Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR IV LINE

Prosedur :
- Memperkenalkan diri dan lakukan validasi nama pasien
- Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien akan dilakukan tindakan pemasangan infus
sebagai akses pemberian obat, nutrisi tambahan dan cairan, karena pasien terdapat indikasi
rawatan. Meminta inform consent kepada pasien atau keluarganya
- Setelah mendapat persetujuan dari pasien, persiapkan alat dan bahan
- Persiapan alat dan bahan
alat dan bahan;
- Cairan Ringer Lactate 500 cc No I
- Infus set makro 1 pcs
- IV cath no 20 1 pcs
- Plester 3 pcs
- alkohol swab 3 pcs
- threeway 1 pcs
- handscoen medis
- Cuci tangan dengan metode aseptik lalu kenakan handscoen
- Buka segel Ringer Lactate, lalu buka segel infus set makro. sambungkan bagian infus set
dengan bagian karet pada botol ringer lactate. kunci bagian selang menggunakan roll selang,
lalu sambungkan selang dengan threeway
- Setelah selang tersambung, pada bagian ujung threeway diletakkan pada wadah, lalu alirkan
cairan hingga mengisi seluruh bagian selang
- Persiapkan tangan pasien yang tidak dominan dalam posisi pronasi
- Pasangkan torniquet 3-5 m di atas lokasi pemasangan IV line
- Identifikasi vena yang akan dipasangkan IV cath. vena yang di pilih idealnya berada pada vena
metakarpal dorsalis dan dipilih lokasi yang tidak bercabang
- Sterilkan area tindakan menggunakan alkohol swab
- Buka segel IV cath dengan menginformasikan kepada pasien bahwa jarum infus dalam kondisi
baru
- Secara perlahan dengan sudut 15 derajat, masukkan jarum ke bagian bawah kulit pasien
hingga masuk ke dalam vena yang dituju
- Keberhasilan pemasangan IV cath ditandai dengan keluarnya darah dari IV cath
- Keluarkan mandrin sehingga menyisakan catheter vena saja, tahan menggunakan ibu jari
pemasang
- Lepas tornoquet, sambungkan ujung infus set dengan IV cath
- Alirkan cairan 20 tetes per menit dan evaluasi apakah terdapat pembengkakan pada vena
- Fiksasi IV cath dengan plester
- Pasang tanda bertuliskan tanggal pemasangan dan nama tim medis yang memasang
- Informasikan pada pasien tindakan sudah selesai
- Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis
- Membuka sarung tangan, lalu mencuci tangan.
No Tanggal Identitas Diagnosis Dokter
1 03/09/2023 Tn ZP, 18 Tahun, Bronkhitis Akut dr. Ulandari/ dr.
576201 Adrianison, SpP
2 05/09/2023 Tn SI, 56 Tahun, PPOK Eksaserbasi dr. Ulandari/ dr.
576285 Akut Adrianison, SpP
3
4
5
PROSEDUR PEMASANGAN NGT

a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien benar


b. Menjelaskan bahwa pasien memiliki indikasi pemasangan NGT sesuai dengan kondisi
pasien dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Persiapkan pasien serta alat dan bahan untuk pemasangan NGT
- Pipa nasogastric ukuran Dewasa : ukuran 16-18 Anak : ukuran 12-14
- Jelly untuk lubrikasi
- Stetoskop
- Plester untuki fiksasi
- Spuit
d. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
e. Meminta pasien duduk atau berbaring terlentang.
f. Memeriksa lubang hidung yang akan digunakan untuk insersi
g. Mempersiapkan pipa nasogastric
h. Mengukur panjang pipa yang akan digunakan dengan cara mengukur panjang dari
tengah telinga ke puncak hidung lalu diteruskan ke titik antara processus xiphoideus dan
umbilicus lalu tandai dengan melihat skala pada pipa
i. Mengoleskan lubrikan pada ujung pipa sepanjang 15 cm pertama untuk melicinkan
j. Memasukkan ujung pipa melalui lubang hidung sambil meminta pasien untuk
melakukan gerakan menelan sampai mencapai batas yang ditandai
k. Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan metode
Whoosh tes: a. Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri. b. Melakukan
aspirasi udara dengan spoit 10 cc. c. Memasang spoit 10 cc yang telah berisi udara ke
NGT. d. Menyemprotkan udara yang berada di dalam spoit dengan cepat sambil
mendengarkan ada tidaknya suara “whoosh” pada stetoskop. Jika terdengar suara
“whoosh” maka NGT telah masuk ke dalam lambung. Jika tidak terdengar maka selang
NGT dimasukkan/dikeluarkan beberapa cm. Kemudian dilakukan pengulangan metode
“whoosh” hingga terdengar suara pada stetoskop
l. Bila ujung pipa tidak berada di lambung segera tarik pipa, dan coba memasangnya lagi.
Bila penderita mengalami sianosis atau masalah respirasi segera tarik pipa
m. Bila pipa telah ditempatkan dengan tepat, fiksasi pipa menggunakan plester pada muka
dan hidung, hati-hati jangan menyumbat lubang hidung pasien
n. Mengalirkan ke dalam kantong penampung yang disediakan atau menutup ujung pipa
bila tidak segera digunakan dengan cara melipat ujung pipa nasogastrik. Bila digunakan
untuk memasukkan makanan, dihubungkan dengan spuit.
o. Memberikan edukasi mengenai perawatan pipa nasogastrik dan rencana penggantian
pipa nasogastrik.
p. Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis
q. Membuka sarung tangan, lalu mencuci tangan.
No Tanggal Identitas Diagnosis Dokter
1 03/09/2023 Ny RT, 64 Tahun, Trombositopenia + dr. Ulandari/ dr.
575923 Sepsis ec pneumonia Yandra
+ AKI + Asidosis
Metabolik +
Hipernatremia
2 05/09/2023 Ny ES, 88 Tahun, Hiperglikemi pada dr. Ulandari/ dr.
576284 DM Tipe 2 + AKI Afdol
3
4
5
PROSEDUR PEMASANGAN KATETER WANITA

a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien benar


b. Menjelaskan bahwa pasien memiliki indikasi pemasangan kateter sesuai dengan kondisi
pasien dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Persiapkan pasien serta alat dan bahan untuk pemasangan kateter
- Sarung tangan steril
- Aquades steril (sterile water), biasanya 10 cc
- Foley catheter (ukuran 16-18 French)
- Syringe 10 cc
- Lubricant (water based jelly atau jelly xylocaine)
- Collection bag dan tubing
d. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
e. Dilakukan disinfeksi pada daerah labia dan uretra
f. Lubrikasi kateter dengan pelicin/jelly
g. Buka labia menggunakan tangan yang tidak dominan. Pertahankan posisi tersebut
sampai siap menggelembungkan balon kateter.
h. Kateter yang telah diolesi dengan pelicin/jelly dimasukkan ke dalam orifisium uretra
eksterna.
i. Pelan-pelan kateter didorong masuk hingga masuk ke buli-buli yang ditandai dengan
keluarnya urine dari lubang kateter
j. Sebaiknya kateter terus didorong masuk ke buli-buli kira-kira 2 inchi lagi, yakinkan
kateter sudah berada dalam bladder.
k. Balon kateter dikembangkan dengan 5-10 ml air steril
l. Jika diperlukan kateter menetap, kateter dihubungkan dengan pipa penampung
(urinbag)
m. Kateter difiksasi dengan plester di daerah inguinal atau paha bagian proksimal
n. Memberikan edukasi mengenai perawatan kateter dan urin bag.
o. Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis
p. Membuka sarung tangan, lalu mencuci tangan.

PROSEDUR PEMASANGAN KATETER PRIA

a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien benar


b. Menjelaskan bahwa pasien memiliki indikasi pemasangan kateter sesuai dengan kondisi
pasien dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Persiapkan pasien serta alat dan bahan untuk pemasangan kateter
- Sarung tangan steril
- Aquades steril (sterile water), biasanya 10 cc
- Foley catheter (ukuran 16-18 French)
- Syringe 10 cc
- Lubricant (water based jelly atau jelly xylocaine)
- Collection bag dan tubing
d. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
e. Dilakukan disinfeksi pada penis dan daerah di sekitarnya
f. Kateter yang telah diolesi dengan pelicin/jelly dimasukkan ke dalam orifisium uretra
eksterna.
g. Pelan-pelan kateter didorong masuk dan kira-kira pada daerah bulbo- membranasea
(yaitu daerah sfingter uretra eksterna) akan terasa tahanan; dalam hal ini pasien
diperintahkan untuk mengambil nafas dalam supaya sfingter uretra eksterna menjadi
lebih relaks. Kateter terus didorong hingga masuk ke buli-buli yang ditandai dengan
keluarnya urine dari lubang kateter.
h. Sebaiknya kateter terus didorong masuk ke buli-buli lagi hingga percabangan kateter
menyentuh meatus uretra eksterna.
i. Balon kateter dikembangkan dengan 5-10 ml air steril.
j. Jika diperlukan kateter menetap, kateter dihubungkan dengan pipa penampung
(urinbag).
k. Kateter difiksasi dengan plester di daerah inguinal atau paha bagian proksimal. Fiksasi
kateter yang tidak betul, (yaitu yang mengarah ke kaudal) akan menyebabkan terjadinya
penekanan pada uretra bagian penoskrotal sehingga terjadi nekrosis.
l. Memberikan edukasi mengenai perawatan kateter dan urin bag.
m. Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis
n. Membuka sarung tangan, lalu mencuci tangan.

No Tanggal Identitas Diagnosis Dokter


1 05/09/2023 Ny ES, 88 Tahun, Hiperglikemi pada dr. Ulandari/ dr.
576284 DM Tipe 2 + AKI Afdol
2
3
4
5
PROSEDUR PENJAHITAN LUKA

a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien benar


b. Menjelaskan bahwa pasien memiliki indikasi penjahitan luka sesuai dengan kondisi
pasien dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Persiapkan pasien serta alat dan bahan untuk penjahitan (hecting luka)
d. Mencuci tangan dan keringkan
e. Memakai handscoen
f. Menyiapkan alat
- Handscoen
- Duk bolong
- Set alat bedah minor
- Benang jahit
- Jarum
- Kassa steril
- Cairan normal saline (NaCl 0,9%)
- Cairan antiseptic
- Perlak dan pengalas
- Obat anastesi (Lidocain) dan spuit
- Plester
- Gunting
g. Membersihkan luka dengan cairan antiseptic
h. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
i. Melakukan anestesi Jaringan sekitar luka dengan lidocain 2 %
j. Membersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl 0.9%)
k. Bila luka kotor dan dalam, memggunakan larutan H2O2/perhidrol 10%.
l. Memasang duk bolong
m. Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, kemudian memasukan benang kelubang
jarum dengan menggunakan jarum melengkung (curved needle) dari arah dalam keluar.
n. Memegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka
o. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka menjahit lapis demi lapis(jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang robek, contoh: catgut, chromic, side dll
p. Mengikat benang dengan membentuk simpul
q. Memotong benang dan menyisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan dalam), 0.65 cm
(jahitan luar)
r. Melanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
s. Mengoleskan normal salin/ desinfektan(betadine) pada jahitan
t. Menutup luka yang sudah dijahit dengan kasa steril
u. Memasang plester/hifafix
v. Memberikan edukasi mengenai perawatan luka jahitan.
w. Merapikan alat dan membuang bahan medis habis pakai ke tempat sampah medis
x. Membuka sarung tangan, lalu mencuci tangan.
No Tanggal Identitas Diagnosis Dokter
1 05/09/2023 An AR, 12 Tahun, VL ar plantar pedis dr. Ulandari
576279 dextra
2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai