Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

Budidaya Tanaman Terong

PENDAHULUAN
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis,
namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum
memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani.

SYARAT TUMBUH

 Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi


 Suhu udara 22 - 30o C
 Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan
pH antara 6,8-7,3
 Sinar matahari harus cukup
 Cocok ditanam musim kemarau

PEMBIBITAN

- Rendamlah benih dalam air hangat kuku


- Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai
berkecambah
- Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
- Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
- Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
- Siram persemaian pagi dan sore hari
- Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan

PENGOLAHAN LAHAN

 Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun


 Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
 Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan
 Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
 Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah.
 Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah
secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam
 Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari
 Biarkan selama seminggu sebelum tanam
 Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm

PENANAMAN

 Waktu tanam yang baik musim kering


 Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
 Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
 Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan
gembor.

PENYULAMAN

 Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
 Penyulaman maksimal umur 15 hari
PEMASANGAN AJIR (TURUS)

 Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran


 Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
 Tancapkan secara individu dekat batang
 Ikat batang atau cabang terong pada turus

PENYIANGAN

 Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut


 Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam

PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas
pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :

Pemupukan Susulan (kg/ha)


Jenis Pupuk
Umur 15 hari Umur 25 hari Umur 35 hari Umur 45 hari

Urea 75 75 75 75

SP-36 50 - - -

KCl - 75 100 75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal
atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk
sebanyak 250 cc per tanaman

PEMANGKASAN (PEREMPELAN)

Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk
merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

HAMA

1. Kumbang Daun (Epilachna spp.) Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila
serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam,

2. Kutu Daun (Aphis spp.)

Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda. Daun tidak
normal, keriput atau keriting atau menggulung Sebagai vektor atau perantara virus.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman.

3.Tungau ( Tetranynichus spp.)

Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala
bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah. Cara
pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.

4. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)

Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih
muda, sehingga terkulai dan roboh Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram.
5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)

Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.) Bersifat
polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah
terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah erserang, lakukan pergiliran
tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun,

PENYAKIT
1. Layu Bakteri

Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum Bisa hidup lama dalam tanah


Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak.
2. Busuk Buah

Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat
kebasahan pada buah sehingga buah busuk.

3. Bercak Daun

Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam
pada daun.

4. Antraknose

Penyebab : jamur Gloesporium melongena Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna
coklat dengan titik-titik hitam.

5.Busuk Leher akar

Penyebab ; Sclerotium rolfsii Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat.

6.Rebah Semai

Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan
akhirnya roboh dan mati. Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak
tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit.

PEMANENAN

- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap
dipetik.

Anda mungkin juga menyukai