Anda di halaman 1dari 5

Pemanfaatan Daun Seledri (Apium graveolens linn) Sebagai Alternative EDTA

(Ethylen Diamine Tetra Acid) Pada Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit.

Utilization of Celery Leaves (Apium graveolens linn) as an Alternative to


EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acid) in Platelet Count Examination

ABSTRAK

Latar Belakang:Seledri (Apium Graveolens) memiliki kandungan yang sama dengan


EDTA yaitu flavonoid yang dapat digunakan sebagai antikoagulan, flavonoid ini
berperan dalam menghambat proses agregasi trombosit Tujuan: Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui apakah daun seledri (Apium Graveolens) dapat digunakan sebagai
pengganti Antikoagulan EDTA (Ethylene Diamine TetraaceticAcid) pada pemeriksaan
jumlah trombosit.. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimenal.
Hasil: larutan seledri (Apium Graveolens) yang dibuat dengan beberapa konsentrasi
yaitu 30% dan 40%. Hasil pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan larutan daun
seledri dengan konsentrasi 40%memiliki hasil yang sama dengan antikoagulan EDTA
sebagai kontrol. Kesimpulan:Analisa data menggunakan uji One Way ANOVA.Hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa nilai sig 0,000 < α (0,05) maka Ho ditolak, maka
terdapat perbedaan yang signifikan, perlu dilanjutan uji Post Hoc. Berdasarkan hasil
yang diperoleh konsentrasi 40% merupakan konsentrasi lebih efektif sebagai alternatif
pengganti Antikoagulan EDTA dalam hitung jumlah trombosit.

Kata Kunci :Antikoagulan EDTA, Seledri (Apium graveolens), Jumlah


Trombosit

ABSTRACT

Introduction:Celery (Apium Graveolens) has the same content as EDTA, namely


flavonoids which can be used as an anticoagulant, these flavonoids play a role in
inhibiting the platelet aggregation process Objective:The aim of this research is to
find out whether celery leaves (Apium Graveolens) can be used as a substitute for the
EDTA anticoagulant (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) in examining platelet counts.
Method: The research method used was experimental. Result:celery solution (Apium
Graveolens) made with several concentrations, namely 30% and 40%. The results of
examining platelet counts using celery leaf solution with a concentration of 40% had
the same results as the EDTA anticoagulant as a control. Conclusion:Data analysis
used the One Way ANOVA test. The results of the hypothesis test show that the sig
value is 0.000 < α (0.05), then Ho is rejected, so there is a significant difference, it is
necessary to continue the Post Hoc test. Based on the results obtained, a
concentration of 40% is a more effective concentration as an alternative to EDTA
anticoagulant in counting platelet counts.

Keywords: EDTA Anticoagulant, Celery (Apium Graveolens), Platelet Count


K.membuat seledri menjadi
PENDAHULUAN pengobatan secara alami yang
digunakan untuk memelihara
Pemeriksaan laboratorium
kesehatan tubuh
seperti hematologi digunakan untuk
Tujuan penelitian ini ialah untuk
membantu menegakkan diagnosis
melihatperbandingan jumlah trombosit
sehingga pemeriksaan laboratorium
dengan menggunakan EDTA sebagai
harus dilakukan dengan baik sesuai
antikoagulan dan daun seledri (Apium
prosedurnya sehingga didapatkan hasil
graveolens) sebagai alternatif
yang teliti, tepat, cepat dan dapat
pengganti antikoagulan. Pada peneliti
dipercaya. Beberapa Parameter
sebelumnya telah dilakukan
hematologi adalah pemeriksaan
pemeriksaan hitung jumlah trombosit
hemoglobin, pemeriksaan leukosit,
menggunakan seledri (Apium
pemeriksaan eritrosit dan pemeriksaan
graveolens) sebagai antikoagulan
trombosit (Pangestu, 2019).
pengganti EDTA dengan konsentrasi
Antikoagulan dapat mencegah
yang berbeda yaitu 100%, 75%, 50%,
pembekuan darah dengan
dan 25%.
caramenghentikan fungsi beberapa
faktor pembekuan darah yang
METODE
berhubungan dengan hemostasis
Penelitian ini merupakan
darah. Salah satu antikoagulan yang
penelitian kuantitatif dengan desain
sering digunakan dalam pemeriksaan
eksperimen laboratorik, yaitu
hematologi adalah antikoagulan EDTA
melakukan pembuatan larutan daun
(Ethylene Diamine Tetraacetic Acid).
seledri (Apium Graveolens) dan
EDTA yang lazim digunakan adalah
melakukan pemeriksaan jumlah
garam natrium EDTA (Na2EDTA) atau
trombosit dengan menggunakan
kalium, yang berfungsi mengubah ion
perasan daun seledri sebagai
kalsium dari darah menjadi bentuk
antikoagulan dan pemeriksaan jumlah
yang bukan ion dengan cara mengikat
trombosit dengan menggunakan
ion kalsium sehingga terbentuk garam
antikoagulan EDTA sebagai
kalsium yang tidak larut, dengan
pembanding larutan daun seledri.
demikian ion kalsium yang berperan
dalam koagulasi menjadi tidak aktif,
HASIL
mengakibatkan tidak terjadinya proses
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
pembentukan bekuan darah (Nugraha,
melihat apakah larutan seledri (Apium
2015).
Graveolens) mampu menjadi
Seledri adalah jenis tumbuhan
antikoagulan alternatif pengganti EDTA
herbal Apium graveolens Linn yang
dalam hitung jumlah trombosit) yang
mempunyai batang yang lembek dan
dibuat dalam beberapa konsentrasi
memiliki warna daun yang hijau
yaitu 30% dan 40% untuk mengetahui
dengan cita rasa yang khas yang
pada konsentrasi berapa larutan seledri
termasuk dalam bagian Apiaceae yang
tersebut efektif digunakan dan
hidup di daerah beriklim subtropis dan
dilakukan pemeriksaan menggunakan
tropis di benua eropa (Rusdiana,
larutan EDTA sebagai kontrol.
2018). Beberapa jenis kandungan
hasil perhitungan jumlah trombosit
senyawa fitokimia yang dijumpai di
menggunakan larutan seledri
seledri seperti alkaloid, fenol,
(Apium Graveolens) sebagai
karbohidrat, steroid serta vitamin
alternatif EDTA
A,vitamin B, vitamin C dan vitamin
N Kod Konsen Jumla Ketera memiliki jumlah trombosit berbeda
jauh dengan control.
o e trasi h ngan Seledri (Apium Graveolens)
Sam Tromb dapat dijadikan sebagai alternatif EDTA
dikarenakan seledri mengandung
pel osit senyawa flavonoid yang bersifat anti
sel/ul pembekuan darah mengikat ion
kalsium sehingga proses transfer Ca2+
1 Kont 200.00 Normal
ke dalam sitoplasma sel
rol 0 platelet dihambat oleh senyawa
flavonoid dan turunan lainnya
2 K1 30% 260.00 Tidak
sehingga tidak terjadi agregrasi
0 Efektif trombosit. Dimana kerja ini juga
3 K2 40% 196.00 Efektif dimiliki oleh EDTA dapat berperan
dalam mencegah proses koagulasi
0 pada saat proses pembekuan
darah dari kandungan potasium. Pada
Pada table 4.1 dapat dilihat dasarnya potassium berfungsi
larutan seledri konsentrasi 40% lebih sebagai penyeimbang tekanan
efektif dibandingkan larutan seledri osmosis, fungsi saraf dan otot, dan
(Apium Graveolens) konsentrasi 30% mengatur permebeabilitas membran
Dikarenakan jumlah trombosit pada sel dan potassium dalam antikoagulan
larutan seledri (Apium Graveolens) berfungsi untuk mencegah koagulasi
konsentrasi 40% tidak berbeda jauh dengan cara mengikat kalsium
dengan larutan EDTA sebagai control. (Pratini et al., 2019).

PEMBAHASAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang Hasil jumlah trombosit pada
dilakukan menggunakan antikoagulan antikoagulan EDTA sebagai kontrol
EDTA dan antikoagulan alternatif didapatkan hasil 200.000 sel/mm3
larutan seledri (Apium Graveolens). sedangkan pada antikoagulan alternatif
Dapat dilihat jumlah trombosit pada seledri (Apium Graveolens) dengan
antikoagulan EDTA sebagai control konsentrasi 30% diperoleh hasil
diperoleh hasil 200.000 sel/ul 260.000 sel/ul , konsentrasi 40%
sedangkan jumlah trombosit pada diperoleh hasil 196.000 sel/ul
antikoagulan alternatif seledri (Apium Antikoagulan alternatif seledri (Apium
Graveolens) dengan 2 konsentrasi, di Graveolens) dengan konsentrasi 40%
konsentrasi 30% terdapat jumlah merupakan konsentrasi paling efektif
trombosit 260.000 sel/ul dan di dengan hasil jumlah trombosit yang
konsentrasi 40% terdapat 196.000 mendekati jumlah trombosit pada
sel/ul. Antikoagulan alternatif seledri larutan kontrol. Hal ini dapat dikatakan
(Apium Graveolens) dikonsentrasi 40% bahwa larutan seledri (Apium
lebih efektif dikarenakan jumlah Graveolens) dapat digunakan sebagai
trombosit tidak berbeda jauh dengan alternatif pengganti antikoagulan EDTA
antikoagulan EDTA sebagai control dalam pemeriksaan jumlah trombosit.
hanya terdapat selisih 4 sel/ul. Berbeda
dengan larutan seledri (Apium
Graveolens) konsentrasi 30% yang
DAFTAR PUSTAKA K3EDTA pada Suhu Lemari
ES(4-8ºC)Terhadap Jumlah
Andika, E. N. (2018). Pengaruh Waktu Trombosit menggunakan
Penyimpanan Darah Double Automatik Hematologi Analizer.
Oxalat Terhadap Hitung Jumlah Semarang.
Eritrosit Metode Automatic.
Universitas Muhammadiyah Mengko R.2013.Instrumen
Semarang Laboratorium
Klinik.ITB.Bandung.
Astuti, A. D. D. 2018. Buku Ajar
Teknologi Laboratorium Medik Pangestu, G. (2019). Gambaran Lama
Hemostasis. Kementrian Dan Kecepatan Sentrifugasi
Kesehatan Republik Terhadap Kadar Hematokrit
Indonesia.Gandasoebrata,R. Pada Mahasiswa Semester Vi D-
2010. Penuntun Laboratorium Iii Analis Kesehatan Stikes Icme
Klinik. Jakarta : Dian Rakyat. Jombang. Stikes Insan Cendekia
Medika Jombang
Durachim, Adang & Astuti, Dewi. 2018.
Bahan Ajaran Teknologi Pratini, N. P. W. A. P., Jiwantoro, Y. A.,
Laboratorium Medik (TLM). & Khusuma, A. (2019).
Pusat Pendidikan Sember Daya Perbedaan Kadar Kolesterol
Manusia Kesehatan. Jakarta. Total Menggunakan
Fitrah, H. Al, Sukeksi, A., & Antikoagulan EDTA (CH 2 CO 2
Ariyadi, T. (2019). Perbedaan H), Natrium Sitrat (Na 3 C 6 H 5
Hasil Pemeriksaan Jumlah O 7 ), dan Natrium Oksalat (Na
Trombosit Menggunakan 2 C 2 O4). Jurnal Analis
Antikoagulan EDTA dan Medika Bio Sains (JAMBS), 6(2),
Antikoagulan Ekstrak Batang 130–134.
Mangrove (Aegiceras Prayitno, Duwi, Belajar Alat Analisis
Cornitulatum). Data dan Cara Pengolahan
Ghozali, I. 2015.Aplikasi Analisis Dengan SPSS, Yogyakarta:
Multivariate dengan Gava Media, 2016.
ProgramSPSS.Semarang: Badan Riswanto.2013.Pemeriksaan
Penerbit Universitas Diponegoro. Laboratorium Hematologi.
Habibah, SriSalyekti, Endang Y. 2018. Alfamedika dan kanal
Gambaran Jumlah Trombosit medika.Jogyakarta.
Pada Perokok Aktif dan Pasif. Saputra, O., & Fitria, T. (2016). Khasiat
Karya Tulis Ilmiah. STIKes Insan Daun Seledri ( Apium
Cendekia Medika Jombang. graveolens ) Terhadap Tekanan
Darah Tinggi Pada Pasien
Masturoh, I. dan Anggita T, N. (2018) Hiperkolestrolemia. Majority,
Bahan ajar rekam medis dan 5(2), 120–125.
informasi kesehatan (RMIK) Siregar, syofian. 2017. Metode
Metodologi Penelitian penelitian kuantitatif. Dilengkapi
Kesehatan, kemenkes RI. dengan : perbandingan
Jakarta: Kemenkes RI perhitungan manual dan SPSS.
Penerbit Kencana: Jakarta
Megawati, mauleni.2014.pengaruh
lama penyimpanan Darah
Sri Rahayu, 2017, Sehat Tanpa Obat
dengan Seledri, Yogyakarta:
Rapha Publishing
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai