Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

SISTIM DIGITALISASI PELAYANAN ADMINISTRASI


PUBLIK TERPADU KECAMATAN MAKALE
KABUPATEN TANA TORAJA

DISUSUN OLEH :

ABIGAEL N. MISALAYUK
NDH . ……

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA) ANGKATAN


VII LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2023

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Salah satu latar belakang dilaksanakannya Reformasi Birokrasi adalah kualitas
pelayanan publik yang belum memenuhi harapan masyarakat, dalam arti tingkat kepuasan
masyarakat masih rendah, ditandai masih banyaknya keluhan-keluhan terhadap
penyelenggara pelayanan publik, baik yang berkaitan dengan prosedur pelayanan yang masih
terkesan berbelit-belit, kelambatan dalam pengurusan, biaya yang tidak terjangkau maupun
sikap petugas pelayanan yang tidak mencerminkan sikap sebagai abdi masyarakat.
Dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara
tegas telah diamanatkan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat akan ditempuh
melalui 3 jalur, yakni : peningkatan pelayanan publik, peningkatan peran serta dan
pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing. Maka nampak bahwa pelayanan
publik mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu tugas umum pemerintah
disamping regulasi dan pemberdayaan.
Menyadari hal itu Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (selanjutnya dalam penulisan ini disingkat PATEN), yang kemudian
ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 238 – 270 tentang Petunjuk
Teknis Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.
PATEN merupakan penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan yang proses
pengelolaannya mulai dari permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam
satu tempat. Satu tempat disini berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan.
Masyarakat akan mempunyai tuntutan yang lebih untuk mendapatkan pelayanan
yang optimal demi kepuasan pelayanan yang diterima dari penyelenggara. Dibuktikan dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun Bab 1 pasal 1 ayat 7 tentang standar pelayanan merupakan
tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan, dan acuan
penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Untuk itu,
demi mewujudkan tuntutan dari masyarakat dalam pelayanan maka pemerintah akan
mengupayakan beberapa hal untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan dengan

2
memunculkan suatu kebijakan. Kebijakan itu sendiri memiliki suatu pengaruh karena dengan
adanya kebijakan dapat meminimalisir adanya suatu kesalahan berkaitan dengan kebijakan
yang dibuat.
Secara tradisional, reformasi administrasi diidentikkan dengan usaha untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Reformasi administrasi dapat dimulai dari
daerah yang kualitas pelayanannya berada dibawah kualitas pelayanan dikota. Dalam hal ini
dapat dimulai dari kecamatan, karena masyarakat ingin agar kecamatan mempunyai fungsi
sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat sebab penyelenggara berupaya mengutamakan
kepuasaan pelayanan untuk rakyat. Masalah nyata seperti proses pelayanan Umum, terutama
pengurusan serta pengantar untuk perijinan usaha perdagangan, mendirikan
bangunan/legalisasi pembuatan, permohonan surat keterangan kematian, permohonan surat
tidak mampu, permohonan izin nikah, dirasakan masih berbelit dan tak terkendali secara
optimal.
Hal yang mendasari terkait dengan peningkatan pelayanan dikecamatan diperkuat
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 tentang kecamatan yang menjadi acuan
meningkatkan kontribusi dari camat dan aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugasnya
secara optimal. Terbitnya peraturan ini menjelaskan bahwa kecamatan mempunyai arti
penting dalam pemerintahan daerah dan penyelenggaraan otonomi. Pemerintah diharapkan
dapat melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks ini, inovasi di
maksudkan sebagai upaya Dalam meningkatkan pelayanan publik yang diberikan melalui
pendekatan, metode, atau alat baru dalam pelayanan publik. Karna itu pada kesempatan ini,
dalam aksi perubahan yang dirancang, Penulis mencoba menerapkan gagasan inovatif yaitu
“Sistim Digitalisasi Pelayanan Administrasi Publik Terpadu Kecamatan Makale”.

1.2. Area Dan Fokus Aksi Perubahan.


Adapun area dan fokus perubahan dalam rencana aksi perubahan ini mengarah pada
perbaikan tugas pokok dan fungsi Kecamatan yang pada tugas penyelenggaran tugas
pemerintahan. Fokus aksi perubahan yaitu Penerapan Sistim Digitalisasi Pelayanan
Administrasi terpadu di Kecamatan Makale

1.3. Tujuan Aksi Perubahan.


Tujuan dari Aksi Perubahan ini Yaitu:
1.3.1. Tujuan Jangka Pendek
 Tersedianya jumlah pelayanan terpadu di kecamatan Makale;

3
 Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan di Kecamatan Makale;
1.3.2. Tujuan Jangka Menengah.
 Meningkatnya kinerja aparatur dan pemahaman tentang Pelayanan Terpadu ini;
 Terbentuknya Profil Kecamatan Makale sebagai kecamatan percontohan yang
menerapkan sistem digitalisasi pelayanan Administrasi terpadu di Kabupaten
Tana Toraja;
 Meningkatnya pelayanan publik yang sesuai harapan dan cita cita awal yakni
Pelayanan adminitrasi Terpadu;
1.3.3. Tujuan Jangka Panjang.
 Kecamatan di Tana Toraja dapat menerapkan sistem pelayanan terpadu ini
sehingga masyarakat tidak mengeluh lagi terhadap kualitas dan kuantitas
pelayanan yang ada di setiap daerah;

 Meningkatnya kepuasan pimpinan daerah, dan terutama kepuasan


public/masyarakat akan pelayanan yang telah diberikan

1.4. Manfaat Aksi Perubahan

1.4.1. Bagi Reformer.


 Sebagai persyaratan untuk mendapatkan sertifikat kelulusan Pendidikan
Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2023 pada
Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan;
 Sebagai pengalaman membangun kemampuan berkomunikasi dalam
mempengaruhi stakeholder;
 Sebagai pola kerja yang terukur dalam memudahkan pencapaian tujuan
dan sasaran sesuai dengan tugas;
 Sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja staf Lingkup Kantor
Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja.
1.4.2. Bagi Organisasi.
 Terselesaikannya Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kecamatan Makale;
 Akan memberikan semangat bagi staf untuk lebih meningkatkan kualitas
SDM;
 Sebagai Kecamatan percontohan buat kecamatan kecamatan yang di Tana
Toraja;

4
1.4.3. Bagi Stakeholder.
 Sebagai media bagi pimpinan dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan
kontrol terhadap bawahan;
 Meningkatkan kepuasan publik/masyarakat yang terlayani dengan baik
sesuai waktu yang disediakan;

5
1.5. Waktu Dan Jadwal Aksi Perubahan.
Adapun Waktu dan Jadwal Rencana Aksi perubahan direncanakan akan
dilaksanakan selama …. (………….) hari terhitung mulai tanggal ………….. 2023
sampai dengan ………….. 2023, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 01
Jadwal Aksi Perubahan
WAKTU PELAKSANAAN

BULAN / MINGGU
NO URAIAN
April Mei Juni
II II III I II III IV I
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

6
1.6. Adopsi Dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan.

Anda mungkin juga menyukai