Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KELAHIRAN
Dosen Pengampu: Tri Bayu Purnama, SKM, M.Med.Sci

Disusun oleh:
Kelompok 6
Hermalia Putri (0801212222)
Putri Syahrani (0801211037)
Nurul Fifi Alayda (0801211034)
Salwa Luthfiyyah Novi (0801212345)
Arfan Zidni Maulana (0801212429)
Dini Sintia (0801213236)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-7


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk,maupun pedoman bagi
pembaca untuk memperdalam ilmunya.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tri Bayu Purnama, SKM, M.Med.Sci
selaku dosen mata kuliah Dasar Kependudukan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penyusun sadar bahwa masih
banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, penyusun meminta kepada para
pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 04 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH...................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Kelahiran.....................................................................................3
B. Pengertian Jumlah Kelahiran.......................................................................4
C. Angka Kelahiran............................................................................................4
1. Pengertian Angka Kelahiran.........................................................................4
2. Jenis –jenis angka kelahiran..........................................................................4
3. Factor-Faktor pada angka kelahiran..............................................................5
D. Angka kelahiran di Indonesia.......................................................................6
BAB III.....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...............................................................................................8
B. SARAN............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kelahiran seorang anak sangatlah ditunggu oleh kedua orang tua yang telah diamanahkan
Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses yang berlangsung selama 37 minggu 10
hari ini melalui beberapa fase tahap perkembangan janin dimana diawali dari proses pembuahan
sel telur hingga terbentuknya anggota tubuh janin yang sempurna dan janin siap untuk
berinteraksi dengan dunia luar yaitu melalui proses kelahiran sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Quran (Al-Mu’minuun:12-16) “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha suci Allah, pencipta yang paling baik.
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (Zainuddin
Ahmad, 2014).
Dalam demografi, pertumbuhan jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh 3
faktor yaitu: fertilitas (tingkat kelahiran), mortalitas (tingkat kematian) dan migrasi
(perpindahan). Angka fertilitas di suatu wilayah menunjukkan banyaknya kelahiran (penduduk
baru) yang dilahirkan oleh wanita pada usia reproduksi di wilayah tersebut.
Kelahiran di sini tidaklah dalam arti yang biasa didengar sehari-hari tentang kelahiran
dalam perkembangannya merupakan suatu konsep dengan ruang lingkup tersendiri serta
mempunyai segi-segi tinjauan yang mempunyai daya jangkau sampai dengan batas-batas tertentu
daripada ilmu ilmu pengetahuan lainnya. Kelahiran bagi pandangan hidup bangsa-bangsa di
dalam abad ke-20 ini terutama bagi bangsa-bangsa yang sedang berada dalam taraf peningkatan
perbaikan kehidupan rakyatnya akan melihat kelahiran sebagai suatu kejadian yang sangat
menentukan percepatan perbaikan hidup rakyatnya.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth) yaitu,
lepasnya bayi dari rahim seseorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan. Apabila pada

1
waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam
demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran (I.B. Mantra, 20

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan Kelahiran dan Jumlah kelahiran?


2. Jelaskan Definisi angka kelahiran?
3. Jelaskan angka kelahiran di Indonesia?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui Apa itu kelahiran dan apa itu jumlah kelahiran
2. Untuk mengetahi definisi angka kelahiran
3. Untuk mengetahui angka kelahiran yang terjadi di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelahiran
Fertilitas (kelahiran) sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live
birth) yaitu, lepasnya bayi dari rahim seseorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan.
Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth)
yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran (I.B. Mantra, 2003)
Fertilitas merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat
menambah jumlah penduduk. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang
dikaitkan dengan kesuburan wanita atau disebut juga fekunditas. Akan tetapi, dalam
perkembangan ilmu demografi, fertilitas lebih diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
(bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Selaian fertilitas, dikenal pula
istilah lain yang berkaitan dengan reproduksi, yakni natalitas dan kelahiran (birth). Dalam studi
demografi, istilah fertilitas paling sering digunakan dan kadang-kadang ketiga istilah tersebut
digunakan saling berkaitan atau bahkan dianggap sama artinya, tergantung data dan tujuan yang
dipakai. Misalnya, tingkat fertilitas di Indonesia yang diukur dengan Angka Fertilitas total antara
tahun 1997-1999 adalah 2,34 anak per wanita, dan rata-rata anak yang dilahirkan hidup per
wanita adalah 1,7 pada tahun 2000 (Sensus Penduduk 2000).
Kecenderungan fertilitas di suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi
yang saling berkaitan erat. Besar atau kecilnya angka fertilitas berbeda antar wilayah, oleh
karena itu pengamatan tentang fertilitas harus didukung oleh ukuran ukuran lain yang dapat
menjelaskan perbedaan fertilitas antar wilayah tersebut. Jumlah kelahiran hidup yang terjadi
setiap tahun ditentukan oleh beberapa faktor demografis misalnya: distribusi umur dengan jenis
kelamin, jumlah laki-laki dan perempuan kawin menurut kelompok umur, lamanya perkawinan,
dan jumlah anak yang dilahirkan. Selain itu jumlah kelahiran juga ditentukan oleh faktor lain
yang berkaitan dengan lingkungan sosial dan ekonomi dalam jangka waktu tertentu misalnya:
kondisi perumahan, pendidikan, pendapatan, agama, maupun sikap terhadap nilai anak.

B. Pengertian Jumlah Kelahiran

Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di
wilayah tertentu. Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan
pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan

3
ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data
tentang jumlah kelahiran merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas seperti
Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Menurut Umur, Angka Fertilitas Total, Angka
Reproduksi Bersih, dan Rasio Anak Wanita. Angka ini antara lain dapat dimanfaatkan untuk
memperkirakan jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan yang akan dibutuhkan oleh Ibu hamil
maupun bayi-bayi yang lahir tersebut.
Besarnya jumlah kelahiran di suatu wilayah sangat perlu untuk diketahui oleh
pemerintah. Peristiwa kelahiran karena bersifat dinamis dan terus-menerus maka pendataan yang
akurat dari kelahiran adalah dengan melihat mengambil data dari banyak instansi seperti instansi
kesehatan yang mengeluarkan surat kelahiran, instansi pemerintahan desa—kecamatan dan
catatan sipil yang mengeluarkan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga.

C. Angka Kelahiran

1. Pengertian Angka Kelahiran

Angka kelahiran adalah bilangan yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari
setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Dari Encyclopedia Britannica, angka kelahiran atau
natalitas adalah frekuensi kelahiran hidup dalam suatu populasi. Angka kelahiran dihitung
dengan jumlah kelahiran hidup per seribu penduduk setiap tahunnya.

2. Jenis –jenis angka kelahiran

a. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).


Angka Kelahiran Kasar (CBR) dapat diartikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada
suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Kebaikan dari perhitungan
CBR ini adalah perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah
anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Sedangkan kelemahan dari
perhitungan CBR ini adalah tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan
yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun keatas. Jadi angka yang dihasilkan sangat
kasar. karena penduduk yang terpapar yang digunakan sebagai penyebut adalah penduduk dari
semua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan semua umur (anak-anak dan orang tua) yang
tidak mempunyai potensi untuk melahirkan.

4
b. Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran menurut kelompok umur menunjukkan jumlah kelahiran yang dialami
oleh wanita kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun. Angka ini biasanya dinyatakan dengan
jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur tertentu per 1000 wanita pada kelompok umur
tersebut.
c. Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Tingkat Fertilitas Total didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan
perempuan tiap 1.000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan:
- Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya
- Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu. Tingkat
Fertilitas Fertilitas Penduduk Indonesia hipotesis selama masa reproduksinya. Dalam
praktek Tingkat Fertilitas Total dikerjakan dengan menjumlahkan tingkat fertilitas
perempuan menurut umur, apabila umur tersebut berjenjang lima tahunan, dengan asumsi
bahwa tingkat fertilitas menurut umur tunggal sama dengan rata-rata tingkat fertilitas
kelompok umur lima tahunan.

3. Factor-Faktor pada angka kelahiran

Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor
penghambat kelahiran. Sedangkan tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh
faktor pendorong dan faktor penghambat kematian faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)

- Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.


- Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
- Pernikahan usia dini (usia muda).
- Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
- Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum
memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.

b. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)

- Adanya program Keluarga Berencana (KB).


- Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
- Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.

5
- Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
- Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
- Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

c. Faktor pendorong kematian (promortalitas)

- Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
- Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
- Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
- Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
- Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.

d. Faktor penghambat kematian (antimortalitas)

- Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.


- Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
- Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat
diobati.
- Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan
tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal
tersebut.

D. Angka kelahiran di Indonesia

Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri terus berupaya membangun big data
kependudukan. Semua detail transaksi data yang dilakukan penduduk seperti registrasi kelahiran,
kematian, dan pindah domisili bisa masuk dalam data base kependudukan.  Sepanjang 4 bulan
terakhir, Ditjen Dukcapil melansir pergerakan data statistik kependudukan berupa jumlah
penduduk yang lahir, meninggal dan pindah domisili.

Awal tahun 2021 pada Januari tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa. Pada
Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa. Sehingga selama 4 bulan sejak
Nopember 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak
501.319 jiwa.

Data statistik kependudukan Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan
terakhir, mulai Nopember 2020 hingga Februari 2021, yakni sebanyak 355.332 jiwa. Terdiri
mulai Nopember 2020 penduduk yang meninggal dunia sebanyak 87.161 jiwa, pada Desember
2020 sejumlah 86.503 jiwa, Januari 2021 (88.625) dan Februari 2021 penduduk meninggal
sebanyak 93.043 jiwa.

6
Selanjutnya, Dukcapil juga mencatat jumlah penduduk yang melakukan pindah domisili
sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 sebanyak 2.034.715 jiwa. Jumlah ini terdiri
penduduk yang pindah pada Nopember 2020 sebanyak 508.069 jiwa; kemudian pada Desember
2020 sebanyak 529.382 jiwa. Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat
sebanyak 498.213 jiwa, pada Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan transaksi data kependudukan di


Indonesia bergerak sangat dinamis. Hal itu terlihat dari data statistik yang diuraikan. Dengan
dinamika yang tinggi seperti ini, kata Dirjen Zudan, maka program vaksinasi, bansos, kartu
prakerja harus rutin mengupdate data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil. 

Sedangkan United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia memproyeksikan


jumlah penduduk Indonesia pada 2019 akan mencapai 266,9 juta jiwa dengan (134 juta jiwa laki-
laki dan 132,8 juta jiwa perempuan) dikuti dengan jumlah kematian (mortalitas) 1,6 juta jiwa
pada 2019 dan terus menanjak hingga 2045 sebesar 3,2 juta jiwa. Diikuti dengan jumlah
kelahiran (fertilitas) penduduk Indonesia pada 2019 mencapai 4,4 juta jiwa.
Pergerakan angka kelahiran relatif stabil. Jumlah kelahiran sedikit menurun dari 2015-
2020, setelah itu mulai naik kembali hingga 2029. Pada 2045, jumlah kelahiran diprediksi
sebanyak 4,5 juta jiwa.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup yaitu, lepasnya bayi dari rahim
seseorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan. Selain fertilitas, dikenal pula istilah
lain yang berkaitan dengan reproduksi, yakni natalitas dan kelahiran . Jumlah kelahiran adalah
banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu. Informasi
tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang
dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik sekarang ataupun
nanti.
Angka Kelahiran Kasar dapat diartikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu
tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka kelahiran memiliki jenis-
jenisnya yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran umum, dan angka kelahiran
khusus. Kemudian besar kecilnya angka kelahiran dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor
penghambat kelahiran serta tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh faktor
pendorong dan faktor penghambat kematian.
Awal tahun 2021 pada Januari tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa. Pada
Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa. Data statistik kependudukan
Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan terakhir, mulai Nopember 2020 hingga
Februari 2021, yakni sebanyak 355.332 jiwa.
Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa, pada
Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa. Sedangkan United Nations
Population Fund Indonesia memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada 2019 akan
mencapai 266,9 juta jiwa dengan dikuti dengan jumlah kematian 1,6 juta jiwa pada 2019 dan
terus menanjak hingga 2045 sebesar 3,2 juta jiwa.

B. SARAN
Seperti yang diprediksi bahwa tahun 2045 diperkirakan jumlah kelahiran mencapai 4,5
juta jiwa. Hal ini seharusnya sangat menjadi perhatian Negara, agar anak anak yang akan tumbuh
memiliki kualitas derajat kesehatan dan pendidikan yang seharusnya. Dan kualitas dari sumber
daya manusia yang harus terus menerus ditingkatkan melalui tingkat pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Faktor Utama Kependudukan. (2016). Diakses pada 5 Oktober 2020, dari


https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/2016/12/15/faktor-utama-kependudukan/
Jayani, Dwi Hadya. (2019). 2015-2045: Angka Kematian Terus Naik, Angka Kelahiran Relative
Stabil. Diakses pada 5 oktober 2022, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/18/2015-2045-angka-kematian-terus-
naik-angka-kelahiran-relatif-stabil
Kelahiran. (2018). Diakses pada 5 Oktober 2022, dari
https://disdukcapil.acehjayakab.go.id/kelahiran/
Majid, Ruslan. (2021). Dasar Kependudukan. Jawa tengah: PT.Nasya Expanding Management
Nuraini. (2021). Fertilitas Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Selama 4 Bulan Terakhir, Lebih 2 Juta Penduduk Indonesia Pindah Donasili. (2021). Diakses
pada 5 Oktober 2022, dari https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/680/selama-4-
bulan-terakhir-lebih-2-juta-penduduk-indonesia-pindah-domisili
https://www.sosial79.com/2021/03/pengertian-angka-kelahiran-faktor-jenis.html
http://eprints.ums.ac.id/45241/17/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai