Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN


BUDAYA ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(Studi pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian
Kabupaten Bantul)

Wahyu Baharudin Yusuf1


Arief Subyantoro2
Anis Siti Hartati3

Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UPN “Veteran” Yogyakarta,

Email: Wahyukby@gmail.com

Abstract

This study aims to determine: (1) The influence of transformational leadership style on the
performance of civil servants in the Cooperative, UMKM and Industrial Services of Bantul
Regency, (2) The influence of organizational culture on the performance of civil servants in the
Cooperative, UMKM and Industrial Service Bantul Regency, (3) The influence of
transformational leadership style on employee performance through job satisfaction of civil
servants in the Bantul Regency Cooperative, UMKM and Industry Office, (4) The influence of
organizational culture on employee performance through the civil service employee job
satisfaction of the Cooperative, UMKM and Industry Offices of Bantul Regency. Sampling used
in this study is saturated sampling (census), in which all members of the population are sampled.
The number of Civil Servants of the Cooperative, UMKM and Industrial Services of Bantul
Regency is 47 people. This study uses the census method which is a study conducted with the
population as a sample. Data collection by interview and questionnaire was compiled with a
Likert Scale and then calculated using the SPSS method. The results of this research are: (1)
Transformational Leadership Style directly influences employee performance, (2)
Organizational Culture directly influences employee performance; (3) Transformational
Leadership Style there is no indirect effect on employee performance mediated by job
satisfaction; (4) Organizational Culture has no indirect effect on employee performance
mediated by job satisfaction.
Keywords: Transfromational Leadership Style; Organizational Culture; Job satisfaction; The
performance

PENDAHULUAN standar yang ditetapkan (Dessler, 2007:41).


Kinerja (performance) adalah Pada Pemerintahan Daerah telah mempunyai
gambaran mengenai tingkat pencapaian kriteria dalam menentukan kinerja
pelaksanaan suatu kegiatan / program / pegawainya yang telah diatur pada Peraturan
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, Pemerintah No.46 Tahun 2011 tentang
tujuan, misi dan visi organisasi yang penilaian prestasi kerja pegawai. Penilaian
tertuang dalam perencanaan strategis suatu prestasi kerja pegawai dibagi menjadi 2
organisasi kinerja merupakan prestasi kerja, bobot yaitu Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan dan Penilaian Perilaku Kerja Pegawai.

1
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Mahfud (2012) mengatakan bahwa indikator
meliputi kuantitas, kualitas, waktu, biaya kepuasan kerja pegawai yaitu: 1) Kepuasan
sedangkan Penilaian Perilaku Kerja meliputi Financial, 2) Kepuasan Fisik, 3) Kepuasan
orientasi pelayanan, disiplin, komitmen, Psikologi, 4) Kepuasan Sosial . Kepuasan
integritas, kerjasama, kepemimpinan. Sesuai kerja pegawai akan terlihat dari kinerjanya
penilaian prestasi kerja pegawai kinerja bisa dari pegawai dalam melakukan tugas
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ataupun proyeknya. Hal ini sesuai dengan
pemimpin organisasi, budaya organisasional hasil penelitian Tomy Sun Saigan (2018)
dan juga kepuasan kerja pegawai. dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan transfor-masional dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja
adalah pemimpin yang mampu memberi karyawan dengan Kepuasan Kerja
inspirasi karyawannya untuk lebih Karyawan sebagai interveining. Dari
mengutamakan kemajuan organisasi penelitian tersebut bahwa kepuasan kerja
daripada kepentingan pribadi, memberikan karyawan berpengaruh positif dan signifikan
perhatian yang baik terhadap karyawan dan terhadap kinerja karyawan.
mampu merubah kesadaran karyawannya Berdasarkan Undang-Undang Nomor
dalam melihat permasalahan lama dengan 32 Tahun 2004 mengenai pemerintah daerah
cara yang baru (Robbins, 2010). Seorang bahwasanya pemerintahan daerah sebagai
pemimpin dapat mentransformasikan penyelenggara yang berurusan dengan
bawahannya melalui empat cara: 1). pemerintahan terhadap pemerintah daerah
Kharismatik, 2). Motivasi Inspirasi, 3). serta DPRD menurut azas otonomo dan juga
Simulasi Intelektual, 4). Perhatian Individual tugas pembantuan berdasarkan perinsip
(Robbins 2010,263). Gaya kepemimpinan otonomi yang telah di buat secara luas dalam
berpengaruh langsung secara signifikan suatu system dan prinsip Negara Kesatuan
terhadap kinerja pegawai sesuai hasil Republik Indonesia seperti yang telah di
penelitian oleh Steven Christian maksudkan dalam UUD tahun 1945. Salah
Pangandaheng (2017). Dengan judul satunya yaitu Dinas Koperasi, UMKM dan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Perindusitrian Kabupaten Bantul. Dinas
organisasional terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Usaha Kecil Menengah dan
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Perindustrian Kabupaten Bantul merupakan
Sulawesi Utara. unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
Budaya organisasional merupakan urusan Koperasi dan UKM , Urusan Industri
sejumlah pemahaman penting, seperti dan Energi Sumberdaya Mineral (ESDM)
norma, sikap, dan keyakinan, yang dimiliki yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan
bersama oleh anggota organisasi. Budaya berkedudukan di bawah dan
organisasional adalah suatu persepsi bertanggungjawab kepada Bupati melalui
bersama yang dianut oleh anggota-anggota Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi Usaha
organisasi itu (Robbins ,2010). Kecil Menengah dan Perindustrian
Kepuasan kerja dikemukakan oleh mempunyai tugas melaksanakan urusan
Luthans (2005) adalah suatu keadaan emosi rumah tangga daerah dan tugas pembantuan
seseorang yang positif maupun dibidang Koperasi dan Usaha Kecil
menyenangkan yang dihasilkan dari Menengah, Perindustrian dan Energi Sumber
penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman Daya Mineral. Permasalahan kinerja dalam
kerja. Menurut Robins, kepuasan kerja atau dinas tersebut yaitu tentang disiplin
job satisfaction diidentikkan dengan hal-hal pegawai. Pada pemerintahan daerah sebelum
yang bersifat individual. Supriyanto dan masuk kerja diadakannya apel pagi yang

2
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
dimana harus dihadiri oleh semua pegawai, Berbagai macam proyek yang harus
akan tetapi masih ada beberapa pegawai diselesaikan sesuatu dengan rencana dan
yang ijin maupun tanpa keterangan. Sebuah target dinas tersebut. Pada pelaksaan
faktor yang kecil tapi dapat berpengaruh pekerjaan haruslah ditumbuhkan kepuasan
pada kinerja pegawai. Selain itu info dari kerja pegawai yang dapat berkembang
survey wawancara dari beberapa pegawai melalu gaya kepemimpinan dan juga budaya
dinas mengatakan bahwa pimpinan kurang dalam organisasi. Kepuasan kerja dalam
adanya perhatian individual terhadap kantor dinas hanya tercipta pada beberapa
pegawainya dikarenakan Dinas Koperasi, pegawai saja belum menyeluruh. Kepuasan
UMKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul social pegawai menjadi permasalahan yaitu
tersebut kepala dinasnya baru. Budaya dengan adanya kesenjangan social seperti
organisasional disana sangat mempengaruhi. kepala sub bagian hanya mengajak pegawai
Budaya yang seharusnya bisa dimanfaatkan pegawai tertentu saja ketika melakukan
untuk meningkatkan kinerja tetapi menjadi sesuatu selain pekerjaan ketika di dalam
boomerang bagi pegawai yang baru masuk. kantor. Tetapi dikarenakan saling support
Penyesuaian budaya organisasional dalam dan membantu dalam kerjasama
bekerja dalam tim sangatlah kurang. Padahal penyelesaian proyek dan tugas sesuai
dalam dinas tersebut sangat dituntut untuk dengan rencana yang di telah dibuat semua
melakukan pekerjaan dalam sebuah tim. berhasil mencapai target.
Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama
2018
Indikator Kinerja Utama
Target Realisasi % Realisasi
Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas 180 183 101%
Peningkatan Tingkat Kesehatan Koperasi 10 10 100%
Pertumbuhan Industri 1,6% 3,49% 218%
Cakupan Ketersediaan Energi 75% 75% 100%
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul 2018

Mengingat optimalisasi dari pelaksanaan Gambar 1. Kerangka Pemikiran


program tersebut tersebut adalah pegawai
(PNS), maka penelitian ini di arahkan pada
analisis Sumber Daya Manusia dengan Judul
penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Budaya
Organisasional terhadap Kinerja Karyawan
dengan Kepuasan Kerja Pegawai sebagai
Mediasi Pada Pegawai Negeri Sipil Dinas
Koperasi, UMKM dan Perindustrian
Kabupaten Bantul.

3
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Hipotesis Tabel 2. Analisis Model 1
H1 : Gaya kepemimpinan transfor-
masional berpengaruh (X1) terhadap kinerja
pegawai (Y)
H2 : Budaya organisasional (X2)
berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y)
H3 : Gaya kepemimpinan transfor-
masional (X1) berpengaruh terhadap
kinerja pegawai (Y) dengan kepuasan kerja
(Z) sebagai variable mediasi
H4 : Budaya organisasional (X2)
berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y)
dengan kepuasan kerja (Z) sebagai variable
mediasi

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini seluruh populasi Sehingga diperoleh persamaan regresi :
akan menjadi responden, sehingga metode Z = 0,367 X1 + 0.527 X2
yang digunakan yaitu metode sampling
jenuh yang sering disebut sensus. Menurut Model pengujian tahap 2 atau analisys path
Sugiyono (2016:85) Sampling jenuh adalah jalur 2 yaitu menguji pengaruh gaya
teknik penentuan sampel bila anggota kepemimpinan transformasional (X1),
populasi digunakan sebagai sampel. Maka budaya organisasional (X2) dan kepuasan
penulis mengambil seluruh populasi yang kerja (Z) terhadap kinerja pegawai (Y). yang
ada pada Dinas Koperasi, UMKM dan mempunyai persamaan sebagai berikut :
Perindustrian Bantul yaitu sebanyak 47
responden. Y = P1 (X1) + P2 (X2) + P5 (Z)
Penelitian ini menggunakan analisis
yang digunakan adalah analisis jalur (path Tabel 3. Analisis Tahap 2
analysis). Analisis Jalur (Path Analysis)
merupakan penggunaan analisis regresi
untuk menaksirkan hubungan antar variable
(model casuel) yang diterapkan sebelumnya
pada teori ( Ghozali, 2015).

HASIL PENELITIAN
Model analisis path tahap 1 untuk
pengujian ini menguji variabel Gaya
Kepemimpinan Transformasional (X1) dan
Budaya Organisasional (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Z) mempunyai formulasi
jalur analisis sebagai berikut:
Z = P3 (X1) + P4 (X2) Sehingga diperoleh persamaan regresi:
Y = 0,297 X1 + 0,386 X2 + 0,289 Z
Hasil analisis model sebagai berikut:

4
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Gambar 2. Model Analisis Jalur sebesar 0.297 sedangkan pengaruh
secara tidak langsung (indirect effect)
gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variabel mediasi
sebesar 0.1060. Sehingga diperoleh
pengaruh total (total effect) sebesar
0.297+ 0.1060 = (0.403). Pengujian
signifikansi pengaruh tidak langsung
(indirect effect) gaya kepemipinan
transformasional terhadap kinerja
pegawai dengan kepuasan kerja sebagai
variabel mediasi dengan statistik t
(thitung) dapat diuji dengan Sobel test
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada
hipotesis penelitian, maka dapat SP3 P5 = √𝑃52 S𝑃32 + 𝑃32 S𝑃52 + S𝑃32 S𝑃52
digambarkan hubungan kausal antar variabel SP3 P5
gaya kepemimpinan transfor-masional (X1),
budaya organisasional (X2), kepuasan kerja (0.289)2 (0.142)2 + (0.367)2 (0,266)2
=√
(Z) terhadap kinerja karyawan (Y) pada +(0,142)2 (0,266)2
tabel berikut ini: S𝑃3 𝑃5 = 0,11243
Tabel 4. Pengaruh Langsung, Pengaruh Berdasarkan hasil SP3P5 dapat dihitung
Tidak Langsung, Pengaruh Total X ke Y nilai t statistik pengaruh mediasi dengan
melalui rumus sebagai berikut:
𝑃3 𝑃5
t hitung =
𝑆𝑃3 𝑃5
(0.367)(0.289)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,11243
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.9433
Tabel 5. Pengaruh Langsung, Pengaruh
Tidak Langsung, Pengaruh Total X ke Y
melalui Z

Kemudian untuk pengujian


signifikansi pengaruh tidak langsung
menggunakan Sobel test dengan rumus
sebagai berikut:
𝑆𝑎𝑏 √𝑏 2 𝑆𝑎2 + 𝑎2 𝑆𝑏 2 + 𝑆𝑎2 𝑆𝑏 2
1. Pengujian pengaruh Gaya
kepemimpinan transformasional
mempunyai pengaruh secara langsung
(direct effect) terhadap kinerja pegawai

5
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
2. Pengujian budaya organisasional (X2) dan hasil signifikan 0.039 dengan tingkat
mempunyai pengaruh secara langsung signifikan 0,05. Artinya bahwa ketika gaya
(direct effect) terhadap kinerja pegawai kepemimpinan transformasional tinggi maka
(Y) sebesar 0.389, sedangkan pengaruh
akan tinggi kinerja pegawai di Dinas
secara tidak langsung (indirect effect)
budaya organisasional (X2) terhadap Koperasi, UMKM dan Perindustrian
kinerja pegawai (Y) dengan kepuasan Kabupaten Bantul, begitupun ketika gaya
kerja sebagai variabel mediasi sebesar kepemimpinan transformasional rendah
0.1523 Sehingga jumlah pengaruh total maka akan rendah kinerja pegawai.
(total effect) yang diperoleh sebesar 0.386 Seorang pemimpin memberikan
+ 0.1523 = 0.5383. Pengujian signifikansi perhatian individual yang baik pada semua
pengaruh tidak langsung (indirect effect)
pegawai, memimpin dengan kharismatik
budaya organisasional (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) dengan kepuasan serta selalu memotivasi pegawai, maka akan
kerja sebagai variabel mediasi dengan mendapatkan respon yang baik pula dari
statistik t (thitung) dapat diuji dengan pegawainya tersebut sehingga akan
Sobel test sebagai berikut: meningkatkan kinerja pegawai dalam aspek
S𝑃4 P5 = √𝑃52 S𝑃42 + 𝑃42 S𝑃52 + S𝑃42 S𝑃52 Standar Kinerja Pegawai ( SKP ). Seperti
orientasi dalam pelayanan kepada
(0.289)2 (0,139)2 + (0,527)2 masyarakat akan baik, kedisiplinan,
SP4 P5 = √
(0,266)2 + (0,139)2 (0,266)2 komitmen dan integritas terhadap kantor
S𝑃4 𝑃5 = 0,1806 akan meningkat.
Berdasarkan hasil SP4 P5 dapat dihitung Hasil ini mendukung penelitian oleh
nilai t statistik pengaruh mediasi dengan Robby Sandhi Dessyarti (2018)
rumus sebagai berikut: mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan
𝑃4 𝑃5 mempunyai pengaruh positif dan signifikan
t hitung =
𝑆𝑃4 𝑃5 terhadap kinerja karyawan.
(0,527)(0,289)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2. Pengaruh Budaya Organisasional
(0.1806) terhadap Kinerja Pegawai
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,84 Berdasarkan hasil penelitian
Dari perhitungan di atas menunjukkan menggunakan path analyze (analisis jalur)
bahwa nilai thitung yaitu 0,084 > 2.02439 (t menguraikan hipotesis 2 bahwa budaya
Tabel) dengan tingkat signifikansi 0,05
organisasional mempunyai pengaruh
KESIMPULAN langsung yang positif sebesar 0,386 dan
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan hasil signifikan sebesar 0,008 dengan tingkat
Transformasional terhadap Kinerja signifikan 0.05 terhadap kinerja pegawai.
Pegawai Artinya bahwa ketika budaya organisasional
Hasil penelitian menggunakan path tinggi maka tinggi pula kinerja pegawai
analyze (jalur analisis) menguraikan negeri sipil Dinas Koperasi, UMKM dan
hipotesis 1 bahwa gaya kepemimpinan Perindustrian Kabupaten Bantul, begitupun
transformasional terhadap kinerja pegawai pula ketika budaya organisasional di dinas
mempunyai pengaruh langsung. Arah rendah maka rendah pula kinerja pegawai
pengaruhnya adalah positif sebesar 0.297 negeri sipil dinas tersebut.

6
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Ketika inovasi dan pengambilan risiko menunjukan bahwa kepuasan kerja tidak
yang tepat dilakukan oleh pegawai, orientasi mampu memediasi gaya kepemimpinan
terhadap hasil kerjanya orientasi individu transformasional terhadap kinerja pegawai
dan tim pun tinggi, keagresifitasan pegawai secara tidak langsung.
yang tinggi dan stabilitas pegawai tetap Penelitian ini mendukung hasil
maka akan berpengaruh meningkatkan penelitian dari Robby Sandhi Dessyarti
kinerja pegawai secara keseluruhan dalam (2018) bahwa tidak ada pengaruh tidak
Standar Kinerja Pegawai ( SKP ) seperti langsung gaya kepemimpinan terhadap
biaya yang digunakan tercapai,kualitas dan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
kuantitas proyek kerja yang dikerjakan Namun penelitian ini tidak mendukung
prosentasinya bagus, sehingga kinerja dengan penelitian Win Susilo Hari Endrias
pegawai negeri sipil Dinas Koperasi, (2004) menyatakan bahwa ada pengaruh
UMKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap
meningkat. kinerja karyawan yang di mediasi oleh
Hal ini sesuai dengan penelitian Robby kepuasan kerja
Sandhi Dessyarti (2018) dan Win Susilo 4. Pengaruh Budaya Organisasional
Hari Endrias (2004) yang mengemukakan terhadap Kinerja Pegawai yang di Mediasi
bahwa budaya organisasi mempunyai Oleh Kepuasan Kerja
Hasil penelitian menggunakan analisis
pengaruh positif dan signifikan terhadap
jalur menunjukan bahwa budaya
kinerja karyawan.
organisasional tidak memiliki pengaruh
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transfromasional terhadap Kinerja tidak langsung terhadap kinerja pegawai
Pegawai yang di Mediasi Oleh Kepuasan negeri sipil yang dimediasi oleh kepuasan
Kerja kerja, dengan besar pengaruh totalnya positif
Hasil penelitian menggunakan analisis sebesar 0,538 dan dengan uji sobel diperoleh
jalur menunjukan bahwa gaya t hitung sebesar 0,844 dimana hasil t hitung
kepemimpinan transformasional tidak lebih kecil daripada t tabel 2,02. Walaupun
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pegawai telah diberikan kepuasan kerja
kinerja pegawai negeri sipil yang dimediasi dalam hal kepuasan psikologi, namun tidak
oleh kepuasan kerja, dengan besar pengaruh mampu memediasi kinerja pegawai untuk
totalnya positif sebesar 0,403 dan dengan uji berinovasi dalam bekerja. Para pegawai
sobel diperoleh t hitung sebesar 0,9443 negeri sipil merasa kurang puas bekerja di
dimana hasil t hitung lebih kecil daripada t organisasi ini karena selama pegawai negeri
tabel 2,02. Walaupun pegawai mendapatkan sipil bekerja belum merasakan ketenangan /
kepuasan kerja dalam hal kepuasan ketentraman yang mereka dapatkan. Hal ini
financial, namun tidak mampu memediasi menunjukan bahwa kepuasan kerja tidak
kinerja pegawai dalam hal memotivasi mampu memediasi budaya organisasional
pegawai. Gaji yang telah ditetapkan sesuai terhadap kinerja pegawai secara tidak
dengan tingkat atau pangkat gaji membuat langsung pada pegawai negeri sipil Dinas
para pegawai bekerja lebih secara tuntutan Koperasi, UMKM dan Perindustrian
dengan gaji yang standar. Hal ini Kabupaten Bantul.

7
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Penelitian ini mendukung hasil Kantor Pelayanan Pajak Pratam
penelitian dari Robby Sandhi Dessyarti Ruteng).
(2018) bahwa tidak ada pengaruh tidak Ghozali. Imam, 2015, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
langsung gaya kepemimpinan terhadap
SPSS 22, Edisi Kesembilan, Badan
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Penerbit Universitas Diponegoro,
Namun penelitian ini tidak mendukung Semarang.
dengan penelitian Win Susilo Hari Endrias Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., and
(2004) menyatakan bahwa ada pengaruh Donnelly, J.H. (1997). Organisasi:
tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap Perilaku – Struktur – Proses. Penerbit:
kinerja karyawan yang di mediasi oleh Binarupa Aksara.
Handoko, T. Hani, 2000. Manajemen
kepuasan kerja .
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
BPFE
DAFTAR PUSTAKA Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis
A.F.Stoner James, DKK, 1996, Manajemen , Mengembangkan SDM. Yokyakarta:
Edisi Indonesia, Jakarta : Penerbit PT. Laksana
Prenhallindo Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen
Bass, Bernard M. and Avolio, Bruce, J. ( Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
1993 ),”Transformational Leadership Bumi Aksara.
and Organizational Imam,Moejiono, 2002, “Kepemimpinan dan
Culture”.PAQ,Spring. Keorganisasian”, Yogjakarta, UII Press.
Brotoharsojo, Hartanto & Wungu, Jiwo, Kartono, Kartini, 2008: Pemimpin dan
2003, Tingkatkan Kinerja Perusahaan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja
dengan Merit System, Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Rajagrafindo Persada, Kurniawan, Dedi. 2012. Jurnal Menajemen
Bycio, P., Hackett, R.D. and Allen, J.S. Vol 1, No. 1“Pengaruh Budaya Kerja
(1995). Further assessments of bass’s dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
(1985) conceptualization of Karyawan International Federation Red
transactional and transformational Cross (IFRC)” hal. 6.
leadership. Journal of Applied Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha
Psychology, 80(4), 468-478. Kecil Menengah dan Perindustrian
Dessler, G. 2007. Human Resource Kabupaten Bantul
Management. 8th edition. New Jersey: Luthans, F. 2005. Organizational Behavior.
Prentice-Hall, Inc. Seventh Edition. McGraw-Hill,
Dessyarti, Robby Sandhi, 2018, Pengaruh Inc.,New York.
Gaya Kepemimpinan, Komitmen Mahmudi, 2010, Manajemen Kinerja Sektor
Organisasi, Budaya Organisasi terhadap Publik, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011.
Pemasaran ( Studi Pada Dealer P.T. Manajemen Sumber Daya Manusia
Suzuki Cabang Madiun dan Ngawi ). Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
Endrias, Win Susilo Hari, 2014, Pengaruh Rosdakarya.
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Pangandaheng, Steven Christian, 2017,
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Variable Intervening ( Studi Kasus Pada

8
Jurnal Studi Manajemen Organisasi Vol 18 No 1 (2021) Tanggal Terbit 15 Juni 2021
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/view/28315
Pegawai Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sulawesi Utara
Peraturan pemerintah republik indonesia
nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian
prestasi kerja pegawai negeri sipil
Robbins and Judge, 2008, Perilaku
Organisasi. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Sedarmayanti, 2014. Manajemen Sumber
Daya Manusisa, Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(cetakan kelima ). Bandung : P.T.
Refika Aditama.
Siswanti, Yuni, 2015. Meraih
Kepemimpinan Manajerial yang
“SMART”. Yogyakarta : Wimaya Press
Supriyanto, Achmad Sani. dan Masyhuri
Machfudz. 2010. Metodologi Riset:
Manajemen Sumberdaya Manusia.
Malang: UIN-Maliki Press.
Thoha, miftah. 2013 “Kepemimpinan dalam
manajemen” Jakarta : Raja Grafindo
Persada,
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian
untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Yukl A. Gary, 1998, Kepemimpinan Dalam
Organisasi. Jakarta: Prenhallindo

Anda mungkin juga menyukai