Anda di halaman 1dari 61

PROSEDUR

PENATALAKSANAAN DIRUANG ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/369/2019 B 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02 Januari 2020
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

1
1. Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria
berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan
transmisi lokal**.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/ probable
COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak
ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
yang meyakinkan.
Pengertian
2. Kasus Probable

Kasus suspek dengan ISPA Berat/ ARDS***/


meninggal dengan gambaran klinis yang
meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi

Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi


virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)

2
Tujuan Sebagai panduan penatalaksanaan pasien covid diruang isolasi

Kebijakan Pedoman Penatalaksanaan covid 19 revisi 5 tahun 2020

1. Pasien Suspek

Prosedur

 Instalasi Gawat Darurat


 s

Unit Terkait

3
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/370/2019 B 1 dari 2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

Prosedur penerimaan pasien rawat inap adalah tata cara


Pengertian penerimaan pasien yang akan dirawat agar dapat berjalan
dengan lancar dan tertib.
Tujuan Untuk kelancaran pelayanan kepada pasien.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku
Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob
Bazar, SKM.

4
A. Pasien Umum
1. Setiap pasien yang membawa surat permintaan rawat
inap dari poliklinik/Igd kemudian pasien/keluarga
menuju pendaftaran rawat inap
2. Petugas mengucapkan salam, sapa
3. Pada Saat Mendaftar pasien/keluarga akan
mendapatkan pejelasan oleh petugas pendaftaran
tentang :
 Membaca dan menandatangani general concent
 Tarif kamar yang diminta sesuai dengan kelas
perawatan.
 Menyerahkan Peaturan/tata tertib pasien selama
dirawat kepada pasien/keluarga.
 Pengisian Surat Perjanjian Rawat Inap oleh
pasien/keluarga.
4. Pengisian Pendaftaran pasien baru dan lama sama
seperti prosedur penerimaan pasien rawat darurat.
Prosedur
5. Jika Kamar yang dimaksud penuh, petugas pendaftaran
memberikan alternatif kamar lain atau mempersilahkan
pasien menunggu sampai kamar tersedia, namun jika
pasien tidak mampu maka pasien akan dirujuk ke
rumah sakit lain.
6. Petugas pendaftaran akan menyiapkan berkas rekam
medis rawat inap baru, selanjutkan akan didistribusikan
ke ruang perawatan.
7. Jika dokter membutuhkan rekam medis pasien yang
lama, maka petugas pendaftaran akan mengambil
rekam medis pasien tersebut selanjutkan akan
didistribusikan ke ruang perawatan, namun jika
pelayanan diluar jam dinas petugas rekam medis akan
mengambil rekam medis pasien lama tersebut pasien
keesokannya kemudian akam mengantarnya ke ruang
perawatan.

5
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
VI.A/370/2019 2 dari 2
B

B. Pasien Jaminan Kesehatan BPJS


1. Pasien Menunjukkan Kartu Jaminan Kesehatan yang
dimiliki.
2. Meminta berkas pesyaratan sebagai pelengkap tagihan
berupa fotokopi kartu jaminan kesehatan, surat rujukan,
fotokopi Kartu keluarga, fotokopi KTP ( jika sudah
mempunyai KTP, jika masih dibawah umur maka
menggunakan KTP orangtuanya)
3. Bila syarat administrasi belum lengkap,
keluarga/penanggung jawab pasien diberikan waktu
maksimal 3x24 jam untuk memenuhi persyaratan
(selama pasien dirawat). Jika tidak
dipenuhi, maka dianggap pasien umum.
4. Petugas pendaftaran menghubungi ruang rawat inap
sesuai kelas perawatan.
5. Petugas pendaftaran akan menyiapkan berkas rekam
medis rawat inap baru, selanjutkan akan didistribusikan
ke ruang perawatan.
6. Jika dokter membutuhkan rekam medis pasien yang
lama, maka petugas pendaftaran akan mengambil rekam
medis pasien tersebut selanjutkan akan didistribusikan ke
ruang perawatan, namun jika pelayanan diluar jam dinas
petugas rekam medis akan mengambil rekam medis
pasien lama tersebut pasien keesokannya kemudian
akam mengantarnya ke ruang perawatan.

 Poliklinik Rawat Jalan


 Unit Gawat Darurat
Unit Terkait
 Kasir
 Bag. Rekam Medis

6
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/372/2019 B 1 dari 2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Prosedur Penerimaan Pasien Gawat Darurat adalah tata cara


penerimaan pasien Gawat Darurat yang akan berobat untuk
Pengertian ketertiban dan kelancaran pelayanan kepada pasien agar pelayanan
dapat diberikan oleh petugas dengan tertib dan penuh tanggung
jawab.

Tujuan
Untuk kelancaran pelayanan kepada pasien.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

7
a. Petugas Mengucapkan salam, senyum, sapa
b. Pasien masuk ruang gawat darurat
c. pengantar/keluarga pasien mendaftar ke pendaftaran igd.
d. Petugas Mengucapkan salam, senyum, sapa
e. Petugas pendaftaran memperkenalkan diri kepada pasien
f. Menanyakan jenis pelayanan yang diinginkan (rawat inap/rawat
jalan)
g. Menanyakan jaminan kesehatan yang akan digunakan
(Umum/jenisBPJS/asuransi/program pemerintah lainnya)
h. Petugas pendaftaran igd meminta identitas pasien seperti KTP
atau SIM.
Prosedur i. Petugas Pendaftaran Menanyakan Pasien Sudah Pernah
berobat ke Rumah Sakit. ( Jika Pasien Lama, Petugas Pendaftaran
Menanyakan Kartu Identitas Berobat & Jika Pasien Baru dan
belom pernah berobat ke rumah sakit, petugas pendaftaran
pasien akan mengentry data pasien yang sesuai dengan identitas
pasien ke Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
j. Petugas Pendaftaran membuat Kartu Identitas Berobat untuk
pasien baru dan membuatkan status pasien rekam medis yang
berwarna merah muda dengan menempelkan barcode pasien
yang berisi Nomor RM, Nama, Tanggal Lahir, Tanggal Kunjungan.
k. Petugas pendaftaran mengantar berkas rekam medis pasien ke
bagian perawatan UGD

l. Jika dokter membutuhkan rekam medis lama pasien, maka


petugas pendaftaran akan mengambil rekam medis pasien
tersebut.
m. Bila Pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
Penunjang, Rawat inap) pasien / keluarga menandatangani surat
penolakan.
n. Bila Pasien menyetujui pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
Penunjang, Rawat inap), dokter akan membuatkan surat
pemintaan rawat inap kepada keluarga pasien untuk diserahkan
ke tempat pendaftaran rawat inap. (selanjutnya baca prosedur
rawat inap)

 Unit Gawat Darurat


Unit Terkait  Ruang Rawat inap
 Bag. Rekam Medis

8
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/367/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

 Menyimpan berkas rekam medis berdasarkan lokasi dengan


sistem Sentralisasi (menyimpan rekam medis terpusat
dimana rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan
pada satu map dan lokasi penyimpanannya juga satu
Pengertian
ruangan.
 Penyimpanan berkas rekam medis menurut nomor yang
digunakan adalah angka awal (Straight Digit Filling
System).

Tujuan Agar setiap petugas dapat mencari berkas rekam medis dari rak
penyimpanan dengan mudah.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Mencatat rekam medis yang diterima pada buku penerimaan


berkas rekam medis untuk rekam medis rawat Inap
2. Mencroscek rekam medis pada register rawat inap untuk
Prosedur rekam medis rawat inap.
3. Sortir rekam medis menurut kelompok angka akhir.
4. Menyimpan rekam medis di rak penyimpanan dengan
menggunakan angka awal (Straight Digit Filling System).

9
 Poliklinik Rawat Jalan
 Ruang Rawat Inap
Unit Terkait
 Bag. Rekam Medis
 Unit Gawat Darurat

10
PENGAMBILAN KEMBALI/PEMINJAMAN
BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/368/2019 B 1 dari 2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

Adalah berkas Rekam Medis yang dipinjam oleh dokter, perawat


Pengertian atau petugas lainnya untuk membuat riset mengenai kesehatan,
pengurusan klaim asuransi atau keperluan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Mendukung kebutuhan data bagi kegiatan riset/penelitian yang


Tujuan berhubungan dengan kesehatan serta pengurusan asuransi, visum
et repertum atau pasien jaminan perusahaan disamping itu bagi
badan hukum jika memang diperlukan.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

11
1. Peminjam datang ke Bag. Rekam Medis untuk mengambil
rekam medis yang dipinjam.
2. Petugas Rekam Medis menyerahkan bon peminjaman yang
harus diisi oleh peminjam, data yang harus diisi adalah sbb:
a. Nama pasien
b. No. Rekam Medis
c. Tanggal peminjaman
d. Tanggal dikembalikan
e. Nama peminjam
f. Keperluan peminjam
Prosedur g. Tanda tangan peminjam
3. Setiap peminjam berkas rekam medis harus diketahui oleh
Penanggung Jawab berkas Rekam Medis / Kepala Rekam
Medis, kecuali jika berhubungan dengan badan hukum dan
berkas Rekam Medis harus dibawa keluar lingkungan rumah
sakit maka harus sepengetahuan dan se-izin Pimpinan RS.
4. Peminjaman berkas rekam medis untuk keperluan penelitian
maksimum 5 (lima) buah.
5. Waktu peminjaman maksimum 3 x 24 jm
6. Peminjam harus menjelaskan keperluannya dalam meminjam
berkas rekam medis
7. Peminjam harus datang langsung ke Bagian Rekam Medis
8. Petugas Rekam Medis memberikan bon peminjaman untuk
diisi oleh peminjam. Data yang harus diisikan adalah: Nama
Pasien, No. Rekam Medis, Tanggal peminjaman, Tanggal
kembali, Nama peminjam, Keperluan meminjam , Tanda
tangan peminjam.
9. Berkas rekam medis yang dipinjam dicatat di buatkan tracer,
ditulis di buku ekspedisi. Peminjam bertanggung jawab atas
berkas rekam medis yang dipinjam dan pengembaliannya.

 Ruang Rawat Inap


Unit Terkait  Poliklinik & IGD
 Bag. Rekam Medis

Instrumen Bon Peminjaman

12
Contoh Bon Peminjaman :

BON PEMINJAMAN REKAM MEDIS

No. Rekam Medis : ……………………………………


Nama Pasien : ……………………………………
Tanggal Peminjaman : ……………………………………
Tanggal Kembali : ……………………………………
Nama Peminjam : ……………………………………
Ruangan / Unit : ……………………………………
Keperluan meminjam : ……………………………………

Peminjam Petugas Rekam Medis

(………………………..) (…………………………)

13
INDEKS PENYAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/373/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Suatu data katalog yang berisikan kode penyakit, kode operasi dan
diagnosa penyakit pasien yang berobat ke RSUD Kalianda guna
mempelajari dan mengetahui jumlah kasusnya untuk keperluan
Pengertian
pelaporan dan penelitian data tentang penyakit dan pengobatan
yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas rumah sakit dan
untuk menilai kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit.

Membuat kelompok kode penyakit ke dalam kartu indeks untuk


Tujuan setiap kode penyakit, untuk mengetahui jumlah kasus penyakit
tertentu dalam satu periode tertentu (1 bulan).

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Menerima rekam medis rawat inap yang telah dikoding.


2. Memasukkan data pasien dan kode tersebut ke dalam
komputer.
3. Menghitung jumlah kasus/penyakit dalam satu bulan (untuk
Prosedur
setiap kode penyakit) untuk membuat laporan RL 2a pertahun.
4. Indeks tersimpan dalam komputer untuk memudahkan
pengambilan dan penyimpanan kembali bila ada permintaan
data/penelitian.

14
 Ruang Perawatan
Unit Terkait
 Bag. Rekam Medis

15
KEWENANGAN PENGISIAN REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/366/2019 B 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

Merupakan kegiatan untuk pengisian identitas dan data sosial


Pengertian pasien untuk kelengkapan data rekam medis

Untuk kelengkapan data rekam medis dan ketepatan pelaporan


Tujuan

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Kebijakan
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Prosedur Pasien Rawat Jalan


1. Data sosial dan identitas pasien diisi oleh petugas
pendaftaran pasien rawat jalan.
2. Data klinis anamnesa, pemeriksaan, terapi, dll ditulis secara
ringkas namun informatif oleh dokter pemeriksa pada saat
pasien berobat dengan tulisan yang bisa dibaca oleh sejawat
lain dengan menggunakan istilah maupun singkatan yang
disepakati atau dimengerti oleh sejawat lain serta diberi
catatan waktu/tanggal dan paraf/nama jelas dokter yang
menangani.

Pasien Rawat UGD


1. Data sosial dan identitas pasien diisi oleh petugas pendaftaran
pasien UGD.
3. Untuk pasien UGD ringkasan riwayat penyakit serta
pemeriksaan, instruksi harus lengkap pada lembar IGD saat
pasien masuk dan ditanda tangani oleh dokter yang
menangani.

Pasien Rawat Inap


1. Data sosial dan identitas pasien diisi oleh petugas Tempat
Penerimaan Pasien UGD / Rawat Inap.

16
2. Ringkasan klinis pasien pada masuk dan keluar diisi oleh
dokter
yang merawat.
3. Riwayat penyakit dan pemeriksaan (resume) harus diisi
lengkap dalam waktu 2x24 jam setelah pasien dirawat atau
menjelang operasi dan ditanda tangani oleh dokter yang
merawat.
4. Lembar catatan dokter diisi oleh dokter yang merawat
tentang perjalan penyakit, pemeriksaan waktu visit,
konsultasi dan jawaban konsultasi, instruksi-intruksi dengan
tulisan yang jelas dan menggunakan istilah yang mudah
dipahami oleh petugas kesehatan di rumah sakit, dilengkapi
dengan catatan waktu yang berurutan dan paraf serta nama
terang pemeriksa.
5. Setiap tindakan medis yang akan dikerjakan terhadap
penderita harus melalui prosedur informed consent.
6. Tindakan pembedahan, anastesi, persalinan atau prosedur
yang lain harus segera dilaporkan pada lembaran laporan
pada hari yang sama ditanda tangani oleh dokter yang
mengerjakan.
7. Lembar catatan keperawatan diisi oleh perawat yang
bertugas dan diberi paraf serta nama terang.
8. Hasil pemeriksaan penunjang dilampirkan/ditempel pada
lembar hasil pemeriksaan penunjang berurutan waktu.

KEWENANGAN PENGISIAN REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/366/2019 B 2 dari 2

17
9. Lembar resume saat keluar diisi oleh dokter yang
Prosedur merawat meliputi: diagnose masuk, diagnose akhir,
tindakan/prosedur yang telah dilakukan, ringkasan
riwayat penemuan fisik,hasil pemeriksaan penunjang
(yang penting), perkembangan selama
perawatan/dengan komplikasi (jika ada) dan ditanda
tangani serta nama terang oleh dokter yang merawat.
10. Surat rujukan diisi oleh dokter yang merujuk meliputi
keadaan waktu keluar dan rekapitulasi selama dirawat.
11. Setiap lembar rekam medis harus dilengkapi identitas
pasien (nama, no rekam medis, jenis kelamin dan
umur) oleh petugas mr unit rawat inap bersangkutan.
12. Berkas rekam medis harus diisi lengkap oleh petugas
baik dokter atau paramedis/petugas kesehatan
lainnya yang menangani pasien dengan dibubuhi tanda
tangan dan nama terang, berkas rekam medis rawat
inap harus sudah dilengkapi dan disimpan di Bag. Rekam
Medis selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah pasien
keluar rumah sakit. Bila rekam medis belum lengkap
dikembalikan ke ruangan dan harus kembali ke Bag.
Rekam Medis paling lambat 14 hari.
13. Jika terjadi kesalahan penuliisan pada rekam medis, Pembetulan
hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa
penghapusan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf
dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan yang bersangkutan
14. Semua rekam medis diberi kode Penyakit berdasarkan
ICD-10 Dan Kode tindakan berdasarkan ICD-9CM

 Komite Medik
Unit Terkait  Rawat Jalan
 Ruang Rawat Inap
 Bag. Rekam Medis

PENCATATAN DAN PENYIMPANAN SURAT KEMATIAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/374/2019 B 1 dari 1

18
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Kegiatan pencatatan ke dalam buku kematian dan menyimpan


surat kematian

Tujuan Mendokumentasikan surat kematian untuk keperluan pihak-pihak


yang membutuhkan.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Menerima berkas rekam medis dan surat kematiannya dari


petugas rawat inap/IGD.
2. Mencatat pada buku register kematian: no urut, no. rekam
medis,nama, alamat, tgl masuk, tanggal meninggal diagnosa
Prosedur
penyebab kematian, ruangan, nama dokter.
3. Menyimpan surat kematian pada berkas rekam medis dan
disusun pada rak penyimpanan berkas rekam medis.
4. Menghitung jumlah kematian setiap bulannya.

 Ruang Rawat Inap


Unit Terkait  Unit Gawat Darurat
 Kasir Rawat Inap
 Bag. Rekam Medis

PENGURUSAN LEGALISIR SURAT KEMATIAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/375/2019 B 1 dari 1

19
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Memberikan pengesahan pada fotocopy surat kematian yang asli


untuk urusan warisan, klaim asuransi, mengurus pensiun dan
Pengertian
untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Memberikan pengesahan pada fotocopy surat kematian yang asli


Tujuan untuk urusan warisan, klaim asuransi, mengurus pensiun dan
untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Kebijakan
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Keluarga pasien membuat surat permohonan legalisir surat


kematian.
2. Surat permohonan diserahkan ke Bag. Rekam Medis.
3. Surat kematian asli difotocopy sebanyak 5 lembar.
4. Bag. Rekam Medis mencocokan surat kematian asli dengan
fotocopy.
5. Bag. Rekam Medis membuat legalisir surat kematian dan
Prosedur
ditandatangani oleh Kabag YanMed.
6. Legalisir surat kematian yang sudah ditandatangani,
kemudian diberi cap/stempel RSUD Kalianda Lampung Selatan
7. Bag. Rekam Medis menyimpan surat kematian asli pada
berkas rekam medis dan disimpan lagi di rak penyimpanan
berkas rekam medis pasien meninggal.

Unit Terkait  Kabag YanMed


 Bag. Rekam Medis

PEMBUATAN LAPORAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN

20
No. Dokumen No. Revisi Halaman
VI.A/376/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR No. Dokumen Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR VI.A/375/2019
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Laporan kunjungan rawat jalan adalah laporan yang berisi


Pengertian jumlah pengunjung lama & baru, jumlah kunjungan lama dan
baru, jenis kelamin, agama, asal wilayah, dokter, kode icd, dll

Membuat laporan rawat jalan untuk keperluan manajemen


rumah sakit dalam pengambilan keputusan dan menyediakan
Tujuan
data-data khusus untuk penelitian dan pendidikan.
Untuk keperluan Extern RS ( Dinkes, Dinprov, Kemenkes, dll )

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Menghitung jumlah pengunjung lama & baru, jumlah


kunjungan lama dan baru, jenis kelamin, cara pembayaran
Prosedur (umum, perusahaan, atau asuransi)

2. Mengolah data tersebut ke komputer

 rawat jalan
Unit Terkait  Bag. Rekam Medis

PENYUSUNAN LAPORAN MORBIDITAS RAWAT JALAN

21
No. Dokumen No. Revisi Halaman
VI.A/377/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Laporan kegiatan morbiditas rawat jalan adalah laporan yang


berisi jenis penyakit , kode ICD X, jenis kelamin, kasus baru
Pengertian berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin serta jumlah
kunjungan.

Menyediakan laporan morbiditas rawat jalan untuk keperluan


manajemen rumah sakit dalam mengambil keputusan,
departemen kesehatan, kanwil, dan suku dinas kesehatan dan
Tujuan
menyediakan data-data khusus untuk peneliatian dan
pendidikan.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

22
1. Menerima rekam medis pasien dari masing-masing poliklinik
setiap harinya.
2. Memberi kode sesuai ICD X untuk setiap penyakit.
3. Memasukkan data kunjungan lama dan kunjungna baru ke
laporan bulanan penyakit unit rawat jalan untuk masing-
masing poliklinik setiap bulan.
4. Menghitung jumlah pasien untuk setiap kode ICD
Prosedur berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dan
memasukan ke RL2b (morbiditas pasien rawat jalan).
5. Membuat RL2b.1 keadaan morbiditas pasien rawat jalan
surveilans terpadu rumah sakit.
6. Menyerahkan ke Dinas Kesehatan.
7. Membuat laporan sepuluh besar penyakit.
8. Menyediakan permintaan data-data lainnya berhubungan
dengan morbiditas penyakit rawat jalan.

 Rawat Jalan
Unit Terkait  Unit Gawat darurat
 Bag. Rekam Medis

23
PEMBUATAN LAPORAN
KEGIATAN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/378/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Tanggal Terbit Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR 01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Laporan kegiatan rawat inap adalah laporan yang berisi tentang


kegiatan pelayanan rawat inap rumah sakit.
Pengertian Laporan ini dibuat untuk keperluan manajemen rumah sakit
dalam pengambilan keputusan, pendidikan, dan penelitian

Membuat laporan kegiatan rawat inap untuk keperluan


Tujuan manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan dan
menyediakan data-data khusus untuk penelitian dan pendidikan

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

24
1. Menerima sensus harian dari setiap ruangan.
2. Menerima list data pasien masuk dan keluar dari ruang
perawatan.
3. Mencocokkan data dalam sensus harian dengan data
yang ada pada list data pasien masuk dan keluar.
4. Mencatat pasien dengan kasus DHF dan melaporkannya
ke sub bagian perencanaan dan evaluasi.
5. Membuat rekapitulasi harian berdasarkan data yang ada
Prosedur pada sensus harian.
6. Menghitung jumlah pasien, jenis kelamin, wilayah tempat
tinggal, jumlah hari rawat, lama rawat, jumlah pasien
masuk, pindahan, dipindahkan, pasien meninggal untuk
penghitungan BOR, ALOS, TOI, BTO, GDR, NDR, dari setiap
Ruang perawatan dan secara keseluruhan rumah sakit.
7. Mengolah data-data tersebut di komputer.
8. Mengirim Laporan

 Ruang Rawat Inap


Unit Terkait  Bagian Umum dan TU
 Bag. Rekam Medis

25
PENYUSUNAN LAPORAN MORBIDITAS
PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/379/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Laporan kegiatan morbiditas rawat inap adalah laporan yang


Pengertian berisi jenis penyait, kode ICD, golongan umur, jenis kelamin,
jumlah total (hidup dan mati)
Menyediakan laporan morbiditas rawat inap untuk keperluan
manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan,
Tujuan
departemen kesehatan, dan suku dinas kesehatan serta
menyediakan data-data khusus untuk penelitian dan pendidikan.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

26
a. Menghitung jumlah pasien untuk setiap kode ICD
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pasien hidup
dan mati.
b. Memasukan data yang telah dihitung kedalam formulir
laporan antara lain:
Prosedur
- RL 2a (data keadaan morbiditas pasien rawat inap)
setiap tahun
- RL 2a1 (data keadaan morbiditas pasien rawat inap
surveilens terpadu RS)setiap bulan
- RL2c (data stastus imunisasi)setiap bulan
- RL2.1 (data individual morbiditas pasien rawat
inap/pasien umum dari tanggal 1-10 setiap bulan)
dibuat setiap triwulan
- RL2.2 (data individual morbiditas pasien rawat
inap/pasien khusus tanggal 1-10 setiap bulan) dibuat
setiap triwulan
- RL2.3 ( data individual morbiditas pasien rawat
inap/pasien perinatal dari tanggal 1-10 setiap bulan)
dibuat setiap triwulan
- Laporan 10 besar penyakit untuk keseluruhan RS dan
masing-masing ruang rawat
c. Menyerahkan laporan Dinas Kesehatan setiap bulan,
triwulan dan tahunan.

27
PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/381/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Tanggal Terbit Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR 01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Retensi/penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan


Pengertian pengurangan arsip dari rak penyimpanan dengan memisahkan
arsip rekam medis inaktif dari rak penyimpanan aktif.

Agar rak penyimpanan aktif menjadi longgar sehingga


Tujuan memudahkan untuk mengambil dan menyimpan kembali berkas
rekam medis.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Kegiatan retensi dilakukan setiap awal bulan.


2. Melakukan survey terhadap file-file rekam medis yang telah
memiliki usia minimal lima tahun.
3. Memindahkan rekam medis inaktif tersebut dari rak
Prosedur
penyimpaan aktif ke ruang penyimpanan inaktif.
4. Menyimpan file inaktif di tempat penyimpanan inaktif yang
telah disediakan.
5. Rekam medis inaktif tersebut disusun ke rak penyimpanan.

Unit Terkait Bag. Rekam Medis

Instrumen Jadwal retensi arsip rekam medis


28
KETENTUAN PEMILIHAN RETENSI ARSIP REKAM MEDIS

AKTIF INAKTIF
NO KELOMPOK
RJ RI RJ RI

1 UMUM 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH

2 MATA 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH

3 JIWA 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH

4 ORTHOPEDI 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH

5 KUSTA 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH

KETERGANTUNGAN
6 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
OBAT

7 JANTUNG 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH

8 PARU 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH

9 ANAK 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH

29
PEMUSNAHAN ARSIP REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/382/2019 B 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Merupakan suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik


arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai
guna/Inaktif
Rekam Medis Inaktif adalah:
Rekam medis yang sudah dinyatakan tidak aktif lagi, karena
secara berturut-turut dalam masa waktu yang sudah
ditentukan, tidak pernah dipergunakan lagi disebabkan
pasiennya tidak pernah berobat kembali ke rumah sakit.
Arsip rekam medis yang dapat dimusnahkan adalah:
 Rekam medis rawat inap:
Pengertian Arsip rekam medis inaktif (telah berada dalam rak
penyimapanan inaktif selama 5 tahun)
 Rekam medis rawat jalan:
Arsip rekam medis inaktif (telah berada dalam rak
penyimpanan inaktif selama 5 tahun).
Arsip rekam medis yang mempunyai sifat khusus: adalah arsip
rekam medis yang tercipta dari kegiatan pelayanan orthopedi
dan prothese, penyakit jiwa, penyakit akibat ketergantungan
obat dan penyakit kusta disimpan selama 10 – 15 tahun dari
tanggal terakhir dilayani (untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel Jadual retensi arsip rekam medis).

Untuk mengurangi arsip di rak penyimpanan rekam medis yang


Tujuan semakin bertambah dan menyiapkan fasilitas yang cukup untuk
tempat penyimpanan rekam medis yang baru.

30
Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :
Kebijakan
821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Memisahkan arsip rekam medis yang memenuhi syarat


untuk dimusnahkan.
2. Mengambil lembaran resume, surat masuk rawat,dan
menyimpan ke dalam ordner sesuai urutan tahun.
3. Membuat daftar retensi rekam medis yang berisi nomor
rekam medis, nama pasien, diagnose dan tahun kunjungan
terakhir. Kemudian daftar tersebut ditandatangani oleh
petugas rekam medis dan Ka. Bagian Rekam Medis.
4. Ka. ruangan Rekam Medis membuat surat pengajuan
pemusnahan berkas rekam medis dan mengajukannya ke
Wadir Umum dan Keuangan.
5. Kabag Umum tan TU dan Keuangan mengajukan surat
Prosedur
tersebut ke Direktur.
6. Direktur membuat SK persetujuan pemusnahan dan
membantuk tim pemusnahan rekam medis yang
beranggotakan Ka. Sekretariat, Unit Pelayanan dan Komite
Medik.
7. Tim pemusnahan rekam medis melaksanakan pemusnahan
(dapat juga dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan
disaksikan oleh tim pemusnahan rekam medis).
8. Tim pemusnahan rekam medis membuat berita acara
pemusnahan rekam medis.
9. Mengirimkan berita acara tersebut dikirimkan ke Direktur
Jendral Pelayanan Medis Depkes RI.

 Ka. Subag. Tata Usaha


 Direksi RSUD Kalianda Lampung Selatan
Unit Terkait
 Komite Medik
 Bag. Rekam Medis

31
SISTEM PENAMAAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/383/2019 B 1/1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Untuk memberikan identitas kepada seorang pasien, serta


untuk membedakan antara pasien satu dengan lainnya,
Pengertian
sehingga mempermudah pelayanan rekam medis kepada
pasien yang datang berobat ke rumah sakit.
Untuk memberikan identitas kepada seorang pasien.
Tujuan

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku
Kebijakan
Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob
Bazar, SKM.
1. Penulisan nama pasien sesuai dengan kartu pengenal
(KTP/SIM/PAPSPOR) dan ditulis mengikuti ejaan yang
disempurnakan pada saat pasien pertama kali
mendaftar.
2. Tidak diperkenankan adanya pencantuman
title/jabatan/gelar
3. Perkataan tuan, saudara, bapak tidak dicantumkan
Prosedur
dalam penulisan nama pasien
4. Apabila pasien berkewarganegaraan asing, maka
penulisan namanya hasrus disesuaikan dengan PAspor
yang berlaku di Indonesia.
5. Penamaan bayi baru lahir yang belum mempunyai
nama maka, penulisan namanya adalah By. Ny.

 Rawat Jalan
Unit Terkait  Ruang Rawat Inap
 Bag. Rekam Medis

32
KIUP
( KARTU INDEKS UTAMA PASIEN )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/384/2019 B 1/1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien) adalah suatu kartu tanda


Pengertian pengenal setiap pasien baru yang disimpan selamanya dan
digunakan untuk membantu mencari data pasien yang
diperlukan.

Tujuan Untuk memudahkan mendapatkan berkas rekam medis pasien


jika pasien lupa membawa/hilang Kartu Berobat Pasien nya.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku
Kebijakan
Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob
Bazar, SKM.

1. Petugas rekam medis enrty KIUP ke komputer berdasarkan


formulir identitas pasien baru.
2. Nomor rekam medis diisi sesuai dengan nomor yang tertera
pada kartu berobat.
Prosedur 3. Nama pasien diisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
RSUD Kalianda Lampung Selatan.
4. Tanggal lahir/umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
penanggung jawab, dll berdasarkan formulir identitas
pasien.
5. KIUP di print out setiap 1 (satu) tahun 1x dan disimpan.
Unit Terkait
 Bag. Rekam Medis

33
SISTEM PENOMORAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/385/2019 B 1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Sistem penomoran memberikan satu unit nomor rekam medis


baik kepada pasien rawat jalan, rawat inap maupun pasien UGD.
Pada saat seorang pasien berkunjung pertama kali ke RS,
Pengertian apakah sebagai pasien berobat jalan ataupun UGD diberikan
satu nomor yang akan dipakai selamanya untuk kunjungan
seterusnya, sehingga rekam medis pasien tersebut hanya
tersimpan di dalam satu berkas di bawah satu nomor.

Memberikan satu nomor rekam medis kepada pasien yang akan


Tujuan
dipakai selamanya bila akan berobat.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Bagian Rekam Medis membuat satu “Bank Nomor” manual.


2. Setiap pasien baru diberikan nomor Rekam Medis sesuai
Prosedur
nomor urut.
3.Pemberian nomor menggunakan sistem 6 digit.

Unit Terkait  Bag. Rekam Medis

34
ASSEMBLING/PERAKITAN FILE REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/386/2019 B 1/3
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Menyusun dan merapikan urutan susunan berkas rekam medis


Pengertian rawat inap dari ruang rawat sesuai dengan urutan yang telah
ditentukan.

Tujuan Menyusun/menata dan merapikan urutan formulir rekam medis.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Menerima rekam medis dari ruang perawatan


2. Menyusun rekam medis sesuai urutan yang berlaku.
3. Mengambil lembaran formulir rekam medis yang kosong.
Prosedur 4. Mengambil formulir yang tidak diperlukan.
5. Megganti sampul/map yang robek/rusak.
6. Memberikan rekam medis yang sudah diassembling ke
petugas koding.

 Bag. Rekam Medis


Unit Terkait  Unit Gawat Darurat
 Rawat Jalan
 Ruang Rawat Inap

Instrumen Susunan/urutan rekam medis rawat inap

35
PENGKODEAN REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/387/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 01 Januari 2020

Dr. Media Apriliana, MKM

Membuat kode atas diagnosis penyakit dan tindakan


berdasarkan klasifikasi penyakit dan tindakan yang berlaku.
PENGERTIAN
Pengkodean dimaksud untuk mempermudah pengelompokan
penyakit, tindakan/operasi dan penyebab kecelakaan.

Membuat kode penyakit bedasarkan klasifikasi penyakit yang


TUJUAN
berlaku dengan menggunakan ICD-X dan ICD 9 CM.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


KEBIJAKAN 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Menerima rekam medis yang sudah diassembling.


2. Membaca diagnosa penyakit, operasi, penyebab
kecelakaan.
3. Memberi kode penyakit, pembedahan/operasi dan sebab
kecelakaan dengan menggunakan ICD-X.
PROSEDUR
4. Menulis kode-kode tersebut pada lembar catatan masuk
dan keluar.
5. Menyerahkan rekam medis yang telah dikoding ke bagian
Indeks.

 Ruang Perawatan terkait


UNIT TERKAIT
 Bag. Rekam Medis

36
PENGKODEAN MORBIDITAS RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/388/2019 B 1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 01 Januari 2020

Dr. Media Apriliana, MKM

Membuat kode atas diagnosa penyakit berdasarkan klasifikasi


yang berlaku dengan menggunakna ICD X.
PENGERTIAN Pengkodean dimaksudkan untuk mempermudah
pengelompokkan penyakit.

Membuat kode penyakit/penyebab kecelakaan berdasarkan


TUJUAN
klasifikasi penyakit yang berlaku menggunkana ICD X

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


KEBIJAKAN 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

a. Menerima laporan morbiditas


dari masing-masing poliklinik setiap hari.
b. Membaca diagnosa dan
PROSEDUR memberi kode penyakit
c. Menulis kode-kode tersebut
berdasarkan ICD X pada laporan morbiditas.

 Rawat Jalan
UNIT TERKAIT  Ruang Perawatan
 Bag. Rekam Medis

IDENTIFIKASI BAYI

37
No. Dokumen No. Revisi Halaman
VI.A/391/2019 B 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Identifikasi bayi adalah pemberian identitas untuk bayi yang


baru lahir sampai bayi tersebut mempunyai nama sendiri.

Tujuan Untuk mencegah kekeliruan atau tertukarnya serta hilangnya


bayi dari ibunya.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

1. Setiap bayi yang baru lahir menggunakan By. Ny kemudian


diikuti nama ibunya”. Contoh: By Ny. Munawaroh.
2. Perawat memberikan cap telapak kaki kiri dan kanan bayi
pada lembaran Identifikasi Bayi.
1. Ibu bayi memberikan cap ibu jari tangan kanan dan kiri
pada lembaran Identifikasi Bayi.
2. Perawat memberikan gelang pada bayi, warna gelang
Prosedur disesuaikan dengan jenis kelamin bayi. Gelang warna Biru
untuk bayi laki-laki dan Merah Muda untuk bayi Perempuan.
3. Pada gelang bayi ditulis By. Ny. Kemudian diiukuti nama
ibunya
4. Perawat mengisi lengkap keterangan lahir
5. Perawat mengisi nama perawat dan saksi serta tanda
tangannya pada lembaran Identitas Bayi.

Unit Terkait  Bag. Rekam Medis


 Ruang Kebidanan

PELEPASAN INFORMASI MEDIS

38
No. Dokumen No. Revisi Halaman
VI.A/393/2019 B 1 dari 2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Informasi Medis adalah suatu penjelasan, baik secara lisan


maupun tertulis yang berisikan semua catatan dan dokumen
tentang pengobatan, tindakan medik dan pelayanan lainnya
(hasil labor, rontgen) yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kepada pasien atau pihak lain yang berkepentingan atas
Pengertian
informasi tersebut (termasuk didalamnya antara lain Informed
Consent, Visum Et Repertum).
Informasi yang Tidak Mengandung Nilai Kerahasiaan
adalah laporan atau catatan perihal identitias (nama,alamat,dan
lain-lain) serta informasi lain yang tidak mengandung medis.

1. Memberikan pelayanan terhadap kepentingan pasien untuk


kejelasan tentang penyakitnya.
2. Memberikan perlindungan terhadap pihak rumah sakit
Tujuan
(dokter) terhadap hak dan kewajibannya.
3. Pasien mendapat bukti dari hasil pelayanan yang diberikan
oleh pihak rumah sakit.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

39
1. Pasien/keluarga/asuransi/perusahaan
mengajukan surat permohonan kepada direktur rumah
sakit untuk meminta informasi medis.
2. Pasien atau pihak yang diberi kuasa oleh pasien
datang ke Bagian Rekam Medis/Ruang Rawat
Inap/Poliklinik/IGD dengan membawa surat yang sudah
ditandatangani/disetujui oleh direktur.
Prosedur 3. Pasien atau pihak yang diberi kuasa oleh pasien
mengisi dan menandatangani formulir “Surat Persetujuan
Menerbitkan/Memberikan Informasi Medis Kepada Pihak
ke Tiga”, dan formulir “Surat Kuasa” bagi pihak yang
diberi kuasa oleh pasien.
4. Bila dilakukan di Bagian Rekam Medis,
penandatanganan saksi dilakukan oleh kepala Bagian
Rekam Medis.
5. Bila dilakukan di ruang rawat inap/Poliklinik/IGD,
kepala ruangan/kepala unit harus menanda tangani
sebagai saksi.
6. Kepala Bagian Rekam Medis/Kepala
Ruangan/Kepala Instalasi Rawat Jalan menghubungi
dokter yang merawat pasien untuk memberikan
keterangan informasi medis kepada pasien/pihak yang
diberi kuasa oleh pasien.
7. Jika Surat Keterangan sudah dibuat oleh dokter,
Kepala Bagian Rekam Medis/Kepala Ruangan/Kepala
Instalasi Rawat Jalan menyerahkan surat keterangan
tersebut kepada direktur untuk diketahui dan
ditandatangani.
8. Permintaan hasil – hasil pemeriksaan seperti:
Laboratorium, Rontgen, USG, EKG, ST Scan, pasien atau
keluarga pasien datang ke Bagian Rekam Medis.
9. Bagian Rekam Medis memberikan hasil – hasil
pemeriksaan yang diminta yang sudah di foto copy, hasil
pemeriksaan yang asli tetap disimpan pada berkas rekam
medis.
10. Foto copy hasil pemeriksaan yang diserahkan dicatat
pada buku serah terima.
11. Formulir yang telah lengkap diisi dan ditandatangani
disimpan dalam berkas rekam medis pasien.

40
 Ruang Rawat Inap
 Rawat Jalan
Unit Terkait
 Unit Gawat Darurat
 Kamar Bedah

PENCANTUMAN SIMBOL
DAN PENULISAN KODE ICD 10

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/394/2019 B 1/1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Kabupaten Lampung Selatan
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL
Dr. Media Apriliana, MKM

Simbol adalah tanda yang menggambarkan kualitas atau


Pengertian hubungan tertentu.
Kode ICD adalah kualifikasi jenis penyakit yang ditetapkan
WHO dan digunakan secara internasional.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyelenggaraan


Tujuan
Rekam Medis tentang penggunaan kode ICD, simbol dan tanda
khusus.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

41
1. Dokter yang merawat wajib mengetahui tentang
kemungkinan seorang pasien menderita alergi terhadap obat
(zat) tertentu.
2. Dokter yang merawat menulis tanda bahaya atau
pantangan terhadap obat (bahan-bahan) tertentu yang
Prosedur dibubuhkan pada map rekam medis sebagai peringatan
untuk menjaga keselamatan pasien.
3. Setiap pencantuman istilah / singkatan / simbol yang
akan digunakan pada rekam medis diajukan melalui Panitia
Rekam Medis untuk mendapat pengesahan.

 Rawat Jalan
Unit Terkait  Ruang Rawat Inap
 Unit Gawat Darurat

STANDARISASI DEFINISI

No. Revisi: Halaman:


No. Dokumen: 00 1/4
VI.A/396/2019

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
STANDAR Tanggal terbit Kabupaten Lampung Selatan
PROSEDUR 02 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Media Apriliana, MKM

PENGERTIAN 1. Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga


dimaknai kata, frasa,atau kalimat yang mengungkap- kan
makna, keterangan, atau ciri utama dari orang,
benda, proses, atau aktivitas.
2. Definisi ialah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri
suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.
(Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,)
Definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang
berfungsi membatasi objek, konsep, dan keadaan
berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian. Definisi
merupakan usaha para ilmuwan untuk membatasi
fakta dan konsep.

TUJUAN
42
Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan keseragaman
penulisan pada Kebijakan, Pedoman, Panduan SPO, Rekam
Medis, Makalah, Proporsal dan Jurnal Kesehatan.
Kebijakan, Pedoman, Panduan SPO, Rekam Medis, Makalah,
Proporsal, Jurnal Kesehatan. sebagai penunjang tercapainya
tertib administrasi.

KEBIAJAKSN Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku
Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob
Bazar, SKM.

PROSEDUR
1. Seluruf staf Rumah sakit dilakukanmempunyai persepsi
yang sama dalam Standarisasi Defenisi digunakan
dalam membuat Kebijakan, Pedoman, Panduan SPO,
Rekam Medis, Makalah, Proporsal, Jurnal Kesehatan.
2. Lakukan Penulisan Standarisasi Defenis ini bila di
gunakan secara tepat sesaui tujuan dan artinya

UNIT TERKAIT
a. Bagian pengelolaan rekam medis.
b. Ruang Rawat Inap.
c. Rawat Jalan.
Instalasi Gawat Darurat.

43
PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS
(RESUME MEDIS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/395/2019 B 1 dari 3

Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Pemberian informasi rekam medis adalah memberikan informasi


tentang pasien dalam bentuk tertulis (resume).

Tujuan 1. Untuk menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung dalam


berkas rekam medis.
2. Untuk menghindari penyalahgunaan pihak yang tidak
berwenang.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

44
Prosedur 1. Permohonan pasien untuk memperoleh informasi mengenai
catatan dirinya diserahkan kepada dokter yang merawatnya.
2. Permohonan permintaan informasi harus secara tertulis.
3. Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat kuasa
yang ditanda tangani dan diberi tanggal oleh pasien (walinya
jika pasien tersebut cacat mental tidak berkompeten) atau
keluarga terdekat. kecuali jika ada ketentuan lain dalam
peraturan.
4. Informasi rekam medis dapat diperlihatkan kepada perwalian
rumah sakit yang untuk melindungi kepentingan rumah sakit
dalam hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggung
jawaban.
5. Dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan
mengenai pasien pada suatu rumah sakit, harus memiliki
surat kuasa dari pasien tersebut.
6. Rekam medis asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit,
kecuali bila atas permintaan pengadilan, dengan surat kuasa
khusus tertulis dari pimpinan rumah sakit.
7. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan
untuk dibawa kebagian lain kecuali jika diperlukan untuk
transaksi dalam kegiatan rumah sakit itu.

45
PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS
(RESUME MEDIS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/395/2019 B 2 dari 3

46
Prosedur 8. Permohonan pasien untuk memperoleh informasi mengenai
catatan dirinya diserahkan kepada dokter yang
merawatnya.
9. Permohonan permintaan informasi harus secara tertulis.
10. Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat kuasa
yang ditanda tangani dan diberi tanggal oleh pasien
(walinya jika pasien tersebut cacat mental tidak
berkompeten) atau keluarga terdekat. kecuali jika ada
ketentuan lain dalam peraturan.
11. Informasi rekam medis dapat diperlihatkan kepada perwalian
rumah sakit yang untuk melindungi kepentingan rumah
sakit dalam hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggung
jawaban.
12. Dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan
mengenai pasien pada suatu rumah sakit, harus memiliki
surat kuasa dari pasien tersebut.
13. Rekam medis asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit,
kecuali bila atas permintaan pengadilan, dengan surat
kuasa khusus tertulis dari pimpinan rumah sakit.
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan
untuk dibawa kebagian lain kecuali jika diperlukan untuk
transaksi dalam kegiatan rumah sakit itu.
15. Dengan persetujuan pimpinan rumah sakit, pemakaian rekam
medis untuk keperluan riset diperbolehkan. Mereka yang
bukan dari staf medis rumah sakit, apabila ingin melakukan
riset harus memperoleh persetujuan tertulis dari pimpinan
rumah sakit.
16. Bila rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan segala
ikhtiar hendaknya dilakukan supaya pengadilan menerima
salinan foto copy rekam medis yang dimaksud. Apabila
hakim minta yang asli tanda terima harus diminta dan
disimpan di folder sampai rekam medis yang asli tersebut
kembali.
17. Surat kuasa/persetujuan dari pasien hanya berlaku untuk
informasi medis pada periode perawatan tertentu sesuai
dengan jangka waktu Permohonan pasien untuk
memperoleh informasi mengenai catatan dirinya diserahkan
kepada dokter yang merawatnya
18. Dengan persetujuan pimpinan rumah sakit, pemakaian

47
PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS
(RESUME MEDIS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/395/2019 B 3 dari 3

Prosedur rekam medis untuk keperluan riset diperbolehkan. Mereka


yang bukan dari staf medis rumah sakit, apabila ingin
melakukan riset harus memperoleh persetujuan tertulis
dari pimpinan rumah sakit.
19. Bila rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan segala
ikhtiar hendaknya dilakukan supaya pengadilan menerima
salinan foto copy rekam medis yang dimaksud. Apabila
hakim minta yang asli tanda terima harus diminta dan
disimpan di folder sampai rekam medis yang asli tersebut
kembali.
20. Surat kuasa/persetujuan dari pasien hanya berlaku untuk
informasi medis pada periode perawatan tertentu sesuai
dengan jangka waktu Permohonan pasien untuk
memperoleh informasi mengenai catatan dirinya
diserahkan kepada dokter yang merawatnya.

48
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait Instalasi/bagian lain di RSUD DR. H. BOB BAZAR, SKM

PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS


(ASURANSI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/396/2019 B 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Permintaan keterangan medik adalah pemberian keterangan


(mengisi blanko isian) tentang pasien berdasarkan data yang ada
pada berkas rekam medis pasien yang ditulis oleh dokter.
1. Tersedianya keterangan medik untuk pengurusan asuransi.
Tujuan
2. Sebagai panduan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Sebagai acuan bagi petugas yang menjalankan tugasnya.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan 821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman

49
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Prosedur 1. Blanko permintaan keterangan medik (asuransi) diserahkan ke


Sub.Bag. Rekam Medis (penanggung jawab pelaporan,
VER/asuransi).
2. Kemudian petugas meminta berkas RM pasien ke bagian
filling.
3. Untuk pengurusan Visum dan Asuransi dilimpahkan kepada
Pelayanan Medik dengan tidak lepas dari peraturan yang ada
4. Petugas memberikan blanko beserta berkas rekam medis
pada dokter yang merawat untuk mengisi, melengkapi, dan
menandatangani blanko tersebut.
5. Kemudian petugas Sub.Bag. Rekam Medis melengkapi
persyaratan untuk klaim asuransi (rincian obat, copi resep,
resume medis, dll).
6. Tenggang waktu pembuatan surat keterangan medik atau
asuransi adalah tiga hari.
7. Kemudian setelah selesai surat permintaan keterangan medik
atau asuransi disimpan untuk memudahkan pada saat pasien
mengambil surat keterangan medik atau asuransi.
8. Pengambilan surat keterangan medik atau asuransi oleh pihak
yang meminta ditulis dibuku pengambilan asuransi

50
PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS
(ASURANSI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/396/2019 B 2 dari 2

Prosedur 9. dengan menuliskan nama, tanggal pengambilan, dan tanda


tangan
10. Kemudian petugas Sub.Bag. Rekam Medis melengkapi
persyaratan untuk klaim asuransi (rincian obat, copi resep,
resume medis, dll).
11. Tenggang waktu pembuatan surat keterangan medik atau
asuransi adalah tiga hari
12. Kemudian petugas Sub.Bag. Rekam Medis melengkapi
persyaratan untuk klaim asuransi (rincian obat, copi resep,
resume medis, dll).
13. Tenggang waktu pembuatan surat keterangan medik atau
asuransi adalah tiga hari.
14. Kemudian setelah selesai surat permintaan keterangan medik
atau asuransi disimpan untuk memudahkan pada saat pasien
mengambil surat keterangan medik atau asuransi.
15. Pengambilan surat keterangan medik atau asuransi oleh pihak
yang meminta ditulis dibuku pengambilan asuransi dengan
menuliskan nama, tanggal pengambilan, dan tanda tangan.

Dokumen terkait BPPRM

51
Unit Terkait 1. IGD/instalasi rawat jalan.
2. Ruang perawatan rawat inap.

PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS


(INFORM CONSENT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/397/2019 B 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien atau


keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai
tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.

Tujuan 1. Agar pasien / keluarga mengerti tentang maksud dari tindakan


yang akan dilakukan dan mencegah terjadinya mal praktek.
2. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi dokter
dalam menjalankan profesinya.

Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor :


Kebijakan
821/689/MKI/VI.04/2017 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.
`
Prosedur 1. Pasien / keluarga diberi penjelasan oleh Dokter operator atau
dokter anastesi yang akan melakukan operasi tentang tindakan
52
yang akan dilakukan :
a. Apa manfaat dan tujuannya
b. Tindakan alternative lain.
c. Resiko apa yang terkait dengan tindakan tersebut.
d. Apa yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukam tindakan.
2. Apabila pasien/keluarga sudah mengerti dengan
penjelasan telah diberikan dan menyatakan setuju untuk
dilakukan tindakan operasi, maka pasien/keluarga
menandatangani formulir informed consent disertai saksi.
3. Dokter Operator dan Dokter Anastesi yang akan melakukan
tindakan menandatangani formulir informed consent pada
tempat yang ditentukan.
4. Bila pasien tidak didampingi keluarga, sedangkan pasien
tersebut dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Untuk
menandatangani formulir informed consent dan berdasarkan
pemeriksaan harus segera

53
PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS
(INFORM CONSENT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/397/2019 B 2 dari 2

Prosedur 5. dilakukan tindakan operasi, maka formulir informed consent


dapat ditanda tangani oleh Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar,
SKM
6. Dokter Operator dan Dokter Anastesi yang akan melakukan
tindakan menandatangani formulir informed consent pada
tempat yang ditentukan.
7. Bila pasien tidak didampingi keluarga, sedangkan pasien
tersebut dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Untuk
menandatangani formulir informed consent dan berdasarkan
pemeriksaan harus segera dilakukan tindakan operasi, maka
formulir informed consent dapat ditanda tangani oleh direktur
RSUD Kalianda
.
Unit Terkait 1. Dokter dan Penata Anastesi.
2. Dokter Operator
3. Perawat ruang rawat

54
PERLINDUNGAN RM DARI KEHILANGAN/KERUSAKAN
AKSES MASUK RUANG REKAM MEDIS
MENGGUNAKAN AKSES FINGER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
VI.A/380/2019 B 1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Tata cara yang harus ditempuh untuk akses masuk ke ruang


Pengertian rekam medis menggunakan alat pemindai otomatis (Finger door
Lock) dengan menggunakan finger print
Tujuan
Menjaga keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis pasien
dari gangguan dan penggunaan yang tidak sah

Hanya petugas rekam medis yang diberikan kewenangan untuk


Kebijakan akses masuk ke ruang rekam medis

1. Untuk Akses ruang rekam medis


Prosedur
- Tempelkan salah satu jari tangan yang sudah
direkam
- Buka pintu jika sudah berbunyi atau lampu warna
hijau menyala
- Jangan dorong pintu dengan paksa jika akses finger
print di tolak
- Segera hubungi teknisi alat untuk registrasi ulang
finger

55
2. Untuk keluar ruang rekam medis
- Tekan tombol yang berada disamping kanan pintu
rekam medis
- Buka pintu kearah luar

Unit terkait Unit Rekam Medis

TENAGA KESEHATAN YANG MEMPUNYAI AKSES


REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/389/2019 B 1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Akses terhadap berkas maupun informasi rekam medis diatur


sebagaimana ketentuan yang berlaku guna menjamin kerahasiaan
rekam medis.

Tujuan 1. Menjamin kerahasiaan rekam medis


2. Mengoptimalkan pemanfaatan rekam medis di RSUD Dr. H.
Bob Bazar, SKM dengan prosedur dan aturan yang telah
ditetapkan
3. Menjaga rekam medis dari resiko hilang, rusak, pemalsuan dan
atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak

Kebijakan Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam


Medis

Dokumen rekam medis tidak boleh dipinjam oleh siapapun kecuali


petugas yang berwenang, tidak boleh dibawa pulang.
Prosedur a. Dokter, perawat atau profesi yang berkaitan
- Dokter, perawat atau profesi yang bekaitan mengisi formulir
permintaan di bagian rekam medis
56
- Petugas rekam medis mencarikan dokumennya dan
mengantarkan ke yang bersangkutan
- Setelah selesai dokumen dikembalikan ke bagian rekam
medis dengan tanda tangan serah terima
- Waktu peminjaman tidak boleh lebih dari 1x24 jam
b. Asuransi / pihak ketiga
- Asuransi / pihak ketiga membawa surat kuasa dari pasien
yang bersangkutan
- Petugas rekam medis mencarikan dokumenya.
- Petugas rekam medis memberikan informasi rekam medis
sesuai dengan kebutuhan yang sudah di fotocopi

c. Pasien
- Pasien datang ke bagian rekam medis dengan membawa
kartu berobat serta ktp
- Petugas rekam medis mencarikan dokumenya.
- Petugas rekam medis memberikan informasi rekam medis
sesuai dengan kebutuhan yang sudah di fotocopi

Unit terkait Dokter


Perawat
Gizi
Pasien
Asuransi/ pihak ketiga

57
PENGAMANAN DAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/390/2019 B 1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Kabupaten Lampung Selatan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2020
OPERASIONAL

Dr. Media Apriliana, MKM

Pengamanan dan kerahasiaan rekam medis adalah : usaha yang


dilakukan agar berkas rekam medis dapat terjamin keberadaannya
Pengertian sehingga data pasien tersimpan dengan baik dan informasi yang
keluar seizin dokter yang merawat.
1. Menjamin berkas pasien tidak hilang.
Tujuan
2. Mempercepat penyiapaan data.
3. Menjamin informasi yang keluar sesuai prosedur yaitu
melalui dokter yang merawat

Permenkes RI Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam


Kebijakan Medis

Untuk pengamanan rekam medis rumah sakit memberlakukan:


Prosedur
- tanda larangan untuk memasuki ruang penyimpanan
rekam medis selain petugas rekam medis.
- Akses ke ruang rekam medis hanya boleh dilakukan
oleh petugas rekam medis dan pihak yang
berwenang
- Bila rekam medis sedang dalam proses perawatan
yang berhak mengakses adalah Tenaga kesehatan,
dokter penanggung jawab pasien (DPJP), perawat,
58
tenaga kesehatan lain, petugas rekam medis dan
penanggung jawab yang ditunjuk oleh pasien untuk
mendapatkan informasi
- Jika rekam medis sudah berada dalam penyimpanan
rekam medis yang berhak mempunyai kewenangan
untuk peminjaman rekam medis adalah Penanggung
Jawab Unit Rekam Medis atas seizin pasien yang
bersangkutan.
- Usahakan berkas rekam medis tidak dibawa keluar
rumah sakit apabila berkas rekam medis diperlukan
oleh pengadilan atau kepolisian untuk kepentingan
hukum harus seizin direktur Rumah Sakit.
- Semua petugas rekam medis tidak dibolehkan untuk
memberikan informasi medis pasien tanpa seizin
pasien bersangkutan yang ditunjukkan melalui surat
kuasa pasien karena yang berhak mengeluarkan
adalah dokter yang merawat pasien bersangkutan.
- Inventarisasi berkas yang rusak untuk diganti tanpa
merubah nomor rekam medis atau perbaiki
kerusakan bersama-sama petugas terkait tanpa
memusnahkan berkas yang rusak.
- Inventarisasi secara berkala ketepatan penempatan
berkas rekam medis.
- Inventarisasi berkas rekam medis yang dipinjam dan
belum kembali.
- Semua staf rumah sakit agar menghayati tata cara
pengelolaan rekam medis, sehingga berkas rekam
medis dapat memberikan perlindungan bagi rumah
sakit, petugas pelayanan dan melindungi pasien
bersangkutan sendiri

Unit terkait Unit Rekam Medis

59
PERUBAHAN FORMULIR REKAM MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


VI.A/391/2019 B 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
PROSEDUR 01 Januari 2020 Kabupaten Lampung Selatan
OPERASIONAL

dr. Media Apriliana, MKM

Pengertian Melakukan perubahan terhadap isi formulir rekam medis

Tujuan Memperoleh formulir rekam medis yang lebih efisien dan efektif sesuai
kebutuhan pelayanan.
Kebijakan PERMENKES RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

Prosedur A. PELAKSANAAN:
1. Unit terkait mengajukan usulan perubahan formulir ke Panitia
Rekam Medis disertai contoh formulir baru baik softcopy maupun
hardcopy.
2. Panitia Rekam Medis memberikan disposisi kepada Instalasi
Rekam Medis tentang adanya perubahan formulir dari unit
terkait.
3. Instalasi Rekam Medis melakukan verifikasi antara formulir baru
dengan formulir lama.
4. Melakukan pengeditan formulir sesuai dengan format formulir
yang baru.
5. Perubahan formulir diserahkan kepada unit terkait untuk
dilakukan validasi formulir baru.

B. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Perubahan formulir bisa terjadi pada formulir yang sedang dipakai
untuk pencatatan perlu dirubah sesuai kebutuhan.
2. Setiap pengajuan perubahan formulir rekam medis dibuat laporan

60
atau rekomendasi ke Direktur melalui Panitia Rekam Medis.

Unit terkait
1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rekam Medis

61

Anda mungkin juga menyukai