Brolucizumab Sebagai Terapi Polypoidal Choroidal Vasculopathy Dan Neovascular Age
Brolucizumab Sebagai Terapi Polypoidal Choroidal Vasculopathy Dan Neovascular Age
Pendahuluan
Terdapat beberapa klasifikasi PCV dan kriteria diagnostik berdasarkan temuan klinis
dan ICGA. Berdasarkan Japanese Study Group, PCV didiagnosis
sebagai definite atau probable berdasarkan pemeriksaan funduskopi atau ICGA atau
keduanya. PCV dikatakan definite apabila terdapat lesi menonjol merah oranye pada
funduskopi dan lesi polipoidal pada ICGA, sedangkan diklasifikasikan
sebagai probable apabila hanya terlihat branching vascular network (BVN) pada
ICGA atau retinal pigment epithelium (RPE) detachment yang bersifat serosa
ataupun hemoragik berulang.1
ICGA merupakan gold standard penegakan diagnosis PCV. Berdasarkan ICGA, PCV
diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yakni tipe polip (single, cluster, string
configuration, pulsatile vs non pulsatile), tipe 1 (tipe A) apabila ICGA mengisi
vaskularisasi koroid abnormal secara simultan dengan pembuluh darah koroid lain
untuk membentuk BVN dan polip, dan tipe 2 (tipe B dan C) umum ditemukan feeding
vessels yang terisi dengan ICGA setelah arteriol koroid penuh dan kemudian kosong
dengan cepat.1
Walaupun ICGA esensial dalam menegakkan diagnosis PCV, pemeriksaan dengan
OCT dapat lebih mudah dilakukan dan akurat. Karakteristik yang paling umum
ditemukan pada SD-OCT adalah pigment epithelium detachment (PED), double-layer
sign, penebalan koroid (>300 μm), dan ekskavasi koroid fokal. PED pada PCV dapat
berupa sharp PED peak, PED notch ataupun M-shaped PED. Double layer
sign ditandai dengan dua lapisan yang sangat reflektif (RPE dan sub-RPE) di dalam
area jaringan vaskular.1
Berdasarkan konsensus pada tahun 2019, para ahli merekomendasikan kriteria
diagnostik tanpa pemeriksaan ICGA dengan spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi.
Kombinasi tiga kriteria mayor (sub-RPE ring-like structure pada OCT penampang
lintang, complex RPE elevation pada en face OCT, dan sharp-peaked PED) dapat
memberikan dasar untuk membedakan PCV dengan nAMD jika tidak terdapat ICGA.
Sedangkan kriteria minor termasuk nodul oranye, penebalan koroid dengan
pelebaran lapisan Haller, complex PED dan double-layer sign.2
Tata Laksana PCV
Terdapat perbaikan visus dan resolusi cairan intra/subretina lebih besar dengan
pemberian brolucizumab 6 mg loading dose diikuti interval pemberian setiap 12
minggu yang sebanding dengan aflibercept dengan profil keamanan yang dapat
ditoleransi.3
Referensi
1. Cheung CMG, Lai TYY, Ruamviboonsuk P, Chen SJ, Chen Y, Freund KB, et
al. Polypoidal Choroidal Vasculopathy: Definition, Pathogenesis, Diagnosis,
and Management. Ophthalmology. 2018; 125(5):708-724.
2. Cheung CMG, Lai TYY, Teo K, Ruamviboonsuk P, Chen SJ, Kim JE, et al.
Polypoidal Choroidal Vasculopathy: Consensus Nomenclature and Non-
Indocyanine Green Angiograph Diagnostic Criteria from the Asia-Pacific
Ocular Imaging Society PCV Workgroup. Ophthalmology. 2021; 128(3):443-
452.
3. Dugel PU, Singh RP, Koh A, Ogura Y, Weissgerber G, Gedif K, et al. HAWK
and HARRIER: Ninety-Six-Week Outcomes from the Phase 3 Trials of
Brolucizumab for Neovascular Age-Related Macular Degeneration.
Ophthalmology. 2021; 128(1):89-99.
4. Dugel PU, Koh A, Ogura Y, Jaffe GJ, Schmidt-Erfurth U, Brown DM, et al;
HAWK and HARRIER Study Investigators. HAWK and HARRIER: Phase 3,
Multicenter, Randomized, Double-Masked Trials of Brolucizumab for
Neovascular Age-Related Macular Degeneration. Ophthalmology. 2020;
127(1):72-84.
5. Ogura Y, Jaffe GJ, Cheung CMG, Kokame GT, Iida T, Takahashi K, et al.
Efficacy and safety of brolucizumab versus aflibercept in eyes with polypoidal
choroidal vasculopathy in Japanese participants of HAWK. Br J Ophthalmol.
2021; bjophthalmol-2021-319090.
NVS/IHDO/OTHR/072022/061