Anda di halaman 1dari 4

Bencana, Ujian atau Azab?

‫ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّ ِﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َﺳﻴِّ ِﺪ َوﻟَ ِﺪ‬،‫ﺎن ْاﻷَ ْﻛ َﻤ َﻼ ِن‬ ِ ‫ﺼ َﻼةُ واﻟ ﱠﺴ َﻼم ْاﻷََﲤﱠ‬ ٍ ِ
ُ َ ‫ َواﻟ ﱠ‬،‫اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟ اﻟْ َﻤ ْﻮ ُﺟ ْﻮد أ ََزًﻻ َوأَﺑَ ًﺪا ﺑِ َﻼ َﻣ َﻜﺎن‬
ِ
�َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن َﺳﻴِّ َﺪ‬،ُ‫ﻚ ﻟَﻪ‬ ٍ ‫ وﻋﻠَﻰ آﻟِِﻪ وﺻﺤﺒِ ِﻪ وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻬﻢ ﺈﺑِِﺣﺴ‬،‫ﻋ ْﺪ َ� َن‬
َ ْ‫ أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﱠﻻ إِﻟﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳ‬،‫ﺎن‬ َ ْ ْ َُ ْ ََ ْ َ َ ََ َ
‫ﰲ ُْﳏ َﻜ ِﻢ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ ِ ‫ ﻓَﺈ ّﱐ أ ُْوﺻْﻴ ُﻜ ْﻢ َوﻧـَ ْﻔﺴ ْﻲ ﺑﺘَـ ْﻘ َﻮى ﷲ اﻟْ َﻌﻠ ِّﻲ اﻟْ َﻘﺪﻳْ ِﺮ اﻟْ َﻘﺎﺋ ِﻞ‬،‫ أَﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ‬.ُ‫ﱯ ﺑَـ ْﻌ َﺪﻩ‬
‫ َﻻ ﻧَِ ﱠ‬،ُ‫ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪ‬
(١٠ :‫ﺎب )اﻟﺰﻣﺮ‬ ٍ ‫َﺟﺮُﻫﻢ ﺑِﻐَ ِْﲑ ِﺣﺴ‬ ِ ‫ إِﱠﳕَﺎ ﻳـﻮ ﱠﰱ اﻟ ﱠ‬:‫ﻛِﺘَﺎﺑِِﻪ‬
َ ْ َ ْ ‫ﺼﺎﺑ ُﺮو َن أ‬ َُ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa
berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara
melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan. Kaum Muslimin
rahimakumullah, Dalam kesempatan khutbah pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah
dengan tema “Bencana: Ujian ataukah Azab?”.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di
awal tahun 2021 ini terjadi sebanyak 197 bencana di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar kejadian
merupakan bencana alam. Bencana banjir mendominasi dengan 134 kejadian, disusul tanah longsor 31
kejadian, dan puting beliung sebanyak 24 kejadian. Serangkaian bencana di awal 2021 itu menyebabkan 184
orang meninggal, lebih dari 2.700 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 9 orang dinyatakan hilang dan
mereka yang menderita serta mengungsi mencapai 1,9 juta orang.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sederet bencana yang menimpa rakyat Indonesia di awal tahun ini memunculkan sebuah pertanyaan: apakah
bencana itu ujian ataukah azab yang Allah timpakan kepada bangsa Indonesia? Hadirin rahimakumullah,
Bencana atau musibah adakalanya ujian dan adakalanya merupakan azab yang disegerakan di dunia. Dari
mana kita mengetahui bahwa sebuah bencana dan musibah adalah ujian ataukah azab? Apabila musibah itu
ditimpakan kepada orang-orang shalih yang taat kepada Allah ta’ala maka ia adalah ujian yang meninggikan
derajat mereka dan melipatgandakan pahala mereka di akhirat. Musibah yang berupa ujian ini ditimpakan
oleh Allah kepada orang-orang yang dikehendaki kebaikan pada dirinya, seperti para nabi, para wali, para
ulama yang mengamalkan ilmunya dan orang-orang shalih lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

‫)رَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِر ﱡ‬ ِ ‫ﺼ‬ ِ ِِ ِ


(‫ي‬ ْ ُ‫َﻣ ْﻦ ﻳُِﺮد ﷲُ ﺑﻪ َﺧ ْ ًﲑا ﻳ‬
َ ُ‫ﺐ ﻣْﻨﻪ‬
Maknanya: “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan menimpakan musibah
kepadanya” (HR al-Bukhari).

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa seseorang yang dikehendaki kebaikan dan derajat yang tinggi pada
dirinya maka Allah melindunginya dari musibah agama dan menimpakan berbagai musibah dunia pada
dirinya, anaknya, hartanya atau orang yang ia cintai. Musibah agama adalah seperti meninggalkan shalat
limat waktu, berjudi, berzina, mencuri, dan lain sebagainya. Sedangkan musibah dunia sangat banyak
bentuknya. Di antaranya kemiskinan, sakit, ditinggal mati orang yang dicintai, diperlakukan buruk orang lain,
dan lain sebagainya.
Semakin taat seseorang dan semakin banyak ia melakukan kebaikan maka semakin besar dan berat ujian
yang Allah timpakan kepadanya. Sebagaiman kita tahu, manusia yang paling taat adalah para nabi. Musibah
yang menimpa mereka tentu lebih banyak dan lebih berat dibandingkan dengan manusia pada umumnya.

Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya yang tidak mau beriman. Beliau juga dicaci dan seringkali dipukuli
sampai pingsan ketika menyampaikan dakwah kepada umatnya. Nabi Ibrahim diuji dengan dilemparkan ke
api yang berkobar-kobar dan tidak dikarunia anak sampai usia lanjut. Nabi Zakariyya meninggal digergaji.
Nabi Yahya kepalanya dipenggal. Banyak nabi di kalangan Bani Israil yang mati dibunuh sebagaimana
disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 87 dan surat al ‘Imran ayat 181. Nabi Ayyub diuji dengan sakit selama
18 tahun dan dimatikan seluruh anaknya dan dilenyapkan seluruh hartanya.

Nabi Muhammad diuji dengan cacian dari kaumnya, dijatuhkan kotoran dan jeroan unta pada kepala dan
badannya saat sujud, dilempari batu sampai berdarah, ditinggal mati oleh istri tercintanya, ditinggal mati
oleh putranya saat masih bayi, meninggalkan kampung halaman yang sangat beliau cintai, mengalami
demam tinggi dua kali lipat dari demam paling tinggi yang dialami manusia pada umumnya dan lain sebainya.

Oleh karena itu semua, Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(‫َﲪَ ُﺪ َو َﻏ ْﲑُ ُﳘَﺎ‬ ‫اﻟﱰِﻣ ِﺬ ﱡ‬


ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ‫َﺷ ﱡﺪ اﻟﻨ‬
ْ ‫ي َوأ‬ ْ ّ ُ‫)رَواﻩ‬
َ ‫ ﻳـُْﺒـﺘَـﻠَﻰ اﻟﱠﺮ ُﺟ ُﻞ َﻋﻠَﻰ َﺣ َﺴﺐ دﻳْﻨﻪ‬،‫ﱠﺎس ﺑََﻼءً اﻷَﻧْﺒﻴَﺎءُ ﰒُﱠ ْاﻷ َْﻣﺜَ ُﻞ ﻓَ ْﺎﻷ َْﻣﺜَ ُﻞ‬ َ‫أ‬
Maknanya: “Manusia yang paling berat musibahnya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang di bawah
derajat mereka, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat
apa ia pegangteguh agamanya” (HR at-Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

َ ‫ َوَﻣ ْﻦ َﺳ ِﺨ‬،‫ﺿﺎ‬
َ ‫ ﻓَ َﻤ ْﻦ َر ِﺿ َﻲ ﻓَـﻠَﻪُ اﻟِّﺮ‬،‫ﺐ ﻗَـ ْﻮًﻣﺎ اﺑْـﺘَﻼَ ُﻫ ْﻢ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ْ ‫إِ ﱠن ِﻋﻈَﻢ‬
ُ‫ﻂ ﻓَـﻠَﻪ‬ َ ‫ َوإ ﱠن ﷲَ إذَا أ‬،‫اﳉََﺰاء َﻣ َﻊ ﻋﻈَِﻢ اﻟْﺒَ َﻼء‬
‫َﺣ ﱠ‬ َ
ِ ِ ِ ‫ﻂ )رواﻩ‬
ّ ‫اﻟﱰﻣﺬ‬
(‫ي‬ ْ ّ ُ َ َ ُ ‫اﻟ ﱡﺴ ْﺨ‬
Maknanya: “Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui musibah yang besar pula. Apabila Allah
ta’ala mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha
maka Allah meridhainya. Dan barangsiapa yang tidak ridha maka Allah murka kepadanya (HR at-Tirmidzi).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sedangkan bencana dan musibah yang merupakan azab adalah yang ditimpakan kepada para pelaku dosa
dan maksiat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

(٣٠ :‫ﺖ أَﻳْ ِﺪﻳ ُﻜ ْﻢ َوﻳـَ ْﻌ ُﻔﻮ َﻋ ْﻦ َﻛﺜِ ٍﲑ )اﻟﺸﻮرى‬ ٍ ِ ِ


ْ َ‫َﺻﺎﺑَ ُﻜ ْﻢ ﻣ ْﻦ ُﻣﺼﻴﺒَﺔ ﻓَﺒِ َﻤﺎ َﻛ َﺴﺒ‬
َ ‫َوَﻣﺎ أ‬
Maknanya: “Dan musibah apa pun yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan dosa kalian
sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahan kalian)” (QS asy-syura: 30). Imam at-Thabari
menafsirkan ayat ini dengan mengatakan:

:‫ﺖ أَﻳْ ِﺪﻳ ُﻜ ْﻢ( ﻳَـ ُﻘ ْﻮ ُل‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ﺼﻴـﺒ ُﻜﻢ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﻨ‬
ْ َ‫ﱠﺎس ﻣ ْﻦ ُﻣﺼْﻴـﺒَﺔ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ ِﰲ أَﻧْـ ُﻔﺴ ُﻜ ْﻢ َوأ َْﻫﻠْﻴ ُﻜ ْﻢ َوأ َْﻣ َﻮاﻟ ُﻜ ْﻢ )ﻓَﺒِ َﻤﺎ َﻛ َﺴﺒ‬ ُ
ِ
َ ْ ُ ْ ُ‫َوَﻣﺎ ﻳ‬
‫ﲔ َرﺑِّ ُﻜ ْﻢ َوﻳَـ ْﻌ ُﻔ ْﻮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َرﺑﱡ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻦ َﻛﺜٍِْﲑ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﻓَِﺈﱠﳕَﺎ ﻳ‬
َ َْ‫اﺟ َﱰَْﻣﺘُ ْﻢ ﻣ َﻦ ْاﻵ َﺎﺛِم ﻓْﻴ َﻤﺎ ﺑـَْﻴـﻨَ ُﻜ ْﻢ َوﺑ‬
ْ ‫ﻚ ُﻋ ُﻘ ْﻮﺑَﺔً ﻣ َﻦ ﷲ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﲟَﺎ‬ ّ ‫ﺼْﻴـﺒُ ُﻜ ْﻢ ذﻟ‬ ُ
. ‫ ﻓَ َﻼ ﻳـُ َﻌﺎﻗِﺒُ ُﻜ ْﻢ ِﻬﺑَﺎ‬،‫ِﻣ ْﻦ إِ ْﺟَﺮ ِاﻣ ُﻜ ْﻢ‬
“Bencana dan musibah yang menimpa kalian di dunia wahai manusia, pada diri, keluarga dan harta kalian
tiada lain adalah azab dari Allah kepada kalian yang disebabkan dosa-dosa yang kalian lakukan kepada
sesama kalian dan dosa yang kalian perbuat kepada Allah. Dan Allah mengampuni banyak dosa kalian yang
lain sehingga tidak menurunkan azab (yang lain) kepada kalian.”

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ‫ﻚ ﻋْﻨﻪ ﺑِ َﺬﻧْﺒِ ِﻪ ﺣ ﱠﱴ ﻳـﻮ ِاﰲ ﺑِﻪ‬ ِِ ِِ


َ َُ َ ُ َ َ ‫ َوإِ َذا أ ََر َاد ﷲُ ﺑِ َﻌْﺒﺪﻩ اﻟﺸﱠﱠﺮ أ َْﻣ َﺴ‬،‫اﻟﻌ ُﻘﻮﺑَﺔَ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ‬
ُ ُ‫إِ َذا أ ََر َاد ﷲُ ﺑِ َﻌْﺒﺪﻩ اﳋَْ َﲑ َﻋ ﱠﺠ َﻞ ﻟَﻪ‬
ِ ِ ِ ‫اﻟﻘﻴﺎﻣ ِﺔ )رواﻩ‬ ِ
. (‫ي‬ ّ ‫اﻟﱰﻣﺬ‬ْ ّ ُ َ َ َ َ ‫ﻳَـ ْﻮَم‬
Maknanya: “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hambanya maka Allah menyegerakan baginya azab di
dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan pada hambanya maka Allah menahan azab kepadanya di
dunia meski ia terus berbuat dosa sehingga azab itu akan ditimpakan kepadanya pada hari kiamat” (HR at-
Tirmidzi)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kemudian yang penting sekali untuk diperhatikan bahwa ada sebuah hadits yang berbunyi:

(‫)رَواﻩُ اﺑْ ُﻦ ِﺣﺒﱠﺎ َن‬ ٍ ِِ


َ ‫ﻚ أَ ْن ﻳَـ ُﻌ ﱠﻤ ُﻬ ُﻢ ﷲُ ﺑﻌ َﻘﺎب‬
ِ ‫إِ ﱠن اﻟﻨﱠﺎس إِ َذا رأَوا اﻟْﻤْﻨ َﻜﺮ ﻓَـﻠَﻢ ﻳـﻐَِﲑوﻩ ﻳ‬
ُ ‫ﻮﺷ‬ُ ُ ُّ ُ ْ َ ُ ْ َ َ
Maknanya: “Sesungguhnya manusia apabila mengetahui kemungkaran lalu mereka tidak mau mengubahnya
maka hampir saja (tunggulah saatnya) Allah akan mengazab mereka seluruhnya” (HR Ibnu Hibban).

Hadits ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa jika di suatu daerah terdapat kemungkaran yang
merajalela dilakukan, tapi tidak ada satu pun yang mengubahnya dengan amar makruf dan nahi mungkar
maka azab Allah akan menimpa mereka semua. Azab Allah tidak hanya dikenakan kepada mereka yang
berbuat kemungkaran, tapi juga ditimpakan kepada orang-orang shalih yang enggan beramar makruf dan
bernahi mungkar dengan mencegah kemungkaran tersebut. Kemungkaran adalah seperti paham-paham

yang menyimpang dari ajaran para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, zina, judi, meminum minuman keras,
korupsi, mengganggu kerukunan masyarakat, berbuat kekacauan, dan lain sebagainya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal:

Pertama, bagi seorang Mukmin, musibah yang menimpanya, baik musibah itu ujian ataupun azab, adalah
kebaikan baginya apabila dihadapi dengan sabar dan ridha. Jika berupa ujian maka musibah itu akan
meninggikan derajatnya dan melipatgandakan pahalanya di akhirat. Dan jika berupa azab maka azab di dunia
itu akan menggugurkan azab baginya di akhirat kelak. Dan hal itu lebih baik baginya. Karena azab di akhirat
jauh lebih berat dan lebih pedih dibandingkan azab dunia.

Kedua, sedangkan bagi orang kafir, bencana dan musibah apa pun yang menimpanya di dunia tidaklah
bermanfaat sama sekali baginya di akhirat.

Ketiga, jika seseorang mulai berbuat taat dan mulai meninggalkan hal-hal yang diharamkan lalu ditimpa
berbagai musibah maka itu adalah ujian baginya. Apakah ia akan terus melanjutkan ketaatan ataukah ia
kendor semangat lalu meninggalkan ketaatan itu.

Keempat, jika seseorang ditimpa musibah dan bencana setelah ia berbuat maksiat dan dosa maka yang
semestinya dia lakukan adalah menyegerakan tobat dengan sungguh-sungguh dari semua dosa yang pernah
ia lakukan. Baginda Nabi bersabda:
‫ﺎﺟﻪ َواﻟﻄﱠََﱪِاﱐﱡ َو َﻏ ْﲑُُﳘَﺎ(‬ ‫اﻟﺘﱠﺎﺋِ ِ ﱠ ِ‬
‫)رَواﻩُ اﺑْ ُﻦ َﻣ َ‬ ‫ﺐ ﻣ َﻦ اﻟﺬﻧْﺐ َﻛ َﻤ ْﻦ َﻻ َذﻧْ َ‬
‫ﺐ ﻟَﻪُ َ‬ ‫ُ‬
‫‪Maknanya: “Seseorang yang bertobat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa” (HR Ibnu Majah, ath-‬‬
‫‪Thabarani dan lain-lain).‬‬

‫‪Kelima, kemungkaran jika sudah merajalela dan tidak ada satu pun yang berupaya mencegahnya maka‬‬
‫‪tunggulah saatnya Allah akan menurunkan azab kepada semuanya. Yang shalih maupun yang fasik, semuanya‬‬
‫‪terkena azab.‬‬

‫‪Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,‬‬

‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa‬‬
‫‪barakah bagi kita semua. Amin.‬‬

‫اﳊَ ِﻜ ْﻴ ِﻢ‪َ ،‬وﺗَـ َﻘﺒﱠ َﻞ ِﻣ ِّ ْﲏ َوِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ت و ِّ‬


‫ِ‬ ‫ِ ِ ِِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اﻟﺬ ْﻛ ِﺮ ْ‬‫َﺎﺑ َرَك ﷲُ ِﱄ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﰲ اﻟ ُﻘ ْﺮآن اﻟْ َﻌﻈْﻴ ِﻢ‪َ ،‬وﻧَـ َﻔ َﻌ ِﲏ َوإ ﱠ� ُﻛ ْﻢ ﲟَﺎ ﻓْﻴﻪ ﻣ َﻦ ْاﻵ َ� َ‬
‫ﺗَِﻼ َوﺗَﻪُ‪ ،‬إِﻧﱠﻪُ ُﻫ َﻮ اﻟ ﱠﺴ ِﻤْﻴ ُﻊ اﻟْ َﻌﻠِﻴْ ُﻢ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َﺻ َﺤﺎﺑِِﻪ أ َْﻫ ِﻞ اﻟْ َﻮﻓَﺎ‪ .‬أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﱠﻻ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫اَ ْﳊﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟِ وَﻛ َﻔﻰ‪ ،‬وأُﺻﻠِّﻲ وأ ِ‬
‫ﺼﻄََﻔﻰ‪َ ،‬و َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َوأ ْ‬ ‫ُﺳﻠّ ُﻢ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ اﻟْ ُﻤ ْ‬ ‫َ َ ْ ََ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫ﻚ ﻟَﻪُ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن َﺳﻴِّ َﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ‪ .‬أَﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ‪ ،‬ﻓَـﻴَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن‪ ،‬أ ُْو ِﺻْﻴ ُﻜ ْﻢ‬ ‫إِﻟﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬
‫ﺼ َﻼةِ َواﻟ ﱠﺴ َﻼِم َﻋﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴِّ ِﻪ اﻟْ َﻜ ِﺮِْﱘ‬ ‫َوﻧـَ ْﻔ ِﺴ ْﻲ ﺑِﺘَـ ْﻘ َﻮى ﷲِ اﻟْ َﻌﻠِ ِّﻲ اﻟْ َﻌ ِﻈْﻴ ِﻢ َو ْاﻋﻠَ ُﻤ ْﻮا أَ ﱠن ﷲَ أ ََﻣَﺮُﻛ ْﻢ ِﺄﺑ َْﻣ ٍﺮ َﻋ ِﻈْﻴ ٍﻢ‪ ،‬أ ََﻣَﺮُﻛ ْﻢ ِﺎﺑﻟ ﱠ‬
‫ٰ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ﱠِ‬ ‫اﻪﻠﻟَ َوَﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ ﱡ‬
‫ﺎل‪ :‬إِ ﱠن ﱠ‬
‫ﺻ ِّﻞ َﻋﻠَﻰ‬ ‫ﻴﻤﺎ‪ ،‬اَﻟﻠّ ُﻬ ﱠﻢ َ‬ ‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠّ ُﻤﻮا ﺗَ ْﺴﻠ ً‬ ‫آﻣﻨُﻮا َ‬ ‫ﻳﻦ َ‬ ‫ﱠﱯ‪ �َ ،‬أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﺬ َ‬ ‫ِ‬
‫ﺼﻠﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨ ِّ‬ ‫ﻓَـ َﻘ َ‬
‫آل َﺳﻴِّ ِﺪ َ� إِﺑْـَﺮ ِاﻫْﻴ َﻢ َوَﺎﺑ ِرْك َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّ ِﺪ َ�‬ ‫آل ﺳﻴِ ِﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛﻤﺎ ﺻﻠﱠﻴﺖ َﻋﻠَﻰ ﺳﻴِ ِﺪ َ� إِﺑـﺮ ِاﻫﻴﻢ و َﻋﻠَﻰ ِ‬
‫َ ّ َْ ْ َ َ‬ ‫َ َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫َﺳﻴِّﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ َ ّ‬
‫ِ‬
‫ﻚ َِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ ِ ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫ﲪْﻴ ٌﺪ‬ ‫ﲔ إِﻧﱠ َ‬ ‫ﺖ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴّﺪ َ� إﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ آل َﺳﻴّﺪ َ� إﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ‪ْ ِ ،‬‬
‫ﰲ اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آل َﺳﻴِّﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ َﻛ َﻤﺎ َﺎﺑ َرْﻛ َ‬
‫ِ‬ ‫ﺎت ْاﻷ ِ ِ‬ ‫ﺎت واﻟْﻤﺆِﻣﻨِﲔ واﻟْﻤﺆِﻣﻨَ ِ‬ ‫َِﳎﻴ ٌﺪ‪ .‬اَﻟ ٰﻠّﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔﺮ ﻟِﻠْﻤﺴﻠِ ِﻤﲔ واﻟْﻤﺴﻠِﻤ ِ‬
‫َﺣﻴَﺎء ﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َو ْاﻷَْﻣ َﻮات‪ ،‬اﻟﻠﻬﻢ ْادﻓَ ْﻊ َﻋﻨﱠﺎ اﻟْﺒَ َﻼءَ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ْ َْ َ ُْ‬ ‫ُ ْ ُ ْ َْ َ ُ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫ﱠﺪاﺋِ َﺪ َواﻟْ ِﻤ َﺤ َﻦ‪َ ،‬ﻣﺎ ﻇَ َﻬَﺮ ِﻣْﻨـ َﻬﺎ َوَﻣﺎ ﺑَﻄَ َﻦ‪ِ ،‬ﻣ ْﻦ‬ ‫ف اﻟْ ُﻤ ْﺨﺘَﻠِ َﻔﺔَ َواﻟﺸ َ‬ ‫َواﻟْﻐَ َﻼءَ َواﻟْ َﻮَﺎﺑءَ َواﻟْ َﻔ ْﺤ َﺸﺎءَ َواﻟْ ُﻤْﻨ َﻜَﺮ َواﻟْﺒَـ ْﻐ َﻲ َواﻟ ﱡﺴﻴُـ ْﻮ َ‬
‫ﻚ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِﺪﻳْـٌﺮ‪.‬‬ ‫ﲔ َﻋﺎ ﱠﻣ ًﺔ‪ ،‬إِﻧﱠ َ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﺔً َوﻣ ْﻦ ﺑـُﻠْ َﺪان اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ﺑـﻠَ ِﺪ َ� ﻫ َﺬا ﺧﺎ ﱠ ِ‬
‫َ َ َ‬
‫ﺎن َوإِﻳْـﺘَ ِﺎء ِذي اﻟْ ُﻘ ْﺮَﰉ وﻳَـْﻨـ َﻬﻰ َﻋ ِﻦ اﻟ َﻔ ْﺤ َﺸ ِﺎء َواﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟﺒَـ ْﻐ ِﻲ‪ ،‬ﻳَﻌِﻈُ ُﻜ ْﻢ‬
‫ِﻋﺒﺎد ﷲِ‪ ،‬إ ﱠن ﷲ �ْﻣﺮ ِﺎﺑﻟْﻌ ْﺪ ِل و ْاﻹﺣﺴ ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮْو َن‪ .‬ﻓَﺎذ ُﻛ ُﺮوا ﷲَ اﻟْ َﻌ ِﻈﻴْ َﻢ ﻳَ ْﺬ ُﻛ ْﺮُﻛ ْﻢ َوﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮ ﷲِ أَ ْﻛ َﱪُ ‪.‬‬

‫‪Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/126302/khutbah-jumat-bencana-ujian-ataukah-azab‬‬

Anda mungkin juga menyukai