Anda di halaman 1dari 4

SOAL DAN JAWABAN UKBM 1

1. Bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar Fikih ? Jelaskan !


Apabila seseorang muslim tidak pernah belajar ilmu fikih maka: Ia tidak dapat menjalankan
ajaran islam sesuai aturan dan syariatnya. Ia akan bingung atau salah dalam melakukan
ibadah atau kewajiban-kewajibannya dalam kehidupan yang sesuai islam
2. Bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar Ushul Fikih ? Jelaskan !
Apabila seorang muslim tak pernah mempelajari Ushul Fikih maka ia sudah pasti tidak
akan berislam dengan benar sesuai dengan syari'at. Apabila dirinci maka hal-hal yang
kemungkinan terjadi adalah sebagai berikut: Kemungkinan besar ia tidak bisa menjalankan
ibadah dan ajaran islam sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Bagaimana jika seorang muslim belajar Fikih tanpa mengetahui Ushul Fikih ? Jelaskan !
Seseorang yang mengetahui ilmu fikih tapi tidak mengetahui ilmu ushul fikih maka ia akan
banyak keliru dan tidak tahu ketika menghadapi persoalan dalam bidang agama dan dunia
yang memerlukan pemahaman ushul fikih. Misalnya dalam hal ibadah salat ketika terjadi
pandemi covid
4. Bandingkan seorang muslim yang mengetahui Fikih dengan orang yang tidak
mengetahui Fikih!
Jawaban: Seorang yang memahami ilmu fiqh kemungkinan besar akan menjadi seorang
muslim yang lebih baik dari pada orang yang tidak memahami ilmu fiqh. Karena jika
seseorang tidak memahami ilmu fiqh maka ia tiadak akan memahami ketentuan-ketentuan
syari'at islam baik itu tentang ibadah maupun tentang muammalah
5. Bandingkan tujuan belajar Fikih dengan tujuan belajar Ushul Fikih !
Tujuan mempelajari ilmu Ushul fiqh adalah untuk mengetahui dasar-dasar dalam berdalil
dan membedakan suatu dalil. Sedangkan tujuan fiqh sendiri adalah menjalankan hukum
syara.
6. Bandingkan pertumbuhan dan perkembangan Fikih dari masa ke masa !
Sebagai sebuah ilmu, maka fiqh mengalami perkembangan dari masa Rasul SAW hingga
sekarang, walaupun sebagian orang kurang memahami dan terkadang menganggap orang
yang berpendapat demikian disebut dengan pembaharu agama. Namun tidak dapat
dibantah, bahwa fiqh tetap berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia pada
zamannya. Ini sesuai dengan fitrah Islam sendiri, yang memiliki konsep Islam menjadi
rahmat sekalian alam. Jika fiqh tidak berkembang, maka akan ditinggalkan orang.
Perjalanannya dari masa Rasul SAW sampai sekarang mengalami pasang-surut, dimana
hal ini sangat dipengaruhi kondisi sosial masyarakat saat tersebut, sehingga para Faqih
dalam mengeluarkan hukum fiqhnya senantisa dipengaruhi sejumlah faktor sosial, kultur
budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu perkembangan ilmu fiqh itu
mutlak terjadi karena perkembangan manusia tidak pernah berhenti. Ini berarti bahwa
selama kehidupan manusia ada, maka selama itu pula fiqh akan terus berkembang hingga
akhir kehidupan manusia di dunia.
7. Klasifikasikan periodisasi pertumbuhan dan perkembangan Fikih !
Menurut Jadul Haq Ali Jadul Haq bahwa pertumbuhan dan perkembangan fiqih dapat
dibagi menjadi 5 periode : 1. Periode Nabi dan masa kedatangan islam, 2. Periode sahabat
dan tabi’in, 3. Periode kodifikasi (tadwin) dan kematangannya, 4. Periode berhentinya
ijtihad, 5. Periode kebangkitan.
8. Klasifikasikan secara singkat pertumbuhan dan perkembangan Ushul Fikih dari masa ke
masa ?
Pada masa sahabat, Ilmu Ushul Fiqh belum juga dikenal. Para sahabat Nabi SAW
memberikan fatwa-fatwa dan menetapkan hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil nas
yang dapat mereka pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam memahami
bahasa arab, tanpa memerlukan kaidah bahas yang dijadikan pedoman dalam memahami
nas.
Ilmu ushul fiqih tumbuh pada abad kedua hijrah yang dilatarbelakangi oleh perdebatan
sengit antara ahlul hadis dan ahlu al-ra'yi. Penghujung abad kedua dan awal abad ketiga
hijrah muncul Muhammad bin Idris al-Syafi'I (150 H – 204 H), yang membukukan ilmu ushul
fiqih dengan karyanya yang bernama al-Risalah. Kegiatan ini kemudian diikuti oleh para
sahabat, tabi'in, atba' tabi'in dan mengalami puncaknya pada masa imam mazhab atau
abad ke II H. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai metodologi ijtihad yang tertuang
dalam kitab-kitab ushul fiqh.
9. Mengapa Fikih merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh peserta didik Madrasah Aliyah ?
Jelaskan !
Karena ilmu fiqih memberi banyak petunjuk bagi manusia tentang permasalahan
keseharian, juga memberi hukum yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan orang
mukallaf. Mempelajari ilmu fiqih itu untuk keselamatan didunia dan akhirat.
ilmu fiqihlah yg membahas tentang hukum-hukum yang terkandung pada setiap potong
ayat dan hadis yang jumlahnya ribuan. Dengan menguasai disiplin ilmu fikih, maka ajaran
agama Islam bisa dipahami dengan benar, sebagaimana Rasulullah Saw dahulu
mengajarkannya.
10. Mengapa Ushul Fikih merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh peserta didik
Madrasah Aliyah ? Jelaskan !
Karena ushul fiqih merupakan ilmu yang bermanfaat untuk membendung dan menangkal
segala bentuk kesesatan. Ushul fiqih menjaga dari kebekuan agama islam. Karena banyak
hal-hal baru yang belum ada hukumnya pada jaman nabi, dengan ushul fiqih, hukum
tersebut dapat diketahui.
11. Telah banyak dikemukakan beberapa definisi (pengertian) mengenai Ushul Fikih yang
disampaikan oleh para ulama. Diantaranya adalah ulama Syafi’iyah dan jumhur ulama
(ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah). Bagaimana pengertian Ushul fikih yang
dikemukakan para ulama tersebut ?
Ushul fiqih ialah ilmu yang mengkaji tentang dalil fiqih berupa kaidah untuk mengetahui
cara pengguaannya, mengetahui keadaan orang yang menggunakannya (muttahid)
dengan tujuan mengeluarkan hukum amali (perbuatan) dari dalil dalil secara terperinci dan
jelas.
Golongan Syafi'iyyah mendefinisikan ilmu ushul fiqh sebagai berikut: “Mengetahui dalil-
dalil fikih secara global, dan mengetahui bagaimana cara istifadah (memanfaatkan dan
mengambil faedah) dari dalil tersebut, serta mengetahui siapa yang pantas untuk
menggunakan dalil tersebut.”
12. Pengertian Ushul Fikih yang disampaikan oleh salah satu ulama (ulama Syafi’iyah)
menunjukkan bahwa yang menjadi obyek kajian para ulama Ushul Fikih adalah ………,
seperti kehujjahan ijma’ dan qiyas.
Obyek kajian ushul fikih adalah :
a. Sumber hukum dengan semua seluk beluknya;
b. Metode pendayagunaan sumber hukum atau metode penggalian hukum dari sumbernya;
c. Persyaratan orang yang berwenang melakukan istinbath dengan semua
permasalahannya.
Objek kajian ilmu ushul fiqh menurut Syafi’I adalah dalil syari' yang bersifat umum ditinjau
dari segi ketetapan-ketetapan hukum yang bersifat umum pula seperti kehujjahan ijma’ dan
qiyas
13. Salah satu tujuan dari ilmu Ushul Fikih adalah meletakkan kaidah-kaidah yang
dipergunakan dalam menetapkan hukum setiap perbuatan atau perkataan mukalaf. Nah,
apa yang dapat diketahui dari penggunaan kaidah-kaidah itu? Jelaskan!
Kaidah-kaidah fiqih lahir dengan tujuan menetapkan hukum Islam dalam persoalan-
persoalan baru yang terus berkembang seiring perkembangan zaman, terkhusus dalam
transaksi ekonomi atau muamalah maliyah yang senantiasa berkembang di lembaga
keuangan syariah.
14. “Apa dalilnya?” Pertanyaan seperti ini yang sering muncul dan mengemuka ditengah
kehidupan umat Islam. Kaum muslim tentu harus mengetahui dalil-dalil, yakni keterangan
yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran (terutama berdasarkan ayat alqur’an)
yang menyangkut hukum dari ibadah-ibadah yang dilakukannya sehingga dapat diketahui,
apakah itu hukumnya haram, halal, makruh, mubah, wajib, atau sunah. Nah, untuk
mengetahui dan mengkaji dalil-dalil tentang semua hukum dari ibadah, akidah, muamalah,
serta akhlak, diperlukan ilmu khusus, sebutkan ilmu khusus yang dimaksud! Berikan
pengertian dari imu yang kamu sebut tersebut!
Guna mengetahui dan mengkaji dalil-dalil tentang semua hukum dari ibadah, akidah,
muamalah, serta akhlak, agama Islam memiliki sebuah ilmu khusus, yang disebut Ushul Fiqh.
Ushul Fikih adalah cabang atau disiplin ilmu keislaman yang mulai disusun pada abad ke-2
Hijiriah itu berasal dari dua kata yakni, al-usul dan al-fiqh
15. Jelaskan perbedaan antara ilmu fikih dan ilmu ushul fikih yang kamu ketahui!
Ilmu Fikih adalah ilmu dengan hukum-hukum syariat atas suatu perbuatan yang diambil
dari dalil- dalil yang terperinci. Sedangkan Ilmu Usul Fikih adalah ilmu dengan kaidah-
kaidah dan pembahasan- pembahasan yang dapat menghasilkan hukum-hukum syariat
dari dalil-dalil yang terperinci
Jadi, fikih adalah ilmu yang membahas persoalan hukum sedangkan ushul fikih adalah ilmu
yang mengkaji tentang dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk mengetahui cara-cara
penggunaannya.
16. Mengapa para ahli ilmu Ushul Fikih hanya membahas mengenai dalil kulli dan hukum kulli?
Ahli ilmu ushul fiqih tidak akan membahas mengenai dalil-dalil juz'iyyah/detail, tidak pula
mengenai hukum-hukum juz'iyyah yang ditunjukinya; akan tetapi ia hanya membahas
terhadap dalil kulli dan hukum kulli yang ditunjukinya, supaya ia dapat membuat kaidah-
kaidah umum bagi pengertian berbagai dalil, agar diterapkan seorang faqih terhadap dalil-
dalil juz’iyyah untuk menghasilkan hukum yang rinci. Seorang faqih tidak membahas
mengenai dalil kulli maupun hukum kulli yang ditunjukinya, akan tetapi ia hanyalah
membahas mengenai dalil juz’I dan hukum juz’I yang ditunjukinya.
17. Jelaskan pengertian dalil menurut istilah para ahli ilmu Ushul Fikih?
Dalil adalah suatu hal yang dicari pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan
pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa
yang dicari.
Dalam ilmu ushul, dalil diartikan sebagai rujukan yang pokok atau utama dalam
menetapkan hukum Islam, yaitu berupa Alquran dan Al-Sunnah. Dalil, secara bahasa
artinya petunjuk pada sesuatu baik yang bersifat material maupun yang bersifat
nonmaterial.
18. Sebutkan tiga macam metode penulisan dalam ilmu Ushul Fikih! Berilah penjelasan
secukupnya!
Dalam sejarah penulisan buku-buku ushul dikenal ada tiga buah metode dan gaya penulisan
para ulama, yaitu:

 Metode ahli ilmu kalam (Syafi’iyyah)


 Metode ahli fiqh (Hanafiyyah)
 Metode gabungan.
1. Metode ahli ilmu kalam (Syafi’iyyah)
Metode ini memusatkan diri pada kajian teoritis murni untuk menghasilkan kaidah-kaidah
ushul yang kuat, walaupun kaidah itu mungkin tidak mendukung mazhab fiqh penulisnya
Dalam mengkaji dan menelurkan kaidah ushul, metode ini sangat mengandalkan kajian
bahasa Arab yang mendalam, menggunakan dalalah (indikator) yang ditunjukkan oleh lafazh
kata atau kalimat, logika akal, dan pembuktian dalil-dalilnya.
Metode ini benar-benar terlepas dari pembahasan cabang-cabang fiqh dan fanatisme
mazhab, jika masalah fiqh disebutkan ia hanya sebagai contoh penerapan saja. Metode ini
juga menggunakan gaya perdebatan ilmiah
2. Metode ahli fiqh (Hanafiyyah)
Metode ini memiliki karakter sebagai berikut:
Pertama: Keterkaitan erat antara Ushul Fiqh dengan masalah cabang-cabang Fiqh dimana ia
dijadikan dalil dan sumber utama kaidah-kaidah ushul yang mereka buat. Apabila ada kaidah
ushul yang bertentangan dengan ijtihad fiqh para imam dan ulama mazhab Hanafi, mereka
menggantinya dengan kaidah yang sesuai.
Kedua: Tujuan utama dari metode ini adalah mengumpulkan hukum-hukum Fiqh hasil ijtihad
para ulama mazhab Hanafi dalam kaidah-kaidah ushul.

Ketiga: Metode ini terlepas dari kajian teoritis dan lebih bersifat praktis.

3. Metode Gabungan

Metode ini muncul pertama kali pada permulaan abad ke-7 Hijriyah melalui seorang alim Irak
bernama Ahmad bin Ali bin Taghlib yang dikenal dengan Muzhaffaruddin Ibnus Sa’ati (wafat
th 694 H) dengan bukunya Badi’un-Nizham Al-Jami’ baina Ushul Al-Bazdawi Wal-Ihkam.

Di antara keistimewaan terpenting dari metode ini adalah penggabungan antara kekuatan
teori dan praktek yaitu dengan mengokohkan kaidah-kaidah ushul dengan argumentasi
ilmiah disertai aplikasi kaidah ushul tersebut dalam kasus-kasus fiqh.

19. Seringkali kita menyamakan antara syariat dan fikih, padahal dua hal itu berbeda. Jelaskan
perbedaan dua istilah tersebut!
Syariat adalah hukum atau peraturan yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim.
Sedangkan fiqh identik dengan al-fahm yang berarti pengetahuan atau pemahaman.
Sedangkan secara terminologi, fiqh adalah ilmu tentang hukum-hukum syara' yang bersifat
praktis yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang terperenci

Syariah berasal dari Allah dan Rasul-Nya, sedang fikih berasal dari pemikiran manusia.
Syariah terdapat dalam al-Quran dan kitab-kitab hadis, sedang fikih terdapat dalam kitab-
kitab fikih

Persamaan syari'at dan fiqih yaitu merupakan peraturan yang bersumber dari ajaran islam
untuk mengatur kehidupan manusia dan alam sekitar.

Anda mungkin juga menyukai