Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EKONOMI MAKRO
“Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor”

Oleh:
Kelompok 1
1. Haikal Harun 1420221005
2. Stepi Revalenda 1420221007
3. Suparman 1420221012
4. Pading Pukulo 1420221014
5. Melda Miranti 1420221001
6. Sasmita 1420221008
7. Sarajudin 1420221003

PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
B. Ciri-ciri Konsumsi Dan Tabungan Rumah Tangga
C. Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan
D. Penentu-penentu Konsumsi Dan Tabungan
E. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
F. Perubahan Keseimbangan Pendapatan Nasional Dan Faktor Yang Menyebabkannya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat-nya kami bisa
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunnya. Adapun tema pada makalah ini
“keseimbangan Ekonomi 2 Sektor”.
Adapun tugas dari penulisan makalah ini karena ingin memenuhi tugas dari ibu Rizky Putri
Mahadi, SE., MSA., AK., CA selaku dosen mata kuliah ekonomi makro. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem
perekoonomian secara kesuluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri. Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa
dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat
bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian keseimbangan ekonomi 2 sektor?
2. Bagaimana ciri-ciri keseimbangan ekonomi 2 sektor?
3. Apa fungsi konsumsi dan tabungan?
4. Seperti apa penentu-penentu konsumsi dan tabungan?
5. Bagaimana perubahan keseimbangan pendapatan nasional dan faktor yang
menyebabkannya?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesimbangan ekonomi 2 sektor
2. Untuk mengetahui ciri-ciri keseimbangan ekonomi 2 sektor
3. Untuk mengetahui fungsi dari konsumsi dan tabungan
4. Untuk mengetahui penentu-penentu dalam konsumsi dan tabungan
5. Untuk mengetahui perubahan keseimbangan pendapatan nasional dan faktor yang
menyebabkannya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor


Keseimbanga ekonomi 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah
tangga dan perusahaan (Diasumsikan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun
perdagangan luar negri). Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi
yang dimiliki rumah tangga sebagai berikut:
a) Tanah
b) Tenaga kerja
c) Modal
d) Kewirausahaan.
Sebagai pemilik faktor produksi, rumah tangga konsumsi akan menjual faktor-faktor
produksi kepada produsen sehingga mendapat kompensasi berupa sewa, upah dan
gaji, bunga, dan keuntungan.

B. Ciri-ciri Konsumsi Dan Tabungan Rumah Tangga


Ciri-ciri konsumsi dan tabungan rumah tangga adalah sebagai berikut:
1) Konsumsi sama dengan pendapatan
Dalam kondisi keseimbangan ekonomi,, rumah tangga mengkonsumsi seluruh
pendapatan yang mereka peroleh dari faktor produksi, seperti upah dan laba.
2) Tabungan nol
Tidak ada tabungan neto di rumah tangga. Ini berarti rumah tangga tidak
menabung karena seluruh pendapatan mereka digunakan untuk konsumsi.
3) Investasi sama dengan tabungan
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan sama dengan tabungan yang dilakukan
oleh perusahaan sama dengan tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga. Ini
meciptakan keseimbangan antara pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga.
4) Tidak ada perubahan dalam produksi
Keseimbangan ekonomi ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahaan mendalam
dalam tingkat produksi karena semua output dijual kepada rumah tangga.
5) Tidak ada perubahaan dalam persediaan
Tidak ada perubahaan dalam persediaan barang jadi karena semua barang yang di
produksi oleh perusahaan habis terjual kepada rumah tangga.

Keseimbangan ekonomi 2 sektor ini mencerminkan kondisi di mana tidak ada


akumulasi tabungan atau hutang di antaran rumah tangga dan perusahaan. Namun,
dalam ekonomi yang lebih kompleks, ada sektor pemerintah dan sektor luar negeri
yang juga berperan dalam keseimbangan agrerat ekonomi.

5
C. Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan
Fungsi konsumsi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi yang
bernama John Maynard Keynes dalam bukunya yang berjudul The General of
Employment, Interest, and Money. Keynes berasumsi bahwa fungsi konsumsi
mempunyai beberapa sifat khusu, seperti :
1) Terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk mempertahankan
hidup walaupun tidak mempunyai pendapatan uang.
2) Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposible
income), yaitu C = f (Yd)
3) Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi juga akan
meningkat walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit.
4) Proporsi kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi adalah
konstan. Proporsi ini disebut kecendrungan konsumsi marginal (marginal
propensity to consume – MPC)
Fungsi belanja konsumsi menunjukkan hubungan antara jumlah belanja konsumsi
pribadi atas barang dan jasa saat ini oleh rumah tangga konsumen dan beberapa
variabel ekonomi dalam perekonomian yang mempengaruhinya pada suatu periode
waktu tertentu.
Ada tujuh variabel yang utama yaitu :
1) Pendapatan pribadi / pendapatan yang siap dibelanjakan
2) Pajak perorangan
3) Tingkat bunga riel
4) Kekayaan konsumen
5) Hutang konsumen
6) Kredit konsumen yang tersedia
7) Keyakinan konsumen.
Secara matematis :
C = f(Y, Tp, r, W, D, CR, CC)
C = Belanja konsumsi oleh konsumen
Y = Pendapatan
Tp = Pajak perorangan
r = Tingkat bunga pasar
W = Kekayaan konsumen
D = Hutang konsumen
CR = Kredit konsumen yang tersedia
CC = Kekayaan konsumen
Sifat hubungan fungsional antara variabel belanja konsuimsi pribadi oleh konsumen
dengan ketujuh variabel bebasnya memliki hubungan sbb :

6
1) C memiliki hubungan positif dengan Y
2) C memiliki hubungan negatif dengan Tp
3) C memiliki hubungan negatif dengan r
4) C memiliki hubungan positif dengan W
5) C memiliki hubungan negatif dengan D
6) C memiliki hubungan positif dengan CR
7) C memiliki hubungan positif dengan CC
Variabel yang paling mempengaruhi variabel belanja konsumsi adalah :
1) Pendapatan pribadi (Y)
2) Pajak pribadi (Tp)
Variabel pendapatan pribadi (Personal Income) :
1) Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga yang belum membayar pajak
pendapatan pribadi
2) Agar bisa untuk belanja konsumsi maka pendapatan pribadi dikurangi dengan
pajak pribadi, sehingga disebut pendapatan siap dibelanjakan (disposable
income) atau (Yd = Y- Tp)
3) Pendapatan Disposable = pendapatan masyarakat yang secara rill dapat
dibelanjakan oleh masyarakat tersebut.
Pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) :
Yd = C + S
Yd = Y- Tp
1) Yd = pendapatan disposabel
2) C = Consumption (konsumsi)
3) S = Saving (tabungan)
4) Tapi = Pajak pribadi
Besar konsumsi masyarakat adalah fungsi dari pendapatan disposabelnya. Bentuk
umum sebagai berikut :
1) C = f (Yd)
2) C = a + b. Yd
a) C = Consuption (konsumsi) = jumlah belanja konsumsi oleh konsumen
b) Yd = pendapatan disposabel = pendapatan yang siap di belanjakan
c) a = autonomous consumption = belanja konsumsi aoutonomus
d) b = Marginal propensity to consume (MPC) = keinginan konsumsi
marginal
Parameter a (Belanja konsumsi autonomos) :
1) Belanja konsumsi autonomus yang artinya bahwa belanja konsumsi tidak
bergantung pada pendapatan yang siap dibelanjakan, tetapi hanya ditentukan oleh
varibel-variabel bebas lainnya sebagai variabel eksogen (konstanta)
2) Besar tingkat konsumsi apabila pendapatan yang siap dibelanjakan sama dengan
nol

7
3) Jumlah konsumsi apabila pendapatan yang siap dibelanjakan sama dengan nol
4) Titik potong sumbu belanja konsumsi (intercept)
Parameter b :
1) Merupakan tambahan konsumsi yang terjadi dikarenakan adanya tambahan
pendapatan disposabel.
2) Menunjukkan kemiringan (slope) dari pesamaan garis konsumsi.
3) Persamaan garis konsumsi yaitu perbandingan antara perubahan belanja konsumi
( ∆ Yd) atau b =∆ C /∆ yd →kecendrungan konsumsi marginal (marginal
propensity to consume = MPC)
4) b adalah suatu nilai positif yang > 0 dan < 1
5) Artinya jika pendapatan yang dibelanjakan siap dibelanjakan berubah naik
sebesar Rp 1 atau di tulis 0 < ∆ C < 1
∆ Yd

8
1) Fungsi tabungan memiliki kesamaan dengan fungsi konsumsi karena
bergantung pada pendapatan yang siap dibelanjakan (pendapatan disposible)
2) Fungsi tabungan adalah hubungan antara jumlah tabungan dan tingkat
pendapatan yang siap dibelnjakan.
3) S = f (Yd)
S = jumlah tabungan
Yd = tingkat pendaptan yang siap dibelnjakan
4) Yd = C + S
5) Yd = C + (a + b.Yd) + S
6) Yd = (a + b.Yd) = S
7) S = -a + (1 – b) Yd
S= tabungan
Yd = pendapatan disposabel = pendapatan yang siap dibelanjakan
a = autonomous saving = jumlah tabungan pada saat pendapatan disposabel
adalah nol
(1 – b) = (1 – MPC) = Marginal propensity to save (MPS)
= keinginan menabung marginal
=tambahan tabungan yang terjadi karena adanya tambahan pendapatan

disposabel (∆ S ❑ ∆Yd ¿

9
Apabila diperhatikan :
a) Pada persamaan tabungan → MPS = (1 – b )
b) Pada persamaan konsumsi → MPC = b
Berarti :
a) MPS = 1 – MPC
b) MPS + MPC = 1

10
1. Persamaan garis Yd = C + S, membentuk sudut 45 ° , yang membelah tepat di
antara sumbuh horisontal Yd dengan sumbu vertikal C dan S.
2. Pendapatan disposabel merupakan bagian dari perhitungan pendapatan nasional,
oleh karena itu merupakan penjumlahan secara keseluruhan pendapatan sektor-
sektor di dalam suatu negara.
3. Pendapatan disposable diperoleh dari pendapatan nasional, setelah di kurangi
kewajiban pajak yang harus dibayarkan oleh masyarakat (T), dan ditambah
dengan pembayaran alihan yang diberikan pemerintah (R).
4. Pendapatan nasional pendapatan disposable ditambah dengan pajak, dan dikurangi
dengan pembayaran alihan.

a) Pembayaran alihan adalah bentuk pembayaran sebagai pengalihan uang dari


pemerintah kepada masyarakat.
b) Misal : tunjangan ( pensiun, hari raya, gaji ke-13, pembayaran ekstra maupun
bencana alam, dll).
Yd = Y – R
Y = Yd + T – R
1) Yd = pendapatan disposable
2) Y = pendapatan nasional
3) T = pajak
4) R = pembayaran alihan
C = a + b.Yd
C=a+b(Y–T+R)
S = -a + ( 1 – b ) Yd
S = -a + ( 1 – b ) ( Y – T + R ).

11
D. Penentu-penentu Konsumsi dan Tabungan
Penentu-penentu konsumsi dan tabungan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan individu atau masyarakat dalam mengonsumsi barang dan jasa serta
menabung. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa penentu utama :
1. Pendapatan
Pendapatan adalah faktor utama yang memengaruhi konsumsi dan tabungan.
Semakin tinggi pendapatan individu atau masyarakat, semakin besar kemampuan
mereka untuk mengonsumsi dan menabung. Ini disebut hukum pendapatan
proporsional, di mana konsumsi dan tabungan cenderung meningkat seiring dengan
kenaikan pendapatan.
2. Harga dan jasa
Harga barang dan jasa juga memengaruhi konsumsi. Ketika harga suatu barang naik,
ceteris paribus (semua faktor lainnya tetap), konsumsi cenderung menurun karena
orang membeli lebih sedikit atau mencari alternatif yang lebih murah.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga memainkan peran dalam keputusan untuk menabung. Ketika
suku bunga tinggi, orang cenderung lebih termotivasi untuk menabung karena
mereka dapat memperoleh hasil yang lebih besar dari simpanan mereka. Sebaliknya,
tingkat suku bunga rendah dapat mendorong konsumsi daripada menabung.
4. Ekspetasi masa depan
Keyakinan tentang masa depan juga memengaruhi konsumsi dan tabungan. Jika
seseorang percaya bahwa masa depannya tidak pasti atau berisiko, mereka mungkinn
cenderung menabung lebih banyak untuk menghadapi kemungkinan peristiwa tak
terduga.
5. Faktor-faktor psikologis
Aspek-aspek seperti prefensi pribadi, sikap terhadap risiko, dan motivasi juga
memengaruhi keputusan konsumsi dan tabungan individu.
6. Kebijakan pemerintah
Kebijakan fisikal dan moneter pemerintah, seperti pajak, subsidi, dan tingkat suku
bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, dapat memiliki dampak besar pada
konsumsi dan tabungan masyarkat.
7. Struktur keluarga
Ukuran dan komposisi keluarga juga memainkan peran. Keluarga dengan anak-anak
mungkin cenderung mengonsumsi lebi banyak daripada keluarga tanpa anak atau
keluarga dengan anak yang sudah dewasa.
8. Siklus ekonomi
Keadaan ekonomi saat ini dan ekspektasi tentang kondisi ekonomi masa depan juga
mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan. Saat ekonomi tumbuh, konsumsi
cenderung meningkat sedangkan dalam situasi resesi, konsumsi dapat menurun.

Semua faktor ini saling terkait dan kompleks, keputusan konsumsi dan tabungan
individu atau masyarakat dipengaruhi oleh kombinasi dari faktor-faktor ini.

12
E. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
Penentuan tngkat kegiatan ekonomi suatu negara atau wilayah biasanya dilakukan dengan
menggunakn berbagai indikator ekonomi. Beberapa indikator penting yang digunakan
untuk menilai tingkat kegiatan ekonomi antara lain :
1. Produk domestik bruto (PDB)
PDB mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara
dalam jangka waktu tertentu. PDB yang tinggi menunjukkan tingkat kegiatan
ekonomi yang kuat.
2. Tingkat pengangguran
Pengangguran mengukur presentase penduduk yang tidak memiliki pekerjaan.
Penurunan tingkat pengangguran dapat menunjukkan peningkatan kegiatan ekonomi.
3. Inflasi
Tingkat inflasi mengukur kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu
tertentu. Inflasi yang stabil dapat mencerminkan tingkat kegiatan ekonomi yang
sehat.
4. Investasi
Jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah dapat menjadi
indikator penting kegiatan ekonomi, investasi yang tinggi bisa memacu pertumbuhan
ekonomi.
5. Ekspor dan impor
Kinerja ekspor dan impor suatu negara dapat mengindikasikan sejauh mana ekonomi
terlibat dalam perdagangan internasional.
6. Konsumsi
Tingkat konsumsi masyarakat juga mencerminkan kegiatan ekonomi. Konsumsi yang
tinggi biasanya menandakan pertumbuhan ekonomi yang baik.
7. Data lainnya
Ada banyak indikator lain seperti tingkat produksi industri, penjualan ritel, dan
lainnya yang digunakan untuk menilai kegiatan ekonomi.

Perlu diingat bahwa untuk menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akurat, perlu
mempertimbangkan beberapa indikator ini secara bersama-sama dan dalm konteks
ekonomi yang lebih luas. Selain itu, metodologi dan sumber data resmi dari badan
statistik nasional sering digunakan untuk analisis ekonomi yang lebih mendalam.

13
F. Perubahan Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Faktor Yang Menyebabkannya
Keseimbangan pendapatan nasional adalah kondisi di mana pengeluaran agregat dalam
perekonomian sama dengan pendapatan nasional. Perubahan dalam keseimbangan
pendapatan nasional dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Perubahan dalam pengeluaran konsumsi
Jika konsumsi mulai menghabiskan lebih banyak uang untuk barang dan jasa, ini
dapat meningkatkan keseimbangan pendapatan nasional. Sebalikanya, jika konsumsi
turun ini bisa menggangu keseimbangan.
2. Investasi
Perubahan dalam tingkat investasi dapat mempengaruhi keseimbangan pendapatan
nasional. Sebaliknya, penurunan investasi bisa merangsang pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan nasional. Peningkatan investasi bisa merangsang pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan nasional. Sebalikany, penurunan investasi dapat
mengurangi pendapatan nasional.
3. Ekspor dan impor
Perubahan dalam ekspor dan impor juga memainkan peran. Jika ekspor meningkat,
ini dapat meningkatkan pendapatan nasional, sedangkan peningkatan impor bisa
menguranginya.
4. Perubahan dalam pengeluaran pemerintah
Tindakan pemerintah, seperti peningkatan pengeluaran publik atau pemotongan
anggaran, dapat mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional.
5. Perubahan dalam tingkat pengangguran
Tingkat pengangguran yang tingi dapat mengurangi pendapatan nasional karena lebih
sedikit orang yang bekerja dan berkontribusi pada pendapatan nasional.
6. Perubahan dalam kebijakan moneter dan fisikal
Kebikan moneter (suku bunga dan suplai uang) dan kebijakn fisikal (perpajakan dan
pengeluaran pemerintah) yang di ambil oleh otoritas ekonomi dapat mempengaruhi
keseimbangan pendapatan nasional.
7. Perubahan dalam faktor eksternal
Peristiwa di luar negeri, seperti krisis finansial global atau perubahan dalam harga
komoditas, dapat mempengaruhi ekonomi domestik dan keseimbangan pendapatan
nasional.

Perubahan dalam salah satu faktor di atas dapat menggeser keseimbangan


pendaptatan nasional, dan ekonomi sering kali kompleks dengan berbagai variabel
yang saling memengaruhi. Oleh karena itu, analisis ekonomi yang cermat dan
pemantauan terhadap berbagai faktor ini penyting untuk memahami perubahan dalam
keseimbangan pendapatan nasional.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseimbangan ekonomi 2 sektor adalah suatu kondisi di mana pendapatan yang
dihasilkan oleh sektor barang (produksi dan penjualan barang) seimbang dengan
pengeluaran masyarakat untuk barang-barang tersebut. Dalam keseimbangan ekonomi 2
sektor, tidak ada defisit atau surplus dalam produksi atau pengeluaran. Ini menciptakan
stabilitas ekonomi yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Keseimbangan ekonomi 2 sektor juga mengimplikasikan bahwa sumber daya ekonomi
digunakan secara efisien, dan tidak ada pemborosan atau kekurangan dalam proses
produksi.

B. Saran
Monitoring ekonomi penting untuk terus memantau data ekonomi, seperti tingkat
pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, untuk memastikan keseimbangan
ekonomi tetap terjaga. Keseimbangan ekonomi 2 sektor merupakan tujuan yang penting
untuk menciptakan stabilitas ekonomi jangka panjang dan meningkatkan kesejahtraan
masyarakat. Dengan pemantauan yang cermat dan kebijakam yang bijaksana,
keseimbangan ini dapat dijaga dan ditingkatkan seiring waktu.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.dinus.ac.id
https://www.detik.com
https://gramedia.com
https://spada.uns.ac.id
https://www.kompas.com

16

Anda mungkin juga menyukai