Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Yuliana., S.Kep. M.Kep.

DISUSUN OLEH
: KELOMPOK 3B

Niken Larasati G1B119048

Syafril Manurung G1B119052

Adek Putri G1B119054

Dina Indriani G1B119056

Fitra Ayda Ningsih G1B119058

Nahdiah Khopipah G1B119060

Era Wati G1B119062

Yahya Esrom Ansanay G1B119064

Ayu Komalasari G1B119066

Sherin Azarine G1B119068


Mertisa G1B119072
Agustina Mega Kartika. S G1B119074
Marini Amaliya G1B119076

Muslim Fariska Rian G1B119086

Elfandes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
PENGKAJIAN

1) . Data Umum

Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 April 2022. Hampir seluruh keterangan atau
data berasal dari keluarga Ny. S. Dalam memberikan data kesehatan, keluarga Ny. S dapat
berkomunikasi secara baik dengan mahasiswa serta mau terbuka dalam menyampaikan
informasi atau masalah yang sedang dihadapi sehingga sangat membantu dalam proses
pengkajian. Keluarga Ny. S, berusia 64 tahun, jenis kelamin perempuan. Pendidikan
terakhir S1. Alamat di Buluran Kenali, Kota Jambi.
Di keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit Diabetes Melitus. Ny. S didiagnosa
Diabetes Melitus sekitar 6 tahun yang lalu.
Dari pengkajian yang telah dilakukan didapat bahwa masalah kesehatan di keluarga
Ny. S adalah Ny. S yang menderita Diabetes Melitus. Tidak terdapat luka. Pada
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu didapat hasil GDS Ny. S adalah 173 mg/dL. Berat
badan Ny. N adalah 58 kg dengan tinggi badan 153 cm. Tekanan darah 140/100 mmHg,
nadi 84x/menit, RR 20x/menit dan suhu 36,2°C. Ny. N mengatakan rutin mengkonsumsi
obat anti diabetes, Ny. S dan keluarga mengatakan mengetahui sedikit tentang penyakit
Diabetes Melitus adalah penyakit kencing manis karena mengkonsumsi makanan manis
berlebihan dan pola hidup yang tidak sehat, tetapi tidak mengetahui secara rinci.
a) Komposisi Keluarga
Jenis Hub Pendidikan
No Nama Usia Imunisasi
Kelamin dgn KK Terakhir
1. Tn. P Laki – laki Suami 67 Tahun D3 Lengkap
2. Ny. S Perempuan Istri 64 Tahun S1 Lengkap
3. Ny. A Perempuan Anak 36 Tahun D3 Lengkap
4. Ny. H Perempuan Anak 26 Tahun S1 Lengkap
b) Genogram

Ayah, ibu beserta ayah dan ibu mertua dari Ny. S meninggal karena usia tua.
c) Tipe Keluarga
Keluarga Ny. S merupakan keluarga usila yang terdiri dari suami, istri, dan anak
tertua yang sudah memisahkan diri, Ny. S tinggal bersama suami serta anak bungsu
nya yang berusia 26 tahun.
d) Suku Bangsa
Keluarga Ny. S berasal dari Melayu, semua anggota keluarga bersuku melayu.
e) Agama
Semua anggota keluarga beragama islam, semua keluarga sering melakukan sholat
berjamaah di rumah maupun di musholah terdekat dan pemahaman mengenai agama
sangat cukup baik.
f) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ny. S dan Tn. P adalah seorang pensiunan. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari yaitu makan, bayar tagihan listrik, air dll di tanggung bersama dari hasil
gaji pensiunan Ny. S dan Tn. P. Ny. S mengatakan selama ini keluarganya hidup
berkecukupan, untuk jaminan kesehatan keluarga Ny. S memiliki BPJS, keluarga
memiliki fasilitas televisi, tempat tidur yang cukup nyaman bagi keluarga, handphone
sebagai sarana komunikasi serta mobil dan motor sebagai sarana transportasi.
g) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. S di saat hari libur melakukan rekreasi ketempat - tempat hiburan
bersama keluarga, anak serta cucu nya.

2) Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga Ny. S merupakan tahap keluarga dalam masa pensiun dan lanjut usia, yang
mana Ny. S berusia 64 tahun dan Tn. P berusia 67 tahun.
b) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi kebutuhan
perkembangan sesuai usianya.
c) Riwayat Keluarga Inti
Ny. S dan Tn. P menikah kurang lebih 36 tahun yang lalu, selama menikah klien
dikaruniai 2 orang anak perempuan. Ny. A sudah menikah dan tinggal sendiri bersama
anak dan suami nya, sedangkan anak bungsunya Ny. H belum berkeluarga dan masih
tinggal bersama Ny. S. Dalam keluarga Ny. S hanya Ny. S yang menderita Diabetes
Melitus. Ny. S akan memeriksakan kesehtannya di puskesmas apabila ada yang
mengantarkannya
d) Riwayat Keluarga Sebelumnya
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ny. S bahwa dalam keluarga Ny. S dan Tn.
P terutama Ny. S sebelumnya tidak ada riwayat penyakit keturunan Diabetes Melitus.
3) Keadaan Lingkungan
a) Karakteristik Rumah

Keluarga Ny. S memiliki luas tanah 900 m2 dan memiliki luas bangunan rumah 17 x
14 m2. Bangunan tersebut milik sendiri, Rumah Ny. S memiliki 3 kamar, 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi dan wc. penataan alat/ perabot rumah tangga
yang cukup rapi, ventilasi/penerangan bagi keluarga Ny. S cukup memadai sinar
matahari bisa masuk ke dalam rumah. Lantai rumah tampak bersih, hal ini terlihat dari
tidak adanya kotoran pada lantai, lingkungan rumah bersih, lantai rumah menggunakan
tegel, dinding rumah terbuat dari beton. Halaman depan rumah keluarga Ny. S
dimanfaatkan untuk menanam bunga hias dan sayur – sayuran. Untuk penggunaan air
keluarga Ny. S menggunakan sumber air PDAM, dan sumber listrik dari PLN

Denah rumah klien :


b) Karakteristik Lingkungan Sekitar
Keluarga Ny. S tinggal di lingkungan dengan beragam suku (Jawa, Banjar, Kutai,
Bugis, Batak, dan lain-lain). Ny. S mengatakan tetangganya orang yang ramah,
terkadang mereka berkumpul untuk mengobrol.
c) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny. S berasal dari Kota Jambi. Dan keluarga Ny. S merasa senang karena
sudah memiliki rumah pribadi.
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. S mengaku jarang berkumpul dan bercerita dengan tetangga hanya sewaktu –
waktu, dan saat ada waktu luang Ny. S sering bermain bersama cucu – cucu nya.
e) Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga Ny. S dan Tn. P dalam kondisi sehat antara anggota keluarga
saling menyayangi dan membantu satu sama lain
4) Struktur Keluarga
a) Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga Ny. S berkomunikasi sehari - harinya menggunakan bahasa melayu dalam


nerkomunikasi sehari-hari. Dalam keadaan emosi keluarga Ny. N menggunakan
kalimat positif, setiap masalah dalam keluarga selalu dirembukkan dan mencari jalan
keluarnya dengan musyawarah keluarga.
b) Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. S mengatakan orang yang terdekat dengan nya anak bungsu nya yaitu Ny. H.
c) Struktur Peran Keluarga
Keluarga Ny. S mampu menjalankan perannya dengan baik. Tn. P berperan sebagai
kepala keluarga, suami, ayah dan kakek. Ny. S berperan sebagai seorang istri, ibu dan
nenek yang bertugas dalam menjalankan peraturan rumah tangga dan mencurahkan
kasih sayang bagi semua anggota keluarga. Ny. H berperan sebagai anak yang masih
tinggal satu rumah dengan Ny. S dan Tn. P.
d) Nilai dan Norma Keluarga
Ny. S dan keluarganya menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat
dan adat istiadat melayu. Ny.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/sopan santun
dengan orang lain. Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini
adalah cobaan yang Allah SWT berikan agar keluarga dapat lebih kuat.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
Keluarga Ny. S selalu menyayangi dan perhatian kepada seluruh anggota keluarganya
terutama anak – anaknya, selalu mendukung untuk bersikap sopan dan santun.

b) Fungsi Sosial
Interaksi Ny. S dengan suami dan anaknya terjalin dengan sangat baik saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan satu sama lain. Ny. S dan Tn.
P selalu bersikap adil kepada seluruh anggota keluarganya.

c) Fungsi Perawatan Kesehatan


Masalah kesehatan yang saat ini sedang dialami oleh keluarga Keluarga Ny. S adalah
Ny. S yang saat ini memiliki penyakit Diabetes Melitus. Keluarga mengatakan
Diabetes Melitus adalah penyakit kencing manis karena mengkonsumsi makanan
manis berlebihan dan pola hidup yang tidak sehat, tetapi tidak mengetahui secara rinci
penyakit Diabetes Melitus. Ny. S mengatakan datang ke Puskesmas apabila ada
keluarga yang sakit dan apabila ingin mengambil obat.

6) Stress dan Koping Keluarga


Ny. S mengatakan Ny. S dan keluarga sudah tidak terlalu stress dengan
penyakitnya seperti awal terdiagnosa, Ny. S tahu apabila dirawat dengan baik,
penyakit gula darah nya dapat terkontrol. Respon keluarga terhadap stressor :
Keluarga Ny. S berusaha berobat dan memeriksakannya ke puskesmas atau
fasilitas kesehatan terdekat. Apabila ada permasalahan keluarga, Ny. S dan Tn. P
selalu menyelesaikannya dengan musyawarah dan tenang dalam mengambil
keputusan di dalam keluarga.
7) Pemeriksaan Fisik

No Komponen Ny. S Tn. P Ny. A Ny. H


1. Kepala Rambut Rambut Rambut Rambut
pendek lurus, pendek ikal, pendek ikal, panjang ikal,
penyebaran penyebaran penyebaran penyebaran
merata merata, merata, merata hitam,
beruban, beruban, beruban, bersih, tidak
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak ada kelainan
ada kelainan ada kelainan ada kelainan
2. Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterus, ikterus, ikterus, ikterus,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
idak ada tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan
mata klien
sering berair
3. Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
4. Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
5. Mulut Stomatitis Stomatitis Stomatitis Stomatitis
tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada,
terdapat terdapat terdapat karang terdapat
karang gigi, karang gigi, gigi, gigi karang gigi,
gigi graham gigi graham graham kanan gigi graham
kanan bawah kanan bawah bawah tanggal kanan bawah
tanggal tanggal tanggal
6. Leher & Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan
Tenggorokan menelan tidak menelan tidak menelan tidak menelan tidak
ada, tidak ada ada, tidak ada ada, tidak ada ada, tidak ada
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
7. Dada & Paru Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,
vesikuler, vesikuler, vesikuler, vesikuler,
sonor seluruh sonor seluruh sonor seluruh sonor seluruh
lapang paru, lapang paru, lapang paru, lapang paru,
Ronkhi (-) Ronkhi (-) Ronkhi (-) Ronkhi (-)
Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-) Stridor (-)
Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-)
tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot tidak ada otot
bantu bantu bantu bantu
pernapasan pernapasan pernapasan pernapasan
8. Jantung BJ I dan II : BJ I dan II : BJ I dan II : BJ I dan II :
tunggal, tunggal, tunggal, tunggal,
intensitas kuat, intensitas kuat, intensitas kuat, intensitas kuat,
tidak ada bunyi tidak ada tidak ada bunyi tidak ada bunyi
jantung bunyi jantung jantung jantung
tambahan tambahan tambahan tambahan
9. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
massa massa massa massa
10. Ekstermitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan, kelainan, kelainan,
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak
ada cidera, ada cidera ada cidera ada cidera
namun tangan
dan kaki klien
sering terasa
kebas dan
kesemutan
11. Kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
putih, tidak sawo matang, putih, turgor putih, turgor
ada bekas luka, turgor kulit kulit baik, kulit baik,
tidak ada tanda baik, tidak ada tidak ada tidak ada tanda
- tanda infeksi, tanda – tanda tanda - tanda infeksi,
turgor kulit infeksi, turgor - tanda infeksi, turgor kulit
baik kulit baik turgor kulit baik
baik
12. Kuku Pendek dan Pendek dan Pendek dan Pendek dan
Bersih CRT < Bersih CRT < Bersih CRT < Bersih CRT <
2 detik 2 detik 2 detik 2 detik
13. BB 58 kg 75 kg 60 kg 57 kg
14. TB 153 cm 170 cm 164 cm 165 cm
15. Tanda-tanda TD : 140/100 TD : 140/90 TD : 140/90 TD : 120/90
Vital mmHg N : mmHg N : mmHg N : mmHg N :
88x/menit RR : 86x/menit RR : 86x/menit RR : 80x/menit RR :
20x/menit T : 20x/menit T : 20x/menit T : 20x/menit T :
36.4°c 36.3°c 36.3°c 36.2°c
8) Harapan Keluarga
Ny. S berharap keluarga nya selalu sehat, tidak ada keluarga yang memiliki
penyakit yang sama dengan Ny. S, ataupun penyakit yang lainnya. Keluarga juga
berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik
lagi, tepat dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan petugas
kesehatan.

ANALISA DATA

Hari /
No Diagnosa
Tanggal
ditemukan

1. Jum’at, 08 April 202 Kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah kesehatan
Diabetes Melitus
DS :
- Ny. S dan keluarga mengatakan hanya
tahu beberapa tentang penyakit Diabetes
Melitus adalah penyakit kencing manis
karena mengkonsumsi gula berlebihan
tetapi tidak tahu secara rinci (pengertian,
tanda dan gejala, serta komplikasi).
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
tahu bagaimana cara yang benar merawat
keluarga sakit Diabetes Melitus.
- Ny. S dan keluarga tahu penyakit
Diabetes Melitus adalah penyakit
keturunan tetapi keluarga Ny. S tidak
ada riwayat Diabetes Melitus.

DO :
- Ny. S dan keluarga tidak dapat
menjawab sebagian pertanyaan tentang
penyakit Diabetes Melitus.

2. Jum’at, 08 April 2022 Resiko ketidakseimbangan kadar gula darah


b/d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit Diabetes Melitus.
DS :
- Ny. S mengatakan gula darah nya naik
turun.
- Ny. S mengatakan rutin mengkonsumsi
obat anti diabetes.
- Ny. S mengatakan hanya sesekali
memeriksa kadar gula darahnya di
rumah.
- Ny. S mengatakan mengatakan apabila
gula darahnya tinggi Ny. S sering lapar.
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
begitu paham tentang diit penderita
Diabetes Melitus, tetapi Ny. S
mengkonsumsi oatmeal, gula dan susu
khusus Diabetes serta beras merah.

DO :

- GDS : 173 mg/dL.


- Ny. S mendapat obat oral (Metformin
3x1/hari).
- Ny. S tidak mendapat obat injeksi.
3. Jum’at, 08 April 2022 Resiko tinggi terjadi komplikasi Diabetes
Melitus b/d Ketidakmampuan Keluarga
mengenal masalah Diabetes Melitus.

DS :

- Ny. S mengatakan matanya sering berair


dan mengganggu penglihatannya.
- Ny. S mengatakan pada kedua telapak
kaki nya terkadang terasa kebas dan
kesemutan.
- Ny. S mengatakan beberapa waktu yang
lalu Ny. S digigit nyamuk lalu digaruk
dan menjadi luka, luka nya membesar
dan lambat sembuh pada saat itu.
- Ny. S mengatakan sudah tidak rutin
berolahraga jogging seperti dulu lagi
karena tidak ada teman, tetapi Ny. S
melakukan yoga di sela sela aktivitas nya
di rumah 3x/seminggu.
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
tahu aktivitas olahraga untuk pasien
Diabetes Melitus.

DO :

- Terdapat bekas luka gigitan nyamuk


yang sudah sembuh menjadi hitam pada
bagian kaki kiri Ny. S.
- Ny. S menggunakan salep dari
puskesmas untuk mengatasi luka nya.
TABEL SKORING

1. Kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Diabetes


Melitus.

Kritria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah :
2 1 2 Klien dan keluarga mengetahui
Aktual (3)
𝑥1 beberapa tentang penyakit
3
Resiko (2) 2
Diabetes Melitus tetapi tidak
Potensial (1) =
3 rinci terutama bagaimana cara
perawatan anggota keluarga
dengan Diabetes Melitus.

Kemungkinan
2 2 2 Sumber daya keluarga ada
Masalah :
𝑥2 (pendidikan, kemauan menerima
Mudah (2) 2
=2 perubahan). Keluarga
Sebagian (1)
mempunyai motivasi tinggi
Tidak dapat (0)
untuk merawat responden agar
kondisi kesehatannya membaik.
Potensial
3 1 3 Masalah dapat dicegah dengan
Masalah Untuk
𝑥1 paparan informasi dari tenaga
Dicegah : 3
=1 kesehatan dan sumber lain
Tinggi (3)
seperti buku dan jurnal
Cukup (2)
kesehatan.
Rendah (1)
Menonjolnya
2 1 2 Klien dan keluarga mau
Masalah :
𝑥1 bekerjasama dengan tenaga
Segera diatasi 2
=1 medis dalam pencegahan dan
(2)
perawatan Diabetes Melitus.
Tidak perlu
diatasi (1)
Tidak
dirasakan ada
masalah (0)

Total 2
4
3

2. Resiko ketidakseimbangan kadar gula darah b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit Diabetes Melitus.

Kritria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah :
3 1 3 Klien mengalami
Aktual (3)
𝑥1 ketidakseimbangan kadar gula
3
Resiko (2)
=1 darah karena ketidakmampuan
Potensial (1)
keluarga merawat anggota
keluarga dengan Diabetes
Melitus.
Kemungkinan
2 2 2 Sumber daya keluarga ada
Masalah :
𝑥2 (pendidikan, kemauan menerima
Mudah (2) 2
=2 perubahan). Keluarga
Sebagian (1)
mempunyai motivasi tinggi
Tidak dapat (0)
untuk merawat responden agar
kondisi kesehatannya membaik.
Potensial
2 1 3 Masalah untuk dicegah tinggi
Masalah Untuk
𝑥1 dengan melibatkan keluarga,
Dicegah : 3
=1 perawat dan juga kemauan klien
Tinggi (3)
mengingat banyaknya faktor
Cukup (2)
yang berpengaruh terhadap
Rendah (1)
kadar gula darah.
Menonjolnya
1 1 1 Keluarga mengerti bahwa kadar
Masalah :
𝑥1 gula darah yang terlalu tinggi
Segera diatasi 2
1
secara terus menerus berbahaya
(2) =
2 bagi klien, tetapi keluarga
Tidak perlu
diatasi (1) mengatakan tidak mengetahui
Tidak cara merawat klien dengan
dirasakan ada Diabetes Melitus.
masalah (0)

Total 1
4
2

3. Resiko tinggi terjadi komplikasi Diabetes Melitus b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah Diabetes Melitus.

Kritria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah :
3 1 3 Klien mengalami kebas dan
Aktual (3)
𝑥1 kesemutan pada telapak kakinya
3
Resiko (2)
=1 serta penglihatan yang terganggu
Potensial (1)
akibat mata yang berair karena
ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan
Diabetes Melitus.
Kemungkinan
2 2 1 Sumber daya keluarga ada
Masalah :
𝑥2 (pendidikan, kemauan menerima
Mudah (2) 2
=1 perubahan). Keluarga
Sebagian (1)
mempunyai motivasi tinggi
Tidak dapat (0)
untuk merawat responden agar
kondisi kesehatannya membaik
Potensial
2 1 2 Masalah untuk dicegah cukup
Masalah Untuk
𝑥1 dengan melibatkan keluarga,
Dicegah : 3
perawat dan juga kemauan klien
Tinggi (3) 2
= 3 untuk mencegah terjadinya
Cukup (2)
komplikasi.
Rendah (1)
Menonjolnya
2 1 2 Klien dan keluarga mengerti
Masalah :
𝑥1 bahwa mata yang berair, serta
2
Segera diatasi =1
rasa kebas dan kesemutan yang
(2)
terus menerus dapat
Tidak perlu
membahayakan klien, tetapi
diatasi (1)
keluarga mengatakan tidak
Tidak
mengetahui bagaimana cara
dirasakan ada
mengatasi nya.
masalah (0)

Total 2
3
3

TABEL PRIORITAS MASALAH

No Diagnosa Keperawatan Skor

Kurang pengetahuan b/d Ketidakmampuan 2


4
keluarga mengenal masalah kesehatan Diabetes 3

Melitus.

Resiko ketidakseimbangan kadar gula darah 1


4
b/d Ketidakmampuan keluarga merawat 2

anggota keluarga yang sakit Diabetes Melitus.

Resiko tinggi terjadi komplikasi Diabetes 2


3
Melitus b/d Ketidakmampuan keluarga 3

mengenal masalah Diabetes Melitus.


INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurang Setelah TUK 4 : Keluarga mampu Verbal 1. Keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan tentang
pengetahuan dilakukan Memodifikasi dan Memodifikasi lingkungaan lingkungan yang nyaman untuk
b/d kunjungan menciptakan lingkungan untuk merawat anggota anggota keluarga dengan diabetes
Ketidakmam sebanyak 5 yang sehat untuk menunjang keluarga dengan mellitus.
puan x 50 menit Kesehatan keluarga. memelihara
keluarga keluarga kebersihan rumah : 2. Diskusikan bersama keluarga
mengenal mulai bagaimana lingkungan yang nyaman
masalah mengetahui  men ggunakan alas dan sehat untuk anggota keluarga
kesehatan dan kaki saat berjalan dengan diabetes mellitus.
Diabetes memiliki ke luar dari rumah.
Mellitus pengetahua 3. Evaluasi kembali tentang
n mengenai  Jangan meletakkan bagaimana lingkungan yang dapat
penyakit barang sembarang menuinjang kesehatan anggota
diabetes seperti jauhkan dan keluarga yang sakit.
mellitus jangan meletakkan
benda tajam ataupun
tumpul yang
TUK 5 : Keluarga beresiko membuat 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
dapat Menggunakan pasien mengalami apa saja fasilitas kesehatan tersebut.
dan
Memanfatkan fasilitas cedera atau luka
Kesehatan untuk perawatan  Anjurkan alas kaki 2. Diskusikan bersama keluarga apa
Anggota keluarga dengan berbahan karet untuk saja fasilitas kesehatan yang ada dan
DM mengurangi resiko memanfaatkan fasilitas pelayanan
jatuh atau terpeleset kesehatan tersebut.
 Gunakan bahan
pakaian yang 3. Memanfaatkan fasilitas pada
lembut untuk semua anggota keluarga.
mengurangi 4. Berikan kesempatan keluarga
terjadinya iritasi untuk bertanya.

5. Berikan pujian pada keluarga


2. Keluarga mampu
memanfatatkan fasilitas
kesehatan yang ada dalam
Melakukan perawatan pada
keluarga dengan masalah
diabetes mellitus yaitu
dengan membawa anggota
keluarga untuk kontrol dan
berobat ke puskesmas,
rumah bidan dan RS serta
keluarga memahami apa
keuntungannya. :

1. Mendapatkan
pelayanan kesehatan
seperti mendapatkan
pengobatan untuk
penyakit Diabetes
Mellitus
2. Mendapatkan
pendidikan
kesehatan mengenai
Diabetes Mellitus
3. Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
4. Mencegah terjadinya
resiko penyakit lebih
lanjut
5.1 Fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan
1. Fasilitas kesehatan
primer yaitu fasilitas
kesehatan dasar
seperti puskesmas,
praktek dokter atau
bidan yang biasanya
ditempatkan di
wilayah kelurahan
atau kecamatan
2. Fasilitas kesehatan
sekunder yaitu
pelayanan kesehatan
yang bersifat
spesialis atau
subspesialis yang
terbatas. Kriteria
sasaran adalah
pasien yang tidak
dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan
primer, seperti
Rumah Sakit tipe C
dan D yaitu RSUD
dan rumah sakit
swasta
3. Fasilitas kesehatan
tersier yaitu
pelayanan kesehatan
yang bersifat
spesialis atau
subspesialis yang
luas. Kriteria sasaran
adalah pasien yang
tidak dapat ditangani
oleh pelayanan
kesehatan sekunder,
seperti Rumah Sakit
tipe A dan B yaitu
RSUD, RSUP, dan
rumah sakit swasta.
5.2 Jenis pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi dan alur
pelayanan kesehatan
1. Puskesmas
merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan
masyarakat dan
kesehatan
perseorangan tingkat
pertama untuk
mencapai derajat
kesehatan
masyarakat yang
setinggi tingginya.
Jenis pelayanan
meliputi poli umum,
poli gigi, poli KIA,
poli MTBS,
konsultasi promosi
kesehtan,
pemeriksaan lab,
fisioterapi, radiologi,
farmasi/obat, dan
pelayanan gawat
darurat. Ketika
berobat ke
puskesmas terdapat
alur yang berlaku
untuk pelayanan
secara umum atau
dengan atau tanpa
kartu BPJS maupun
jaminan sosial
lainnya.
Alur pelayanan yaitu:
a. Mendaftarkan
diri di loket:
biasanya akan
ditanya
mengenai
keluhan
penyakit, kartu
identitas diri
(misalnya KTP),
dan kartu
jaminan sosial
yang masih
berlaku
b. Menunggu
panggilan
c. Menuju ruang
periksa
pelayanan rawat
jalan
d. Mengambil
resep obat di
apotek.
Pelayanan
puskesmas untuk
pasien yang
ingin meminta
rujukan akan
diberikan bila
membutuhkan
pelayanan
kesehatan pada
dokter spesialis
atau subspesialis
di Rumah sakit
karena
puskesmas tidak
dapat
memberikan
pelayanan
kesehatan sesuai
dengan
kebutuhan,
akibat
keterbatasan
fasilitas,
peralatan, atau
ketenagaan.
2. Rumah Sakit
merupakan institusi
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
perorangan secara
paripurna,
menyediakan
pelayanan rawat
inap, rawat jalan,
dan gawat darurat
dengan
mengutamakan
penyembuhan dan
pemulihan serta
pelaksanaan upaya
rujukan.
3. Klinik merupakan
fasilitas kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan medis,
berupa medis dasar,
atau medis
spesialistik.
4. Perawat Home care
merupakan
pelayanan kesehatan
secara komprehensif
yang diberikan
kepada klien
individu atau
keluarga di tempat
tinggal mereka
bertujuan untuk
memandirikan klien
dalam pemeliharaan
kesehatan,
meningkatkan
derajat kesehatan,
upaya pencegahan
penyakit dan resiko
kekambuhan
2. Resiko Setelah TUK 4 : Setelah dilakukan Verbal 4.1 Memodifikasi
 Kaji pengetahuan keluarga
ketidakseimb dilakukan kunjungan 1 x 50 menit lingkungan agar sesuai
tentang lingkungan yang
angan kadar kunjungan keluarga mampu untuk mendukung
nyaman untuk anggota keluarga
glukosa darah sebanyak 5 memodifikasi dan pengelolaan penyakit
dengan Diabetes Mellitus
berhubungan x 50 menit menciptakan lingkungan Diabetes Mellitus
dengan keluarga untuk mencegah 1. Keluarga mampu  Diskusikan bersama keluarga
ketidakmamp mampu kekambuhan. memodifikasi bagaimana lingkungan nyaman
uan keluarga mengenal 4.1 Memodifikasi lingkungan untuk dan sehat untuk anggota
dalam dan lingkungan agar sesuai merawat anggota keluarga dengan Diabetes
merawat memahami untuk mendukung keluarga dengan Mellitus
anggota bagaimana pengelolaan penyakit memelihara
 Evaluasi kembali tentang
keluarga perawatan Diabetes Mellitus kebersihan rumah
bagaimana lingkungan yang
dengan Diabetes dengan cara :
dapat menunjang kesehatan
Diabetes Mellitus
 Jangan anggota keluarga yang sakit
Mellitus
meletakkan
 Beri kesempatan keluarga untuk
barang
bertanya
sembarang
seperti jauhkan  Berikan pujian pada keluarga
dan jangan atas jawaban yang diberikan
meletakkan
 Pada kunjungan yang tidak
benda tajam
direncanakan, evaluasi keluarga
ataupun tumpul
dalam memodifikasi lingkungan
yang beresiko
membuat pasien
mengalami
cedera atau luka
 Anjurkan alas
kaki berbahan
karet untuk
mengurangi
resiko jatuh atau
terpeleset
 Gunakan bahan
pakaian yang
lembut untuk
mengurangi
terjadinya iritasi

TUK 5 : Setelah Dilakukan Verbal 5.3 Manfaat kunjungan ke


 Kaji pengetahuan keluarga
kunjungan 1 x 50 menit fasilitas pelayanan
tentang apa saja fasilitas
keluarga mampu kesehatan
kesehatan yang ada dan apa
menggunakan dan 5. Mendapatkan
manfaat fasilitas kesehatan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
kesehatan yang ada seperti mendapatkan
5.1 Menyebutkan manfaat pengobatan untuk  Diskusikan bersama keluarga
kunjungan ke fasilitas penyakit Diabetes mengenai manfaat melakukan
pelayanan kesehatan Mellitus kunjungan pelayanan
5.2 Menyebutkan fasilitas 6. Mendapatkan kesehatan
kesehatan yang dapat pendidikan
 Diskusikan bersama keluarga
digunakan kesehatan mengenai
apa saja fasilitas kesehatan
5.3 Menyebutkan jenis Diabetes Mellitus
yang ada ada atau yang dapat
pelayanan kesehatan 7. Meningkatkan
digunakan
yang dapat dikunjungi derajat kesehatan
dan alut pelayanan masyarakat  Evaluasi kembali apa saja
kesehatan 8. Mencegah terjadinya fasilitas kesehatan yang bisa
resiko penyakit lebih digunakan dan manfaat dari
lanjut kunjungan pelayanan
5.4 Fasilitas kesehatan yang Kesehatan
dapat digunakan  Berikan kesempatan keluarga
4. Fasilitas kesehatan
untuk bertanya
primer yaitu fasilitas
kesehatan dasar seperti
puskesmas, praktek  Berikan pujian pada keluarga
dokter atau bidan yang
biasanya ditempatkan
di wilayah kelurahan
atau kecamatan
5. Fasilitas kesehatan
sekunder yaitu
pelayanan kesehatan
yang bersifat spesialis
atau subspesialis yang
terbatas. Kriteria
sasaran adalah pasien
yang tidak dapat
ditangani oleh
pelayanan kesehatan
primer, seperti Rumah
Sakit tipe C dan D
yaitu RSUD dan
rumah sakit swasta
6. Fasilitas kesehatan
tersier yaitu pelayanan
kesehatan yang
bersifat spesialis atau
subspesialis yang luas.
Kriteria sasaran adalah
pasien yang tidak
dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan
sekunder, seperti
Rumah Sakit tipe A
dan B yaitu RSUD,
RSUP, dan rumah
sakit swasta.
5.5 Jenis pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi dan alur
pelayanan kesehatan
6. Puskesmas
merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan
masyarakat dan
kesehatan
perseorangan tingkat
pertama untuk
mencapai derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi
tingginya. Jenis
pelayanan meliputi
poli umum, poli gigi,
poli KIA, poli MTBS,
konsultasi promosi
kesehtan, pemeriksaan
lab, fisioterapi,
radiologi,
farmasi/obat, dan
pelayanan gawat
darurat. Ketika berobat
ke puskesmas terdapat
alur yang berlaku
untuk pelayanan
secara umum atau
dengan atau tanpa
kartu BPJS maupun
jaminan sosial lainnya.
Alur pelayanan yaitu:
7. Mendaftarkan diri di
loket: biasanya akan
ditanya mengenai
keluhan penyakit,
kartu identitas diri
(misalnya KTP), dan
kartu jaminan sosial
yang masih berlaku
8. Menunggu
panggilan
9. Menuju ruang
periksa pelayanan
rawat jalan
10. Mengambil resep
obat di apotek.
Pelayanan
puskesmas untuk
pasien yang ingin
meminta rujukan
akan diberikan bila
membutuhkan
pelayanan kesehatan
pada dokter spesialis
atau subspesialis di
Rumah sakit karena
puskesmas tidak
dapat memberikan
pelayanan kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan, akibat
keterbatasan
fasilitas, peralatan,
atau ketenagaan.
11. Rumah Sakit
merupakan institusi
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
perorangan secara
paripurna,
menyediakan
pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat
darurat dengan
mengutamakan
penyembuhan dan
pemulihan serta
pelaksanaan upaya
rujukan.
12. Klinik merupakan
fasilitas kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan medis,
berupa medis dasar,
atau medis spesialistik.
13. Perawat Home care
merupakan pelayanan
kesehatan secara
komprehensif yang
diberikan kepada klien
individu atau keluarga
di tempat tinggal
mereka bertujuan
untuk memandirikan
klien dalam
pemeliharaan
kesehatan,
meningkatkan derajat
kesehatan, upaya
pencegahan penyakit
dan resiko
kekambuhan
3. Resiko tinggi Setelah TUK 4: Setelah dilakukan Verbal Akibat dari Diabetes 1. Menjelaskan pada keluarga
terjadi dilakukan asuhan keperawatan selama Melitus yang tidak diobati akibat lanjut apabila Diabetes
komplikasi asuhan 1 x 30 menit diharapkan adalah gagal ginjal, stroke, Melitus tidak diobati dengan
Diabetes keperawata klien dan keluarga dapat penyakit jantung koroner, baik dengan berdiskusi
Mellitus b/d n selama 1 memodifikasi lingkungan di luka yang sukar sembuh dan bersama keluarga.
Ketidakmam x 30 menit rumah merawat keluarga kebutaan. 2. Motivasi keluarga untuk
puan keluarga dengan Diabetes Melitus menyebutkan kembali akibat
keluarga mampu dirumah. lanjut dari Diabetes Melitus
mengenal mengambil yang tidak diobati.
masalah keputusan 3. Diskusikan dengan keluarga
Diabetes untuk tentang keinginan untuk
Mellitus merawat merawat anggota keluarga
anggota yang sakit.
keluarga 4. Beri pujian yang positif
yang kepada keluarga atas jawaban
menderita dan keputusan yang diambil.
Diabetes
Melitus.
TUK 5: Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan tentang diet
asuhan keperawatan selama memahami tentang Diabetes Melitus.
1 x 30 menit diharapkan diet Diabetes 2. Jelaskan prinsip diet Diabetes
klien dan keluarga dapat Melitus. Melitus.
memanfaatkan pelayanan 2. Keluarga mampu 3. Jelaskan tujuan diet Diabetes
kesehatan memahami prinsip Melitus.
diet Diabetes 4. Jelaskan tentang tanda dan
Melitus. gejala
3. Keluarga mampu hipoglikimia/hiperglikemia.
memahami tujuan 5. Anjurkan klien untuk
dari diet Diabetes mengontrolkan diri ke
Melitus. puskesmas secara rutin.
4. Keluarga mampu 6. Ajarkan tentang senam kaki
mengetahui tanda diabetik.
dan gejala dari
hipoglikemia/hipergl
ikemia.
5. Keluarga mau
memeriksakan
kesehatan ke
puskesmas secara
rutin.
6. Keluarga mampu
menerapkan senam
kaki diabetik

1.1 Manfaat kunjungan ke


fasilitas pelayanan
kesehatan
9. Mendapatkan
pelayanan kesehatan
seperti mendapatkan
pengobatan untuk
penyakit Diabetes
Mellitus
10. Mendapatkan
pendidikan
kesehatan mengenai
Diabetes Mellitus
11. Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
12. Mencegah terjadinya
resiko penyakit lebih
lanjut

1.2 Fasilitas kesehatan yang


dapat digunakan
1. Fasilitas kesehatan
primer yaitu fasilitas
kesehatan dasar seperti
puskesmas, praktek
dokter atau bidan yang
biasanya ditempatkan
di wilayah kelurahan
atau kecamatan
2. Fasilitas kesehatan
sekunder yaitu
pelayanan kesehatan
yang bersifat spesialis
atau subspesialis yang
terbatas. Kriteria
sasaran adalah pasien
yang tidak dapat
ditangani oleh
pelayanan kesehatan
primer, seperti Rumah
Sakit tipe C dan D yaitu
RSUD dan rumah sakit
swasta
3. Fasilitas kesehatan
tersier yaitu pelayanan
kesehatan yang bersifat
spesialis atau
subspesialis yang luas.
Kriteria sasaran adalah
pasien yang tidak dapat
ditangani oleh
pelayanan kesehatan
sekunder, seperti
Rumah Sakit tipe A dan
B yaitu RSUD, RSUP,
dan rumah sakit swasta.

1.3 Jenis pelayanan


kesehatan yang dapat
dikunjungi dan alur
pelayanan kesehatan
1. Puskesmas
merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan
masyarakat dan
kesehatan
perseorangan tingkat
pertama untuk
mencapai derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi
tingginya. Jenis
pelayanan meliputi
poli umum, poli gigi,
poli KIA, poli MTBS,
konsultasi promosi
kesehtan, pemeriksaan
lab, fisioterapi,
radiologi,
farmasi/obat, dan
pelayanan gawat
darurat. Ketika berobat
ke puskesmas terdapat
alur yang berlaku
untuk pelayanan
secara umum atau
dengan atau tanpa
kartu BPJS maupun
jaminan sosial lainnya.
Alur pelayanan yaitu:
a. Mendaftarkan
diri di loket:
biasanya akan
ditanya
mengenai
keluhan
penyakit, kartu
identitas diri
(misalnya
KTP), dan kartu
jaminan sosial
yang masih
berlaku
b. Menunggu
panggilan
c. Menuju ruang
periksa
pelayanan rawat
jalan
d. Mengambil
resep obat di
apotek.
Pelayanan
puskesmas
untuk pasien
yang ingin
meminta
rujukan akan
diberikan bila
membutuhkan
pelayanan
kesehatan pada
dokter spesialis
atau
subspesialis di
Rumah sakit
karena
puskesmas
tidak dapat
memberikan
pelayanan
kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan,
akibat
keterbatasan
fasilitas,
peralatan, atau
ketenagaan.
2. Rumah Sakit
merupakan institusi
pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
perorangan secara
paripurna,
menyediakan
pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat
darurat dengan
mengutamakan
penyembuhan dan
pemulihan serta
pelaksanaan upaya
rujukan.
3. Klinik merupakan
fasilitas kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan medis,
berupa medis dasar,
atau medis spesialistik.
4. Perawat Home care
merupakan pelayanan
kesehatan secara
komprehensif yang
diberikan kepada klien
individu atau keluarga
di tempat tinggal
mereka bertujuan
untuk memandirikan
klien dalam
pemeliharaan
kesehatan,
meningkatkan derajat
kesehatan, upaya
pencegahan penyakit
dan resiko
kekambuhan
2. Resiko Setelah TUK 4 : Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu
 Kaji pengetahuan keluarga
ketidakseimb dilakukan kunjungan 1 x 50 menit memodifikasi lingkungan
tentang lingkungan yang
angan kadar kunjungan keluarga mampu untuk merawat anggota
nyaman untuk anggota keluarga
glukosa sebanyak 5 memodifikasi dan keluarga dengan
dengan Diabetes Mellitus
darah x 50 menit menciptakan lingkungan memelihara kebersihan
berhubungan keluarga untuk mencegah rumah :  Diskusikan bersama keluarga
dengan mampu kekambuhan. bagaimana lingkungan nyaman
 Jangan meletakkan
ketidakmamp mengenal 4.1 Memodifikasi dan sehat untuk anggota
barang sembarang)
uan keluarga dan lingkungan agar sesuai keluarga dengan Diabetes
dalam memahami untuk mendukung  Anjurkan alas kaki Mellitus
merawat bagaimana pengelolaan penyakit berbahan karet untuk
 Evaluasi kembali tentang
anggota perawatan Diabetes Mellitus mengurangi resiko
bagaimana lingkungan yang
keluarga Diabetes jatuh atau terpeleset
dapat menunjang kesehatan
dengan Mellitus
 Gunakan bahan anggota keluarga yang sakit
Diabetes
pakaian yang lembut
Mellitus  Beri kesempatan keluarga untuk
untuk mengurangi
bertanya
terjadinya iritasi
 Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang diberikan
 Pada kunjungan yang tidak
direncanakan, evaluasi keluarga
dalam memodifikasi lingkungan

TUK 5 : Setelah Dilakukan Verbal Keluarga mampu


 Kaji pengetahuan keluarga
kunjungan 1 x 50 menit memanfaatkan pelayanan
tentang apa saja fasilitas
keluarga mampu kesehatan yang ada dalam
kesehatan yang ada dan apa
menggunakan dan melakukan perawatan pada
manfaat fasilitas kesehatan
memanfaatkan fasilitas keluarga dengan masalah
tersebut.
kesehatan yang ada. Diabetes Mellitus serta
memahami apa  Diskusikan bersama keluarga
keuntungannya. apa saja fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang yang ada ada dan bagaimana
termasuk tingkat pertama memanfaatkan fasilitas
yaitu : pelayanan kesehatan tersebut.
1. Puskesmas  Evaluasi kembali apa saja
Unit laksana teknis fasilitas kesehatan yang bisa
dinas kesehatan digunakan dan bagaimana
kabupaten atau kota memanfaatkan fasilitas
yang kesehatan pada semua
bertanggungjawab anggota keluarga
menyelenggarakan
pembangunan  Berikan kesempatan keluarga
kesehatan di suatu untuk bertanya
wilayah kerja  Berikan pujian pada keluarga
(Permenkes No. 128
Tahun 2004)
2. Praktek dokter
umum
Rangkaian kegiatan
yang dilakukan
dokter umum
terhadap pasien
dalam melaksanakan
upaya kesehatan
(UU No.29 Tahun
2004)
3. Praktek dokter gigi
Rangkaian kegiatan
yang dilakukan
dokter gigi terhadap
pasien dalam
melaksanakan upaya
kesehatan (UU
No.29 Tahun 2004)
4. Klinik umum
Fasilitas kesehatan
yang
menyelenggarakan
layanan kesehatan
perorangan yang
menyediakan
pelayanan medis
dasar,
diselenggarakan
lebih dari satu jenis
tenaga kesehatan
dan dipimpin
oleh
seorang tenaga
medis (Permenkes
No.28 Tahun 2011)
5. RS kelas D Pratama
Rumah sakit umum
yang mempunyai
fasilitas dan
kemampuan layanan
kesehatan dasar
yang tidak
membedakan
kelas perawatan
dalam menjamin
peningkatan akses
bagi masyarakat
dalam rangka
penyelenggaraan
kegiatan upaya
kesehatan
perorangan yang
memberikan
pelayanan gawat
darurat 24 jam,
pelayanan rawat
jalan, dan rawat inap
dengan
menggunakan
jaminan kesehatan.
3. Resiko tinggi Setelah TUK 4: Setelah dilakukan Verbal Akibat dari Diabetes 1. Menjelaskan pada keluarga
terjadi dilakukan asuhan keperawatan selama Melitus yang tidak diobati akibat lanjut apabila Diabetes
komplikasi asuhan 1 x 30 menit diharapkan adalah gagal ginjal, stroke, Melitus tidak diobati dengan
Diabetes keperawata klien dan keluarga dapat penyakit jantung koroner, baik dengan berdiskusi
Mellitus b/d n selama 1 memodifikasi lingkungan di luka yang sukar sembuh dan bersama keluarga.
Ketidakmam x 30 menit rumah merawat keluarga kebutaan. 2. Motivasi keluarga untuk
puan keluarga dengan Diabetes Melitus menyebutkan kembali akibat
keluarga mampu dirumah. lanjut dari Diabetes Melitus
mengenal mengambil yang tidak diobati.
masalah keputusan 3. Diskusikan dengan keluarga
Diabetes untuk tentang keinginan untuk
Mellitus merawat merawat anggota keluarga
anggota yang sakit.
keluarga 4. Beri pujian yang positif
yang kepada keluarga atas jawaban
menderita dan keputusan yang diambil.
Diabetes
Melitus.
TUK 5: Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan tentang diet
asuhan keperawatan selama memahami tentang Diabetes Melitus.
1 x 30 menit diharapkan diet Diabetes 2. Jelaskan prinsip diet Diabetes
klien dan keluarga dapat Melitus. Melitus.
memanfaatkan pelayanan 2. Keluarga mampu 3. Jelaskan tujuan diet Diabetes
kesehatan memahami prinsip Melitus.
diet Diabetes 4. Jelaskan tentang tanda dan
Melitus. gejala
3. Keluarga mampu hipoglikimia/hiperglikemia.
memahami tujuan 5. Anjurkan klien untuk
dari diet Diabetes mengontrolkan diri ke
Melitus. puskesmas secara rutin.
4. Keluarga mampu 6. Ajarkan tentang senam kaki
mengetahui tanda diabetik.
dan gejala dari
hipoglikemia/hipergl
ikemia.
5. Keluarga mau
memeriksakan
kesehatan ke
puskesmas secara
rutin.
6. Keluarga mampu
menerapkan senam
kaki diabetik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Senin, 25 April Kurang Tuk 4 : Keluarga Mampu S : - Klien Dan
Memodifikasi Dan Menciptakan
2022 Pengetahuan B/D Keluarga
Lingkungan Yang Sehat Untuk
Ketidakmampuan Menunjang Kesehatan Keluarga. Mengatakan Sudah
Keluarga Mengenal Mengerti Tentang
1. Mengkaji Pengetahuan
Masalah Kesehatan Tentang Lingkungan Diabtes Melitus.
Yang Nyaman Untuk
Diabetes Mellitus Anggota Keluarga O : - Klien Dan
Dengan Diabetes Keluarga Dapat
Mellitus.
2. Mendiskusikan Bersama Menyebutkan
Keluarga Bagaimana Pengertian Dan
Lingkungan Yang
Nyaman Dan Sehat Penyebab Diabetes
Untuk Anggota Melitus. - Klien Dan
Keluarga Dengan
Diabetes Mellitus. Keluarga Dapat
3. Mengevaluasi Kembali Menjawab
Tentang Bagaimana
Lingkungan Yang Dapat Pertanyaan Tentang
Menuinjang Kesehatan Tanda Dan Gejala
Anggota Keluarga Yang
Sakit. Serta Komplikasi
Dari Diabetes
Tuk 5 : Keluarga Dapat
Menggunakan Dan Melitus.
Memanfatkan Fasilitas A : Masalah Teratasi.
Kesehatan Untuk Perawatan
Anggota Keluarga Dengan Dm P : Pertahankan
Intervensi.
1. Mengkaji Pengetahuan
Keluarga Tentang Apa
Saja Fasilitas Kesehatan
Tersebut.

2. Mendiskusikan Bersama
Keluarga Apa Saja
Fasilitas Kesehatan
Yang Ada Dan
Memanfaatkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tersebut.
3. Memanfaatkan Fasilitas
Pada Semua Anggota
Keluarga.

4. Memberikan
Kesempatan Keluarga
Untuk Bertanya.
5. Menjelaskan Kembali
Tahapan-Tahapan
Perawatan Luka Dan
Manfatnya.
2. Selasa, 26 Resiko Tuk 4 : Setelah Dilakukan S : - Klien
Kunjungan 1 X 50 Menit
April 2022 Ketidakseimbangan Mengatakan Akan
Keluarga Mampu Memodifikasi
Kadar Glukosa Dan Menciptakan Lingkungan Menjaga Pola Makan
Untuk Mencegah Kekambuhan.
Darah Nya Agar Gula
4.1 Memodifikasi Lingkungan
Berhubungan Agar Sesuai Untuk Mendukung Darah Klien Selalu
Pengelolaan Penyakit Diabetes
Dengan Mellitus Dalam Batas Normal
Ketidakmampuan 1. Mengkaji Pengetahuan O : - Gds : 117
Keluarga Dalam Keluarga Tentang Mg/Dl. A : Masalah
Lingkungan Yang
Merawat Anggota Nyaman Untuk Anggota Teratasi.
Keluarga Dengan Keluarga Dengan P : Pertahankan
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus 2. Mendiskusikan Bersama Intervensi.
Keluarga Bagaimana 2.2 Mengukur Kadar
Lingkungan Nyaman
Dan Sehat Untuk Gula Darah Klien.
Anggota Keluarga
Dengan Diabetes
Mellitus
3. Mengevaluasi Kembali
Tentang Bagaimana
Lingkungan Yang Dapat
Menunjang Kesehatan
Anggota Keluarga Yang
Sakit
4. Memberi Kesempatan
Keluarga Untuk
Bertanya
5. Memberikan Pujian
Pada Keluarga Atas
Jawaban Yang
Diberikan Pada
Kunjungan Yang Tidak
Direncanakan,
6. Mengevaluasi Keluarga
Dalam Memodifikasi
Lingkungan
Tuk 5 : Setelah Dilakukan
Kunjungan 1 X 50 Menit
Keluarga Mampu Menggunakan
Dan Memanfaatkan Fasilitas
Kesehatan Yang Ada.
1. Mengkaji Pengetahuan
Keluarga Tentang Apa
Saja Fasilitas Kesehatan
Yang Ada Dan Apa
Manfaat Fasilitas
Kesehatan Tersebut.
2. Mendiskusikan Bersama
Keluarga Apa Saja
Fasilitas Kesehatan
Yang Ada Ada Dan
Bagaimana
Memanfaatkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tersebut.
3. Mengevaluasi Kembali
Apa Saja Fasilitas
Kesehatan Yang Bisa
Digunakan Dan
Bagaimana
Memanfaatkan Fasilitas
Kesehatan Pada Semua
Anggota Keluarga
4. Memberikan
Kesempatan Keluarga
Untuk Bertanya
5. Memberikan Pujian
Pada Keluarga
3. Rabu , 27 Resiko Tinggi Tuk 4: Setelah Dilakukan S : - Keluarga Klien
April 2022 Asuhan Keperawatan Selama 1
Terjadi Komplikasi Mengatakan Akan
X 30 Menit Diharapkan Klien
Diabetes Mellitus Dan Keluarga Dapat Merawat Klien
Memodifikasi Lingkungan Di
B/D Dengan Baik, Sesuai
Rumah Merawat Keluarga
Ketidakmampuan Dengan Diabetes Melitus Yang Sudah Di
Dirumah.
Keluarga Mengenal 5. Menjelaskan Pada Ajarkan Oleh Tenaga
Masalah Diabetes Keluarga Akibat Lanjut Medis.
Apabila Diabetes
Mellitus Melitus Tidak Diobati O : - Klien Terlihat
Dengan Baik Dengan Senang Karena
Berdiskusi Bersama
Keluarga. Keluarga Mau
6. Memotivasi Keluarga Merawat Klien
Untuk Menyebutkan
Kembali Akibat Lanjut Dengan Baik.
Dari Diabetes Melitus A : Masalah Teratasi.
Yang Tidak Diobati.
7. Mendiskusikan Dengan P : Pertahankan
Keluarga Tentang Intervensi.
Keinginan Untuk
Merawat Anggota
Keluarga Yang Sakit.
8. Memberi Pujian Yang
Positif Kepada Keluarga
Atas Jawaban Dan
Keputusan Yang
Diambil.

Tuk 5: Setelah Dilakukan


Asuhan Keperawatan Selama 1
X 30 Menit Diharapkan Klien
Dan Keluarga Dapat
Memanfaatkan Pelayanan
Kesehatan

7. Menjelaskan Tentang
Diet Diabetes Melitus.
8. Menjelaskan Prinsip
Diet Diabetes Melitus.
9. Menjelaskan Tujuan
Diet Diabetes Melitus.
10. Menjelaskan Tentang
Tanda Dan Gejala
Hipoglikimia/Hiperglike
mia.
11. Menganjurkan Klien
Untuk Mengontrolkan
Diri Ke Puskesmas
Secara Rutin
12. Mengajarkan Tentang
Senam Kaki Diabetik
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Nadhia. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Mellitus di


Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja, Samarinda.
Bakri, Maria H. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI). 2017. Panduan Asuhan
Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi
NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI-Press)
Izati, Zikra. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang.
LEAFLET ASKEP KELUARGA PADA
LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

Anda mungkin juga menyukai