Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. KREATIVITAS DAN ENTREPRENEURSHIP


1. Pengertian kreativitas

Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk melahirkan


sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

2. Pengertian Inovasi

Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke


dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya
relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu
yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain). Inovasi adalah memikirkan dan
melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau menciptakan nilai-nilai
manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang
harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)

Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur, yang dapat diterjemahkan
menjadi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya tenaga penggerak tujuan,
siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

3. Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

1
4. Proses-proses dalam berpikir Kreatif

a. Persiapan

Langkah ini mencangkup mempersiapkan akal untuk siap berfikir kreatif,


Pelatihan formal, pelatihan saat kerja, pengalaman bekerja dan mengambil peluang
belajar lainnya. Pelatihan ini memberikan dasar cara membangun kreatifitas dan inovasi.

b. Investigasi

Di langkah ini diharapkan mengembangkan pemahaman kuat atas masalah, situasi


atau keputusan yang ada.

c. Transformasi

Berarti harus memandang persamaan dan perbedaan yang ada pada informasi
yang dikumpulkan.

d. Inkubasi

Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksi informasi yang


dikumpulkan.

e. Iluminasi

Fase dalam proses kreatif ini terjadi selama fase inkubasi ketika terobosan spontan
menyebabkan “bola lampu menyala”.

f. Verifikasi

Bagi wirausahawan, memvalidasi ide memastikan akurasi dan manfaatnya,


dijalankan dengan melakukan percobaan, menjalankan simulasi, menguji pemasaran
produk atau jasa, menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat prototype
dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang untuk memverifikasi bahwa ide baru
tersebut bisa diterapkan dengan berhasil dan praktis.

g. Implementasi

Focus dari langkah ini adalah untuk mengubah ide menjadi kenyataan.

2
5. Meningkatkan Kreativitas Dalam Organisasi

Kreativitas tidak begitu saja terjadi dalam organisasi wirausahawan harus membuat
lingkungan yang dapat menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi karyawannya.
Ide baru merupakan kreasi yang mudah dihancurkan,tetapi lingkungan organisasi yang tepat
dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.

1) Masukkan kreativitas sebagai nilai inti perusahaan

2) Merangkul keragaman

3) Mengharapkan kreativitasi
4) Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan

5) Mendorong rasa ingin tahu.

6) Melakukan perubahan tata ruangan secara periodic.

7) Memandang masalah sebagai tantangan

8) Memberikan pelatihan kreativitas

9) Memberikan dukungan

10) Mengembangkan prosedur untuk menangkap ide-ide

11) Berbicara dengan pelanggan

12) Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahaan

13) Memberi penghargaan terhadap kreativitas

6. Jenis – jenis inovasi

1. Jenis inovasi terobosan

Dasar inovasi lebih lanjut dalam suatu bidang, inovasi tersebut harus sedapat mungkin
dilindungi oleh paten yang kuat,rahasia perdagangan dan hak cipta. Inovasi terobosan meliputi

3
berbagai seperti penisilin, mesin uap, computer, pesawat terbang, mobil, internet, dan
nanotektologi.

2. Jenis inovasi tenologi

Munculnya lebih sering bila dibandingkan dengan inovasi terobosan dan pada umumnya
tidak berada tingkat yang sama dengan penemuan ilmiah dan kemajuan. Meski demikian,
inovasi-inovasi yang sangat berati, karena inovasi tersebut benar-benar menawarkan kemajuan di
area produk atau pasar.

3. Jenis inovasi biasa

Merupakan inovasi yang paling sering muncul. Inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini
biasanya mengembangkan inovasi teknologi menjadi produk atau jasa yang lebih baik atau
inovasi yang memiliki daya tarik pasar yang berbeda biasanya lebih baik. Inovasi ini berasal dari
analisis dan daya tarik pasar, bukannya dorongan teknologi. Dengan perkataan lain, pasar
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap inovasi ( daya tarik pasar ) bila dibandingkan
dengan teknologi ( dorongan teknologi )

7. Cara Menigkatkan Inovasi

Untuk menghadapi dinamika perubahan dan kompetisi yang sangat tajam dan ketat dan
demi keberangsungan hidup organisasi itu sendiri, maka setiap orang dalam organisasi dituntut
untuk dapat berfikir dan bertindak secara inovatif. Paul Sloane dalam sebuah tulisannya
mengetengahkan 10 cara untuk meningkatkan inovasi dalam suatu organisasi, yakni:

