Anda di halaman 1dari 35

MODUL AJAR

BAB 1 : MENDEMONSTRASIKAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN LOGIS,


SISTEMATIS, DAN ESTETIS

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : TIM BAHASA INDONESIA
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 16 JP (45 x4)
Tahun Penyusunan : 2023/2024

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentang jenis-jenis teks yang telah dipelajari pada level
sebelumnya. Lebih spesifik peserta didik akan diajak mengingat kembali jenis teks teks prosedur
dan teks argumentasi. Guru bisa bertanya perbedaaan jenis paragraf prosedural dan paragraf
argumentasi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilakukan secara tatap muka dengan model pembelajara:
1. Model Pembelajaran yang digunakan yaitu model Discovery Learning dan Problem Based
Learning
2. Metode Pembelajaran
a. Diskusi kelompok
b. Tanya Jawab
.
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
11.1 Peserta didik membaca dan merespon Teks Prosedur dengan cermat.
11.2 Peserta didik menyimak dan membandingkan Struktur Teks Prosedur dengan Teks Persuasi dan Teks
Argumentasi
11.3 Peserta didik menulis teks prosedur denganmemilih topik yang menarik dikenalinya dengan struktur dan bahasa
yang runtut.
11.4 Peserta didik Menyajikan teks prosedur dengan informatif dan kreatif

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manfaat apa yang kalian rasakan dari sebuah teks prosedur ?
2. Apa yang menarik dari pemahaman terhadap pemaparan teks prosedu?
3. Teks prosedur memberikan petunjuk kepada pembaca mengenai cara melakukan / membuat /
menggunakan sesuatu.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah yang kalian ketahui tentang teks prosedur?
2. Apa pentingnya bagi kita mempelajari teks prosedur?
3. Pernahkah kalian melakukan sebuah aktivitas kegiatan berbdasarkan sebuah prosedur ?
4. Pernahkah kalian menyusun teks prosedur?

D. KEGIATAN
Pertemuan PEMBELAJARAN
1
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas dengan salam dan berdoa; absensi; menyampaikan tujuan
pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Guru menggali pengetahuan yang dimiliki siswa berkaitan dengan teks prosedur, misalnya:
o Apakah kalian pernah memasak mi instan?
o Kalian pernah membuat kue?
o Bagaimana kalian membuatnya?
o Di mana kalian menemukan langkah-langkahnya?
Kegiatan inti

a. Pemberian rangsangan (Stimulus)


1. Dari hasil menggali informasi tersebut, guru dapat melanjutkan ke pemutaran video Cara
Membuat Hand Sanitizer Secara Alami‛ https://plus.kapanlagi.com/cara-membuat- hand-sanitizer-
secara-alami-bisa-kalian-praktikkan-sendiri- 00bd56.html (diakses pada tanggal 5 November
2020) dan atau teks‚ Cara Membuat Hiasan Akuarium Sederhana dan
Murah‛ https://duniaair.com/cara-membuat-hiasan-akuarium-sederhana/ (diakses pada
tanggal 5 November 2020). (Diferrensiasi konten untuk audio visual)
2. Guru menyampaikan materi mengenai pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks
prosedur atau dapat mengunjungi laman https://www.youtube.com/watch?
v=D3wh2j_Jqng&feature=emb_lo go (diakses pada tanggal 5 November 2020). (Diferrensiasi
konten untuk visual)
3. Peserta didik secara berpasangan diminta untuk membaca dua buah teks tersebut.
4. Peserta didik Setelah selesai membaca kedua teks tersebut, siswa diminta membaca satu
teks prosedur dengan bentuk paragraf.

b. Identifikasi masalah
1. Peserta didik mengidentifikasi pernyataan umum dan tahapan- tahapan dalam teks
prosedur tersebut.secara berkelompok merumuskan pertanyaan tentang permasalahan
menganalisis ciri-ciri dari pernyataan umum dalam teks prosedur. teks prosedur yang di
paparkan pada video.
2. Peserta didik mencermati LKPD yang diberikan guru.
c. Pengumpulan data
Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan informasi dari buku siswa
http://sman8bpp.sch.id/download/bse/uploads/Kelas_11_SMA_Bahasa_Indones
ia_Siswa_2017.pdf tentang ciri-ciri dari pernyataan umum dalam teks prosedur yang terdapat
dalam lembar teks prosedur didalam LKPD dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
d. Pengolahan data
Peserta didik berdiskusi mengenai ciri-ciri dari pernyataan umum dalam teks prosedur yang
terdapat dalam teks prosedur dan disajikan dalam LKPD dengan kritis.
e. Pembuktian
Peserta didik mempresentasikan hasil berdiskusi dan kelompok lain menanggapi.
f. Menarik kesimpulan
Peserta didik menyimpulkan gagasan berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Kegiatan Akhir
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan ciri-ciri dari pernyataan umum dalam
teks prosedur.
2. Guru mengingatkan kembali materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan 2
Kegiatan Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan membaca doa.


2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
4. Guru menyampaikan tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan teknik penilaian
yang akan digunakan.

Kegiatan inti
a. Pemberian rangsangan (Stimulus)
Peserta didik menyaksikan tanyangan video singkat tentang teks prosedur “cara
membuat es chocolato matha yang bersumber dari:
https://www.youtube.com/watch?v=4lF_fHA-olI (differensiasi konten untuk
gaya belajar audio, visual dan kinestetik)
b. Identifikasi masalah
1. Peserta didik secara berkelompok merumuskan pertanyaan tentang
permasalahan menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur yang di
paparkan pada video.
2. Peserta didik mencermati LKPD yang diberikan guru.
c. Pengumpulan data
Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan informasi dari buku siswa
http://sman8bpp.sch.id/download/bse/uploads/Kelas_11_SMA_Bahasa_Indones
ia_Siswa_2017.pdf tentang mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan
yang terdapat dalam lembar teks prosedur didalam LKPD dengan disiplin dan
penuh tanggung jawab. (differensiasi proses untuk gaya belajar audio)

d. Pengolahan data
Peserta didik Berdiskusi mengenai struktur dan kaidah kebahasaan yang
terdapat dalam teks prosedur dan disajikan dalam LKPD dengan kritis.
e. Pembuktian
Peserta didik mempresentasikan hasil berdiskusi dan kelompok lain
menanggapi. (differensiasi proses untuk gaya belajar kinestetik)

f. Menarik kesimpulan
Peserta didik menyimpulkan gagasan berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Kegiatan Akhir
1. Guru dan peserta didik mengadakan refleksi pelaksanaan pembelajaran sehingga
diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
2. Peserta didik melaksanakan postes.
3. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam penutup

Pertemuan 3
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas dengan salam dan berdoa; absensi; menyampaikan tujuan
pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Guru Guru memotivasi peserta didik dengan menapilkan video insfiratif “kisah semut dan
lalat” yang bersumber https://www.youtube.com/watch?v=-mGdjFzglCo
3. Peserta didik dibentuk kelompok (masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang)

Kegiatan inti
a. Orintasi peserta didik terhadap masalah
1. Peserta didik mencermati video “cara membuat kerupuk ikan tenggiri” teks
prosedur yang bersumber dari :
https://www.youtube.com/watch?v=YKhgm1hDBqs .
2. Peserta didik mencermati urutan gambar sebagai orientasi sebuah masalah.
3. Peserta didik mejawab pertanyaan dari guru berhubungan dengan video dan gambar
yang di disajikan.
b. Pengoganisasian peseta didik untuk belajar
1. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan pembagian dari guru.
2. Peserta didik mengerjakan LKPD yang diberikan guru.
c. Membimbing penyelidikan individual atau kelompok
1. Peserta didik mengomunikasikan ide dengan teman didalam kelompoknya dan
saling memberi informasi.
2. Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan ide guna menyusun kerangka
karangan sesuai dengan tayangan video yang dengan disiplin dan penuh tanggung
jawab.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Peserta didik secara berkelompok menyusun kerangka karangan sesuai tayangan
gambar yang disajikan dengan memperhatikan unsur-unsur teks prosedur dengan
disiplin dan penuh tanggung jawab.
2. Peserta didik mulai menulis teks prosedur utuh secara individu berdasarkan
karangka karangan yang telah disusun bersama kelompoknya.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan informasi kelompoknya di depan
kelas.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Peserta didik lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, kritik dan
saran, serta pertanyaan.
f. Menarik kesimpulan
1. Peserta didik memperbaiki hasil diskusinya sesuai dengan masukan dari peserta
didik lain.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan evaluasi produk teks prosedur yang telah
disusun.

Kegiatan Akhir
1. Guru menyimpulkan bersama peserta didik
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran
3. Guru menyampaikan tugas berikutnya yaitu mempresentasikan tulisan teks prosedur.
4. Guru menutup dengan berdoa dan salam

Pertemuan 4. Mempresentasikan Teks prosedur dengan Model PJBL


Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas dengan salam dan berdoa; absensi; menyampaikan tujuan
pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Kegiatan inti
Tahap 1 Pengkajian masalah
Mengamati dan literasi
1) Peserta didik mengamati sebuah gambar

Menanya
2) Peserta didik bertanya mengenai gambar tersebut.
3) Peserta didik bersama guru merumuskan permaslahan dari obyek yang diamati yaitu menyusun
teks prosedur cara membuat figura dari bahan bekas. https://youtu.be/xkqiJ5Pb5Ps
4) Untuk memotivasi diri peserta didik kembali menyimak video mengenai materi.

Tahap 2 Perencanaan
5) Peserta didik menerima LKPD yaitu membuat teks prosedur secara tertulis dengan topik
membuat Figura
cantik dan sederhana dari bahan bekas melalui media canva.
6) Peserta didik merancang langkah-langkah membuat teks prosedur dari bahan yang disediakan
guru.
7) Peserta didik mengumpulkan dan menyusun informasi dari berbagai sumber.
8) Peserta didik bersama kelompok berbagi tugas dalam menulis teks prosedur
9) Peserta didik dan guru menyepakati pembuatan dan pengumpulan proyek selama jam pelajaran
berlangsung.

Tahap 4 Pembuatan proyek


10) Peserta didik bersama kelompok membuat teks prosedur dengan topik yang sudah ditentukan
dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.
11) Proyek yang dihasilkan dikirim ke media sosial untuk saling berkirim hasil belajar
(differensiasi produk, untuk gaya belajar audio visual dan kinestetik)

Tahap 5 Penilaian
12) Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
13) Kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang tampil dengan kalimat yang
baik.
14) Guru melakukan penilaian atas proses dan hasil yang dipresentasikan berdasar rubrik penilaian

Tahap 6 Evaluasi / penutup


1) Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi atas hasil pembelajaran.
2) Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa.
Kegiatan Akhir
1. Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi atas hasil pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
LAMPIRAN 1
Tugas pada Kegiatan 2
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 1
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Untuk mampu membaca kritis syarat pertama yang harus dipenuhi adalah peserta didik harus mempunyai
banyak pengetahuan. Untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik akan
topik-topik hangat yang menjadi perhatian masyarakat maka peserta didik dapat meningkatkan kebiasaan
membaca lewat media surat kabar seperti Kompas, Media Indonesia, atau Koran Tempo.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, guru bisa mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan pemahaman bacaan. Peserta didik akan menjawab pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut
bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih 70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan
pembelajaran kegiatan satu (1) bisa tercapai atau tidak.

Lembar Kerja Diskusi

Identifikasi pernyataan umum dan tahapan-tahapan


Nama Kelompok:

1.

2.

Kelas:

Petunjuk:

1. Bacalah teks yang telah disediakan Anda!


2. Identifikasi pernyataan umum dan tahapan-tahapan di dalam teks tersebut!
3. Tulis Kalimat yang menyatakan pernyataan umum dan tahapan-tahapan!
4. Tuliskan hasil pengamatan pada lembar berikut!

Judul Teks Pernyataan Umum Tahapan-Tahapan


Prosedur
Rubrik Penilaian

Pertanyaan Indikator Bobot Skor


Tuliskan kalimat Jika siswa sangat tepat menuliskan kalimat pernyataan 25 4
yang menyatakan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur.
pernyataan umum Jika siswa tepat menuliskan kalimat pernyataan umum dan 3
dan kurang tepat dalam menuliskan tahapan-tahapan teks prosedur.
tahapan- tahapan
dalam teks
Jika siswa kurang tepat menuliskan kalimat pernyataan umum dan 2
prosedur
kurang tepat dalam menuliskan tahapan-
yang dibagikan
tahapan teks prosedur.
guru.
Jika siswa tidak tepat menuliskan kalimat pernyataan umum 1
dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur.

Pedoman Pensekoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100


LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 3

Lembar Kerja Diskusi Berpasangan

Pengamatan Video/Gambar/Teks Prosedur Nama

Kelompok:

1.

2.

Kelas:

Petunjuk:

1. Amatilah video/gambar/teks yang disajikan oleh guru!


2. Temukan hal-hal yang kalian anggap sebagai ciri/karakteristik dari teks prosedur!
3. Tuliskan hasil pengamatan pada lembar berikut!

Hasil pengamatan

1. ………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….

2. ………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….

3. ………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….

4. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….

14
Rubrik Penilaian
Pertanyaan Indikator Bobot Skor
Menemukan ciri/karakter teks Jika siswa dengan lengkap menuliskan ciri- 25 4
ciri/karakter dari teks prosedur (setidaknya 5)
prosedur baik
Jika siswa cukup lengkap menuliskan ciri- 3
video/gambar/teks ciri/karakter dari teks prosedur (setidaknya 3-4)
Jika siswa tidak lengkap menuliskan ciri- 2
ciri/karakter dari teks prosedur (setidaknya 1-2)
Jika siswa tidak menuliskan ciri-ciri/karakter dari 1
teks prosedur
Pedoman Pensekoran
Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa
Skor maksimal = 100

Lembar Observasi Sikap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi:


Menulis Teks Prosedur
Indikator : Siswa menunjukkan perilaku bernalar kritis dan bergotong-royong
memahami konsep teks prosedur dari beberapa contoh dari video, gambar,
maupun teks tertulis.

Lembar observasi sikap ini digunakan selama kegiatan diskusi berlangsung.

No Nama Siswa Bernalar Kritis Berotong-Royong


1. Annisa Putri Rani
2. Alvito Rahandika Firdaus
3. Altaf Bariq Firdaus
4.
5.
6.
7.

Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 =
Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

15
KUIS TEKS
PROSEDUR MATERI
TEKS PROSEDUR

Petunjuk:
1. Cermatilah soal berikut dengan saksama!
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
3. Waktu mengerjakan soal 20 menit!

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal no 1 dan 2!

(1) Sampai di sini penampilan ruang masih standar gaya minimalis seperti yang
sering kita lihat pada umumnya. (2) Jangan dibiarkan karena salah- salah rumah
bisa berkesan tidak atau belum selesai akibat terlalu bersih, bahkan cenderung
gersang. (3) Sementara itu, sebuah rumah tinggal, betapa pun sederhananya tetap
harus ada sentuhan manusiawi agar lebih hidup.

1. Kalimat yang menyatakan perintah ditandai dengan nomor….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (1), (2)
E. (2), (3)
2. Konjungsi yang menyatakan penguatan atau penegasan dinyatakan dalam kalimat…. A. (1)

B. (2)
C. (3)
D. (1), (2)
E. (2), (3)

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal no 3 dan 4!

Yakinkan calon pemberi dana bahwa bekerja sama dalam bentuk pemberian dana dari
mereka adalah tindakan yang sangat berharga dan merupakan investasi yang baik.

Gambarkan secara jelas manfaat yang akan ditimbulkan atas bantuan mereka.
Keuntungan yang lain (jika ada) harus kita paparkan kepada pemberi dana untuk masa
depan. Misalnya, setelah kegiatan berakhir, apakah masih ada rencana tindak lanjut yang
mungkin menguntungkan mereka (baik secara psikologis, sosial, politik, maupun ekonomi).

16
3. Kalimat yang tidak bernada perintah berada pada urutan….
A. pertama
B. kedua
C. ketiga
D. keempat
E. ketiga dan keempat
4. Contoh kata kerja imperatif dalam teks tersebut adalah….
A. yakinkan dan gambarkan
B. bekerja sama dan merupakan
C. menguntungkan dan mestinya
D. berakhir dan tindakan
E. misalnya dan maupun

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

Sebelum memutuskan untuk melamar atau bahkan menerima pekerjaan itu, usahakan untuk
mengetahui dengan jelas pekerjaan yang harus dilakukan. (2) Sumber yang paling tepat untuk
ditanya adalah manajer yang langsung menangani pekerjaan yang akan dilamar. (3) Bisa juga
menghubungi kenalan yang pernah menangani pekerjaan semacam itu. (4) Cara ini penting dilakukan
untuk menghindari ‘mimpi’ akan perusahaan yang menawarkan gaji dan keuntungan muluk yang
kenyataannya boleh jadi di luar dugaan Anda.

5. Kalimat yang menyatakan perintah ditandai dengan nomor….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1), (3)
6. Kalimat yang menggunakan keterangan waktu adalah…. A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1), (2)

17
7. Cermati kutipan teks berikut!

Daun cincau perdu disiapkan di ember lalu disiram dengan air mendidih.
Selama penyiraman dengan air mendidih, daun diaduk-aduk dengan alat agar terjadi
proses pelayuan yang merata. Air mendidih ini akan membuat daun yang semula keras
dan kaku menjadi lemas dan tidak mengkilat. Air panas juga membantu proses
penguapan sehingga mengurangi aroma daun cincau.

Kutipan tersebut adalah bagian isi yang menjelaskan tentang....


A. pemilihan bahan pembuatan cincau
B. bahan-bahan pembuatan cincau
C. salah satu langkah pembuatan cincau
D. perlengkapan untuk pembuatan cincau
E. manfaat ekonomis pembuatan cincau

8. Cermatilah teks berikut!

1) pilih lokasi yang memperoleh cukup sinar mata hari karena akn memacu
pertumbuhan dan pembiakan lobster. namun, saat induk bertelur, hindarkan dari sinar
mata hari langsung agar telur-telur tidak gampang rontok. 2) Buatlah kolam permanen,
bagian dasar dan tepi kolam seluruhnya diplester. 3) Bak pemeliharaan lobster harus khusus
untuk lobster, tidak dicampur dengan jenis ikan lainnya.

Kutipan tersebut menginformasikan tentang...


A. Bak pemeliharaan udang lobster.
B. Bak penetasan untuk induk lobster.
C. Pemilihan tempat pembesaran lobster.
D. Lokasi yang sesuai untuk tempat pembenahan lobster.
E. Kolam permanen untuk pembenihan lobster air tawar.
9. Cermati kutipan berikut!

Proses Pembuatan nata De Coco


1) saring air kelapa menggunakan saringan halus. Ini untuk menghilangkan
pecahan tempurung, serat sabut, atau kotoran lainnya.
2) Panaskan air kelapa tadi selama 30 menit.
3) Selama pemanasan berlangsung, masukkan bahan tambahan lainnya.
4) Sebelum pemanasan selesai, tambahkan asam cuka hingga mencapai pH
tertentu.
5) Pemanasan harus berhenti jika sudah mencapai pH yang dimaksud.

18
Urutan langkah-langkah yang benar untuk pembuatan nata de coco adalah....
A. pendidihan, pewadahan, penyaringan, pendinginan, penutupan
B. penyaringan, pendidihan, penambahan bahan, pendinginan
C. penutupan, penyaringan, pendidihan, pendinginan, pewadahan
D. pewadahan, penutupan, penyaringan, pendidihan, pendinginan
E. pendinginan, pewadahan, penyaringan, pendidihan, penutupan
10. Bacalah dengan cermat langkah-langkah pembuatan keripik pisang berikut!
(1) perendaman
(2) pemilihan bahan
(3) pengupasan
(4) penggorangan
(5) perajangan/pemotongan
Urutan langkah yang tepat adalah....
A. (1), (2), (3), (5), (4)
B. (2), (1), (3), (4), (5)
C. (2), (3), (1), (5), (4)
D. (5), (1), (2), (3), (4)

E. (2), (3), (1), (4), (5)

KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. D
4. A
5. A
6. A
7. C
8. C
9. B
10.C

Pedoman Pensekoran:
Jumlah perolehan skor

X 100 = skor perolehan siswa


19
Jumlah skor keseluruhan

20
Lembar Penilaian Antarsiswa

Pertemuan ke-4

Petunjuk!

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap yang tergambar pada siswa, dengan kriteria
sebagai berikut:

4 = selalu menunjukkan sikap bergotong-royong , kreatif, dan bernalar kritis 3 =


sering menunjukkan sikap bergotong-royong , kreatif, dan bernalar kritis
2 = kadang-kadang menunjukkan sikap bergotong-royong , kreatif, dan bernalar kritis 1 = tidak
pernah menunjukkan sikap bergotong-royong , kreatif, dan bernalar kritis

Nama penilai :
Nama siswa yang dinilai :
Materi Pokok : Menulis Teks Prosedur

No Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4
1 Menunjukkan sikap bergotong-royong

2 Menunjukkan sikap kreatif

3 Menunjukkan sikap berpikir kritis

Jumlah skor

21
MATERI TEKS PERTEMUAN 1

Cara Membuat Hand Sanitizer secara Alami, Bisa Dicoba dan Cegah Corona Covid-19

Hand sanitizer menjadi salah satu benda yang paling banyak dicari belakangan ini. Pasalnya, produk
pembersih tangan berbentuk cair ini dinilai praktis untuk dibawa kemana-mana. Karena banyak
diburu, benda ini pun akhirnya langka di pasaran. Tapi, tidak perlu khawatir sebab sebenarnya ada
cara membuat hand sanitizer sendiri.

Namun, cara membuat hand sanitizer tidak boleh sembarangan. Ada bahan-bahan yang wajib disediakan.
Selain itu, langkah-langkahnya pun juga tidak boleh ada yang terlewat. Sebab jika bahan dan langkah-
langkah tidak dipenuhi secara lengkap, bisa jadi hand sanitizer yang kalian buat tidak bisa ampuh
membunuh virus corona.

Selama ini, seperti yang kalian ketahui bahwa setiap hand sanitizer pasti mengandung alkohol. Konon,
alkohol inilah yang salah satunya mempunyai peran untuk membunuh bakteri dan virus di tangan. Tapi,
sebenarnya kalian bisa lho membuat hand sanitizer sendiri dengan bahan alami yang mudah ditemui
di sekitar kalian.
1. Cuka putih

Caka putih selama ini memang hanya kerap digunakan sebagai bahan masakan yang fungsinya
menambahkan rasa asam pada makanan. Namun, tahukah kalian bahwa ternyata cuka putih juga bisa
dimanfaatkan layaknya alkohol. Terutama, sebagai obat luka luar atau sebagai anti- bakteri.

Tentu, apabila di rumah kalian terdapat alkohol, akan lebih sangat disarankan menggunakan alkohol.
Namun, menurut doktersehat.com kadar konsentrasi keasaman pada cuka putih memang diyakini
bisa berfungsi sebagai anti-bakteri dan anti-jamur.

2. Lidah Buaya

Barang kali lidah buaya adalah salah satu taman paling bermanfaat di dunia ini. Selain baik untuk
rambut dan wajah, ternyata lidah buaya juga baik untuk kesehatan kulit pada umumnya.

Jadi tidak mengherankan bukan, jika lidah buaya menjadi salah satu bahan utama di cara membuat
hand sanitizer secara alami. Hand sanitizer dengan lidah buaya bisa membuat

22
tangan jadi lebih halus, lembut, dan tetap lembab.

Bentuk lidah buaya yang serupa gel, juga sangat fleksibel dan cocok untuk digunakan sebagai bahan
utama pembuatan hand sanitizer, baik yang berbentuk gel, maupun cair.

3. Minyak Esensial Murni

Bahan ketiga yang bisa digunakan untuk membuat hand sanitizer secara alami adalah minyak esensial
murni. Pilih minyak esensial yang terbuat dari bahan-bahan alami.

Usahakan bahan-bahan tersebut mempunyai sifat anti-bakteri, sehingga terbukti bisa membunuh
bakteri dan virus di tangan. Selain itu, sebagai pertimbangan lain, pilihlah juga minyak esensial
dengan bahan yang bisa memberi manfaat untuk kulit, seperti bisa melembabkan, menghaluskan,
menyegarkan, dan sebagainya. Atau setidaknya, pilihlah bahan yang ramah untuk kulit.

4. 1 Sendok Isoprophyl Alkohol

(IPA) Bahan ini bisa ditemukan di

apotek.

2. Peralatan yang Dibutuhkan

(credit: pixabay)
Berikut peralatan yang dibutuhkan untuk membuat hand sanitizer:

1. Mangkuk atau wadah kaca

Sebaiknya digunakan wadah berbahan kaca, sebab proses pembuatan hand sanitizer tetap akan

23
menggunakan bahan kimia seperti alkohol dan isoproyl. Sehingga, dikhawatirkan jika

24
digunakan wadah berbahan plastik bisa mengikis lapisan plastik lalu bercampur dengan bahan lainnya.

2. Sendok untuk mengaduk

Sama seperti wadah, sebisa mungkin hindari penggunaan sendok plastik.

3. Botol-Botol Kemasan Kecil

Untuk botol kemasan ini bisa menggunakan bahan plastik, sebab akan digunakan sebagai wadah dari
hand sanitizer yang sudah jadi.

3. Cara Pembuatan Hand Sanitizer

(credit: pixabay)
Dilansir dari merdeka.com, berikut cara membuat hand sanitizer sendiri:

1. Haluskan lidah buaya

2. Campurkan semua bahan di wadah kaca yang sudah disiapkan.

3. Aduk campuran bahan sampai menyatu dengan merata.

4. Saat mengaduk, perhatikan konsistensi hand sanitizer agar sesuai yang diharapkan, tidak terlalu encer dan
tidak terlalu padat.

5.Setelah diaduk merata dan didapat konsistensi yang diharapkan, tuangkan hand sanitizer

25
yang sudah jadi tersebut ke botol-botol kecil yang sudah disiapkan.

6. Simpan botol-botol kecil berisi hand sanitizer di tempat yang sejuk dan hindarkan dari
paparan sinar matahari.

Itulah cara membuat hand sanitizer dengan bahan alami. Mudah untuk dipraktikkan, bukan? Meski
begitu, tetap perlu diingat bahwa anjuran yang paling utama untuk mencegah penularan virus corona
covid-19 adalah mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun.

Sumber: https://plus.kapanlagi.com/cara-membuat-hand-sanitizer-secara-alami-bisa-kalian- praktikkan-sendiri-


00bd56.html

26
MATERI GAMBAR PERTEMUAN 1

Gambar awal pembuka pelajaran

MATERI GAMBAR PERTEMUAN 1

Sumber: https://duniaair.com/cara-menanam-tanaman-air-di-akuarium-part-1/

27
Sumber: https://adahobi.com/cara-membuat-kerajinan-tangan-sederhana/

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86137/Cara-Membuat-Gula-Aren/

Sumber: http://iqbalrachmadani02.blogspot.com/2018/11/analisis-indomie-desain-produk- nama.html

28
Sumber: https://iptek.web.id/wp-content/uploads/2015/11/kopi-kapal-api-coffee-press- IMG_0218.jpg

Sumber: https://shopee.co.id/Pondan-Chiffon-Pandan-400gr i.126400493.2109104821

Sumber: https://shopee.co.id/FIESTA-CHICKEN-NUGGET-250-G-MURAH-i.106257856.1679544792

29
MATERI TEKS PERTEMUAN 2

Cara Membuat Hiasan Akuarium Sederhana dan Murah

Syaiful Kharis — April 30, 2017

Hiasan pernak pernik akuarium banyak dijual di toko-toko akuarium atau toko ikan hias, seperti
pasir hias, batu krikil hias, bunga plastik, kincir, dan lain-lain. Tapi harga yang ditawarkan
lumayan mahal. Untuk menghemat biaya, tetapi tetap bisa memper indah akuarium, bagaimana
jika kita membuat sendiri hiasan akuarium tersebut! Untuk itu postingan dunia air kali ini akan
memberikan tips Bagaimana cara membuat hiasan akuarium sederhana dan murah? Simak baik-
baik tips dunia air berikut ini!

Bahan-bahan yang dibutuhkan

1. Batu warna atau batu putih (dapat dibeli atau mencari sendiri di sungai)
2. Batu karang (Bisa ditemukan di pinggir-pinggir pantai)
3. Semen (Bisa dibeli di toko material)
4. Cetakan
5. Air secukupnya
6. Bunga plastik atau rumput-rumputan plastik

30
7. Cat semprot (usahakan yang berwarna cerah)
8. Selang kecil bening

31
9. Sendok semen atau sendok makan
10. Pasir halus secukupnya

Langkah dan proses pembuatan

1. Aduk semen bersamaan dengan pasir! Aduk hingga rata!


2. Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai adukannya kental!
3. Tuangkan adukan tadi ke dalam cetakan.
4. Ratakan semen yang sudah dituang ke cetakan.
5. Susun bunga, batu, rumput, batu karang di atas semen tadi. Susun sesuai keinginan anda.
6. Tunggu sampai semen mengering.
7. Setelah kering, buka cetakan serta rendam hasil cetakan tadi ke dalam air yang telah di beri garam.
Hal ini dimaksudkan agar zat kimia dalam semen larut tanpa ada bekas.
8. Selesai

32
Perkiraan rincian biaya untuk membuat hiasan akuarium sederhana dan murah.
1. Batu karang satu karung sekitar 90 ribu. Bisa juga cari di pinggir pantai.
2. Bunga plastik dan rumput plastik sekitar 15 ribu.
3. Semen 3 Kg Rp 6.500,-
4. Cat semprot 3 kaleng 60 ribu
5. Selang 5 m, sekitar 5 ribu.
6. Air (gratis biasanya)
7. Pasir (bisa cari di sungai)
8. Cetakan (Bisa dibuat dari wadah bekas biskuit)

Jadi total biaya untuk membuat hiasan akuarium sederhana dan murah adalah Rp 176.500,-. Tetapi
itu tidak bisa jadi patokan, bisa saja kita membuatnya dengan biaya lebih murah.

Itulah tadi cara membuat hiasan akuarium sederhana dan murah. Semoga bermanfaat dan selamat
mencoba!

Sumber: https://duniaair.com/cara-membuat-hiasan-akuarium-sederhana/

Materi Teks Pertemuan 2

Membuat Kain Sasirangan


Jenis bahan sasirangan sendiri pun bermacam-macam, mulai dari sutra ATBM (alat tenun
bukan mesin), sutra serat nenas, sutra grand/super/organdi/chiffon, prima, katun Jepang, satin dan
dorbi. Harganya cukup bervariasi tergantung jenis bahan dan motif yang anda pilih. Untuk jenis sutra,
semakin sulit pembuatan corak/motif atau yang disebut motif berpola, maka harganya pun semakin
mahal.
Kembali ke asal sasirangan, mungkin anda sering mendengar kain jumputan Palembang.
Kata jumputan itu pun berasal dari kata jumput yang artinya diikat, kemudian mendapat akhiran
maka dikenallah dengan sebutan kain jumputan.

Kalau anda perhatikan antara kain Sasirangan dan kain Jumputan, kelihatan ada sedikit
persamaan, dari segi warna maupun motif. Bahan baku kain dan bahan pewarna yang digunakan oleh
pengrajin jumputan, sebagian juga ada yang digunakan oleh pengrajin sasirangan. Perbedaannya
mungkin terletak pada proses pembuatannya, kalau kain jumputan mereka menggunakan tali rapia yang
sudah dikecilkan untuk mengikat motif dan merajut, sedangkan kain sasirangan itu lebih dominan
menggunakan benang untuk menyirang atau merajut sehingga ketika proses akhir selesai, benang
33
yang melekat pada kain itulah yang dinamakan sasirangan.
Untuk mendapatkan motif sasirangan yang bagus diperlukan ketelitian pengrajin bagian
sirang atau merajut, jika penusukan jarum yang mengikuti pola motif yang ada pada lembaran kain itu
jaraknya tidak terlalu jauh dan juga menarik ikatan benangnya pada masing- masing motif itu kuat, istilah
bahasa banjarnya pisit maka hasilnya akan jauh lebih baik dan motif sasirangan terlihat jelas.
Proses pembuatan kain sasirangan cukup rumit/unik, dikerjakan melalui tahap- tahapan
mulai dari mendesign motif, merajut, mencelup, membuka rajutan, mencuci dan menstrika.
Keseluruhan penyelesaiannya dikerjakan oleh masing-masing pengrajin sesuai dengan keahliannya
dan tidak menggunakan alat mekanis.
Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan pemilihan bahan baku dan pewarna yang
berkualitas, kalau kita menggunakan bahan warna yang berkualitas maka hasil yang diperoleh pun
akan memiliki mutu yang tinggi, hal ini bisa kita lihat dengan kecerahan warna yang lekat pada kain
(tidak kelihatan suram), awet dan tahan lama.

Jika para pengrajin menggunakan bahan pewarna yang bagus dan berkualitas maka kesan
atau image dari masyarakat yang mengatakan kain sasirangan itu luntur akan hilang dengan
sendirinya. Karena itu para pengrajin berusaha menjaga kualitas. Namun perlu diketahui, anda akan
menemui perbedaan harga antara masing-masing pengrajin, hal tersebut dipengaruhi oleh jenis bahan
pewarna maupun kain yang mereka gunakan.
Alat yang dibutuhkan :
 Gunting
 Pensil
 Benang jeans
 Rafia
 Karet gelang
 jarum
 etc (manik-manik, biji buah, dll)
 3 buah ember
 Kaos tangan karet
Bahan yang digunakan :
 Kain primisima
 Pewarna batik/ zat warna Naphtol
Proses pembuatan kain sasirangan saat ini bersifat terbuka, artinya siapa saja dapat

34
melakukan pembuatan kain khas Banjar tersebut, asal memiliki keterampilan. Diperlukan adanya
kesungguhan, ketelitian dan kecermatan, sehingga menghasilkan selembar kain sasirangan yang baik,
sempurna dan bermutu. Secara kronologis proses pembuatan kain sasirangan adalah sebagai berikut
:
1. Melukis atau menggambar
Mula-mula pada kain puti dilukis suatu motif sasirangan yang diinginkan. Kain yang akan dilukis
tersebut telah dipotong menurut ukuran yang diinginkan, misalnya 2 meter atau 3 meter. Kain putih
ini bisa dari bahan katun, santung, balacu,kaci, king, primasima satin atau sutera sesuai yang
diinginkan. Melukis cukup dengan mempergunakan pensil biasa asalkan hasil garis-garis lukisan
tersebut tampak dengan jelas. Pekerjaan melukis atau menggambar ini dapat dibedakan dalam dua cara,
yaitu:
 Melukis atau menggambar dengan langsung dan bebas sesuai dengan lukisan atau gambar apa yang
diinginkan, misalnya melukis selembar daun, bunga, bintang dan lain-lain
 Melukis atau menggambar dengan mempergunakan pola atau mal yang telah ada. Lukisan atau
gambar yang dihasilkan tentu saja telah terikat dengan pola yang sudah ada. Pola atau mal yang telah
tersedia tersebut terdiri dari sepotong karton tebal yang telah berlubang berupa garis lurus, garis
lengkung, bundar dan sebagainya. Pola atau mal itu diletakan di atas kain putih yang akan dilukis.
Setelah selesai, pola atau mail itu diletakan lagi ke samping kain tersebut untuk mendapatkan gambar
yang sama. Pekerjaan ini sebenarnya bukan melukis atau menggambar, tetapi hanya menggaris-garis
dengan pensil menurut alur garis-garis sesuai pola yang sudah ada. Motif gambar yang dihasilkan
umumnya adalah untuk mendapat kain sasirangan yang seragam motifnya dalam jumlah banyak.
2. Menjahit atau menjelujur
Setelah lukisan selesai tergambar pada lembaran kain putih tersebut, pekerjaan berikutnya adalah menjahit.
Dengan mempergunakan jarum tangan yang telah diberi benang yang kuat. Kain tersebut dijelujur (dijahit) mengikuti garis-garis
hasil lukisan. Kadang-kadang jahitan itu bisa saja berupa ikatan dengan benang. Setelah jelujur dengan benang telah selesai
untuk selembar kain, maka benang-benang tersebut disisit (ditarik kuat), sehingga tampak hasilnya berupa kain yang
dijelujur tersebut menjadi takarucut (mengkerut)
3. Memberi warna
Baskom yang telah disediakan ditaburi zat pewarna yang diinginkan, kemudian dicarikan dengan ait panas, dan
diaduk dengan wancuh atau potongan kayu sampai cairan warna benar- benar telah merata. Setelah cairan warna sudah
agak dingin, kain yang telah dijelujur dicelupkan ke dalam baskom yang berisi cairan perwarna tersebut. Pada saat
mencelupkan kain kedalam baskom, kedua belah tangan harus menggunakan sarung tangan dari karet tebal yang panjangnya
sampai ke siku. Kain yang diberi warna tersebut tidak sekedar dicelupkan begitu s aja ke dalam baskom, tetapi harus
diremas-remas, dibolak-balik beberapa kali, sehingga warna yang diinginkan benar-benar telah merata dengan baik pada
kain. Pekerjaan ini biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit. Setelah selesai memberi warna di dalam baskom
tersebut kain itu kemudian ditempatkan pada balok rentak guna dikeringkan, tetapi tidak dijemur langsung kena cahaya

35
matahari. Perendaman kain ke dalam baskom ini bisa beberapa kali, sesuai dengan jumlah warna yang diinginkan. Kain
yang telah diberi warna tersebut ditiisakan (dikeringkan airnnya dengan cara dibiarkan) lebih kurang 30 menit

4. Melepaskan benang jahitan


Apabila kain yang telah diberi warna tersebut sudah agak kering, selanjutnya kain ini digelar di
atas tikar purun, benang-benang jahitan atau ikatan pada kain tersebut dilepaskan seluruhnya. Akan
tampai kain tersebut telah berwarna dengan warna yang diinginkan. Apabila terdapat bagian-bagian
tertentu warnanya belum sempurnya, makan secara hati-hati diberikan lagi dengan warna yang
dikehendaki atau terapat pula tambahan warna yang lain dengan pekerjaan tambahan yang disebut
mencacak, dengan menggunakan kapas yang diikatkan pada sebatang bilah seperti pensil.
5. Pengawetan warna
Selanjutnya dilakukan pencelupan ke dalam larutan pengawet warna selama beberapa menit,
maksudnya agar warna kain sasirangan tersebut dapat awet.
6. Dicuci dan dikeringkan
Selanjutnya kain yang sudah selesai diberi warna dan cairan pengawet itu dicuci dan
dikeringkan. Mengeringkan kain tersebut dengan cara dijemur ditempat yang teduh dan tidak kena sinar
matahari secara langsung.
7. Disetrika
Setelah kain tersebut benar-benar telah kering, selanjutnya disetrika agar kain sasirangan ini menjadi
licin. Jadilah selembar kain Khas Banjar yaitu Kain Sasirangan

Sumber: http://hafieahmad.blogspot.com/2017/04/cara-membuat-kain-sasirangan.html

36
MATERI TEKS PERTEMUAN 3
8 Cara Mengendarai Motor Matik yang Benar

Sayangnya karena dianggap praktis tak sedikit yang menyepelekan cara mengendarai motor matik.
Padahal menaiki skutik berbeda dengan motor kopling dan juga motor bebek.
Oleh karena itu, mengutip laman Wahana Honda, beberapa hal di bawah ini akan memandu kalian
supaya paham akan cara mengendarai motor matik yang benar.
1.Pastikan kondisi motor dan pengendara dalam keadaan sehat
Pastikan dulu sebagai pengendara tidak dalam kondisi mengantuk dan galau, karena berkendara dengan
emosi itu berbahaya. Pastikan juga kalau motormu dalam keadaan sehat wal afiat.
2.Nyalakan motor
Menyalakan motor matic itu berbeda dengan motor bebek maupun kopling. Tekan electric starter sembari
kamu menarik tuas rem untuk menyalakannya. Tidak mau menyala? Mungkin standar sampingmu
masih terbuka, karena untuk beberapa motor keluaran terbaru standar samping akan otomatis
mematikan mesin motormu.
3.Duduk rileks dan posisikan tangan senyaman mungkin
Sebelum kamu nge-gas, ada baiknya ditata dulu cara duduk dan posisi tanganmu. Karena posisimu ini
bisa mempengaruhi kualitas menyetir kamu. Jangan jalan dulu sebelum posisimu nyaman. Sama
seperti jangan jadian dulu sebelum hatimu nyaman.
4.Pegang handle gas secara penuh
Ada beberapa pendapat tentang hal ini. Beberapa mengatakan untuk memegang handle gas dengan
sebagian jari dan menyiapkan jari lain di tuas rem. Diharapkan dengan posisi seperti ini kalian dapat
reflek mengerem secara cepat.

Padahal pendapat diatas adalah pendapat yang salah. Posisi yang benar adalah menggenggam penuh
handle gas dengan seluruh jari kalian. Dengan posisi tangan seperti ini kalian bisa lebih mengendalikan
kontrol sepeda motor. Dan lagi ketika ingin mengerem, gas akan terlepas sedikit sehingga kecepatan perlahan
berkurang. Hal ini akan memicu logikamu untuk lebih tenang ketika akan menggunakan rem.
5.Rasakan beda tarikan gas
Tarikan gas dari motor matic dan jenis motor lainnya tentu berbeda. Tarikan gas pertama dari matic ini
terkesan sangat berat. Mesin matic sendiri memang dirancang untuk dapat berjalan ketika mencapai
RPM tertentu.
Jadi untuk awal tarikannya akan sedikit berat, namun ketika motor kalian sudah bergerak, sistem dari mesin
itu gak akan terasa berat lagi. Bahkan kalau kalian mau geber sekencang –

37
kencangnya, motor matic juga gak kalah dengan motor – motor lainnya kok.
6.Turunan dan tanjakan
Penggunaan motor matic di turunan dan tanjakan memang sedikit berbeda. Pastikan kecepatan saat
di turunan sedikit melambat dengan melepas gas dan menggunakan rem yang ada, karena jika
dibiarkan melaju terlalu kencang akan berbahaya bagi kendaraan – kendaraan di sekitar.

Untuk di tanjakan, pastikan untuk menambah kecepatan sebelum jalannya menjulang ke atas.
Karena jika kecepatannya kurang, ada kemungkinan motormu kekurangan tenaga untuk menaiki
tanjakan tersebut.
7.Gunakan rem belakang dan depan
Satu hal yang penting, gunakan kedua rem secara bersamaan agar kualitas pengereman sesuai
dengan harapan. Gunakan insting untuk menarik tuasnya agar pengereman tidak terlalu spontan.
8.Terus membiasakan diri dengan kendaraan
Yang paling penting adalah kalian harus selalu terbiasa dengan kendaraan yang kalian miliki.
Setiap kendaraan itu berbeda, walaupun merek dan jenisnya sama. Kenali kendaraanmu, kenali
setiap karakteristiknya, dan keselamatan dalam berkendara akan selalu menaungimu.

Sumber:
https://naikmotor.com/109576/8-cara-mengendarai-motor-matik-yang-benar

GLOSORIUM

Prosedur, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis


Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa); bukan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun
untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
38
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

DAFTAR PUSTAKA

● Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
● Teks bacaan berjudul “Tujuh bahan alami ini membuat kulit wajah sehat dan cerah” yang diambil
dari buku pelajaran.
● Internet: www.kompas.id.
● Kamus Besar Bahasa Indonesia.

39

Anda mungkin juga menyukai