Anda di halaman 1dari 45

ANALISIS

KATION
- Kelompok 1-
Anggota Kelompok
Sirly Marliah Saputri - 004
Muhamad Ferdian - 010
Tiyon Widjaja - 013
Salwa Nisrina Cahyadi - 026
Kharazi Farand Vitonova - 048
Cut Laila Nur Shabrina - 049
Dasar Teori
Identifikasi kation merupakan metode untuk mengetahui
kation yang terdapat dalam senyawa. Identifikasi kation
bertujuan untuk menganalisis adanya ion dalam sampel.
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Analisis kation ini
meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa dan
pemanasan).

Setiap kelompok kation diuji menggunakan reagen yang


spesifik untuk kelompok tersebut. Hasil dari langkah-langkah
analisis ini memberikan informasi yang lebih rinci tentang
kandungan kation dan anion dalam sampel. Kation golongan
1 membentuk endapan dengan asam klorida encer,
sementara kation golongan 2 mengendap dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan 3
tidak bereaksi dengan reagen sebelumnya, dan kation
golongan 4 dan 5 juga memiliki respons yang berbeda
terhadap reagensia golongan.
ANALISIS KATION GOLONGAN 1
Pb2+
- Pb(CH3COO)2 + HCl → PbCl2(S)+ 2CH3COOH (endapan putih)
- PbCl2(s) + 2NH4OH → Pb(OH)2(s) + 2NH4 + 2Cl (endapan)
-PbCl2 larut pada suhu 100 derajat celcius

Ag+
-AgNO3 + HCl → AgCl (S) + HNO3 (endapan)
- AgCl (S) + 2NH3→ Ag(NH3)2 (s) + Cl2 (larut)
Larutan amonia encer melarutkan endapan sehingga terbentuk kompleks diaminargentat
- Dalam air panas tidak berubah: endapan Ag(NH3)2
NH4OH
-Pb(CH3COO)2 + NH4OH →
Pb(OH2) (S)+ CH3COONH4
-AgNO3 + NH4OH -> AgOH + NH4NO3
Seharusnya pada AqNO3 terbentuk endapan perak oksida
berwarna coklat

NaOH
Pb2+
Dalam jumlah sedikit
Pb(CH3COO)2 + NaOH → Pb(OH2) (S)+ CH3COONa4 (endapan)
Dalam jumlah berlebih --> larut
Ag+
Dalam jumlah sedikit
2AgNO3 + 2NaOH → Ag2O (s) + H2O + 2NaNO3 (endapan coklat)
Dalam jumlah berlebih --> tidak berubah
KI
Pb2+
Dalam jumlah sedikit
Pb(CH3COO)2 + 2KI → PbI2 (s) + 2KCH3COO (endapan kuning)
Dalam jumlah berlebih --> kelebihan larutan reagen seharusnya
akan melarutkan endapan dan terbentuk ion tetraidioplumbat

Ag+
Dalam jumlah sedikit
AgNO3 + KI → AgI (s) + KNO3 (endapan kuning)
Dalam jumlah berlebih --> tidak berubah
Pb2+
+K2CrO4
Pb(CH3COO)2 + K2CrO4 → PbCrO4 (s) + 2KCH3COO (endapan kuning)
+NH3
tidak berubah

Ag+
+K2CrO4
AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 (s) + 2KNO3 (endapan merah)
+NH3
larut
Analisis Kation Golongan II
Analisis Kation Golongan II
Analisis Kation Golongan II
Analisis Kation Golongan II
Pembahasan Gol. II
CuSO4 + 2NaOH -> Cu(OH)2 + Na2SO4, menghasilkan warna biru muda

CuSO4 + 2NH4OH -> Cu(OH)2 + (NH4)2SO4, menghasilkan warna biru tua

CuSO4 + KI -> CuI2 + K2SO4, menghasilkan kuning jerami

CuI2 + Na2S2O3 -> CuS2O3 + 2NaI, menghasilkan putih susu

CuSO4 + K4Fe(CN)6 -> CuFe(CN)6 + K2SO4, menghasilkan warna kuning


kecoklatan

CuSO4 + Fe -> FeSO4 + Cu, menghasilkan karat dan endapan merah


ANALISIS KATION GOLONGAN III
Al dan Zn
Hasil
Ketika Zn²⁺ dan Al³⁺ direaksikan dengan NaOH , menghasilkan
larutan yang berwarna putih dengan endapan.

Setelah ditambahkan NaOH berlebih

Sementara itu, ketika Zn²⁺ dan Al³⁺ direaksikan dengan alizarin S,


dihasilkan warna ungu. Selanjutnya, ketika larutan tersebut
ditambahkan CH₃COOH menghasilkan warna orange bening
untuk Al³⁺ dan kuning bening untuk Zn²⁺
Hasil
Kemudian, ketika Zn²⁺ dan Al³⁺ direaksikan dengan NH³⁺ sedikit
menghasilkan warna putih dengan endapan putih juga.
Begitupula ketika ditambahkan dengan NH³⁺ berlebih

Ketika Zn²⁺ dan Al³⁺ direaksikan dengan K₄Fe(CN)₆ menghasilkan


warna kuning bening tanpa endapan untuk Al³⁺ dan kuning keruh
dengan endapan untuk Zn²⁺

ketika Zn²⁺ dan Al³⁺ direaksikan dengan CH₃COONa menghasilkan


warna putih bening. Setelah didihkan, akan menghasilkan warna
putih bening dengan endapan.
Fe2+ dan Fe 3+
Analisis Kation Golongan III
Hasil
Ketika Fe²⁺ dan Fe³⁺ direaksikan dengan NaOH sedikit
menghasilkan perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi
hijau keruh dengan sedikit endapan untuk Fe²⁺ dan perubahan
warna dari kuning muda menjadi kuning untuk Fe³⁺.

Kemudian, ketika Fe²⁺ dan Fe³⁺ direaksikan dengan NaOH berlebih


menghasilkan warna hijau dengan endapan untuk Fe²⁺ dan
kuning dengan endapan untuk Fe³⁺

Ketika Fe²⁺ dan Fe³⁺ direaksikan dengan NH₄OH sedikit


menghasilkan warna hijau kotor dengan endapan untuk Fe²⁺ dan
coklat endapan kuning untuk Fe³⁺. Kemudian, ketika
ditambahkan dengan NH₄OH tidak menghasilkan perubahan
apapun.
Hasil
Ketika Fe²⁺ dan Fe³⁺ direaksikan dengan K₄Fe(CN)₆ menghasilkan
warna biru tua gelap untuk Fe²⁺ dan coklat tua untuk Fe³⁺

Ketika Fe²⁺ dan Fe³⁺ direaksikan dengan CH₃COOHNa


menghasilkan warna putih bening begitupun ketika dididihkan.
Analisis Kation
Golongan IV
Hasil

Sampel dengan penambahan H2SO4 encer


BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 ↓ (putih) + 2 HCl
+1 ml HCL, dipanaskan : 𝐵𝑎𝑆𝑂4 + 2HCl → 𝐵𝑎𝐶𝑙2 + 𝐻2𝑆𝑂4

CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 ↓ (putih) + 2 HCl


+1 ml HCL, dipanaskan : 𝐶𝑎𝑆𝑂4 +2HCl → 𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝐻2𝑆𝑂4
Hasil

Ion Ba2+
BaCl2 + K2CrO4→ BaCrO4 ↓
(kuning) + 2 KCl

𝐵𝑎𝐶𝑟𝑂4 + 𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂𝐻 Ba(𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂) +𝐻2𝐶𝑟𝑂4

Ion Ca2+
CaCl2 + (NH4)2C2O4 →
Ca(COO)2 ↓(putih) + 2 NH4Cl
CaCl2 + K4Fe(CN)6 →
Ca K2 [Fe(CN)6] ↓(putih) + 2 KCl
Analisis Kation
Golongan V
Hasil
1. Mg 2+
Penambahan NH4OH
MgSO4 + 2 NH4OH → Mg(OH)2 + (NH4)2SO4
Berdasarkan reaksi tersebut, sampel mengalami pengendapan
berupa endapan putih dari bentuk magnesium hidroksida
Mg(OH)2

Penambahan Na2HPO4, NH4OH, dan CH3COOH


Penambahan NH4OH dan Na2HPO4 pada ion Mg2+, yang
menghasilkan endapan berwarna putih. Selanjutnya Mg2+
ditambahkan dengan asam asetat (CH3COOH) menunjukkan
larutan sampel yang jernih.
Hasil
2. NH4 +
Penambahan NaOH dan kertas lakmus
Terbentuk gas amonia dengan reaksi :
NH4+ + OH- → NH3(g) + H2O
Warna kertas lakmus biru karena bersifat basa

Penambahan NaOH dan HCl pekat pada pengaduk


jika suatu batang kaca yang dibasahi dengan HCl pekat, lalu
dicelupkan ke tabung bereaksi berisi gas amonia, akan terbentuk
asap putih.
Reaksi :
NH4+ + OH- → NH3(g) + H2O
NH3(g) + HCl→ NH4Cl
Kesimpulan
Kation digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat kation
terhadap reagen yang berbeda. Reagen golongan dapat digunakan untuk
menentukan gugus kationik atau anionik secara sistematis dan juga dapat
digunakan untuk memisahkan gugus-gugus tersebut. Kation golongan 1
membentuk endapan dengan asam klorida encer. Kation golongan 2 tidak
bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan 3 tidak bereaksi
dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer. Kation golongan 4 kation golongan ini tidak bereaksi
dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation golongan 5 tidak bereaksi dengan
reagensia golongan sebelumnya. Masing masing bahan memiliki mekanisme
reaksi tersendiri. Setiap bahan yang bereaksi dengan reagen tertentu akan
menimbulkan perubahan warna dan endapan. Perubahan warna dan endapan
menjadi parameter dalam menentukan analisis.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai