Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adrian Gimnastiar

Nim : D111 21 1078


Matkul : Pengetahuan Lingkungan Pertambangan

Penerapan Mekanika Fluida Dalam Pertambangan

1. Metode penambangan dengan sistem hidraulicking atau tambang semprot.


Metode tambang semprot pada penambangan endapan timah sekunder
merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Pengupasan lapipan penutup atau over burden.
b. Pembongkaran endapan bijih tersebut.
c. Pemisahan dan pemurnian antara konsentrat (mineral yang dikehendaki)
dan Tailing (kotoran yang menyertai).
Metode ini dapat diterapkan dengan syarat-syarat tertentu yaitu:
a. Tebal over burden kurang dari 10 meter
Apabila ketebalan lapisan penutup atau over burden lebih dari 10 meter
metode ini sulit diterapkan mengingat media yang digunakan adalah media
air dan tentunya lumpur pengotornya semakin banyak sehingga bila
ketebalan lebih dari 20 meter lebih baik dengan tambang dalam bila
setelah dihitung BESR (Bensh Striping ratio) nya menguntungkan.
b. Persediaan air cukup
Karena apabila persediaan air tidak cukup akan menggangu waktu proses
penyemprotan dan alangkah baiknya lokasi penampungan air di usahakan
sedekat mungkin dengan lokasi penambangan.
c. Kemiringan bed rock yang baik antara 1˚-3˚
Dengan kemiringan bed rock antara 1˚-3˚ diharapkan lumpur hasil
penyemprotan langsung menuju ke kolam penampung sementara dan
waktu membongkar bagian bawah tidak kesulitan.
2. Jigging
Jigging yaitu operasi pengerjaan mineral berdasarkan atau perbedaan ke
cepatan mengendap antara mineral berharga dengan gangue mineral. Gaya-
gaya yang bekerja pada jig:
a. Tekanan (pultion)
Yang dimaksud dengan tekanan (pultion) atau desakan adalah kejadian
dimana air menembus atau bergerak keatas melalui saringan jig,
mengangkat bahan-bahan atau butiran yang berada diatas saringan.
Dimana butiran yang ringan akan terangkat lebih tinggi, dalam hal ini jig
bed akan terbuka karena ada gerakan. Dengan demikian bijih yang berat
akan masuk diselah-selah pori-pori batu bed.
b. Hisapan (suction)
Hisapan (suction) merupakan suatu kejadian dimana air menembus
kebawah melalui saringan membawa bahan yang dapat melewati saringan
kedasar jig. Material yang tercampur dengan air mengalir diatas jig,
akibatnya akan terjadi tekanan dan hisapan yang berulang-ulang sehingga
diatas jig berbentuk susunan lapisan-lapisan mineral dimana butiran-
butiran dengan berat jenis yang lebih besar akan lebih cepat mengendap
dan melewati saringan untuk kemudian diambil sebagai konsentrat.
Dengan adanya kecepatan (cross flow) butiran yang lebih ringan akan
terbawa dan terbuang sebagai tailing.
3. Ventilasi tambang bawah tanah dan gas pengotor
Pada dasarnya tambang bawah tanah adalah suatu sistem yang unik, karena
mengkombinasikan berbagai metode penambangan, ventilasi, supporting
hingga pengairan yang kompleks. Tambang bawah tanah bagi sebagian orang
merupakan “seni” dalam mengekstrak mineral dari perut bumi. Dan salah satu
hal yang sangat esensial dalam tambang bawah tanah adalah sistem ventilasi.
Pada dasarnya, sistem ventilasi merupakan metode aplikasi dari prinsip fluida
dinamis (dalam hal ini udara) terhadap laju udara pada bukaan tambang bawah
tanah. Sistem ventilasi ini diperlukan untuk memberikan asupan udara bersih
bagi pekera tambang juga bagi alat-alat mekanis di lokasi tersebut. Untuk
menunjang aktivitas tambang bawah tanah, maka dibutuhkan suatu sistem
ventilasi yang sesuai sehingga memberi jaminan suplai udara yang memadai
dan dapat bekerja dengan optimal. Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang
bawah tanah ini memiliki 3 fungsi umum yaitu:
a. Sebagai kontrol kualitas dan kuantitas udara, yaitu menyedeiakan dan
mengalirkan udara segar ke dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan
pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya, termasuk debit dan tekanan.
b. Melarutkan dan membuang gas-gas pengotor hingga mencapai kondisi
balance (equilibrium) terutama setelah aktivitas peledakan dan memenuhi
syarat bagi aktivitas penambangan.
c. Menyingkirkan debu dan partikulat hingga berada di bawah nilai ambang
batas (NAB) dan aman untuk melaksanakan aktivitas tambang.
d. Mengatur (adjustment) temperatur, kelembaban di dalam tambang
sehingga memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja.
Ventilasi yang baik akan mampu memberikan supply udara bersih dan baik
serta mengeluarkan udara kotor dan gas berbahaya (toxic) lain di dalam
tambang sehingga memberikan ruang kerja yang nyaman. Ventilasi menjadi
kebutuhan pokok bagi tiap aktivitas tambang bawah tanah. Tanpa sistem
ventilasi yang memadai, niscaya sulit untuk meneruskan aktivitas tambang.
Ada beberapa prinsip pengaturan jaringan ventilasi di tambang bawah tanah,
yaitu:
a. Udara akan mengalir dari suhu rendah ke tinggi, dari tekanan tinggi ke
rendah.
b. Udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi dengan resistansi
yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur dengan resistansi yang besar.
c. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan
dalam ventilasi tambang.
4. Shaking table
Salah satu metode konsentrasi gravitasi adalah tabling. Tabling merupakan
pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja
bergoyang, denghan menggunakan media aliran tipis dari air (Flowing Film
Concentration). Alat yang digunakan disebut shaking table atau meja goyang.
Prinsip kerja shaking table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran
partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter
yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila
specific gravitasinya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih
besar daripada partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka
partikel ringan akan terdorong atau terbawa lebih cepat dari partikel berat
searah aliran. Karena gerakan relatif horizontal dari motor maka partikel berat
akan bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal.
Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi
dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan
partikel berat relatif dibawah. Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang
bekerja pada shaking table, yaitu:
a. Gaya dorong alir
Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relatif aliran air dan
partikel. Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang
dipengaruhi oleh kedalaman air.
b. Gaya gesek
Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).
c. Gaya gravitasi
Faktor yang mempengaruhi shaking table:
a) Ukuran dari feed.
b) Operasi (roughing/cleaning).
c) Perbedaan SG mineral'mineralnya.
d) SG rata-rata mineralnya.

Anda mungkin juga menyukai