SOP Farmasi
SOP Farmasi
TANGGAL DITETAPKAN
STANDARD TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 September 2022 dr. Thomas Soharto
Direktur
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah sediaan
farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang mendekati kebutuhan, menjamin
ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP dan menjamin stok
sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP tidak berlebih.
Penangnggung jawab Apoteker sebagai Pejabat Pengadaan
Prosedur 1. Kepala Instalasi Farmasi menyiapkan daftar rencana kebutuhan obat dan
BMHP berdasarkan Formularium Nasional dan Formularium Klinik.
2. Menyampaikan daftar Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
3. Melakukan identifikasi Obat dan BMHP yang diajukan
4. Menyerahkan hasil identifikasi Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP kepada
Pejabat Pengadaan (PP)
5. PejabatPerencanaan Pemesanan
Pengadaan menerbitkan Surat Order Pembelian kepada PPTK
Sediaan Farmasi dan Alat
6. Pemesanan obat dilakukan dengan pembelian langsung kepada PBF
(Pedagang Kesehatan (Alkes)
Besar Farmasi)
7. Kepala instalasi membuat surat pesanan kepada PPTK dan diteruskan kepada
PBF (Pedagang Besar Farmasi)
Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi
2. Bagian Pengadaan
Dilaksanakan oleh, Diperiksa oleh,
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang telah kadaluwarsa.
Prosedur A. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi yang telah
kadaluwarsa.
B. Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan.
C. Memberi label KOMODITI KADALUARSA DILARANG DI JUAL pada
tempat khusus.
D. Menunjuk petugas yang bertanggungjawab mengelola komoditi ini.
E. Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus
Pengelolaan
terlebih dahulu dicatatSediaan Farmasi
dalam buku.
F. Melakukan pemusnahan komoditi
yang Telah Kadaluarsa sesuai tata cara yang berlaku.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari
dokter.
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari
dokter.
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari
dokter.
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari
dokter.
Tujuan Prosedur pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untukini
dibuat untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, faktual,
terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
Prosedur
A. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep.
B. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi.
C. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias,
etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
D. Informasi yang pertu disampaikan kepada pasien :
Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi : bagaimana
Pelayanan Informasi Obat
cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi / memakai obat, seberapa
banyak / dosis, waktu sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan
obat / rentang jam.
Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan.
Peringatan efek samping obat.
Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
Tata cara penyimpanan obat.
Pentingnya kepatuhan penggunaan obat.
E. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll).
Unit Terkait Instalasi Farmasi
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling pasien dengan resep, sesuai
dengan kondisi pasien.
Prosedur
A. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
B. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open-ended question. Untuk resep baru
bisa dengan 3 prime question :
Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian obat?
Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang:
Konseling
Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
Bagaimana cara pemakaian obat?
Apakah ada keluhan selama penggunaan obat|
C. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu
(inhaler, suppositoria, obat tetes, dll)
D. Melakukan verifikasi akhir meliputi:
Mengecek pemahaman pasien.
Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
E. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.
Unit Terkait Instalasi Farmasi
Tujuan Agar lemari es memiliki tingkat kebersihan yang sesuai dalam menunjang pelayanan
kefarmasian yang memenuhi syarat.
Alat Pembersihan
A. Ruang tunggu
B. Ruang pelayanan
Prosedur
A. Mematikan lemari es sebelum dibersihkan.
B. Segera memindahkan sediaan farmasi ke kotak/box yang disediakan.
Pembersihan Lemari Es
C. Setelah lemari es kosong bersihkan bagian dalam lemari es dengan lap basah
untuk menghilangkan kotoran noda.
D. Melanjutkan dengan membersihkan bagian luar lemari es dengan lap basah.
E. Menutup pintu lemari es dan hidupkan lemari es
Unit Terkait Instalasi Farmasi