Log Book Geriatri
Log Book Geriatri
FISIOTERAPI
KOMPETENSI FISIOTERAPI
GERIATRI
LOG BOOK GERIATRI
Tim penyusun:
Lubuk Pakam,
Mengetahui, Plt Dekan
Siti Sarah Bintang, S.Tr.Ft, Ftr, M.Biomed Ns. Tati Murni Karokaro, S.Kep, M.Kep
Mengesahkan
Rektor
Visi
Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang keperawatan gawat darurat
traumatik dan manual terapi yang mampu bersaing secara nasional dan
regional Asia pada tahun 2022.
Misi
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan
berbagai fasilitas belajar, metode, dan system pembelajaran kelas dan
praktik (laboratorium, RS, dan pelayanan kesehatan lainnya) sehingga
menghasilkan karakter yang unggul, kompeten dan excellent service;
2. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan program riset keperawatan
dan fisioterapi di tingkat local maupun nasional dengan menggunakan
pendekatan riset kolaboratif dalam bidang ilmu keperawatan dan
fisioterapi;
3. Mengimplemen tasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis
riset untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di tingkat
nasional bahkan kawasan regional Asia dengan menekankan upaya
pendekatan preventive health science;
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah,
dunia usaha, dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
FISIOTERAPIS PROGRAM PROFESI
Visi
Menjadi program studi yang unggul dan excellent service dalam bidang
fisioterapi khususnya manual terapi di tingkat nasional dan regional Asia
pada tahun 2022.
Misi
Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmad
dan berkat waktu luang kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Log Book Geriatri untuk Program Studi Profesi Fisioterapi Fakultas
Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam. Buku
ini sebagai panduan umum kegiatan dan tugas mahasiswa yang harus dikerjakan
selama melaksanakan kegiatan praktik lahan/rumah sakit pada kompetensi
Neuromuscular.
Proses Penyusunan buku ini dapat diselesaikan atas bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak untuk itu para penyusun menyampaikan banyak terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ketua Yayasan Medistra Lubuk Pakam
2. Rektor Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
3. Dekan Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra
Lubuk Pakam
4. Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan
dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam .
5. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang telah membantu
penyusunan Log Book Geriatri ini.
Untuk penyempurnaan buku ini tim penyusun memerlukan masukan dan saran
untuk melakukan perbaikan. Akhir kata tim penyusun mengucapkan banyak
Terima kasih.
Tim Penyusun
IDENTITAS MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
NIM : 2260099
Email : meldawatibarus8@gmail.com
Meldawati Barus
Nim: 2260099
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Tim penyusun
Identitas Mahasiswa
Visi Misi
Kata pengantar
Pendahuluan
Daftar isi
1. Formatif
A. Praktek Profesional
1) Clinical report
B. Presentasi Kasus
C. Presentasi jurnal
2. Afektif
3. Sumatif
BAB I
PENDAHULUAN
antara INKES Medistra Lubuk Pakam dengan berbagai institusi tempat praktik
akademis dan pendekatan klinis. Proses dialog itu akan melahirkan pemahaman
yang lebih utuh dan pengetahuan serta keterampilan yang lebih relevan.
Secara umum tujuan kegiatan dari praktik klinik ini adalah agar
Secara kusus tujuan praktik klinik ini diharapkan agar mahasiswa mampu:
1) Melakukan anamnesis kepada pasien terkait keluhan yang dialami,
riwayat penyakit yang dialami (patologi), dan anamnesis sistem yang
berkaitan dengan keluhan yang dialami oleh pasien.
2) Melakukan pemeriksaan umum terkait pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan penyakit pasien,
pemeriksaan gerak dasar pada area yang mengalami gangguan,
dan pemeriksaan spesifik yang bertujan untuk mendukung penegakan
diagnosis.
3) Melakukan penegakan diagnosis fisioterapi yang berkaitan dengan
permasalahan/gangguan gerak dan fungsi (movement and functions)
dari pasien/klien yang bersangkutan (misal: impairment, functional
limitations, dan disability).
4) Melakukan pembuatan program rencana fisioterapi beserta
evaluasinya. Program rencana fisioterapi terkait tindakan fisioterapi
apa saja yang akan dilakukan, hal tersebut direncanakan sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan pasien.
5) Melakukan pelaksanaan atau tindakan fisioterapi yang sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat berdasarkan dengan permasalahan dan
kebutuhan pasien.
6) Melakukan evaluasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan tindakan
yang telah dilakukan.
Membuat tugas laporan terkait tindakan fisioterapi yang telah
1.3 ASSESMENT
Mahasiswa profesi wajib mengikuti tata tertib yang telah diatur dari
akademik dan juga dari tempat praktikan. Tata tertib Praktik Klinik
terhadap mahasiswa profesi antara lain sebagai berikut;
1.4.1 Seragam Praktik
Mahasiswa wajib memakai baju praktik lengkap dengan identitasnya (baju
putih, jilbab warna putih polos bagi mahasiswi yang beragama Islam,
celana panjang hijau toska, sepatu warna hitam)
1.4.2 Jam Kerja Praktik Klinik
Kegiatan praktik klinik dilakukan setiap hari dinas sesuai dengan jadwal
dinas yang telah diatur oleh pendidikan dan sesuai dengan lahan praktik
masing-masing.
1.4.3 Kehadiran
Mahasiswa profesi harus hadir 100% dari keseluruhan waktu praktik
klinik sesuai dengan jadwal yang ditentukan, terkecuali jika mahasiswa
dengan keterangan sakit atau ijin untuk keperluan akademis maka harus
mengganti dinas sesuai hari yang ditinggalkan, dengan terlebih dahulu
melapor kepada Clinical Educator (CE) lapangan dan berkoordinasi
dengan Pembimbing Akademik. Bagi mahasiswa yang sakit harus
memberikan bukti surat keterangan sakit, dan jika ijin untuk keperluan
akademis maka harus memberikan surat yang berasal dari program studi.
Apabila alpa atau tanpa keterangan maka mahasiswa harus mengganti
selama 3 (tiga) kali dari waktu dinas yang berlaku. Untuk kemudian
ditentukan waktu penggantian dinas tersebut sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan oleh program studi pendidikan profesi Fisioterapi FKF INKES
Medistra Lubuk Pakam
1.4.4 Penampilan Diri
1. Secara umum disesuaikan dengan lingkungan kerja
2. Tampil rapi dan sopan
3. Ketentuan wajib mengenakan seragam yang telah ditentukan
program studi Fisioterapi FKF INKES Medistra Lubuk Pakam.
4. Tidak diperbolehkan memakai jeans, T-shirt dan sandal.
5. Tidak diperkenankan menerima tamu selama jam dinas
berlangsung.
6. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan, seperti cincin,
gelang, kalung dan anting-anting.
7. Tidak diperkenankan menggunakan telepon genggam selama jam
dinas.
1.4.5 Sikap dan Perilaku
Perilaku mahasiswa profesi harus mengacu pada perilaku profesional.
Secara khusus perilaku mahasiswa harus memperhatikan:
1. Disiplin waktu
2. Sopan santun dan etika
3. Ketentuan peraturan dan tata tertib institusi praktik klinik.
4. Petunjuk para pembimbing dan pengelola INKES Medistra Lubuk
Pakam
5. Mematuhi instruksi yang diberikan oleh Pembimbing Akademik
dan Pembimbing Praktik guna melancarkan kegiatan praktik klinik.
6. Menjaga sarana dan prasarana yang tersedia.
7. Dilarang mengoperasikan peralatan tanpa ijin Pembimbing Praktik.
8. Melaksanakan tugas-tugas praktik yang diberikan sebagai syarat
mengikuti ujian.
9. Mentaati semua peraturan dan tata-tertib yang ada pada tempat
praktik yang bersangkutan.
1.4.6 Etika Praktik Klinik
Di luar ketentuan dan peraturan mengenai praktik klinik, diharapkan
mahaiswa dapat memenuhi etika praktik klinik antara lain:
a. Menjaga kerahasiaan berbagai hal yang menyangkut kepentingan
pasien maupun kepentingan institusi praktik klinik
b. Tidak membicarakan atau mendiskusikan hal-hal yang bersifat
kekurangan atau kelemahan institusi tempat praktik klinik pada
pihak-pihak di luar program magang kecuali ada petunjuk lain
c. Bila ada hal yang dirasakan kurang jelas mahasiswa dapat
menanyakan pada para pembimbing maupun penyedia praktik
klinik
1.4.7 Sanksi Dan Penghentian Praktik Klinik
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan, peraturan atau tata tertib
praktik klinik dapat dikenakan sanksi. Sanksi diberikan dalam bentuk:
1. Teguran lisan
2. Teguran tertulis
3. Pemberian tugas tambahan
4. Pengurangan nilai praktik klinik
5. Penghentian kegiatan praktik klinik
Sanksi dapat diberikan oleh para pembimbing, dan untuk penghentian praktik
klinik hanya dapat diberikan oleh Wakil Rektor 3 INKES Medistra Lubuk Pakam
setelah mendapat laporan dari institusi tempat praktik klinik.
1. Formatif
2. Afektif
Keterangan:
1. Terdapat 2 Kemampuan yang dinilai: (A) Perilaku Profesioanal
2. Perilaku Profesional Terdiri Dari 3 Komponen: (A) Kelengkapan personal
14 item (B) Keamanan 5 item (C) Komunikasi 5 item.
3. Total penilaian perilaku professional terdapat 24 item
4. Manajement pasien terdiri dari 10 komponen: (A) Penalaran Klinis 3 item,
(B) Skrining 7 Item, (C) pemeriksaan 7 item, (D) evaluasi 5 item, (E)
diagnosis dan prognosis 5 item, (F) rencana penanganan 5 item,(G)
prosedur intervensi 4 item, (H) edukasi 5 item,(I) Dokumentasi 4 item,(J)
penilaian 4 item.
5. Total penilaian manajament pasien terdapat 49 item .
6. Total penilaian ujian akhir adalah 24 (perilaku professional) + 49
(manajement pasien) = 73 item.
7. Total kelulusan minimal lulus (dilakukan) 50 item
Nilai minimal kelulusan adalah 68 dari skala 100
A. PRAKTEK PROFESIONAL
1) WEEKEND REPORT
WEEKEND REPORT
Lansia usia > 65 tahun + multipatologis dominan gangguan gerak 4 orang, lansia dengan
1 04-09 penurunan kekuatan otot: 4, lansia dengan gangguan fleksibilitas: 6, Ftr. Raynald Ignasius
September lansia gangguan keseimbangan dan koordinasi 4. Ginting, S.Ft, M.Biomed
2023
Lansia usia > 65 tahun + multipatologis dominan gangguan gerak:4 orang, lansia dengan
11-16
penurunan kekuatan otot:4 orang, lansia dengan gangguan fleksibilitas: 6 orang, lansia
2 September Ftr. Raynald Ignasius
gangguan keseimbangan dan koordinasi:4 orang, lansia dengan penurunan
2023 Ginting, S.Ft, M.Biomed
kemandirian aktifitas fungsional sehari-hari: 6 orang.
Lansia usia > 65 tahun + multipatologis dominan gangguan gerak:4 orang, lansia dengan
3 18-23
penurunan kekuatan otot:4 orang, lansia dengan gangguan fleksibilitas: 6 orang, lansia
September Ftr. Raynald Ignasius
gangguan keseimbangan dan koordinasi:4 orang, lansia dengan penurunan
2023 Ginting, S.Ft, M.Biomed
kemandirian aktifitas fungsional sehari-hari: 6 orang.
25-30 Lansia usia > 65 tahun + multipatologis dominan gangguan gerak:4 orang, lansia dengan
September penurunan kekuatan otot:4 orang, lansia dengan gangguan fleksibilitas: 6 orang, lansia
4 Ftr. Raynald Ignasius
2023 gangguan keseimbangan dan koordinasi:4 orang, lansia dengan penurunan
Ginting, S.Ft, M.Biomed
kemandirian aktifitas fungsional sehari-hari: 6 orang.
2) LAPORAN PRAKTIK PROFESIONAL
LAPORAN PRAKTIK PROFESIONAL STASE GERIATRI
Paraf
Target Deskripsi kasus
No Diagnosa Tanggal pembimbing
kasus
Nama pasien Diagnosa fisioterapi
GERIATRI
04 1. Tn. S Os tampak kelelehan dan mengantuk
September Islam Os tidak fit
2023 65 Tahun Tampak adanya nyeri akibat penyakit
penyerta yaitu: LBP
Lansia (Usia > 65 Tahun Penurunan fleksibilitas
Ftr.
+ Multipatologis) Raynald
2
1 Dominan Gangguan 2. Ny. G Ignasius
Os tampak kelelahan
07 Islam Ginting,
Kebugaran Wajah os pucat S.Ft,
September 61 Tahun
Penurunan Vo2 Max M.Biomed
2023
Os tampak mengalami nyeri di area
persendian dan tulang belakang
Lansia dengan gangguan 2. Tn. J Pusing berputar yang hilang timbul disertai Ftr.
22 Kristen Raynald
keseimbangan & rasa mual
4 September 63 Tahun Ignasius
kooedinasi Sulit untuk tidur & berdiri Ginting,
2023
Telinga berdengung S.Ft,
Gangguan koordinasi & keseimbangan M.Biomed
Keterangan penilaian
79 – 100 : melebihi ekspektasi yang di harapkan
68 – 78 : sesuai yang di harapkan
56 – 67 : kurang sesuai yang di harapkan
Total nilai = Jumlah nilai / 6
.................,..............
Clinical Educator
3) BLANKO PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI
LEMBAR PERSETUJUAN / PENOLAKAN
TINDAKAN FISIOTERAPI
Saya telah menerima penjelasan dan memahami tentang jenis tindakan Fisioterapi
beserta manfaat, resiko dan komplikasi. Saya menyadari bahwa ilmu Fisioterapi
merupakan salah satu tindakan layanan kesehatan yang berguna bagi saya, dan
keberhasilan tindakan fisioterapi sangat bergantung kepada izin Tuhan Maha Esa.
…,……..,2019
Pukul…………WIB
Saksi
IDENTITAS
Nama : Tn. S
No. RM : 00.44.56
Tgl Lahir :
Umur : 65 Tahun (L/P)
Pekerjaan: Pensiunan PNS
Alamat : Medan Amplas
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: os tampak terlihat pucat, dan
Os tampak pucat, dan tampak lesu dari postur tubuh. lemas serta sedikit membungkung dan seperti
menahan nyeri kelelahan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Os tampak tidak terlihat bugar, penurunan fleksibilitas
ketika membungkung dan kadang ada sensasi nyeri di Inspeksi Dinamis: os berjalan sedikit
area punggung bawah. membungkuk, dan sesekali memeggang punggung
bawah seperti menahan nyeri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
RPK Tidak ditemukan tetapi RPP (Riwayat Penyakit
Penyerta) Low Back Pain Palpasi: ditemukan spasme otot para vertebra, dan
adanya nyeri tekan + di area vertebra
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada Perkusi: seluruh lapang paru normal
5. Riwayat Penggunaan Obat
Obat anti nyeri (analgesik) Asmet 2x1 Auskultasi: tidak dilakukan
IDENTITAS
Nama : Ny. G
No. RM : 00.12.78
Tgl Lahir :
Umur : 61 Tahun (L/P)
Pekerjaan: Pensiunan Guru
Alamat : Lubuk Pakam
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: os tampak terlihat pucat, dan
Os tampak pucat, dan tampak lesu dari postur tubuh. lemas serta sedikit membungkung dan seperti
menahan nyeri kelelahan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Os tampak tidak terlihat bugar, penurunan fleksibilitas
ketika membungkung dan kadang ada sensasi nyeri di Inspeksi Dinamis: os berjalan sedikit
area punggung bawah. membungkuk, dan sesekali memeggang punggung
bawah seperti menahan nyeri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Low Back Pain
Palpasi: ditemukan spasme otot para vertebra, dan
4. Riwayat Penyakit Keluarga adanya nyeri tekan + di area vertebra
Tidak ada
Perkusi: seluruh lapang paru normal
5. Riwayat Penggunaan Obat
Obat anti nyeri (analgesik) Asmet 2x1
Auskultasi: tidak dilakukan
6. Riwayat Alergi
Tidak ada Pemeriksaan Kekuatan Otot (MMT): AGA &
AGB normal tidak ada gangguan kekuatan otot
VITAL SIGN
Nadi : 80 x/i Suhu : 36 C Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi: LGS Normal
(AGA & AGB), Scober Test : 17 cm
Tensi : 110/80 mmHg RR : 23 x/i
Berat Badan : 58 Kg TB :- Antropometri: VAS, Goniometer, Midline
PEMERIKSAAN NYERI (VAS/VDS/NPRS)
Nyeri Diam : 2 (Ringan) Hasil Pemeriksaan Penunjang
Nyeri Tekan : 3 (Ringan) (Rontgent/MRI/EMG/CT-can/Lab,*):
Nyeri Gerak : 4 (Sedang) Tidak ada
Faktor Pemberat/Peringan: berjalan/istirahat
Deskripsi Nyeri: tumpul
Waktu/ onset Nyeri: pagi hari
IDENTITAS
Nama : Ny. L
No. RM : 22.17.58
Tgl Lahir : -
Umur : 61 Tahun (L/P)
Pekerjaan: IRT
Alamat : Kisaran
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Os mengeluhkan nyeri kedua tungkai dan tidak kuat Adanya odema dan tidak jejas
berjalan akibat kelemahan otot dan kekauan Deformitas varus pada lutut kiri dan kanan
Tampak kedua kaki mengecil
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Os sering mersakan kekakuan dipagi hari terhadap
kedua lutut dan nyeri serta terkadang otot lemah tidak Inspeksi Dinamis:
kuat berdiri Gangguan pola jalan (gait analitic)
Nyeri saat gerakan fleksi & berjalan
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kadar gula tinggi dan hipertensi Palpasi:
Adanya odema dan tidak jejas
4. Riwayat Penyakit Keluarga Deformitas varus pada lutut kiri dan kanan
Hipertensi dan DM Tampak lingkar otot kanan dan kiri pada kaki
mengecil
5. Riwayat Penggunaan Obat
Analgesik 2x1 Perkusi: normal pada seluruh area lapang paru
Insulin
IDENTITAS
Nama : Tn. R
No. RM : 00.50.88
Tgl Lahir : -
Umur : 62 Tahun (L/P)
Pekerjaan: Pensiunan Guru
Alamat : Lubuk Pakam
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Os mengeluhkan nyeri dan kebas pada jari dan Kondisi umum Os baik, tidak tampak perubahan warna
pergelangan tangan sebelah kanan dan kelemahan
kulit, tidak ada odema pada pergelangan tangan.
tangan
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: px tampak tidur terlentang dan
penurunan kesadaran 1 hari sebelum masuk Rs penurunan kesadaran
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Nyeri di area lumbal dan kadand sampai kaki Px tidak tampak menahan nyeri saat keadaan diam
Tidak adanya jejas atau memar
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Posisi lumbal deformitas
Nyeri saat gerakan fleksi dan px mengeluhkan kadang
adanya rasa parasthesia seperti terkadang kelemahan
kedua kaki Inspeksi Dinamis:
Px merasakan nyeri jika melakukan gerakan fleksi
3. Riwayat Penyakit Dahulu lumbal
Jatuh terduduk Px merasakan nyeri jika berjalan terlalu lama
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Nyeri pada saat berjalan jauh dan menjalar * tidak tampak adanya odema atau tanda-tanda radang
lainya
* tidak adanya deformitas pada spine
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Os merasakan nyeri yang menjalar dari pinggang
hingga ketungkai kaki bagian belakang sensasi Inspeksi Dinamis:
terbakar * os tampak jalan pincang dan menahan nyeri
* ketika gerakan fleksi spine os merasakan nyeri
3. Riwayat Penyakit Dahulu * ketika batuk px merasakan nyeri
Tidak ada riwayat penyakit penyerta dahulu
IDENTITAS
Nama : Ny. R
No. RM : 06.15.74
Tgl Lahir :
Umur : 62 Tahun (L/P)
Pekerjaan: IRT
Alamat : Kisaran
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: px tampak tidur terlentang dan
penurunan kesadaran 1 hari sebelum masuk Rs penurunan kesadaran
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: Tampak wajah pucat
Nyeri kepala hebat
Inspeksi Dinamis: pusing ketika berjalan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pusing berputar hilang timbul disertai mual dan Palpasi: suhu normal, tidak ada spasme
muntah
Perkusi: tidak dilakukan
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada Auskultasi: tidak dilakukan
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis: px tampak tidur terlentang dan
penurunan kesadaran 1 hari sebelum masuk Rs penurunan kesadaran
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Nyeri pada saat berjalan jauh dan menjalar * tidak tampak adanya odema atau tanda-tanda radang
lainya
* tidak adanya deformitas pada spine
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Os merasakan nyeri yang menjalar dari pinggang
hingga ketungkai kaki bagian belakang sensasi Inspeksi Dinamis:
terbakar * os tampak jalan pincang dan menahan nyeri
* ketika gerakan fleksi spine os merasakan nyeri
3. Riwayat Penyakit Dahulu * ketika batuk px merasakan nyeri
Tidak ada riwayat penyakit penyerta dahulu
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama Inspeksi Statis:
Os mengeluhkan nyeri dan kebas pada jari dan Kondisi umum Os baik, tidak tampak perubahan warna
pergelangan tangan sebelah kanan.
kulit, tidak ada odema pada pergelangan tangan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
± 2 minggu yang lalu os mengeluh sakit dijari dan Inspeksi Dinamis:
pergelangan tangan, disertai mati rasa. Nyeri malam Ekspresi wajah pasien tampak menahan rasa sakit
hari dan terkadang dipagi hari. saat menekuk dan meluruskan pergelangan tangan
serta saat adanya tekanan dan nyerid area ibu jari
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya dan tidak ada
sampai jari manis.
penyakit penyerta lainnya
Palpasi:
4. Riwayat Penyakit Keluarga adanya nyeri tekan pada bagian terowongan
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang
karpal
sama seperti Os.
Tidak ada perbedaan suhu lokal antara kedua
5. Riwayat Penggunaan Obat tangan dan tidak ada odema
Meloxicam 2x1
Asmet 2x1
Perkusi: Tidak dilakukan
6. Riwayat Alergi
Tidak ada Auskultasi: Tidak dilakukan
TANGGAL PEMERIKSAAN :
IDENTITAS
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin : [ ] Perempuan [ ] Laki - Laki
Pekerjaan saat ini :
Berat Badan : Tinggi Badan :
DIAGNOSIS MEDIS
1. Tidak ada kondisi medis
2. ................................ KODE ICD: __. __. __. __.
3. ................................ KODE ICD: __. __. __. __.
4. ................................ KODE ICD: __. __. __. __.
Kondisi kesehatan (penyakit,kelainan,cidera) ada, namun sifat atau diagnosisnya tidak diketahui.
BODY FUNCTION
Fungsi tubuh adalah fungsi fisiologis sistem tubuh (termasuk fungsi psikologis).
Penurunan adalah masalah dalam fungsi tubuh sebagai penyimpangan signifikan/kerugian.
NOMOR Kode ICF Keterangan ICF Kualifikasi / Grade
BODY STRUCTURE
Struktur tubuh adalah bagian anatomis tubuh seperti organ, tungkai dan komponennya
Penurunan adalah masalah dalam struktur sebagai penyimpangan/ kerugian yang signifikan
Kualifikasi : Tingkat Kualifikasi Kedua :
NOMOR Kode ICF Keterangan ICF
Penurunan nilai Sifat perubahannya
……………/………………/………../20
Fisioterapis
( )
KETERANGAN GRADE/KUALIFIKASI
BODY FUNCTION
0 Tidak ada kerusakan berarti orang tersebut tidak bermasalH
1 Rusak ringan berarti masalah yang ada kurang dari 25% dari waktu, dengan intensitas yang dapat ditoleransi seseorang dan mana
yang jarang terjadi selama 30 hari terakhir
2 Kerusakan sedang berarti bahwa ada masalah yang kurang dari 50% dari waktu, dengan intensitas, yang mengganggu kehidupan
sehari-hari dan yang kadang-kadang terjadi selama 30 hari terakhir.
3 Kerusakan parah berarti masalah yang ada lebih dari 50% dari waktu, dengan intensitas, yang sebagian mengganggu kehidupan
sehari-hari dan yang sering terjadi selama 30 hari terakhir
4 kelemahan yang lengkap berarti bahwa masalah yang ada lebih dari 95% dari waktu, dengan intensitas yang benar-benar
mengganggu kehidupan sehari-hari dan yang terjadi setiap hari selama 30 hari terakhir.
8 Tidak ditentukan berarti tidak cukup informasi untuk menentukan tingkat keparahan gangguan tersebut.
9 Tidak berlaku berarti tidak pantas menerapkan kode tertentu (misalnya b650 fungsi menstruasi untuk wanita pada usia pra-
menarche atau pasca menopause).
BODY STRUCTURE
Kualifikasi pertama : Tingkat Kelemahan Kualifikasi kedua : Sifat perubahan
0 Tidak ada kerusakan berarti orang tersebut tidak bermasalah 0 Tidak ada perubahan structure
1 Rusak ringan berarti masalh yang ada kurang dari 25% dari waktu, dengan 1 Jumlah Absen
intensitas yang dapat ditoleransi seseorang dan mana yang jarang terjadi 2 Ketidakhadiran sebagian
selama 30 hari terakhir 3 Bagian tambahan
2 Kerusakan sedang berarti bahwa ada masalah yang kurang dari 50% dari 4 Dimensi Aberferen
waktu, dengan intensitas, yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan yang 5 Diskontinuitas
kadang-kadang terjadi selama 30 hari terakhir. 6 Perubahan kulitatif struktur, termasuk akumulasi
3 Kerusakan parah berarti masalah yang ada lebih dari 50% dari waktu, dengan cairan.
intensitas, yang sebagian mengganggu kehidupan sehari-hari dan yang sering 7 Tidak ditentukan
terjadi selama 30 hari terakhir 8 Tidak berlaku
4 Kelemahan yang lengkap berarti bahwa masalh yang ada lebih dari 95% dari
waktu, dengan intensitas, yang benar-benar menggangu kehidupan sehari-hari
dan yang terjadi setiap hari selama 30 hari terakhir.
8 Tidak ditentukan berarti tidak cukup informasi untuk menentukan tingkat
keparahan gangguan tersebut.
9 Tidak berlaku berarti tidak pantas menerapkan kode tertentu (misalnya b650
fungsi menstruasi untuk wanita pada usia pra-menarche atau pasca
menopause).
ACTIVITIES & PARTICIPATION
Kualifikasi pertama : Performa luas Kualifikasi kedua : Kapsitas (tanpa bantuan) Luas keterbatasan aktivitas
pembatasan partisipasi
0 Tidak ada kesulitan berarti orang tersebut tidak bermasalah
1 Kesulitan ringan berarti masalah yang ada kurang dari 25% dari waktu, dengan intensitas yang dapat ditoleransi seseorang dan
yang jarang terjadi selama 30 hari terakhir
2 Kesulitan sedang berarti bahwa ada masalah yang ada kurang dari 50% dari waktu, dengan intensitas,yaitu sebagian mengganggu
kehidupan sehari-hari dan kadang-kadang terjadi selama 30 hari terakhir.
3 Kesulitan berat berarti masalah yang hadir lebih dari 50% dari waktu, dengan intensitas, yaitu sebagian mengganggu kehidupan
sehari-hari orang dan yang sering terjadi selama 30 hari terakhir
4 Kesulitan lengkap berarti masalah yang hadir lebih dari 95% dari waktu, dengan intensitas, yaitu benar-benar menggangu
kehidupan sehari-hari dan yang terjadi setiap hari selama 30 hari terakhir.
8 Tidak ditentukan berarti tidak cukup informasi untuk menentukan tingkat keparahan kesulitan.
9 Tidak berlaku berarti tidak pantas menerapkan kode tertentu (misalnya b650 fungsi menstruasi untuk wanita pada usia pra-
menarche atau pasca menopause).
ENVIRONMENTAL & PERSONAL FACTORS
Kualifikasi di Lingkungan
HAMBATAN FASILISATOR
0 Tidak ada hambatan 0 Tidak ada fasilisator
1 Hambatan Ringan +1 Fasilisator ringan
2 Hambatan sedang +2 Fasilisator sedang
3 Hambatan berat +3 Fasilisator substansial
4 Hambatan penuh +4 Fasilisator penuh
B. PRESENTASI KASUS
Kompetensi : Geriatri
Nama mahasiswa : Meldawati Barus
Nim : 2260099
Tempat praktek : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
Pembimbing : Ftr. Raynald Ignasius Ginting, M.Biomed
Tanggal pembuatan studi kasus : 07 September 2023
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. Luhut
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat :-
No. CM : 22.17.58
B. SEGI FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL (UMUM)
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat
badan)
Term : 36°C
Berat Badan : 60 Kg
2. INSPEKSI/OBSERVASI :
a. STATIS
Pada posisi tegak lutut terlihat simetris,tidak terlihat adanya perubahan
bentuk atau deformitas
Tidak tampak kemerahan
Tampak sedikit bengkak pada lutut sinistra
b. DINAMIS:
Saat berjalan pasien menggunakan alat bantu kursi roda
Saat tidur dan bangun dari tempat tidur pasien merasakan nyeri dan kaku
pada lutut
Berjalan lemah adanya penurunan kekuatan otot
3. PALPASI :
4. JOINT TEST:
Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif / pasif / isometric fisiologis)
Px dapat melakukan gerakan pada sendi lutut kanan dan kiri baik ke arah
gerakan fleksi & ekstensi, tidak full ROM dan disertai rasa nyeri serta
Gerakan pada lutut kiri px dapat digerakkan kearah gerakan fleksi maupun
ekstensi, tidak full ROM dan adanya rasa nyeri dan kaku serta krepitasi.
gerakan fleksi dan ekstensi, akan tetapi px merasakan nyeri dengan nilai
6. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
Etiologi
Usia
Jenis Kelamin (-) Pasokan Osteoklas
Genetik
Ras
Obesitas Perubahan anatomi, fisiologi,
Trauma
dan biokomia pada tubuh, (-) Hormon Estrogen
sehingga akan memengaruhi
fungsi dan kemampuan
tubuh secara keseluruhan.
Pasca Menopause
Osteoarthritis
Kaku
Krepitasi
Deformitas
Gangguan
gerak sendi
Penurunan nyeri
1) Body Structures
3) Body Function
4) Environtmental Factors
1. Impairment
2. Functional Limitations
E. PROGRAM FISIOTERAPI
IR
Tens
Exercise & massage
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
Catatan: Setelah terapi dan massage kedua spasme pada otot quadriceps
dan otot hamstring berkurang dibandingkan sebelum terapi
3. Kekuatan Otot
MMT T1 T2 T3 T4 T5 T6
0-5 -3 -3 -3 3 3 3+
J. HASIL TERAPI TERAKHIR :
Seorang pasien dengan nama Ny. Luhut umur 61 tahun dengan diagnosa OA
Genu Sinistra, Pasien tersebut datang dengan keluhan nyeri pada lutut akibat dari
Penyempitan di sela sendi Lutut kanan dan kiri, Adanya osteofit di condylus
lateralis os femur sinistra, condylus lateral os tibia sinistra. Nyeri dirasakan pasien
terutama saat melakukan aktivitas duduk ke berdiri, naik turun tangga, berdiri
lama, berjalan terlalu jauh serta aktivitas fungsional lainnya yang membebani
sendi lutut secara berlebihan. setelah mendapatkan terapi secara rutin dengan
IR,TENS, dan Exercise rasa nyeri, & spasme menjadi berkurang. Selain itu pasien
juga merasa jauh lebih baik dibanding sebelum terapi. Kemampuan fungsional
pasien juga mengalami peningkatan, dan untuk LGS pasien saat ini ada perubahan
tetapi dengan derajad yang cukup serta kekuatan otot yang di daptkan 3+.
Mengetahui
Pembimbing, Praktikan
Catatan Pembimbing:
BLANKO STUDI KASUS
Kompetensi : Geriatri
Nama mahasiswa : Meldawati Barus
Nim : 2260099
Tempat praktek : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
Pembimbing : Ftr. Raynald Ignasius Ginting, M.Biomed
Tanggal pembuatan studi kasus : 08 September 2023
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. R
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat :-
No. CM : 06.15.74
B. SEGI FISIOTERAPI
1. Deskripsi Pasien Dan Keluhan Umum:
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan anggota gerak tubuh sisi kiri sulit untuk
digerakkan dan terasa kaku
Riwayat Penyakit Sekarang
+- 6 bulan yang lalu pasien mengalami serangan stroke untuk yang ke-
3 kalinya dengan adanya kelemahan pada anggota gerak sisi kiri. Pada
saat terjadi serangan stroke yang ke-3 pasien sedang melakukan aktivitas
ringan dan langsung dibawa ke RS terdekat. 04 bulan berobat disana
pasien tidak mengalami perubahan kondisi dan rasa kaku semakin
muncul pada anggota gerak sisi kiri. Kaku semakin terasa saat pasien
berusaha bergerak dan rileks pada saat istirahat. 04 Oktober pasien di
rawat di ICU di RS Grandmed dan menjalani terapi 2 kali/minggu.
