Materi PSPM 2023
Materi PSPM 2023
Menulis pada dasarnya adalah kerja indivudal akan tetapi dalam sebuah karya tulis perlu sebuah
riset mengenai hal-hal yang terjadi di lingkungan sosial lalu hasil riset tersebut direspon ke bentuk
tulisan.
Dalam materi kepenulisan ini di bagi menjadi dua bagian yakni Fiksi (cerpen, puisi, dan naskah
drama) dan Ilmiah (esai, jurnal, dan makalah)
A. Fiksi
Materi Kepenulisan Fiksi
B. Ilmiah
Materi
Capaian : Peserta dapat membuat esai mengenai kegiatan atau kejadian yang dialami
ctt : 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun.
Materi Konsentrasi
Estimasi : 90 menit
Melakukan sebuah pemainan yang berhubungan dengan bunyi:
1. instrukstur menyiapakan minimal 4 media yang berbeda yang akan dijrlaskan di bagian bawah, yang
tentunya bisa menghasilkan bunyi
2. peserta diinstruksikan untuk membentuk 1/2 lingkaran menghadap ke instruktur
3. instruktur menjelaskan kepada peserta masing - masing bunyi tersebut kepada peserta
4. peserta diisntruksikan untuk memfokuskan konsentrasi terhadap bunyi benda yg telah disediakan oleh
instruktur.
5. kemudian peserta diminta untuk menutup mata.
6. peserta diminta untuk menebak nama benda yang di pukul oleh instrukstur secara acak.
7. lakukan secara bertahap.
tujuan : untuk mulai memancing pemusatan konsentrasi mereka melalui bentuk benda serta bunyi benda.
tujuan : peserta dapat berkonsentrasi terhadap hal - hal yang berada berada disekitar mereka serta konsentrasi
mereka terhadap gerak langkah mereka.
1. kaca (bisa berupa: botol minuman kaca, gelas kaca, piring kaca, dan lain sebagainya)
2. karah (barang-barang yang berbahan plastic)
3. kayu
4. batu
5. keramik
6. besi
7. aluminium
ctt : 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang sudah
dibangun.
Materi Imajinasi
PJ: Tegar Ryadi
Waktu : Jumat, 13 Oktober 2023 (16.20 – 17.50)
.Estimasi: 90 menit
Tujuan : Peserta dapat memahami dan melakukan imajinasi sebagai proseskeaktoran dan
proses pembentukan penokohan dan karakter.
Pesertadimintamenutupmata
Pesertadimintamengambilposisisenyamanmungkin
Peserta diminta berkonsentrasi untuk membayangkan karakter yang
sudahditentukan(Pemateridiharapkandapatmembantudenganmemberikansugesti,misal
membayangkan sedangberkaca)
Pesertadimintamendeskripsikansecaradetailapayangmerekaimajinasikan.
Setelah poin 4 dilakukan, peserta diminta kembali untuk mengimajinasikanseperti apa bentuk
karakter yang dibangun dalam bentuk detail wajah danwatak.
Peserta diminta mendeskripsikan apa yang mereka imajinasikan (Jika
dirasakurang,silakanmintapesertauntukmemperdalamlagipoin5)
Setelahpoin6dilakukan,pesertadimintauntukmembayangkansebuahkarakteruntuh
darikarakteryang telahditentukan.
Tahap II (60 Menit)
Pesertadimintamenutupmata
Pesertadimintauntukmengambilposisisenyamanmungkin
Pesertadimintauntukmembangunkarakteryangtelahditentukan(mulaidari bentuk wajah, fisik
keseluruhan, dan sifat yang sesuai dan cocok dengankarakteryangtelahditentukan)
Pesertadimintamendeskripsikansecaradetailkaraktersepertiapayangmerekaimajinasikan(pemateridiha
rapmengkritisibentukkeseluruhankarakter yang dibayangkan peserta. Silakan diminta untuk
membayangkanulang jika dirasaperlu)
Peserta diminta mengimajinasikan sebuah benda sebagai properti sebagaipendukung karakternya
(hal ini dipraktekkan dalam bentuk adegan pendekoleh peserta)
Rasa dan Emosi merupakan dua elemen penting dalam teater. Kedua elemen ini saling berkaitan dan
merupakan kaitan sebab akibat. Rasa menjadi hal pertama yang dirasakan seseorang ketika berhadapan
dengan apapun termasuk di dalam teater. Di sebuah naskah tersebut seorang aktor akan mendapatkan rasa
yang akan di olahnya menjadi emosi; marah, sedih, senang, dll.
Tahap 1
Pengindraan
Dalam teater, kemampuan tubuh atau panca indra dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal
terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat seperti pengelompokkan berikut ini:
1. Mata, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek penglihatan (visual).
2. Hidung, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek aroma (penciuman).
3. Telinga, berfungsi untuk menagkap dan beraksi terhadap objek-objek suara/bunyi (pendengaran).
4. Lidah, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek rasa seperti manis, asin, dan pahit.
Terlebih dahulu pemateri harus mengingatkan kepada peserta bahwa tubuh atau panca indra tersebut yang
menjadi faktor terbentuknya sebuah rasa dan reaksi (emosi)
Teknis Permainan:
Pemateri harus memberikan suasana penggunaan indera yang akan dilakukan. Dan sebagian alat indra yang
barkaitan ataupun yang lain harus memberikan respon terhadap suasan yang diberikan.
Tahap 2
Emosi
Dalam teater dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap usaha untuk menenangkan dan memusatkan
pikiran dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.
1. Peserta diinstruksikan dengan posisi duduk nyaman sambil mengatur pernafasan perut dan merasakan
alat pada Indra pada tubuh peserta.
2. Pemateri membentuk suatu kondisi berupa peristiwa, bunyi-bunyi bau, rasa, dan sentuhan di mana
peserta dapat merespon menggunakan penginderaan lalu pemateri menanyakan emosi dan rasa apa
saja yang beserta alami
3. Jika dirasa belum cukup pemateri boleh menambah peristiwa, bunyi-bunyi bau, rasa, dan sentuhan
lainnya kepada peserta. Namun komateri harus memfokuskan ke dalam satu peristiwa yang dianggap
cocok.
Tujuan dari tahap 2 ini peserta sadar akan kemampuan tubuh dan panca indra dalam pembentukan rasa dan
emosi di suatu peristiwa yang dihadirkan. Hal ini membuat peserta mampu mengenali dirinya sendiri.
Teknis permainan:
1. Pada tahap ini pemateri mulai masuk dalam pendalaman olah rasa dan emosi. Pemateri memberikan
suatu peristiwa dan peserta bebas memilih karakter yang sesuai dalam peristiwa tersebut. Materi
mengingatkan kembali pada materi imajinasi sebelumnya. Imajinasi sangat penting dalam memainkan
sebuah karakter.
2. Peserta dilatih ingatan emosi. pada tahap ini peserta diinstruksi untuk mengingat lagi berbagai emosi
yang pernah dialami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya sesuai karakter yang mereka
pilih seperti marah, sedih, bingung, dan lain-lain.
Kemudian emosi tersebut ditampilkan satu persatu dalam waktu tertentu peserta juga dibebaskan
untuk menggerakkan anggota tubuh dalam menampilkan berbagai emosi yang sedang dibangun titik
pemateri juga harus mengingatkan peserta bahwa seorang aktor harus mengontrol emosinya karena
penting dalam memberikan warna karakter yang dipilih mereka.
Tujuan dari tahap ini yaitu peserta mampu masuk dan merasakan menjadi diri orang lain atau karakter
yang telah mereka ciptakan. Peserta diharapkan mampu membedakan yang mana menjadi dirinya
sendiri dan menjadi orang lain ketika dalam suatu pertunjukan.
ctt : 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun.
Materi Olah Tubuh
Estimasi : 45 Menit
Latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. olah tubuh ini
dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Setiap
tahapan akan diuraikan berikut ini. setiap mahasiswa diwajibkan untuk senantiasa melaksanakan
setiap tahapan latihan dengan teratur.
1. pemanasan
Peregangan atau pemanasan merupakan serial dari gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi
dan meregangkanotot dengan cara bertahap. Perhatikan pedoman berikut sebelum melakukan
pemanasan dan latihan olah tubuh lainnya.
a. Rilekskan saraf dan otot-otot tubuh. Jangan menahan napas. Bernapslah secara normal.
b. Konsentrasi pada setiap gerakan latihan. jangan biarkan pikiran lain memecah konsentrasi.
Rasakan setiap pergerakn otot dan tulang-tulang selama proses latihan.
c. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat ke hitungan yang kebih
banyak. Misalnya dalam satu seri latihan dimulai dengan delapan hitungan kemudian pad
tahap berikutnya ditingkatkan menjadi 2x8 hitungan.
d. Lakukanlah pemanasan dengan halus dan jangan melakukan latihan dengan gerakan terburu-
buru.
e. Usahakan latihan secara berurutan. Dapat dimulai dari bagian bawah tubuh menuju ke atas
atau dari bagian atas tubuh mebuju bagian bawah.
a. Patutkan jari-jari tangan satu sama yang lain, putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan
lengan-lengan dan regangkan selama selama delapan hitungan.
b. Tekan telapak tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan. Pertahankan selama
delapan hitungan.
c. Rentangkan tangan ke depan, gerakkan kedua telapak tangan ke atas dan ke bawah secara
bersamaan. Pertahankan selama delapan hitungan.
d. Rentangkan tangan ke depan, gerakkan kedua telapan tangan secara berputar. Pertahankan
selama delapan hitungan.
3, pemanasan leher
a. Gerakkan kepala ke atas bahu kiri dan bahu kanan secara bergantian dan pertahankan setiap
gerakan selama delapan hitungan.
b. Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan secara bergantian dan pertahankan setiap
gerakan selama delapan hitungan.
c. Tarik kepala sejauh mungkin ke belakang atau ke atas. Sentuhkan bagian belakang
kepala ke bahu dan tahan selama delapan hitungan.
d. Tarik kepala ke depan atau ke bawah dan letakkan dagu di atas dada dan tahan
selama delapan hitungan.
a. Berdirilah dengan kaki terbuka dengan jarak + 80-100 cm. Capailah tungkai kaki kanan dan
tahan selama delapan hitungan.
b. Berdirilah dengan kaki terbuka dengan jarak + 80-100 cm. Capailah tungkai kaki kiri dan
tahan selama delapan hitungan.
c. Berdirilah dengan kaki terbuka dengan jarak + 80-100 cm. Capailah bagian tengah dengan
membungkukkan badan ke depan dan tahan selama delapan hitungan.
d. Berjongkoklah dengan tumpuan ujung telapak kaki, telapak tangan menempel alas dan tangan
lurus di sisi luar kanan dan kiri tubuh. Tahan selama delapan hitungan.
Duduklah dengan telapak kaki sempurna pada alas, telapak tangan
menempel atau menyentuh pada alas. Tahan selama delapan hitungan.
e. Telapak kaki menapak sempurna pada alas, badan membungkuk, jari tangan memegang erat
pergelangan kaki dan kepala mencium lutut kaki. Tahan selama delapan hitungan.
6. Pemanasan pergelangan kaki, tungkai dan punggung
a. Fleksikan pergelangan kaki kanan, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan
regangan. Tahan selama delapan hitungan.
b. Ekstensikan pergelangan kaki kanan, gunakan kedua tangan untuk
melemaskan. Tahan selama delapan hitungan.
c. Fleksikan pergelangan kaki kiri, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan
regangan. Tahan selama delapan hitungan.
d. Ekstensikan pergelangan kaki kiri, gunakan kedua tangan untuk melemaskan. Tahan selama
delapan hitungan.
e. Fleksikan lutut tungkai kanan, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada. Tahan
selama delapan hitungan.
Ekstensikan lutut tungkai kanan, gunakan kedua tangan untuk menjauhkan lutut dari dada.
Tahan selama delapan hitungan.
f. Fleksikan lutut tungkai kiri, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada. Tahan
selama delapan hitungan.
g. Ekstensikan lutut tungkai kiri, gunakan kedua tangan untuk menjauhkan lutut dari dada.
Tahan selama delapan hitungan.
B. Latihan Inti
a. Posisi telungkup dan naikkan badan bagian atas. Lakukan selama delapan hitungan.
b. Posisi telungkup dan naikkan badan bagian bawah. Lakukan selama delapan hitungan.
c. Posisi terlentang dan lakukan kayang dengan topangan bahu dan kepala. Lakukan selama
delapan hitungan.
d. Posisi terlentang dan lakukan kayang dengan topangan kaki dan tangan. Lakukan selama
delapan hitungan.
e. Posisi terlentang dan lakukan kayang dengan topangan kaki dan tangan, kemudian angkat
salah satu kaki secara bergantian. Lakukan selama delapan hitungan.
a. Posisi terlentang dan lakukan sit up. Lakukan selama delapan hitungan.
b. Posisi terlentang dan angkat kaki tegak lurus, tangan terbuka di samping badan, turun kaki ke
samping knan dan kiri secara bergantian. Lakukan selama delapan hitungan.
c. Posisi terlentang dan cium lutut dalam-dalam. Lakukan selama delapan hitungan.
d. Posisi terlentang dan cium lutut dalam-dalam dengan tungkai diangkat melampaui kepala.
Lakukan selama delapan hitungan.
e. Posisi terlentang dan tungkai diangkat terbuka melampaui kepala. Lakukan selama delapan
hitungan.
3. Latihan Bahu dan Dada
c. Push up dengan kedua lengan lurus ke atas dan salah satu kaki ditekuk naik turun. Lakukan
selama delapan hitungan.
4. Latihan Cermin
a. Carilah rekan sebagai pasangan latihan. saling berhadapan dan tentukan siapa yang
erperan menjadi cermin dan siapa yang bercermin.
b. Latihan dimulai dari gerak sederhana dan lambat. Semakin lama semakin bervariasi dan
cepat.
c. Lakukan pergantian peran antara cermin dan yang bercermin.
1. Latihan Kuda-kuda
Pendinginan atau peredaan adalah gerakan ltihan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali
kondisi tubuh. pengenduran otot-otot dilakukan untuk memperbaiki kelenturan tubuh yang menegang
akibat latihan. program latihan pendinginan adalah sebagai berikut.
a. Berdiri tegak, kaki dibuka + 60 cm. Badan condong ke kiri, kaki kanan lurus dan kaki kiri
agak ditekuk ke bawah. Tangan kanan lurus ke atas di sampinh kepala dan tangan kiri
ditempelkan pada paha kiri. Tahan selama delapan hitungan. Ganti badan condong ke kanan.
a. Posisi masih berdiri, kedua tangan lurus ke atas kepal dn condongkan badan ke kiri dan ke
kanan Lakukan selama delapan hitungan.
b. Posisi berdiri masih sama, silangkan tangan kanan sejajar dengan bahu di depan dada ke arah
kiri dan tangan kiri membantu peregangan tepat pada siku. Lakukan secara bergantian kanan
dan kiri dan tahan selama delapan hitungan.
a. Posisi berdiri masih sama. Tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri
menekan kepala ke arah kiri. Lakukan secara bergantian dari kanan kemudian kiri dan tahan
selama delapan hitungan.
a. Posisi berdiri masih sama. Langkahkan kaki kanan ke kanan, lutut kanan ditekuk serong
kanan. Kaki kiri bertumpu pada tumit. Badan condong ke kanan. Kedua telapak tangan
menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai delapan hitungan. Lakukan
secara bergantian dari kanan kemudian kiri.
a. Posisi berdiri masih sama. Rentangkan tangan ke sampin dan angkat lurus ke atas kepala
sambil menghirup napas dalam empat hitungan. Turunkan
tangan sambil menghembuskan napas dalam empat hitungan. Lakukan gerakan ini empat kali
dan gerakan yang terakhir dibarengi dengan menutup kaki.
Senam Wajah
a. Dahi dikerutkan ke atas dan lepaskan. Lakukan selama delapan kali.
b. Arahkan otot-otot wajah ke kanan, ke kiri, dan ke bawah secara bergantian dan tahan.
Lakukan selama delapan kali.
c. Buka mulut selebar mungkin dan tahan. Lakukan selama delapan kali.
d. Katupkan bibir dan arahkan ke depan, ke kanan, dan ke kiri secara bergantian dan tahan.
Lakukan selama delapan kali.
e. Tarik bibir ke belakang sejauh mungkin sampai meringis dan tahan. Lakukan selama
delapan kali.
f. Katupkan bibir dan putar searah jarum jam, lakukan selama delapan hitungan, dan ganti
ke arah sebaliknya dan lakukan selama delapan hitungan.
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun
Materi Olah Vokal
Estimasi : 60 Menit
Olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi dan artikulasi. Vokal sebagai salah satu
media pengungkapan ekspresi aktor, merupakan media penyampaian informasi melalui dialog.
Pengertian lain dari olah vocal adalah suatu perbuatan yang menghasilkan suara lewat mulut dalam
bentuk ucapan huruf, kata, maupun kalimat. Hasil suara bisa kecil, besar, lembut, tinggi, rendah,
keras, pelan, dan lain-lain tergantung situasi dialog.
: Bertujuan agar aktor tidak terbata-bata dalam berdialog. Agar dialog tersampaikan secara
jelas dan dapat dipahami.
Pencapaian dalam materi ini adalah menciptakan aktor dengan perangkat vokalnya
yang efektif dan elastis. Sehingga mampu menyesuaikan takaran volume suaranya dengan kondisi
apapun.
Melalui vokal, seorang aktor harus mampu menggali kedalaman karakter tokoh dan nuansa dramatik
sehingga mampu menggugah imajinasi dan empatik penonton.
Pernafasan perut, merupakan pengambilan nafas dan membiarkan udara masuk ke
dalam perut. Sehingga terjadi penggembungan saat menarik nafas dan pengempisan saat
mengeluarkan nafas, lalu perut mengeras saat udara masuk.
Pernafasan dada, merupakan pernafasan yang melibatkan kerja otot antar tulang
rusuk. Pernafasan ini ketika sedangn pengambilan nafas dada mengembang dan ketika
dihembuskan dada mengempis.
Pernafasan diafragma, merupakan pernafasan yang difokuskan pada
rongga perut dan rongga dada yang membesar akibat paru-paru penuh terisi udara. Pernafasan ini
adalah gabungan dari pernafasan dada dan perut.
:
1. Bibir
Bibir sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hidup dan huruf M-B-P. Latihan dengan
membentuk mulut dengan ruang gerak yang maksimal, otot bibir berulang membentuk bunyi A-I-U-E-
O. Lakukan latihan dengan menyuarakan gabungan huruf mati dengan huruf diatas, menjadi MA-BA-
PA, MI-BI-PI, MU-BU- PU, ME-BE-PE, MO-BO-PO berulang-ulang dari lambat ke sedang dan
cepat. Lakukan dengan diiringi latihan pernapasan. Latihan ini bertujuan agar dalam mengucapkan
huruf yang menggunakan alat ucap bibir menjadi lebih sempurna.
2. Lidah
Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti C-D
-L-N-R-S-T dan lainnya. Lidah yang lincah akan dapat menentukan pembentukan lafal yang baik,
tepat, dan jelas. Latihan-latihan dimaksud untuk mencapai tingkat
kelenturan sehingga lidah tidak saja lemas dan lincah, tetapi juga mempunyai kekuatan untuk melatih
seseorang yang mengalami kesulitan dalam membentuk bunyi R dan T.
Latihan lidah:
3. Rahang
Latihan membantu pengelastisan rongga mulut.
4. Langit-langit
Latihan:
L 1 ()
Teknis:
Teknis:
Intonasi merupakan tekanan-tekanan yang diberikan pada kata, bagian kata atau dialog.
Sehingga penekanan yang disampaikan dapat dengan jelas diterima oleh pendengar.
Gestikulasi merupakan suatu acara untuk memenggal kalimat, karena dalam dialog satu kata
dengan kata yang lain memiliki arti dan tujuan yang sama.
Artikulasi memberikan kejelasan terhadap dialog yang diucapkan, dan apa yang disampaikan
dapat diterima dengan baik dan jelas untuk penonton ataupun pendengar.
Teknis:
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun
Materi Gestur
Gestur adalah sikap tubuh yang mengandung makna, gestur adalah bahasa tubuh. Gestur hadir akibat
rangsangan, baik dari luar (sentuhan, dorongan), maupun dari dalam (perasaan atau suasana hati) yang
melahirkan bentuk ekspresi tubuh tertentu. Seorang aktor harus memahami seluk beluk gestur serta dapat
mengaplikasikan secara tepat, agar bisa membawakan suatu karakter dengan baik, sebab gestur memiliki
peranan tersendiri dalam suatu proses komunikasi, dan dalam hal ini, komunikasi aktor di atas panggung
dengan para penonton. Gestur dapat menguatkan, juga melemahkan sebuah proses komunikasi. Gestur adalah
bahasa tubuh, ia adalah makna-makna artistik yang terbentuk dari tubuh manusia sebagai materinya. Tubuh,
adalah satu-satunya material artistik yang bisa dibentuk dan dikontrol manusia.
Capaian : peserta memahami konsep gestur serta dapat mengaplikasikannya secara tepat agar dapat
membawakan suatu karakter dengan baik.
a. Gestur Wajah
Instruktur memberikan permainan jabat tangan untuk melihat kesinambungan gestur dengan
ekspresi (peserta berpasangan).
Seperti :
1) Berjabat tangan dengan sahabat yang telah lama tak jumpa
2) Berjabat tangan dengan orang yang dicurigai
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun
Materi Blocking dan Grouping
Tahap I: Pengenalan
(Untuk membantu pemberian pemahaman mengenai blooking kepada peserta. Pemateri dapat menggunakan
metode permainan kotak sembilan)
Pada tahap ini peserta akan mencoba untuk mempraktikan bagaimana blocking berdasarkan karakter/tokoh
yang telah peserta dapatkan sebeblumnya
Pemateri meminta peserta untuk membuat sebuah peristiwa yang lengkap dengan tempat dan waktu
terjadinya peristiwa tersebut serta dengan seluruh karakter/tokoh dari masing-masin peserta ada
dalam peristiwa tersebut. Dengan kata lain terdapat interaksi dalam peristiwa tersebut
Peserta menciptakan sebuah panggung berdasarkan peristiwa tersebut dengan properti pendukung
yang bisa didapatkan di sekitar lokasi (Masing-masing peserta telah mempersiapkan masing-masing
properti panggung serta properti pribadi sesuai dengan karakter yang dimainkan)
Peserta memvisualkan peristiwa tersebut ke atas panggung dengan membawakan karakter/tokoh
masing-masing peserta
Pemateri mengamati setiap permainan yang dibawakan oleh masing-masing peserta (Cat:Pada poin
ini pemateri tidak hanya fokus pada bagaimana setiap peserta melakukan blocking, namun apakah
dalam permainan tersebut peserta melakukan gruping secara tidak langsung)
Dari catatan pada poin di atas, pemateri dapat mengevaluasi permainan tersebut
Blocking adalah posisi atau kedudukan tubuh seseorang yang sedang membawakan seatu pemeranan
dalam seni pertunjukan. Blocking panggung yang baik adalah blocking yang dilakukan dengan mengontrol
posisi tubuh dengan baik, sehingga terlihat alami dan tidak dipaksakan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pemeran dalam melakukan sebuah blocking pada seni pertunjukan
adalah
Seimbang, dimana kedudukan pemain dan benda-benda pendukung (setting) di atas panggung
memiliki proporsi yang pas. Artinya keseluruhan isi panggung tidak menumpuk di satu tempat dan
menjadikan panggung tersebut menjadi berat sebelah.
Utuh, blockingyang menjadi sebuah kesatuan dan berhubungan antara satu dengan lainnya. Sehingga
tidak saling menutupi antara satu dengan lainnya
Bervariasi, seorang pemain dituntut untuk bisa menempatkan kedudukannya dengan tepat dan tidak
hanya berada di satu titik saja. Sehingga perpindahan yang dilakukan tidak membuat penonton jenuh
Wajar, dimana posisi pemain dan seluruh perlengkapan panggung tidak terlihat dipaksakan dan
tampak kaku di hadapan penonton
Selanjutnya, pemateri menjelaskan contoh-contoh panggung yang digunakan saat pementasan teater. Dengan
memberikan gambaran dan perbedaan masing-masingnya.
Panggung Arena: merupakan panggung teater dimana letak panggung tersebut berada
ditengah dan dikelilingi oleh tempat duduk penonton.
Panggung Tapal Kuda: panggung tapal kuda merupakan panggung dimana setengah dari
panggung tersebut agak menjorok ke arah penonton sehingga membentuk setengah lingkaran
tapal kuda.
Dll.
Setelah pemateri memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk dari beberapa panggung teater.
Selanjutnya pemateri menjelaskan komposisi panggung dalam sebuah pementasan. Komposisi panggung
merupakan bagaimana cara dalam menyusun atau tata letak sesuatu di atas panggung agar terlihat harmonis.
Pertama komposisi simetris atau sejajar adalah komposisi yang menempatkan sesuatu dalam
posisi yang sejajar baik dari segi jumlah dan bentuknya.
Lalu ada komposisi panggung asimetris atau tidak sejajar. Komposisi ini tidak membagi
objek dalam dua bagian yang sama persis. Tetapi membagi objek menjadi dua bagian atau
lebih dengan tujuan memberi penonjolan.
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun
Materi Akting
Akting, pemeranan, atau seni peran adalah kegiatan menceritakan sebuah cerita melalui tindakan oleh
seorang pemeran yang meniru tindakan karakter. Akting dapat dilakukan di teater, televisi, film, radio, atau
media lain apa pun yang menggunakan mode mimetik.
Akting melibatkan berbagai keterampilan dalam hal pengembangan imajinasi, pengendalian
emosional, ekspresifitas fisik, proyeksi vokal, kecakapan wicara, dan kemampuan untuk menafsirkan
drama.Akting juga memerlukan kemampuan untuk menggunakan dialek, aksen, improvisasi, observasi.
Waktu: ± 90 menit
1. Peserta diminta untuk mencari apa saja yang ada di sekitarnya seperti, kayu, batu, ranting atau
sebagainya.
2. Peserta diminta untuk masuk ke dalam panggung secara bergantian.
3. Peserta memanikan peran dengan property yang ia dapatkan.
Materi terakhir pada akting ini adalah materi akting peristiwa.Materi ini bertujuan agar peserta dapat
bermain dengan lawan mainnya dengan spontan di dalam panggung.
1. Insturktur memberikan latar sebuah peristiwa yang akan dimainkan oleh peserta.
2. Peserta diminta untuk bermain dengan tokoh lain sesuai narasi yang diberikan oleh instturktur.
Pada materi ini yang perlu diperhatikan adalah penggabungan materi akting dari awal hingga akhir.
Artinya, ekpresi, properti, profesi akan dibawakan ke dalam panggung oleh peserta. Sedangkan instruktur
bertugas sebagai pengarah cerita.
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
2. Pemateri diharapkan mengarahkan peserta menjemput kembali karakter yang
sudah dibangun
Materi Improvisasi
PJ: Defrizal Ahmad Nugraha
Lupa dialog
Kecelakan panggung
Hiburan
a. Improvisasi Solo
Imrpovisasi ini dilakukan sendiir tanpa adanya naskah maupun sutradara. Pemain benar-benar
berperen sendiri seperti bermonolog. Namun, perbedaanya terletak pada kegiatan ini dilakukan tanpa
adanya persiapan apapun alias spontanitas.
Teknik Permainan:
Pemateri memberikan situasi yang akan dimainkan oleh peserta di atas panggung, dan peserta
diminta memainkan karakter masing-masing berdasarkan situasi yang diberikan.
b. Improvisasi Property/Handproperty
Improvisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat sekitar. Pada improvisasi ini, pemain dituntut
perlu mengenali benda yang digunakan sebagai improvisasinya.
Teknik Permainan:
Pemateri memberikan suatu benda untuk dimainkan peserta (kayu, batu, kertas, dll) dan peserta diminta
untuk memainkan benda tersebut sebagai properti untuk karakter masing-masing.
Catatan:
Benda yang diberikan kepada peserta bukan sebagaimana aslinya benda tersebut (batu = bom) dan akan
jadi apa benda tersebut tidak boleh ada kesamaan antara peserta satu dengan peserta lain.
c. Improvisasi Sepasang
Improvisasi ini biasa disebut dengan improvisasi berpasangan atau dengan lawan main. Ketika dua
orang saling melakukan kegiatan secara spontan, diperlukan kreativitas agar dapat mencapai hasil yang
maksimal dalam improvisasinya. Tidak hanya itu, peserta harus berkonsentrasi penuh dan chemistry
antara satu sama lain.
Teknik permainan:
Pemateri menggabungkan peserta terdiri atas dua orang dan melakukan improvisasi seperti improvisasi
solo.
Catatan:
Improvisasi ini juga bisa dilakukan menggunakan properti.
Capaian materi:
Krativitas dan imajinasi peserta dalam memainkan dan merespons setiap penambahan situasi yang
terjadi dalam sebuah permainan.
Respons dan konsentrasi karakter peserta dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
Mengubah properti yang disediakan menjadi jenis-jenis benda yang berbeda akan menjadi penilaian
berhasil pada praktik kali ini. Pemateri perlu memperhatikan properti tersebut tidak boleh dimainkan
dnegan fungsi yang sama (dimainkan peserta sebelumnya).
Ctt: 1. Peserta tetap menggunakan karakter yang sudah dibentuk dari awal
1. Latihan materi bersama mahasiwa Sastra Indonesia Angkatan 2022 sebagai persiapan
pertunjukan sastra pada masyarakat setempat
Kelompok 1
KP: AnnisaRahmasari
KP: ViraApriani
KP: EphiphaniWanta
KP: WiceAfdinita
KP:RahmaDini
KP:AngkeWaFaiqoh
KP:CintaRamadhani
KP:NailiIzzati
1. Kepenulisan
Tanggalpelaksanaan :Senin, 09 Oktober 2023
Pukul : 19.00 WIB
Lokasi :FakultasIlmuBudaya (FIB UNAND)
Penanggungjawab : Bang RidhoAlsyukri
No Pemateri
1. Bang RidhoAlsyukri
2. Bang Rilen
3. Bang Wais
4. Bang yusriman
5. Bang Gilang
6. Bang Imam
7. KakHayati
8. Bang Jamil
9. Bang Tegar
10. bang imin
2. Keaktoran
Tanggalpelaksanaan :Jumat s/d Minggu, 13 s/d 15Oktober 2023
Lokasi :PantaiTiram, Padang Pariaman
a. OlahVokal
Penanggungjawab : Bang Rajif
No Pemateri
1. Bang Rajif
2. Bang Sugeng
3. Bang Frans
4. Kak Rada
5. Bang Gilang
6. Bang Imam
7. KakEno
8. Bang Jamil
9. KakAyu
10. Bang Zandi
b. OlahTubuh
Penanggungjawab : Bang Zandi
No Pemateri
1. Bang Zandi
2. Bang Frans
3. Bang Def
4. Bang Vikri
5. Bang Gilang
6. Bang Wais
7. Bang Dadang
8. Bang Rajif
9. Bang Amaik
10. Bang Jamil
d. Konsentrasi
Penanggungjawab : Bang Sugeng
No Pemateri
1. Bang Sugeng
2. Bang Buya
3. Bang RidhoAlsyukri
4. KakRada
5. KakAyu
6. Bang Panjul
7. Bang Putra
8. Bang Zandi
9. Bang Bima
10. Bang Amaik
f. Akting
Penanggungjawab : Bang Imam
No Pemateri
1. Bang Imam
2. Bang Sugeng
3. Bang Pandu
4. Bang Rajif
5. Bang Ares/Bang Frans
6. Bang Aga/ Bang Panjul
7. KakEno
8. Bang Intan
9. KakAyu
10. Bang Ilham
g. Gestur
Penanggungjawab : Bang Wais
No Pemateri
1. Bang Wais
2. Bang Pandu
3. Bang Panjul
4. Bang Imam
5. Bang Gilang
6. KakIntan
7. KakAyu
8. Bang Fadil/Bang Ridho Alsyukri
9. Bang Zandi
10. Bang Ilham
h. Improvisasi
Penanggungjawab : Bang Def
No Pemateri
1. Bang Def
2. Bang Gilang
3. Bang Wais
4. Bang Vikri
5. Bang Pandu
6. Bang Ares/ Bang Ridho Alsyukri
7. Bang Putra
8. Bang Buya
9. Bang Bima
10. Bang Ilham
i. Imajinasi
Penanggungjawab : Bang Tegar
No Pemateri
1. Bang Tegar
2. Bang Pandu
3. Bang Rilen
4. Bang rajif
5. Bang Frans
6. Bang RidhoAlsyukri
7. Bang Wais
8. Kak Ayu
9. Bang Zandi
10. Bang Ilham