Reski Jayanti 4516111043
Reski Jayanti 4516111043
RESKI JAYANTI
4516111043
Skripsi
Program Studi
Pendidikan Dokter
RESKI JAYANTI
Kepada
SKRIPSI
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Dr. Ruth Norika Amin, Sp.PA, M.Kes DR.Dr Ilhamjaya Patellongi, M. Kes
Tanggal: 14 Juni 2020 Tanggal: 14 Juni 2020
iv
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya
Yang menyatakan
Reski Jayanti
v
PRAKATA
Bosowa Makassar.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
Makassar.
6. Orang tua saya tercinta. Ayah saya Ahmad dan ibu saya Hasni B.
10. Adek angkatan 2017 dan 2018 tercinta yang selalu memberikan
Reski Jayanti
viii
ABSTRAK
ABSTRACK
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGAJUAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iv
PRAKATA v
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR SINGKATAN xv
LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Pertanyaan Penelitian 3
D. Tujuan Penelitian 4
1. Tujuan Umum 4
2. Tujuan Khusus 4
E. Manfaat Penelitian 5
F. Ruang Lingkup penelitian 6
G. Sistematika dan Organisasi Penulisan 6
1. Sistematika Penulisan 6
2. Organisasi Penulisan 7
DAFTAR PUSTAKA 76
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
periode Tahun 2012 sampai dengan tahun
2019, Berdasarkan Pekerjaan Penderita
Gambar 15 Diagram Bar Distribusi Penderita Tuberculosis 68
Paru di Beberapa Lokasi di Wilayah Indonesia
periode Tahun 2012 sampai dengan tahun
2019, Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Penderita
Gambar 16 Diagram Pie Distribusi Penderita Tuberculosis 69
Paru di Beberapa Lokasi di Wilayah Indonesia
periode Tahun 2012 sampai dengan tahun
2019, Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Penderita
xv
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
TB paru Tuberculosis paru
TBC Tuberculosis
TB-MDR Tuberkulosis-Multi drug Resistence
HIV/AIDS Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immunodeficiency Syndrome
DM Diabetes mellitus
WHO World Health Organization
DOTS Directly Observed Treatment Shortcourse
RSP Rumah Sakit Pendidikan
BTA Bakteri Tahan Asam
CDR Case Detection Rate
OAT Obat Anti Tuberculosis
ARV Antiretroviral
TST Tuberculin Skin Test
IGRA Interferon Gamma Release Assays
CT-Scan Computed Tomography Scanning
MRI Magnetic Resonance Imaging
PMO Pengawas Menelan Obat
H Izoniazid
R Rifampisin
Z Pirasinamid
E Etambutol
S Streptomisin
BCG Bacille Calmette-Guérin
xvi
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan Irianti, (2015) saat ini terdapat 58% kasus baru tuberculosis
paru yang terjadi di Asia Tenggara dan juga terjadi pada wilayah Western
jumlah penduduk terbanyak, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
tropis7.
menular di seluruh dunia hingga saat ini dan telah menjadi 10 penyebab
B. Rumusan masalah
2019?”.
C. Pertanyaan penelitian
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum:
penderita.
2. Tujuan khusus:
E. Manfaat penelitian
antara lain:
penelitian sebelumnya.
3. Bagi peneliti
penelitian.
6
1. Sistematika Penulisan
Indonesia.
penelitian
2. Organisasi Penulisan
a. Penulisan proposal
d. Penulisan hasil.
e. Seminar hasil
g. Ujian skripsi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tuberculosis Paru
a. Definisi
diri dan pada akhirnya akan terbentuk kelompok yang dapat menginduksi
9
selama bertahun tahun pada tubuh, pada saat ini akan terjadi tuberculosis
daya tahan tubuh misalnya pada penyakit malnutrisi, DM, HIV/AIDS dll1.
sebagai berikut1:
(3) Kasus setelah putus obat merupakan kasus yang pasiennya pernah
diatas1.
hasil positif dari tes infeksi HIV/AIDS. Hal diatas dilakukan saat
11
klasifikasinya11.
Lanjutan Tabel 1
c. Epidemiologi
juta kasus (kisaran, 8,3 - 9,0 juta) di dunia yang mengakibatkan 1,3 juta
kematian, Irianti T (2015) menemukan 9,6 juta kasus di dunia dengan 1,5
rendah yaitu Jambi 24,2. Sulawesi Selatan (44,4) menduduki CDR ke-
dan jenis kelamin. Usia 45 tahun keatas merupakan usia yang paling
semakin meningkat usia seseorang maka daya tahan tubuh akan semakin
tuberculosis tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan
Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada fakto risiko
d. Faktor Resiko
e. Penyebab
akan lipid maka struktur dinding sel akan menjadi sangat kuat terhadap
bagian atas yang mempunyai aliran udara baik. Bakteri ini juga
oleh ESX-1 yaitu system yang berperan dalam sekresi protein bakteri4.
beberapa jam4.
f. Penularan
g. Patomekanisme
udara selama beberapa jam dan ketika seseorang menghirup udara yang
Proses ini disebut tuberculosis primer. Pada tahap ini penderita tidak
selama bertahun tahun pada tubuh, pada saat ini akan terjadi tuberculosis
daya tahan tubuh misalnya pada penyakit malnutrisi, DM, HIV/AIDS dll 1.
h. Gambaran Klinis
c) Sesak napas1.
d) Nyeri dada1.
e) Malaise1,17.
g) Keringat malam1,17.
frekuensi nafas 17x/m, suhu tubuh 37°C19. Pada tuberculosis paru lanjut
adanya atrofi serta penarikan otot-otot sela iga, pada paru yang
mediastinum ataupun pada jaringan paru lainnya. Bagian paru yang yang
21
Jika dicurigai adanya infiltrate luas biasanya akan ditemukan perkusi yang
redup (pekak). Jika kavitas cukup luas didapatkan maka perkusi akan
dicurigai berada di apeks paru. Jika curiga terdapat infiltrate yang cukup
didapatkan juga ronkhi basah kasar dan nyaring. Jika infiltrate dikuti
amforik. Jika terjadi efusi pleura maka auskultasi akan terdengar suara
sangat penting untuk menemukan kuman BTA. Kriteria sputum BTA positif
sputum1.
mengenai lobus bawah bagian inferior atau daerah hilus seperti tumor
bercak menyerupai awan dengan batas tidak jelas. Jika kelainan telah
batas jelas1.
klasifikasi maka bayangan yang terlihat akan seperti bercak padat diikuti
densitas yang tinggi. Jika terdapat atelektasis maka akan terlihat seperti
fibrosis yang luas diikuti penyusutan yang terjadi pada sebagian, 1 lobus
ataupun 1 bagian paru. Bila terjadi tuberculosis milier maka akan terlihat
sepertia bercak halus yang pada dasarnya terlihat merata pada semua
d. Diagnosis
1) Anamnesis
c) Sesak napas1.
d) Nyeri dada1,16.
e) Malaise1,17.
g) Keringat malam1,17.
2) Pemeriksaan fisik
a) Tanda vital
b) Inspeksi
nafsu makan akibatnya akan terjadi penurunan berat badan, selain kurus
konjungtiva mata atau kulit akan terlihat memucat. Pada tuberculosis paru
ditemukan adanya atrofi serta penarikan otot-otot sela iga, pada paru yang
mediastinum ataupun pada jaringan paru lainnya. Bagian paru yang yang
c) Perkusi
apeks paru. Jika dicurigai adanya infiltrate luas biasanya akan ditemukan
perkusi yang redup (pekak). Jika kavitas cukup luas didapatkan maka
perkusi akan terdengar hipersonor. Jika efusi pleura terjadi maka perkusi
d) Auskultasi
apeks paru. Jika curiga terdapat infiltrate yang cukup luas maka
ronkhi basah kasar dan nyaring. Jika infiltrate dikuti penebalan pleura
yang luas maka auskultasi akan terdengar suara amforik. Jika terjadi efusi
pleura maka auskultasi akan terdengar suara nafas lemah hingga tidak
3) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
(1) Darah
jumlah normal dan laju endap darah akan mulai mengalami peningkatan1.
25
(2) Sputum
Bakteri Tahan Asam (BTA) yang dapat dilihat dibawah mikroskop1. Tehnik
sputum BTA positif maka akan ditemukan paling sedikit 3 batang kuman
dalam 1 mL sputum1.
b) Pemeriksaan radiologi
mengenai lobus bawah bagian inferior atau daerah hilus seperti tumor
bercak menyerupai awan dengan batas tidak jelas. Jika kelainan telah
batas jelas1.
klasifikasi maka bayangan yang terlihat akan seperti bercak padat diikuti
densitas yang tinggi. Jika terdapat atelektasis maka akan terlihat seperti
26
fibrosis yang luas diikuti penyusutan yang terjadi pada sebagian, 1 lobus
ataupun 1 bagian paru. Bila terjadi tuberculosis milier maka akan terlihat
sepertia bercak halus yang pada dasarnya terlihat merata pada semua
koronal1.
27
e. Penatalaksanaan
dana1.
langsung1.
1) Kategori 1
BTA positif. Terapi fase awal paduannya yaiu 2 HRZE (S), diberikan setiap
2) Kategori 2
dengan pemeriksaan sputum BTA positif. Terapi fase awal 2 HRZES atau
negatif di akhir bulan ke-3, maka fase lanjutan bisa dimulai. Tapi jika
sputum BTA tetap positif maka HRZE diteruskan selama 1 bulan. Jika
pada akhir bulan ke 4 sputum BTA masih positif, lakukan kultur ulang
3) Kategori 3
4) Kategori 4
Evaluasi Pengobatan
radiologi1.
30
f. Komplikasi
paru1:
g. Prognosis
yang mengakibatkan durasi penyakit yang lebih lama, rujukan pasien yang
dini, rujukan tepat waktu, dan kepatuhan yang dipantau dapat membantu
h. Pengendalian
dengan cara:
Kesehatan5.
a. Klasifikasi penyakit
b. Gambaran individu
1) Jenis kelamin1.
2) Kelompok usia1.
3) Status gizi1.
c. Gambaran klinis
1) Demam1,17.
3) Sesak napas1.
4) Nyeri dada1,17.
5) Malaise1,17.
7) Keringat malam1,17.
cukup besar. Bila dicurigai terdapat infiltrat pada bagian teratas paru maka
B. Kerangka Teori
Jenis Pendidikan
Usia
kelamin rendah
Merokok/minum
alkohol
Penularan
Infeksi MTB
Tuberculosis paru
BAB III
A. Kerangka Konsep
Produktif
Kelompok Usia
Tidak Produktif
Laki-laki
Jenis kelamin
Perempuan
Penderita
Tuberculosis
Paru Bekerja
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Rendah
Tingkat
Menengah
Pendidikan
Tinggi
B. Definisi Operasional
sampai dengan tahun 2019, yang tercatat pada jurnal sumber data
penelitian.
2. Usia Penderita
tahun 2019, yang tercatat pada jurnal sumber data penelitian dan
sampai dengan tahun 2019, yang tercatat pada jurnal sumber data
penelitian.
adalah laki-laki.
adalah perempuan.
4. Pekerjaan Penderita
sampai dengan tahun 2019, yang tercatat pada jurnal sumber data
penelitian.
bekerja.
b. Tidak bekerja: bila pada jurnal sumber data penelitian tercatat penderita
tidak bekerja
37
periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2019, yang tercatat pada jurnal
dasar.
atau starata 3.
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tuberculosis paru.
1. Tempat Penelitian
Dari dua belas jurnal sumber data penelitian ini, tempat penelitian adalah
2. Waktu Penelitian
Dari dua belas jurnal sumber data penelitian ini, waktu penelitian adalah
b. Tiga Puskesmas Wilayah Kerja Kab. Pidie Prov. Aceh tahun 2013
1. Populasi penelitian
2. Sampel Penelitian
Lanjutan Tabel 4
Lanjutan Tabel 4
E. Tehnik Sampling
Dari dua belas jurnal sumber data penelitian ilmiah yang berhasil
microsoft excel. Data yang dimaksud dalam penelitian penelitian ini adalah
G. Alur Penelitian
Memenuhi Kriteria
Inklusi
H. Prosedur Penelitian
penelitian.
7. Data dari dua belas jurnal tersebut telah dituangkan dalam tabel
a. Judul Penelitian
b. Nama Peneliti
46
tahun.
e. Jenis kelamin penderita: telah diambil jenis kelamin dari jurnal terkait
kelompok tidak bekerja bila pada jurnal sumber data penelitian tercatat
atau kelompok tingkat pendidikan tinggi bila pada jurnal sumber data
atau strata 3.
10. Setelah analisis data selesai, peneliti telah melakukan penulisan hasil
Data yang telah dikumpulkan dari jurnal sumber data penelitian tentang
diolah dan disintesa secara manual kemudian dibuat dalam bentuk tabel
statistik sederhana yang akan disajikan dalam bentuk table, grafik bar dan
48
grafik pie. Untuk skala nominal dapat dihitung jumlah penderita, proporsi,
Tidak ada masalah etik yang timbul pada penelitian ini, karena:
terkait pada semua data yang diambil dari jurnal yang bersangkutan.
sebelumnya.
49
BAB V
A. Hasil
Tabel 5 Rangkuman Data Hasil Penelitian tentang Penderita Tuberculosis Paru di Beberapa Lokasi di Wilayah
Indonesia periode Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2019.
Lanjutan Tabel 5
Lanjutan Tabel 5
Ket:
Hasil Penelitian
Kelompok Usia
Sebaran Prodruktif Tidak Produktif Ket
Tempat Tahun
Tempat
N % N %
RSUD LB 2018 52 77.6 15 22.4
Sulawesi P= 75.5-100%
BBKPM 2017 29 100 0 0
Selatan TP= 0-24.5%
PKMP 2017 142 75.5 46 24.5
RSUDAA 2016 71 100 0 0
PKMKP 2013 14 70 6 30
PKMSU1 2017 - - - -
PKMKK 2018 47 94 3 6
Diluar
PKMD1 2017 - - - - P= 70-100%
Sulawesi
2018- TP= 0-30%
Selatan PKMML - - - -
2019
UP4P 2014 25 100 0 0
BP4LA 2012 1.023 92.3 85 7.7
PTPMNRSL 2017 83 71.5 33 28.5
P= 88.8%
Total 1.486 88.8 188 11.2
TP= 11.2%
persentase 100% dan tidak terdapat data pada usia tidak produktif.
pada usia produktif dan 46 (24.5%) orang usia tidak produktif. Untuk
Achmad Pekan Baru sebesar 71 (100%) kasus usia produktif dan tidak
terdapat kasus usia produktif dan usia tidak produktif, di UP4 Pontianak
kasus usia tidak produktif. Bergeser ke BP4 Lubuk Alung Sumatera Barat
sebanyak 1.023 (92.3%) kasus pada usia produktif dan 85 (7.7%) kasus
produktif dan tidak produktif, pada rumah sakit ini angka kasus usia tidak
120
100
80
Proporsi(%)
60
Usia Produktif
40 Usia Tidak Produktif
20
Kesehatan Paru Makassar, RSUD Arifin Achmad Pekan Baru dan UP4
57
Produktif
Tidak Produktif
88.8%
Jenis Kelamin
Sebaran Tahu Laki-laki (L) Perempuan (P)
Tempat Ket
Tempat n
N % N %
RSUD LB 2018 39 58.2 28 41.8
Sulawesi L= 58.2-67.9%
BBKPM 2017 19 65.5 10 34.5
Selatan P= 32.1-41.8%
PKMP 2017 129 67.9 61 32.1
RSUDAA 2016 48 67.6 23 32.4
PKMKP 2013 13 65 7 35
PKMSU1 2017 28 70 12 30
PKMKK 2018 35 70 15 30
Diluar PKMD1 2017 9 47.4 10 52.6
L= 47.4-89.5%
Sulawesi 2018-
PKMML 49 53.5 43 46.7 P= 10.5-52.6%
Selatan 2019
UP4P 2014 19 76 6 24
BP4LA 2012 784 70.8 324 29.2
PTPMNRS
2017 74 63.8 42 36.2
L
L= 68.2%
Total 1.246 68.2 581 31.8
P= 31.8%
tepatnya di BP4 Lubuk Alung didapatkan kasus sebesar 784 (70.8%) laki-
80
70
60
50
Proporsi (%)
40
Laki-laki
30 Perempuan
20
10
Sulawesi Selatan UP4 Pontianak yaitu sebesar 76% laki-laki dan proporsi
31.8%
Laki-laki
Perempuan
68.2%
Pekerjaan
Sebaran
Tempat Tahun Bekerja (B) Tidak Bekerja (TB) Ket
Tempat
N % N %
RSUD LB 2018 37 55.2 30 44.8
Sulawesi B= 44.8-80.5%
BBKPM 2017 13 44.8 16 55.2
Selatan TB= 19.5-44.8%
PKMP 2017 153 80.5 37 19.5
RSUDAA 2016 49 69 22 31
PKMKP 2013 16 80 4 20
PKMSU1 2017 25 62.5 15 37.5
PKMKK 2018 41 82 9 18
Diluar
PKMD1 2017 19 100 0 0 B= 62.5-100%
Sulawesi
2018- TB= 0-20%
Selatan PKMML - - - -
2019
UP4P 2014 - - - -
BP4LA 2012 - - - -
PTPMNRSL 2017 79 68.1 37 31.9
B= 71.8%
Total 432 71.8 170 28.2
TB= 28.2%
(44.8%) kasus penderita yang tidak bekerja, disusul oleh Balai Besar
Wilayah Kerja Kab. Pidie Prov. Aceh terdapat 16 (80%) kasus penderita
yang bekerja dan 4 (20%) kasus penderita yang tidak bekerja, kemudian
kasus sebesar 41 (82%) yang bekerja dan 9 (18%) kasus penderita yang
bekerja sedangkan tidak terdapat data pada penderita yang tidak bekerja.
120
100
80
Proporsi (%)
60
Bekerja
40 Tidak Bekerja
20
Bali yaitu sebesar 100% penderita yang bekerja dan proporsi pekerjaan
28.2 %
Bekera
Tidak Bekerja
71.8%
Tabel 9. Distribusi Penderita Tuberculosis Paru di Beberapa Lokasi di Wilayah Indonesia periode Tahun 2012
sampai dengan tahun 2019, Berdasarkan Tingkat Pendidikan Penderita .
Tingkat Pendidikan
Sebaran
Tempat Tahun Rendah (R) Menengah (M) Tinggi (T) Ket
Tempat
N % N % N %
RSUD LB 2018 28 41.8 30 44.8 9 13.4 R = 24.1-41.8%
Sulawesi
BBKPM 2017 7 24.1 14 48.3 8 27.6 M = 44.4-48.3%
Selatan
PKMP 2017 - - - - - - T= 13.4-27.6%
RSUDAA 2016 16 22.5 49 69 6 8.5
PKMKP 2013 7 35 10 50 3 15
PKMSU1 2017 23 57.5 16 40 1 2.5
PKMKK 2018 10 20 40 80 0 0
Diluar R = 20-57.5%
PKMD1 2017 10 52.6 8 42.1 1 5.3
Sulawesi M = 40-80%
Selatan 2018- T= 0-15%
PKMML 25 27 65 70 2 3
2019
UP4P 2014 - - - - - -
BP4LA 2012 - - - - - -
PTPMNRSL 2017 - - - - - -
R= 32.5%
Total 126 32.5 232 59.8 30 7.7 M= 59.8%
T= 7.7%
67
yaitu RSUD Arifin Achmad Pekan Baru sebanyak 16 (22.5%) kasus pada
Pidie Prov. Aceh terdapat 7 (35%) kasus pada tingkat pendidikan rendah,
menengah dan tidak terdapat data pada tingkat pendidikan tinggi. Di Bali
90
80
70
Proporsi (%)
60
50
40 Rendah
30 Menengah
20 Tinggi
10
0
7.7
%
32.5 %
Rendah
Menengah
Tinggi
59.8 %
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa interval usia yang memiliki
hasil tertinggi yaitu pada usia produktif yaitu <65 tahun dengan nilai
paru berada pada kelompok usia produktif. Hal ini sesuai dengan Dotulong
adalah usia produktif yaitu sekitar usia 15-50 tahun. Hal ini kemungkinan
dengan orang lain. Risiko terkena paparan menjadi lebih besar karena
Hal ini disebabkan karena pola hidup penderita salah satu contoh
yang tidak bekerja. Dapat kita lihat pada beberapa jurnal diatas, penderita
yaitu 7.7%22.
BAB VI
A. Kesimpulan
produktif (<65 tahun) dengan nilai 88.8% dan usia tidak produktif
11.2%.
B. SARAN
kepada kematian.
75
paru yang lain atau bahkan dapat ditinjau berdasarkan stratifikasi waktu
DAFTAR PUSTAKA
1. Bahar A, Amin Z. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI Bab 12. Jakarta.
10. Carool KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner T. Medical Microbiology.
2016.
23 Februari 2020
14. Goering RV, Dockrell HM, Zuckerman M, Chiodini PL, Roitt IM. Mim‟s:
2019.
17. Carvalho ACC, Cardoso CAA, Martire TM, Migliori GB, Sant‟Anna CC.
2019
Juli 2019
11 Mei 2020.
22. Puspita E, dkk. Gambaran Status Gizi pada Pasien Tuberkulosis Paru
Pekanbaru. 2016.
79
23. Diniari N, dkk. Gambaran Asupan dan Status Gizi pada Pasien Rawat
LAMPIRAN
KEDUDUKAN
NO. NAMA DALAM KEAHLIAN
PENELITIAN
a. Data Pribadi
b) Line : reskijayanti7
c) Ig : reskijayanti_
d) Facebook : Reski Jayanti
b. Riwayat Keluarga
Nama Pekerjaan
Ayah Ahmad Wiraswasta
Ibu Hasni B, S.pd PNS
Anak ke 1 Eka Ari Saputra TNI/POLRI
Anak ke 2 Candra Irawan TNI/POLRI
Anak ke 3 Selvi Rahayu Safitri Mahasiswi
Anak ke 4 Reski Jayanti Mahasiswi
c. Riwayat Pendidikan
d. Pengalaman Berorganisasi
e. Pengalaman Meneliti
Belum Ada
85