Amlodipine 5 mg
Ranitidin 150 mg
C. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
2. INSPEKSI/OBSERVASI :
1) Statis
Pada posisi berdiri
- Sisi tubuh bagian kanan lebih maju (sisi lesi tertinggal dibelakang)
- Posisi kepala condong ke arah menunduk dan side fleksi sinistra
- Bahu kiri lebih rendah
- Bahu kiri ke arah endorotasi disertai lengan bawah pronasi dan
semi fleksi
- Pergelangan tangan posisi fleksi dan jari-jari tangan fleksi
- Kifotik pada vertebrae thoracalis
- Pelvic kanan lebih tinggi
3. PALPASI :
4. JOINT TEST:
Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif / pasif / isometric fisiologis)
a. Gerak aktif
- Pasien tidak mampu menggerakkan bahu kirinya kearah protraksi
dan retraksi
- Pasien belum mampu menggerakkan bahu kiri kearah fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, eksternal dan internal rotasi
- Pasien tidak mampu menggerakkan siku kirinya ke arah fleksi-
ekstensi tapi tidak full ROM
- Pasien belum mampu menggerakkan lengan bawahnya kearah
pronasi dan supinasi
- Pasien belum mampu menggerakkan pergelangan tangannya kearah
fleksi-ektensi
- Pasien mampu mengontraksikan jari-jari tangan
- Pada tungkai kiri pasien belum mampu menggerakkan hipnya
kearah fleksi dan belum mampu kea rah fleksi
b. Gerak Pasif
Gerak pasif dilakukan pada persendian ekstremitas atas dan bawah sisi
kiri. Hasil yang didapatkan adalah lingkup gerak sendi pada
ekstremitas atas dan bawah sisi kiri full ROM, namun terdapat
tahanan sepanjang ROM dan pada wrist hingga jari-jari gerakan pasif
sulit digerakkan
c. Gerak isometric melawan tahanan
Pasien belum mampu melawan tahanan yang diberikan oleh terapis
5. Muscle Test dan Antropometri:
- Pemeriksaan Patologis
Hasil
Refleks patologis
Kanan Kiri
Ankle klonus + +
Babinski sign + -
Chaddok + +
Hoffman Trofman + +
- Pemeriksaan fisiologis
Reflek Fisiologis Kanan Kiri
Biceps ++ +++
Triceps ++ ++
Patella ++ +++
Achiles ++ +
Parameter Penilaian :
1 = Utuh (Respon Normal)
2 = Menurun (Ada Gangguan Mengidentifikasi Stimulus)
3 = Hipersensitif (Ada Peningkatan Persepsi Terhadap Stimulus)
4 = Absen (Tidak Dapat Mengidentifilkasi Stimulus)
5 = Tak Konsentraasi
6. Kemampuan Fungsional
Kemampuan fungsional dengan Indeks Kats
Mandi
( ) Dapat mengerjakan ( ) Sebagian/pada bagian ( ) Sebagian besar/ seluruhnya
sendiri tertentu dibantu dibantu
Berpakaian
( ) Seluruhnya tanpa ( ) Dapat mengerjakan ( ) Seluruhnya dengan bantuan
bantuan sendiri, kecuali mengikat
sepatu
Pergi ke toilet
( ) Dapat pergi ke WC dan ( ) Dapat pergi ke WC, tetapi ( ) Tidak dapat pergi ke WC
dapat mengerjakan memerlukan bantuan
sendiri
Berpindah
( ) Tanpa bantuan ( ) Dapat melakukan dengan ( ) Tidak dapat melakukan
bantuan
Defekasi & berkemih
( ) Dapat mengontrol ( ) Kadang-kadang ( ) Dibantu seluruhnya (dengan
ngompol/defekasi di kateter/manual)
tempat tidur
Makan (feeding)
( ) Dapat melakukan tanpa ( ) Dapat makan sendiri, ( ) Seluruhnya dibantu
bantuan kecuali hal-hal tertentu
3) Body Function
4) Environtmental Factors
2. Funtional Limitations
a. Mengurangi spastik
b. Mengurangi spasme
a. Perbaikan axis
b. Melanjutkan tujuan jangka pendek dan mengoptimalkan kemampuan
fungsional pasien.
c. Mengoptimalkan kemampuan transfer – ambulasi
a. Ir
b. Core Stablity
H. RENCANA EVALUASI
I. PROGNOSIS
J. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
a. IR
1) Persiapan alat
Terapis mengecek kabel apakah sudah tersambung pada sumber
listrik, nyalakan alat Infra Red (IR) dengan menekan tombol ON. Cek
lagi kabel dan lampu yang akan digunakan dengan mengatur waktu 10
menit dan menaikan intensitas Infra Red (IR).
2) Persiapan pasien
Sebelum dilakukan terapi tanyakan ke pasien apakah ada kontra
indikasi dari pasien dan pastikan tidak ada kontra indikasi untuk
melanjutkan terapi. Terapis menjelaskan bahwa pasien akan merasakan
hangat nyaman efek dari alat yang akan timbul pada jaringan atau organ
yang diterapi. Pada area yang diterapi bebaskan daerah yang diterapi dari
semua penghalang seperti baju kain atau apapun yang dapat menghalangi
daerah yang akan diterapi. Posisikan pasien senyaman mungkin pada
posisi tidur terlentang atau supine lying.
3) Pelaksanaan terapi
Terapis memposisikan alat Infra Red (IR) pada daerah yang akan
diterapi denga arah sinar tegak lurus, jarak 30-45 cm, atur waktu Infra
Red (IR) selama 10 menit lalu tekan tombol start untuk memulai alat,
naikan intensitas Infra Red (IR) sesuai toleransi pasien, berikan informasi
kepada pasien efek yang akan timbul dari alat Infra Red (IR) yaitu hangat
nyaman, jika pasien merasakan efek dari alat Infra Red (IR) panas maka
terapis akan menurunkan intensitas alat Infra Red (IR). Tunggu hingga
waktu terapi selesai, lalu matikan alat, bereskan dan rapikan kembali
pada tempat semula lalu terapis mengecek keadaan pasien.
b. Core Stability
Ketika individu tidak dapat duduk tanpa penyangga, mereka melakukan
latihan stabilitas inti pada langkah 1. Langkah 1: latihan dilakukan dalam
posisi terlentang di alas atau tempat tidur. Ketika pasien dapat duduk selama
satu menit di tepi alas atau tempat tidur tanpa penyangga punggung atau
lengan dengan pinggul dan lutut ditekuk pada 90º dan kaki rata pada
permukaan penyangga, mereka melanjutkan ke langkah 2. Langkah 2: latihan
dilakukan dalam posisi duduk di permukaan yang stabil.
K. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Evaluasi kekuatan otot ekstremitas menggunakan MMT (T1-T3)
Mandi
( ) Dapat mengerjakan ( ) Sebagian/pada bagian ( ) Sebagian besar/
sendiri tertentu dibantu seluruhnya dibantu
Berpakaian
( ) Seluruhnya tanpa ( ) Dapat mengerjakan ( ) Seluruhnya dengan
bantuan sendiri, kecuali bantuan
mengikat sepatu
Pergi ke toilet
( ) Dapat pergi ke WC ( ) Dapat pergi ke WC, ( ) Tidak dapat pergi ke
dan dapat tetapi memerlukan WC
mengerjakan sendiri bantuan
Berpindah
( ) Tanpa bantuan ( ) Dapat melakukan ( ) Tidak dapat
dengan bantuan melakukan
Defekasi & berkemih
( ) Dapat mengontrol ( ) Kadang-kadang ( ) Dibantu seluruhnya
ngompol/defekasi di (dengan
tempat tidur kateter/manual)
Makan (feeding)
( ) Dapat melakukan ( ) Dapat makan sendiri, ( ) Seluruhnya dibantu
tanpa bantuan kecuali hal-hal tertentu
perubahan yaitu px mampu melakukan transfer ambulasi sesuai dengan pola yang
Mengetahui
Pembimbing, Praktikan
Catatan Pembimbing:
MONITORING PRESENTASI KASUS
NAMA MAHASISWA : Meldawati Barus
NIM : 2260099
PRAKTIK KOMPETENSI : Geriatri
LAHAN PRAKTIK : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
No Tanggal Kasus Resume Paraf
pembimbing
Pasien dengan nama Ny. Luhut umur 61 tahun dengan
diagnosa OA Genu Sinistra, Pasien tersebut datang dengan
keluhan nyeri pada lutut akibat dari Penyempitan di sela sendi
Lutut kanan dan kiri, Adanya osteofit di condylus lateralis os
femur sinistra, condylus lateral os tibia sinistra. setelah Ftr. Raynald
07
Penurunan Kekuatan Otot Ignasius
1 September mendapatkan terapi secara rutin dengan IR,TENS, dan Exercise
Osteoarthritis (OA) Ginting, S.Ft,
2023 rasa nyeri, & spasme menjadi berkurang. Selain itu pasien juga M.Biomed
merasa jauh lebih baik dibanding sebelum terapi. Kemampuan
fungsional pasien juga mengalami peningkatan, dan untuk LGS
pasien saat ini ada perubahan tetapi dengan derajad yang cukup
serta kekuatan otot yang di daptkan 3+.
Pasien A.n Ny. Rasilah berusia 62 tahun dengan diagnose
hemiparese sinistra e.c post ICH + SH setelah menjalani
fisioterapi sebanyak 3 kali belum menunjukkan pada perubahan Ftr. Raynald
08 Penurunan Kekuatan Otot, Koordinasi kekuatan otot, sensoris, spastik dan fungsional. Namun, dilihat Ignasius
2 September & Keseimbangan Post Stroke
dari kemampuan transfer-ambulasi pasien menunjukkan adanya Ginting, S.Ft,
2023
perubahan yaitu px mampu melakukan transfer ambulasi sesuai M.Biomed
dengan pola yang diajarkan dan menunjukkan adanya
peningkatan keseimbangan.
NILAI PRESENTASI KASUS
NAMA MAHASISWA : Meldawati Barus
NIM : 2260099
PRAKTIK KOMPETENSI : Geriatri
LAHAN PRAKTIK : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
No Komponen penilaian Nilai
1 Penalaran Klinis
2 Skrining
3 Pemeriksaan
4 Evaluasi
Jumlah nilai
Total nilai
Keterangan penilaian:
79 – 100 : melebihi ekspektasi
68 – 78 : sesuai yang diharapkan
56 – 67 : kurang sesuai dengan yang diharapkan
Total nilai = jumlah nilai/9
……………………….,…
Clinical educator
………………………………………..
C. PRESENTASI JURNAL
1.MONITORING PRESENTASI
JURNAL
MONITORING PRESENTASI JURNAL
NAMA MAHASISWA : Meldawati Barus
NIM : 2260099
PRAKTIK KOMPETENSI : Geriatri
LAHAN PRAKTIK : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
No Tanggal Judul jurnal Resume Paraf
pembimbing
Jumlah nilai
Total nilai
Keterangan penilaian:
79 – 100 : melebihi ekspektasi
68 – 78 : sesuai yang diharapkan
56 – 67 : kurang sesuai dengan yang diharapkan
Total nilai = jumlah nilai/6
……………………….,…
Clinical educator
………………………………………..
D. MINI SEMINAR/KULIAH PAKAR
Gangguan sensomotorik
• Ggn fungsi sensomotorik utama lansia
adalah ggn keseimbangan dan koordinasi.
• Keseimbangan dan koordinasi merupakan
integrasi kerja berbagai otot termasuk
fungsi sistem aferen dan eferen saraf.
• Penurunan koordinasi disebabkan oleh
(1) penurunan kekuatan otot
(2) hilangnya fleksibilitas
(3) postur yang jelek
(4) ggn keseimbangan
2 Disiplin
3 Kerjasama
4 Kejujuran
5 Prakarsa
6 Sopan santun
Jumlah nilai
Total nilai
Keterangan penilaian:
79 – 100 : melebihi ekspektasi
68 – 78 : sesuai yang diharapkan
56 – 67 : kurang sesuai dengan yang diharapkan
Total nilai = jumlah nilai/6
……………………….,…
Clinical educator
………………………………………..
3. SUMATIF
NILAI UJIAN AKHIR
NAMA MAHASISWA : Meldawati Barus
NIM : 2260099
PRAKTIK KOMPETENSI : Geriatri
LAHAN PRAKTIK : Rs. Grandmed Lubuk Pakam
KOMPONEN
NO KOMPONEN YANG DINILAI DILAKUKAN PENCAPAIAN
PENILAIAN
YA TIDAK K KB
Perilaku Profesional (Professional Behavior)
1 Kelengkapan 1 Memakai Seragam
Personal 2 Memakai name tag
3 Memakai acceris yang berlebihan
4 Berpenampilan rapih
5 Membawa perlengkapan tensi meter
6 Membawa perlengkapan stetoskop
7 Membawa perlengkapan
pemeriksaan pita ukur
8 Membawa perlengkapan
goniometer
9 Membawa perlengkapan vas
10 Membawa hammer
11 Membawa perlengkapan
perlengkapan termometer
12 Memakai masker
Lulus minimal 3 item terisi