Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari data penelitian dan pembahasan terkait kekerasan seksual di lingkungan perguruan
tinggi dapat kita simpulkan bahwa :

Terjadi faktor natural memiliki asumsi bahwa laki-laki memiliki dorongan untuk melakukan
hubungan seksual dibandingkan perempuan .padahal laki-laki dan perempuan sama sama
memiliki rasa ketertarikan yang besar satu sama lain. kemudian terjadi Faktor sosial budaya
yang tumbuh di masyarakat dikarenakan ketimpangan gender serta relasi kuasa yang
seringkali dijumpai di kampus, korban kekerasan seksual merasa terpaksa, tidak berani
menolak atau hanya diam karena mengalami pelecehan seksual lantaran pelaku biasanya
adalah seseorang yang memiliki kedudukan dan kuasa di kampus, entah itu sebagai seorang
dosen, staf ataupun pemimpin organisasi tertentu di kampus.Korban kekerasan seksual di
kampus merasa takut, lantaran status sebagai seorang mahasiswa yang tentu saja akan masih
berhubungan dengan pelaku, adanya ancaman serta diskriminasi nilai ataupun kesulitan untuk
lulus menjadi salah satu penyebab ketakutan bagi korban kekekrasan yang ada di perguruan
tinggi.

pelecehan seksual dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang yang
terdiri atas tiga dimensi, yaitu pelecehan gender seperti mengejek tubuh atau tampilan
korban, perhatian seksual seperti menyentuh bagian tubuh yang tidak
diinginkan,mengirimkan pesan atau mengirimkan foto bernuansa seksual,dan yang ketiga
yaitu pemaksaan seksual berbentuk ancaman yang bertujuan untuk bisa melakukan seksual.

pelecehan seksual dapat terjadi dimanapun dan kapanpun. Tindakan pelecehan dan
kekerasan seksual yang dikutuk semua pihak ini tidak hanya terjadi di zona-zona rawan,
tetapi juga kerap terjadi di lembaga pendidikan, yang seharusnya sarat dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan keadaban. Selain itu, pelecehan seksual dapat dicegah dengan cara
melakukan edukasi seks kepada laki-laki dan perempuan karena edukasi seks merupakan hal
yang penting agar tidak terjerumus pada hal yang tidak diinginkan, selain itu kebiasaan akan
lelucon seks juga merupakan tindakan pelecehan seksual karena hal itu membicarakan hal
yang tabu seperti menyinggung tentang pemerkosaan, kemudian jika korban telah mengalami
pelecehan seksual maka korban harus melaporkan kejadian tersebut terhadap pihak berwajib
namun apabila tidak berjalan dengam baik maka terpaksa menyebarkan kasus tersebut di
media sosial agar mendapat perhatian lebih. Kampus yang seharusnya menjadi tempat yang
aman dan nyaman bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk belajar, berubah menjadi tempat
yang penuh ancaman pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum yang tidak bermoral.

B .SARAN

Sebaiknya pemerintah lebih tegas dan lebih memerhatikan mahasiswa yang ada di
lingkungan kampus terkait kekerasan seksual di lingkungan mahasiswa contohnya
membangun organisasi anti kekerasan seksual dan pemerintah melakukan sosialisasi kepada
mahasiswa tentang bahayanya kekerasan seksual dan cara mencegah terjadi kekerasan
seksual yang ada di lingkungan kampus.

Anda mungkin juga menyukai