Anda di halaman 1dari 41

In-house counsel/legal counsel/legal officer adalah profesi yang mengerjakan pekerjaan

hukum secara langsung untuk perusahaan.

Peran secara umum :

- Menangani dokumen dan perizinan


- Melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan baru yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang berkaitan dengan operasional perusahaan
- Memberikan nasihat bagi tim komersial mengenai kesesuaian rencana bisnis dengan
aspek hukum (jika ada)
- Menangani permasalahan hukum, baik untuk masalah perdata maupun pidana

JUNIOR IN HOUSE COUNSEL


- Merupakan tingkatan awal dalam karier legal di perusahaan
- Banyak melakukan urusan administrasi/dokumen hukum
- Mengurus perizinan seperti NPWP, SIUP
- Menjadi pihak yang pertama mengecek (first reviewer dalam suatu perjanjian kerja
sama
SENIOR IN HOUSE COUNSEL
- Merupakan tingkatan lanjutan dalam karier legal di perusahaan
- Dalam banyak situasi merangkap juga sebagai legal manager
- Berperan dalam memberikan advice hukum untuk rencana bisnis dan arahan
strategis perusahaan
- Menjadi last reviewer untuk perjanjian-perjanjian strategis
- Melakukan komunikasi dan menjalin hubungan dengan konsultan hukum eksternal
LEGAL MANAGER
- Menjalankan fungsi sebagai pengatur dari tim hukum dalam perusahaan, termasuk
fungsi perencanaan (planning), fungsi operasional dan fungsi sdm
- Melakukan pelaporan kepada divisi sdm di perusahaan mengenai kinerja divisi
hukum dan hal-hal yang perlu diperhatikan
LEGAL ADMINISTRATIVE
- Membantu seluruh administrasi dari divisi hukum di perusahaan
- Banyak berurusan dengan administrasi dokumen internal perusahaan dan hubungan
dengan divisi lain
- Tidak diperlukan persyaratan khusus sebagai sarjana hukum untuk dapat menekuni
peran ini. Sarjana administrative ataupun kesekretariatan juga bisa belajar menjadi
legal administrative
CORPORATE SECRETARY
- Perantara komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat, pengawas, pembuat
kebijakan ataupun investor
- Bertanggungjawab mengurusi pengadaan rapat kerja direksi dan/atau komisaris
beserta pihak-pihak diatas
- Dalam praktiknya, peran ini sering juga digantikan dengan peran corporate
communication atau peran dari tim hubungan relasi pemerintah
COMPLIANCE OFFICER / pertugas kepatuhan
- Memiliki tanggung jawab untuk memastikan perusahaan mematuhi ketentuan-
ketentuan terhadap hukum, persyaratan bisnis, peraturan karyawan, kebijakan dan
semua prosedur lainnya yang berlaku
- Dalam beberapa kesempatan, compliance officer juga terlibat dalam pembuatan
kebijakan internal perusahaan yang berhubungan dengan tata tertib dan peraturan
- Hal ini diperlukan agar dapat meminimalkan risiko dan membantu proses assessment
berbagai bidang
ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
- Pihak eksternal yang ditujuk oleh in house counsel untuk mewakili perusahaan dalam
suatu kasus sengketa (baik pra litigasi maupun litigasi) ataupun dalam suatu transaksi
jual beli saham atau penawaran umum)
- Advokat membantu masalah penyelesaian sengketa, sedangkan konsultan hukum
membantu proses pelaksanaan suatu transaksi korporasi

MENGANALISIS INTI BISNIS PERUSAHAAN BAGI JUNIOR IN HOUSE COUNSEL


1. Penting untuk mengetahui core bisnis perusahaan dengan ilmu hukum yang perlu
dipelajari secara lebih spesifik agar dapat mengerti apakah ada implikasi dari ide
bisnis, kerja sama dan kegiatan perusahaan terhadap jenis pekerjaan hukum yang
akan dihadapi oleh junior counsel
2. Dengan mengetahui core bisnis perusahaan perusahaan, junior in house counsel juga
dapat melakukan analisis mengenai apakah suatu ide bisnis, kerja sama dan kegiatan
perusahaan dapat dilakukan atau ada ketentuan-ketentuan yang patut diperhatikan
o Pengaturan yang mengatur
o Risiko yg dihadapi
o Bentuk perjanjian Kerjasama
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI INTI BISNIS PERUSAHAAN ?
- Formulasi & kumpulkan informasi dari tim bisnis
Informasi terkait misalnya :
a. Detail bentuk Kerjasama penyediaan jasa dengan pemerintah
b. Siapa yang terlibat dalam kerja sama
c. Berapa lama kerja sama tersebut berlangsung
d. Berapa nilai transaksi dari kerja sama
- Terapkan informasi
Perjanjian kerja sama pengadaan jasa dengan pemerintah diatue dalam peraturan
pengadaan jasa sehingga ada Batasan yang perlu diperhatikan
- Pertimbangkan implikasinya
Perjanjian pengadaan jasa dengan pemerintah harus sesuai dengan Batasan-batasan
yang ada dalam peraturan, baik Batasan bentuk ataupun jumlah transaksi

MENGANALISIS INTI BISNIS PERUSAHAAN BAGI SENIOR LEGAL / LEGAL MANAGER


Seorang senior legal/legal manager perlu dapat memahami core bisnis perusahaan agar bisa
melakukan manajemen risiko atas setiap dari ide bisnis, kerja sama dan kegiatan
perusahaan.

PERTANYAAN YANG HARUS DITANYAKAN SEPUTAR INTI BISNIS


1. Bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang ?
2. Siapa pelanggan, vendor dan pesaing utama perusahaan ?
3. Apa produk dan layanan perusahaan?dan bagaimana cara kerjanya?
4. Apa strategi dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka Panjang?
Menyampaikan risiko dan pengelolaannya
Memahami titik-titik tekanan, strategi dan tujuan bisnis dan secara efektif
mengkomunikasikan risiko dan masalah hukum yang mungkin ada dalam setiap keputusan
manajemen. Sehingga memungkinkan manajemen untuk membuat pilihan strategis yang
dalam profil risiko hukum yang dapat diterima.
Memberikan saran gabungan komersial dan hukum
Dapat melakukan analisis keputusan strategis berdasarkan sudut pandang komersial
dan hukum. Kemampuan untuk memberikan saran gabungan ini adalah dimana senior
legal/legal manager dapat menambah nilai jual.

Seorang senior legal/legal manager perlu dapat memahami core bisnis perusahaan
agar dapat memicu dibuatnya keputusan atau pembaharuan regulasi di perusahaan sesuai
dengan adanya arah kebijakan/perubahan hukum yang berlaku.

MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN


Memecahkan masalah hukum dalam suatu perusahaan adalah kemampuan
menganalisis masalah dan menemukan solusi yang dapat diimplementasikan.
Semakin sering melatih memecahkan masalah semakin meningkatkan kepercayaan
diri dalam menghadapi klien.

TIPS MENGAMBIL KEPUTUSAN


- Tanya kepada yang lebih berpengalaman (senior,konsultan hukum)
- Bayangkan apa yang terjadi
- Berani dalam ambil risiko tapi tetap jaga emosi
- Jangan tergesa-gesa karena diburu-buru oleh tim bisnis tanpa asesmen yang cukup
- Tidak membatasi opsi-opsi yang ada
- Lupa pada target akhir perusahaan

BERPIKIR KRITIS DAN POLA PIKIR TERSTRUKTUR

- Umum
Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional
terhadap apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Critical
thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran kreatif dan
mandiri
- Khusus
Dalam bidang hukum, berpikir kritis termasuk juga tentang mengumpulkan
bukti, ide dan/atau argument dan kemudian mengevaluasi (menimbang)
kekuatan dan kelemahan mereka secara objektif dan metodis.

TIPS MENGEMBANGKAN PIKIRAN KRITIS DAN POLA PIKIR TERSTRUKTUR


1. Jangan berasumsi.
Selalu pertanyakan tentang fakta yang diberitahukan kepada anda dan apa yang anda
baca
2. Memahami dan membaca banyak topik.
Jangan hanya focus pada satu bacaan atau peraturan, tapi coba untuk
memasukkannya ke dalam konteks yang lebih luas
3. Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan topik tersebut dengan anggota divisi
hukum yang lain
Ini membantu untuk memproses ide sendiri dan menyerap sudut pandang lain
4. Beri diri sendiri waktu untuk merenung.
Jika telah membaca sesuatu, luangkan waktu untuk mengidentifikasi argument
utamanya, tetapi kemudian pastikan berhenti sejenak dan memikirkan apakah setuju
atau tidak dan mengapa
5. Gunakan kata-kata kunci dalam tulisan yang menunjukkan pemikiran kritis atau
terstruktur.
Misalnya, “dengan melihat poin-poin ini, dan adanya ketentuan peraturan ini, maka
dapat disimpulakan” atau “analisis sumber-sume=ber ini menunjukkan”
6. Mencatat feedback yang anda sadari sendiri, dan juga feedback dari orang lain.
Luangkan waktu untuk menyerap ini dan merenungkan perspektif berbeda tersebut
dan apa yang mungkin bisa dilakukan berbeda di lain waktu

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

Seorang legal akan berkomunikasi dengan berbagai macam stakeholders dalam


kesehariannya, dan kebanyakan pihak yang bukan berlatar belakang hukum (c level,
manajemen, tim operasional, engineering, vendor non-hukum,etc). pihak-pihak ini butuh
untuk mendengar saran dan argument dari legal sebagai penasihat perusahaan.

CIRI-CIRI KOMUNIKASI YANG BAIK


- Berbicara secara tepat dengan berbagai karakter orang sambal mempertahankan
kontak mata yang baik
- Mendemonstrasikan beragam kosakata dan menyesuaikan Bahasa kita dengan
audiens (yang kebanyakan non hukum)
- Mendengarkan secara efektif (berpikiran terbuka, tidak menyela, lihat dari
pandangan/perasaan pembicara)
- Dapat mengemukakan ide-ide dengan tepat dan jelas sehingga dimengerti orang lain
- Menulis korespondensi dengan jelas dan ringkas, dengan tetap memperhatikan
kepentingan tim bisnis
- Bekerja dengan baik dalam kelompok dan dapat memberi opini dengan leluasa
CONTOH KOMUNIKASI TULISAN-EMAIL
Dear ….
Sehubungan dengan rencana dari tim bisnis untuk melakukan kerja sama dalam
bentuk … dengan mitra …, maka setelah melakukan analisis, tim legal berpendapat
hal tersebut tidak dapat dilaksanakan dikarenakan :
1. [memasukkan analisis hukum secara singkat]
Meskipun demikian, ada beberapa alternatif yang bisa dieksplor :
1. [memasukkan pilihan opsi bisnis]
Mohon bantuannya kepada tim bisnis untuk dapat mengkomunikasikan opsi ini
kepada mitra. Kami juga senang bila turut membantu proses diskusi secara langsung.
Terima kasih
CONTOH KOMUNIKASI TULISAN-INTERNAL MEMO
Internal memo mengenai pelaksanaan kerja sama []
I. Dasar hukum
1. […]
II. Pertanyaan dan jawaban
1. […]?
a. Jawaban :
III. Kesimpulan
TIPS BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK
1. Melakukan komunikasi tatap muka
2. Proaktif
3. Mengkombinasikan komunikasi verbal dan nonverbal
4. Mendengarkan dengan aktif
5. Mengajukan pertanyaan
6. Melakukan diplomasi
7. Menghindari gossip dan topik kontroversial di tempat kerja
8. Mengontrol emosi
9. Memberikan umpan baik yang positif

KEMAMPUAN BERNEGOSIASI
Negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua oihak atau lebih yang mulanya
memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.

CARA MELIHAT NEGOSIASI


1. Negosiasi adalah suatu cara untuk memecahkan masalah
2. Bukan bawaan dari lahir dan dapat dilatih
3. Negosiasi bukan tentang sekarang. Harus melihat masa depan/implikasi

PROSES NEGOSIASI
1. Persiapan
Tingkatkan pengetahuan tentang jenis permasalahannya, penyebabnya dan
tujuannya agar proses negosiasi lebih terarahkan.
Pastikan focus pada kelebihan tuntutan dan sebisa mungkin perbaiki
kekurangan,
Lakukan background check dari pihak lawan.
2. Ground rules
Tetapkan aturan (apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan) yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Setelah mengetahui siapa saja yang terlibat dan
dimana negosiasi akan berlangsung, cari tahu apa saja yang berkaitan dengan isu
negosiasi ini dan prosedur apa yang harus dipatuhi jika terjadi ketidak kesepakatan.
3. Klarifikasi tujuan
Keahlian bernegosiasi adalah kemampuan untuk memperkuat,
mengklarifikasi, menunjang, membenarkan dan memberikan data kepada pihak lain
untuk mendukung posisi anda.
Sebaiknya jauhi konfrontasi. Persiapan menjadi penting untuk membantu
tahap ini berhasil.
4. Negosiasi
Dapat juga dengan kompromi
5. Persetujuan Bersama
Pada akhirnya ada satu kesepakatan Bersama yang diambil. Tetapi tidak
berhenti disini. Kita juga dapat menentukan aturan untuk implementasi dan
pemantauan.
TIPS PENTING : bawa juga tim bisnis yang dapat mengambil keputusan saat
bernegosiasi.

KEMAMPUAN MELAKUKAN RISET HUKUM


Riset di bidang hukum adalah suatu proses yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan menemukan undang-undang, termasuk peraturan di berbagai level dan pendapat
pengadilan yang berlaku untuk fakta kasus anda

3 TAHAP RISET HUKUM


1. Mulai dari mana?
a. Apa faktanya?
Kumpulkan fakta yang ada dan tulis faktanya lakukan mind mapping
b. Apa isu hukumnya?
Jika tidak menemukan isu hukum yang sebenarnya, anda tidak tahu apa yang
anda cari
c. Apa yurisdiksi hukumnya?
Untuk mengetahui yurisdiksi/bagian tertentu dari isu
2. Temukan sumber hukum utama untuk bangun argument hukum
a. Dapat dimulai dengan search engine membantu dalam perencanaan awal
tentang kasus serupa, peraturan relevan, artikel
b. Rujuklah sumber hukum utama
Peraturan adalah sumber hukum utama dalam riset hukum. Jangan merujuk
pada sembarang tulisan yang tidak kredibel
c. Mulai membaca peraturan dan mengaitkan pada fakta yang ada
3. Pastikan sumber hukum itu tepat dan terbaru dan mulai menulis
a. Gunakan website resmi pemerintah/penyedia jasa hukum yang dapat
melacak apakah peraturan tersebut terbaru atau pernah diubah
b. Mulai membuat legal memo. Legal memo merupakan kaitan antara hasil riset
dengan fakta
c. Lakukan pemeriksaan Kembali

KETELITIAN DALAM MELIHAT DETAIL

Ketelitian dalam melihat detail adalah tahap melihat secara menyeluruh dan ketepatan
dalam memecehkan suatu kasus ataupun mengecek dokumentasi hukum

MENGAPA KETELITIAN DALAM MELIHAT DETAIL PENTING?


- Melatih anda untuk bisa melihat segala aspek menyeluruh dan menjadikannya
pertimbanan sebelum membentuk opini
- Kesalahan kecil bisa membawa dampak munculnya analisis yang kurang tepat atau
salah terhadap rencana bisnis yang akan dijalankan perusahaan
- Ada potensi kerugian atau kesalahan untuk Langkah strategis maupun operasional
perusahaan
CONTOH KETELITIAN DALAM MELIHAT DETAIL DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI DIVISI
HUKUM
- Dalam mengecek apakah surat kuasa dari pihak ketiga masih berlaku sebelum
menandatangani perjanjian
- Dalam memastikan apakah dengan keluarnya undang-undang baru, ada yang
mempengaruhi bisnis perusahaan
- Detail angka dalam perjanjian komersial yang melibatnya jumlah besar/banyak digit
- Penggunaan kata “tidak” seringkali luput dibaca dalam kalimat lengkap,
menimbulkan penafsiran yang berbalik
- Klausul-klausul perjanjian dalam bentuk boiler-plate atau dalam bentuk syarat dan
ketentuan (tnc)

PENGURUSAN SURAT, DOKUMENTASI DAN PERIZINAN

1. SURAT RESMI PERUSAHAAN


Surat yang dikeluarkan oleh perusahaan yang digunakan dalam situasi formall
dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Ada 5 jenis surat resmi
perusahaan yaitu :
i. Surat Permohonan
Surat ini digunakan Ketika suatu pihak menyampaikan suatu
permohonan kepada pihak lain. Ditulis antar perorangan terhadap Lembaga
ataupun antar Lembaga
ii. Surat Perintah
Berisi instruksi kepada bawahan atau pegawai. Surat perintah yang
umum ditulis adalah surat perijalanan dinas, surat perintah untuk lembur dan
banyak lainnya
iii. Surat Keputusan
Surat keputusan merupakan surat yang menyampaikan keputusan
yang telah diambil perusahaan yang berkaitan dengan hal yang sebelumnya
belum jelas kepastiannya.
iv. Surat Undangan
Biasanya digunakan untuk memanggil atau mengundang seseorang
untuk menghadiri acara tertentu
v. Surat Kuasa
Menjelaskan tentang pemberian wewenang atau kuasa dari satu pihak
tertentu kepada pihak lain yang diberikan kepercayaan karena si pemberi
kuasa tidak dapat melaksanakan sendiri suatu kegiatan atau tugas sehingga
dilimpahkan ke penerima kuasa yang ditunjuk
2. SURAT KUASA
Surat kuasa adalah suatu perjanjian yang berisikan pemberian kuasa kepada
orang lain agar dapat diterimanya untuk melakukan suatu tindakanatas nama pihak
yang memberikan kuasa (pasal 1792 KUHPER).
Surat kuasa dapat diberikan dalam bentuk akta notaril, dalam bentuk surat
atau secara verbal (pasal 1793 KUHPER).
Pemberi kuasa bertanggungjawab untuk setiap Tindakan yang dilakukan oleh
penerima kuasa, selama memang hal tersebut dinyatakan di dalam surat kuasa (pasal
1806 KUHPER).
A. Bentuk surat kuasa
i. Umum : biasanya untuk non peradilan, untuk mengambil dokumen
ii. Khusus : untuk peradilan, ada tulisan khusus
B. Isi dari surat kuasa
i. Identitas yang jelas dan lengkap (termasuk domisili) dari pemberi kuasa
dan penerima kuasa
ii. Secara khusus atau secara umum
iii. Lokasi dan tanggal
iv. Materai
v. Ditandatangani oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa
C. Surat kuasa untuk kepentingan litigasi
i. Harus dibuat tertulis
ii. Hanya secara khusus untuk Tindakan tertentu
iii. Pemilihan domisili oleh pemberi kuasa
iv. Details of the case (breach of the contract or unlawful act, etc), case
number and/or court/arbitration jurisdiction
v. Substitution right
vi. Retention right (if this case is represented by lawyer)
vii. Must be register with the relevant court (if the case is examinated by the
court)
D. Beberapa kesalahan dalam membuat surat kuasa
i. Dikeluarkan oleh orang yang memiliki kewenangan
ii. Tidak menyebutkan subyek atau obyek dari hal terkait
iii. Menggunakan surat kuasa umum (dalam litigasi
iv. Hanya menggunakan kata “Bersama-sama” tapi tidak “sendiri-
sendiri” (dalam hal penerima kuasa lebih dari 1 orang)
v. Tidak menyebutkan pengadilan negeri yang terkait (untuk litigasi)
vi. Surat kuasa tidak diberikan materai yang sesuai
vii. Surat kuasa tidak dilegalisasi oleh kedutaan besar RI (untuk surat
kuasa dari luar negeri) oleh notaris
E. Surat kuasa dari luar negeri
o Harus dilegalisasi oleh kedutaan besar atau konsulat jenderal republic
indonesia
o Dalam praktiknya, pengacara dan/atau pengadilan juga meminta agar surat
kuasa dilegalisasi oleh notaris dari negara asal
F. Berakhirnya surat kuasa
Berdasarkan pasal 1813 KUHPER
o Ditarik oleh pemberi kuasa
o Penerima kuasa mengirimkan pemberitahuan pengiriman kepada Pemberi
Kuasa
o Pemberi kuasa atau penerima kuasa dinyatakan meninggal dunia atau pailit
o Pemberi kuasa atau penerima kuasa (dalam hal perempuan) menikah
G. Surat kuasa dalam perusahaan
Mengapa kita membutuhkannya ?
o Mempromosikan pendelegasian wewenang kepada atasan/manajer tertentu
yang bertanggungjawab untuk mengelola pekerjaan
o Menyederhanakan dan mempercepat proses penandatanganan, terutama
untuk perjanjian/dokumen yang mendesak perlu diakomodasi dalam waktu
yang cepat
Bagaimana kita mendelegasikan kewenangan ?
o Akan berupa surat kuasa dari direktur kepada atasan dan manajer terkait
o Setiap surat kuasa akan disusun untuk memenuhi deskripsi pekerjaan dan
wewenang tertentu yang melekat pada deskripsi pekerjaan, memastikan
bahwa penerima kuasa tidak akan melampaui wewenang yang diberikan
padanya
o Sebelumnya ditandatangani, dpkumen menjalani proses persetujuan internal
untuk menjaga akuntabilitas dokumen
Apa prinsip panduan untuk delegasi kewenangan ini?
o Nominal kontrak atau divisi kontrak perlu disesuaikan lebih lanjut dari waktu
ke waktu dengan atasan terkait tergantung pada kebutuhan bisnis dan harus
disetujui oleh direktur
o Pemberian kuasa untuk menandatangani perjanjian yang bersangkutan juga
termasuk penandatanganan dokumen-dokumen terkait, korespondensi,
surat-surat dll
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang?
o Semua wewenang yang didelegasikan disini berasal dari wewenang direktur
dan didelegasikan untuk administrasi perusahaan yang lebih efektif. Direktur
berhak setiap saat untuk menggunakan wewenang yang didelegasikan
o Pendelegasian wewenang yang diatur disini bersifat fungsional dan tidak
bersifat pribadi
o Pendelegasian wewenang tidak membebaskan penerima kuasa dari
tanggungjawab untuk memperoleh nasihat dan persetujuan teknis yang
diperlukan sebelum melaksanakan wewenang tersebut
o Penerima kuasa yang menerima wewenang bertanggung jawab untuk
memastikan hal-hal berikut :
 Pemahaman tentang apa yang disetujui atau ditandatangani
 Informasi dan dokumentasi pendukung yang lengkap
 Transaksi atau Tindakan tersebut apakah wajar dan dibenarkan
 Sumber dana disesuaikan dengan konteks perusahaan
CONTOH SURAT KUASA DALAM LINGKUP PERUSAHAAN

SURAT KUASA
No:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
[rincian identitas pemberi kuasa, yaitu perusahaan, yang diwakili oleh 1
atau lebih direktur di perusahaan]
[rincian identitas penerima kuasa]
---------------------------------------------------------------KHUSUS------------------------------------------------
Sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam perseroan, bertindak untuk dan
atas nama serta mewakili pemberi kuasa, guna melakukan Tindakan-tindakan sebagai
berikut :
1. Terbatas untuk melaksanakan fungsi dan tugas sesuai dengan pekerjaan penerima
kuasa, untuk mewakili direksi dan/atau perseroan, dalam melakukan kegiatan
transaksi [masukkan setail transaksi-transaksi], serta kegiatan-kegiatan transaksi yang
berhubungan dengan penyelenggaraan [masukkan detail unit bisnis] dalam bentuk
dan syarat ketentuan dan kondisi yang tekah ditentukkan oleh perseroan, dengan
nilai maksimal Rp. [masukkan jumlah] (masukkan bilangan jumlah);
2. Mengajukan persetujuan, permohonan, laporan, melakukan komunikasi,
korespondensi dan diakui dengan badan usaha, pihak otoritas pemerintah (jika ada),
atau instansi berwenang lainnya yang terkait serta pihak ketiga lainnya sehubungan
dengan pelaksanaan kuasa ini untuk kepentingan perseroan ;
3. Melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangan
yang ditetapkan oleh perseroan.
Untuk itu, penerima kuasa berhak untuk: menghadap pejabat-pejabat yang berwenang
termasuk pejabat atau pemimpin pada badan usaha lain dan ototitas berwenang
dan/atau melakukan pertemuan dengan pihak ketiga terkait lainnya; melakukan
pertemuan dengan pihak ketiga terkait lainnya; melakukan negosiasi; memberikan
penjelasan, keterangan, pernyataan; menandatangani, membuat, menerima dan/atau
menyerahkan surat-surat, akta, perjanjian (termasuk di dalamnya perjanjian kerja sama
ataupun perjanjian kerahasiaan sehubungan dengan ketentuan pelaksanaan fungsi dan
tugas di atas), nota kesepahaman atau memorandum of understanding, dan dokumen-
dokumen apapun yang diperlukan (beserta seluruh dokumen-dokumen turunannya),
melakukan pembayaran-pembayaran (jika ada) dan menerima tanda terimanya, serta
melakukan hal-hal lain yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan kuasa ini dengan
sebaik-baiknya.