1. Memiliki visi untuk berubah

2. Memerangi ketakutan akan perubahan

3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko

4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis

5. Mematahkan Aturan

6. Beri Setiap Orang Dua Pekerjaan

7. Kolaborasi

4
8. Menerima kegagalan

9. Membangun prototype

10. Bersemangat

B. PENTINGNYA KREATIVITAS DALAM WIRAUSAHA

Berikut ini, 5 hal penting kreativitas dan inovasi dalam dunia bisnis, yaitu:

1. Memiliki Unique Selling Point (USP)

Sebuah bisnis yang dijalankan dengan kreatif dan inovatif maka akan membantu Anda
dalam menemukan Unique Selling Point (USP) atau keunggulan yang dimiliki dari produk atau
jasa yang ditawarkan. USP dapat menjadi alasan mengapa konsumen harus membeli produk atau
jasa dari bisnis yang Anda jalankan. Untuk dapat menemukan USP ini, Anda perlu melakukan
riset pasar terlebih dahulu agar bisa mencari tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat saat ini.
Dari data yang valid dari hasil riset pasar, nantinya Anda bisa menggunakan data tersebut untuk
mengembangkan sebuah inovasi dan ide baru ke dalam bentuk bisnis yang dapat memenuhi
permintaan pasar.

2. Mampu Bersaing dengan Bisnis Kompetitor

3. Meningkatkan Penjualan

4. Menciptakan Terobosan Baru

5. Menarik Minat Konsumen

Salah satu cara yang dapat lakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan melakukan
kegiatan promosi seperti memberikan hadiah tertentu. Meskipun kegiatan promosi merupakan
cara yang sering dilakukan oleh pebisnis, namun Anda dapat berkreasi dengan jenis hadiah yang
diberikan kepada konsumen.

5
C. CARA MELATIH KREATIVITAS

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas:

1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam
ingatan Anda.
2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan
kepekaan pengindraan pada diri kita.
3. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik selama bekerja
maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.
4. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang
lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda ambil.
5. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan banyak
gagasan dengan cepat melalui diskusi team.
6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Anda harus selalu mencari, menyesuaikan
dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang lama.
7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif, kembangkanlah atribut-
atribut dan motivasi yang di butuhkan.

Orang yang kreatif dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-
macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dari potensi kreatifnya, seseorang
dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan
secara bermakna dan berkualitas.

D. HAMBATAN DALAM BERFIKIR KREATIF

Ada enam hambatan yang harus kita lewati. Antara lain sebagai berikut:

a. Kurang memahami tujuan dan sasaran yang akan dicapai

6
Hambatan pertama untuk berpikir kreatif adalah tidak adanya tujuan dan sasaran
yang jelas. Untuk kelas pelaksana, hambatan berlaku kreatif kadang disebabkan tidak ada
panda yang tertulis dan terperinci dalam sebuah kegiatan. Saat semuanya jelas, seseorang
bisa berpikir luas di dalam koridor yang ada. Jadi, yang dibutuhkan adalah penajaman
tujuan dan panduan yang jelas agar kreativitas dapat berkembang.

b. Takut Berbuat Salah

Banyak orang yang takut salah. Salah adalah kegagalan yang harus dijauhi. Saat ini
terjadi, bukan kegagalan yang menahan kita untuk kreatíf. Perasaan kita sendiri yang
menghadang kreativitas mengucur keluar dari dalam otak.

c. Takut Dikritik

Takut dikritik, diejek, dicemooh, atau ditolak adalah hal hajar yang ada dalam
setiap manusia. Hal ini dipicu oleh keinginan untuk disukai dan disetujui oleh orang lain.
Namun berbahaya untuk pengembangan kemampuan berpikir kreatif.

d. Homeostasis

Homeostasis adalah keinginan bawah sadar untuk tetap konsisten dengan apa yang
telah dilakukan atau katakan di masa lalu. Ini menimbulkan rasa takut melakukan atau
mengatakan sesuatu yang baru atau berbeda dari apa yang Sudan dilakukan sebelumny

e. Tidak Berpikir Proaktif

Menjadi orang yang pasif dan menunggu instruksi membuat pikiran kita tidak
terangsang untuk ide-ide dan informasi baru. Membuat pikiran kita kehilangan vitalitas dan
energinya, seperti otot yang tidak dilatih.

f. Selalu Merasionalisasi Keadaan

Hambatan keenam untuk berpikir kreatif adalah kebiasaan merasionalisasi. Kita


tahu manusia adalah makhluk rasional. Kadang saat mencoba menjadi rasional kita
berusaha merasionalisasi kegagalan. Membuat diri kita merasa lebih aman. Hal ini bisa
berbahaya. Dengan terus merasionalisasi keputusan yang diambil, kita tidak dapat belajar
untuk meningkatkan kinerja.

7
E. MENINGKATKAN KREATIVITAS INDIVIDUAL

Tahapan dalam meningkatkan kreativitas individu antara lain:

1. Persiapan
Tahap pertama ini adalah tentang mengumpulkan informasi. Ini adalah tahap
dimana Anda melakukan riset dan berempati dengan pengguna untuk memahami masalah
dan kebutuhan pengguna Anda. Beberapa orang berpikir bahwa ide kreatif hanya muncul
dari ruang hampa, tetapi ide kreatif selalu merupakan solusi pada suatu masalah atau
kebutuhan. Pada tahap ini, Anda juga menggunakan berbagai metode untuk membuat ide
untuk membantu Anda memahami, menyerang, dan membangun desain dan ide kreatif
Anda dari sudut yang berbeda. Anda memprovokasi pemikiran Anda untuk lebih
memahami masalah desain Anda, ide Anda dan ruang desain Anda.
2. Inkubasi
Pada tahap ini, Anda mengambil langkah mundur dari masalah itu dan biarkan
pikiran Anda mengembara untuk merenungkan dan menyelesaikan masalah itu. Anda
memelihara proses pemikiran bawah sadar Anda, sebagai contoh, dengan tetap terbuka
untuk ide yang datang kepada Anda ketika Anda sedang mencuci piring atau pergi jalan –
jalan. Anda membuka pikiran Anda kepada semua ide – bahkan ide gila sekalipun.
3. Iluminasi
Ini adalah tahap ketiga. Tahap ini pada dasarnya menggambarkan momen
“eureka!” atau “aha” klasik dari sebuah wawasan. Tetapi, faktanya bahwa iluminasi
mempunyai satu tahapan tersendiri menunjukkan bahwa itu pada dasarnya tidak hanya
sebuah momen wawasan dan membantu Anda mengerti bahwa itu adalah sesuatu yang
Anda bisa – dan harus – kerjakan untuk Anda capai. Tahap ketiga adalah apa yang
kebanyakan orang pikir sebagai karakteristik klasik dari seseorang yang kreatif, tetapi
kreativitas adalah proses dimana bahkan orang yang terlihat tidak mempunyai imajinasi
dapat belajar untuk mengelolanya dan mengembangkannya.
4. Verifikasi / Implementasi
Pada tahap empat, Anda membangun solusi. Anda mengevaluasi, analisa dan
membangun gagasan Anda. Lalu Anda poles itu untuk memastikan gagasan itu berguna

8
dan baru. Pada tahap ini, Anda biasanya akan memilih prototipe dan mencoba gagasan
Anda untuk mengetahui apakah hal itu memenuhi kebutuhan pengguna seperti yang Anda
perlukan pada tahap persiapan.

F. TAHAP TAHAP PROSES KREATIF


Dalam berpikir kreatif diantaranya adalah:
a. Amati Sekeliling Anda
Amati apa yang terjadi di sekeliling Anda, visualisasikan, dan gunakan semua
indra yang ada. Hal ini melatih dan mempertajam ingatan karena kreativitas berarti
mempertajam pikiran dan meningkatkan kepekaan indra seseorang.
b. Berimajinasi

Einstein semasa hidup pernah berkata: imajinasi lebih penting dari angka-angka.
Aktivitas imajinasi meliputi merenung, berkhayal, dan mencari celah atau kekurangan
untuk perbaikan usaha atau perusahaan.

c. Mengambil sudut pandang yang berbeda

Bertindak out of the box mungkin belum terbiasa dilakukan namun Anda bisa
mulai melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda.

d. Melakukan Sesuatu yang baru

Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-
anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda.

e. Mencatat

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Pada dasarnya, ilmu dan kreativitas itu tidak
terpisahkan. Atau berdiri sendiri Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan
ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan.

f. Tambah Wawasan

9
Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari
hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku,
tersesa di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah
kreativitas Anda.

g. Disiplin

Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide
baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Kreativitas dapat dilatih dan
bukan anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses.

G. CIRI-CIRI ENTREPRENEUR

Harvard Business School mendeskripsikan setidaknya ada 10 ciri-ciri yang ada dalam
seorang entrepreneur, yaitu sebagai berikut:

1. Rasa Ingin Tahu

Karakteristik pertama menjadi entrepeneur adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
serta keinginan untuk terus mencari peluang baru. Mereka tidak mudah puas dan memiliki
pola pikir penasaran.

Selain itu, entrepeneur suka dengan hal yang menantang dan menjelajahi hal-hal baru.
Dalam Entrepreneurship Essentials, kewirausahaan digambarkan sebagai proses penemuan.

2. Melakukan Eksperimen Terstruktur

Selain memiliki rasa ingin tahu, seorang entrepreneur juga kerap melakukan eksperimen
yang terstruktur terhadap peluang baru yang muncul. Ini dilakukan untuk menentukan apakah
suatu ide atau peluang yang muncul layak untuk dikejar.

Misalnya, jika Anda memiliki ide untuk produk atau layanan baru, Anda harus
memastikan konsumen bersedia membayarnya. Untuk melakukannya, Anda harus melakukan
riset pasar secara menyeluruh dan menjalankan tes. Ini penting dilakukan untuk memvalidasi
ide Anda dan menentukan apakah ide tersebut memiliki potensi.

10
3. Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan beradaptasi penting untuk memunculkan peluang baru. Entrepreneur yang


baik akan mencari kesempatan dan melakukan adaptasi. Cara ini penting untuk memahami
situasi dan bisnis dapat bergerak maju.

4. Tegas

Entrepreneur memiliki sikap pemimpin yang harus membuat keputusan sulit. Mejadi
pemimpin harus bertanggung jawab dan membantu bisnis dalam berbagai aspek.

Seorang wirausahawan harus tegas mengambil keputusan, menanggapi tantangan, dan


menyelesaikan. Jika hasilnya kurang menguntungkan, maka perlu diambil tindakan lain.

5. Membangun Tim yang Baik

Seorang pengusaha menyadari bisnis memiliki kekuatan dan kelemahan. Entrepeneur


perlu membangun tim untuk melengkapi kemampuan yang dibutuhkan.

Saat memulai bisnis, entrepreneur akan mengelilingi dirinya dengan orang-orang berbakat
yang mampu saling melengkapi satu sama lain dan berkontribusi pada tujuan perusahaan.

6. Toleransi dan Menanggapi Risiko

Meski entrepreneur sering dikaitkan dengan sifat berani mengambil risiko, namun seorang
pengusaha yang baik juga memikirkan cara-cara untuk meminimalkan risiko yang mungkin
terjadi. Seorang pengusaha perlu mengelola hubungan, risiko, dan imbalan.

Mereka juga perlu menghadapi seberapa tinggi resiko yang harus dihadapi. Selain itu
wirausaha perlu bekerjasama dengan tim untuk menanggulangi resiko.

7. Nyaman dengan Kegagalan

Setiap usaha umumnya mengalami kegagalan. Beberapa perusahaan baru dapat


mengalami kegagalan karena berbagai faktor.

11
Oleh karena itu, menjadi seorang entrepreneur perlu mempersiapkan diri dan nyaman
dengan kegagalan. Dari kegagalan yang dialami, cara berpikir seorang pebisnis akan
berkembang, yang pada akhirnya dapat mendorong mereka untuk maju.

8. Gigih

Karakteristik entrepeneur yang maju adalah tidak mudah menyerah, mengambil


kesempatan, dan terus belajar. Proses usaha ini membuat seseorang untuk maju dan belajar
dari kesalahan.

9. Fokus Jangka Panjang

Memulai sebuah bisnis tentu tidak bisa dilakukan dengan orientasi jangka pendek,
sehingga membutuhkan fokus kedepan. Dalam Entrepeneruship Essentials, memulai bisnis
membutuhkan proses yang panjang. Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus fokus pada
proses dari awal hingga akhir dalam menjalankan usahanya, untuk menjadi sukses dalam
jangka panjang.

10. Inovasi

Ketika memilih produk atau layanan, seorang entrepreneur perlu memikirkan inovasi.
Pentingnya inovasi ini untuk berpikir bagaimana cara memenuhi dan meningkatkan kebutuhan
pasar yang berubah.

