Anda di halaman 1dari 8

XII MIPA 1 KELOMPOK 6

Kabinet Ali
Sastroamidjojo II
ANGGOTA KELOMPOK
Alexandra Davira Lutfi Bunga Ayu
02 Mahardiza 01 Lestari

Salman Rais
01 Dimas Farrel Reivano 01 Sitompul

01 Risky Titra Panjaitan


Kabinet Ali Sastroamidjojo II, atau sering disebut Kabinet Ali-Roem-
Idham adalah kabinet pemerintahan Indonesia pada masa pimpinan
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Kabinet ini
diumumkan pada 20 Maret 1956 dan bertugas sejak 24 Maret 1956
hingga 14 Maret 1957. Kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo dan
didampingi oleh Mohammad Roem dan Idham Chalid sebagai
wakilnya. Kabinet Ali kembali diserahi mandat pada tanggal 20 Maret
1956 yang merupakan koalisi antara PNI, Masyumi, dan NU.
Kebijakan-Kebijakan Ali
Sastroamidjojo II
1. Perjuangan pengembalian Irian Barat.
2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota - anggota DPRD.
3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
4. Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
5. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional berdasarkan kepentingan rakyat,
6. Pembatalan KMB,
7. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan
lima tahun, menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
8. Melaksanakan keputusan KAA.
kebijakan Yang Berjalan
- Pembatalan KMB ( Konferensi Meja Bundar )

Dengan mendapat dukungan secara penuh dari


Presiden Soekarno, Kabinet Ali Sastroamidjojo 2
dianggap sebagai titik tolak dari periode planning
and investment.
Hasilnya bisa dilihat dari keberhasilan pembatalan
semua perjanjian dalam KMB atau Konferensi
Meja Bundar. Perjanjian KMB tersebut kemudian
dibatalkan secara unilateral atau sepihak.
Kebijakan Yang Tidak Berjalan
1. Kebijakan Ekonomi: Salah satu kebijakan ekonomi yang
tidak berjalan dengan baik adalah upaya untuk mengatasi
inflasi. Meskipun pemerintah mencoba mengendalikan
inflasi, tetapi angka inflasi masih cukup tinggi pada masa
itu, yang berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

2. Kebijakan Politik: Kabinet Ali Sastroamidjojo II juga


menghadapi permasalahan politik dalam upaya
menyatukan berbagai kepentingan politik yang beragam.
Perselisihan politik dan ketegangan antara partai politik di
dalam kabinet bisa menjadi kendala dalam mengambil
keputusan dan melaksanakan kebijakan yang efektif.
Penyebab Kemunduran
Kabinet Ali Sastroamijoyo II
Penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo II adalah karena
terjadinya perpecahan antara Partai Masyumi dan PNI.

Selain itu, semasa kabinet ini bertugas juga banyak menerima


tuntutan daerah yang kemudian juga didukung oleh Masyumi,
agar Ali segera mengembalikan mandatnya.

Pada Januari 1957, Masyumi pun mulai menarik menteri-menteri


mereka dari Kabinet Ali Sastroamijoyo, sehingga membuat
kabinet ini semakin melemah. Kemudian, Kabinet Ali
Sastroamijoyo II pun dibubarkan.
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai