Kak Sweping TD
Kak Sweping TD
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GEMUH I
Jl. Napak Tilas Desa Pamriyan Kec.Gemuh Kab Kendal Kode Pos 51356 Telp. (0294) 388105
email : pkmgemuh01@gmail.com
I. PENDAHULUAN
i
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerjanya.puskesmas sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan
lintas terkait yang ada di desa dan kecamatan wilayah kerjanya.Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut harus selalu menggunakan tata nilai
Puskesmas Gemuh I yang telah disepakati yaitu “PRIIMA”, dengan
penjabarannya adalah Profesional yaitu bekerja sesuai standar (SOP); Ramah
yaitu bersikap santun terhadap pimpinan,teman kerja, pasien, dan
masyarakat; Inovatif yaitu kreatif dan mengembangkan diri; Ikhlas yaitu
bekerja optimal meski tidak dilihat pimpinan dan pantang menyerah; Mandiri
yaitu mengetahui tugasnya dan tidak menunggu perintah; dan Amanah yaitu
bekerja penuh tanggung jawab.
LATAR BELAKANG
Kekebalan terhadap penyakit tetanus, dan difteri, pada imunisasi dasar
hanya diperoleh melalui imunisasi tetanus dan difteri minimal sebanyak dua
dosis. Perlindungan jangka panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi
tetanus sebanyak 5 (lima) dosis (status 5T). Attack rate tetanus neonaturum
pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan imunisasi tetanus sebesar 20 per
1000 kelahiran hidup dan case fatality rate antara 30% sampai 90%. Untuk
mempertahankan status eliminasi tetanus neonaturum kurang dari 1/1000
kelahiran hidup di tingkat kabupaten/kota dalam satu tahun sesuai ketentuan
WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian
imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan
rangkaian upaya mencapai status T-5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan
wabah. Sebelum imunisasi Campak dipergunakan secara luas di dunia,
hampir setiap anak dapat terinfeksi Campak. Kasus Campak dengan gizi
buruk akan meningkatkan kematian campak. Indonesia adalah negara ke
empat terbesar penduduknya di dunia yang memiliki angka kesakitan campak
sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian, yang menyebabkan
Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang diidentifikasi oleh
WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dalam rangka mencapai
eliminasi campak.
Berdasarkan data dari Subdit Surveilans pada tahun 2011 terdapat 23.282
kasus suspek campak, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 15.865 kasus
suspek campak. Hal ini menunjukkan kasus campak di Indonesia masih cukup
tinggi.
Strategi untuk akselerasi dalam mencapai eliminasi campak adalah
pemberian imunisasi rutin dengan cakupan tinggi (≥ 95%) ditingkat nasional
dan ≥ 90% disetiap Kabupaten/Kota serta memastikan semua anak
mendapatkan kesempatan kedua untuk imunisasi campak untuk
menghilangkan kelompok rawan campak atau susceptible yang terdapat pada
anak usia sekolah sehingga dipandang perlu untuk melakukan pemberian
imunisasi lanjutan campak pada anak sekolah.
Pada tahun 2011 – 2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua
dengan kasus difteri terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans, pada
tahun 2010 dan 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di
beberapa provinsi di Indonesia yang perlu disikapi secara cepat dan tepat.
Untuk memutus rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya pencegahan
dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan dengan imunisasi
pada anak sekolah dasar kelas 1,2 dan 3.
Pentingnya penyuluhan tentang sweping BIAS TD/DT kepada guru dan
orang tua murid, bahwa imunisasi sangat bermanfaat untuk mencegah
penyakit tetanus, difteri dan campak yang dapat menyebabkan wabah,
kecacatan, dan kematian.
Landasan hukum untuk terselenggaranya sweping BIAS TD/DT adalah :
1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. UU Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU Nomor
32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah.
4. UU Nomor 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah
5. PP RI No. 38 /2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6. PP No.17 /2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
7. PP No.23/2011 tentang Peran Gubernur Selaku Wakil Pemerintahan
Pusat.
8. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri RI No.
1/U/SKB/2003, No. 1067/Menkes/SKB/VII/2003, No. MA/230A/2003,
No.26/2003, tanggal 23 Juli 2003.
9. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI No:
2/P/SKB/2003; No: 1068/Menkes/SKB/VII/2003; No: MA/230/B/2003; No:
4415 – 404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina Usaha
Kesehatan Sekolah.
10. Kepmenkes No. 1457 tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal.
11. Permenkes RI No. 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi.
I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
difteri
B. Tujuan Khusus
IV. SASARAN
N 2023
KEGIATAN
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1 Pelaksanaan
sweping
√
imunisasi TD/DT
Mengetahui
Penanggung Jawab UKM Pelaksana Upaya Imunisasi