Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENDESKRIPSIKAN HAKEKAT DAN TEORI


PERKEMBANGAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok1 : JOEL ANGGA SINAGA (5223131006)
JUDIKA MANALU (5223331012)
FEBRINA SIANTURI (52231310012)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas penyertaan dan berkat yang daripada-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancer dan
tepat waktu. Penulis berterimakasih kepada dosen pemngampu
matakuliah Peekembangan Peserta Didik yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk membuat makalah ini. Penulis
sadar masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan pengertian dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga berterimakasih kepada rekan mahasiswa yang
turut mengambil peran serta dalam penulisan makalah ini
sehingga proses penulisan makalah berjalan dengan mudah dan
lancar.
DAFTAR ISI
CONTENTS…
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Perkembangan
2.2 Teori Perkembangan
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai objek ilmu pengetahuan, dan dibicarakannya dari
sejak munculnya filsafat dan ilmu, hingga sekarang dan pada masa
mendatang, tidak pernah kehabisan materi atau problematiknya. Telaah
tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau
mempelajarinya.Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia itu
sendiri sebagai objek garapan ilmu pengetahuan.
Termasuk juga psikologi perkembangan yang memiliki objek garapnya
adalah manusia, seringkali menemukan problematika yang sangat
menarik, malah terkadang cenderung terasa berat untuk dipecahkan. Hal
ini disebabkan karena kompleks dan uniknya manusia baik ditinjau dari
sudut pandang biologis maupun psikologis.
Apabila dikembalikan pada konsep dasar keberadaan psikologi
pekembangan yang merupakan ilmu pengetahuan terapan, maka
kepentingan penerapan ilmu tersebut sebaiknya diambil jalan tengahnya
untuk mengatasi kedua pertentangan pendapat tersebut, konsep-konsep
psikologi perkembangan perlu disadari bahwa : Tidak ada seorang
anakpun didunia yang memiliki kesamaan todal dengan lainnya. Konsepsi-
konsepsi didalam psikologi pekembangan bukanlah pembatasan mutlak
atau pasti sifatnya. Konsepsi-konsepsi yang ada hanyalah lebih bersifat
garis-garis besar atau pedoman umum yang berlaku bagi perkembangan
kejiwaan anak.
Konsepsi atau teori-teori tentang kejiwaan pada hakikatnya sangat banyak
dan beragam sekali sifat serta pandangannya, sebagaimana banyaknya
kemungkinan perkembangan jiwa seorang manusia yang kompleks dan
unik. Untuk memudahkan mempelajari dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok pandangan disebut dengan istilah periodisasi perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Hakikat perkembangan psikologi ?
2. Apa saja macam-macam teori perkembangan psikologi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami hakikat dari Perkembangan.
2. Mengetahui teori – teori perkembangan.

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Hakikat Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan
sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Untuk dapat memahami
konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep
lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya: pertumbuhan,
kematangan, dan perubahan.
1. Perkembangan (development)
 Secara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan
perkembangan sebagai “Long-tern changes in a person’s growth,
feelings, patterns of thingking, social relationships, and motor skills.”
 Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai:
(1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari
lahir sampai mati,
(2) pertumbuhan,
(3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian jasmaniah ke
dalam bagian-bagian fungsional,
(4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang
tidak dipelajari.”
 Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas
menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang
dimilki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan cirri-
ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep
usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan
kematian.
 Menurut F.J Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan
menunjuk pada “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak
dapat diulang kembali.

Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak


dapat diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
“proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada
tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan
dan belajar.

2. Pertumbuhan (growth)
Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad
yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya
perbanyakan (multiplication) sel-sel.

3. Kematangan (maturation)
Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan
maturation, sering dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak
matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal dari istilah yang
sering digunakan dalam biologi. Chaplin (2002) mengartikan kematangan
(maturation) sebagai: (1) perkembangan, proses mencapai
kemasakan/usia masak, (2) proses pekembangan, yang dianggap berasal
dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies (jenis,
rumpun). Menurut Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan
untuk menunjuk pada muculnya pola perilaku tertentu yang tergantung
pada pertumbuhan jasamani dan kesiapan susunan saraf. Proses
kematangan ini juga sangat bergantung pada gen, karena pada saat
terjadinya pertumbuhan, gen sudah memprogramkan potensi-potensi
tertentu untuk perkembangan makhluk tersebut yang sudah lengkap ketika
ia dilahirkan, dan ini dapat terlihat dari perjalanan perkembangan makhluk
itu secara perlahan-lahan di kemudian hari.
4. Perubahan (change)
Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dalam
perkembangan itu dapat dibagi ke dalam empat bentuk, yaitu:
a. Perubahan dalam ukuran besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam
pertumbuhan jasamani dan perkembangan mental seseorang.
b. Perubahan-perubahan dalam proporsi
Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan-perubahan ukuran,
tetapi juga pada proporsi. Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk
kecil, melainkan keseluruhan tubuhnya menunjukan proporsi-proporsi yang
berbeda dengan orang dewasa. Hal ini terbukti apabila tubuh seseorang
bayi dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Kemudian ketika anak
mencapai usia puberitas, baru proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang
dewasa. Perubahan proporsi juga tampak dalam perkembangan mental.
c. Hilangnya bentuk atau cirri-ciri lama
Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah
hilangnya bentuk dan cirri-ciri tertentu dalam fisik dan mental.
d. Timbul atau lahirnya bentuk atau cirri-ciri baru
Dengan menghilangnya bentuk dan cirri-ciri lama yang tidak berguna lagi,
maka timbullah cirri-ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental
yang baru.

2.2 Teori Perkembangan


Suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara
logis, dan diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis, biasa
disebut sebagai teori, macam-macam teori perkembangan antara lain:
1. Teori Empirisme
ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan
pengajaran. Pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil dalam
usahanya membentuk lain dari teori ini adalah :
a. Teori Optimisme (pedagogis optimisme) dengan alasan adanya
karena teori ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya
pendidikan dalam membina kepribadian anak.
b. Teori yang berorientasi lingkungan (enviromentalisme), dinamakan
demikian karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak
perkembangan anak.
c. Teori Tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir
dalam kondisi putih bersih seprti meja lilin (tabula/ table = meja; rasa =
lilin).
2. Teori Nativisme
Shopenhauer (Jerman 1788-1860) mengemukakan bahwa anak lahir telah
dilengkapi pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (nativus =
pembawaan) inilah yang akan menetukan wujud kepribadian seorang
anak. Istilah lain dari aliran ini disebut dengan:
a. Teori Pesimisme (Pedagogis-pesimistis), karena teori ini menolak,
pesimis terhadap pengaruh luar.
b. Teori Biologisme, disebabkan menitikberatkan pada faktor biologis,
faktor keturunan (genetic) dan kostitusi atau keadaan psikolofisik yang
dibawa seajak lahir.
c. Teori Konvergensi Konvergensi (converg = memusatkan pada satu titik;
bertemu). Teori ini penganjur utamanya adalah Williams Stern dibantu istri
setianya Clara Stern. Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih
banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang. Yakni faktor
bakat dan faktor pengaruh lingkungan.
d. Teori Rekapitulasi. Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan,
yang dimaksudkan bahwa perkembangan jiwa anak adalah hasil ulangan
dari perkembangan seluruh jiwa manusia.
3. Teori Psikodinamika
Berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang
ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosioefektif, yakni
ketegangan yang ada didalam diri seseorang itu ikut menemukan
dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya.
4. Teori Kemungkinan Berkembang
Teori ini disampaikan oleh Dr. M.J. Langeveld salah seorang ilmuan dari
Belanda. Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan :
a. Anak adalah makhluk manusia yang hidup.
b. Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia
membutuhkan perlindungan c. Dalam perkembangan anak melakukan
kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif
(eksplorasi).
5. Teori Interaksionisme
Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak
ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksudnya,
perkembangan kognitif seorang anak bukan merupakan perkembangan
yang wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya.

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tentang hakekat, teori, dan hokum perkembangan
dapat di tarik kesimpulan, bahwa:
memahami beberapa konsep lain yang terkandung di dalam hakekat
perkembangan, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
Dari perkembangan juga muncul teori-teori yang dikeluarkan oleh para
tokoh-tokoh untuk memperkuat adanya suatu perkembangan. Suatu sistem
pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara logis, dan
diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis, biasa disebut
sebagai teori, macam-macam teori perkembangan antara lain: Teori
Empirisme; Teori Nativisme; Teori Konvergensi; Teori Rekapitulasi; Teori
Psikodinamika; Teori Kemungkinan Berkembang; dan Teori
Interaksionisme.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.slideserve.com/plato-russo/perkembangan
 https://123dok.com/document/qvrl9m0y-makalah-
hakekat-dan-teori-perkembangan-p.html

Anda mungkin juga menyukai