Anda di halaman 1dari 8

Review Jurnal

Judul Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework COBIT 4.1


Domain Acquire and Implement (AI) (Studi Kasus : Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Malang)

Jurnal Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika

Volume & Halaman Vol.4 & 186-188

Tahun 2018

Penulis Pandu Herlambang, Ilyas Nuryasin, Wildan Suharso

Sinta 3

Rumusan Masalah TI yang ada di Dinas KOMINFO sangat penting dan membutuhkan
sebuah investasi yang cukup besar, maka dari itu diperlukan adanya
pengukuran, pengimplementasian, dan penyampaian hasil evaluasi
pengendalian TI guna untuk meningkatkan kinerja dari instansi.

Framework yang digunakan untuk mengetahui kinerja TI di


Diskominfo adalah Control Objective For Information and Related
Technology (COBIT) 4.1.

Kerangka yang digunakan adalah 2 domain yaitu domain Plan dan


Organize (PO) yang dapat memberikan sebuah panduan dan arahan
yang akan dilakukan untuk memberikan suatu solusi layanan. Serta,
2 domain lagi yakni, domain Acquire dan Implement (AI) yang
dapat menjembatani atau merubah sebuah layanan menjadi lebih
baik.

Tujuan Terciptanya tata kelola TI dan SI yang lebih terukur di Dinas


KOMINFO Kota Malang sesuai standar yang telah ditetapkan.

Metode Penulis melakukan studi literatur dengan membaca buku serta hasil
dari penelitian sejenisnya. Penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif dan data-data diperoleh dengan melakukan wawancara
secara lisan kepada para stakeholder serta observasi secara langsung
terhadap objek yang diteliti. Kemudian, data-data yang diperoleh
dianalisis menggunakan metode COBIT 4.1.

Hasil & Pembahasan Tingkat kematangan domain Acquire dan Implement (AI) pada SI
dan tata kelola TI di Dinas KOMINFO Kota Malang adalah sebesar
2,14 dan berada pada tingkatan 2, yang disebut sebagai “repeatable
but intuitive” yang berarti, domain ini sudah terdapat prosedur untuk
menjalankan proses-proses tertentu, namun belum ada pelatihan
formal dan prosedur komunikasi yang standar.

Kesimpulan COBIT 4.1 merupakan framework pengukuran untuk TI yang umum


digunakan. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat
kematangan proses dalam tata kelola TI dan SI. Dinas KOMINFO
Kota Malang memiliki ruang lingkup tujuan bisnis (Business Goals)
sebanyak 13, tujuan TI (IT Goals) sebanyak 23, dan total proses TI
(IT Process) sebanyak 36 proses.

Kelebihan COBIT 4.1 membantu Dinas KOMINFO Kota Malang dalam


mengukur tingkat kematangan tata kelola TI dan SI.

Kekurangan Solusi yang diberikan oleh COBIT 4.1 pastinya akan memerlukan
biaya tambahan yang akan dikeluarkan oleh pihak perusahaan
terkait.

Judul Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada


E-Learning Unisnu Jepara

Jurnal Jurnal Teknik Industri, Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer

Volume & Halaman Vol.8 & 377-382

Tahun 2017

Penulis Noor Azizah

Sinta 3
Rumusan Masalah Pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi harus didukung
oleh IT Governance. Salah satu cara untuk mewujudkan IT
Governance yang baik adalah dengan melakukan audit sistem
informasi.

Bagaimana peran TI dan SI di Universitas Islam Nahdlatul Ulama


Jepara, serta bagaimana pemanfaatan teknologi informasi di
perguruan tinggi dapat didukung oleh IT Governance melalui audit
sistem informasi?

Tujuan Mengetahui sejauh mana kinerja sistem informasi pembelajaran


yaitu e-learning sebagai layanan publik yang telah diterapkan pada
UNISNU Jepara dan memberikan rekomendasi tata kelola perbaikan
setelah mengetahui kesenjangan antara tata kelola saat ini dengan
tata kelola yang diharapkan sesuai dengan framework yang
digunakan.

Metode Dalam proses audit sistem informasi e-learning UNISNU Jepara,


terdapat tiga metode yang digunakan yakni, metode observasi,
kuesioner, dan wawancara. Metode observasi dilakukan dengan
melihat secara langsung pengimplementasian e-learning untuk
mendapatkan gambaran yang relevan. Metode kuesioner dilakukan
dengan menyebarkan angket kepada sejumlah responden dan
responden utama yakni Kepala UPT Pusat Data dan Pengembangan
IT, Dosen, dan Mahasiswa. Metode yang terakhir yakni metode
wawancara dengan cara tanya jawab dengan maksud untuk
mendapatkan informasi sebagai pendukung kuesioner.
Data-data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis data. Analisis
data dibagi menjadi 2 bagian yaitu analisis tingkat kematangan
(maturity level) saat ini dan analisis kesenjangan (gap analysis).

Hasil & Pembahasan Hasil evaluasi tingkat kematangan (maturity level) sistem e-learning
di UNISNU Jepara, pada domain DS, mencapai tingkat 4 yang
mengindikasikan bahwa implementasi telah mencapai tingkat yang
terukur dan terintegrasi antar proses yang berlangsung.

Analisis GAP antara kondisi yang diharapkan dan kondisi saat ini
memiliki rata-rata sebesar 0,6. Rekomendasi perbaikan yang
diusulkan adalah meningkatkan keamanan sistem e-learning serta
memberikan pelatihan dan sosialisasi yang lebih intens kepada
pengguna, dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efektivitas
e-learning sehingga dapat berjalan secara optimal.

Kesimpulan Proses audit menggunakan framework COBIT 4.1 yang difokuskan


pada proses DS 3, DS 5, DS 7, DS 9, DS 10, DS 11, dan DS 13.
Hasil evaluasi tingkat kematangan (maturity level) mencapai tingkat
4. Analisis GAP antara kondisi yang diharapkan dan kondisi saat ini
memiliki rata-rata sebesar 0,6.
Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi e-learning di UNISNU Jepara berada pada tingkat
kematangan yang cukup baik, tetapi masih ada ruang untuk
perbaikan terutama dalam aspek keamanan dan pelatihan pengguna.

Kelebihan Hasil analisis GAP yang dilakukan memberikan panduan untuk


perbaikan e-learning di UNISNU Jepara. Sehingga kedepannya
e-learning UNISNU Jepara dapat mencapai tingkat kematangan yang
lebih baik.

Kekurangan Hasil dari wawancara yang dilakukan secara subjektif dapat


mempengaruhi hasil. Penelitian ini fokus kepada domain tertentu,
sehingga aspek lain dari implementasi e-learning tidak dievaluasi.

Judul Audit Aplikasi Inventori Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada


Store Nonna

Jurnal It Journal Research And Development

Volume & Halaman Vol.3 & 1-12

Tahun 2018

Penulis Ricky Anderson, Kevin, Johanes Fernandes Andry

Sinta 3

Rumusan Masalah Nonna merupakan toko yang menjual produk kecantikan dan
kebutuhan wanita. Toko ini telah menggunakan aplikasi inventori
sebagai salah satu cara untuk mendukung tercapainya keuntungan
bisnis. Audit SI dilakukan pada aplikasi inventori ini, dengan
rumusan masalah sebagai berikut:
● Apakah data-data pada inventori aman?
● Siapa saja yang dapat mengakses aplikasi inventori?
● Bagaimana cara manajemen Nonna menyelesaikan problem
yang ada?
● Apakah staf Nonna ahli dalam penggunaan IT?

Pada penelitian ini penulis akan memfokus kan audit pada domain
Deliver and Support dan dengan subdomain:
● DS 5.1, DS 5.3, DS 5.4, DS 5.9, DS 5.10, DS 5.11
● DS 10.1, DS 10.2, DS 10.3
● DS 11.3, DS 11.4, DS 11.5, DS 11.6

Tujuan Untuk mengidentifikasi apakah aplikasi inventori yang digunakan


sudah efektif dan efisien, serta untuk meningkatkan tata kelola TI.

Metode Metode pengumpulan data terdiri dari beberapa prosedur, seperti


Planning, Field Work, Reporting, dan Follow-Up. Tahap planning
dilakukan dengan cara mengumpulkan studi literatur sebagai bahan
untuk mempersiapkan pertanyaan wawancara. Selanjutnya,
melakukan field work dengan mengunjungi objek penelitian.
Kemudian, hasil wawancara dilakukan reporting untuk dianalisis dan
diambil kesimpulan, jika sudah langsung melakukan follow up.

Hasil & Pembahasan DS 5 "Ensuring Security System" mencapai tingkat kematangan


sebesar 1.3 dari tingkat yang diharapkan sebesar 3. Untuk
meningkatkan keamanan, diperlukan langkah-langkah tambahan
seperti perbaikan keamanan pada jaringan yang digunakan,
implementasi akun yang dapat mengidentifikasi pengguna secara
spesifik, dan penggunaan akun khusus sebagai akun manajemen
utama.

Sementara itu, DS 10 "Managing Problems" mencapai tingkat


kematangan sebesar 2 dari tingkat yang diharapkan sebesar 3.
Manajemen mampu mengklasifikasikan masalah yang muncul,
mencari solusi terbaik, dan menyelesaikan masalah dengan baik.
Namun, belum ada prosedur formal yang tersedia.

Selanjutnya, DS 11 "Managing Data" juga mencapai tingkat


kematangan sebesar 2 dari tingkat yang diharapkan sebesar 3.
Manajemen telah menjaga data penting dengan baik, termasuk
penyimpanan cadangan data (backup) dan pembaruan data secara
rutin. Namun, masih belum ada prosedur formal yang
terdokumentasi.

Kesimpulan Nonna store memiliki hasil maturity level yang cukup baik untuk
toko yang baru saja memulai menggunakan teknologi informasi, tapi
diperlukan banyak upgrade untuk memaksimalkan kinerja toko dan
mencapai nilai Maturity Level yang diharapkan.
Kelebihan Dengan memanfaatkan hasil penilaian tingkat kematangan, Nonna
Store dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki,
merencanakan tindakan perbaikan yang sesuai, dan bergerak menuju
tingkat kesiapan yang lebih tinggi dalam mengelola teknologi
informasi dan sistem informasi mereka.

Kekurangan Solusi yang diberikan untuk Nonna Store harus diimbangi dengan
biaya, waktu, dan upaya yang diperlukan.

Judul System Information Audit with COBIT 4.1 and Balanced Scorecard
Framework (Case Study: PT. Boga Dimsum Indonesia)

Jurnal Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi)

Volume & Halaman Vol.2 & 560-565

Tahun 2018

Penulis Handy Ghasalia, Kevin Christiantob

Sinta 2

Rumusan Masalah PT. Boga Dimsum Indonesia membutuhkan audit pada program
inventory and accounting integrated system karena terdapat error
pada aplikasi pembelian.

Tujuan Untuk mengetahui apakah tata kelola teknologi informasi yang


diterapkan oleh PT. Boga Dimsum Indonesia sudah berjalan baik.

Metode Metode penelitian kualitatif, penelitian tentang riset yang bersifat


deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Domain yang akan
dianalisis adalah domain PO4 dan PO8.

Hasil & Pembahasan Domain P04 memiliki tingkat kematangan tertinggi sebesar 0,8 yang
berarti “Awal / Ad hoc”, di mana perusahaan menyadari adanya
masalah tetapi prosesnya belum seimbang.

Domain PO8 memiliki tingkat kematangan tertinggi sebesar 1,7,


yang berarti “Repeatable but intuitive”, di mana perusahaan telah
mengembangkan prosesnya tetapi belum memiliki dokumentasi
tetapi memiliki prosedur standar.

Kesimpulan Untuk dapat mencapai tingkat kerja yang lebih baik, PT. Boga
Dimsum dapat melakukan identifikasi proses internal, seperti proses
inovasi, peningkatan kinerja karyawan, peningkatan proses produksi,
pengembangan layanan pelanggan, dan menerapkan peraturan
perusahaan yang lebih ketat.

Kelebihan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses bisnis PT. Boga
Dimsum.

Kekurangan PT. Boga Dimsum memiliki SDM dalam bidang ahli IT yang
kurang, sehingga proses bisnis dapat terhambat jika aplikasi yang
terkendala atau terjadi error tidak dilakukan perbaikan atau
penanganan secara cepat.

Judul Analisis Tingkat Kematangan Pendistribusian Ruang Kelas Dengan


Framework Cobit 4.1 Menggunakan Domain Ds10

Jurnal Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK)

Volume & Halaman Vol.6 & 611-616

Tahun 2019

Penulis Imroatul Muthoharoh, Elfara Fraksi Dwipa, Renny Sari Dewi

Sinta 2
Rumusan Masalah DS10 adalah salah satu sub-domain dari domain Deliver and
Support (DS). DS10 akan membahas tentang Manage Problems atau
Pengelolaan masalah. Pada penelitian ini, tingkat kematangan
pengelolaan masalah (Manage Problems) dalam proses
pendistribusian ruang kelas berdasarkan permintaan program studi di
layanan akademik UISI akan dilakukan analisis menggunakan
framework COBIT 4.1.

Tujuan Untuk mengukur tingkat kematangan dalam pengelolaan masalah


(Manage Problems) dalam domain DS10, yang fokus pada
pendistribusian ruang kelas berdasarkan permintaan program studi di
layanan akademik UISI.

Metode Metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data primer


dilakukan dengan melakukan wawancara dan meminta bukti
dokumen tambahan kepada pihak terkait.

Hasil & Pembahasan Penelitian menggunakan framework COBIT 4.1 domain DS10. Hasil
dari penelitian ini didapat tingkat kematangan 1.6 dari skala 5 yang
masih berada pada level 1 yaitu “initial/ad hoc”. Tingkat kepatuhan
di layanan akademik tepatnya di studi kasus pendistribusian ruang
kelas sebesar 8.125 persen.

Kesimpulan Layanan akademik UISI masih belum menggunakan TI dengan


efektif untuk proses pendistribusian ruang kelas sehingga memiliki
tingkat kematangan yang masih rendah.

Kelebihan Penelitian ini menggunakan 2 pendekatan kualitatif dan kuantitatif


dalam pengumpulan data yang memungkinkan untuk mendapatkan
wawasan mendalam melalui wawancara dan juga mendapatkan data
numerik yang dapat diukur.

Kekurangan Hasil tingkat kematangan yang rendah diberikan sedikit solusi,


sehingga rekomendasi perbaikan yang diberikan kurang rinci untuk
mengatasi permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai