Anda di halaman 1dari 6

PRESENTASI

TENTANG
“Pandangan-pandangan moral”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Moral merupakan aspek mendasar manusia yang perlu dibenahi dan dikembangkan dengan sebaik-
baiknya untuk menciptakan kepribadian manusia yang lebih baik. Kaelani (2010) menyatakan bahwa
moral merupakan ajaran-ajaran ataupun wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan
baik lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan menjadi manusia yang baik.
Pertumbuhan dan kepribadian suatu individu akan terasa lengkap dan semakin mantap apabila moral
manusia itu tertata secara baik. Sikap serta karakteristik seseorang menunjukkan kualitas moral yang
dimilikinya. Bahkan, perilaku yang ditunjukan oleh individu tertentu dalam kesehariannya
menunjukkan sejauh mana dan sebaik apa nilai moral yang dimiliki individu tersebut.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui apa itu moral

2. Moral menurut para ahli

3. Ciri-ciri moral

4. Tujuan dan fungsi moral

C. PEMBAHASAN MASALAH

Pandangan-pandangan moral memberikan arahan dan menjadi acuan bagi tindakan yang dilakukan,
serta membantu individu atau masyarakat dalam menjaga keharmonisan dan keaslian sosial.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN MORAL

Moral adalah hasil ciptaan manusia yang dihasilkan melalui unsur kebudayaan dan agama. Moral
berkaitan erat dengan nilai yang diajarkan oleh agama. Kaitannya dengan kebudayaan, di mana
setiap budaya memiliki acuan moral yang berbeda berdasarkan pada sistem nilai sosial yang berlaku
serta dikonstruksikan sejak lama.

Moral menjadi acuan secara hukum perilaku yang diterapkan pada setiap individu ketika
bersosialisasi maupun berinteraksi dengan individu lainnya, sehingga akan terjalin rasa saling
menghormati serta menghargai antar sesama manusia.

Secara mendasar, moral bersumber dari nilai mengenai suatu kebaikan dan kemudian diwujudkan
menjadi bentuk tindakan seseorang. Jadi, suatu moral dapat melekat dengan erat pada nilai dari
perilaku tersebut.

Dalam kehidupan, tidak ada perilaku seseorang yang terlepas dari peran nilai. Proses dari
penyadaran moral dalam kehidupan berjalan secara bertahap, dimulai dengan interaksi sosial
dilingkungan yang memiliki perintah, larangan, ancaman atau bahkan celaan dan adanya sebab
akibat yang timbul akibat perbuatan seseorang yang mungkin dapat menyenangkan maupun
mengecewakan.

Dalam realitas sosialnya, masyarakat menyadari bahwa setiap tindakan maupun perbuatan yang
dilakukan itu pastinya akan berdampak pada kehidupan. Dalam hal ini, pentingnya untuk
berpedoman pada moral serta berinteraksi dengan orang di sekitar. moral dapat didefinisikan sebagai
ajaran tentang baik atau buruknya suatu perbuatan maupun perilaku dan berkaitan erat dengan
akhlak yang di miliki masyarakat.

B. PENGERTIAN MORAL MENURUT PARA AHLI

a. Russel Swanburg

Russel Swanburg berpendapat bahwa moral memiliki makna Sebagai suatu pernyataan dari gagasan,
ide atau bahkan Pikiran yang berhubungan dengan dorongan dan Menggelegak pada diri seorang
individu dalam bekerja serta Berfungsi sebagai suatu aspek yang dapat membangkitkan Perilaku
seseorang.

b. Elizabeth B. Hurlock

Moral menurut Elizabeth B. Hurlock merupakan suatu Tatanan kebiasaan, kebudayaan serta adat
istiadat yang Berlaku dari suatu peraturan yang memiliki orientasi pada Perilaku yang telah menjadi
suatu kebiasaan bagi Masyarakat dalam makna kebudayaan.

c. Mariah J. Wantah
Mariah J. Wantah mengemukakan pendapat bahwa Pengertian moral adalah sesuatu berkaitan erat
dengan Kemampuan untuk menentukan nilai benar maupun salah Dan baik buruknya suatu perilaku
individu yang melekat pada Diri setiap individu yang hidup dalam masyarakat.

d. Imam Sukardi

Menurut Imam Sukardi, moral merupakan karekteristik yang Melekat pada sesuatu yang
mengandung nilai kebaikan yang Di junjung tinggi dalam masyarakat berdasarkan pada Sistem nilai
yang diterapkan secara bersama-sama.

C. CIRI-CIRI NILAI MORAL

Menurut Bertens K, ciri-ciri nilai moral adalah:

▪ Berkaitan dengan tanggung jawab

Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia, namun lebih Spesifik lagi berkaitan dengan pribadi
manusia yang Bertanggung jawab. Nilai moral mengakibatkan seseorang Bersalah atau tidak
bersalah, karena dia bertanggung jawab.

▪ Berkaitan dengan hati nurani

Ciri khas nilai moral adalah hanya nilai inilah yang Menimbulkan suara dari hati nurani, baik yang
menuduh, Karena orang meremehkan atau menentang nilai-nilai moral atau memuji bila orang
mewujudkan nilai-nilai moralnya.

▪ Mewajibkan

Nilai moral mewajibkan secara absolut dan tak bisa ditawar-tawar. Sebagai contoh adalah bila
seseorang memiliki nilai Estetis, maka dia akan menghargai lukisan yang bermutu, Sebaliknya orang
lain boleh saja tidak menghargai lukisan tersebut. Namun pada nilai moral, orang harus mengakui
dan Harus merealisasikan. Kewajiban absolut melekat pada nilai-nilai moral, karena nilai-nilai ini
berlaku bagi manusia sebagai Manusia.

▪ Memiliki sifat formal

Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai moral membonceng Pada nilai-nilai lain. Hal ini berarti
dalam merealisasikan nilai-nilai moral seseorang mengikut sertakan nilai-nilai lain dalam Suatu
tingkah laku moral.

D. TUJUAN DAN FUNGSI NILAI MORAL

Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk Mewujudkan harkat dan martabat kepribadian
manusia melalui Pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan Fungsi moral
adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi Seseorang dan kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak Dengan penuh kebaikan dan
kebajikan yang didasari atas Kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar Manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya Terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani Karena menunaikan fungsi moral
sehingga tidak ada rasa Menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada Manusia, baik sanksi sosial maupun
konsekuensi dalam Kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan Sebelum
bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan Kesabaran dalam bertahan
dalam setiap dorongan naluri dan Keingingan/nafsu yang mengancam harkat dan martabat
Pribadi.
Bab III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Moral memang sangat diharapkan perbaikannya. Apalagi Dalam dunia pendidikan agar seluruh
komponen dalam Masyarakat terutama pada dunia pendidikan menjadi lebih baik Dan dapat
mencetak generasi muda yang lebih Bermoral. Semua itu tidak akan terwujud tanpa partisipasi dari
Pembentukan moral oleh lingkungan keluarga, masyarakat, Sekolah, tenaga pendidik peserta didik,
serta pengendali moral Dari agama.

B.SARAN

Diharapkan pendidikan moral dapat terlaksana sehingga tujuan Pendidikan dapat terwujud dengan
sempurna. Untuk untuk Masyarakat agar dapat memfilter informasi negatif dari Perkembangan
zaman.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com

https://superapp.id

https://www.maxmanroe.com

Anda mungkin juga menyukai