Anda di halaman 1dari 2

BAHAN MATERI TENTANG KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA LANGSA

Sejarah KIP Provinsi Aceh


PROFIL KIP ACEH

Berdasarkan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan


Aceh dan Qanun Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan
Umum (Pemilu) di Aceh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) yang meliputi KIP
Aceh dan KIP Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Komisi Pemilihan
Umum (KPU).

Komisi ini diberi wewenang oleh undang-undang untuk menyelenggarakan


Pemilu dan Pilkada di seluruh wilayah Aceh. Terdiri dari penyelenggaraan
pemilihan Presiden/Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR/DPRA/DPRK dan
DPD serta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Aceh.

KIP Aceh beranggotakan 7 orang dibentuk oleh oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Aceh, diseleksi oleh tim independen yang bersifat ad hoc dan
menjabat selama lima tahun.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, komisioner KIP Aceh didukung


oleh Kesekretariatan yang dipimpin oleh seorang Sekretaris, bertanggung
jawab terhadap segala urusan administrasi maupun kebutuhan lainnya untuk
mendukung kerja-kerja KIP Aceh.

Sekretariat KIP Aceh memiliki 45 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari
23 pegawai organik (lingkungan Komisi Pemilihan Umum – KPU) dan
selebihnya diperbantukan dari Pemerintah Aceh. []

https://kip.acehprov.go.id/sejarah-kip-provinsi-aceh/

Komisi Independen Pemilihan (KIP) adalah bagian dari Komisi Pemilihan


Umum (KPU) yang berwenang menyelenggarakan Pemilihan Presiden/Wakil
Presiden, Pemilihan Anggota DPR/DPRA/DPRK, serta Pemilihan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh.[1]
KIP hanya berada di Aceh, berbeda dengan di daerah lain di mana pemilihan
diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Keberadaan KIP
diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tentang Pemerintahan Aceh,
dan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2018 tentang perubahan atas Qanun Aceh
Nomor 6 tahun 2016 tentang penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan di
Aceh, sedangkan teknis pelaksanaan lainnya dirinci dalam Qanun dan
Peraturan KPU.
KIP Aceh beranggotakan 7 orang sedangkan KIP Kabupaten/Kota
beranggotakan 5 orang, diusulkan oleh DPR Aceh / DPRK kepada KPU RI,
diseleksi oleh tim independen yang bersifat ad hoc.Anggota KIP Aceh dan KIP
Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan oleh KPU RI,dilantik oleh Gubernur dan
Bupati/Wali kota untuk menjabat selama lima tahun.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh dan Qanun Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
(Pemilu) di Aceh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) yang meliputi KIP Aceh
dan KIP Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Komisi Pemilihan
Umum (KPU).
Komisi ini diberi wewenang oleh undang-undang untuk menyelenggarakan
Pemilu dan Pilkada di seluruh wilayah Aceh. Terdiri dari penyelenggaraan
pemilihan Presiden/Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR/DPRA/DPRK dan
DPD serta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Aceh.[4]
KIP Aceh beranggotakan 7 orang dibentuk oleh oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Aceh, diseleksi oleh tim independen yang bersifat ad hoc dan menjabat
selama lima tahun.[5]
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, komisioner KIP Aceh didukung
oleh Kesekretariatan yang dipimpin oleh seorang Sekretaris, bertanggung
jawab terhadap segala urusan administrasi maupun kebutuhan lainnya untuk
mendukung kerja-kerja KIP Aceh.
Sekretariat KIP Aceh memiliki 45 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 23
pegawai organik (lingkungan Komisi Pemilihan Umum KPU) dan selebihnya
diperbantukan dari Pemerintah Aceh.[6]

Anda mungkin juga menyukai