KELEBIHAN ADANYA SURAT KUASA DI PERUSAHAAN


System biasa Dengan surat kuasa
Setiap dokumen harus disetujui oleh Direktur akan menyetujui
direktur penandatanganan dokumen Ketika hanya
menyentuh Batasan nilai yang ditentukan
Setiap dokumen harus ditandatangani Dokumen di bawah Batasan nilai akan
oleh direktur ditandatangani oleh atasan/manajer
penerima kuasa
Lebih sulit menguasai jumlah perjanjian Adanya pemberian wewenang kepada
yang keluar karena semua ditandatangani atasan/manajer relevan sehingga bisa
oleh direktur menghitung pembagian perjanjian dari
setiap divisi (yang ditandatangani oleh
atasan/manajer relevan)
Sentralisasi Desentralisasi, ada trust dan wewenang
yang diberikan
H. DOKUMEN KORPORAT PERUSAHAAN
Dokumen korporat perusahaan adalah dokumen-dokumen yang
menunjukkan data, catatan dan rekaman aktivitas perusahaan. Dokumen korporat
perusahaan yang ditangani divisi hukum, yaitu akta perusahaan dan anggaran dasar.
Ketentuan anggaran dasar diatur dalam uu pt no 40 tahun 2007 sbgmn diubah dgn
uu cipta kerja
I. FUNGSI DOKUMEN KORPORAT PERUSAHAAN
Disamping diperlukan untuk menjamin kepastian hukum, dokumen
korporat perusahaan juga berguna sebagai salah satu bahan dalam pengambilan
keputusan (baik top,middle maupun low management), ingatan perusahaan
(corporate memory) dan referensi sejarah perusahaan
J. Macam-macam dokumen korporat perusahaan
1. Akta perusahaan
Akta pendiririan setidaknya memuat :
 Nama dan tempat kedudukan perseroan
 Maksud, tujuan dan kegiatan usaha
 Jangka waktu berdirinya perseroan
 Modal
 Saham
 Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris
 Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS
 Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi
dan dewan komisaris
 Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
Akta perubahan memuat perubahan atas akta pendirian, termasuk
perubahan sebagaimana dimaksud dalam RUPS perubahan tsb bisa
perubahan modal, anggota direksi dan komisaris dan perubahan maksud dan
tujuan perseroan
2. RUPS – Rapat umum pemegang saham
Rups adalah sebuah forum, dimana pemegang saham memiliki kewenangan
untuk memperoleh keterangan mengenai perusahaan dari direksi/komisaris
dan juga mengambil keputusan untuk perusahaan.
RUPS dibagi menjadi 2 yaitu : RUPS tahunan dan RUPS Luar Biasa
RUPS TAHUNAN RUPS LUAR BIASA
Laporan keuangan Pergantian susunan direksi dan
Laporan kegiatan perseroan komisaris
Rincian masalah yang timbul selama Perubahan nama perseroan
tahun buku Perubahan tempat kedudukan
Laporan tugas pengawasan oleh Perubahan jangka waktu berdirinya
dewan komisaris perusahaan
Pemanggilan nama anggota direksi
dan dewan komisaris
K. RUPS vs Keputusan Sirkuler
Selain mengadakan RUPS secara langsung, pemegang saham juga
memiliki cara untuk mengambil keputusan, yaitu melalui pengambilan keputusan
di luar RUPS atau disebut dengan Keputusan Sirkuler atau Circular resolution.
Mekanismenya dilakukan dengan mengirimkan agenda melalui
undangan tertulis, kepada semua pemegang saham. Persetujuan dari seluruh
pemegang saham merupakan syarat mutlak dari suatu keputusan sirkuler (Pasal
91 UU PT). hal ini berbeda dengan RUPS, yang mana mengikuti Batasan kourum
berdasarkan undang-undang dan anggaran dasar
Keunggulan Sirkuler: lebih ringkas karena tidak perlu bertemu fisik,
namun harus mendapat persetujuan tertulis 100% pemegang saham.
L. DOKUMEN PERIZINAN PERUSAHAAN
Perizinan berusaha diterbitkan oleh system online submission risk based
approach / berbasis risiko (OSS-RBA) yang dikelola oleh kementrian
investasi/badan koordinasi penanaman modal (BKPM)
Ada 3 izin inti yang sering diurus perusahaan :
o nomor induk berusaha (NIB)
o NPWP, PPKR
o Izin berusaha
Tahap perizinan bisnis :
1. Register User OSS
2. Registrasi legalitas
3. Proses NIB (menentukan KBLI)
4. Perizinan berusaha
M. ONLINE SINGLE SUBMISSIION RISK BASED APPROACH (OSS-RBA)
Perizinan online terpadu, manfaatnya :
o Mempermudah pengurusan berbagai perizinan usaha untuk melakukan izin
usaha
o Memberikan fasilitas terhadap pelaku usaha agar dapat terhubung dengan
pihak terlibat untuk memperoleh izin secara aman, cepat dan real time
o Menyediakan fasilitas yang tepat kepada pelaku usaha dalam melakukan
pelaporan dan pemecahan masalah perizinan
NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB)
Merupakan identitas pelaku usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan
berusaha dan berlaku selama menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
Syarat secara umum :
o NIK
o Memiliki badan usaha
o Surat pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) apabila
diperlukan
o Kepesertaan BPJS ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan
o Notifikasi kelayakan untuk mendapatkan fasilitas fiscal atau izin usaha
Manfaat : dengan memiliki NIB pelaku usaha dapat mengajukan usaha dan izin
komersial atau operasional
MACAM-MACAM DOKUMEN
o Akta perusahaan
Akta pendirian perusahaan merupakan salah satu dokumen yang dibuat
oleh notaris sebagai Langkah awal untuk mendirikan perusahaan, pada
dasarnya, akta pendirian berisi nama badan usaha, modal, jenis bidang usaha,
tempat kedudukan badan usaha, susunan pengurus, serta hak dan kewajiban
masing-masing pihak dalam badan usaha
o NIB (nomor induk berusaha)
Adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh lemabaga OSS.
Setelah memiliki NIB, maka pelaku usaha bisa mengajukan izin usaha dan izin
komersial atau operasional sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.
o NPWP – nomor pokok wajib pajak
Npwp diwajibkan untuk mengurus pajak perusahaan, mulai dari
menghitung, membayar hingga melaporkan pajak. Bukan hanya untuk
mengurus perpajakan perusahaan, npwp juga menjadi salah satu dokumen
wajib yang menjadi syarat Ketika ingin mengurus legalitas lainnya.
o Persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (PKKPR)
Adalah dokumen yang menyatakan keseuaian antara rencana kegiatan
pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang (RTR) selain RDTR. Dokumen
ini merupakan pengganti izin lokasi dan izin pemanfaatan ruang dalam
membangun dan mengurus tanah
o Izin gangguan
Izin gangguan diperuntukkan untuk usaha-usaha yang bisa
menimbulkan potensi bahaya, ketertiban, kerugian, serta gangguan yang bisa
muncul kapanpun. Biasanya izin usaha ini diberikan untuk para pelaku usaha
dunia malam.
o Izin komersial/izin usaha
Izin ini dimaksudkan sebagai izin komersial yang harus didapatkan
sesuai dengan izin usaha yang dijalankan. Izin komersial atau operasional
diberikan pada pelaku usaha untuk memenuhi standar sertifikat, lisensi,
dan/atau pendaftaran sesuai dengan jenis produk yang melalui system OSS

PERJANJIAN KERJA SAMA / KONTRAK


1. Asas konsensualitas : kesepakatan kedua belah pihak
2. Asas kekuatan mengikat (pacta sunt servanda) : perjanjian mengikat dan
mengakibatkan kepastian hukum / perjanjian berlaku sbg undang-undang
3. Asas kebebasan berkontrak : kebebasan para pihak dalam perjanjian
4. Asas itikad baik : perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
5. Asas kepribadian (personalitas) : perjanjian hanya berlaku antara pribadi para pihak
PASAL 1338 KUHPER : semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat
ditarik Kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan
yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.
SYARAT SAH PERJANJIAN :
- Sepakat (pasal 1321-1328 kuhper) : pertemuan 2 pernyataan kehendak
- Cakap (pasal 1329-1331 kuhper) : seorang yang telah dewasa, sehat jasmani dan
rohani
- Hal tertentu (pasal 1332-1334 kuhper) : objek dan jumlah yang diperjanjikan harus
jelas
- Sebab yang halal/tidak dilarang (pasal 1335-1337 kuhper) : suatu kausa dinyatakan
terlarang jika bertentangan dengan UU, kesusilaan, dan ketertiban umum
TAHAP TERJADINYA KONTRAK
- Tahapan pra penyusunan kontrak :
o Negosiasi
o Pembuatan nota kesepahaman (MoU)
- Tahapan penyusunan kontrak
o Menentukan jenis kontrak
o Membuat draft pertama
o Saling menukar draft kontrak
o Revisi jika perlu
o Penyelesaian akhir
o Menandatangani kontrak olleh masing2 pihak
- Tahapan pasca penandatanganan kontrak
o Pelaksanaan dan penafsiran kontrak
o Penyelesaian sengketa di bidang kontrak
SYARAT BERAKHIRNYA KONTRAK
- Berakhir karena undang-undang
- Berakhir karena kontrak : adanya kesepakatan untuk mengakhiri kontrak karena
kondisi tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian
HAL-HAL YANG HARUS DIATUR DALAM KONTRAK KOMERSIAL
- Para pihak
- Pendahuluan
- Definisi
- Pernyataan dan jaminan
- Hak dan jaminan
- Harga
- Ketentuan pembayaran
- Metode pembayaran
- Kewajiban pembayaran
- Jangka waktu
- Penyerahan
- Tanggungjawab
- Ganti rugi
- Perpajakan
- Keadaan memaksa/kahar/force majeur
- Wanprestasi
- Akibat dari wanprestasi
- Pengalihan
- Kerahasiaan
- Litigasi/arbitrasi/alternative dispute resolution
- Hukum yang berlaku
- Yurisdiksi
- Pengesampingan
- Lampiran
- Penutup
MACAM-MACAM PERJANJIAN DALAM LINGKUP BISNIS
Jenis-jenis perjanjian kerja sama dalam lingkup bisnis dapat dilihat dari hubungan
dan kondisi bisnis yang terjadi pada perusahaan.
1. Perusahaan dan kontraktor/mitra bisnis
Hubungan dengan kontraktor merupakan hubungan pemborongan suatu
proyek, bisa dalam rangka mengadakan suatu bangunan pabrik dan atau kantor,
dimana perusahaan menjadi pemilik (yang memberikan order kerja) dan kontraktor
menjadi pemborong (yang menerima order kerja).
Mitra bisnis. Perusahaan mempunyai kepentingan yang sama dalam suatu
proyek atau obyek Kerjasama tertentu.
i. Adanya proyek Bersama
 Kerjasama operasi (joint operation); missal joint operation agreement
atau production sharing agreement
 Penyertaan modal saham (joint venture/JV), dengan mendirikan suatu
perusahaan usaha patungan (jv company), yang perjanjiannya juga
disebut sebagai JV agreement
ii. Obyek Kerjasama bisnis
 Struktur transaksi pembiayaan proyek (build operate & transfer
agreement atau disingkat BOT agreement atau Build operation & iwn
agreement atau disingkat BOO agreement)
 Proses alih teknologi atau pengetahuan tertentu (technical assistance
agreement)
 Kepentingan pengembangan/jaringan bisnis
 Kepentingan penelitian
 Penggunaan HKI
2. Perusahaan dan pemasok
Perjanjian dengan para pemasok barang atau jasa bagi kepentingan produksi
atau operasi bisnis sehari-hari
Contoh :
o Supply agreement
o Insert order (advertisement agreement)
o Advertising placement agreement
3. Perusahaan dan distributor/retailer
Dalam hal perusahaan tidak melakukan penjualan langsung melalui divisi
pemasaran dan penjualannya, makai a akan menunjuk pihak lain yaitu distributor
atau retailer atau agen penjualan
Contoh :
o Distribution agreement
o Sales representative agreement
o E-commerce agreement
4. Perusahaan dan konsumen/debitur
Perjanjian antara perusahaan dengan konsumen, bisa mengatur urusan
mengenai cara pembayarannya atau ketentuan umum sehubungan dengan
teknologi/aplikasi yang perusahaan miliki.
i. Cara pembayaran :
 Perjanjian jual beli, termasuk bulk buying agreement
 Perjanjian jual beli dengan cicilan
 Sewa beli (hire purchase agreement)
ii. Ketentuan umum :
 Syarat dan ketentuan umum (T&C)
 Kebijakan privasi (privacy policy)
5. Perusahaan dan pemegang saham
Perjanjian yang mengatur hubungan perusahaan dengan pemegang saham
(selain yang telah ada di dalam anggaran dasar).
Contoh :
o Perjanjian pemegang saham (shareholders agreement)
o Perjanjian utang anak perusahaan (shareholders loan)
6. Perusahaan dan kreditur
Perjanjian yang mengatur mengenai permintaan fasilitas pinjaman
perusahaan kepada perusahaan lain (biasanya bank).
Contoh :
o Perjanjian fasilitas / kredit (facility agreement)
o Perjanjian kredit sindikasi
o Perjanjian jaminan utang
o Call option agreement
o Convertible bond agreement

BOILER PLATE CLAUSE DALAM KONTRAK


Boiler plate clause adalah klausul-klausul standar yang digunakan dalam commercial
contract yang mencakup masalah atau persyaratan yang bersifat umum. Boilerplate ini
berisikan klausul-klausul yang bersifat teknis dan standar serta letaknya dibagian akhir dari
batang tubuh kontrak sebelum tanda tangan dari para pihak.
Boilerplate clause hampir selalu ada di dalam commercial contract pada umumnya.
Meskipun boilerplate clause ini merupakan klausul standar, namun penggunaannya harus
tetap diperhatikan agar sesuai dengan keseluruhan substansi dari perjanjian.
Contoh boilerplate clause:
1. Choice of law (pilihan hukum)
Klausul ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi para pihak tentang
system hukum mana yang akan digunakan dan diberlakukan untuk menyelesaikan
sengketa yang mungkin saja muncul di kemudian hari. Choice of law sering juga
disebut dengan governing law atau applicable law.
Misalnya, dalam suatu kontrak internasional antara pihak WNI dan WN
singapura. Diperlukan suatu kepastian, dalam hal terjadi sengketa, hukum mana yang
berlaku untuk menyelesaikan sengketa tsb.
2. Choice of jurisdiction (pilihan yurisdiksi)
Choice of jurisdiction bertujuan untuk memberikan kepastian bagi para pihak
terkait di negara atau forum mana akan diselesaikannya sengketa yang terjadi di
kemudian hari. Namun biassanya, konsultan hukum akan memilih yurisdiksi yang sama
dengan choice of law di kontraknya.
3. Choice of language (pilihan Bahasa)
Klausul ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi para pihak terkait
Bahasa apa yang digunakan oleh para pihak dalam menginterpretasikan isi kontrak.
Mulai dari choice of law, choice of jurisdiction dan choice of language ini
merupakan 3 klausul yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Terkait hal ini dapat diperhatikan juga ketentuan UU No.24 tahun 2009 ttg
bendera, Bahasa dan lambing negara serta lagu kebangsaan yang mengatur bahwa
perjanjian yang dibuat oleh dan/atau untuk WNI harus dibuat dalam Bahasa Indonesia
4. Keadaan memaksa (force majeure)
Di tengah-tengah perjalanan kontrak, sering muncul kejadian-kejadian di luar
perkiraan para pihak yang dapat menghambat mereka melaksanakan kewajiban
kontraknya, di Indonesia hal ini diatur dalam Pasal 1244 dan 1245 KUHPER. Maka
penting untuk memuat klausul ini dan menentukan keadaan memaksa seperti apa
yang dimaksud dan disepakati oleh para pihak.
5. Pemberitahuan (notice)
Klausul ini memuat tentang teknis komunikasi dan pemberitahuan yang
dilakukan para pihak terkait pelaksanaan pasal-pasal di kontrak tersebut. Misalnya
alamat, nomor telepon PIC, email. Diatur juga kapan dokumen-dokumen tersebut
dianggap diterima oleh pihak lainnya, berdasarkan jenis alat komunikasi yang
digunakan (email,faksimili,etc).
6. Jangka waktu kontrak (duration atau term)
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan klausul duration
atau term, yaitu jangka waktu berlangsungnya kontrak, hal dan kejadian yang
menyebabkan berakhirnya kontrak dan kewajiban para pihak setelah berakhirnya
kontrak.
7. Severability (keterpisahan)
Klausul ini mengatur tentang kesepakatan para pihak apabila terdapat
ketentuan dalam kontrak tersebut ternyata bertentangan dengan hukum atau
ketertiban umum disebuah yurissdiksi, maka hanya ketentuan itu saja dan dalam
yurisdiksi itu saja dianggap batal. Sedangkan ketentuan-ketentuan lain yang tidak
melanggar hukum akan tetap mengikat dan valid bagi para pihak. Dalam hukum di
Indonesia, hal ini merupakan salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu tidak melanggar
hukum.
8. Kesatuan dokumen
Klausul ini menyatakan bahwa para pihak sepakat untuk mengakui bahwa
kontrak yang mereka buat adalah satu-satunya kontrak yang mengikat mereka (pasal
1338 Kuhper).
Klausul ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi para pihak dimana saat
terjadi suatu sengketa dalam pelaksanaan kontrak tsb, maka yang dianggap benar di
muka pengadilan adalah kontrak ynag mereka tandatangani saja, bukan pernyataan
lisan atau memorandum of understanding yang pernah dibuat sebelumnya.
9. Amandemen kontrak (amandement atau no oral modification)
Biasanya klausul amandemen kontrak dibuat untuk melengkapi klausul
integration, sehingga terkadang kedua klausul ini digabungkan dalam satu pasal.
Tujuan dari klausul amandement untuk menegaskan bahwa terkait perubahan,
penambahan, atau modifikasi dari kontrak mereka, harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh para pihak.
10. Anti-waiver
Klausul ini merupakan klausul untuk menegaskan Ketika salah satu pihak
(misalnya x) mengabaikan pelanggaran yang dilakukan oleh para pihak lain (misalnya
y), bukan berarti x tidak dapat menuntut atau menggugat si y yang telah melakukan
wanprestasi. Dalam perjanjian kerja sama, biasanya judul yang umum dipakai dalam
klausul ini adalah waiver, karena hal ini berhubungan dengan masalah pembicaraan
atau pengabaian kontrak.
11. Salinan dokumen (counterparts)
Klausul Salinan dokumen bertujuan untuk memfasilitasi para pelaku bisnis yang
berada dalam lokasi yang berbeda/berjauhan. Dalam hal ini, walaupun
penandatanganan kontrak dilakukan di tempat yang berbeda, namun mereka tetap
dapat mengeksekusi atau melaksanakan kontrak mereka. Klausul counterparts ini
menegaskan bahwa para adalah mungkin terdapat Salinan dalam kontrak mereka,
dengan Batasan jumlah yang biasanya ditentukan dalam kontrak.
12. Pengalihan kontrak (assignment)
Dalam kontrak kerja sama, termasuk kerja sama bisnis internasional, biasanya
terdapat pengalihan kontrak atau pendelegasian hak dan kewajiban kontrak kepada
pihak ketiga. Hal tersebut diatur dalam klausul assignment untuk mengatur terkait
larangan pengalihan kontrak berserta pengecualian-pengecualian atas larangan
pengalihan kontrak beserta pengecualian-pengecualian atas larangan pengalihan
kontrak, termasuk juga subjek pelaku assignment dalam kontrak tersebut.
Contoh : diperbolehkan asal kepada anak perusahaan

NON DISCLOSURE AGREEMENT


Adalah suatu perjanjian yang secara khusus mengatur tentang larangan
mengungkapkan informasi rahasia.
Dalam suatu diskusi bisnis, baik yang potensial terjadi (dalam hal eksplorasi) atau
lebih lanjut, ada potensi bahwa salah satu pihak membuka informasi rahasia milik
perusahaannya. Untuk mencegah informasi rahasia ini dibocorkan (yang dapat menimbulkan
masalah bagi pihak pemilik data), maka kedua belah pihak dapat menandatangani NDA.

APA SAJA YANG TERMASUK INFORMASI RAHASIA DALAM LINGKUP KERAHASIAAN?


- Hasil kerja milik perusahaan
Penemuan karyawan, hasil karya yang diciptakan karyawan, dan produk kerja.
- Informasi konfidensial
Informasi rahasia mengenai usaha perusahaan dan/atau hal lainnya yang
diberitahukan kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan karyawan. Informasi
finansial, informasi marketing, informasi penyedia, informasi pelanggan, property
intelektual, metode, prosedur, informasi pribadi karyawan, cara berbisnis
perusahaan.
- Rahasia bisnis
Bagian dari informasi, baik yang bersifat teknis atau ilmiah, yang
berhubungan dengan kegiatan bisnis yang bersifat rahasia dan bernilai tinggi.
- Informasi rahasia lainnya (larangan)
Informasi yang secara nyata dinyatakan sebagai informasi rahasia oleh
perusahaan.
PENGATURAN NDA DAN PENGECUALIAN
Kewajiban kerahasiaan atas data dan informasi tidak berlaku untuk :
a. Data dan informasi yang sudah diketahui oleh umum bukan karena pelanggaran atas
kewajiban kerhasiaan
b. Data dan informasi yang sudah dibagikan atau diungkapkan kepada umum oleh
perusahaan
c. Data dan informasi yang diungkapkan berdasarkan perintah pengadilan atau otoritas
public yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan
Hal-hal yang diatur dalam NDA termasuk :
a. Kewajiban para pihak menjaga informasi rahasia
b. Pengecualian (atau kondisi yang dapat mengakibatkan informasi rahasia harus
diungkapkan)
c. Jangka waktu
d. Ketentuan pengembalian dan/atau pemusnahan informasi rahasia
e. Tanggung jawab pihak jika terjadi kebocoran informasi rahasia
f. Penyelesaian sengketa dan hal lain yang dianggap perlu diatur lebih lanjut

ALUR PENGATURAN DOKUMEN PERUSAHAAN


APA ITU DOCUMENT MANAGEMENT CYCLE?
Adalah urutan tahapan yang dilalui dokumen dari pembuatan hingga pengarsipan
Konsep ini ada dalam praktik manajemen dokumen perusahaan, yang
menggambarkan strategi dan proses organisasi untuk mengatur, menyimpan dan
meengirimkan dokumen operasional.

PROSES DOCUMENT MANAGEMENT CYCLE BAGI DIVISI HUKUM


1. Draft/review dokumen
2. Persetujuan dokumen (internal)
3. Penandatanganan dokumen
4. Pengembalian dan penyimpanan dokumen

SIMULASI PROSES DMC


1. Tim bisnis mengirimkan permohonan perjanjian ke legal staff (maks 24 jam)
2. Tim bisnis membalas email dan mengirimkan formulir dokumen perusahaan wajib
(formulir dalam bentuk g-docs. Tim bisnis harus mengkopi form ke g-docs lainnya,
legal hanya memberikan view access untuk tim bisnis pada g-docs (maks 3 hari kerja)
3. Legal mengirimkan review/draft perjanjian ke tim bisnis
4. Tim bisnis meneruskan perjanjian ke mitra/tahap negosiasi
5. Setelah kedua pihak menyepakati draft perjanjian, tim bisnis akan memberitahukan
legal melalui email dan legal memfinalisasi perjanjian
6. Tim bisnis mengajukan approval internal dan proses penandatanganan
7. Tim bisnis mengirimkan perjanjian yang telah di tandatangan ke mitra untuk
tandatangan mitra
8. Tim bisnis mengirimkan perjanjian final yang telah di tandatangan kepada legal. Scan
perjanjian dikirim melalui email. Perjanjian hardcopy dikirim ke HQ
9. Legal akan mengarsipkan perjanjian final

PROSES REVIEW DOKUMEN


1. Proses review dokumen
o Proses review dokumen adalah proses awal dimana ada permintaan dari tim
bisnis kepada tim legal untuk melakukan pengecekan dokumen
o Untuk mempermudah legal, ada hal-hal yang legal bisa pastikan sebelum
mulai mengecek perjanjian:
 Apakah tim bisnis sudah mengecek ketentuan komersial terlebih
dahulu dari perjanjian ?
 Seberapa lama tim bisnis memerlukan tim legal untuk mengembalikan
dokumen?
 Ingat, ketentuan hari ini seharusnya memiliki standar yang
ditentukan agar lebih efektif
 Namun demikian ketentuan harian tersebut dapat
diperpanjang dengan mempertimbangkan jumlah
permohonan dan kompleksitas dari dokumen
o Bagaimana cara permohonan tersebut diajukan?
o Bagaimana format dokumen tersebut
2. Persetujuan internal
Persetujuan internal adalah salah satu tahapan dalam DMC, dimana setelah
dokumen perja jian difinalisasi, dokumen tersebut harus disetujui Kembali oleh
pihak-pihak antar unit di perusahaan.
Mengapa ini penting?
Agar terjadi akuntabilitas mengenai isi dan materi dari dokumen perjanjian
tersebut dan pada akhirnya pada saat ditandatangani, dikumen tersebut sudah
dimengerti, diakui dan disetujui oleh pihak yang terkait.
3. Penandatanganan dokumen
TANDA TANGAN ELEKTRONIK
Adalah tanda tangan yang terdiri atas informasi elektronik yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai
alat verifikasi dan autentifikasi.
Fungsi dari tanda tangan elektronik yaitu sebagai alat autentifikasi dan
verifikasi untuk identitas penanda tangan.
Apakah TTE aman?
Tanda tangan elektronik membantu memenuhi 3 aspek keamanan informasi,
yakni :
i. Autentifikasi (keaslian) pengirim/penerima, memastikan bahwa informasi
dikirimkan dan diterima oleh pihak yang benar
ii. Integritas (keutuhan) data, memastikan bahwa informasi tidak
diubah/dimodifikasi selama informasi tersebut disimpan atau pada saat
dikirimkan
iii. mekanisme anti-sangkal (non-repudiasi), memastikan bahwa pemilik
informasi tidak dapat menyangkal bahwa informasi tersebut adalah milik dari
yang telah disahkan olehnya
Tanda tangan elektronik juga memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum
yang sah menurut Pasal 59 ayat 3 PP PSTE apabila tanda tangan elektronik tsb
memenuhi syarat-syarat sbb:
o Data pembuatan TTE terkait hanya kepada penanda tangan
o Data pembuatan TTE pada saat proses penadatanganan elektronik hanya
berada dalam kuasa penanda tangan
o Segala perubahan terhadap TTE yang terjadi setelah waktu penandatanganan
dapat diketahui
o Segala perubahan terhadap informasi elektronik yang terkait dengan TTE tsb
setelah waktu penandatanganan dapat diketahui
o Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa
penandatangannya
o Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa penanda tangan telah
memberikan persetujuan terhadap informasi elektronik yang terkait
Jenis-jenis TTE :
o Tersertifikasi
i. TTE tersertifikasi, yang harus memenuhi keabsahan kekuatan
hukum dan akibat hukum TTE
ii. Menggunakan sertifikat elektronik yang dibuat oleh jasa
penyelenggara sertifikasi elektronik Indonesia
iii. Dibuat dengan menggunakan perangkat pembuat TTE
tersertifikasi
Kelebihan dan kekurangannya :
i. Memiliki kekuatan hukum seperti tanda tangan basah
ii. Memiliki sertifikat elektronik sehingga autentifikasi dokumen terjamin
iii. Memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat
iv. Dapat diketahui jika ada perubahan
v. Dapat diverifikasi lewat website kementrian komunikasi dan
informatika
Penyedia :
 Privy
 Idiotentik
 Balai sertifikasi elektronik
 Vida sign
 Peruri
 Degisign
 Teken aja
o Tidak tersertifikasi
TTE tidak tersertifikasi, yang dibuat tanpa menggunakan jasa
penyelenggara sertifikasi elektronik indonesia
Kelebihan dan kekurangannya :
i. Memiliki kekuatan hukum hukum (jika memenuhi kriteria)
ii. Tidak memiliki sertifikasi elektronik yang diterbitkan oleh
penyelenggara sertifikasi elektronik
iii. Memiliki kekuatan hukum yang lebih lemah (jika diketahui ada
perubahan) -> harus didukung dengan system yang dapat mendukung
autentifikasi dokumen
iv. Tidak dapat diverifikasi melalui website kementrian komunikasi dan
informatika
Penyedia :
 Menggunakan penyedia TTE dari luar negeri
 Melakukan scan tanda tangan pada kertas kosong
 Menggambar tanda tangan secara langsung lewat hp/tablet
tanda persetujuan digital :
- Bentuk checklist sebagai persetujuan saat mengisi suatu informasi
- File suara yang dilekatkan ke dokumen

APAKAH PERLU MEMBERIKAN WATERMARK KEPADA DOKUMEN YANG DIBERIKAN LEGAL


KEPADA PIHAK KETIGA?
Sebaiknya seperti itu, terlebih untuk dokumen-dokumen korporat perusahaan.
Contoh dokumen :
- Dokumen perizinan/identitas perusahaan (nib, izin usaha lainnya, npwp, anggaran
dasar, laporan keuangan dan dokumen lain yang mengandung informasi detail
mengenai keuangan dan kegiatan usaha)
- Dokumen identitas pengurus atau pemegang sahamnya
- Mou atau perjanjian-perjanjian, mitra usaha atau pelanggan
- Surat-surat atau dokumen tertentu yang dianggap rahasia (spt surat komunikasi
antara perusahaan dengan pelanggan, mitra usaha, investor atau Lembaga negara)
- Struktur organisasi perusahaan
BISAKAH KITA MENGGUNAKAN TTE DI SELURUH DOKUMEN LEGAL?
Ada beberapa dokumen legal tertentu yang sebaiknya ditandatangani menggunakan tanda
tangan basah. Pada umumnya dokumen yang memerlukan tanda tangan biasanya (i) yang
berkaitan dengan pejabat pemerintahan, lembaga pemerintah, perusahaan BUMN, bank
dan/atau (ii) dokumen yang harus dibuat dalam bentuk akta notaris (misalnya, akta
pengambil alihan perusahaan atau akta gadai saham). Dalam praktiknya Sebagian besar
pengadilan dan Lembaga pemerintah di Indonesia hanya akan menerima dokumen asli
dengan tanda tangan basah
JENIS DOKUMEN LEGAL APA SAJA YANG BOLEH DITANDATANGANI MENGGUNAKAN TTE
DAN SAMPAI SEJAUH MANA?
Kita bisa melakukan asesmen dan kemudian menggunakan tte untuk dokumen yang
memiliki risiko rendah untuk dibawa ke pengadilan atau memiliki kemungkinan rendah
untuk dijadikan sengketa.
PETUGAS LEGAL DALAM MENGURUS KETENAGAKERJAAN

1. PENDAMPINGAN ASPEK KETENAGAKERJAAN


Pada umumnya dokumen ketenagakerjaan perusahaan secara day to day akan
menjadi tanggungjawab departemen SDM/HRD. Namun sebagai petugas legal, terdapat
beberapa pekerjaan yang biasanya dapat dimintakan kepada legal, antara lain :
i. Membantu meriview aspek hukum dari template dokumen-dokumen
ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh perusahaan. c/ perjanjian kerja
ii. Memberikan nasihat hukum sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan
perusahaan apabila diperlukan. c/ : sengketa perusahaan dgn pekerja (phk,dll)
iii. Memonitor perizinan dan/atau dokumen perusahaan di aspek ketenagakerjaan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
iv. Memberikan rekomendasi dan referensi konsultan hukum eksternal dan juga
berkoordinasi dengan konsultan hukum terkait untuk menyelesaikan
permasalahan hukum di bidang ketenagakerjaan yang dialami perusahaan
v. Memonitor perkembangan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang aspek ketenagakerjaan terhadap perusahaan
vi. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan departemen HRD perusahaan
sehubungan dengan isu hukum ketenagakerjaan yang sudah dan/atau mungkin
timbul kepada perusahaan, serta mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan
dokumentasi ketenagakerjaan yang dimiliki oleh perusahaan
2. PERJANJIAN KERJA
Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.
Pada dasarnya perjanjian kerja dibuat secara tertulis, namun mengingat kondisi
masyarakat Indonesia yang beragam maka perjanjian kerja secara lisan dimungkinkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Perjanjian kerja harus dibuat atas dasar :
- Kesepakatan kedua belah pihak
- Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
- Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
- Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangnya memuat :
- Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha
- Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja/buruh
- Jabatan atau jenis pekerjaan
- Tempat pekerjaan
- Besarnya upah dan cara pembayarannya
Ketentuan yang mengatur terkait besarnya upah dan hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja, tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perusahaan, perjanjian kerja Bersama dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
- Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja.buruh
- Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
- Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
- Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja
Isi perjanjian kerja baik kualitas maupun kuantitas tidak boleh lebih rendah dari peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja Bersama di perusahaan.
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
Perjanjian kerja berakhir apabila :
- Pekerja/buruh meninggal dunia
- Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
- Selesainya suatu perjanjian tertentu
- Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan Lembaga penyeleseaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja Bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja
Perjanjian kerja tidak berakhir karena meninggalnya pengusaha atau beralihnya ha katas
perusahaan yang disebabkan karena adanya penjualan, pewarisan atau hibah.
JENIS-JENIS PERJANJIAN KERJA
1. PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (PKWT)
o Pkwt dibuat berdasarkan jangka waktu atau selesai suatu pekerjaan tertentu.
Jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan ditentukan berdasarkan
ketentuan yang tertera dalam perjanjian kerja.
o Pkwt dibuat secata tertulis serta menggunakan Bahasa Indonesia dan huruf
latin. Dalam hal pkwt dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa asing, maka
jika dikemudian hari terdapat perbedaan penafsiran antara kedua versi, yang
berlaku adalah pkwt yang dibuat dalam Bahasa Indonesia
o Pkwt tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation)
dalam hal disyaratkan adanya masa percobaan, maka masa percobaan kerja
yang disyaratkan menjadi batal demi hukum
o Pkwt hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan
sifat atau kegiatannya akan selesai dalam jangka waktu tertentu
Jenis dan sifat pekerjaan yang dapat diberikan dengan PKWT
o Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
o Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama
o Pekerjaan yang bersifat musiman
o Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan
o Pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap
Berdasarkan OMNIBUS LAW PKWT dibatasi maksimal 5 tahun
2. PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TIDAK TERTENTU (PKWTT)
o Pkwtt dapat dibuat dan mensyaratkan masa percobaan paling lama 3 bilan
o Syarat-syarat dari masa percobaan harus dicantumkan dalam pkwtt. Apabila
syarat tersebut tidak dicantumkan maka masa percobaan dianggap tidak ada
o Dalam masa percobaan (probation) sebagaimana dimaksud diatas,
perusahaan dilarang untuk membayar upah di bawah upah minimum yang
berlaku
Dalam hal PKWTT dibuat secara lisan, maka perusahaan wajib membuat surat pengangkatan
bagi pekerja/buruh yang bersangkutan, yang memuat keterangan sebagai berikut :
o Nama dan alamat pekerja/buruh
o Tanggal mulai bekerja
o Jenis pekerjaan
o Besarnya upah
3. PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PERATURAN PERUSAHAAN (PP)
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha
yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Pengusaha yang memperkerjakan pekerja min. 10 orang wajib membuat PP yang
mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk
Pengesahan dari Menteri atau pejabat terkait atas PP sebuah perusahaan harus
sudah diberikan paling lambat 30 hari kerja sejak naskah PP diterima oleh pejabat terkait
Apabila jangka waktu 30 hari sejak naskah PP diterima, PP belum disahkan, maka PP
dianggap telah mendapatkan pengesahan
Peraturan Perusahaan memiliki masa berlaku paling lama dua tahun dan wajib
diperbaharui.
ISI PERATURAN PERUSAHAAN (PP)
o Hak dan kewajiban pengusaha
o Hak dan kewajiban pekerja / buruh
o Syarat kerja
o Tata tertib perusahaan
o Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan
Perjanjian

PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)


Perjanjian kerja Bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara
serikat pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada
instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau
beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak &
kewajiban kedua belah pihak.
Apakah sebuah perusahaan harus memiliki PP dan PKB secara bersamaan?
Kewajiban membuat peraturan perusahaan tidak berlaku bagi perusahaan yang telah
memiliki PKB. Sehingga apabila sebuah perusahaan telah memiliki PP, tidak perlu memiliki
PKB.
Masa berlaku PKB paling lama 2 tahun. PKB dapat diperpanjang masa berlakunya
paling lama 1 tahun berdasarkan kesepakatan tertulis antara pengusaha dan serikat
pekerja/serikat buruh.
Masa berlakunya PKB dimulai pada hari penandatanganan kecuali ditentukan lain
dalam PKB. PKB yg telah ditandatangani oleh para pihak kemudian didaftarkan oleh
perusahaan kepada instansi yang berwenang.

ISI DARI PKB :


1. Hak dan kewajiban pengusaha
2. Hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh serta pekerja/buruh
3. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya perjanjian kerja Bersama
4. Tanda tangan para pihak pembuat perjanjian kerja Bersama
WAJIB LAPOR KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN (WLTK/WLKP)
Wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan mengatur pengusaha atau pengurus
wajib melaporkan secara tertulis kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 30 hari setelah mendirikan, menjalankan Kembali atau
memindahkan perusahaan.
ISI WLTK :
1. Identitas perusahaan
2. Hubungan ketenagakerjaan
3. Perlindungan tenaga kerja
4. Kesempatan kerja
PELAPORAN WLTK/WLTP ONLINE DAPAT DIAKSES DI : www.kemanker.go.id

Persyaratan data pelaporan WLTK :


- Nama pengelola akun dalam pelaporan wlkp online
- Wlkp terakhir (jika sudah pernah melakukan pelaporan secara manual terakhir)
- Identitas perusahaan (jika akan melaporkan perusahaan cabang harus mengetahui
No. Perizinan dan NIB sesuai yang sudah dimasukkan perusahaan pusat)
- Perizinan berusaha
- NPWP perusahaan
- Dokumen BPJS Ketenagakerjaan
- Dokumen BPJS Kesehatan
- Akta perseroan
- Data karyawan (sebagaimana relevan)

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)


Bpjs adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
- BPJS Kesehatan
Berfungsi untuk menyelenggarakan program jaminan Kesehatan.
- BPJS Ketenagakerjaan
Berfungsi untuk menyelenggarakan program
o Jaminan kecelakaan kerja
o Jaminan hari tua
o Jaminan pensiun
o Jaminan kematian
o Jaminan kehilangan pekerjaan (karyawan yang di phk)

RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING (RPTKA)


RPTKA adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu dan jangka waktu
tertentu.
Setiap pemberi kerja TKA yang memperkerjakan TKA wajib memiliki RPTKA yang
disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk (kemenaker).
Pemberi kerja TKA wajib memperkerjakan TKA sesuai dengan pengesahan RPTKA.
MUATAN PERMOHONAN PENGESAHAN RPTKA
- Identitas pemberi kerja TKA
- Alasan penggunaan TKA
- Jabatan atau kedudukan TKA dalam struktur organisasi perusahaan
- Jumlah TKA
- Jangka waktu penggunaan TKA
- Lokasi kerja TKA
- Identitas tenaga kerja pendamping TKA
- Rencana penyerapan tenaga kerja Indonesia setiap tahun
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGESAHAN RPTKA
- Surat permohonan
- Nomor induk berusaha dan/atau izin usaha pemberi kerja TKA
- Akta dan keputusan pengesahan pendirian dan/atau perubahan dari instansi yang
berwenang
- Bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan
- Rancangan perjanjian kerja atau perjanjian lain
- Bagan struktur organisasi perusahaan
- Surat pernyataan untuk penunjukan tenaga kerja pendamping TKA
- Surat pernyataan untuk melaksanakan Pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga
kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh TKA
- Surat pernyataan untuk memfasilitasi Pendidikan dan pelatihan Bahasa Indonesia
kepada TKA
PERAN LEGAL COUNSEL DALAM MENGURUS HAKI

Haki merupakan hak yg timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau
proses yang berguna untuk manusia.
Penting bagi karyawan perusahaan untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai haki,
agar :
- Dapat melindungi dan memastikan keutuhak haki milik perusahaan
- Menghindari perusahaan dari gugatan mengenai penggunaan haki milik pihak ketiga
secara tidak sah
JENIS-JENIS HAKI :
1. HAK CIPTA
Hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip, deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. PATEN
Hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan
3. MEREK
Hak atas suatu tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warna dalam bentuk 2 dimensi dan/atau lebih unsur
tersebit untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
4. Rahasia dagang
Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis,
mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiannya
oleh pemilik rahasia dagang.
5. Haki lainnya
Indikasi geografis
Desain tata letak sirkuit terpadu (DTLST)
Desain industry
ADA 2 JENIS HAKI YAITU :
Perbandingan HAK EKONOMI HAK MORAL
Cakupan hak Hak untuk : Hak pencipta untuk diakui
sebagai pencipta karya dan untuk
1. Mempublikasi karya mengizinkan atau menolak
2. Memperbanyak karya modifikasi, mutilasi atau
3. Menerjemahkan karya perubahan atas karya
4. Mengadaptasi,
mengaransemen dan
mengubah karya
5. Mendistribusikan karya
dan salinannya
6. Mempertunjukkan
(menyiarkan) karya
7. Mengumumkan karya
8. Mengkomunikasikan karya
9. Menyewakan karya
Apakah dapat Dapat dilepaskan atau dialihkan Tidak dapat dialihkan ke pihak
dialihkan? ke pihak ketiga ketiga (kecuali) ke ahli waris
apabila telah pencipta meninggal
dunia
Jangka waktu Melekat selama jangka waktu Melekat selamanya dengan
tertentu pencipta

PERAN LEGAL TERKAIT HAKI DI PERUSAHAAN

1. Mengelola dan memelihara haki perusahaan


- Mengajukan permohonan merek atau hak cipta uang dibutuhkan oleh
perusahaan kepada dirjen HAKI
- Mengarsipkan sertifikat merek dan hak cipta yang dimiliki oleh perusahaan
serta dokumentasi terkait lainnya
- Membantu melakukan review sehubungan dengan ketentuan HAKI dalam
setiap perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak
ketiga lain
2. Melakukan Tindakan perlindungan aktif terhadap haki yang dimiliki oleh perusahaan
- Melakukan take down atas video atau konten yang secara illegal
didistribusikan atau menampilkan konten perusahaan pada platform media
daring
- Mempersiapkan pengiriman surat peringatan kepada individu atau
perusahaan yang mendistribusikan haki yang dimiliki oleh perushaaan secara
illegal
3. Melakukan asesmen dan penegakan atas aspek kepatuhan haki pada perusahaan
- Memberikan nasihat dan panduan kepada tim konten perusahaan terkait
penggunaan haki milik pihak ketiga
- Mengirimkan surat notifikasi atau permohonan terkait penggunaan haki milik
pihak ketiga
MAJAMEN RISIKO DAN KEPATUHAN

APA ITU MANAJEMEN KEPATUHAN?


Compliance management atau manajemen kepatuhan adalah proses atau tahapan
yang dilakukan sebuah organisasi untuk memastikan bahwa organisasi/perusahaan telah
mengikuti peraturan, kebijakan, standar operasional prosedur atau ketentuan yang berlaku.
Peraturan tersebut menjadi standar kepatuhan atau tolak ukur kepatuhan yang dituangkan
dalam bentuk kebijakan dan/atau SOP
Manajemen kepatuhan dapat diterapkan melalui beberapa bentuk. Penerapan dapat
dilaksanakan melalui perpaduan antara :
(i) Kebijakan
(ii) Prosedur
(iii) Dokumentasi
(iv) Audit internal/eksternal
(v) Bentuk tindakan monitor atau control lainnya
Dalam berbagai perusahaan setidaknya perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur
untuk menerapkan manajemen kepatuhan.
Pentingnya manajemen kepatuhan bagi perusahaan :
1. Kepatuhan adalah bagian dari tugas perusahaan pada masyarakat dan pemangku
kepentingan
2. Membangun dan/atau mempertahankan kredibilitas
3. Memberikan ciri khas atau kultur di perusahaan
4. Mendorong perubahan dan inovasi
5. Mengurangi potensi kesalahan atau kelalaian perusahaan
Jenis- jenis risiko kepatuhan :
1. Risiko lingkungan
Kerusakan lingkungan akibat ketidak patuhan perusahaan dalam kegiatan
usahanya
2. Kesehatan dan keselamatan kerja
Spt kecelakaan atau cedera
3. Praktik korupsi
Kemungkinan adanya praktik korupsi spt penyuapan atau penipuan
4. Tanggung jawab sosial
Risiko yang diakibatkan adanya aktivitas perusahaan yang dapat
membahyakan masyarakat di sekitar lokasi operasi perusahaan
5. Kualitas produk/layanan
Meluncurkan produk yang tidak sesuai standar atau melanggar peraturan
yang berlaku
6. Risiko proses
Risiko yg muncul akibat kegagalan proses yang kemudian menyebabkan
pelanggaran hukum
PERAN LEGAL ATAS MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN
1. Mendeteksi adanya potensi pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan,
kebijakan perusahaan atau tindak hukum pidana
2. Mencegah kesalahan dalam perilaku bisnis
3. Meminimalisir dampak dari masalah yang dihadapi perusahaan
4. Tindakan perbaikan atau evaluasi atas masalah yang dihadapi perusahaan
5. Memberikan control terhadap kebijakan atau SOP yang telah dipersiapkan
JENIS-JENIS KEBIJAKAN & SOP PERUSAHAAN
1. KEBIJAKAN
- Pernyataan yang berisi serangkaian prinsip yang digunakan sebagai pedoman
untuk mencapai tujuan organisasi
- Bersifat fleksibel
- Mencerminkan misi organisasi
- Acuan pengambilan keputusan
2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
- Rangkaian sistematis yang menggambarkan proses suatu kegiatan atau tugas
yang ditentukan oleh suatu organisasi
- Sifatnya kaku
- Mencerminkan tata cara penerapan kebijakan secara praktis
- Acuan dalam bertindak
CONTOH KEBIJAKAN
- Kebijakan anti suap dan anti korupsi
- Kebijakan kerahasiaan (confidentiality)
- Kebijakan terkait competitor (non-compete policy)
- Kebijakan perlindungan anak
- Kebijakan manajemen konflik kepentingan
- Kebijakan pelaporan pelanggaran (whistblower)
- Kebijakan tempat bekerja bagi karyawan di masa pandemic
- Kebijakan terkait lingkungan hidup dan k3
CONTOH SOP
- SOP pemberian hadiah kepada pihak ketiga
- SOP permintaan approval untuk penandatanganan dokumen
- SOP permintaan dokumen perusahaan
- SOP peluncuran produk
- SOP pengadaan barang dan jasa
- SOP pengajuan biaya operasional
- SOP pembukaan kantor di masa pandemic
- SOP penggunaan dan/atau peminjaman barang milik perusahaan
3. TAHAPAN PEMBUATAN SOP
i. PERSIAPAN
- Mengumpulkan referensi dan/atau sumber informasi yang relevan untuk
digunakan dalam persiapan pembuatan SOP, baik informasi tertulis ataupun
lisan
- Membuat daftar karyawan atau anggota organisasi yang relevan sehubungan
dengan pembuatan SOP
- Membuat rancangan timeline atas proses pembuatan SOP dan hasil-hasil
yang diharapkan oleh masing-masing divisi
- Apabila memungkinkan, membuat job description atas tiap-tiap pihak yang
terlibat dalam proses pembuatan SOP
ii. Identifikasi dan analisis kebutuhan SOP
- Membuat kerangka berpikir dari isu-isu yang timbul dalam perusahaan dan
yang perlu dibuatkan SOP, untuk dapat dijadikan acuan dalam proses
penulisan SOP
- Menetapkan alur proses dengan menentukan format dan template dan
menentukan bagaimana SOP tersebut akan di akses
- Melakukan wawancara terhadap karyawan yang relevan untuk mengetahui
cara dan aktivitas yang mereka lakukan dan berkaitan dengan SOP
- Menerapkan referensi yang telah didapatkan sebelumnya untuk
mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan SOP
iii. Penulisan SOP
- Dimulai dengan penulisan SOP berdasarkan data-data, template dan kerangka
berpikir yang telah disepakati pada tahapan identifikasi dan analisis
- Apabila tanggungjawab penulisan SOP dibagi ke beberapa pihak, maka perlu
diadakan diskusi berkala mengenai perkembangan penulisan SOP
- Selama masa penulisan SOP, anda dapat secara parallel mendiskusikan hal-hal
yang perlu didiskusikan dengan unit bisnis terkait
- Untuk menghindari adanya perbedaan pengertian, dapat meminta
penanggung jawab dari unit terkait untuk meriview secara berkala penulisan
SOP yang sedang dilakukan
iv. Verifikasi dan uji coba SOP
- Anda dapat melakukan uji coba atas SOP yang telah dibuat pada beberapa
pihak yang relevan
- Harus dapat memastikan bahwa SOP dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
setiap tingkatan dalam setiap divisi terkait
- Anda dapat meminta feedback dari penanggungjawab divisi yang berkaitan
mengenai hasil dari pelaksanaan uji coba SOP
- Apabila ada masukkan dari divisi terkait, maka hal tersebut dapat
dipertimbangkan untuk di revisi Kembali dalam SOP yang anda telah susun
v. Sosialisasi
- Anda dapat melakukan sosialisasi kepada divisi-divisi terkait untuk
memberikan pemahaman terkait SOP yang akan segera diterapkan
- Anda harus memastikan bahwa pihak-pihak terkait mendapatkan akses atas
informasi yang akan disosialisasikan
vi. Pelatihan dan pemahaman
- Agar SOP dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, maka anda dapat
mempersiapkan program pelatihan untuk karyawan pada seluruh jajaran
organisasi
- Untuk meningkatkan pemahaman karyawan, maka anda harus memastikan
bahwa informasi terkait SOP mudah untuk diakses oleh seluruh karyawan
- Apabila sumber daya perusahaan memungkinkan, anda juga dapat membuat
suatu channel atau hotline agar karyawan yang memiliki pertanyaan
sehubungan dengan SOP dapat mendapatkan klarifikasi
vii. Penerapan dan evaluasi
- Selama penerapan SOP maka anda dapat memantau apakah hal-hal yang
diatur dalam SOP telah terlaksana dengan baik atau tidak
- Evaluasi dapat diberlakukan atas SOP terkait secara berkala maupun apabila
ada kebutuhan khusus
- Dalam melakukan evaluasi, anda dapat berkoordinasi dengan karyawan
terkait untuk dapat mengevaluasi SOP secara efektif dan tepa
4. PENERAPAN MANAJEMEN KEPATUHAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang legal agar penerapan manajemen
kepatuhan efektif :
i. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan perusahaan atas
kebijakan dan/atau SOP yang diterapkan perusahaan, dengan cara :
- Sosialisasi dan pelatihan berkala
Anda dapat mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan berkala atas
kebijakan dan/atau SOP yang dimiliki oleh perusahaan. Terutama apabila
departemen yang berhubungan memiliki keterkaitan dengan kebijakan terkait
dan memiliki turnover yang tinggi
- Menjawab pertanyaan karyawan
Anda harus dapat memberikan respons yang memadai terhadap pertanyaan
karyawan sehubungan dengan kebijakan dan/atau SOP perusahaan. Anda
dapat membuat sebuah kanal atau hotline yang dapat digunakan oleh
karyawan untuk dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan
dan/atau SOP perusahaan
- Akses atas kebijakan/SOP
Anda harus memastikan bahwa informasi atas kebijakan dan/atau SOP
perusahaan dapat di akses dengan mudah oleh karyawan perusahaan
ii. Persetujuan atas pengajuan karyawan berdasarkan kebijakan dan SOP yang
dimiliki perusahaan
Dalam hal dipersyaratkan dalam kebijakan dan/atau SOP, maka sebuah
kegiatan/Tindakan yang akan dilakukan oleh karyawan perusahaan seringkali
membutuhkan Analisa dan persetujuan dari tim legal perusahaan sebelum
hal tersebut dapat dilaksanakan oleh departemen atau karyawan terkait
iii. Memberikan solusi alternatif atas isu yang dihadapi tim bisnis
Dalam hal kegiatan dan/atau rencana tim bisnis anda bertentangan dengan
kebijakan dan/atau SOP perusahaan, maka anda selaku legal harus dapat
sebisa mungkin membantu tim bisnis dalam menemukan solusi alternatif agar
maksud dan tujuan komersil perusahaan dapat terlaksana tanpa harus
melanggar kebijakan dan/atau SOP Perusahaan
iv. Evaluasi secara berkala
- Anda dapat menanyakan kepada departemen terkait mengenai kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan/SOP
- Melakukan tolak ukur (benchmarking) dengan kebijakan pada perusahaan
lain
- Mengusulkan perubahan kepada manajemen perusahaan atas kebijakan/SOP
(apabila diperlukan)
5. HAMBATAN DALAM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
i. Tidak adanya hukuman ataupun penghargaan yang memadai sehubungan
dengan pelaksanaan dari kebijakan dan/atau SOP yang dimiliki oleh
perusahaan
ii. Terdapat masalah teknis yang tertuang dalam SOP yang menghambat proses
eksekusi
iii. Ketidakselarasan atau ketidaksepakatan dalam kebijakan dan/atau SOP yang
telah berlakukan oleh perusahaan
iv. Kurangnya pengawasan atas penerapan kebijakan terkait
v. Sosialisasi kebijakan dan/atau SOP yang kurang memadai
PENYELESAIAN SENGKETA DI PERUSAHAAN
JENIS PENYELESAIAN SENGKETA DI INDONESIA
- Penyelesaian melalui pengadilan (litigasi)
- Penyelesaian diluar pengadilan (non-litigasi), ada dua yaitu : arbitrase dan
APS (alternatif penyelesaian sengketa)
1. LITIGASI
Litigasi adalah istilah hukum yang dipakai terkait penyelesaian sengketa yang dijalankan
melalui jalur pengadilan. Para pihak saling berlawanan satu sama lain di hadapan
pengadilan, dan pada umumnya merupakan sarana akhir (ultimum remedium)
Secara umum, terdapat 3 tingkatan dalam proses litigasi yaitu pengadilan negeri,
pengadilan tinggi (banding) dan mahkamah agung (kasasi)
2. NON-LITIGASI
APS adalah Lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
disepakati para pihak, yakni penyelesaian diluar pengadilan dengan cara Konsultasi,
Negosiasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli.
i. Konsultasi
Suatu tindakan yang bersifat “personal” antara seorang pihak dengan pihak
lain yang merupakan konsultan, dimana konsultan akan memberikan
pendapatnya kepada klien sesuai dengan keperluan dan kebutuhan klien.
ii. Negosiasi
Tidak memerlukan ahli atau konsultan untuk menengahi sengketa (kecuali
para pihak menghendaki sebaliknya)
Para pihak sepakat untuk bertemu baik sekali maupun dalam serangkaian
pertemuan untuk mendiskusikan solusi dari penyelesaian masalah,
diharapkan perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan Bersama dan
untuk keuntungan Bersama.
iii. Mediasi
Salah satu cara penyelesaian sengketa non-litigasi (di luar pengadilan) yang
dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan para pihak dan dibantu oleh
mediator
Perbedaan mediasi dan negosiasi adlaah, mediasi menggunakan pihak ketiga
untuk menjadi mediator
iv. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang
melibatkan seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang diikut
sertakan untuk menyelesaikan sengketa seseorang.
ARBITRASE
Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang
didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa
Perjanjian arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa klausula arbitrase yang tercantum
dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum timbul sengketa atau suatu
perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa
Dalam arbitrase, pihak yang memeriksa dan memutus perkara disebut sebagai arbiter.
Para pihak dapat memilih seseorang yang ditunjuk sebagai arbiter dan dapat memilih
apakah sengketa akan diperiksa dan diputus oleh seorang arbiter atau beberapa orang
arbiter
Arbiter adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa atau
yang ditunjuk oleh pengadilan negeri atau oleh Lembaga arbitrase, untuk memberikan
putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase.

PERAN LEGAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERUSAHAAN


1. Melakukan pemetaan awal atas kronologi setiap sengketa yang sudah terjadi atau
akan terjadi yang dimiliki perusahaan
2. Memberikan nasihat strategis kepada manajemen terkait dengan risiko yang
mungkin timbul dari setiap sengketa yang muncul
3. Mendampingi dan memberikan dukungan kepada penasihat hukum eksternal,
apabila sengketa terkait harus diselesaikan dengan bantuan dari penasihat hukum
eksternal
4. Membantu melakukan review atas dokumen-dokumen yang akan dikeluarkan
perusahaan, baik dipersiapkan oleh tim legal ataupun penasihat eksternal, sebelum
dokumen terkait ditandatangani dan/atau digunakan untuk keperluan penyelesaian
sengketa
5. Dalam hal sumber daya tim legal perusahaan terkait memumpuni, maka seorang
legal dapat juga diminta untuk menangani penyelesaian sengketa secara mandiri dari
mulai hingga berakhirnya sengketa
KEMAMPUAN DASAR MANAJERIAL
1. KEMAMPUAN MAJERIAL LEGAL : STRATEGI & OBJEKTIF
i. Perencanaan dan pengaturan
a. Perencanaan
Sebuah rencana harus disusun untuk mencapai sebuah target atau
objektif
Dalam mencapai objektif yang ditetapkan, seorang legal perlu bertindak
strategis (sesuai dengan perencanaan atau strategi yang disusun
berdasarkan dokumentasi hukum dan/atau peraturan perundangan yang
berlaku, daripada bertindak impulsive terhadap peluang yang ada
ii. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
o Pemecahan masalah yang berkaitan hukum dalam sebuah perusahaan
merupakan kemampuan menganalisis, mengidentifikasi dan
menemukan solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan
o Skill ini penting karena tim bisnis pada umumnya dating kepada tim
legal dalam hal terdapat masalah yang timbul dalam operasional
perusahaan atau mereka bermaksud untuk menghindari masalah
tersebut
o Seorang legal harus berfikir kreatif dalam memecahkan masalah. Tidak
semua masalah memiliki solusi yang sama
o Anda tidak hanya perlu taktis, tapi anda juga perlu untuk meluangkan
waktu anda untuk memikirkan strategi secara menyeluruh
o Pemecahan masalaholeh tim legal akan membantu tim bisnis dalam
mewujudkan tujuan perusahaan
iii. Delegasi
Delegasi pekerjaan dapat diartikan sebagai pengalihan tugas dan/atau
tanggungjawab dari atasan ke bawahan atau pihak lain yang dipandang dapat
diberikan tanggung jawab tersebut
o Dalam kegiatan operasional sebuah perusahaan terdapat banyak
aspek hukum yang perlu diperhatikan dan ditangani oleh seorang
legal. Semakin besar sebuah perusahaan, semakin banyak items yang
harus dikerjakan oleh tim legal
o Pola pikir “ pekerjaan ini akan lebih mudah jika saya kerjakan sendiri”
pada masa tertentu tidak akan dapat selalu kita terapkan, seiring
dengan perkembangan sebuah perusahaan
o Delegasi pekerjaan legal juga dapat dilakukan kepada penasihat
hukum external atau agen yang ditunjuk oleh perusahaan (apabila
memungkinkan)
Halangan dalam melakukan delegasi :
o Hasil pekerjaan yang disampaikan oleh penerima delegasi tidak sesuai
dengan standar atau ekspetasi pemberi delegasi
o Harus melakukan pelatihan dan mengontrol pekerjaan secara
bersamaan
TIPS agar delegasi menjadi efektif
o Ubah pola pikir
Ubah pola pikir individual anda. Buatlah delegasi sebagai salah satu
goal karir anda dan sempatkanlah waktu untuk menguasai skill ini.
Kepemimpinan yang baik membutuhkan kemampuan untuk
melakukan delegasi yang baik
o Tentukan jenis pekerjaan yang dapat didelegasikan
Buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan dan bisa di
delegasikan. Daftar bisa dibuat berdasarkan : lamanya waktu yang
dibutuhkan dan kapasitas yang diperlukan, dll
o Kembangkan hubungan dengan tim member
Pemberi delegasi yang baik harus memiliki kepercayaan, respect dan
dukungan dari tim member terkait. Tim member anda akan lebih
berkomitmen dan melakukan yang terbaik apabila memiliki hubungan
yang baik dengan pemimpinnya
o Komunikasikan ekspektasi dan target
Sampaikan ekspektasi dan target penyelesaian secara jelas. Jelaskan
kepada penerima delegasi sejauh apa kewenangan penerima dalam
melaksanakan tugas tersebut
o Be approachable
Penting agar seorang pemberi delegasi dapat duhubungi untuk
mengkonfirmasi pertanyaan dari penerima delegasi
o Berikan pelatihan dan monitor (apabila memungkinkan)
Berikan feedback yang jujur dan membangun kepada penerima
delegasi. Untuk keperluan jangka Panjang perusahaan, maka saran
tersebut akan dapat mengembangkan skill bawahan anda dan dapat
menguntungkan bagi dia dan perusahaan
2. KEMAMPUAN MANAJERIAL UNTUK LEGAL : OPERASIONAL
i. Kepemimpinan Efektif
- Memiliki visi yang jelas dan bisa dicapai.
Selain harus memiliki visi yang besar, pemimpin harus memiliki kemampuan
untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada tim dan menjelaskan
bagaimana tim akan mencapai visi tersebut.
- Kemampuan untuk menginspirasi
Kesuksesan sebuah proyek atau pekerjaan tidak hanya bergantung pada anda
sebagai pemimpin. Pemimpin yang baik dapat menyatukan orang-orang di
sekitarnya untuk mencapai atau memenuhi tujuan Bersama
- Kemampuan untuk beradaptasi
Dalam pekerjaan dan kehidupan tidak ada yang konstan. Seorang pemimpin
diharapkan dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan yang ada. Sebagai
legal maka anda diharapkan dapat beradaptasi dengan setiap perkembangan
peraturan, metode kerja sama, teknologi yang dipakai dalam pekerjaan, dll
- Menerima tanggungjawab
Sebagai pemimpin yang baik, anda harus bersedia menerima segala tanggung
jawab atas tim anda
ii. Pemberian motivasi
Cara memberikan motivasi yang baik
o Membangun hubungan dengan tim
Anda dapat memotivasi anggota tim dengan meluangkan waktu untuk
mengenal tim secara pribadi. Ajukan pertanyaan2 kepada mereka,
agar mereka mengetahui bahwa anda adalah pemimpin yang dekat
o Memperlakukan mereka dengan baik
Anggota tim perlu mengetahui bahwa anda menganggap mereka
berharga di dalam tim. Dengan memperlakukan tim dengan hormat,
akan memotivasi anggota tim untuk dapat bekerja lebih maksimal
o Memberikan target maksimal, namun dapat dicapai
Untuk dapat termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya, tim anda
membutuhkan target yang jelas, namun terukur dan dapat dicapai
o Menjadi bagian dari tim
Jangan menjadi bos. Jadilah pemimpin dari sebuah tim
iii. Team building
Team building adalah suatu upaya dan cara untuk membangun kerja sama di
lingkungan organisasi demi mencapai tujuan Bersama secara efektif dan juga
efisien. Antar tim member perlu memiliki interaksi komunikasi yang kuat.
Interaksi akan membentuk suatu ikatan yang menyebabkan karyawan
menjadi lebih focus untuk memenuhi tujuan Bersama, yakni memajukan
perusahaan.
TIPS team building bagi tim anda :
o Tetapkan visi dan misi dari departemen legal anda
o Identifikasi potensi dan kompetensi setiap tim member
o Pembagian pekerjaan yang jelas
o Beri kepercayaan yang sama untuk setiap karyawan
o Adakan reward dan evaluasi (apabila memungkinkan)
3. KEMAMPUAN MANAJERIAL UNTUK LEGAL : SDM
i. Pelatihan berkala
Pelatihan berkala pada departemen legal pada perusahaan anda bekerja
dapat dipandang sebagai investasi bagi anda sebagai pemimpin pada divis
legal maupun bagi keuntungan perusahaan dimana anda bekerja
Manfaat pelatihan berkala kepada departemen legal di perusahaan anda :
o Cost effective
Diharapkan seiring bertambah nya kemampuan hukum dari karyawan,
maka beberapa pekerjaan yang biasanya ditangani oleh konsultan
external dapat ditangani oleh internal tim legal
o Mempercepat alur Kerjasama
Seiring meningkatnya kemampuan karyawan, diharapkan kecepatan
dan efektivitas tim legal dapat bertambah dan menyebabkan
bertambahnya kecepatan bagi perusahaan dalam menyelesaikan
suatu deal
o Meningkatkan presentase kepatuhan
Meningkatnya pengetahuan atas regulasi oleh seorang anggota
departemen legal diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan
kepatuhan sebuah perusahaan.
ii. Membangun dan memelihara tim yang kolaboratif dan kreatif
- Bagikan informasi penting (yang boleh dibagikan) kepada seluruh tim. Hal ini
akan membangun rasa percaya dan menghasilkan tim yang bertanggung
jawab dalam membuat keputusan dalam pekerjaannya
- Tetapkan Batasan yang jelas. Walau dalam setiap pekerjaan kita harus
bersikap pro aktif, namun anda sebagai legal harus menetapkan Batasan yang
jelas bagi tim mengenai kapan kita harus mendiskusikan sebuah isu hukum
dengan manajemen terlebih dahulu
- Berikan waktu dan kesempatan bagi tim untuk berfikir kreatif. Berikan waktu
dan tempat untuk tim anda agar dapat berfikir kreatif. Diharapkan hal ini
dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berkontribusi terhadap
perusahaan secara lebih luas
- Bangun kultur yang suportif. Diharapkan hal tersebut dapat membangun
keterbukaan dan rasa hormat antar anggota tim
4. KEMAMPUAN MANAJERIAL UNTUK LEGAL : REKRUTMEN
Salah satu factor untuk dapat membangun sebuah tim legal dengan perfoma yang
baik adalah dengan merekrut orang yang tepat.
- Rekrut junior yang pernah bekerja dengan anda sebelumnya. Apabila
memungkinkan (dan tentunya bergantung pada kebijakan perusahaan tempat
junior anda bekerja). Apabila pelamar penah bekerja dengan anda,
diharapkan pelamar telah mengerti kecepatan dan cara bekerja anda dan
mempercepat proses kerja
- Rekrut pelamar dengan kredibilitas yang baik. Karyawan dengan kredibilitas
yang baik akan menjadi daya Tarik bagi pelamar dengan kualitas baik lainnya
- Pertimbangan kesesuaian pelamar dengan kondisi tim saat ini. Pikirkan
apakah pelamar akan cocok dengan kriteria dan bagaimana pelamar akan
menyesuaikan diri dengan seluruh anggota tim
- Libatkan tim anda dalam proses rekrutmen
- Rekrut untuk jangka Panjang
TIPS DAN TRIK BAGI LEGAL OFFICER
1. Pelajari bisnis perusahaan
Dengan bekerja di perusahaan, maka klien anda adalah perusahaan berikut
dengan tim bisnisnya. Untuk memberikan nasihat hukum yang akurat, anda
perlu tahu tujuan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan anda
secara menyeluruh.
2. Jadi sosok pemimpin yang dapat dipercaya
Pada umumnya, business leader tidak akan melihat anda sebagai junior,
melainkan seorang expert di bidang hukum. Jadilah seorang legal officer yang
dapat dipercaya oleh unit bisnis lain.
3. Cari mentor
Mentor yang tepat akan membantu anda dalam perjalanan karir anda.
4. Be coachable
Seberapapun pintar atau banyak nya prestasi anda di masa kuliah, aka nada
masanya anda membuat kesalahan. Belajar dari kesalahan dan kritik yang
anda terima dari kolega anda, agar hal tersebut tidak terulang
5. Berusahalah untuk tenang
Semakin pesat perkembangan perusahaan anda, maka akan menghadapi
pekerjaan dengan tingkat stress yang tinggi, jam bekerja yang Panjang dan
tenggat waktu kerja yang padat. tetaplah tenang dan buat daftar prioritas dan
kerjakan sebaik mungkin. Pada akhirnya hidup tidak hanya untuk bekerja.
TIPS DAN TRIK BAGI SENIOR / MANAGER LEGAL
Dalam hal anda baru menduduki jabatan senior level pada divisi legal di perusahaan anda
atau anda dalam masa transisi dari profesi advokat menjadi legal di perusahaan, berikut
adalah beberapa tips yang dapat anda perhatikan :
1. Pelajari segala hal yang berkaitan dengan perusahaan. Seorang legal harus memiliki
pengertian menyeluruh atas kegiatan usaha perusahaanya
2. Pilihlah hal yang akan anda perjuangkan. Seorang legal seringkali memiliki reputasi
sebagai pusat penolakan, keberatan dan penghalang dalam sebuah transaksi bisnis,
memang menganalisa risiko hukum merupakan bagian dari pekerjaan anda, namun
anda dapat menemukan jalan tengah agar kegiatan usaha perusahaan anda tetap
patuh dengan peraturan yang berlaku
3. Buatlah jadwal fleksibel. Menjadi seorang legal seringkali membuat jadwal bekerja
anda berubah-ubah. Akan ada masanya dimana pekerjaan yang telah anda jadwalkan
harus tertunda karena ada pertanyaan mendadak dan mendesak dari manajemen
yang perlu anda selesaikan
4. Bersiap untuk menangani hal-hal diluar hukum. Seorang legal seringkali telah masuk
dalam bagian senior management pada sebuah perusahaan anda akan diharapkan
untuk dapat membantu perusahaan pada isu-isu yang memiliki impact pada
keseluruhan kegiatan usaha perusahaan
5. Aktif dalam asosiasi profesi dan memperlebar jaringan. Tidak semua pekerjaan dapat
anda kuasai sendiri. Dengan aktif memperlebar jaringan anda dan memiliki banyak
referensi Ketika terdapat isu-isu yang dapat anda kerjakan dengan bantuan jejaring
anda. Contoh : konsultan, agen, pembuat kebijakan

Anda mungkin juga menyukai

  • KKH Hi
    KKH Hi
    Dokumen9 halaman
    KKH Hi
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Seminar HRD
    Seminar HRD
    Dokumen1 halaman
    Seminar HRD
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Bab2 HK Lingkungan
    Bab2 HK Lingkungan
    Dokumen4 halaman
    Bab2 HK Lingkungan
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman
    Rangkuman
    Dokumen8 halaman
    Rangkuman
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman TWK by Me
    Rangkuman TWK by Me
    Dokumen10 halaman
    Rangkuman TWK by Me
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • IKK Jawaban Uts
    IKK Jawaban Uts
    Dokumen5 halaman
    IKK Jawaban Uts
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Pancasila
    Rangkuman Pancasila
    Dokumen2 halaman
    Rangkuman Pancasila
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Hukum PDT
    Rangkuman Hukum PDT
    Dokumen57 halaman
    Rangkuman Hukum PDT
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat
  • KETENAGAKERJAAN Materiii
    KETENAGAKERJAAN Materiii
    Dokumen1 halaman
    KETENAGAKERJAAN Materiii
    Luthviah Firman Annajmi
    Belum ada peringkat