Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

HIPOPITUITARISME
DOSEN PEMBIMBING : Ns. Dini Rudini, S. Kep., M. Kep.

DISUSUN OLEH:
Muhammad Taqwa_G1B121001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
HIPOPITUITARISME

Muhammad Taqwa1, Ns. Dini Rudini, S.Kep., M.Kep.2

1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Jambi
2
Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Jambi
e-mail : 1mtaqwa2002@gmail.com, 2dinirudini@unja.ac.id

Abstrak
Hipopituitarisme adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan defisiensi
lengkap atau sebagian dalam sekresi hormon dari kelenjar hipofisis anterior atau
posterior atau keduanya. Individu yang menderita hipopituitarisme akan
mengalami hambatan pertumbuhan, kelainan pada sistem reproduksi, kelemahan
pada tulang, dan kegemukan. Hipopituitarisme dapat bermanifestasi pada kedua
jenis kelamin dan semua kelompok umur, termasuk anak-anak dan orang dewasa.
Pada anak- anak, itu dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat dan
keterlambatan pubertas. Indikasi hipopituitarisme bervariasi sesuai dengan
penyebab yang mendasari, hormon spesifik yang terlibat, dan beratnya kondisi.
Kata Kunci : Hipopituitarisme, Kelenjar, Hormon

Abstract
Hypopituitarism is an endocrine disorder characterized by a complete or partial
deficiency in hormone secretion from the anterior or posterior pituitary gland or
both. Individuals suffering from hypopituitarism will experience growth
retardation, abnormalities in the reproductive system, bone weakness, and obesity.
Hypopituitarism can manifest in both sexes and all age groups, including children
and adults. In children, it can cause stunted growth and delayed puberty.
Indications for hypopituitarism vary according to the underlying cause, the
specific hormones involved, and the severity of the condition.
Keywords : Hypopituitarism, Glands, Hormones
Pendahuluan seperti akromegali atau Cushing’s
Kelenjar pituitari atau syndrome. Sangat penting untuk
hipofisis adalah kelenjar kecil yang segera mendiagnosis gangguan
terletak di bawah otak di dasar kelenjar hipofisis melalui penilaian,
tengkorak yang dikenal sebagai fossa termasuk gambaran radiologi, untuk
hipofisis atau sella tursika. Hipofisis memulai pengobatan dini.
terkait dengan hipotalamus, yang
dimana diproyeksikan dari Metode
diensefalon ke inferior. Kelenjar ini Motode penelitian ini
juga berfungsi sebagai kelenjar menggunakan metode studi
endokrin dan menghasilkan beragam literature, yang dimana metode ini
hormon yang mengatur penulis banyak membaca referensi
pertumbuhan, reproduksi, dan dan mendengarkan mengenai
metabolisme. Kelenjar ini sering hipopituitarisme baik dari media
disebut sebagai pengatur sistem sosial maupun dari jurnal-jurnal yang
endokrin atau "master of gland" terupdate.
karena mengontrol dan mengatur
pengoperasian beberapa kelenjar Pembahasan
endokrin lainnya di dalam tubuh. Hipopituitarisme mengacu
Gangguan kelenjar hipofisis pada berkurangnya pelepasan satu
mengacu pada ketidakteraturan pada atau lebih dari delapan hormon
kelenjar yang bertanggung jawab (Adrenocorticotropic Hormone
untuk memproduksi hormon atau (ACTH), Thyroid Stimulating
adanya lesi, yang dapat Hormone (TSH), Follicle-stimulating
mengakibatkan berbagai tanda Hormone (FSH), Growth Hormone
seperti hipersekresi dan hiposekresi (GH), Luteinizing Hormone (LH),
hormon hipofisis yang berlebihan Antidiuretic Homone (ADH),
atau tidak mencukupi, pembesaran Corticotropin, dan Prolaktin) yang
sela tursika, adenoma hipofisis, dan biasanya dihasilkan oleh kelenjar
gangguan bidang visual. Kondisi hipofisis (Kelenjar endokrin) yang
tersebut dapat mengganggu fungsi terletak di dasar otak. Jika terjadi
fisiologis tubuh dan menimbulkan penurunan pelepasan satu hormon
berbagai penyakit,
hipofisis tertentu, penyakit ini dan memiliki fungsi penting dalam
dikenal sebagai hipopituitarisme proses pertumbuhan dan
selektif. Ketika terjadi penurunan perkembangan. 3) Luteinizing
produksi hampir semua hormon Hormone (LH) dan Follicle-
kelenjar hipofisis, maka kondisi stimulating Hormone (FSH)
medisnya disebut sebagai (Diproduksi di kelenjar hipofisis
Panhipopituitarisme (Pan berarti anterior) membantu mengontrol
"semua"). fungsi dari sistem reproduksi pria
Secara garis besar, kelenjar dan wanita. 4) Oxytocin membantu
ini bertugas menghasilkan hormon memicu kontraksi rahim sekaligus
yang mengontrol beragam aktivitas memperlancar proses produksi saat
organ tubuh. Hormon yang persalinan. 5) Growth Hormone
dihasilkan hipofisi antara lain: 1) (GH) (Hormon ini lebih banyak
Adrenocorticotropic Hormone diproduksi pada malam hari
(ACTH) bertindak untuk merangsang dibandingkan siang hari) merangsang
kelenjar adrenal untuk mengeluarkan pertumbuhan, terdiri dari jaringan
hormon bernama kortisol (Hormon tulang dan jaringan tubuh. 6)
yang disebut glukokortikoid Antidiuretic Homone (ADH) (Berada
diproduksi di korteks kelenjar diginjal) mekanismenya untuk
adrenal. Hormon ini dibuat dari mengatur tekanan darah (Pengaturan
kolesterol dan sintesisnya diatur oleh tekanan darah karena mengatur
ACTH serta berperan melakukan fungsi ginjal dan pembuluh darah)
beberapa fungsi fisiologis dalam dan sekresi cairan tubuh ke sistem
tubuh.). Hormon kortisol berfungsi ginjal (Meningkatkan reabsorbsi air).
untuk mengatur metabolisme 7) Prolactin (Prolaktin umumnya
maupun tekanan darah dalam tubuh. dihasilkan pada malam hari) untuk
2) Thyroid Stimulating Hormone merangsang pertumbuhan payudara
(TSH) hormon perangsang tiroid dalam memproduksi asi. Jika
(Lokasi kelenjar tiroid berada di seseorang kekurangan salah satu dari
pangkal leher tepat di bawah jakun) hormon ini, maka proses tubuh yang
yang akan memicu kelenjar tiroid dikendalikan oleh hormon ini juga
untuk menghasilkan hormon tiroid, akan terganggu.
hormon yang mengatur metabolisme
tubuh
Hipopituitarisme terjadi berkurang. 4) Kekurangan hormon
ketika kelenjar hipofisis gagal TSH, gejalanya sulit buang air besar,
menghasilkan hormon yang rentan terhadap suhu dingin, berat
memadai. Banyak faktor yang dapat badan bertambah, nyeri otot serta
menyebabkan kondisi ini, namun otot melemah. 5) Kekurangan
sebagian besar kasus muncul dari hormon prolaktin, gejalanya lebih
tumor di kelenjar pituitari. Selain sering muncul pada wanita seperti
diakibat oleh tumor atau cedera, ada produksi asi sedikit, mudah lelah,
beberapa penyebab lain yaitu: Infeksi serta rambut ketiak dan kemaluan
sekitar otak seperti meningitis tidak tumbuh. 6) Kekurangan
(Malaria otak), Peradangan kelenjar hormon FSH dan LH, gejalanya haid
pituitari, Perdarahan subarachnoid tidak teratur, kemandulan, gairah
(Penimbunan darah di dalam lapisan seksual menurun serta disfungsi
pelindung otak), Diabetes, Limfoma ereksi. 7) Kekurangan hormon
(Kanker darah yang dapat pertumbuhan, gejalanya sulit
mengakibatkan pembengkakan bertambah tinggi, penumpukan
kelenjar getah bening), Stroke, lemak disekitar wajah dan pinggang,
Sindrom sheehan (Kehilangan darah serta pertumbuhan terganggu.
yang sangat banyak),
Hemokromatosis (Kelainan bawaan). Kesimpulan
Gejala hipopituitarisme Gangguan hipofisis adalah
tergantung dari faktor penyebabnya, kelainan di dalam kelenjar hipofisis
hormon yang dipengaruh serta dalam memprodukis hormon,
separah apa gangguan yang terjadi. terdapat lesi dengan gejala yaitu,
1) Kekurangan ACTH, gejalanya hipersekresi dan kekurangan hormon
mudah lelah, mual dan muntah, berat hipofisis, pembesaran sela tursika,
badan menurun, dan juga depresi. 2) Adenoma hipofisis dan efek lapang
Kekurangan ADH, gelajanya sering pandang visual. Pemeriksaan
merasa haus serta frekuensi buang air Radiologi CT digunakan untuk
kecil menjadi bertambah. 3) membantu mendiagnosa penyakit
Kekurangan hormon oksitosin, hipofisis karena pemindaian dan
gejalanya depresi serta produksi asi MRI dapat melihat jaringan lunak
yang tidak dapat lihat pada foto polos
x-ray.
Nugraha, I. B. A., Winarka, M. A.
Daftar Pustaka D., & Budiartha, A. A. G.
Schneider HJ, Aimaretti G, (2018). Seorang penderita
Kreitschmann-Andermahr I, hipopituitarisme akibat
Stalla GK, Ghigo E (April kraniofaringioma. Jurnal
2007). Penyakit Dalam Udayana,
"Hypopituitarism". Lancet. 3 1(2), 57–62.
69 (9571): 1461–70. https://doi.org/10.36216/jpd.v
van Aken MO, Lamberts SW (2005). 1i2.7
"Diagnosis and treatment of Widya Hardianti. (2017). Imaging
hypopituitarism: an pituitary. 1602511027, 1–27.
update". Pituitary. 8 (3–4):
183–91.

Anda mungkin juga menyukai