Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

“Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial”


ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Dosen Pengampu : Dr. Tappil Rambe S.Pd.,M.Si

KELOMPOK 1:
RIZKA LAURA SIANTURI : 5223131030
JOEL ANGGA SINAGA : 5223131006
AKBAR MAULANA : 5223131007
JUDIKA MANALU : 5223331012
CRABEL A HARIANJA : 5223131026

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar ini yang berjudul “Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial”. Kami
menyadari bahwa Tugas kami ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu , kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga
mengharapakn kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini . Akhir kata
kami ucapkan Terima Kasih semoga dan bermamfaat dan bisa menambah pengetahuan
pengetahuan bagi pembaca.

Medan,Oktober 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
TUJUAN MASALAH................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 MASYARAKAT DESA DAN KOTA................................................................................5
2.2 MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL......................................................................5
2.3 MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU..................................................................6
2.4 STRATIFIKASI SOSIAL...................................................................................................7
2.5 INTERAKSI SOSIAL..........................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial Sejak lahir sampai dengan
kematiannya, manusia tidak pernah hidup sendiri tetapi selalu berada dalam suatu lingkungan
sosial. Manusia sebagai makhluk individu tidak pernah statis, sejak lahir bahkan sejak
pembuahan hingga meninggal dunia selalu terjadi perubahan baik kemampuan fisik maupun
kemampuan psikologis
Perubahan setiap orang tidak sama, baik waktu, kecepatan maupun polanya. Perkembangan
orang sangat tergantung pada kemampuan bawaan, lingkungan, dan aktivitas yang
dijalaninya.Oleh karena itu, setiap individu berbeda dan semakin bertambahnya usia, perbedaan
itu semakin bertambah
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain .Ada kebutuhan sosial yang
diperlukan manusia untuk hidup berkelompok dengan orang lain .Hal tersebut didasari oleh
kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
tersebut membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Manusia perlu
bekerjasama dan membentuk pengelompokan sosial dalam upaya mempertahankan
kehidupannya
RUMUSAN MASALAH
 Masyarakat Desa dan kota
 Manusia sebagai mahluk sosial
 Manusia sebagai mahluk individu
 Interaksi sosial
TUJUAN MASALAH
 Untuk mengetahui pemahaman tentang masyrakat desa dan kota
 Untuk mengetahui bagaimana manusia sebagai mahluk sosial
 Untuk mengetahui bagaimana manusia sebagai mahluk individu
 Untuk mengetahui pemahaman tentang interaksi sosial

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MASYARAKAT DESA DAN KOTA


Masyarakat desa dan kota memiliki perbedaan dalam berbagai aspek, seperti kehidupan
keagamaan, perilaku sosial, mata pencaharian, dan lingkungan tempat tinggal
Berikut adalah beberapa perbedaan antara masyarakat desa dan kota:
Lingkungan tempat tinggal: Masyarakat desa tinggal di daerah yang berada di luar batas
perkotaan, sedangkan masyarakat kota tinggal di daerah perkotaan
Mata pencaharian: Masyarakat desa cenderung bertani secara tradisional dan tidak efisien,
sedangkan masyarakat kota memiliki pekerjaan yang lebih beragam
Kehidupan keagamaan: Masyarakat desa cenderung lebih konservatif dalam menjalankan
kehidupan keagamaannya, sedangkan masyarakat kota cenderung lebih terbuka dan modern
Perilaku sosial: Masyarakat desa cenderung memiliki derajat intimitas pergaulan antarwarga
yang tinggi, sedangkan masyarakat kota cenderung lebih individualis
Ketergantungan: Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sumber
daya alam, sedangkan desa tergantung pada kota dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa
Meskipun memiliki perbedaan, masyarakat desa dan kota saling membutuhkan dan saling
ketergantungan. Ketergantungan ini terlihat dari hubungan antara kota dan desa dalam memenuhi
kebutuhan hidup masing-masing.
Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas dan variasi dalam masyarakat manusia serta
pengaruh lingkungan dan kondisi sosial yang berbeda. Penting untuk diingat bahwa tidak ada
tipe masyarakat yang lebih baik daripada yang lain; keduanya memiliki peran penting dalam
pembangunan dan perkembangan suatu negara atau wilayah.
2.2 MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia secara alami cenderung untuk
berinteraksi, membentuk hubungan, dan hidup dalam kelompok sosial. Konsep ini memiliki
dampak besar terhadap perilaku dan perkembangan manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki beberapa ciri dan contoh, antara lain
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial:
 Memiliki dorongan untuk berinteraksi dengan manusia lain
 Tunduk pada aturan norma sosial
 Memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lain
 Potensi manusia akan berkembang apabila ia hidup di tengah-tengah manusia

5
Contoh-contoh manusia sebagai makhluk sosial:
 Gotong royong
 Mentaati peraturan
 Tegur sapa
 Memiliki rasa empati dan simpati
 Membantu orang lain
 Saling tolong menolong
 Setia kawan
 Toleransi
 Simpati dan empati terhadap sesamanya
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan
sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.Manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri. Meskipun manusia memiliki kedudukan dan kekayaan, ia selalu
membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
bersosialisasi dengan manusia lainnya.Hal ini membentuk masyarakat yang harmonis, rukun,
baik, hingga timbul norma, etika, dan kesopan santunan yang dianut masyarakat.
2.3 MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Manusia juga merupakan makhluk individu, yang berarti setiap manusia memiliki identitas,
karakteristik, dan keunikan yang membedakannya dari orang lain.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki beberapa ciri dan peran, antara lain
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk individu:
 Memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri
 Unsur jasmani dan rohani yang melekat pada diri seseorang
 Tidak ada manusia yang persis sama
Peran manusia sebagai makhluk individu:
 Mengembangkan diri dan kepribadian agar dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan
manusia lain di masyarakat sebagai makhluk sosial
 Merealisasikan segenap potensi diri, baik dari segi jasmani dan rohani
 Terus berupaya memenuhi hak-hak dasarnya
 Menjaga dan mempertahankan harkat martabat yang dimilikinya
Sebagai makhluk individu, manusia selalu berada di tengah-tengah kelompok individu lainnya.
Manusia sebagai makhluk individu memerlukan lingkungan yang akan membantu mematangkan
pembentukan pribadinya. Meskipun manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, ia selalu
membutuhkan manusia lain.Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda dan peran yang
berbeda dalam masyarakat.

6
2.4 STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial mengacu pada proses atau sistem di mana masyarakat
mengelompokkan diri mereka sendiri ke dalam kategori-kategori hierarkis berdasarkan pada
berbagai faktor seperti status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, kekuasaan, dan faktor-
faktor sosial dan budaya lainnya. Ini menciptakan struktur sosial yang kompleks di mana
individu dan kelompok ditempatkan pada tingkatan yang berbeda dalam masyarakat.
Ada beberapa jenis stratifikasi sosial yang umum, di antaranya:
Stratifikasi Ekonomi: Berdasarkan pada faktor-faktor ekonomi seperti pendapatan, kekayaan,
dan kepemilikan properti. Orang-orang dengan pendapatan dan kekayaan tinggi cenderung
berada di tingkat atas, sementara mereka dengan pendapatan rendah berada di tingkat bawah.
Stratifikasi Pendidikan: Masyarakat cenderung mengelompokkan orang berdasarkan tingkat
pendidikan mereka. Orang dengan pendidikan tinggi sering diberi status sosial yang lebih tinggi
daripada mereka yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.
Stratifikasi Pekerjaan: Orang-orang dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan atau
profesi yang mereka miliki. Pekerjaan dengan status dan gaji tinggi biasanya memiliki status
sosial yang lebih tinggi.
Stratifikasi Sosial Kasta atau Keturunan: Beberapa masyarakat memiliki sistem kasta atau
sistem yang mengkategorikan orang berdasarkan kelompok-kelompok yang ditentukan secara
historis dan turun-temurun. Kasta ini sering membatasi mobilitas sosial antar-kelompok.
Stratifikasi Gender: Gender juga bisa menjadi faktor penting dalam stratifikasi sosial di
masyarakat. Pada beberapa kasus, perempuan bisa menghadapi diskriminasi dan memiliki akses
yang lebih terbatas ke sumber daya dan kesempatan dibandingkan dengan laki-laki.
Stratifikasi Etnis dan Rasial: Masyarakat dapat mengelompokkan individu berdasarkan asal
etnis atau ras mereka, yang dapat mempengaruhi status dan perlakuan sosial mereka.
Stratifikasi Berdasarkan Usia: Usia juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi stratifikasi
sosial. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, orang tua dihormati lebih tinggi daripada generasi
muda.
Stratifikasi sosial dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu dan kelompok,
mempengaruhi peluang untuk sukses, akses ke sumber daya, keadilan sosial, dan kesejahteraan
ekonomi. Banyak upaya dilakukan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan
mobilitas sosial untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan merata.
2.5 INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah proses di mana individu atau kelompok manusia berkomunikasi,
berhubungan, dan berinteraksi satu sama lain dalam berbagai konteks sosial. Interaksi sosial
adalah komponen penting dalam pembentukan masyarakat, pengembangan individu, dan
pertukaran informasi, norma, dan nilai-nilai dalam sebuah kelompok sosial. Berikut adalah
beberapa aspek dan pentingnya interaksi sosial:

7
1. Aspek Interaksi Sosial:
Komunikasi: Komunikasi adalah elemen kunci dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi
melalui bahasa verbal, non-verbal, dan simbolik untuk menyampaikan informasi, ide, perasaan,
dan gagasan kepada orang lain.
Peran Sosial: Interaksi sosial melibatkan individu yang berperan dalam situasi tertentu. Setiap
peran memiliki harapan dan tanggung jawab yang terkait, dan individu harus mengikuti norma
dan aturan yang berlaku dalam peran tersebut.
Norma Sosial: Interaksi sosial dipengaruhi oleh norma sosial, yaitu aturan dan ekspektasi yang
mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Norma-norma ini dapat berbeda dari satu budaya
atau kelompok sosial ke yang lain.
Struktur Sosial: Interaksi sosial juga dipengaruhi oleh struktur sosial, yaitu pola dan hierarki
hubungan yang ada dalam masyarakat. Struktur ini mencakup status, kelas sosial, dan perbedaan
kuasa yang memengaruhi interaksi sosial.
Kerjasama dan Konflik: Interaksi sosial bisa mencakup kerjasama dan konflik. Manusia
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama atau berkonflik dalam memperebutkan sumber
daya, kekuasaan, atau perbedaan pandangan.
2. Pentingnya Interaksi Sosial
Pembentukan Identitas: Melalui interaksi sosial, individu membentuk identitas mereka.
Mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok tertentu dan mengembangkan
perasaan diri berdasarkan hubungan dan peran yang mereka miliki dalam masyarakat.
Pertukaran Informasi: Interaksi sosial memungkinkan pertukaran informasi, pengetahuan, dan
pengalaman antarindividu. Ini penting dalam memperluas wawasan, belajar, dan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan.
Pengembangan Keterampilan Sosial: Melalui berbagai interaksi sosial, individu
mengembangkan keterampilan sosial seperti berbicara, mendengarkan, berempati, dan
berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan ini penting dalam menjalani kehidupan sosial yang
sehat.
Pemeliharaan Hubungan Sosial: Interaksi sosial adalah landasan bagi pembentukan dan
pemeliharaan hubungan sosial yang sehat. Orang-orang yang memiliki hubungan yang kuat
dengan orang lain cenderung memiliki dukungan sosial yang lebih besar.
Perubahan Sosial: Interaksi sosial memainkan peran dalam perubahan sosial. Ketika orang
berbagi ide, nilai, dan norma baru, masyarakat dapat berkembang dan berubah seiring waktu.
Keharmonisan Sosial: Interaksi sosial yang positif dan efektif berperan dalam memelihara
perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. Masyarakat yang berinteraksi dengan baik
cenderung lebih stabil dan damai.

8
Dalam kesimpulan, interaksi sosial adalah elemen penting dalam kehidupan manusia. Ini
membentuk identitas, budaya, dan struktur masyarakat, serta memfasilitasi pertukaran informasi
dan keterampilan. Memahami dan mengelola interaksi sosial dengan baik dapat berkontribusi
pada keberhasilan individu dalam kehidupan mereka dan mempromosikan keharmonisan dalam
masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam kesimpulan, manusia adalah makhluk yang memiliki dua dimensi penting, yaitu
sebagai individu dan sebagai makhluk sosial. Kedua dimensi ini saling berinteraksi dan
memengaruhi satu sama lain dalam perkembangan dan pemahaman diri manusia.
Sebagai makhluk individu, manusia adalah unik dengan karakteristik, kemampuan, dan
potensi yang berbeda. Mereka memiliki kemampuan berpikir, merasa, dan merenung secara
pribadi. Sebagai individu, manusia mengalami berbagai aspek kehidupan pribadi, termasuk
kesehatan, perkembangan pribadi, dan pencapaian tujuan individu.
Sebagai makhluk sosial, manusia secara alami bergantung pada interaksi dengan orang
lain. Mereka membentuk hubungan sosial, budaya, dan nilai-nilai yang memengaruhi perilaku
dan perkembangan mereka. Interaksi sosial memungkinkan mereka untuk belajar, berkembang,
dan memenuhi kebutuhan sosial, emosional, dan psikologis. Masyarakat manusia juga
membentuk norma sosial, budaya, dan struktur sosial yang memengaruhi cara manusia
berinteraksi satu sama lain.
Keseimbangan antara dimensi individu dan sosial adalah kunci untuk memahami
kompleksitas manusia sebagai makhluk yang ada dalam masyarakat. Pengakuan terhadap
identitas dan keunikan individu, sambil memahami peran penting interaksi sosial dan lingkungan
sosial, membantu membentuk pandangan yang lebih komprehensif tentang manusia sebagai
makhluk yang kompleks dan beragam. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengintegrasikan
kedua dimensi ini dalam cara mereka berinteraksi, berkontribusi pada perkembangan diri mereka
dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan.

10

Anda mungkin juga menyukai