Anda di halaman 1dari 23

Statistik Non-Parametrik;

Mann-Whitney dan Kruskal Wallis


STATISTIK NON PARAMETRIK

Statistik non parametrik didasarkan dari model yang tidak


mendasarkan pada bentuk khusus dari distribusi data
(Ghozali, 2006).

Asumsi yang berhubungan dengan uji statistik non


parametrik yaitu:
1. Observasi harus independen.
2. Data tidak berdistribusi normal.
3. Pengukuran variabel dengan skala
ordinal dan skala nominal (kategorikal).
4. Jumlah sampel kecil (kurang dari 30).
STATISTIK NON PARAMETRIK

• Metode bebas distribusi


• Dipakai jika n < 30 dan populasi berdistribusi tidak normal
• Bila uji parametrik dan uji non-parametrik keduanya dapat diterapkan,
maka diterapkan metode parametrik karena lebih efisien

Statistika Non-Parametrik 3
• Uji statistik non-parametrik menitik-beratkan pada
urutan atau rengking skor-skor, tidak pada nilai
“keangkaan”-nya.

• Statistik non-parametrik juga sangat berguna untuk


data yang tidak mungkin dibuatkan urutan atau
tingkatannya (data klasifikasi).
Statistika Non-Parametrik 4
Independent Sample
The Mann-Whitney Test (U Test)

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan U test dikembangkan


oleh H. B Mann dan D. R Whitney tahun 1947
(Sugiyono dan Wibowo, 2002).

Metoda non parametrik ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang


beda dua rata-rata populasi dengan data independent (Atmaja, 1997).

Data independent adalah dua data yang berasal dari dua sampel.
Kruskal-Wallis Test

• Uji Kruskal-Wallis dikenal juga dengan Analisa Varian (ANOVA)


untuk data berperingkat (ordinal), dimana nilai pengamatan
diberikan peringkat.
• Uji ini tidak memerlukan asumsi seperti ANOVA dalam parametrik.
• Analisa Varian (ANOVA) ini dipergunakan untuk dua hal. Pertama
Membandingkan dua atau lebih nilai rata-rata populasi secara
bersamaan atau simultan.
• Kedua. Melihat apakah varians dari populasi tersebut sama.
Langkah-langkah Uji Kruskal-Wallis

• Merumuskan hipotesa.:
• Ho : 1 =2 =3 = k dan
• H1 : 1  2  3  k
• Memilih taraf nyata. Nilai uji Kruskal-Wallis untuk
ukuran sampel minimal 5, mempunyai distribusi yang
hampir mirip dengan distribusi Chi-kuadrat. Oleh
sebab itu uji ini menggunakan distribusi Chi-kuadrat,
dengan derajat bebas (df) = k – 1 Dimana “k” adalah
jumlah kategori.
• Menentukan nilai uji Kruskal –Wallis. Nilai Uji Kruskal–
Wallis dinyatakan dengan “H” dan dirumuskan sebagai
berikut:
12  (R 1 ) (R 2 )
2 2
(R n ) 
2

H    ...    3( N  1)
N( N  1)  n 1 n2 nk 

Dimana:
N = Jumlah total sampel
R1 = Jumlah Peringkat sampel I
R2 = Jumlah Peringkat sampel II
n1 = Jumlah sampel I
n2 = Jumlah sampel II
nk = Jumlah sampel “k”
Bagaimana mencari nilai R?

Dicari dengan langkah-langkah sbb


• Semua sampel digabung menjadi satu.
• Nilai yang sudah digabung diurutkan dari yang
terkecil ke yang terbesar
• Nilai urut digantikan dengan peringkat dari yang
kecil ke yang besar dan untuk nilai yang sama
digunakan nilai peringkat rata-rata.
• Nilai peringkat dijumlahkan sesuai dengan sampel
masing-masing, nilai ini menjadi nilai “R”.
• Menentukan daerah keputusan
Keputusan
Contoh :

1. Anda ingin melakukan diversifikasi Indomie, tetapi


sebelum melakukannya anda melakukan uji pasar.
2. Anda ingin mengetahui apakah ada perbedaan
nilai penjualan setelah melakukan diversifikasi.
3. Bentuk diversifikasinya adalah Indomie “Rasa
Manis”, “Asam” dan rasa “Asin”.
4. Untuk itu anda mengambil sampel Nilai penjualan
tiap 5 kabupaten di masing-masing daerah seperti
tabel berikut.
Nilai penjualan untuk ketiga rasa indomie

R A S A
Manis Asam Asin
Kab. Penjualan Kab. Penjualan Kab. Penjualan

A 30 F 345 K 90
B 110 G 255 L 50
C 1250 H 155 M 315
D 1025 I 215 N 110
E 300 J 370 O 200
Langkah 1. Merumuskan hipotesa

• Hipotesa yang diuji adalah tidak ada


perbedaan nilai penjualan untuk rasa Manis,
Asam dan Asin.
• Hipotesa dinyatakan sbb:
• Ho : M = As = A :Tidak ada perbedaan
nilai penjualan untuk rasa Manis, Asam dan
Asin
• H1 : M  As  A : Ada perbedaan nilai
penjualan untuk rasa Manis, Asam dan Asin
Langkah 2

• Menentukan taraf nyata.


Misal  = 5% = 0,05 dan derajat bebas (df) = 2
yang diperoleh dari k=3 dan df=k-1.
Nilai Chi-kuadrat adalah 5,99
Langkah 3. Menentukan nilai uji Kruskal-Wallis

1. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan data dan


pemeringkatan dari yang tekecil 30 sampai yang
terbesar 1250.
2. Kemudian dibuat peringkat, seperti pada tabel
berikut.
Nilai Peringkat
No Nilai P No Nilai P No Nilai P

1 30 1 6 155 6 11 315 11

2 50 2 7 200 7 12 345 12

3 90 3 8 215 8 13 370 13

4 110 4,5 9 255 9 14 1025 14

5 110 4,5 10 300 10 15 1250 15

P=Peringkat
Setelah mendapatkan peringkat, kemudian menjumlahkan peringkat
berdasarkan kelompok sampel, seperti pada tabel berikut.

R A S A
Manis Asam Asin.
30 1 345 12 90 3
110 4,5 255 9 50 2
1250 15 155 6 315 11
1025 14 215 8 110 4,5
300 10 370 13 200 7
44,5 48 27,5
12  (R 1 ) 2 (R 2 ) 2 (R n ) 
2

H    ...    3( N  1)
N( N  1)  n 1 n2 nk 

12  (44,5) (48) (27,5) 


2 2 2
H      3(15  1)
15(15  1)  5 5 5 
H  2,04
Terima Ho Tolak Ho

H =2,04 X2 =5,99
Langkah 4.Menentukan Keputusan

Terima Ho.
Ho : 1 =2 =3 = k
Artinya, nilai penjualan dari ketiga rasa
indomie tersebut tidak berbeda.
TERIMA KASIH
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai