Anda di halaman 1dari 16

MORAL, KARAKTER, AKHLAK, DAN PENDIDIKAN MORAL

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Pendidikan Karakter Dan Moral Pancasila

Yang diampu oleh Bapak Drs. Margono M.Pd.,M.Si

Disusun oleh :

Lintang Ciptaningrum (210711612060)


Muhammad Abdul Aziz (210711612093)
Muhimmatun Nisa’ (210711612143)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

SEPTEMBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara universal, penafsiran moral merupakan sesuatu hukum sikap yang diterapkan
kepada tiap orang dalam besosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat serta
menghormati antar sesama. Komentar komentar lain berkata makna moral merupakan suatu yang
berhubungan dengan prinsip-prinsip tingkah laku, akhlak, budi pekerti, serta mental, yang
membentuk kepribadian dalam diri seorang sehingga bisa menilai dengan benar baik ataupun
buruknya. Bagi Elizabeth B. Hurlock, moral merupakan sesuatu kerutinan, tata metode, serta adat
dari sesuatu peraturan sikap yang sudah mnjadi kerutinan untuk anggota sesuatu budaya dalam
warga.

Permasalahan bangsa Indonesia tidaklah krisis ekonomi ataupun pangan, namun


permasalahan krisis moral ataupun akhlak. Tidak hanya bangsa Indonesia saja melainkan bangsa-
bangsa lain di dunia. Krisis inilah yang menimbulkan munculnya krisis ekonomi, budaya, politik,
sosial, pertahanan serta keamanan. Hancurnya moral suatu bangsa ditunjukkan dengan
menggilanya kejahatan serta kriminal disekitar kita, semacam pembunuhan, pemerkosaan,
penipuan, dan sebagainya. Kehancuran moral pula terjalin digolongan anak anak muda diisyarati
dengan maraknya seks leluasa, penyalahgunaan narkoba, serta tawuran. Bersumber pada
penjelasan diatas alternatif yang bisa mengurangi krisis moral ialah dengan berikan penafsiran
moral serta pembelajaran moral supaya nanti memiliki kepribadian serta moral yang benar. Dengan
demikian sangat berarti sekali untuk mengenali penafsiran moral, kepribadian serta pembelajaran
moral. Dengan demikian krisis moral bangsa akan berkurang.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan moral?


2. Apakah yang dimaksud dengan karakter?
3. Bagaimana keterkaitan moral dengan akhlak?
4. Apakah yang dimaksud pendidikan moral?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral
Secara etimologis kata moral berasal dari Bahasa latin ialah“ Mores” yang berasal dari suku
kata“ Mos”. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, sifat, akhlak, yang setelah itu
maksudnya tumbuh jadi sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik (Darmadi, 2009).
Menurut Sjarkawi,( 2006: 28), mengemukakan bahwa moral ialah pemikiran tentang baik serta
kurang baik, benar serta salah, apa yang bisa serta tidak bisa dilakukan. Tidak hanya itu moral
pula ialah seperangkat kepercayaan dalam sesuatu warga berkenaan dengan kepribadian
ataupun kelakuan serta apa yang sepatutnya dicoba oleh manusia. Lawrence Kolhberg,
seseorang ahli pendidikan moral pernah berkata bahwa pertumbuhan moral seseorang anak
erat hubunganyya dengan metode berpikir seseorang anak. Moral merupakan suatu yang
berkaitan ataupun terdapat hubungannya dengan kemampuan memastikan benar salah serta
baik buruknya tingkah laku( Wantah, 2005). Semakin baik keahlian berpikir seseorang anak,
hingga semakin besar mungkin anak mempunyai pertumbuhan moral yang baik. Anak dengan
pertumbuhan moral yang baik diharapkan sanggup menguasai konsep moral yang baik dan
kemudian berperilaku sesuai standar tersebut dengan konsisten. Tetapi, belum pasti anak
ataupun seorang yang pintar akan menampilkan sikap moral yang baik, walaupun dia paham
akan konsep moral yang sepatutnya. Contoh moral merupakan memliki perilaku berpikir kritis,
berani bertanggung jawab kala melakukan kesalahan, dan sebagainya. Pendapat saya tentang
moral merupakan sesuatu kelakuan, tabiat, sifat, serta akhlak yang telah menjadi kebiasaan
dalam berperilaku baik ataupun kurang baik.

B. Pengertian Karakter
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani, yaitu eharassein yang berarti mengukir, melukis,
memahatkan, atau menggoreskan (Suyadi, 2013: 5). Sedangkan secara terminologi, istilah
karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak
sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri. Pengertian karakter dalam kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain (tabiat, watak, kepribadian). Menurut Alwisol (Suwito, 2008: 27)
Karakter adalah penggambaran dari tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk,
baik secara eksplisit maupun implisit. Fuad Wahab (Hamid, 2013: 30), menyatakan bahwa Istilah
karakter sama saja dengan dengan istilah akhlak dalam pandangan. Islam. Yang berarti
kepribadian. Pendapat saya tentang karakter adalah karakter merupakan sifat, akhlak atau
tingkah laku yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang.

C. Keterkaitan Moral Dengan Akhlak

Moral adalah Bahasa latin Mos dan Mores bermakna adat dan cara hidup. Dalam Bahasa
inggris Morality merupakan sebutan umum bagi keputusan moral, standar moral, dan aturan-aturan
berperilaku yang berangkat dari nilai etika. Akhlak adalah tata perilaku yang digunakan oleh Islam
untuk mengatur bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun
persamaan antara etika/moral dan akhlak bahwa objek pembahasannya adalah perbuatan manusia
baik secara individu atau kelompok. Objek pembahasannya adalah baik buruknya perbuatan. Alat
ukur untuk menyatakan bahwa suatu perbuatan baik atau buruk adalah kesepakatan yang ada di
suatu masyarakat. Sedangkan perbedaan antara akhlak dengan moral dapat dilihat dari sifat dan
spektrum pembahasannya, yang mana akhlak lebih bersifat teoritis dan memandang tingkah laku
manusia secara umum, sedangkan moral bersifat praktis yang ukurannya adalah bentuk perbuatan.

Moral dengan akhlak memiliki keterkaitan atau hubungan yang dapat dilihat dari fungsi dan
peranannnya yang sama-sama menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan
oleh seorang manusia dari aspek baik dan buruknya, benar dan salahnya, yang sama-sama
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang damai, tentram, sejahtera secara lahir dan batin.
Pada dasarnya moral dan akhlak merupakan dua istilah yang kembar indentik, karena keduanya
sama-sama muncul dari hasil pemikiran manusianya. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
seseorang dalam berinteraksi dengan manusia yang disesuaikan dengan adat kebiasaan yang
berlaku. Istilah akhlak merupakan sesuatu kondisi jiwa yang sudah menjadi sifat dan menjadi
kepribadian hingga timbullah berbagai macam perbuatan dengan mudah tanpa dibuat-buat dan
tanpa memerlukan pemikiran.

D. Pengertian Pendidikan Moral


Pendidikan moral merupakan usaha sadar tentang mengajarkan nilai kebaikan yang meliputi
perilaku baik, sesuai dengan aturan normatif dan juga tentang sikap dan tingkah laku manusia
dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk individu seperti jujur dapat dipercaya, adil,
bertanggung jawab, dan lain-lain, maupun sebagai makhluk sosial dalam hubungannya dengan
masyarakat seperti, kejujuran penghormatan sesama manusia, tanggung jawab, kerukunan,
kesetiakawanan, solidaritas sosial, dan sebagainya yang terkemas dalam citra kebaikan.
Pendidikan moral merupakan dasar bagi sebuah pendidikan karakter. Untuk menciptakan
dan mengarahkan seseorang menjadi lebih bermoral maka diperlukanlah pendidikan moral,
dengan pendidikan moral dimaksudkan agar sesorang belajar menjadi seorang manusia yang
bermoral. Jika tujuan pendidikan moral akan mengarahkan seseorang menjadi bermoral, maka
pendidikan moral adalah suatu program untuk mengembangkan perilaku seseorang agar lebih
baik dan dapat menyesuaikan diri dengan tujuan hidup masyarakat yang bermoral melalui
pengkondisian moral (moral conditioning) dan latihan moral (moral training) untuk pembiasaan.
Masyarakat lebih merasa nyaman “hidup” berdampingan dengan seseorang yang
memahami pendidikan moral. Seseorang yang bermoral akan menjauhi penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi di masyarakat. (Zuriah, 2008:13-19). Sehingga pendidikan moral
merupakan suatu aktifitas yang harus dilatih dan mungkin dipaksakan bagi setiap orang sejak
dini untuk menjadikan seseorang yang baik dan mempunyai tingkat kesadaran moralitas yang
tinggi dalam mewujudkan tujuan-tujuan sosial.
Dengan pengertian diatas maka pendidikan moral bukan sekedar tentang bagaimana
mengajarkan norma moral tentang mana nilai-nilai keutamaan atau kebajikan dan yang mana
nilai-nilai keburukan. Namun, lebih dari itu, pendidikan moral adalah tentang bagaimana moralitas
seseorang tersebut dikembangkan untuk mencapai moralitas yang baik dalam segala situasi
kehidupan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Moral merupakan seperangkat kepercayaan dalam sesuatu warga berkenaan
dengan kepribadian ataupun kelakuan serta apa yang sepatutnya dicoba oleh manusia.
Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain (tabiat, watak, kepribadian). Moral dengan akhlak memiliki keterkaitan
atau hubungan yang dapat dilihat dari fungsi dan peranannya yang sama-sama
menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh seorang manusia
dari aspek baik dan buruknya, benar dan salahnya. Pendidikan moral merupakan usaha
sadar tentang mengajarkan nilai kebaikan yang meliputi perilaku baik tentang sikap dan
tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Moral adalah bekal dalam mengembangkan diri. Masalah moral, adalah masalah
yang menjadi perhatian manusia di mana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju,
maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Hal itu dikarenakan, kerusakan moral
seseorang mengganggu ketenteraman seseorang lain. Jika dalam masyarakat banyak
orang yang rusak moralnya, maka guncanglah keadaan masyarakat itu. Maka, dianjurkan
bagi setiap invidu untuk belajar terkait pendidikan moral. Karena pendidikan moral sangat
penting bagi seseorang dapat mengubah perilaku sesorang, sehingga seorang individu
dapat lebih bertanggung jawab dan menghargai sesamanya dalam kehidupan
bermasyarakat dan mampu menghadapi tantangan jaman yang berubah dengan cepat.
DAFTAR RUJUKAN

Dian Ibung, P. S. I. Mengembangkan nilai moral pada anak. Elex Media Komputindo, 2013.

http://repository.ump.ac.id/5460/3/BAB%20II_ADI%20SURYANTO_PBSI%2713.pdf SURYANTO,
ADI (2013) PESAN MORAL DALAM NOVEL MENCARI BUKU PELAJARAN KARYA MAMAN
MULYANA (Diakses pada Selasa, 14 September 2021, pukul 21:40)

Yuliana, Lia. "Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini." Jurnal Ilmiah WUNY 15.1 (2013).

Raharjo, Sabar Budi. "Pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan akhlak mulia." Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan 16.3 (2010): 229-238. X

Etika Peserta Didik Menurut Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin. (2019). (n.p.): Deepublish

Darmadi, Hamid. (2009). Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta

Zuriah, Nurul. (2008). Pendekatan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sjarkawi. (2014). Pembentukan Kepribadian Anak : Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial
sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Al Mawardi, Etika, Moral dan akhlak, Jurnal Fakultas Pendidikan Agama Islam Politeknik Negeri
Lhokseumawe. 2013,
http://jurnal.pnl.ac.id/wpcontent/plugins/Flutter/files_flutter/1366010522EtikaMoraldanAkhlak_Jurnal
LenteraLPPMAlmuslimBireu.pdf (Diakses pada Rabu, 15 September 2021)

Shochib, Moh. (2010). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak untuk Mengembangkan
Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN
TABEL REFERENSI

NAMA : MUHIMMATUN NISA’

NIM : 210711612143

KELOMPOK 1

Rumus Darmadi, 2009 Sjarkawi, 2006 Wantah, 2005 Kesimpul


an Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan an
Masala Langsung Tidak Langsung Tidak Langsung Tidak
h Langsu Langsun Langsung
ng g
Apa Secara Moral Mengemuka Moral Lawrence Moral Moral
yang etimologis adalah kan banwa adalah Kolhberg, merupaka merupak
dimaks kata moral adat moral ialah pandang seseorang n suatu an
ud berasal dari istiadat, pemikiran an ahli yang sesuatu
dengan Bahasa latin kelakua tentang baik tentang pendidikan berkaitan kelakuan
moral? yaitu n, serta kurang baik moral ataupun , tabiat,
“Mores” tabiat, baik, benar buruk, pernah terdapat sifat,
yang watak, serta salah, benar berkata hubungan serta
berasal dari dan apa yang dan bahwa nya akhlak
suku kata akhlak bisa serta salah, pertumbuh dengan yang
“Mos”. yang tidak bisa serta an moral kemampu telah
Mores menjadi dilakukan. apa seseorang an menjadi
berarti adat kebiasa yang anak erat memastika kebiasaa
istiadat, an dapat hubungan n benar n dalam
kelakuan,tab dalam dan tidak yya salah serta berperila
iat, watak, bertingk dapat dengan baik ku baik
akhlak, yang ah laku. dilakuka metode buruknya ataupun
kemudian n. berpikir tingkah kurang
artinya seseorang laku. baik.
berkembang anak.
menjadi Moral
sebagai merupaka
kebiasaan n suatu
dalam yang
bertingkah berkaitan
laku yang ataupun
baik. terdapat
hubungan
nya
dengan
kemampu
an
memastika
n benar
salah serta
baik
buruknya
tingkah
laku.

Rumusan Masalah Syaifuddin A, 2019 Kesimpulan

Kutipan Langsung Kutipan Tidak


Langsung
Bagaimana Adapun persamaan Objek pembahasan Keterkaitan moral
keterkaitan moral antara etika/moral yang sama dari ketiga dengan akhlak yaitu
dengan akhlak? dan akhlak bahwa nya adalah. Alat ukur terletak pada objek
objek menyatakan bahwa pembahasannya yang
pembahasannya suatu perbuatan baik sama-sama
adalah perbuatan atau buruk adalah menyatakan bahwa
manusia baik secara kesepakatan yang ada suatu perbuatan baik
individu atau atau buruk adalah
kelompok. Objek disuatu masyarakat. kesepakatan yang ada
pembahasannya disuatu masyarakat.
adalah baik buruknya
perbuatan. Alat ukur
untuk menyatakan
bahwa suatu
perbuatan baik atau
buruk adalah
kesepakatan yang
ada di suatu
masyarakat.
NAMA : MUHAMAD ABDUL AZIZ

NIM : 210711612093

KELOMPOK 1

Rumu Suyadi, 2013 Suwito, 2008 Hanid, 2013 Kesimp


san ulan
Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan
Masal
langsung tidak langsung tidak langsung tidak
ah
langsung langsung langsun
g

Apaka Secara Kata Karakter Karakter Istilah Istilah Karakter


h yang etimologis, karakter dapat adalah karakter karakter adalah
dimak kata berasal diartikan penggamb sama sama gambar
sud karakter dari sebagai aran dari dengan saja an dari
denga (Inggris: bahasa gambaran tingkah istilah dengan tingkah
n character) Yunani, tingkah laku laku yang akhlak dengan laku kita
karakt berasal yaitu yang menonjolk dalam istilah dalam
er? dari eharassein menonjolkan an nilai pandanga akhlak kehidup
bahasa yang nilai benar- benar- n Islam. dalam an
Yunani, berarti salah, baik- salah, Dalam pandang sehari-
eharassein mengukir, buruk, baik baik- berbagai an hari
yang melukis, secara buruk, baik kamus, Islam.
berarti “to memahatk eksplisit secara karakter Yang
engrave". an, atau maupun eksplisit (character berarti
Kata “to menggores implisit. maupun ) dalam kepribad
engrave” kan. Karakter implisit. bahasa ian.
itu sendiri berbeda Arab
dapat dengan diartikan
diterjemah kepribadian khuluq,
kan karena sajiyyah,
menjadi pengertian thab’u,
mengukir, kepribadian yang
melukis, dibebaskan dalam
memahatk dari nilai. bahasa
an, Meskipun Indonesia
atau demikian, diterjema
menggores baik hkan
kan. Arti ini kepribadian dengan
sama (personality) syakhshiy
dengan maupun yah atau
istilah karakter personalit
“karakter” berwujud y, artinya
dalam tingkah laku kepribadi
bahasa yang an.
Inggris ditunjukkan
(character) ke lingkungan
yang juga sosial.
berarti Keduanya
mengukir, relatif
melukis, permanen
memahatk serta
an, menuntun,
atau mengarahkan
menggores , dan
kan. mengorganisa
sikan aktivitas

individu.

Rumusan Masalah Al-Mawardi, 2013 Kesimpulan

Kutipan Langsung Kutipan Tidak


Langsung
Bagaimana Moral adalah suatu hal Akhlak adalah sikap Moral merupakan
keterkaitan moral yang berkenaan atau prilaku baik dan merupakan suatu hal
dengan akhlak? dengan baik dan buruk yang dilakukan yang berkenaan
buruk dengan ukuran secara berulang-ulang dengan baik dan
tradisi dan budaya dan diperankan oleh buruk dengan ukuran
yang dimiliki seseorang tanpa tradisi dan budaya
seseorang atau disengaja atau yang dimiliki
sekelompok orang. melakukan seseorang atau
Berbeda dengan pertimbangan terlebih sekelompok orang.
moral, akhlak adalah dahulu. Akhlak yang Sedangkan Akhlak
bagian yang terpuji dinamakan adalah bagian yang

membicarakan akhlakal karimah membicarakan

masalah baik dan (akhlak mahmudah). masalah baik dan

buruk dengan ukuran Sedangkan, akhlak buruk dengan ukuran

wahyu atau Al-Qur’an buruk atau tercela wahyu atau Al-Qur’an

dan hadis. Akhlak dinamakan akhlak dan hadis

adalah sikap atau mazmumah. Dan

prilaku baik dan buruk moral adalah suatu hal

yang dilakukan secara yang berkenaan

berulang-ulang dan dengan baik dan

diperankan oleh buruk dengan ukuran


tradisi dan budaya
seseorang tanpa
yang dimiliki
disengaja atau
seseorang atau
melakukan
sekelompok orang.
pertimbangan terlebih
dahulu. Akhlak yang
terpuji dinamakan
akhlakal karimah
(akhlak mahmudah).
Sedangkan, akhlak
buruk atau tercela
dinamakan akhlak
mazmumah.
NAMA : LINTANG CIPTANINGRUM

NIM : 210711612060

KELOMPOK 1

Rumusan Darmadi, 2009 : 56 - Sjarkawi, 2014 : 66 Nurul Zuriah, 2008 : 22 Kesimpulan


Masalah 57
Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan Kutipan
Langsung Tidak Langsung Tidak Langsung Tidak
Langsung Langsung Langsung
Apa yang Pendidika Pendidika Jika tujuan Pendidika Pendidikan Pendidika Pendidikan
dimaksud n moral n moral pendidikan n moral moral n moral moral
dengan diartikan adalah moral akan adalah adalah menyangk memiliki
pendidika sebagai pendidika mengarah suatu suatu ut kedudukan
n moral? suatu n yang kan program program sikap dan yang sentral
konsep diajarkan seseorang yang pendidikan kepribadia dan special
kebaikan atau menjadi memiliki (sekolah n, serta
(konsep diberikan bermoral, tujuan dan luar sehingga bersifat
yang kepada yang untuk sekolah) di dalam urgensi
bermoral) semua penting mengemb yang pembelaja dalam
yang orang adalah angkan mengorga rannya pendidikan
diberikan tanpa bagaimana perilaku nisasikan tidak guna
atau terkecuali agar seseoran dan hanya mewujudka
diajarkan sebagai seseorang g agar "menyeder terbatas n manusi
kepada salah dapat lebih baik hanakan" pada bangsa
peserta satu menyesuai lagi, sumber- pengemba yang
didik perwujud kan diri dapat sumber ngan berkualitas.
(generasi an dengan menyesu moral dan kemampu
muda dan pengamal tujuan aikan diri disajikan an
masyarak an nilai- hidup dengan dengan intelektual
at) untuk nilai bermasyar tujuan memperha nya saja
membent pancasila akat. Oleh hidup tikan tetapi lebih
uk budi . karena itu, masyarak pertimbang kepada
pekerti dalam at an pengemba
luhur, tahap awal yang psikologis ngan
berakhlak perlu bermoral untuk karakter,
mulia dan dilakukan melalui tujuan sikap, dan
berperilak pengkondi kejujuran, pendidikan perilaku
u terpuji sian moral dapat . peserta
seperti (moral dipercaya didik
terdapat conditionin , disiplin,
dalam, g) dan dan kerja
Pancasila latihan sama.
dan UUD moral
1945. (moral
training)
untuk
pembiasaa
n.

Rumusan Masalah Amiruddin, 2010 Kesimpulan

Kutipan Langsung Kutipan Tidak


Langsung
Bagaimana Akhlak dan moral Moral dengan akhlak Moral seseorang
keterkaitan moral memiki objek yang memiliki keterkaitan ditentukan melalui
dengan akhlak? sama, yaitu sama- atau hubungan yang akhlak seseorang itu.
sama membahas dapat dilihat dari Begitupun sebaliknya
tentang perbuatan fungsi dan bahwa akhlak
manusia selanjutnya peranannya yang seseorang
ditentukan posisinya sama-sama menentukan moral
apakah Akhlak berasal menentukan hukum seseorang.
dari pandangan atau nilai dari suatu
agama terhadap perbuatan yang
tingkah laku manusia, dilakukan oleh
sedangkan moral lebih seorang manusia dari
cenderung dilihat aspek baik dan
dalam perspektif buruknya, benar dan
sosial.baik atau buruk. salahnya, yang sama-
sama bertujuan untuk
menciptakan
masyarakat yang
damai, tentram,
sejahtera secara lahir
dan batin

Anda mungkin juga menyukai