Anda di halaman 1dari 6

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI

KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfer
4.2 Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan
observasi lapangan.

INDIKATOR
 Mendeskripsikan sifat studi geografi
 Mendeskripsikan pendekatan analisis studi geografi
 Mengidentifikasi metode analisis geografi
 Menjelaskan teknik pengumpulan data geografi
 Menganalisis pemanfaatan, efisiensi, dan reklamasi lokasi pertambangan
 Mengidentifikasi teknik analisis data geografi
 Mempublikasi hasil penelitian geografi.

MATERI:
A. Sifat Studi Geografi
1. Studi Kependudukan
a. Masalah kependudukan
Secara umum berkenaan dengan tingkat kemakmuran penduduk yang sangat rendah.
Penyebab utama yaitu pertumbuhan penduduk yang tinggi
b. Penerapan Studi Kependudukan
Kerangka kerja meliputi pengumpulan data dasar kependudukan, interpretasi data, analisis
data hingga penarikan kesimpulan tentang permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.
2. Studi Lingkungan
a. Masalah lingkungan
Contoh masalah lingkungan erosi, pencemaran, kekeringan, dan banjir yang merupakan hasil
interaksi keruangan antara faktor manusia dan alam
b. Penerapan
Pprosedur studi lingkungan bertujuan mencari alternatif pemecahan masalah lingkungan dan
perencanaan sarana kehidupan
3. Studi Sosial
Gejala sosial adalah gejala yang terjadi di masyarakat yang ditimbulkan oleh kondisi , peristiwa,
tingkah laku, dan sikap manusia sebagai makhluk sosial. Contoh pengangguran, sampah,
kenakalan remaja, dan kemacetan lalu lintas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
multidisipliner dan interdisipliner yang merupakan ciri khas studi sosial.
4. Studi Geografi dalam Bidang Pertanian
Pertanian merupakan perpaduan sistem keruangan antara fisik ( iklim, tanah, dll) dan sosial
( tenaga kerja, teknologi, tradisi).
Contoh Analisis keruangan sektor pertanian pada kondisi pengairan, jenis tanha, kemampuan
teknologi yang dimiliki petani, dan jenis tanaman yang dikembangkan.
Pendukung pertanian misalnya: keadaan tanha, hidrologi, relief permukaan, keadaan iklim, tenaga
kerja dll.
5. Studi Geografi dalam Bidang Industri
a. Sorotan geografi
Sorotan pada aspek industri terletak pada interelasi keruangan, komponen, dan
pengorganisasian ruang dalam mengembangkan industri.
b. Penerapan
Penerapannya berupa teknologi adaftif pada sektor industri, berarti:
- Tepat sesuai dan serasi dalam kondisi fisik, ekonomi, demografi, teknologi dan
memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja.
6. Studi Geografi dalam Bidang Transportasi dan Komunikasi
a. Penerapan
Kemajuan teknologi dalam bidang transportasi telah memperpendek jarak di muka bumi.
daerah yang berpotensi tinggi dapat dikembangkan menjadi daerah yang produktif
b. Manfaat
Melalui kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi dapat mengetahui peristiwa di luar
jangkauan kita.
7. Studi Geografi dalam Bidang Sumber Daya
Sumberdaya bumi memiliki banyak ragam antara lain, pertanian, perkebunan dan pertambangan.
Konsep yang harus diperhatikan: Untung rugi dari eksploitasi, dukungan sarana prasarana dan
teknologi, faktor keamanan dan kelestarian lingkungan hidup.
8. Studi Geografi dalam Bidang Permukiman
a. Pemukiman di daerah pedesaan
Masalah pemukiman tidak begitu kompleks karena masih terdapat ruang yang luas. Daerah
pedesaan umumnya identik dengan pertanian
b. Pemukiman di daerah perkotaan
Pemukiman di perkotaan memiliki masalah kompleks. Penduduk sangat beraneka ragam, baik
jenis pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan kondisi sosial budaya
B. Pendekatan Analisis Studi Geografi
Metode pendekatan yang khas pada geografi adalah pendekatan keruangan dan harus tetap berdasarkan
pada prinsip-prinsip yang berlaku yaitu prinsip penyebaran, interelasi, deskripsi.
Yang termasuk kedalam pendekatan keruangan adalah:
a. Pendekatan topik
Dalam mempelajari masalah geografi, seorang peneliti dapat mengadakan pendekatan pada topik
tertentu, misal: kelaparan, sehingga masalah kelaparan menjadi sorotan utama.
b. Pendekatan aktivitas manusia
Pada pendekatan ini, perhatian utama diarahkan kepada aktivitas manusia. Contohnya aktivitas
penduduk di daerah pegunungan
c. Pendekatan regional
Pengertian regional adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik yang khas sehingga berbeda
dengan wilayah lainnya.
Pendekatan regional berarti mengkaji suatu fenomena atau masalah berdasarkan region tempat
terjadinya fenomena. Contoh: dalam melakukan studi tentang kelaparan, dapat dilakukan
pendekatan regional tentang fenomena kelaparan tersebut berdasarkan wilayahnya.
C. Metode Analisis Geografi
1. Tujuan penelitian geografi
a. Menerapkan hasil penelitian bagi kepentingan pemecahan masalah sosial.
b. Menerapkan bagi kepentingan kehidupan manusia masa kini dan masa yang akan datang
c. Menyumbangkan hasil penelitian bagi perencanaan dan pengembangan daerah
d. Menguji kebenaran hipotesis
e. Menyumbangkan konsep, teori atau prinsip baru
2. Unsur – unsur pokok dalam penelitian geografi
Peta aliran ( flow chart ) kerangka penelitian geografi sebagai berikut:

MULAI

Pengamatan fenomena

Perumusan masalah

Pengumpulan data

Pengajuan hipotesis

Pengujian hipotesis

Pengolahan analisis data

Perumusan kesimpulan

BERHENTI

a. Perumusan masalah
Masalah adalah hal yang mengandung persoalan dan membutuhkan pemecahan. Masalah
geografi sekurang-kurangnya menyangkut tiga persoalan pokok:
1) Apa masalahnya
2) Dimana masalah terjadi
3) Mengapa masalah terjadi
b. Kajian teori dan pengajuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah / masih dangkal dan perlu di uji
kebenarannya.
c. Pengumpulan data untuk menguji kebenaran hipotesis
Langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan di lapangan untuk mengumpulkan data guna
menguji kebenaran hipotesis.
Teknik pengumpulan data antara lain:
1) Analisis isi media massa
2) Observasi langsung ( pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan langsung
pada objek )
3) Observasi tidak langsung ( melalui pengamatan melalui kaji pustaka )
4) Wawancara langsung ( tatap muka )
5) Wawancara tidak langsung ( lewat angket atau kuesioner )
6) Studi dokumenter ( menggunakan dokumen tertulis )
d. Penggunaan sampel
Sampel adalah bagian dari populasi ( contoh ) yang mewakili populasi yang bersangkutan.
Pemilihan sampel dan populasi dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1) Sampel acak sederhana
2) Sampel bertingkat
3) Sampel Cluster dll
e. Teknik analisis geografi
1) Pengelompokan, pengolahan, dan penyajian data dengan statistik
2) Pengelompokan, pengolahan data dan penyajian secara deduktif yang dilakukan melalui
telaah kepustakaan, data tabel, dan grafik
f. Perumusan kesimpulan dan saran
3. Penyajian hasil penelitian geografi
a. Susunan dalam menyajikan karya tulis
1) BAGIAN PEMBUKA
Bagian pembuka meliputi
Judul karya tulis
Halaman pengesahan ( Kepala sekolah )
Halaman persetujuan ( guru pembimbing )
Halaman persembahan dan motto
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar tabel
Daftar lampiran
2) BAGIAN ISI
Bagian isi meliputi :
Bab I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab II : LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
B. Landasan Teoritik
C. Hipotesis
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
B. Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Model Analisis dan Teknik Analisis ( Apabila menggunakan statistik)
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Latar Belakang Objek Penelitian
B. Analisis Dat
3) BAGIAN PENUTUP
Bagian penutup meliputi:
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN_SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAn
D. Publikasi Hasil Penelitian Geografi
1. Persyaratan penulisan laporan penelitian geografi
- Harus tahu betul kepada siapa laporan di tujukan
- Harus disadari bahwa pembaca tidak ikut dalam penelitian. Oleh karena itu, langkah demi
langkah harus dikemukakan secara jelas
- Mengingat latar belakang pendidikan, pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca
laporan beragam, maka laporan hasil penelitian harus mudahs di cerna oleh setiap
pembaca
- Laporan penelitian harus jelas dan meyakinkan pembaca
2. Teknik penulisan karya ilmiah geografi
a. Teknik penulisan
- Karya ilmiah ditulis dua spasi
- Batas pengetikan diatur berjarak 4 cm dari pinggir kanan dan atas, 3 cm dari pinggir kiri
dan bawah
- Alenia baru diketik agak menjorok ke dalam sebanyak tujuh ketukan
- Angka sepuluh kebawah ditulis dengan huruf, kecuali yang disertai cm, kg, dan ukuran
lainnya
- Singkatan hanya diperkenankan untuk yang sudah lazim, seperti: sbb, dst, serta satuan
ukuran.
- Setiap halaman harus diberi nomer dengan angka biasa.
- Nomor halaman ditempatkan pada bagian tengah bawah
- Nomor halaman untuk bagian awal seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan
daftar tabel menggunakan huruf romawi kecil,
- Subjudul diberi no urut dengan angka biasa, ditulis dengan huruf kecil, dan bisa diberi
garis bawah
- Apabila dalam karya tulis terdapat kutipan dari buku atau majalah, isi kutipan harus sama
dengan aslinya, baik bahasa, ejaan, maupun tanda bacanya
- Kutipan yang panjangnya lebih dari lima baris diketik satu spasi, sedangkan yang kurang
dari lima baris diketik dua spasi dan dimasukkan kedalam teks biasa dengan memakai
tanda petik pada awal dan akhir kutipan. Bila dalam kutipan ada beberapa kata yang akan
dihilangkan karena tidak perlu, maka bagian yang dihilangkan diganti dengan tanda titik
tiga buah. Namun bila bagian yang dihilangkan ada satu kalimat, ganti lah dengan tanda
titik-titik satu baris.
- Hindari penggunaan bahasa asing sepanjang ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Bila terpaksa, tulis kedua-duanya yakni bahasa Indoneisa, kemudian bahasa asing di
dalam kurung. Contoh : uji coba ( tryout )
- Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan ejaan, tanda baca,
pemenggalan kata, dan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang berlaku.
- Apabila ada tabel berilah judul tabel dan nomor tabel. Judul tabel diketik dengan huruf
kecil. Nomor tabel dengan angka biasanya.
- Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama pengarangnya. Penulisannya harus
lengkap, yakni nama pengarang, judul karangan, nama penerbit, tempat penerbitan,tahun
penerbitan.
Nama pengarang orang Indonesia ditulis sebagaimana biasa, sedangkan pengarang asing
namanya dibalik. Misal Harold Alber, ditulis Alber, Harold.
- Diluar Aturan penulisan daftar bacaan atau daftar pustaka di atas, masih ada aturan lain,
terutama susunannya. Aturan manapun bisa digunakan asalkan penggunaannya konsisten
( langkah-langkah terurut)
- Dalam daftar pustaka dimasukkan buku, majalah ilmiah, artikel dan media masa, jurnal
penelitian, makalah ilmiah, kamus, dan ensiklopedia. Apabila tidak ada nama
pengarangnya, penulisan dimulai dari judul buku.
b. Notasi ilmiah
1) Kutipan dengan singkatan dan catatan kaki
Setiap kutipan diberi nomor urut di akhir kutipan dan diketik agak ke atas. Setiap nomor
kutipan diberi catatan kaki di bagian bawah. Catatan kaki ditulis lengkap: nama
pengarang, judul buku, nama penerbit, temapt diterbitkan, tahun penerbitn, dan nomor
halaman yang dikutip. Sumber kutipan yang telah disebut bila akan digunakan lagi, tidak
perlu ditulis lengkap, tetapi cukup dengan menggunakan singkatan.:
- Ibid digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah disebut
sebelumnya, tanpa diselang oleh sumber lain dan menunjuk pada halaman yang
berbeda
- Op. cit. Digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah disebut
sebelumnya, tetapi telah diselang oleh sumber lain dan menunjuk kepada halaman
yang berbeda
- Loc. cit digunakan untuk menyatakan sumber yang sama, yang telah disebut
sebelumnya dan menunjuk kepada halaman yang sama
Contoh:
- Nata Suhana, Proses Pembuatan Peta, CV. Sinar Solo, Surakarta, 2012, hal 70
- Ibid., hal. 88
- Emil Salim, Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan,
Yayasan Idayu, Jakarta, 1990, hal. 78
- Sarsito Hendro, Teori-Teori Pemetaan, CV. Sinar Solo, Surakarta, 2012, hal.
62
- Emil Salim, op. Cit., hal. 80
- Sarsito Hndro, loc. cit.
2) Kutipan tanpa catatan kaki
Tidak selalu kutipan dalam karya tulis menuntut adanya catatan kaki pada halaman di
tempat kutipan itu, akan tetapi, pada akhir kutipan disertakan keterangan: nama
pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip. Contoh: Pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha manusia dalam memanusiakan manusia. ( Haryanto,
2012:12) Artinya pernyataan tersebut dikutip dari Haryanto yang diterbitkan tahun
2012 pada halaman 12. Nama buku dan penerbit dicantumkan pada akhir bab tulisan,
tidak dibuat catatan kaki. Cara ini lebih praktis.
3. Publikasi penelitian geografi dalam bentuk makalah
a. Isi dan sistematika makalah geografi
Setiap makalah harus diberi judul. Judul makalah hendaknya singkat, namun jelas
mencerminkan isi yang terkandung di dalamnya. Judul yang jelas adalah judul yang
mengacu pada permasalahan. Isi keseluruhan makalah terdiri atas pendahuluan,
permasalahan, pembahasan masalah, kesimpulan dan saran.
b. Prosedur penyusunan makalah
1) Menentukan tema, permasalahan, dan judul makalah
2) Identifikasi pembahasan
3) Rancangan kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai