Anda di halaman 1dari 21

MANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

(SISTEM SARAF)

DOSEN PENGAMPUH : WULANDARI DEWI SUSILAWATI, S.ST, M.Kes

KELAS : A

KELOMPOK : 5

ANGGOTA :

 JIHAN AFIFAH (91A23043)

 AZMI MULYANI (91A23005)

 ELISYA (91A23015)

 JULIA TRI RAHAYU (91A23040)

 CHANDRA SUTTA (91A23008)

 IMAM AHMAD ALKURTUBI (91A23027)

 KHALIMATUL ULYA (91A23031)

 JOHAN HIDAYAT (91A23030)

PROGRAM STUDI D III FARMASI FAKULTAS


KESEHATANPOLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Sistem syaraf.

Tujuan pokok dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi syarat pada mata kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia dan tujuan umumnya untuk memberikan beberapa informasi
pengetahuan tentang sistem syaraf, selain itu ini juga dapat berfungsi sebagai bahan referensi
pembelajaran perkuliahan khususnya bidang studi Anatomi Fisiologi Manusia.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami
akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki makalah kami di masa mendatang.

Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik
dan di ambil dari karya ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan.

Mataram, 01 Oktober
2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................................5

Latar Belakang....................................................................................................... 5

BAB ll

PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Pengertian ........................................................................................................5

B.Fungsi ................................................................................................................5

C.Struktur Sel Saraf...............................................................................................5

D.Jenis Sel Saraf Berdasarkan Fungsi...................................................................6

E.Susunan Saraf Manusia......................................................................................7

1.Sistem Saraf Pusat............................................................................................7

a) Otak..............................................................................................................7

2.Saraf Tepi (Saraf Perifer)..................................................................................10

1) Sistem Saraf Simpatik...............................................................................12

2) Sistem Saraf Parasimpatik.........................................................................13

BAB lll

PENUTUP..................................................................................................................15

KESIMPULAN..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dansaling berhub
ungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkandan mengontrol inter
aksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuhyang penting ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainn.y, karena pengtiran saraf tersebut maaka
terjalin komunikasi antara berbagai syistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi
sebagi unit harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran,pikiran,
ingatan, bahasa, sensasiden gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan
memberikan respon terhaap suatu rangsangan merpakan hasil kerja integrasi ari system syraf
yg puncaknys dalam bentuk kepribadian dan ingkah laku individu

Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel
neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan (Carlsson dkk, 2000). Sistem
saraf terbagi menjadi dua tipe sel, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron merupakan stuktur
dasar dan unit fungsional pada sistem saraf (Fox, 2004). Sel neuroglia merupakan sel
penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan mampu menjalani
mitosis yang mendukung proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).Proliferasi
diperlukan dalam kondisi kultur untuk mengetahui metabolisme yang terjadi dalam sel seperti
siklus pertumbuhan, respon sel terhadap antioksidandan paparan zat toksik yang
menyebabkan kerusakan pada sel. Kondisi kultur pada dasarnya memerlukan media dengan
komponen pertumbuhan yang lengkap untuk mendukung kelangsungan hidup sel, tetapi
komponen tersebut belum mampu untuk menjaga keseimbangan metabolisme pada sel
terutama dari paparan zat toksik, sehingga diperlukan penyeimbang berupa
antioksidan.Vitamin E (α-tokoferol) merupakan antioksidan yang melindungi membran sel
dari proses oksidasi dan mempunyai kemampuan untuk mengurangi adanya suatu senyawa
yang tidak seimbang dalam sel menjadi metabolit yang seimbang dengan cara memindahkan
hidrogen fenolat yang ada pada atom karbon ke-6 cincin kromanol kepada radikal peroksil
dari asam lemak tak jenuh ganda (Kumala, 1996).

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan, sangat
khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini mengoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan
interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting
ini juga mengatur aktivitas sebagin besar sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu berfungsi
sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf diantara berbagai
system

Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk
suatu berkas (faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.

B. Fungsi

Secara umum sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai fungsi utama yaitu:

 Memelihara fungsi tubuh

 Mengatur kegiatan di dalam tubuh

 Menerima rangsangan eksternal dan internal

 Mengolah rangsangan yang diterima

 Merespon rangsangan yang diterima

5
C. Struktur sel saraf

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan
sel, dendrit, dan akson. Dendrit berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel
saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

1. Badan Sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi
untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan sel.
Badan sel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

2. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke
badan sel.

3. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat
lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin
sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada
yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan
berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

D. Jenis sel saraf berdasarkan fungsi

Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:

1. Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)

6
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum
tulang belakang.

2. Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)

Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.


Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.

3. Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi

Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

 Sel Pendukung ( sel Neuroglia dan sel Schwann )

• Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi, dan sumber nutrisi sel saraf

• pusat pada otak dan medulla spinalis.

Sel Schwann merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron diluar sistem saraf pusat.

Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar sepuluh
banding satu. Ada empat sel neuroglia yang berhasil diindentifikasi yaitu :

a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.
Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron yang halus. Bagian ini juga
membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan neuron, sekaligus
mengadakan pertukaran zat diantara keduanya. Dengan kata lain, membantu neuron
mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk konduksi impuls dan transmisi
sinaptik.

b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya
lebih sedikit dan lebih pendek. Merupakan sel glia yang ertanggung jawab menghasilkan
myelin dalam susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan subtansi lemak
mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung myelin.

7
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran
fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan dianggap berperan
penting dalam proses melawan infeksi.

d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal
medulla spinalis. Merupakan neuroglia yang membatasi system ventrikel sistem saraf
pusat. Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus Coroideus ventrikel otak.

 Selaput Myelin

Merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang menyelimuti akson. Selubung
myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf dan terdapat celah selah yang tidak memiliki
myelin, dinamakan nodus ranvier. Myelin ini berfungsi dalam mempercepat penjalaran
impuls dari transmisi di sepanjang serabut yang tak bermyelin karena impuls berjalan dengan
cara “meloncat” dari nodus ke nodus lain di sepanjang selubung myelin. Cara transmisi
seperti ini dinamakan konduksi saltatorik. Tanpa selubung mielin, impuls akan bergerak
seperti gelombang. Namun, impuls akan bergerak melompat ketika melewati selubung mielin
dengan kecepatan 120 meter/detik. Selubung mielin meningkatkan hambatan listrik. Dengan
demikian, mielinasi membantu mencegah impuls yang merupakan gelombang
elektromagnetik keluar meninggalkan akson. Hal terpenting dalam peran myelin pada proses
transmisi di serabut saraf dapat terlihat dengan mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi
terdapat myelin disana. Pada orang-orang dengan Multiple Sclerosis, lapisan myelin yang
mengelilingi serabut saraf menjadi hilang.
8
Sejalan dengan hal itu orang tersebut mulai kehilangan kemampuan untuk

mengontrol otot-otonya dan akhirnya menjadi tidak mampu sama sekali.

 Synaps

Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain atau
dengan organ-organ efektor, dan merupakan satu-satunya tempat dimana suatu impuls dapat
lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang antara satu neuron dan neuron
berikutnya dikenal dengan celah sinaptik (Synaptic cleft). Neuron yang menghantarkan
impuls saraf menuju sinaps disebut neuron prasinaptik dan neuron yang membawa impuls
dari sinaps disebut neuron postsinaptik. Sinaps sangat rentan terhadap perubahan kondisi
fisiologis :

1. Alkalosis

Diatas PH normal 7,4 meningkatkan eksitabilitas neuronal. Pada PH 7,8 konvulsi dapat
terjadi karena neuron sangat mudah tereksitasi sehingga memicu output secara spontan.

2. Asidosis

Dibawah PH normal 7,4 mengakibatkan penurunan yang sangat besar padaoutput neuronal.
Penurunan 7,0 akan mengakibatkan koma.

3. Anoksia

Atau biasa yang disebut deprivasi oksigen, mengakibatkan penurunan eksitabilitas neuronal
hanya dalam beberapa detik.

4. Obat-obatan

Dapat meningkatkan atau menurunkan eksitabilitas neuronal.

 Kafein menurunkan ambang untuk mentransmisi dan mempermudah aliran impuls. O

9
 Anestetik local (missal novokalin dan prokain) yang membekukan suatu area dapat
meningkatkan ambang membrane untuk eksitasi ujung saraf.

 Anastetik umum menurunkan aktivasi neuronal di seluruh tubuh.

 Impuls Saraf

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan

menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.

 Neurotransmitter

Merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik
pada ujung akson, Zat kimia ini dilepaskan dari ujung akson terminal dan juga direabsorpsi
untuk daur ulang. Neurotransmitter merupakan cara komunikasi antar neuron, setiap neuron
melepaskan satu transmitter. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel
neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls. Diketahui terdapat
30 macam neurotransmitter, diantaranya adalah Norephinephrin, Acetylcholin, Dopamin,
Serotonin, Asam Gama-Aminobutirat (GABA) dan Glisin.

10
E. Susunan saraf manusia

Sistem saraf secara umum terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan tepi

1. Sistem saraf pusat

a. Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak
kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak terletak di dalam rongga kepala, yang

11
pada orang dewasa sudah tidak dapat lagi membesar, sehingga bila terjadi
penambahan komponen rongga kepala akan meningkatkan tekanan intra cranial.

1) Otak besar (Cerebrum)

Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan


dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak.

Terdiri atas :

– Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.

– Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.

– Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas,
dingin, sentuhan, tekanan.

– Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan,


ingatan, kemauan, dan sikap.

2) Otak kecil (Cerebellum)

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar.
Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan
belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.

3) Otak Tengah (Mesensefalon)

Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang).

Di depan otak tengah (diencephalon)

– Talamus (Pusat pengatur sensoris)

– Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan


cairan tubuh). Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).

12
Medula oblongata merupakan salah satu bagian dari batang otak. berperan
dalam mengontrol fungsi-fungsi otonomik (fungsi yang tidak disadari) seperti
pernapasan, pencernaan, detak jantung, fungsi pembuluh darah, serta menelan
dan bersin.

4) Pelindung otak

Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang
disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan
durameter.

– Tengkorak.

– Ruas-Ruas Tulang Belakang.

– Tiga Lapisan Selaput Otak (Meningen).

a. Pia meter

Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat
pada otak.

b. Lapisan araknoid

13
Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung
sedikit pembuluh darah. Ruang araknoid memisahkan lapisan araknoid dari
piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan
penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter
di bawahnya.

c. Durameter

Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan.
Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi
spesifik. Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam
kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan
meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan
terlipat kembali di arahnya untuk membentuk falks serebrum, falks serebelum,
tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter
dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah
ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter
di regia medulla spinalis.

5) Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

a) Fungsi

14
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.

(2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang mengandung neuron sensorik. (2)
akar ventral yang mengandung neuron motorik.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.

b) Struktur Umum

Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.


Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya
sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran,
pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang
mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar
dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.

c) Struktur Internal

Terdapat dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya
seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna
dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson
tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-
abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral adalah
protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal
sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di
sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks
dorsal dan satu radiks ventral.

d) Traktus Spinal

Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi
funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau
traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.

2. Saraf Tepi (Saraf Perifer)

15
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla
spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak; saraf spinal, yang
berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.

- Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :

- 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)

. - 3 pasang saraf sensori.

- 5 pasang saraf motori.

- 4 pasang saraf gabungan

- 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).

- 8 pasang → saraf leher (servikal).

16
- 12 pasang → saraf punggung (Torakal).

- 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).

- 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).

- 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).

a) Saraf otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem
ini terdapat beberapa jalur dan masingmasing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra gangliondan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak
pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai
urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu.

17
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-
cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

1. Sistem Saraf Simpatik

Sistem syaraf ini berdada di ddepan tulang rusuk bagian tulangbelakang yang
memiliki pangkal pada sumsum tulang belakang atau medula spinalis yang berada
di bagian dada dan pinggang. Saraf tersebut di sebut juga dengan saraf
torakolumbar, karena saraf preganglion keluar yang berasal dari tulang belakang
toraks dari ke 1 sampai ke 12. Pada sistem saraf simpatik memiliki 25 pasang
ganglio atau yang merupakan simpul di sumsum tulang belakang.

Fungsi dari sistem saraf simpatik ini pada umumnya adalah untuk dapat memacu
kerja organ tubuh, tetapi ada pula beberapa yang dapat menghambat kerja dari
organ tersebut.

Fungsi Saraf Simpatik

- Memperbesar pupil mata

- Memperbesar bronkus

- Memperbesar pupil mata

- Menghambat ereksi

- Menghambat sekresi empedu

- Mempercepat detak jantung

- Mempelambat kerja pencernaan

- Menurunkan tekanan darah

- Meningkatkan sekresi adrenalin

- Menghambat kontraksi kantung seni

2. Sistem Saraf parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik adalah suatu saraf yang memiliki pangkal di sumsum tulang
belakang lanjutan atau medula oblongata. Sistem ini di sebut sebagai sistem saraf

18
kranosakral di karenakan saraf preganglion keluar dari otak dan dari sakral. Saraf
parasimpatik ini terdiri dari jaring-jaring yang memiliki keterhubungan dengan ganglion
yang telah tersebar ke seluruh tubuh.

Fungsi Saraf Parasimpatik

- Mengecilkan pupil mata

- Merangsang eraksi

- Memperkecil bronkus

- Meningkatkan tekanan darah

- Menghambat sekresi adrenalin

- Menghambat detak jantung

- Meningkatkan sekresi empedu

- Menghambat organ pencernan

- Mempercepat kontraksi kantung seni

19
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk di deteksi dan diresphon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan . sitem saraf di bagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar yang
terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf
otak dan saraf tulang belakang ), dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom ) terdiri atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf para simpatik. Impuls dapat dihantarkan melalui dua
cara yaitu penghantara impuls melalui sel saraf,impuls yang berupa rangsangan ataupun
tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Dan penghantaran impuls melalui sinapsis
yaitu Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. setiap terminal akson menbenggkak membentuk tonjolan sinapsis.

20
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Lesmana, Ronny, dkk. 2017 .Fisiologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi, Keperawatan dan
Keperawatan. CV Budi Utama. Yogyakarta.

Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. UB Press.Malang.

Asrijal, 2011. Anatomi dan fisiologi manusia,Universitas Veteran RI Makassar

Gibson, John.2003.Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat.Buku Kedokteran EGC :


JakartaBuku Kedokteran EGC : Jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai