Anda di halaman 1dari 16

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Psikologi Umum

Oleh:

1. Ikman Baktarudin : 22010016

2. Nur Asisah : 22010018

3. Husnul Falah : 22010014

4. Muhammad Roihan : 22010017

Dosen Pengampu:
Drs. Mukhlis, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan nikmat
yang tiada satu manusiapun yang sanggup menghitungnya. Sehingga dengan
kenikmatan itu kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan sebaik mungkin.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat serta umat Islam dari segala penjuru dunia.
Rahmat Allah SWT memudahkan penulis menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini diselesaikan dengan jerih payah dan
kesungguhan penulis, guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum dan
ingin berbagi ilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada kedua
orang tua, dengan kesungguhan yang ikhlas, memberikan perjuangan yang
bermandikan keringat serta doa-doa yang tiada putusnya, sehingga penulis sampai
pada titik ini. Terimakasih kepada dosen pengampu, semangat yang tak pernah
dingin selalu diberikan kepada kami dengan penuh keikhlasan, khususnya nasehat
dan ilmu pengetahuan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang selalu turut
mendukung segala niat yang baik dari penulis. Semoga keikhlasan yang kita
lakukan selalu disertai ridha-Nya Allah SWT Amin.
Akhir kata, Kepada Allah SWT penulis memohon ampun, karena
penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Semoga kiranya, makalah
ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Panyabungan, 2 Oktober 2023


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Belajar..............................................................................................2
B. Teori Pembelajaran....................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan, karena saling
membutuhkan. Tanpa adanya pembelajaran maka belajar akan tidak terkontrol,
begitu juga sebaliknya. Karena belajar adalah proses memberikan dan
menerima ilmu pengetahuan dan pembelajaranlah yang mengatur
keberlangsungan belajar itu.
Belajar mengarah pada apa yang harus dilakukan siswa sebagai penerima
pelajaran. Sedangkan pembelajaran mengarah kepada gurunya yang sebagai
pembagi ilmu pengetahuan. Maka dengan itu hubungan keduanya harus baik,
sejalan dengan itu juga harus mengetahui cara-cara dalam menciptakan susana
belajar, menyesuaikan kondisi siwa, hal ini ditujukan kepada guru.
Demi menciptakan suasana yang terkendali dalam proses belajar mengajar
sesuai yang diharapkan, pemakalah berbagi pengetahuan dengan mengangkat
judul Belajar dan Pembelajaran, yang di dalamnya ada berisi penjelasan-
penjelasan yang sederhana agar mudah dipahami.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penjelasan Teori Belajar!
2. Bagaimana Penjelasan Teori Pembelajaran!
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Memahami Penjelasan dari Teori Belajar.
2. Untuk Memahami Penjelasan dari Teori Pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Belajar
1. Pengertian belajar
Suatu proses perubahan kepribadian seseorang, maksudnya dalam
peningkatan kualitas perilaku, pengetahuan, keterampilan, daya pikir,
pemahaman, sikap dan berbagai kemampuan lainnya. Sejalan pengertian
sebelumnya, belajar juga merupakan sesuatu yang berproses dan
merupakan unsur-unsur yang bersifat umum dalam masing-masing
tingkatan pendidikan. Berikut beberapa pendapat ahli terhadap
pengertian belajar:
a. M. Sobry Sutikno
Belajar sama dengan pengertian sebelumnya, tujuan utama
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan tingkah laku manusia
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif dan berbagai
kemampuan lainya.
b. W.S. Winkel
Bukunya berjudul Psikologi Pengajaran. Belajar adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif.
c. Skinner
Belajar adalah suatu proses beradaptasi atau penyelesaian tingkah
laku yang berlaku untuk kemajuan.
d. Tursan Hakim
Belajar suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia
yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti: peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan
lainnya.

2
e. Hilgard dan Bower
Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap
suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
prosedur latihan. Perubahan itu sendiri berangsur-angsur dimulai
dari sesuatu yang tidak dikenalnya, untuk dikuasi atau dimilikinya
dan dipergunakannya sampai pada suatu saat adanya perubahan yang
menjalani proses belajar itu.
Beberapa paparan diatas, pemakalah menarik kesimpulan bahwa
belajar adalah proses peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya
pikir dan berbagai kemampuan fositif lainnya.
2. Teori-teori belajar
Beberapa teori belajar berikut:
a. Teori belajar behaviourisme
Belajar adalah tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara
rangsangan dan tanggapan. Dapat dikatakan, bahwa belajar adalah
bentuk perubahan yang dialami peserta didik terkait tentang
kemampuannya untuk bersikap dengan cara baru sebagai hasil yang
diperoleh melalui interaksi antara sanggahan dan tanggapan. Teori ini
dua tokoh mengatakan:
1) Thorndike
Belajar adalah proses interaksi yang terjadi antara sanggahan dan
respon. Hal ini dapat mewujudkan nyata dan mampu untuk diamati
atau tidak.
2) Watson
Belajar adalah proses interaksi antara sanggahan dan respon. Akan
tetapi harus berbentuk tingkah laku yang dapat diukur dan diamati.
Terjadi perubahan-perubahan mental dalam individu melalui proses
belajar, akan tetapi hal demikian menjadi faktor yangt tidak perlu
untuk dipertimbangkan.

3
b. Teori kognitif
Teori ini memandang kegiatan belajar bukan hanya sanggahan dan
respon saja. Akan tetapi, juga melibatkan mental perorangan yang
sedang belajar. Pelajar lebih fokus perubahan pada proses mental dan
struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia.
Berikut beberapa prinsip dalam teori ini:
1) Pembelajar harus aktif dalam memahami pengalaman.
2) Pemahaman bahwa individu mengembangkan sesuatu tergantung
pada yang diketahui.
3) Belajar membangun pemahaman daripada sekedar coretan.
4) Belajar merupakan perubahan dalam struktur mental seseorang.
c. Teori Humanistik
Teori ini mendorong seseorang untuk menghadirkan dan
mengembangkan keingintahuan menyelidiki dunia, maju, kreatif,
adanya keinginan dalam menghormati orang tua, guru, teman-teman,
memperbaiki kegagalan, memperoleh rasa aman dan menekankan
pentingnya sikap saling menghargai tidak berprasangka dalam individu
dalam menyelesaikan persoalan hidupnya.
d. Teori Kontruktivistik
Teori ini lebih menekankan kepada kebebasan dalam menggali
pengetahuan dan upaya dalam menyusun pengalaman.1
3. Ciri-ciri belajar
Proses belajar dikenali dari beberapa karakteristik, mengacu kepada
beberapa penjelasan di atas, berikut ini:
a. Terjadi perubahan tingkah laku, dapat diamati atau tidak.
b. Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap
atau permanen.
c. Umumnya, membutuhkan waktu yang lama, dimana hasilnya adalah
tingkah laku secara perorangan.

1
Fatma Indriani, Psikologi Umum. (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,
2022), hal. 47-53

4
d. Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam belajar
adalah karena adanya kondisi mental, proses pertumbuhan,
kematangan, hal gaib, mukjizat, penyakit dan kerusakan fisik.
e. Dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan, dimana
tingkah laku seseorang dapat berubah karena lingkungannya.2
4. Jenis-jenis belajar
Berikut beberapa jenis belajar:
a. Belajar rasional, proses belajar menggunakan kemampuan berfikfir
sesuai akal sehat untuk menyelesaikan masalah.
b. Belajar abstrak, proses belajar menggunakan berbagai cara berfikir
abstrak untuk memecahkan masalah yang tidak nyata.
c. Belajar keterampilan, proses belajar menggunakan kemampuan
gerak motorik dengan otot dan urat syaraf untuk menguasai
keterampilan jasmani tertentu.
d. Belajar sosial, belajar memahami berbagai masalah sosial.
contohnya: masalah keluarga, persahabatan, organisasi dan bebagai
masalah lainnya yang berhubungan dengan masyarakat.
e. Belajar kebiasaan, proses pembentukan atau perbaikan kebiasaan ke
arah yang lebih baik agar invidu memiliki sikap dan kebiasaan
dengan kebutuhan (kontekstual).
f. Belajar pemecahan masalah, belajar berfikir sistematis, teratur, teliti
atau menggunakan berbagai cara dalam menyelesaikan masalah.
g. Belajar apresiasi, belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti
atau nilai suatu objek sehingga dapat menghargai berbagai objek
tertentu.
h. Belajar pengetahuan, proses belajar berbagai pengetahuan baru
secara terencana untuk menguasai materi pelajaran melalui
percobaan dan penyelidikan.
5. Tujuan belajar
Sadirman mengatakan ada tiga tujuan belajar, yaitu:
a. Untuk memperoleh pengetahuan
2
Adhar Djamaluddin dan Wardana, Belajar dan Pembelajaran, Cet 1. (Parepare: CV.
Kaaffah Learning Center, 2019), hal. 6-13

5
Bisa ditandai dengan meningkatnya kemampuan berfikir
seseorang. Selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar akan
membuat kemampuan berpikir seseorang yang menjadi lebih baik.
Pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berfikir
seseorang, begitu juga sebaliknya kemampuan berfikir akan
berkembang melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari. Bahasa lain,
pengetahuan dan kemapuan berfikir merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan.
b. Menanam konsep dan keterampilan
Keterampilan dimiliki setiap orang adalah melalui proses
belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan,
keterampilan jasmani dan rohani. Keterampilan jasmani kemampuan
individu dalam gerakan yang dapat diamati.
Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara
berpikir dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau membuat
suatu konsep.
Keterampilan rohani miring ke lokasi, karena bersifat abstrak.
Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir,
dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau membuat suatu
konsep.
c. Membentuk sikap
Pembentukan bersikap mental peserta didik akan sangat
berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan
kesadaran di dalam dirinya. Proses menumbuhkan sikap mental,
perilaku dan pribadi anak didik, seseorang guru harus melakukan
pendekatan yang bijak dan hati-hati. Guru harus bisa menjadi contoh
bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan
motivasi dan mengarahkan berpikir.
Ciri-ciri belajar, adanya perubahan yang terjadi secara sadar,
tingkah laku seseorang menjadi lebih baik dan sifatnya menetap
sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.

6
B. Teori Pembelajaran
1. Pengertian pembelajaran
Pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur, mengelompokkan
lingkungan peserta didik, sehingga terciptanya dorongan peserta didik
dalam belajar. Kemudian dalam arti lain, sebagai proses memberikan
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam belajar. Bertolak
belakang jika peran guru sebagai pembimbing dari banyaknya peserta
didik yang bermasalah.
Proses pembelajaran di dalamnya terdapat banyak perbedaan,
contohnya peserta didik dengan cepat memahami materi pelajaran,
sebagian dari peserta didik kurang cepat dalam memahami yang diajarkan
dan ada pula yang sedang cara memahaminya. Perbedaan seperti inilah
yang memancing seorang tenaga pendidik harus menciptakan strategi yang
berbeda sesuai situasi kelas, disesuaikan cara belajar dengan peserta didik
khususnya dalam memahami pelajaran dan bagaimana saja situasi yang
dibutuhkan untuk memancing daya minat siswa agar lebih nyaman dan
bersemangat lagi, karena semangat adalah salah-satu cara yang sangat
bernilai tinggi dalam memahami sesuatu. Sejalan dengan penjelasan di
atas, hakikat belajar adalah perubahan, maka hakikat pembelajaran adalah
pengaturan atau permainan dalam belajar.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menetapkan, pembelajaran adalah proses
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang
berlangsung dalam suatu lingkungan belajar.3
Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang
mengikutkan komponen-komponen utama, yakni peserta didik, tenaga
pendidik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
belajar, maka yang dikatan dengan proses pembelajaran itu adalah sistem
yang mengikutkan suatu komponen yang saling berhubungan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Pendapat ini diambil dari segi
Nasionalnya.
3
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, hal. 6

7
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah
proses cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Berikut
beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli:
a. Menurut Trianto
Pembelajaran adalah aspek kegiatan yang tergabung, saling
berhubungan dan tidak dapat dijelaskan semuanya. Artiannya juga
sebagai produk interaksi yang terus-menerus antara pengembangan
dan pengalaman hidup, hal ini adalah pendapat secara sederhana.
Trianto juga mengatakan pembelajaran sebagai usaha sadar dari
seorang guru membelajarkan peserta didiknya agar tujuan dapat
dicapai.
b. Menurut Sagala
Pembelajaran merupakan membelajarkan peserta didik
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, penentu utama
keberhasilan pendidikan. kemudian merupakan komunikasi dua arah.
Mengajarkan dilakukan oleh tenaga pendidik dan belajar dilakukan
oleh peserta didik.
c. Menurut Sudjana, Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan
dengan sengaja oleh tenaga pendidik yang dapat menyebabkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar.
Beberapa pendapat yang telah di tuliskan, pemakalah
menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha yang mengatur dengan
sadar dilakukan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, guna
tercapainya hasil yang diharapkan.
2. Model-model pembelajaran
a. Pembelajaran secara langsung
Departemen Pendidikan Nasional mengatakan, pembelajaran
secara langsung sebagai model pembelajaran, guru memberikan
informasi atau keterampilan secara langsung kepada peserta didik,
mengarah pada tujuan dan disusun oleh tenaga pendidik.4

4
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Nomor 103 tahun 2014, hal. 2

8
Menurut Killen dalam Departemen Pendidikan Nasional,
pembelajaran langsung mengarah kepada teknik pembelajaran atau
pemindahan pengetahuan guru kepada siswa secara langsung,
contohnya melalui ceramah, demonstrasi dan tanya jawab yang
mengikutkan seluruh kelas. Pendekatan ini berpusat kepada guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran yang tersusun, mengarahkan
kegiatan peserta didik dan mempertahankan fokus pencapaian.
b. Pembelajaran berbasis masalah
Trianto berpendapat, model pembelajaran ini dipakai, karena
ditinjau dari segi umumnya berdasarkan masalah yang terdiri dari
menyiapkan kepada siswa situasi masalah yang nyata. Maknanya, agar
dapat memberikan kemudahan kepada mereka dalam melakukan
penyelidikan dan menyelasaikan masalah.
Pengajaran berdasarkan masalah, merupakan pendekatan yang
tepat untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Cara seperti ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah ada dalam
dirinya, menyusun pengetahuan yang mereka tentang dunia sosial dan
sekitarnya. Pengetahuan ini baik untuk mengembangkan pengetahuan
dasar.
Arends mengatakan, pengajaran berdasarkan masalah merupakan
suatu pendekatan pembelajaran, dimana siswa mengerjakan
permasalahan yang nyata dengan tujuan untuk menyusun pengetahuan
mereka, mengembangkan pemecahan masalah dan keterampilan
berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya
diri. Selanjutnya, Berikut penjelasan langkah-langkah model
pembelajaran berbasih masalah:
1) Posisi siswa terhadap masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan bahan yang
dibutuhkan, bercerita untuk menghadirkan masalah dan meotivasi
siswa untuk ikut serta dalam pemecahan masalah.
2) Membuat kelompok siswa untuk belajar

9
Guru membantu siswa mendefenisikan dan membuat kelompok
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3) Membimbing penyelidikan individu ataupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan percobaan, guna mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
4) Mengembangkan dan menyiapkan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti: laporan, video dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
5) Memeriksa dan menilai proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan penilaian terhadap
pemeriksaan mereka dan proses-proses yang siwa gunakan.5
c. Model pembelajaran kontekstual
Mulyasa mengungkapkan, model ini adalah konsep pembelajaran
dengan usaha menekankan pada hubungan antara materi pembelajaran
dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu
menghubungkan dan menerapkan kemampuan dalam kehidupan sehari-
hari.
Johnson mengatakan pembelajaran kontekstual adalah suatu proses
pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat arti dalam bahan
pelajaran yang mereka pelajari dengan menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Beberapa pendapat di atas, pemakalah menyimpulkan model
pembelajaran kontekstual adalah usaha menguatkan hubungan dari materi
yang diajarkan dengan kehidupan nyata atau memberi contoh yang asli
agar dapat dipahami siswa dengan cepat.
d. Model pembelajaran idex (mencari pasangan)
Zaini mengatakan, model pembelajaran mencari pasangan adalah
model pembelajaran yang cukup menyenangkan, gunanya untuk
mengulang materi yang sudah diberikan sebelumnya. Materi baru boleh
5
Muhammad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, Cet 1.
(Semarang: Unissula Press, 2013), hal. 16-25

10
diberikan, dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang
diajarkan terlebih dahulu, sehingga siswa ketika masuk kelas sudah
memiliki bekal pengetahuan.6
3. Penggunaan metode pembelajaran
a. Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya.
b. Peserta didik yang berbagai macam tingkat usianya.
c. Situasi yang berbagai macam keadaannya.
d. berbagai fasilitas dan kuantitasnya.
e. Pribadi guru dan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.7
4. Tujuan teori pembelajaran
a. Mengatur strtegi dalam proses belajar mengajar.
b. Agar tenaga pendidik tau terhadap apa yang seharusnya diajarkan dan
menghindari pemberian materi yang tidak nyata.
c. Menguatkan siswa agar tau apa yang harus dipelajari, maksudnya
menghindari mempelajari materi yang tidak nyata.
d. Menentukan cara yang lebih disukai.
e. mengetahui bahan ujian dan membantu pemilihan tes yang terbaik,
gunanya dapat menggambarkan tujuan dari pelaksanaan pembelajaran.8

6
Muhammad Afandi, dkk... hal. 48
7
Afrida Pane dan Muhammad Darwis Dasopang, Belajar dan Pembelajaran,
(Padangsidimpuan, Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, 2017), hal. 345
8
Jurnal Mohammad Asrori, Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi
Pembelajaran. Vol. 5, No. 2 Januari 2013, hal. 181-182

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar dan pembelajaran harus saling mendukung, tidak boleh salah-
satunya tidak berperan, karena belajar adalah proses hubungan yang baik
dalam kelangsungan pelajaran, pembelajaran adalah cara mengatur, bagaimana
belajar yang nyaman, menarik dan mengahasilkan pencapaian yang maksimal
sesuai tujuan pembelajaran.
Memahami teori belajar dan pembelajaran, diharapkan menciptakan
hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik, agar saling mengetahui
suasana dan sarana yang bagaimana yang sama-sama disukai dalam konteks
belajar yang nyaman, sehingga membantu kemudahan dalam pencapaian
tujuan belajar.
B. Saran
Keberlangsungan pembelajaran harus menciptakan hubungan yang baik,
guna terciptanya kenyamanan dalam proses belajar mengajar, menyesuaikan
dengan situasi agar terciptanya tujuan belajar mengajar yang sesungguhnya.
Akhir kata, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan masukan yang
membangun dari para pembaca, guna perbaikan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Adhar Djamaluddin dan Wardana, 2019. Belajar dan Pembelajaran. Parepare:
CV. Kaaffah Center.
Afandi Muhammad, dkk, 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press.
Afrida Pane dan Muhammad Darwis Dasopang, 2017. Belajar dan Pembelajaran.
Padangsidimpuan, Institut Agama Islam Negeri.
Jurnal Asroro, Muhammad, 2013. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup
Strategi Pembelajaran. Vol. 5 No. 2.
Indriani Fatma, 2022. Psikologi Umum. Medan: Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan menengah Nomor 103.
Undang-undang Republik Indonesia, 2003. Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

13

Anda mungkin juga menyukai