Anda di halaman 1dari 7

1.

Nicolaus Copernicus (1473-1543)

Nicolaus Copernicus adalah seorang fisikawan, astronom, dan matematikawan berkebangsaan


Polandia yang lahir di Torun pada tanggal 19 Februari 1473. Sepeninggal ayahnya Copernicus
diasuh oleh pamannya, Watzenrode dan diberikan fasilitas pendidikan yang baik. Pada tahun
1492, Copernicus mengenyam studi di jurusan seni Fakultas Astronomi dan Matematika, yang
mana hal ini menjadi dasar pijakan bagi pemahamannya di bidang matematika astronomi.

Temuan paling besar dari Copernicus yang dikemudian hari menjadi landasan bagi revolusi sains
oleh banyak ilmuwan fisika adalah teorinya mengenai matahari sebagai pusat tata surya atau
yang disebut heliosentris. Teori heliosentris pada awalnya mulai dikembangkan oleh Copernicus
pada sekitar tahun 1508 dan ia membutuhkan waktu selama 6 tahun sebelum kemudia
menelurkan manuskrip setebal 40 halaman yang membahas mengenai Heliosentris. Copernicus
mengirimkan hasil penelitiannya tersebut ke koleganya, akan tetapi tidak mendapatkan respon
positif.

Pada tanggal 24 Mei 1543, Nicolaus Copernicus meninggal dunia pada usia 70 tahun setelah
didiagnosa menderita pendarahan dalam dan kelumpuhan dia akhir tahun 1542.

2. Galileo Galilei (1564-1642)

Galileo Galilei merupakan fisikawan berkebangsaan Italia yang lahir pada tanggal 15 Februari
1564 di Pisa, Toscana. Ia lahir ditengah keluarga yang sangat mencintai pengetahuan. Ayahnya
adalah seorang matematikawan dan musisi yang bernama Vicenzo Galilei.

Pada usia 17 tahun, Galileo masuk ke Universitas Pisa jurusan kedokteran. Meski demikian, ia
tetap mendalami matematika dan astronomi. Hal tersebut membuat kuliahnya terbengkalai,
sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari jurusan kedokteran dan kembali ke
Florence untuk merintis karir sebagai penulis ilmiah.
Ketika Galileo bergabung dalam Accademia Dei Lincei yang tengah mempelajari mengenai
bintik matahari, Galileo menemukan sebuah teleskop yang kemudian dimodifikasinya sehingga
lebih jelas untuk digunakan dalam mengamati angkasa luar.

Selain mengukuhkan teori Heliosentris dan memodifikasi teleskop, beberapa temuan lain dari
Galileo di bidang fisika antara lain penemuan hukum kelembaman. Galieo merupakan ilmuwan
yang menekankan pada pentingnya pengamatan dan eksperimen untuk membuktikan suatu
fenomena dan mengambil kesimpulan ilmiah dan bukan hanya atas dasar pehitungan dogma
semata. Galileo meninggal karena demam di usianya yang ke 77 tahun, tepatnya pada tanggal 8
Januari 1642 di Arcetri, Italia.

3. Sir Issac Newton (1642-1727)

Issac Newton merupakan seorang fisikawan, matematikawan, dan astronom yang lahir pada
tanggal 4 Januari 1643 di Lincolnshire, Inggris. Sejak usia 3 tahun Newton tinggal dan diasuh
oleh neneknya. Setelah dewasa ia dikirim ke Universitas Cambridge pada tahun 1661. Saat itu,
universitas cambridge masih memegang pemikiran-pemikiran Aristoteles. Akan tetapi, Newton
lebih menyukai untuk mempelajari gagasan-gagasan dari ilmuwan yang lebih modern seperti
Copernicus Galileo, dan juga Keppler.

Saat menjadi profesor di Trinity College, Cambridge, Newton menerbitkan sebuah buku yang
berjudul “Pricipia”. Dalam bukunya tersebut, ia mengungkapkan mengenai tiga hukum dasar
yang mengatur bagaimana sebuah benda bergerak. Dia juga memaparkan mengenai teori
gravitasi bumi yang menjelaskan mengapa benda bisa jatuh.

Newton meninggal dunia di usia 84 tahun, yaitu pada tanggal 31 maret 1727 setelah memberikan
sumbangsih besar dengan temuan-temuannya di bidang matematika dan fisika. Atas jasanya
tersebut, Newton mendapat gelar sebagai bapak Ilmu Fisika Klasik.

4. Alessandro Volta (1745-1827)

Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta merupakan fisikawan Italia yang lahir pada 18
Februari 1745 di Como, Italia. Sejak remaja Volta telah tertarik pada ilmu fisika, sehingga dari
kesepuluh bersaudara, hanya ia saja yang tidak masuk biara dan melanjutkan pendidikan
umumnya. Saat dewasa, yakni pada tahun 1774, ia mulai bekerja sebagai profesor yang mengajar
ilmu fisika di sekolah Royal di kota kelahirannya.

Beberapa Penemuan Alessandro Volta:

 Tahun 1777, ia memperbaiki elektroforus dan elektroskop.


 Tahun 1778, Volta yang mempelajari mengenai kimia gas berhasil menemukan gas
metana.
 Tahun 1880, dia berhasil menciptakan tumbukan volta. Ia kemudian mengembangkan
baterei pertama yang terdiri dari dua elektroda dari seng dan tembaga.
 Volta juga merintis pistol yang bisa dioperasikan dari jarak jaug yang menjadi penemuan
penting bagi pengembangan telegraf dikemudian hari.

Alessandro Volta meninggal dunia pada tanggal 5 Maret 1827. Namanya kemudian diabadikan
menjadi satuan untuk mengukur beda potensial dua benda yaitu volt.

5. Michael Faraday (1791-1867)

Micahel Faraday adalah Ilmuwan Fisika asal Inggris yang lahir pada tanggal 22 September 1791.
Dalam bidang fisika ia banyak menghasilkan pemikiran dan penemuan terkait listrik.

Dibidang fisika, Faraday sangat berjasa dalam menemukan listrik dan magnet. Pada tahun 1831,
Ia berhasil membuktikan bahwa perubahan yang terjadi pada medan magnet dapat
menghasilkan medan listrik. Hal ini dikenal sebagai insuksi elektromagnetik. Temuannya itu
kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday.

Selain itu, Faraday juga menciptakan motor listrik pertama berupa rangkaian yang bergerak
dengan menggunakan aliran listrik. Ia juga mencetuskan hukum Elektrolisis, Efek Faraday,
Diamagnetis, dan juga meneliti mengenai listrik statis. Penemuan-penemuan Faraday itu diakui
sebagai awal dari era kelistrikan modern.

Pada tahun 1839, Michael Faraday mulai menderita gangguan pada syarafnya. Meski demikian,
ia masih menyelesaikan penelitiannya mengenai elektromagnetik. Faraday menghembuskan
nafas terakhirnya pada tanggal 25 Agustus 1867 pada usia 75 tahun.
6. Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison merupakan salah satu ilmuwan fisika yang paling penting dalam sejarah
manusia. Ia lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Ohio, Amerika Serikat.

Dimasa kecilnya Edison dianggap sebagai siswa yang bodoh karena selalu mendapat nilai buruk,
hal itu membuat ibunya kemudian memutuskan untuk mengajari Edison sendiri. Pada usia 12
tahun, Edison berhasil membuat telegraf dan bekerja menjadi penjual koran, buah dan permen di
kereta api.

Pada tahun 1877, Edison berhasil menemukan Phonograph yang membuatnya menyadari akan
pentingnya sumber cahaya bagi manusia. Penemuannya itu kemudian mendorongnya untuk
melakukan penelitian mengenai lampu pijar. Kesungguhannya akan eksperimen pada lampu pijar
terlihat dari digunakannya 6000 bahan sebelum akhirnya ia berhasil menyalakan lampu pijar
listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam pada tanggal 21 Oktober 1979. Pada tahun
1881, ia pertama kalinya memasang lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah di kota New
York sepanjang 1 km.

Beberapa penemuan Thomas Alva Edison lainnya adalah kinestokop, pendeteksi kapan selam
dan pesawat, penghenti torpedo, dan lain sebagainya. Ia diketahui sebagai penemu yang sangat
produktif dengan rekor 1093 hak paten.

7. Joseph John Thomson


Joseph John Thomson merupakan ilmuwan fisika yang lagir pada tanggal 18 Desember 1856 di
pinggirian kota Manchester, Inggris. Ayahnya merupakan seorang penjual buku yang mana hal
ini menjadikan Thomson tumbuh menjadi seorang pemuda kutu buku dan sangat menggemari
ilmu.

Beberapa hasil penemuan J.J Thomson yang sangat luar biasa adalah:

 Thomson merupakan ilmuwan yang berhasil menemuka elektron, yaitu partikel atom
bermuatan negatif. Atas jasanya menemukan elektron, Thomson dianugerahi hadian
Nobel Fisika pada tahun 1906
 Thomson berhasil membuktikan bahwa sinar katoda merupakan sinar yang bermuatan
elektron
 Pada tahun 1904, ia menjadi orang pertama yang berhasil membuat model atom, sebelum
akhirnya 7 tahun kemudian model atomnya disempurnakan oleh Rutherford.
 Temuan lainnya dari Thomson yaitu mengenai proton, neutron, isotop, sinar alfa, sinar
beta, dan juga sinar gamma.

8. Nikola Telsa

Nikola Tesla merupakan salah satu penemua dan fisikawan yang memberi andil besar dalam
masa transisi kelistrikan dalam sejarah hidup manusia. Tesla lahir pada 10 Juli 1856 di desa
Smiljan, Austria. Ketertarikan Tesla kepada kelistrikan muncul ketika profesornya
mempertunjukkan penggunaan listrik.

Tesla bekerja disebuah laboratorium di Manhattan yang dibangun oleh Alferd Brown dan
Charles Peck. Disinilah Tesla mulai mengembangkan motor listri alternating current atau listrik
AC. Ia mampu menciptakan sistem listrik AC yang terintegrasi mulai dari generator, motor,
saluran transmisi, lampu, dan selainnya. Temuan listrik AC Tesla itu kemudian dibeli hak
patennya oleh George Westinghouse.

Setelah berbagai kontroversi dengan pengusung listrik DC yang saat itu dibawahi oleh Edison,
Westinghouse company akhirnya bisa memenangkan lelang untuk pembangunan pembangkit
listrik dengan memanfaatkan air terjun Niagara. Dengan bantuan Tesla, ia kemudian berhasil
membangun pembangkit listrik tenaga air pertama di dunia yang menjadi sumber listrik bagi
seluruh kota New York.

Beberapa penemuan Tesla lainnya adalah Testla Coil yang merupakan aplikasi dari gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Maxwell dan Hertz. Selain itu, Ia juga berhasil
menyempurnakan percobaan Rontgen tentang X-Ray.
9. Albert Einstein (1897-1955)

Berbicara mengenai ilmuwan fisika, tentu kita tidak mungkin meninggalkan tokoh yang satu ini.
Albert Einstein merupakan ilmuwan asal Jerman yang lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm,
Wurttemberg, Jerman. Ia dikenal sebagai fisikawan terbesar di abad ke-20 dengan beberapa
teorinya yang terkemuka, seperti teori relativitas.

Setelah menyelesaikan thesisnya di Universitas Zurich pada tahun 1905, Einstein menerbitkan 4
artikel yang menjabarkan mengenai dasar-dasar fisika modern sebagai penjelasan dari thesisnya.
Beberapa teori yang dikemukakan dalam tesis itu antara lain mengenai efek fotolisis dan juga
teori relativitas.

Artikel Einstein ini banyak mendapat apresiasi dari para ilmuwan kala itu karena Einstein
mampu mengaplikasikan teorinya secara langsung pada alat eksperimental, sehingga
memudahkan pada ilmuwan dalam mempelajari dan mengaplikasikannya.

Secara khusus, teori relativitas Einstein telah banyak mengubah paradigma manusia mengenai
alam semesta. Sumbangsih besar dari teori ini terhadap ilmu pengetahuan antara lain adalah
menjadi jembatan yang mampu membuktikan kebenaran teori-teori yang telah ada, seperti teori
gravitasi, medan magnet dan selainnya. Selain itu, teori relativitas juga mampu menjelaskan
fenomena kosmik menjadi ilmu pengetahuan yang bisa diprediksi dan dipelajari, seperti
mengenai teori terciptanya alam semesta, orbit merkurius, hingga keberadaan black hole atau
lubang hitam di luas angkasa.

Einstein meninggal dunia pada tanggal 17 April 1955 setelah mengalami pendarahan aneurisma
aorta perut di rumah sakit Princeton pada usia 78 tahun.

10. Stephen Hawking (1942-2018)

Stephen Hawking lahir pada tanggal 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Semenjak kecil Hawking
sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan karena terisnpirasi oleh guru matematikanya, Dikran
Tahta. Menginjak dewasa, Hawking mempelajari ilmu Fisika di University College. Setelah
lulus, ia kemudian melakukan peneliatian kosmologi di Universitas Cambridge.
Pada tahun 1963, Hawking didiagnosa menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau
penyakit Lou Gehrig dan sempat diperkirakan hanya mampu bertahan hidup selama 2 tahun.
Penyakitnya itu membuat Hawking perlahan-lahan kehilangan kemampuan motoriknya sehingga
mengharuskannya menghabiskan sisa usia diatas kursi roda.

Pada tahun 1985, Hawking menjalani operasi Trakeostomi yang menyebabkan hilangnya
kemampuan bicaranya. Sejak saat itu, ia berkomunikasi dengan menggunakan alat yang
diciptakan oleh Universitas Cambridge.

Kehilangan kemampuan motorik tidak membuat Hawking surut dalam kegigihannya untuk
menguak misteri alam semesta. Diantara hipotesisnya yang terkenal adalah jika alam semesta
memiliki awal yang disebut big bang, maka ia akan memiliki akhir juga.

Bersama-sama dengan pakar kosmologi Roger Penrose, Hawking berhasil mendemonstrasikan


Teori Relativitas Umum yang dikemukakan oleh Einstein untuk menunjukkan bahwa keberadaan
universe dan waktu dimulai saat alam semesta lahir dan akan disudahi dengan lubang hitam.
Temuan Hawking tersebut dipublikasikannya pada tahun 1974 melalui sebuah artikel yang
berjudul “Ledakan Lubang Hitam?”.

Hanya saja, pada tahun 2014, Hawking merevisi teorinya tersebut dan mengatakan bahwa lubang
hitam memiliki horizon yang akan berubah sesuai dengan perubahan kuantum. Ia juga
menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki batas.

Anda mungkin juga menyukai