Tata Naskah PKM BR
Tata Naskah PKM BR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan.....................................................................................1
C. Sasaran.......................................................................................................1
D. Asas Tata Naskah.......................................................................................1
E. Ruang Lingkup............................................................................................2
BAB II DEFINISI OPERASIONAL................................................................................3
BAB III DOKUMENTASI FKTP....................................................................................6
A. Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber.........................................................6
B. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP.................................................................6
BAB IV BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS...................................................8
A. Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar dan Aturan Umum Naskah Dinas.......8
B. Tata Naskah Surat Dinas.................................................................................9
1. Surat Umum / Surat Undangan.............................................................9
2. Surat Keterangan.................................................................................12
3. Surat Keputusan (SK)...........................................................................14
4. Surat Penugasan / Surat Tugas..........................................................19
5. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas..............................................21
6. Surat Cuti..............................................................................................23
7. Surat Kuasa........................................................................................ 26
8. Berita Acara..........................................................................................28
9. Notulen................................................................................................. 30
10. Daftar Hadir Pertemuan/ Rapat............................................................31
11. Laporan.................................................................................................32
12. Kerangka Acuan Kegiatan....................................................................33
13. Standar Opersional Prosedur ( SOP)...................................................41
14. KOP Puskesmas...................................................................................48
BAB V PENGENDALIAN DAN REKAM IMPLEMENTASI.........................................49
A. Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP...............................................49
B. Rekam Implementasi.................................................................................52
BAB V PENUTUP......................................................................................................53
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahwa dalam rangka mewujudkan tertib, efisiensi dan efektifitas
administrasi perkantoran, maka dipandang perlu untuk dilakukan penyesuaian
dan penyeragaman tata naskah dinas, tata nomor dan kearsipan di lingkungan
UPT Puskesmas Buay Runjung.
Tata naskah dinas ini secara umum berpedoman kepada Surat Edaran
Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Nomor : 060/66/VII/2023 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan. Naskah dinas yang tidak dimuat pedomannya pada
Peraturan Bupati ini kami susun sesuai dengan kaidah yang lazim pada contoh
form dari Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Selatan.
Sehubungan dengan pertimbangan tersebut diatas, maka kami menyusun
dan menuangkannya dalam bentuk “Pedoman Tata Naskah di Lingkungan UPT
Puskesmas Buay Runjung”.
2. Maksud dan Tujuan
1. Sebagai panduan dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di
lingkungan UPT Puskesmas Buay Runjung.
2. Memperlancar tata komunikasi kedinasan dalarn bentuk tulisan di
lingkungan UPT Puskesmas Buay Runjung.
3. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran
penyelenggara tata naskah dinas.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum.
3. Lancarnya komunikasi tertulis kedinasan serta kemudahan dalam
pengendalian;
4. Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggara tata naskah dinas.
3
baik, benar, serta lugas, sesuai dengan ejaan yang disempurkan.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur kewenangan dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu
kesatuan sistem administrasi umum.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu dan
tepat sasaran dalam redaksional, prosedural dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan
distribusi.
5. Ruang Lingkup
Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Puskesmas BUAY RUNJUNG
meliputi:
1. Surat Umum
2. Surat Keterangan
3. Surat Keputusan (SK)
4. Surat Penugasan
5. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
6. Surat Cuti
7. Surat Kuasa
8. Berita Acara
9. Surat Pengantar
10. Notulen
11. Daftar HadirPeserta/Rapat
12. Laporan
13. Kerangka Acuan Kegiatan
14. Standar operasional prosedur (SOP)
15. Kop Puskesmas
4
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
5
16. Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak, kewajiban, dan tanggung jawab
yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai
dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
17. Peraturan Daerah adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum, yang bersifat pengaturan ditetapkan oleh kepala daerah setelah
mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
18. Peraturan Bupati adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum yang bersifat peraturan ditetapkan oleh Bupati.
19. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Buay Runjung adalah naskah dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat penetapan konkret, individual,
dan final.
20. Instruksi adalah naskah dinas yang berisikan perintah dan Kepala UPT
Puskesmas Buay Runjung kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan.
21. Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan
dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak.
22. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran, dan sebagainya.
23. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisikan keterangan yang tertulis
dan pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
24. Surat Perintah adalah naskah dinas dan atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
25. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan izin yang dikeluarkan oleh penjabat yang berwenang.
26. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara
dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan antara atau perbuatan
hukum yang telah disepakati bersama.
27. Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang di tujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk rnelaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
28. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dan pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
6
29. Surat Kuasa adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas karnanya untuk melakukan
suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
30. Surat Undangan adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang berisi
undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
31. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dan pejabat yang
berwenang berisi keterangan bahwa seorang pegawai telah menjalankan
tugas.
32. Surat Panggilan adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang yang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
33. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
34. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pembenitahuan yang bersifat umum.
35. Laporan adalah naskah dinas dan bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
36. Rekomendasi adalah naskah dinas dan pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
37. Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
38. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) adalah dokumen perencanaan yang berisikan
urai tentang penjelasan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukkan yang
dibutuhkan dan hasil yang diharapkan dan suatu kegiatan
39. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan
(Permenpan No. 035 tahun 2012).
7
BAB III
DOKUMENTASI FKTP
9
BAB IV
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
A. Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar dan Aturan Umum Naskah Dinas
Pengelolaan surat masuk dilakukan melalui :
1. Setiap surat masuk diagendakan oleh staf Tata Usaha dan disiapkan lembar
disposisi.
2. Surat masuk yang diterima melalui media rekam elektronik harus diprint dan
diagendakan pada surat masuk.
3. Kepala Puskesmas/Ka. Tata Usaha melakukan disposisi surat.
4. Ka. Tata Usaha /Staf Tata Usaha menginformasikan kepada staf terkait terkait
hasil disposisi pimpinan.
5. Surat masuk diarsipkan oleh staf Tata Usaha menurut klasifikasinya.
Pengelolaan Surat Keluar dilakukan melalui :
1. Ka. Tata Usaha /Staf membuat surat.
2. Surat ditandatangani oleh kapus/ Ka. Tata Usaha / pejabat yang berwenang
dan diberi nomor dan distempel.
3. Surat diberikan kepada nama/instansi yang dituju dan dibuat tanda terima.
4. Arsip surat di arsipkan oleh staf Tata Usaha.
10
Penomoran surat dilakukan dengan prinsip terpusat (satu pintu) dengan kode
sebagai berikut :
800 = Untuk urusan kepegawaian
900 = Untuk urusan keuangan/aset
440 = Untuk kegiatan pelayanan kesehatan.
Penomoran dengan ketentuan :
Kode/Nomor Surat/PKM.BR/Bulan Surat Dibuat (Huruf Romawi)/ Tahun Surat
Dibuat
Contoh :
440/ /PKM.BR/VII/2023
11
2) Batang Tubuh, bagian batang tubuh surat dinas, terdiri dari :
a) Alinea pembuka;
b) Isi surat undangan dinas, yang meliputi hari, tanggal, Waktu, tempat,
dan acara
3) Alinea penutup.
a. Kaki, bagian kaki surat /surat undangan terdiri dan Nama, Pangkat
dan Gol serta NIP Pejabat yang menanda tangani surat, ditulis
dengan huruf awal kapital.
b. Hal yang Perlu Diperhatikan
Format surat undangan Internal sama dengan format surat dinas,
bedanya adalah bahwa pihak yang dikirimi surat pada surat
undangan Internal dapat ditulis pada lampiran.
d. Kewenangan
Surat dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawabnya dalam hal ini Kepala Puskesmas/
Kepala Tata Usaha.
12
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
Sehubungan akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi ASI Eksklusif pada Posyandu di setiap desa.
Berkenaan dengan hal tersebut, kami harapkan agar Bidan Desa dapat menginformasikan kegiatan sosialisasi ini
pada Ibu hamil dan Ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan yang akan dilaksanakan :
Hari/ Tanggal : (Jadwal terlampir)
Waktu : 08.30 WIB s/d Selesai
Tempat : Balai Desa
Acara : 1. Sosialisasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif
2. Demonstrasi cara menyusui yang baik dan benar
Demikian undangan ini disampaikan untuk dapat diketahui, atas perhatian diucapkan terima kasih.
Dr. Sutrisno
Nip :1989110820019021001
Tembusan :
1) …….
2) ……..
13
2. Surat Keterangan
a. Pengertian
Adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai hal, peristiwa, atau
tentang seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala, terdiri dari:
a) Kop surat keterangan, terdiri dan logo dan nama lembaga
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Judul surat keterangan; dan
c) Nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai sesuatu hal, peristiwa, atau tentang seseorang
yang diterangkan, maksud dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama, pangkat/gol serta
NIP pejabat yang membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian
kaki terletak pada bagian kanan bawah.
c. Wewenang
Wewenang Penandatanganan Surat Keterangan oleh Kepala Puskesmas/
Pejabat yang berwenang.
14
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
SURAT KETERANGAN
Nomor 440/ /PKM.BR/VII/2023
Nama :
Jabatan :
Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :
Dan seterusnya
………………………….....……………………………………………………………………
Demikianlah surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Nama…………………………
Pangkat/Gol …………………
NIP……………………………
15
3. Surat Keputusan (SK)
a. Pengertian
Adalah merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat
menetapkan dan merupakan pelaksanaan kegiatan dalam bentuk Keputusan
Kepala UPT Puskesmas Buay Runjung.
b. Manfaat Ketetapan keputusan Naskah dinas, adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan/ mengubah status Kepegawaian/ personal/ keanggotaan/
material/ peristiwa;
2) Menetapkan/ mengubah/ membubarkan suatu kepanitiaan/ tim; atau
3) Menetapkan pelimpahan wewenang.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala keputusan terdiri dari:
a) Kop keputusan adalah Kop Dinas UPT Puskesmas Buay Runjung
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
ditulis dengan huruf kapital secara simetris ditebalkan;
c) Nomor keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
ditebalkan;
d) Kata penghubung tentang, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris ditebalkan;
e) Judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris
ditebalkan;
f) Tulis Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan huruf
kapital secara simetris ditebalkan;
g) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan, ditulis
dengan huruf kapital secara simetris ditebalkan.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans keputusan terdiri dan:
1. Kata Menimbang:
a) Yaitu konsiderans yang memuat alasan/ tujuan/ kepentingan/
pertimbangan tentang perlu ditetapkannya keputusan;
b) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titk dua (:), dan diletakkan di
bagian kiri;
16
c) Jika Konsiderans menimbang memuat lebih dari satu pokok
pikiran, maka tiap pokok pikiran harus dirumuskan dalam
rangkaian kalimat yang merupakan satu kesatuan
pengertian;
d) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad dan
dirumuskan dalam satu kalimat yang utuh dengan kata
“bahwa” yang ditulis dengan Huruf kecil dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;).
e) Pokok pikiran yang terakhir ditulis dengan huruf kecil dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;)
2. Kata Mengingat:
a) Yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-
undangan sebagai dasar pengeluaran keputusan;
b) Undang-undang, Peraturan yang dijadikan dasar hukum
dilengkapi dengan mencantukam lembaran Negara dan
Tambahan lembaran Negara yang diletakkan di antara tanda
kurung;
c) Jika dasar hukum mengingat memuat lebih dan satu
peraturan, maka urutan pencantuman agar memperhatikan
tata urutan hirarkhi dan diurutkan secara kronologis
berdasarkan saat pengeluarannya;
d) Jika dasar hukum memuat lebih dan satu peraturan
perundang-undangan, maka tiap dasar hukum diawali
dengan angka 1,2 dan seterusnya yang diakhiri dengan
tanda baca titik koma(;)
e) Dasar hukum yang terakhir ditulis diakhiri dengan tanda baca
titik koma(;).
3. Diktum, terdiri dan hal-hal sebagai berikut:
a) Diktum dimulai dengan kata MEMUTUSKAN yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris ditebalkan;
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal
kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titk dua (:);
17
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik (.);
4. Batang Tubuh
a) Batang Tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan
peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
Peraturan/Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki
Bagian kaki keputusan ditempatkan di sebelah kanan bawah,
yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan keputusan;
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf
kapital
c) Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
keputusan adalah Kepala UPT Puskesmas Buay Runjung.
d) Tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan; dan
nama lengkap pejabat yang menandatangani keputusan,
ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar dan
ditebalkan.
6. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan,
b) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
18
7. Hal yang Perlu Diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat
Keputusan yaitu :
a). Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala FKTP hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
b) Untuk kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
19
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
20
MEMUTUSKAN
21
4. Surat Penugasan / Surat Tugas
a. Pengertian
Adalah adalah merupakan naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Susunan
1) Kepala Surat
Bagian kepala surat tugas terdiri dari:
Kop surat adalah Kop Dinas UPT Puskesmas BUAY RUNJUNG
Kata surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
Nomor, berada di bawah tulisan surat tugas.
2) Batang Tubuh, bagian batang tubuh surat tugas terdiri:
Diktum dimulai kata memberi perintah/memberi tugas, secara
simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri disertai nama dan jabatan
pegawai yang mendapat tugas;
Di bawah kata kepada ditulis kata untuk yang berisi tentang tugas-
tugas yang harus dilaksanakan.
3) Kaki, bagian kaki surat tugas ditempatkan di sebelah kanan bawah
yang terdiri dari:
Tempat dan tanggal surat tugas;
Nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap unsur kata, dan diakhiri dengan
tanda baca koma (,) ;
Tanda tangan pejabat yang menugasi;
Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas, ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap awal kata, Pangkat dan Gol
serta NIP dan cap dinas.
c. Wewenang penandatanganan adalah Kepala Puskesmas/ Kepala Tata
Usaha.
d. Distribusi.
Surat perintah/ surat tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas dan
instansi/ lembaga yang mengundang.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan:
Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
22
Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi
dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dan kolom nomor urut,
Nama, NIP, Pangkat / Gol, dan jabatan.
23
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
SURAT
SURATTUGAS
TUGAS
No: 800/ 800//ST/PKM-LBG/I/2023
Nomor: /PKM.BR/VII/2023
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala UPT Puskesmas Buay Runjung dengan ini menugask
Nama:
NIP:
Pangkat/Gol:
Jabatan:
Untuk menghadiripada :
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat :
Demikianlah surat tugas ini diberikan untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan
dengan penuh rasa tanggung jawab.
24
5. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
a. Pengertian
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas adalah merupakan naskah dinas
dari atasan yang berisi keterangan tentang pelaksanaan tugas dari pegawai
Puskesmas.
b. Susunan
1) Kepala Surat
Bagian kepala surat pernyataan melaksanakan tugas terdiri dari:
Kop surat pernyataan melaksanakan tugas berupa Kop Dinas
UPT Puskesmas Buay Runjung
Kata surat pernyataan melaksanakan tugas, ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
Nomor, berada di bawah tulisan surat pernyataan melaksanakan
tugas.
2) Batang Tubuh, Bagian batang tubuh surat pernyataan melaksanakan
tugas terdiri dari:
Pejabat yang menandatangani
Menerangkan seseorang yang diterangkan
Pernyataan melaksanakan tugas sebagai (jabatan) dan mulai
terhitung melaksanakan tugas
3) Kaki, bagian kaki surat pernyataan melaksanakan tugas ditempatkan di
sebelah kanan bawah yang terdiri dari:
Tempat dan tanggal surat pernyataan melaksanakan tugas;
Nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap unsur kata, dan diakhiri dengan
tanda baca koma (,) ;
Tanda Tangan Pejabat;
Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat perintah
melaksanakan tugas, ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap
awal kata, Pangkat dan Gol serta NIP dan cap dinas.
c. Wewenang
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas/Kepala Tata Usaha.
25
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan/pegawai negeri sipil dan apabila dikemudian hari
isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara,
maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut.
26
6. Surat Cuti
a. Pengertian :
Surat Cuti merupakan naskah dinas berupa permohonan pegawai
Puskesmas dalam mengajukan izin cuti. Surat Cuti dilengkapi dengan surat
pelimpahan wewenang kepada pegawai yang menggantikan.
b. Batang tubuh
Form surat cuti mengacu pada Anak Lampiran 1.B berdasarkan
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil
Surat cuti diajukan ke Dinas Kesehatan setelah disetujui oleh Kepala
Puskesmas.
27
ANAK LAMPIRAN 1.b
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI
PEGAWAI NEGERI SIPIL
(Nama Pegawai)
NIP.
dr.
NIP.
dr.
NIP.
28
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
Nama :
NIP :
Pangkat/ Gol :
Jabatan :
Selanjutnya dalam hal ini disebut Sebagai PIHAK KEDUA
NAMA NAMA
NIP. NIP.
Mengetahui,
Plt. Kepala UPT Puskesmas Buay Runjung
29
7. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada
badan hukum/kelompok orang/perseorangan atau pihak lain dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari :
a. Kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi, yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b. Judul surat kuasa;
c. Nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang dikuasakan.
3) Bagian kaki surat kuasa
Memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta
nama dan tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi
materai.
30
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
SURAT KUASA
Nomor: 800/ / PKM.BR/VII/2023
Untuk …………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………..
Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
31
8. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi tentang pernyataan bahwa
memang telah terjadi suatu proses pelaksanaan kegiatan pada waktu
tertentu yang harus ditandatangani oleh para pihak dan para saksi. Berita
acara dapat disertai lampiran.
b. Susunan
1) Kepala, berita acara terdiri dari:
a) Kop berita acara, adalah Kop Dinas UPT Puskesmas Buay Runjung
b) Judul berita acara; dan nomor berita acara.
2) Batang tubuh, terdiri dari:
a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara;
b) Substansi berita acara;
c) keterangan yang menyebutkan adanya lampiran; dan
d) penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini dibuat dengan
sesungguhnya.
3) Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak
dan para saksi.
c. Lampiran Naskah Dinas Berita Acara
Adalah dokumen tambahan yang berisi antara lain laporan, notulensi,
memori dan daftar seperti daftar aset/arsip yang terkait dengan materi /
muatan suatu berita acara.
32
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
BERITA ACARA
Nomor: 800 /………./PKM.BR./2023
1. ……………………………………………………………………………………………
.……………………………………………………………………………………………
2. dan seterusnya
Dibuat di ……………
33
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
Diskusi/ Tanya
Jawab
Rencana
Tindak Lanjut
Daftar Hadir Terlampir
34
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
Jln. Raya Muara Dua Kisam Desa Bedeng Belambangan Kecamatan Buay Runjung OKU Selatan 32278
Email : pkmbuayrunjung@gmail.com
Pimpinan Sidang/Rapat
Nama Jabatan
Nama Pejabat,
Pangkat
NIP
35
9. Laporan
LAPORAN …
I. Pendahuluan
a. Umum/Latar Belakang
b. Landasan Hukum
c. Maksud dan Tujuan
II.II. Kegiatan yang dilaksanakan Hasil Yang Dicapai Kesimpulan dan Saran
Penutup
III.III.
IV.IV.
V.
Dibuat di……………………..
Pada tanggal………………..
Nama Jabatan
36
10. Kerangka Acuan Kegiatan
b. Latar belakang
37
g. Jadwal pelaksanaaan kegiatan
Merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan yang akan
dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
h. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Monitoring yaitu kegiatan melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
program agar tidak terjadi penyimpangan. Sementara evaluasi pelaksanaan
kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang
direncanakan. Jadwal tersebut dievaluasi setiap beberapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga kesalahan dapat segera diperbaiki tanpa
mengganggu jalannya program yang lain. Pelaporannya adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan kapan laporan tersebut
harus dibuat. Juga harus ditulis cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan
kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah bagaimana
melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan dan kapan laporan akan
diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan. Evaluasi
kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh. Didalam
kerangka acuan harus ditulis bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan.
38
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG
I. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguang kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan). Pelayanan kesehatan lingkungan adalah kegiatan
atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social
guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh factor risiko lingkungan.
Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdaasarkan standar, norma dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. Intervensi Kesehatan
Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan dan pengendalian
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
bilogi maupun social.
39
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas. Kegiatan klinik sanitasi
adalah upaya mengintegrasikan antara pelayanan kesehatan promotif,
preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan yang dilaksanakan
oleh petugas bersama masyarakat, baik di dalam maupun di luar puskesmas.
Dalam kegiatan klinik sanitasi berupa konseling kesehatan lingkungan,
petugas memberi saran/rekomendasi kepada pasien. Kegiatan klinik sanitasi
juga dilaksanakan dalam rangka pencapaian strategi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan lingkungan dan sebagai salah satu indikator dalam
penilaian akreditasi puskesmas. Contoh penyakit berbasis lingkungan, antara
lain penyakit diare, cacingan, penyakit kulit, malaria, Demam Berdarah
Dengue (DBD), Tuberkulosis Paru (TB paru), Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA), serta keracunan makanan dan keracunan bahan kimia.
Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai sarana
pelayanan kesehatan adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat,
dapat menjadi tempat sumber penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, juga
menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit. Untuk menghindari
risiko tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah di fasilitas pelayanan
kesehatan. Pengelolaan limbah dimulai dari identifikasi, pemisahan, labeling,
pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan/pemusnahan.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutara karena
penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh factor risiko
lingkungan maka perlu dilakukan kegiatan pengawasan dan pembinaan
tempat-tempat umum (TTU), penagawasan dan pembinaan tempat
pengolahan makanan dan minuman (TPM), penyehatan perumahan dan
sanitasi dasar, klinik sanitasi dan pengelolaan limbah medis dan non medis.
40
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat sehingga terhindar dari
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan lainnya.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku pengelola
serta memperbaiki sarana dan prasarana tempat- tempat umum agar
terciptanya tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku pengelola
serta memperbaiki sarana dan prasarana tempat pengolahan makanan
agar terciptanya tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan.
3. Terciptanya perumahan dan lingkungan yang sehat di masyarakat.
4. Dapat menurunkan angka penyakit yang berbasis lingkungan di
masyarakat.
5. Terselenggaranya pengelolaan limbah secara benar dan aman.
41
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
4. Klinik sanitasi 1) Melakuan konseling dengan
pasien/klien yang menderita penyakit
berbasis lingkungan.
5. Pengawasan limbah 1) Melakukan pengawasan limbah medis dan
medis dan non medis non medis
2) Melakukan pengelolaan limbah medis nan
non medis.
3) Bekerjasama dengan pihak ke tiga
untuk pemusnahan akhir medis
42
No Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program Ket
4. Klinik sanitasi 1. Melakukan konseling
kepada pasien/klien yang telah
dirujuk ke klinik sanitasi.
2. Mencatat hasil konseling.
3. Melakukan pembinaan dan
saran mengenai hasil konseling
atau
permasalahan berbasis
lingkungan yang dialami
pasien/klien.
4. Membuat pencatatan dalam
bentuk laporan tertulis yang
dilaporkan kepada kepala
puskesmas setiap akhir
bulan.
VI. SASARAN
1. Pembinaan dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) : Tempat
fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, pesantren, tempat ibadah,
klinik dan praktik mandiri bidan di wilayah kerja UPT Puskesamas Buay
Runjung.
2. Pembinaan dan pengawasan Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman:
Rumah makan, restoran, tempat jajanan makanan, depot air minum di
wilayah kerja UPT Puskesmas Buay Runjung.
43
3. Pembinaan dan pengawasan perumahan dan sanitasi dasar : seluruh
rumah di wilayah kerja UPT Puskesmas Buay Runjung.
4. Klinik sanitasi : pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan dan
klien dengan permasalahan lingkungan.
5. Pengawasan limbah medis dan non medis : limbah medis dan non medis
yang dihasilkan dari pelayanan di UPT Puskesmas Buay Runjung.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1. Pembinaan dan
pengawasan
Tempat-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tempat Umum -
(TTU)
2. Pembinaan
dan
pengawasan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tempat
Pengolahan -
Makanan
3. Pembinaan dan
pengawasan
perumahan dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sanitasi
Dasar -
4. Klinik sanitasi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pengawasan
limbah medis
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan non medis
44
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format
laporan dan didokumentasikan. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan ke
penanggung jawab program SP2TP puskesmas dan dilaporkan kepada kepala
psukesmas kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Evaluasi
kegiatan dilakukan setiap bulan pada lokakarya mini puskesmas dan triwulan
pada lintas sector.
45
13. Standar Opersional Prosedur ( SOP)
a. Pengertian.
1) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan.
2) Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara
rinci, spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja
sebagai acuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat
mencapai hasil kerja sesuai persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo,
2003).
3) Tujuan Penyusunan SOP
Adalah agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten, seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
4) Manfaat SOP
Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas;
Mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan;
Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
5) Teknis Pengisian Form SOP
Tulisan berada diantara logo Pemerintah Daerah dan Logo Puskesmas;
a) Heading hanya dicetak di halaman pertama
b) Kotak FKTP diberi logo Pemerintah Daerah dan nama Puskesmas.
c) Judul SOP menggunakan huruf kapital tebal dengan font ARIAL
ukuran 12 dan ditebalkan.
d) Nomor Dokumen, Revisi, ‘Tanggal Terbit dan Halaman dengan font
ARIAL huruf ukuran 10 dan tidak ditebalkan;
e) Penomoran halaman kedua dan selanjutnya menggunakan footer
(bottom of page, center) misalnya pada halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir: 5/5;
f) Nomor revisi : diisi dengan status revisi, dengan menggunakan
angka, misal Nomor revisi “1” untuk revisi pertama, “2” untuk revisi
kedua.
g) Isi dokumen menggunakan huruf Arial ukuran 12 sesuai EYD dan
spasi 1,15 ;
46
h) Dokumen pengesahan untuk kebijakan terdapat kota, tanggal dan
ditandatangani kepala UPT Puskesmas;
i) Dokumen SOP diberi nama Kepala UPT Puskesmas (font 10) dan
NIP di kolom dengan menggunakan ukuran font 10 dan di boldkan;
j) Format merupakan format minimal, jika diperlukan format ini dapat
diberi tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun dan unit
pemeriksa SOP.
k) Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain -
lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada di SOP.
6) Cara Pengisian SOP.
a) Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: nama
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit, dan
tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian,
tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh
tidak diberi tabel/kotak;
b) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi;
47
dengan diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkalnya. Adapun bagan alir secara garis
besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro.
a. Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol, yaitu symbol balok:
Akhir kegiatan:
Simbol keputusan:
Penghubung:
Dokumen:
Arsip:
48
GENERASI ANAK TOP
(GERAKAN MEMBERI ASI ANAK
TUMBUH OPTIMAL)
800/
No.
: /SOP/PKM.BR/VI
Dokumen
I/2023
SOP No. Revisi : 01
Tanggal
: 03/07/2023
Terbit
Halaman : ½
8) Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a. Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/checklist:
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-
mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu
51
untuk mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
Identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
1. Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut.
2. Buat daftar kerja yang harus dilakukan.
3. Susun urutan kerja yang harus dilakukan,.
4. Masukan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu.
5. Lakukan uji coba.
6. Lakukan perbaikan daftar tilik.
7. Standarisasi daftar tilik.
a) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terdahap
SOP dalam langkah-langkah kegiatan, dengan
rumus sebagai berikut.
b) Tulisan :
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN (Arial 14)
DINAS KESEHATAN (Arial 14)
UPT PUSKESMAS BUAY RUNJUNG (Arial 16, Bold)
Spasi 1,
Alamat Puskesmas :
Jln.Raya Muaradua Kisam Desa Bedeng Blambangan Kecamatan Buay Runjung,
Kab. Ogan Komering Ulu Selatan
Email : pkm.buayrunjung@gmail.com
(Arial 10 tidak diboldkan)
Semua tulisan dengan Posisi Center
53
BAB V
PENGENDALIAN DAN REKAM IMPLEMENTASI
54
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka
untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala FKTP menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim Akreditasi
sebagai Petugas Pengendali Dokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas :
a. Penomoran dokumen
1) Tata cara penomoran Dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen,
dengan ketentuan :
a) Semua dokumen harus diberi nomor.
b) Puskesmas/ FKTP agar membuat kebijakan tentang
pemberian nomor sesuai dengan tata naskah yang
dijadikan pedoman
c) Pemberian nomor dilakukan secara terpusat.
b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal.
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan.
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali.
1) Tata Cara Pendistribusian dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumen kepada unit upaya atau pelaksana yang
memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata
Usaha Puskesmas/FKTP sesuai pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir
tanda terima.
c) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu
tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
d) Bagi Puskesmas/ Klinik yang sudah menggunakan e-file
maka distribusi dokumen bisa melalui jejaring area lokal,
55
dan diatur kewenangan otorisasi di setiap unit kerja,
sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan
dalam membuka dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen
pengganti serta mengisi format usulan penambahan/ penarikan
dokumen.
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan
6. Tata Cara Penyimpan Dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah di
tanda tangani) agar disimpan di secretariat Tim Akreditasi
Puskesmas/ FTKP atau bagian Tata Usaha Puskesmas/FTKP,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang
cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam pedoman/tata naskah.
Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen foto copy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas/FKTP, dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila
tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja
hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu
atau Bagian Tata Usaha organisasi dapat memusnahkan fotocopy
dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen
yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai
ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di
Puskesmas/FKTP.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakkan di tempat
yang mudah dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas/
FKTP dikelompokan masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM
56
dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian dan
diberikan daftar secara berurutan.
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat
pengesahan sesuai pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP).
B. Rekam Implementasi
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti objektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang
direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi
untuk mendefenisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
permusnahkan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat terbaca,
segera dapat teridentifikasi dan dapat di akses kembali.
57
BAB V
PENUTUP
58