Inovasi membantu mengembangkan ketrampilan dan cara berpikir untuk memprosisikan


usaha kedepan.

H. PELUANG BISNIS DAN KREATIVITAS

Berbagai peluang dimasa yang akan datang, yang dapat disiasati oleh para wirausahawan
dari trend yang ada antara lain:

1. Perkembangan Marketplace online atau online booming

12
Marketplace online menyediakan berbagai peluang bagi para wirausahawan yang
memanfaatkannya melalui banyaknya komunitas, konsumen yang banyak dan luas, fitur yang
disediakan dan regulasi online yang dapat meningkatkan kredibilitas dan keamanan toko,
modal yang tidak besar, memudahkan memantau perkembangan usaha bisnis, dan lain
sebagainya. Wirausahawan yang dapat memanfaatkan celah-celah dalam marketplace online
akan dapat menyediakan produk dan layanan jasa baru di masaya yang akan datang.

2. Perkembangan bisnis waralaba (franchise)

Cara cepat dan mudah berbisnis adalah dengan memanfaatkan sistem franchise.
Wirausahawan cukup memilih bidang franchise apa yang tepat di wilayah target
operasional bisnis begitu juga karakteristik masyarakat (selera, daya beli, tingkat
persaingan, potensi pertumbuhan pasar, dan sebagainya) di wilayah tersebut. Saat ini
berbagai merek franchise bermunculan dan luar biasanya lagi sebagian besar justru berasal
dari Usaha Kecil Menengah (UKM) yang pada awalnya hanya menjual produk di kaki
lima. Contohnya Es Teller 77, Bumbu Desa, Ayam Bakar Wong Solo, Ayam Bakar Mas
Mono, Kebab Baba Rafi, Es Batok 212. Jco Donuts, dan lain sebagainya. Konsep
franchise memang tidak diragukan lagi kehandalannya karena franchise bahkan bisa
membawa sebuah usaha bisnis cepat dikenalnya bukan hanya di dalam negeri namun di
luar negeri. Peluang franchise khususnya sektor kuliner akan terus bertambah mengingat
besarnya pasar di Indonesia.

3. Perkembangan kesadaran dan gaya hidup masyarakat di masa depan untuk "Produk dan
Layanan Jasa Halal"

Gaya hidup masyarakat di masa depan diprediksi akan lebih mengkonsumsi produk
dan layanan jasa halal. Produk dan layanan jasa halal memang menjadi tuntutan bagi umat
muslim agar semua aspek kehidupan sesuai dengan syariah. Akan tetapi bukan hanya
negara dengan mayoritas muslim yang mengalami gejala tersebut, negara dengan
minoritas muslim pun ikut andil dalam menyemarakkan trend tersebut (Hidayat & Siradj,
M., 2015). Dengan kata lain, halal telah menjadi fenomena universal yang patut
diapresiasi dan bahkan menjadi peluang yang diambil oleh banyak para wirausahawan.
Produk dan layanan jasa halal, terdiri dari: kuliner, pakaian, pariwisata, farmasi, kosmetik,

13
media, dan lain sebagainya. Wirausahawan dapat memanfaatkan potensi besar ini dan
mengambil peran dalam mewujudkannya secara luas.

4. Tatanan kehidupan di Era New Normal Fase setelah masa Pandemi Covid-19 adalah New
Normal.
Efek negatif pandemi memang tidak dapat dihindari dan dikendalikan akan tetapi
para wirausahawan harus tetap menyingkapinya dengan cerdas agar usaha bisnisnya bisa
bertahan dan bangkit kembali. Oleh karena masa new normal adalah masa di mana kita
berdamai atau beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru di tengah pandemi. Para pelaku
wirausahawan pun harus cermat mengubah strategi bisnisnya, salah satunya adalah
peningkatan aktivitas berbelanja secara online. Bahkan yang semula dilakukan secara
konvensional saat ini telah dilakukan secara online, misalnya berbelanja sayur, belanja
kebutuhan sembako,menonton film-film bioskop dari rumah, berolahraga di rumah, home
schooling, School From Home (SFH), berbagai layanan jasa online ke rumah, dan lain
sebagainya. Bagi wirausahawan, hal tersebut dapat dijadikan peluang usaha masa depan
yang menjanjikan.
5. Tantangan untuk dapat memberikan Garanted dan Quality Assuranceuntuk produk-produk
dan layanan jasa yang dihasilkan

14

Anda mungkin juga menyukai