Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PENGEMBANGANNYA INDONESIA

Dibuat oleh:
1. ZENAB BIAHIMO
3120231004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul
“DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA INDONESIA ”.

Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
Demokrasi Indonesia. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi
pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang 3
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian makna, manfaat demokrasi.............................................
B. Nilai-nilai demokrasi........................................................................
C. Prinsip dan parameter demokrasi.....................................................
D. Jenis-jenis demokrasi........................................................................
E. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia.................................................
F. Mengembangkan sikap demokrasi....................................................
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan.....................................................................................1
0
B. Saran..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.3. Latar Belakang

Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah
sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan
disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem demokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap
orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah.
Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara
langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan
sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem
demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan

4
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemaannya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud demokrasi?


2. Apa saja nilai-nilai demokrasi?
3. Bagaimana prinsip dan parameter demokrasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi?
5. Mengapa ada pelaksanaan demokrasi?
6. Bagaimana mengembangkan demokrasi?

1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian demokrasi.
2. Dapat mengetahui nilai-nilai demokrasi.
3. Dapat mengetahui prinsip dan parameter demokrasi.
4. Dapat mengetahui jenis-jenis demokrasi.
5. Dapat mengetahui pelaksanaan demokrasi.
6. Dapat mengetahui pengembangan demokrasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN, MAKNA, DAN MANFAAT DEMOKRASI

1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti
pemerintahan sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat sebagaimana yang diungkapkan oleh Abraham Lincoln. Demokrasi
memberikan kesempatan perubahan karena dapat menjawab persoalan masyarakat yang berubah-
ubah. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang semua warganya memiliki hak yang
sama dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut hidup mereka sebagai warga

6
Negara. Sementara itu, ada banyak yang mendefinisikan demokrasi sebagaimana yang
dikemukakan para ahli sebagai berikut:

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

1. “Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana seluruh rakyatnya ikut serta dalam
memerintah yaitu melalui perantara wakil-wakil terpilih mereka.”

“Demokrasi adalah suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan
hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama buat semua warga negaranya.”

2. Abraham Lincoln.

“Demokrasi yaitu suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.”

3. C.F Strong.

“Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kebanyakan dari anggota dewan
yang berasal dari masyarakat turut dan dalam kegiatan politik yang berdasarkan pada system
perwakilan.

4. Yusuf Al-Qordhawi.
“Demokrasi yaitu warga masyarakat bias menunjuk seseorang untuk mengurus dan
mengatur segala urusan mereka melalui suatu wadah.”

Menurut Hans Kelsen, awal ide datangnya demokrasi adalah kebebasan yang ada di setiap
benak manusia. Awal mulanya, kosa kata “kebebasan” ini mengandung konotasi buruk yang
dianggap bebas dari ketiadaan terhadap segala keterikatan dan kewajiban. Namun, hal
tersebut ditolak oleh Hans Kelsen, karena manusia tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
bermasyarakat, sehingga ide “kebebasan” itu tidak lagi bisa dinilai sederhana dan semata-
mata bebas dari keterikatan, namun ide “kebebasan” dianalogikan sebagai prinsip penentuan
kehendak sendiri tanpa merugikan orang lain.

a. Makna Demokrasi
7
Sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung makna bahwa rakyatlah
yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalahnya tentang kehidupannya termasuk
menilai kebijakan pemerintah yang akan menentukan nasib kehidupannya. Dengan demikian,
Negara yang menganut sistem demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdasarkan
kehendak rakyat atas persetujuannya sendiri karena kedaulatan berada ditangan rakyat.

b. ManfaatDemokrasi
Kehidupan masyarakat yang demokratis, di mana kekuasaan negara berada di tangan rakyat
dan dilakukan dengan sistem perwakilan, dan adanya peran aktif masyarakat dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan bangsa, negara, dan masyarakat. Manfaat
demokrasi di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesetaraan sebagai Warga Negara
Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat. Prinsip
kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepentingan setiap orang harus diperlakukan
sama dan sederajat dalam kebijakan pemerintah, tetapi juga menuntut perlakuan yang
sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.
2. Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Umum
Dibandingkan dengan pemerintahan tipe lain seperti sosialis dan fasis, pemerintahan
yang demokratis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa.
Semakin besar suara rakyat dalam menentukan kebijakan, semakin besar pula
kemungkinan kebijakan itu mencerminkan keinginan dan aspirasi-aspirasi rakyat.
3. Pluralisme dan Kompromi
Demokrasi mengandalkan debat terbuka, persuasi, dan kompromi. Penekanan
demokrasi pada debat tidak hanya mengasumsikan adanya perbedaan-perbedaan
pendapat dan kepentingan pada sebagian besar masalah kebijakan, tetapi juga
menghendaki bahwa perbedaan-perbedaan itu harus dikemukakan dan didengarkan.
Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan kemajemukan dalam masyarakat maupun
kesamaan kedudukan di antara para warga negara.
4. Menjamin Hak-hak Dasar
Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar. Diskusi terbuka sebagai metode
mengungkapkan dan mengatasi masalah-masalah perbedaan dalam kehidupan sosial tidak
dapat terwujud tanpa kebebasan- kebebasan yang ditetapkan dalam konvensi tentang hak-

8
hak sipil dan politis: hak kebebasan berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan
berkumpul, hak bergerak, dan hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan
diri. Negara-negara demokrasi dapat diandalkan untuk melindungi hak-hak tersebut..
5. Pembaruan Kehidupan Sosial
Demokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan kehidupan sosial. Penghapusan
kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan penggantian para politisi dilakukan
dengan cara yang santun dan damai, menjadikan sistem demokratis mampu menjamin
pembaruan kehidupan sosial.
B. Nilai-Nilai Demokrasi
Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demokrasi memerlukan
usaha nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan dijadikannya
demokrasi sebagai pandangan hidup (way of life) dalam kehidupan bernegara.
Sebuah pemerintahan yang baik dapat tumbuh dan stabil bila masyarakat pada
umumnya punya sikap positif dan proaktif terhadap norma-norma dasar demokrasi. Oleh
sebab itu, harus ada keyakinan yang luas di masyarakat bahwa demokrasi adalah sistem
pemerintahan yang terbaik dibanding dengan sistem lainnya. Untuk menumbuhkan
keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi
tuntunan atau norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dari
demokrasi membutuhkan hal-hal berikut:
1. Kesadaran dan pluralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga
keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Maka kesadaran akan pluralitas sangat penting dimiliki
bagi rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi etnis, bahasa, budaya,
agama, dan potensi alamnya.
2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan pada
prinsip musyawarah mufakat, dan memerhatikan kepentingan masyarakat pada
umumnya.
3. Demokrasi membutuhkan kerja sama antar warga masyarakat dan sikap serta itikad
baik. Demokrasi membutuhkan kerja sama antar anggota masyarakat, untuk mengambil

9
keputusan yang disepakati semua pihak. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh
curiga kepada masyarakat lainnya rnengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik.
4. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Demokrasi mengharuskan adanya
kesadaran untuk dengan tulus menerima kemungkinan kompromi atau kekalahan dalam
pengambilan keputusan. Semangat demokrasi menuntut kesediaan masyarakat untuk
memberikan kritik yang membangun, disampaikan dengan cara yang sopan dan
bertanggung jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
5. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan adanya
keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan dengan tujuan dan
berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara, Demokrasi memerlukan
pertimbangan moral atau keluhuran, akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai
tujuan.
Demokrasi yang dilakukan dengan lima nilai sebagaimana disebutkan yaitu menghargai
keberagaman, dilakukan dengan jujur dan menggunakan akal sehat, dilaksanakan dengan
kerja sama antar warga negara, didasari sikap dewasa dan mempertimbangkan moral

C. Prinsip dan Parameter Demokrasi


Prinsip-prinsip demokrasi: Suatu negara atau pemerintahan dikatakan demokratis
apabila dalam kontrol atas keputusan sistem pemerintahannya mewujudkan prinsip-
prinsip demokrasi. Menurut Robert A Dahl,
1. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan. Pemerintah mengakses
informasi, dalam hal ini Presiden, Kabinet dan Pemerintah daerah bertugas melaksanakan
pemerintahan berdasar mandat yang diperoleh dari pemilu.
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila
adanya partisipasi aktif dari warga negara dan partisi-pasi tersebut dilakukan dengan teliti
dan jujur. Suatu keputusan tentang apa yang dipilih, didasarkan pengetahuan warga
negara yang cukup, dan informasi yang akurat dilakukan dengan jujur.
3. Adanya hak memilih dan dipilih. Demokrasi berjalan apabila setiap warga negara
mendapatkan hak pilih dan dipilih. Hak memilih untuk memberikan hak pengawasan

10
rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan yang terbaik sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai rakyat.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi ‘ membutuhkan
kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berserikat dengan rasa aman. Apabila warga
negara tidak dapat menyampaikan pendapat atau kritik dengan lugas, maka saluran
aspirasi akan tersendat, dan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik. Adanya
kebebasan mengakses informasi. Demokrasi membutuhkan in-formasi yang akurat, untuk
itu setiap warga negara harus mendapatkan akses informasi yang memadai. Keputusan
pemerintah harus disosialisasikan dan mendapatkan persetujuan DPR, serta menjadi
kewajiban pemerintah untuk memberikan informasi yang benar, disisi lain DPR dan
rakyat dapat juga mencari informasi, sehingga antara pemerintah dan DPR mempunyai
informasi yang akurat dan benar.
5. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini memberikan
dorongan bagi warga negara yang merasa lemah, dan untuk memperkuatnya
membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat. Adanya serikat pekerja,
terbukanya sistem politik memungkinkan rakyat memberikan aspirasi secara terbuka dan
lebih baik.
Sistem kontrol sudah ada yaitu DPR dan perannya sudah meningkat, namun seringkali
adanya intervensi dari partai politik atau pemerintah membuat anggota DPR tidak dapat
bekerja secara optimal. Kebebasan berserikat dan berpolitik juga sudah dijamin undang-
undang. UU Nomor 21 Tahun 2001 dan UU Nomor 13 Tahun 2003 menjamin kebebasan
warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Prinsip hak dipilih dan memilih juga
sudah dikembangkan. Pemilihan anggota DPR saat ini sudah memilih nama, sehingga
anggota DPR adalah pilihan langsung dari rakyat, namun demikian adanya sistem
anggota DPR yang tidak memenuhi kuota suara, maka urutan nomor menjadi ketentuan
untuk seseorang menjadi anggota DPR mengakibatkan prinsip ini belum berjalan
optimal. Prinsip pemilihan yang jujur dan teliti juga sudah berkembang dengan baik
terlihat dari ha-sil Pilkada yang tidak terlalu bermasalah. Dari 150 lebih Pilkada, ternyata
hanya beberapa saja yang bermasalah seperti di Depok. Dengan memerhati-kan kondisi
tersebut, prinsip demokrasi sebenarnya sudah dikembangkan di Indonesia, namun prinsip
tersebut belum optimal dilaksanakan atau memerlukan perbaikan dalam pelaksanaannya.

11
Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dari empat hal yaitu:
1) Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Terbentuknya suatu pemerintahan
dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan jujur dan
teliti.
2) Sistem pertanggungjawaban pemerintahan. Pemerintah yang dihasilkan dari
pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan dalam
periode tertentu. Di Indonesia, Presiden memberikan pertanggungjawaban kepada
MPR.
3) Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara. Kekuasaan negara dijalankan
secara distributif untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan.
Penyelenggaraan kekuasaan negara haruslah diatur dalam suatu tata aturan
perundang-undangan yang membatasi dan sekaligus memberikan petunjuk dalam
pelaksanaannya. Beberapa aturan tersebut adalah pembagian kekuasaan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
4) Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan oleh
rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme yang
memungkinkan check and balance terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif
dan legislatif. ,

D. Jenis-jenis Demokrasi
Sejauh ini sudah dibahas pengertian, manfaat, prinsip, dan indikator demokrasi. Pada
bagian ini, akan dibahas jenis-jenis demokrasi. Demokrasi ada beberapa jenis yang
disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya di berbagai kondisi dan tempat.
1. Demokrasi Berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapat:
a. Demokrasi langsung: Dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan: Demokrasi ini dijalankan oleh
rakyat melalui wakil rakyat yang di-pilihnya melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk
membuat keputusan politik. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat.

12
c. Demokrasi perwakilan dengan sisterna pengawasan langsung dari rakyat: Demokrasi
ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan. Rakyat
memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat
dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat.
Demokrasi seperti ini antara lain dijalankan di Swiss.

E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Dalam perjalanan sejarah bangsa, sejak kemerdekaan hingga sekarang, banyak pengalaman
dan pelajaran yang dapat kita ambil, terutama pelaksanaan demokrasi di bidang politik. Ada
empat macam demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan kita, yaitu
Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila, Demokrasi Langsung pada
Era Reformasi. Keempat demokrasi tersebut dalam realisasinya mengalami kegagalan. Mengapa
demikian? Dan bagaimana pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada era Reformasi ini? Marilah
kita simak uraian berikut.

1. Demokrasi Parlementer (Liberal)


Demokrasi Parlementer di pemerintahan kita telah dipraktikkan pada masa berlakunya
UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian di-lanjutkan pada masa berlakunya
Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949 dan DUDS 1950. Pelaksanaan Demokrasi
Parlementer tersebut secara yuridis resmi berakhir pada tanggal 5 Juli 1959 bersamaan
dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya Demokrasi
Parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga
program dari suatu pemerintahan tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan
berkesinambungan. Salah satu penyebab ketidakstabilan tersebut adalah sering
bergantinya pemerintahan yang bertugas sebagai pelaksana pemerintahan.
2. Demokrasi Terpimpin
Kegagalan konstituante dalam menetapkan UUD baru, yang diikuti suhu politik yang
memanas dan membahayakan keselamatan bangsa dan negara, maka pada tanggal 5 Juli
1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Dekrit Presiden dipandang
sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik melalui pembentukan
kepemimpinan yang kuat. Untuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan
Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan

13
keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik Demokrasi Parlementer
(liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun
dalam tatanan kehidupan ekonomi.
3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Latar belakang munculnya Demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan
dan permasalahan yang dialami bangsa Indonesia pada masa berlakunya Demokrasi
Parlementer dan Demokrasi Terpimpin, Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok
diterapkan di Indonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong-royong. Sejak
lahirnya Orde Baru, diberlakukan Demokrasi Pancasila, sampai saat ini. Secara
konseptual, Demokrasi Pancasila masih dianggap dan dirasakan paling cocok diterapkan
di Indonesia. Demokrasi Pancasila bersumberkan pada pola pikiran tata nilai

F. Mengembangkan Sikap Demokrasi


Bangsa Indonesia saat ini pada era Reformasi, sedang belajar menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi. Untuk mengembangkan sikap demokrasi, maka proses pembelajaran dan pendidikan
akan lebih efektif bila dimulai dari dalam keluarga dan dalam dunia pendidikan formal.
Mengembangkan sikap demokrasi akan lebih baik dimulai dari usia balita (bawah lima tahun)
serta usia anak-anak sekolah (SD, SMP, dan SMU) untuk mengawali proses belajar
berdemokrasi. Berikut ini adalah panduan yang dapat membantu orang tua menanamkan nilai-
nilai demokrasi dalam diri anak:

1) Memberikan perhatian dengan serius pada anak yang sedang berusaha menyampaikan
perasaan, pendapat, atau cerita dengan cara memandangnya, dan jangan sampai
memutuskan pendapat sebelum anak selesai menyampaikan pendapatnya.
2) Mengusahakan menjadi pembicara yang baik. Usahakan untuk mendengarkan
pembicaraan anak-anak dengan kontak mata serta memberi-kan ekspresi yang sesuai.
3) Memberikan kesempatan memperbaiki sebelum memberikan sanksi. Sebelum
memberikan hukuman, berikan kesempatan pada anak untuk menjelaskan duduk
persoalannya, kemudian berikan hukuman sesuai dengan kesalahannya disertai
penjelasan mengapa hukuman harus di-berikan, dan menghindari hukuman fisik.

14
4) Menghormati anak. Anak-anak harus dihormati dan menghindari kesan memerintah
dalam meminta si anak untuk melakukan sesuatu.
5) Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Mengembangkan demokrasi dengan
melibatkan anak dalam pengambilan keputusan seperti misalnya dalam menentukan
menu makanan, tujuan rekreasi, program TV atau VCD, yang sesuai dengan usia mereka,
untuk menghindari kesan mendikte.

Untuk pembelajaran demokrasi di sekolah dan perkuliahan, maka ada beberapa hal khusus
yang perlu diperhatikan oleh para guru dan dosen, yaitu:

I. Menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai subjek atau teman dalam proses belajar atau
perkuliahan. Memberikan siswa dan mahasiswa kesempatan untuk mengungkapkan
pendapatnya sendiri dalam menjawab suatu pertanyaan.
II. Sebagai pendidik baik guru maupun dosen, sebaiknya belajar untuk berlapang dada
dalam menerima kritik murid. Usahakan kritik dianggap sesuatu yang wajar terjadi, dan
sebagai koreksi untuk memperbaiki kinerja guru dan dosen.
III. Guru dan dosen mengembangkan sikap adil, terbuka, konsisten, dan bijaksana dalam
memberikan hukuman kepada murid dan mahasiswa yang bersalah.
IV. Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci-maki atau memarahi murid dan
mahasiswa di hadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan terkoyak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

a) Aktif mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya kepada guru dan dosen.
b) Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi agar lebih maju dan dewasa.
c) Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.
d) Mengembangkan derajat kesehatan sehingga sehat secara jasmani dan rohani.
e) Mengembangkan perasaan sehingga menjadi halus dan bisa memahami peran lain.
f) Mempunyai kemauan untuk belajar untuk mengetahui (to know), untuk melakukan
sesuatu (to do), dan menjadi diri sendiri (to be), dan untuk hidup bersama (to live
together).
g) Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi melalui wadah yang ada di sekolah dan
perguruan tinggi.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari, oleh, dan untuk rakyat. Itu
memberikan kesempatan untuk perubahan dan menghargai kesetaraan warga negara dalam
pengambilan keputusan. Demokrasi memiliki manfaat seperti kesetaraan, pemenuhan kebutuhan
umum, pluralisme, dan jaminan hak-hak dasar. Nilai-nilai demokrasi termasuk kesadaran, jujur,
kerja sama, kedewasaan, dan pertimbangan moral. Terdapat berbagai jenis demokrasi, seperti
langsung, perwakilan, dan campuran antara keduanya. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia telah
melalui berbagai fase, termasuk Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan saat ini,
Demokrasi Pancasila pada era Reformasi. Penting untuk mengembangkan sikap demokrasi mulai
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum. Ini melibatkan mendengarkan dengan baik,
menghormati pendapat orang lain, menghargai keberagaman, berpartisipasi aktif dalam
pengambilan keputusan. Demokrasi adalah landasan penting dalam pembangunan masyarakat
yang adil dan berkeadilan.

B. Saran

Terus mendukung dan berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik dalam pemilihan umum
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk terus mengembangkan pemahaman dan
nilai-nilai demokrasi di masyarakat serta memberikan pendidikan demokrasi kepada generasi
muda. Selain itu, berperan aktif dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi seperti transparansi,
akuntabilitas, dan pengawasan pemerintahan untuk memastikan kelangsungan demokrasi yang
sehat.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinbanten.ac.id

https://karyatulisilmiah.com

17

Anda mungkin juga menyukai