Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS BAHAN AJAR

Judul Materi : Metode Kesahihan Sanad Hadis (Telaah terhadap Pemikiran Syuhudi Ismail dalam
Kaidah Kesahihan Hadis)

NO BUTIR ANALISIS JAWABAN


1 Tuliskan minimal 3 (tiga) 1. Hadis nabi adalah sumber pokok ajaran Islam yang
konsep beserta deskripsinya menempati posisi kedua setelah al-Qur’an. Hadis
yang Anda temukan di dipandang sebagai Miftah al-Qur’an (kunci untuk
dalam bahan ajar memahami al-Qur’an). Untuk menjaga keautentikan
hadis maka timbullah upaya penyalinan,
penkodifikasian, dan pengkajian dalam ilmu khusus.
Prof. Dr. H. M. Syuhudi Ismail.MA. dikenal karena
disertasinya tentang ilmu hadis dan dijadikan referensi
dalam kajian ilmu hadis dan membawanya menjadi
seorang ahli hadis.
2. Menurut Syuhudi kedudukan sanad dalam Riwayat
hadis sangat penting karena jika berita disandarkan
kepada Rasulullah SAW tetapi tidak jelas siapa
pembawa berita tersebut maka tidak dianggap sebagai
hadis. Untuk mengetahui bersambung atau tidaknya
suatu sanad hadis, menurut Syuhudi, ulama biasanya
menempuh tata kerja penelitian sebagai berikut:
a. Mencatat semua nama periwayat dalam sanad
yang diteliti,
b. Mempelajari sejarah hidup masing-masing
periwayat,
c. Meneliti kata-kata yang menghubungkan antara
para periwayat dengan periwayat yang terdekat
dalam sanad, yakni apakah kata-kata yang
terpakai berupa haddatsani, haddatsana,
akhbarana, atau kata-kata lainnya.
3. Menurut Syuhudi, langkah-langkah penelitian matan
hadis antara lain: meneliti matan dengan melihat
kualitas sanadnya, meneliti susunan lafal yang semakna,
meneliti kandungan matan, menyimpulkan hasil
penelitian. Secara umum, pemikiran-pemikiran Syuhudi
berkaitan dengan kedudukan hadis Nabi sebagai salah
satu sumber pokok ajaran islam, tetapi secara eksplisit,
pemikiran-pemikiran itu juga berkaitan dengan hadis
Nabi sebagai sumber ilmu pengetahuan dan peradaban.
Syuhudi dapat digolongkan sebagai penolong sunnah
(nashir al-Sunnah). Syuhudi cenderung tekstual dalam
memahami hadis-hadis yang berkaitan dengan aqidah,
ibadah, dan hal-hal yang berkaitan dengan halal dan
haram. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sosial ekonomi, sosial politik dan sosial
kemasyarakatan yang tidak menyangkut dengan soal
halal dan haram, maka ia cenderung kontekstual.
4. Buku kaidah kesahihan sanad hadis karya Syuhudi
Ismail membahas tentang kaidah kesahihan secara kritis
ditinjau dari pendekatan ilmu Sejarah. Tujuannya adalah
untuk menetapkan sahih tidaknya suatu sanad hadis,
unsur yang terkandungdalam kaidah ditetapkan
berdasarkan argument tertentu. Menurut Syuhudi, suatu
sanad hadis dinyatakan berkualitas sahih jika:
a. Sanad bersambung
b. Priwayat adil
c. Periwayat dhabith
Syuhudi menganalisis kesahihan sanad melalui
pendekatan ilmu Sejarah dan membagi periwayatan
hadis menjadi:
a. Periwayatan primer: sumber berasal dari
kesaksian dengan mata kepala sendiri
b. Periwayatan sekunder: periwayatan yang tidak
langsung disaksikan oleh rawi.

2 Lakukan kontekstualisasi
Kajian hadis lebih diarahkan bagaimana memahami dan
atas pemaparan materi
menerapkan informasi dalam hadis secara tepat, sehingga
dalam bahan ajar dengan benar-benar dapat menghidupkan sunah Nabi sebagai pedoman
realitas sosial hidup. Kompilasi secara baik dengan berbagai kualitas dan
terprogram secara digital dalam berbagai software serta
pembahadan validitas dan otentisitas hadis dari aspek sanad
mampu mencegah gerakan pemalsuan hadis. Dalam memahami
hadis harus memahami proses periwayatan, mulai dari konteks
Nabi sebagai sumber munculnya hadis, konteks periwayat
sebagai penutur berita, dan konteks kita zaman sekarang
sebagai pembaca maka diperlukan berbagai pendekatan
keilmuan baik sosial maupun kealaman.
3 Merefleksikan hasil Dengan semakin integrative pola mengkaji suatu persoalan,
kontekstualisasi materi maka semakin kecil peluang kekeliruan dan semakin besar
bahan ajar dalam kesempatan menemukan kebenaran.
pembelajaran bermakna

Anda mungkin juga menyukai