Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

PCGP ANGKATAN 7

KOLABORASI
MODUL 1.1
BUDAYA PETIK LAUT MASYARAKAT
NELAYAN SEBAGAI BENTUK PENERAPAN
FILOSOFIS KI HAJAR DEWANTARA
ANGGOTA
KELOMPOK

LAFIF FATTAQIN
ERNA RAKHMAWATI
SDN 2 BLIMBING
SMKN 1
KALITENGAH

MOHAMAD IRFA'I

SMPN 2 LAREN CITRA WATININGSIH


SDN SUGIHAN
TRILOGI
PENDIDIKAN
TRISENTRA MENUNTUN
PENDIDIKAN SESUAI KODRAT

BERPUSAT PENYEMAIAN
PADA ANAK KEBUDAYAAN

MERDEKA PENINGKATAN
BELAJAR BUDI PEKERTI

KI HAJAR DEWANTARA
TRILOGI
PENDIDIKAN

Ing Ngarso Ing Madya Tut wuri


sung Tulodho Mangun Karsa handayani
PETIK LAUT
Petik laut dapat diartikan sebagai
mengambil atau memungut sesuatu
yang ada di laut. Masyarakat
Lamongan yang tinggal di pesisir
memiliki tradisi sebagai bentuk rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan permohonan agar para nelayan
mendapat perlindungan serta
dijauhkan dari bahaya, tradisi
tersebut bernama tradisi petik laut
atau tasyakuran laut yang dilakukan
beramai-ramai
(Sarkawi B. Husain, 2017).
NELAYAN
Nelayan adalah orang-orang yang
sehari-harinya bekerja menangkap
ikan atau biota lainnya yang hidup
di dasar, kolom maupun permukaan
perairan.

Di Lamongan Sebagian besar


penduduknya adalah nelayan. Di
pesisir Utara, wilayah Paciran
nelayan mencari ikan di laut, di
dataran rendah, wilayah Lamongan
bagian Tengah, nelayan
membudidayakan ikan di kali,
tambak, kolam.
PETIK LAUT MASYARAKAT NELAYAN adalah budaya orang Lamongan, yang
didalam kegiatannya terdapat nilai-nilai luhur yang bisa dibawa, diajarkan,
dibiasakan di sekolah dan kelak menjadi suatu budaya bagi kehidupan masa
kini dan mendatang.
Nilai-nilai luhur tersebut adalah :

RELIGIUS KEPEMIMPINAN

DISIPLIN PEDULI

GOTONG KREATIF
ROYONG

KERJA KERAS
RELIGIUS
Nelayan memiliki sikap religious yang tinggi,
sebagai bentuk keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Sang pemberi rizki, yang memberi
Kesehatan, keselamatan sehingga bisa bekerja.

Sholat dzuha, Sholat dzuhur berjamaah, mengaji


dan menghafal Al quran 10 menit sebelum jam
pertama, membaca doa sebelum dan di akhir
pembelajaran
DISIPLIN
Nelayan haruslah disiplin melaksanakan
setiap tahap pekerjaannya agar
mendapatkan keselamatan dan hasil yang
banyak

masuk dan pulang tepat waktu, upacara bendera


setiap hari senin, pelatihan baris berbaris.
GOTONG
ROYONG
Seorang nelayan tidak bisa melakukan
pekerjaannya sendiri, setiap tahapnya
memerlukan team yang solid

Jum'at bersih "Siswa bersama guru membersihkan


lingkungan sekolah", bekerja kelompok dalam
pembelajaran saling membantu anggota kelompok yang
satu dengan yang lain.
KERJA
KERAS
Nelayan tidak mengenal lelah, meskipun
berangkat malam pulang dini hari,
berselimut ombak dan badai tetapi tetap
semangat mencari rizki

ekstra bola volly, futsal, maupun bela diri


atau silat membutuhkan latihan yang keras
untuk mendapatkan hasil yang maksimal
KEPEMIMPINAN
Ada seorang nahkoda yang Siswa memimpin baris
mengendalikan perahu, ketika berbaris ketika upacara, ada
menebar jala juga ada yang juga latihan dasar
memberi komando kepemimpinan siswa ( LDKS )
PEDULI
Kepedulian nelayan sangat tinggi jika ada teman kapal
atau prahu lain yang mengalami kendala atau musibah
maka yang lain saling membantu satu dengan yang
lainnya

Menjenguk teman yang sakit, ikut empati dengan takzia


jika ada anggota keluarga siswa atau guru yang meninggal
atau ada kegiatan pengumpulan zakat fitra yang dibagikan
kepada masyarakat sekitar sekolah yang kurang mampu
KREATIF
Kreatif sangat dibutuhkan oleh nelayan, sifat ini
dibutuhkan nelayan saat mendesain jala mereka agar
bisa mendapat ikan yang banyak, memilih posisi dan
waktu yang tepat untuk mengaplikasikan jaring/jala.

setiap tugas/produk siswa sebisa mungkin di tempel,


atau dipajang, diupload, semakin sering melaksanakan
anak akan semakin mencari model-model lain,
sehingga anak semakin kreatif.
DARI SEMUA NILAI-NILAI LUHUR ITU, KITA
SEBAGAI GURU BAIKNYA MEREFLESIKAN FILOSOFI
PEMIKIRAN KHD YANG DIKENAL DENGAN PRINSIP
KEPEMIMPINAN SEBAGAI SEORANG GURU YAITU

• Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau


guru sebagai suri tauladan anak dan siswa)
• Ing madya mangun karso (yang ditengah
memberikan semangat ataupun ide-ide yang
mendukung)
• Tut wuri handayani (yang dibelakangan
memberikan motivasi)
Menurut KHD, mendidik dan
mengajar adalah proses
memanusiakan manusia,
sehingga harus
memerdekakan manusia dan
segala aspek kehidupan baik
secara fisik, mental , jasmani
dan rohani.
HAL POSITIF YANG BISA DITERAPKAN DI
KELAS/SEKOLAH SESUAI DENGAN
PEMIKIRAN TERSEBUT ADALAH :

1. Ekstra pramuka, untuk menumbuhkan


kemandirian, emangat gotong royong,
tenggang rasa, toleransi dan kreativitas,
sangat sejalan dengan profil belajar Pancasila
2. Ekstra bola volley, Futsal, Seni musik, Banjari
untuk menumbuh kembangkan potensi baik
dari fisik serta mental mereka.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai