru dapat

melaksanakan penilaian secara efektif dan efisien. Selain itu manfaat penggunaan media

evaluasi pembelajaran, guru dapat membangun karakter positif pada diri siswa, misalnya jujur,

bertanggung jawab, dan percaya diri. Sebab pada saat penilaian berlangsung, siswa memproses

pembelajaran secara alami.

Guru dalam melaksanakan pembelajaran memerlukan kesiapan profesional agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Salah satu bentuk kesiapan guru sebelum

melaksanakan pembelajaran di kelas adalah dengan menyusun rencana pembelajaran yang relevan

dengan zaman dan kebutuhan siswa. Desain pembelajaran yang harus disusun mencakup tiga hal

pokok yang meliputi tujuan pembelajaran, inti materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Guru

dalam menyusun tujuan pembelajaran didasarkan pada kurikulum dengan cara mengembangkan

54Hsiu-Ting Hung, Yu-Fang Lu, dan Hui-Chin Yeh, „Emerging Technologies For Education - Simposium

Internasional Pertama, {Sete} 2016, Diselenggarakan Bersamaan dengan {Icwl} 2016, Roma, Italia, 26-29 Oktober
2016 , Makalah Pilihan yang Direvisi',Penerbitan Internasional Springer Ag 2017, 10108 (2017), 225–39 <Https://
Doi.Org/10.1007/978-3-319-52836-6>.
55Yanli Jia, „Review Inovasi Dalam Membalikkan Kelas Bahasa: Teori Dan Praktek‟, 24.1
(2020), 58–61.

13 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Kompetensi Dasar (KI) dan Kompetensi Inti (KD) serta disesuaikan dengan lingkungan sosial peserta

didik dalam kehidupan sehari-hari. Inti pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai berdasarkan kurikulum yang digunakan. Sedangkan evaluasi

disusun untuk melihat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memberikan umpan

balik terhadap refleksi kegiatan pembelajaran

Kolaborasi antara materi, media dan metode pembelajaran yang baik akan menghasilkan hasil

belajar yang maksimal. Poin pentingnya adalah dalam pembelajaran bahasa di kelas 21stPada abad ini, guru

memanfaatkan teknologi untuk memudahkan penyampaian bahan ajar, sehingga beberapa keterampilan

bahasa asing terintegrasi dengan 21stketerampilan abad.

Desain Arab
Belajar untuk senior
sekolah menengah atas

Keterampilan dalam 21stAbad Kemampuan bahasa

Kolaboratif Kemampuan mendengar

Komunikasi Keterampilan berbicara

Berpikir kritis Kemampuan membaca

Kreativitas Keterampilan menulis

1. Materi kontekstual
2. Pembelajaran kooperatif
3. Memanfaatkan Teknologi sebagai Media Pembelajaran
4. Evaluasi Otentik

Gambar 2.Desain pembelajaran bahasa Arab pada tahun 21stAbad

Perencanaan merupakan keseluruhan proses berpikir untuk menentukan segala kegiatan yang akan

dilaksanakan pada masa yang akan datang guna mencapai tujuan. Kata kunci tersebut menunjukkan bahwa perencanaan

merupakan suatu kegiatan untuk menentukan masa depan. Penerapan perencanaan dalam kegiatan pembelajaran

merupakan upaya untuk menentukan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan sehubungan dengan itu

56LV O'malley, Pierce,Penilaian Otentik Untuk Pembelajar Bahasa Inggris(Wesley: Addison


Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 14
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

upaya untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. Terlihat ketika proses pembelajaran bahasa

menggunakan media dengan pemanfaatan teknologi informasi, siswa dituntut untuk lebih aktif

agar proses pembelajaran bahasa terpusat pada siswa. Hal ini menunjang berpikir kritis siswa

yang sejalan dengan tuntutan berpikir kritis dalam pembelajaran terkini. Selain itu penggunaan

metode yang menekankan pada kolaborasi akan meningkatkan karakter siswa dalam kegiatan

sosial yang lebih tinggi, sering kali siswa bersikap acuh terhadap teman sebayanya, namun

ketika dilatih bekerja dalam tim maka rasa tanggung jawab untuk saling bekerja sama semakin

meningkat.

Selain proses pembentukan karakter secara berkolaborasi, siswa juga dilatih untuk

mengkomunikasikan gagasan, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal. Proses pembelajaran secara berkelompok dapat meningkatkan daya kreatif siswa.

Mereka berusaha mengolah informasi secara bersama-sama dan mengkomunikasikannya

dengan kreativitas siswa. Misalnya guru memberikan proyek drama, kemudian siswa diberi

kesempatan untuk mengeksplorasi dan merancang drama sesuai kreativitas dalam kelompok.

Untuk itu perlunya strategi pendukung turut menentukan keberhasilan proses pembelajaran

bahasa Arab baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Setelah mengetahui beberapa komponen yang diperlukan dalam mengembangkan

perencanaan pembelajaran, berikut adalah salah satu desain Rencana Pembelajaran Bahasa Arab

yang dapat diadopsi sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas 21.stabad yang mengintegrasikan nilai-

nilai keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas siswa. Desain pembelajaran

bahasa Arab berikut ini dikutip dari peraturan terbaru dan disesuaikan dengan urutan tahapan

pengembangan desain pembelajaran57dan kolaborasi di 21stpembelajaran abad.

Rencana Pembelajaran Bahasa Arab

Nama sekolah : __________________


Subyek :__________________
Kelas/Semester : _________________
Alokasi Waktu :____ A. Kompetensi
Inti
B.Kompetensi Dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Perusahaan Penerbitan Wesley, 1996).


57Kementerian Pendidikan Dak Kebudayaan,Model Pengembangan Rpp(Jakarta, 2017).
15 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

D.Bahan Pembelajaran

(Materi disesuaikan dengan kurikulum dan diintegrasikan secara kontekstual oleh

guru)

E.Kegiatan Pembelajaran

(Kegiatan yang diadopsi dari strategi yang berpusat pada siswa atau model atau metode pembelajaran

kooperatif yang mengarah pada kolaborasi kelompok)

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

(Teknik Evaluasi, Instrumen disesuaikan dengan bahan ajar yang akan dievaluasi dan

pengembangan tes dapat menggunakan aplikasi berbasis web atau penggunaan kuis)

G. Media/Alat dan Sumber Belajar


(Media dan sumber belajar hendaknya diadopsi secara kontekstual dengan kehidupan sehari-hari yang

dialami siswa, sehingga proses pembelajaran mempunyai makna tersendiri, sehingga siswa termotivasi

untuk mengembangkan ide-ide yang diketahuinya).

Berdasarkan desain pembelajaran bahasa Arab yang diuraikan peneliti secara holistik

dan integral, diharapkan guru mampu melaksanakan proses pembelajaran yang menekankan

pada komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan kreatif. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa 21

stketerampilan abad adalah58(1) keterampilan hidup dan karir, (2) keterampilan belajar dan

inovasi, dan (3) keterampilan media dan teknologi informasi. Melalui materi pembelajaran yang

dirancang secara kontekstual dan metode pembelajaran yang dikemas secara kolaboratif dan

menggunakan media pembelajaran berteknologi serta dinilai secara otentik menghasilkan

pembelajaran yang dapat meningkatkan proses berpikir kritis, meningkatkan kreativitas dan

saling berkomunikasi antar siswa untuk menyelesaikan proyek yang diberikan guru.

Keterampilan pemecahan masalah mencakup keterampilan lain seperti identifikasi dan kemampuan

mencari, memilih, mengevaluasi, mengatur, dan mempertimbangkan alternatif serta menafsirkan informasi.

Seseorang harus mampu menemukan berbagai solusi dari berbagai sudut pandang, dalam menyelesaikan

permasalahan yang kompleks. Pemecahan masalah memerlukan kerjasama tim, kolaborasi yang efektif dan kreatif

dari guru dan siswa untuk mampu melibatkan teknologi, dan menangani informasi dalam jumlah besar, mampu

mendefinisikan dan memahami unsur-unsur yang terkandung dalam

58Etistika Yuni Wijaya; Dwi Agus Sudjimat; Amat Nyoto,Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai

Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global, 2016, saya.

Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 16
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

pokok bahasan, mengidentifikasi sumber informasi dan strategi yang diperlukan untuk mengatasi

masalah.

Guru di 21stAbad bukanlah guru yang mahir dalam setiap topik dalam kurikulum, namun harus ahli

dalam mencari tahu bersama siswanya, tahu bagaimana melakukan sesuatu, tahu bagaimana mengetahui

sesuatu atau bagaimana menggunakan sesuatu untuk melakukan sesuatu yang baru. Untuk itu desain

pembelajaran yang baik mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memiliki kreativitas yang

tinggi, berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama.

Kesimpulan

Pembelajaran bahasa Arab tidak boleh hanya terjadi di dalam kelas dan tidak berhenti setelah

siswa meninggalkan sekolah. Jadi, kolaborasi materi, media, metode dan evaluasi yang baik menjadi

kata kunci keberhasilan pembelajaran bahasa Arab. Untuk memberikan interaksi antara pembelajar

bahasa dan guru diperlukan materi yang kontekstual agar mempunyai makna bagi siswa,

penggunaan teknologi juga memudahkan penyampaian materi dan memperluas pengalaman siswa,

pembelajaran kolaboratif dapat melatih kerjasama antar siswa, sehingga digunakan evaluasi

penilaian yang autentik secara menyeluruh. baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang

berguna dalam meningkatkan proses pembelajaran bahasa Arab di kelas 21st

abad mana yang lebih optimal. Kontribusi ilmiah dalam penelitian ini tentang desain

pembelajaran bahasa Arab pada tingkat SMA. Kemudian peneliti merekomendasikan kepada

peneliti lain untuk menerapkan desain pembelajaran bahasa Arab di kelas dengan metode

penelitian yang lain, sehingga terdapat temuan baru mengenai kelanjutan penelitian ini.

Pengakuan
Makalah ini dan penelitian di baliknya tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan luar

biasa dari pembimbing kami, Prof. Ainin. Antusiasme, pengetahuan, dan perhatiannya terhadap detail

telah menginspirasi dan menjaga karya kami tetap pada jalurnya dari konsep pertama hingga konsep

akhir makalah ini.

Referensi
Abdul Wahab, Muhbib, „Standarisasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Di Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri',Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan
Kebahasaaraban, 3.1 (2016), 32–51 <https://doi.org/10.15408/a.v3i1.3187>

Achzab, Azinudin, Cucuk Budiyanto, dan Aris Budianto, „Analisis Abad 21

17 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Pencapaian Keterampilan Menggunakan Pembelajaran Konstruktivis Dengan Teknologi Kendaraan


Tanpa Pengemudi Berbasis Arduino‟, 262.Ictte (2018), 201–5 <https://doi.org/10.2991/
ictte-18.2018.35>

Ainin,Pengembangan Kurikulum Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, edisi pertama (Malang:


Lisa Arabi, 2020)

Blake, Robert, 'Teknologi dan Empat Keterampilan',Pembelajaran dan Teknologi Bahasa,


20.2 (2016), 129–42

Brown, MN dan SM Keeley,Mengajukan Pertanyaan yang Tepat: Panduan Berpikir Kritis


(Pearson Prentice Hall: New Jersey, 2007)

Chamot, Anna, „Permasalahan dalam Penelitian dan Pengajaran Strategi Pembelajaran Bahasa‟,
Jurnal Elektronik Pengajaran Bahasa Asing, 1.1 (2004), 14–26

Edelson,Penyelenggaraan Kursus melalui Internet, Aspek Akademik, Interaksi,


Evaluasi, dan Akreditasi(Mexico City: Universitas Otonomi Nasional
Meksiko, 1998)

Etistika Yuni Wijaya; Dwi Agus Sudjimat; Amat Nyoto,Transformasi Pendidikan Abad
21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global, 2016,SAYA

Febriani, suci ramadhanti, „Analisis Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Proses


Pembelajaran Bahasa Arab Di Sekolah Dasar‟, 2019, 551–58

Febriani, Suci Ramadhanti, „Kecerdasan Ganda Dalam Pembelajaran Bahasa Asing


Berbasis-Hots Untuk Sekolah Dasar', 636–47

Freeman, Ie May, D Ed, dan E Alosta Ave, „Kecakapan Hidup untuk Pembelajar Abad 21‟, 3.10
(2016), 49–52

Griffiths, Carol, dan Rebecca L. Oxford, „Pemandangan Abad Kedua Puluh Satu
Strategi Pembelajaran Bahasa: Pengantar Edisi Khusus Ini',Sistem, 43.1 (2014),
1–10 <https://doi.org/10.1016/j.system.2013.12.009>

Halverson, Andy, „21 St Century Skills dan “4C” dalam Bahasa Inggris
Ruang Kelas oleh Andy Halvorsen‟,Institut Bahasa Inggris Amerika, 2018, 0–4

Han, Yiting, „Menjelajahi Multimedia, Pembelajaran Seluler, dan Pembelajaran Berbasis Tempat di
Pendidikan Linguakultural‟,Pembelajaran dan Teknologi Bahasa, 23.3 (2019), 29–38

Huges, 'Berpikir Kritis di Kelas Bahasa.', 2014

Hung, Hsiu-ting, Yu-fang Lu, dan Hui-chin Yeh, „Emerging Technologies for Education
- Simposium Internasional Pertama, {SETE} 2016, Diselenggarakan bersamaan
dengan {ICWL} 2016, Roma, Italia, 26-29 Oktober 2016, Revisi Selected Papers‟,
Penerbitan Internasional Springer AG 2017, 10108 (2017), 225–39 <https://
doi.org/10.1007/978-3-319-52836-6>

Ibrahim, Izyan Safira, dan Nor Hafizah Adnan, „Divisi Prestasi Tim Mahasiswa
Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 18
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

(STAD) dalam Meningkatkan Kinerja Berbicara di kalangan Pembelajar Bahasa Inggris


sebagai Bahasa Kedua (ESL): Tinjauan Kritis',Pendidikan Kreatif, 10.12 (2019), 2840–49
<https://doi.org/10.4236/ce.2019.1012210>

Jia, Yanli, „Review Inovasi dalam Membalikkan Kelas Bahasa: Teori dan
Praktik', 24.1 (2020), 58–61

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Model Pengembangan RPP(Jakarta, 2017)

Kern, Richard, „Teknologi sebagai Pharmakon: Janji dan Bahaya Internet bagi
Pendidikan Bahasa Asing‟,Jurnal Bahasa Modern, 98.1 (2014), 340–57 <https://
doi.org/10.1111/j.1540-4781.2014.12065.x>

Kramsch, Claire, „Pengajaran Bahasa Asing di Era Globalisasi: Pendahuluan',


Jurnal Bahasa Modern, 98.1 (2014), 296–311 <https://doi.org/10.1111/j.1540-
4781.2014.12057.x>

Kubanyiova, Magdalena, „Pendidikan Guru Bahasa di Era Ambiguitas:


Mendidik Pembuat Makna yang Responsif di Dunia‟,Penelitian Pengajaran Bahasa,
24.1 (2020), 49–59 <https://doi.org/10.1177/1362168818777533>

Laily Noor Ikhsanto, jurusan teknik mesin, "TIDAK

layanan asuransi kesehatan


健康関連指標に関する共分散構造分析Judul‟, 21.1 (2020), 1–9

Lexy J Moleong,Metodologi Peneleitian Kualitatif(Rosdakarya Offset, 2007)

Lim, Matthew Toh Loy, Masitah Shahrill, Lawrence Mundia, Khairul Amilin Tengah,
Abby Tan, dan Mar Aswandi Mahadi, „Pendekatan Alternatif Pengajaran:
Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembagian Prestasi Tim Siswa di
Tingkat Perguruan Tinggi Pertama',Surat Sains Tingkat Lanjut, 22.5–6 (2016), 1725–
29 <https://doi.org/10.1166/asl.2016.6748>

Mahmudi, Arifka, Suci Ramadhanti Febriani, Maidatul Hasanah, Zakiyah Arifa,


Universitas Islam, Negeri Maulana, dan lain-lain, „Pengelolaan Kelas Dan Proses
Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multi Arabiyât‟, 6.2 (2019), 222–37

Marashi, Hamid, dan Padideh Dibah, „Pengaruh Komparatif Penggunaan Kompetitif dan
Pembelajaran Kooperatif pada Kemahiran Lisan Pelajar EFL Introvert dan
Ekstrovert Iran',Jurnal Pengajaran dan Penelitian Bahasa, 4.3 (2013), 545–56
<https://doi.org/10.4304/jltr.4.3.545-556>

Miller, C., & Ahmad, Y, „Kolaborasi dan Kemitraan: Respon Efektif terhadap
Kompleksitas dan Fragmentasi atau Solusi yang Dibangun di Atas Pasir?‟,Jurnal Internasional
Sosiologi dan Kebijakan Sosial, 20 (2000)

Mohamad Nor, Norbahira, dan Radzuwan Ab Rashid, „Tinjauan Teoritis


Perspektif tentang Pembelajaran dan Pemerolehan Bahasa‟,Jurnal Ilmu Sosial
Kasetsart, 39.1 (2018), 161–67 <https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.12.012>

19 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Muhammad Afif Amrulloh, Reni Puspita, Metode 'Qawa'id Wa Tarjamah dan Penyortiran Kartu
Strategi Pembelajaran Shorof di Pondok Pesantren Modern Madinah‟,Jurnal
Internasional Pengajaran Bahasa Arab, 1.1 (2019), 1–13

Musa, Faridah, Norlaila Mufti, Rozmel Abdul Latiff, dan Maryam Mohamed Amin,
„Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL): Menanamkan Soft Skill di Tempat Kerja
Abad 21',Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 59.2006 (2012), 565–73 <https://
doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.315>

Nair, Subadrah Madhawa, dan Mogana Sanai, „Pengaruh Penggunaan Metode Stad
(Pendekatan Pembelajaran Kooperatif) dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis
Deskriptif Siswa‟,Jurnal Internasional Pendidikan dan Praktek, 6.4 (2018), 239–52
<https://doi.org/10.18488/journal.61.2018.64.239.252>

Norahmi, Maida, „Jurnal Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing Guru Abad 21:
Perspektif Siswa, 7.1 (2017), 77–96

O'Malley, Pierce, LV,Penilaian Otentik untuk Pembelajar Bahasa Inggris(Wesley:


Perusahaan Penerbitan Addison Wesley, 1996)

Pachler, Norbert, „Pembelajaran Bahasa Asing di Inggris pada Abad 21‟‟,


Jurnal Pembelajaran Bahasa,25.1 (2002),4–7
<https://doi.org/10.1080/09571730285200031>

Panagiotidis, Panagiotis, „Teknologi sebagai Faktor Motivasi Bahasa Asing


Sedang belajar",Jurnal Pendidikan Eropa, 1.3 (2018), 43
<https://doi.org/10.26417/ejed.v1i3.p43-52>

Portelli, John P., 'Tantangan Mengajar untuk Berpikir Kritis',Jurnal McGill dari
Pendidikan, 29.2 (1994), 137–52

Richards, Jack C, dan Ted Rodgers, 'Metode: Pendekatan Desain, dan Prosedur',Tesol
Triwulanan, 16.2 (2010), 153–68

Rusdin, Norazlin Mohd, ’Kesiapan Guru’ dalam Melaksanakan Pembelajaran Abad 21’,
Jurnal Internasional Penelitian Akademik dalam Bisnis dan Ilmu Sosial, 8.4 (2018),
1293–1306 <https://doi.org/10.6007/ijarbss/v8-i4/4270>

Sarica, Gulcin Nagehan, dan Nadire Cavus, „Tren Baru dalam Bahasa Inggris Abad 21
Sedang belajar",Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 1.1 (2009), 439–45 <https://
doi.org/10.1016/j.sbspro.2009.01.079>

Shohamy, Elana, „Faktor Kontekstual dan Pedagogis untuk Pembelajaran dan Pemeliharaan
Bahasa Yahudi di Amerika Serikat',Jurnal Pendidikan Yahudi, 65.3 (1999), 21–29
<https://doi.org/10.1080/0021624990650307>

Sipayung, Hani Diana, Ridwan Abdullah Sani, dan Wawan Bunawan, „Kolaboratif
Pertanyaan Untuk Keterampilan 4C‟, 200.Aisteel (2018), 440–45 <https://doi.org/10.2991/
aisteel-18.2018.95>

Amerika Serikat, Amerika, dan Penduduk Asli Amerika, „Bahasa, Keanekaragaman, dan Pembelajaran: Pelajaran untuk
Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)| 20
Desain Arab…. | Suci Ramadhanti Febriani, Wildana Wargadinata, Syuhadak, Faisal Mahmoud Adam Ibrahim

Pendidikan di Abad 21',Intisari CAL, Agustus 2010, 1–4

Suherdi,Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru Bahasa Inggris


(Bandung: CELTICS Pers.)

Suzuki, Yuichi, Tatsuya Nakata, dan Robert Dekeyser, „Mengoptimalkan Bahasa Kedua
Praktek di Kelas: Perspektif dari Psikologi Kognitif',Jurnal Bahasa Modern,
103.3 (2019), 551–61 <https://doi.org/10.1111/modl.12582>

Taguchi, Naoko, Berbicara “Secara Kontekstual”: Survei Pembelajaran Pragmatis di Luar Negeri, di
Kelas, dan Online‟,Sistem,48(2015),3–20
<https://doi.org/10.1016/j.system.2014.09.001>

Tribak Oifaa, „Perkembangan Pengajaran Bahasa Inggris di Maroko: From


Metode Tradisional Menuju Pendekatan Baru',Bahasa dan Linguistik Terapan, 3.2
(2019), 145–60

Yadin, Aharon, dan Rachel Or-Bach, „Pentingnya Penekanan pada Individu


Pembelajaran di “Era Pembelajaran Kolaboratif”‟,Jurnal Pendidikan Sistem
Informasi, 21.2 (2010), 185–94

Zafar, S., ZA Khan, dan K. Meenakshi, „Kecenderungan Ekstraversi-Introversi dan


Hubungan Mereka dengan Kemahiran ESL: Sebuah Studi terhadap Pelajar Tiongkok di
Vellore, India‟,Jurnal Pertanika Ilmu Sosial dan Humaniora, 25.2 (2017), 687–703

Zughrofiyatun Najah, Azzah Saniyyah Maulana, „Mahârah Al-Kitâbah Belajar Melalui


Strategi Pemetaan Pikiran‟,Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
11.2 (2019), 340–55

21 | Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 12 (1): 1-21 (2020)

Anda mungkin juga menyukai