Anda di halaman 1dari 8

Pengertian, Jenis dan Bentuk

Pola Komunikasi
Januari 16, 2023

Pola komunikasi adalah suatu gambaran, struktur atau bentuk dari


proses komunikasi antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada
teori-teori komunikasi sehingga muncul feedback atau timbal balik
dari proses komunikasi yang dilakukan guna memudahkan pemikiran
secara sistematik dan logis.

Pola komunikasi dapat dipahami sebagai cara seseorang individu


atau kelompok dalam berkomunikasi. Pola komunikasi merupakan
suatu pola hubungan yang terbentuk dari beberapa unsur yang
saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain dan bertujuan untuk
memberikan gambaran terkait proses komunikasi yang sedang
terjadi.
Pola komunikasi adalah model dari proses komunikasi, sehingga
akan muncul beberapa pilihan pola dalam berkomunikasi. Dalam pola
komunikasi akan didapatkan feedback dari penerima pesan yang
dilakukan dari serangkaian aktivitas menyampaikan pesan dari
proses komunikasi, hal inilah yang menjadikan pola komunikasi
tersebut identik dengan proses komunikasi.

Pengertian Pola Komunikasi


Berikut definisi dan pengertian pola komunikasi dari beberapa
sumber buku dan referensi:

Menurut Djamarah (2002), pola komunikasi adalah bentuk atau


struktur hubungan dua orang atau lebih dalam proses
pengiriman atau penerimaan pesan dengan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Menurut Ngalimun (2018), pola komunikasi adalah suatu cara
kerja dalam berkomunikasi yang mana mencari cara terbaik
dalam proses dari penyampaian pesan oleh pemilik pesan
kepada penerima pesan. Sehingga akan muncul feedback atau
timbal balik dari proses komunikasi yang dilakukan.
Menurut Purwasito (2002), pola komunikasi adalah cara kerja
suatu kelompok ataupun individu dalam berkomunikasi yang
didasarkan pada teori-teori komunikasi dalam menyampaikan
pesan atau mempengaruhi komunikan.
Menurut Gunawan (2013), pola komunikasi adalah suatu proses
yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya
unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsungannya guna
memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis.
Menurut Santi dan Ferry (2015), pola komunikasi adalah suatu
gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.
Jenis-jenis Pola Komunikasi
Menurut Effendi (2008), secara umum pola komunikasi dibagi
menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pola Komunikasi Primer

Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian


pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi
menjadi dua lambang, yaitu lambang verbal dan lambang nonverbal.
Lambang verbal yaitu bahasa sebagai lambang verbal yang paling
banyak dan paling sering digunakan, karena bahasa mampu
mengungkapkan pikiran komunikator. Lambang nonverbal yaitu
lambang yang digunakan dalam berkomunikasi selain bahasa,
merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala,
bibir, dan tangan. Selain itu, gambar juga sebagai lambang
komunikasi nonverbal, sehingga dengan memadukan keduanya
maka proses komunikasi dengan pola ini akan lebih efektif.

b. Pola Komunikasi Sekunder

Pola komunikasi secara sekunder adalah penyampaian pesan oleh


komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media
pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yang
menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak
jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin
lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh
teknologi komunikasi yang semakin canggih.

c. Pola Komunikasi Linear


Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari
satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi
dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap
muka (face to face), tetapi adakalanya komunikasi ber-media. Dalam
proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila
ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi.

d. Pola Komunikasi Sirkuler

Proses penyampaian pesan pada pola komunikasi sirkuler yaitu


pesan disampaikan secara terus menerus antara komunikator dan
komunikan, karena munculnya feedback atau timbal balik yang
menjadi penentu utama keberhasilan komunikasi.

Bentuk-bentuk Pola komunikasi


Menurut Devito (2011) dan Saefullah (2005), terdapat lima bentuk
pola komunikasi yang sering digunakan untuk berkomunikasi dalam
kelompok kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Pola Roda (Wheel)

Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada


individu yang menduduki posisi sentral. Orang dalam posisi sentral
menerima kontak, informasi dan memecahkan masalah dengan
sasaran/persetujuan anggota lainnya. Struktur roda memiliki
pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini
merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan
dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin
berkomunikasi dengan anggota lainnya, maka pesannya harus
disampaikan melalui pemimpinnya.

Pola roda adalah jaringan yang paling tersentralisasi dengan satu


orang berada di posisi tengahnya. Setiap anggota lainnya hanya
berkomunikasi kepada orang tersebut dan tidak kepada anggota lain
dari kelompok tersebut. 1 memegang posisi sentral sebagai sumbu
roda dengan semua saluran yang menghubungkan ke 1 dan para
anggota lainnya ditempatkan di lingkaran luar roda itu. Saluran itu
lalu tampak sebagai jari-jari yang membentang keluar dari 1 ke 2, 1 ke
3, 1 ke 4, 1 ke 5, dan seterusnya.

b. Pola Bersambung/Rantai (Chain)

Pola Bersambung atau rantai adalah pola yang menawarkan aliran


informasi yang lebih seimbang antar anggota meski dua individu
(yang berada di kedua ujung rantai) hanya berinteraksi dengan satu
orang lain. Pola ini menganut model hubungan komunikasi garis
langsung (komando) tanpa terjadi suatu penyimpangan. Pola rantai
terjadi jika seseorang berkomunikasi kepada seseorang yang lain,
dan seterusnya. Pola komunikasi bersambung ini biasanya berlaku
ketika sebuah pekerjaan dalam kelompok lebih bersifat
berkelanjutan.

Pola komunikasi ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan


pemimpin kepada bawahan sangat tinggi atau bahkan pemimpin
benar-benar memberikan kewenangan kepada anggotanya untuk
menyampaikan informasi, namun setiap anggota hanya dapat
menerima dan memberi informasi maksimum dengan dua orang saja,
misal orang nomor 3 menerima dari nomor 2 dan memberikan
kepada nomor 4. Dan nomor 1 sebagai pemimpin hanya memberikan
kepada nomor 2 saja.

c. Pola Huruf Y

Pada pola huruf Y, sekalipun sumber informasi berasal dari satu


sumber (nomor 1), tetapi dalam proses penyebarannya kepada
seluruh anggota tidak selalu harus melalui dirinya. Informasi tersebut
dapat disebarkan melalui dirinya (nomor 2, 4, dan 5) maupun melalui
anggota yang lain (nomor 3 mendapatkan informasi dari nomor 2).
Pola komunikasi yang dilakukan dalam sebuah kelompok dimana
pemimpin melakukan delegasi atau pelimpahan wewenang atau
kepercayaan kepada sebagian dari anggota kelompoknya.
d. Pola Lingkaran (Circle)

Pola lingkaran adalah pola komunikasi yang dibangun seperti pola


berkelanjutan namun lebih bersifat tertutup. Artinya pada akhirnya
pemberi pesan akan mengevaluasi hasil-hasil dan implikasi dari
pesan pertama yang ia kirimkan dari orang terakhir yang menerima
pesan. Pada pola ini semua anggota-anggota kelompok dapat
berkomunikasi dengan anggota lainnya, tidak mempunyai pemimpin,
serta bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.

e. Pola Bintang/Menyeluruh (all channel)

Pola bintang atau disebut juga pola menyeluruh (all channel), yaitu
seluruh anggota dan pemimpin memiliki kesempatan yang sama
untuk menyampaikan pesan atau informasi sebagai bentuk
komunikasi yang dilakukan. Pola komunikasi seperti ini biasanya
terjadi dalam momen-momen seperti rapat, diskusi, atau juga dalam
sebuah kelompok yang bersifat partisipasi. Kelebihan dari pola ini
adalah informasi akan diterminimalkan karena setiap orang
mendapatkan informasi dari seluruh anggota organisasi. Pola ini yang
paling terdesentralisasi memungkinkan terjadinya aliran informasi
secara bebas di antara semua anggota kelompok. Semua orang
dapat berpartisipasi secara adil.

Daftar Pustaka
Djamarah, S.B. 2002. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak
Dalam Keluarga (Sebuah Perspektif Pendidikan Islam).
Jakarta: Rieneka Cipta.
Ngalimun. 2018. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
urwasito, Andrik P. 2002. Komunikasi Multikultural. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Effendi, Onong U. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Tangerang
Selatan: Karisma Publishing Group.
Gunawan, H. 2013. Jenis Pola Komunikasi Orang Tua dengan
Anak Perokok Aktif di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu
Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.01,
No.3.
Santi, Melissa dan Koagouw, Ferry. 2015. Pola Komunikasi
Anak-Anak Delinkuen Pada Keluarga Broken Home di
Kelurahan Karombasan Selatan Kecamatan Wanea Kota
Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado.
Saefullah, Ujang. 2005. Kapita Selekta Komunikasi
Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai