Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
• Hampir seluruh pekerjaan sipil dan tambang yang meliputi
bidang konstruksi, transportasi dan keairan berhubungan dengan
perilaku tanah.
• Tanah digunakan sebagai bahan konstruksi atau sebagai tempat
diletakannya struktur.
• Pondasi adalah suatu pekerjaan desain khusus yang berkaitan
dengan perilaku tanah.
• Dari segi ekonomi, tanah merupakan bahan konstruksi yang
tersedia langsung di lapangan pada tempat pembangunan.
• Semua struktur yang berada di atas tanah akan didukung oleh
tanah.
• Perlu suatu studi mekanika tanah dan berbagai prosedur
pengujian standar yang telah tersedia untuk menentukan sifat
(karakteristik) dan perilaku tanah.
1.2 TUJUAN

Menerangkan hal-hal sebagai berikut :


• Istilah-istilah dalam mekanika tanah.
• Sifat-sifat fisis, indeks dan teknis dari tanah
dan beberapa metode pengukurannya.
• Klasifikasi tanah dalam beberapa sistem
yang digunakan.
• Metode untuk menentukan sesuainya tanah
untuk beberapa jenis konstruksi.
II. SIFAT-SIFAT TANAH
2.1 Komposisi Tanah dan Istilah
Tanah adalah campuran Partikel-partikel yang terdiri
dari salah satu atau seluruh dari kerikil (gravel), pasir
(sand), lanau (silt), lempung (clay).
NO NAMA UKURAN (mm)
1 Berangkal (boulders) 250 - 300
2 Kerakal (cobbles) 150 - 250
2 Kerikil (gravel) 5 - 150
3 Pasir (sand) 0.074 - 5
4 Lanau (silt) 0.0002 – 0.074
5 Lempung (clay) < 0.0002
• Pada umumnya tanah digolongkan sebagai berikut:
o Tanah berkohesi atau berbutir halus
- sudut geseknya nol (f = 0)
- hanya memiliki nilai kohesi (c)
contoh : lempung / clay
o Tanah tidak berkohesi atau berbutir kasar
- hanya memiliki sudut gesek (f)
- nilai kohesinya nol (c = 0)
contoh : pasir atau kerikil / sand
o Tanah berkohesi atau berbutir kasar
- memiliki sudut gesek (f)
- memiliki nilai kohesi (c)
contoh : lanau / silt
2.2 Definisi Dasar dan Hubungan Berat-Volume

Va UDARA Wa=0

Vv

Vw AIR Ww

V
W

Vs TANAH Ws

GAMBAR HUBUNGAN VOLUME DAN BERAT TANAH


• Berat isi tanah (unit weight or density), γ = W/V.
Perbandingan antara berat tanah seluruhnya dengan isi tanah
seluruhnya.
Nilai : 1.60 – 2.00 gr/cm3
• Berat isi air (unit weight or water), γw = Ww/Vw
Perbandingan antara berat air dengan isi air.
Nilai : 1 gr/cm3
• Berat isi kering (dry density), γd = Ws/V
Perbandingan antara berat butir dengan isi tanah seluruhnya.
Nilai : 0.60 – 2.40 gr/cm3
• Berat isi jenuh (saturated density), γsat = (Ws + Vv γw)/V.
• Kadar air (water content or moisture), w = Ww/Ws x 100%
Perbandingan antara berat air dengan butir tanah.
Nilai : 0% - 200%
• Angka pori (void ratio), e = Vv/Vs x 100%
Perbandingan antara isi pori dengan isi butir tanah.
Nilai : 0.30 – 3.00
• Porositas (porosity), n = Vv/V x 100%
Perbandingan antara isi pori dengan isi tanah seluruhnya.
Nilai : 0% - 100%
• Berat jenis (specific gravity), Gs = Ws/(Vs x γw)
Perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air
Nilai : 2.40 – 2.80
• Derajat kejenuhan (degree of saturation), Sr = Vw/Vv x 100
Perbandingan antara isi air pori dengan isi pori.
Nilai : 0% - 100%
CONTOH
Diketahui tanah basah seberat 1870 gr dipadatkan
kedalam suatu cetakan (mold) yang mempunyai volume
1000 cm3. Tanah dimasukan kedalam oven dan dikeringkan
sampai mencapai berat konstan sebesar 1677 gr.
Berat jenis Gs diasumsikan 2.66.
Ditanyakan :
a. Berat isi tanah
b. Berat isi kering
c. Kadar air
d. Porositas
e. Derajat kejenuhan

Anda mungkin juga menyukai