Anda di halaman 1dari 6
A.3 Tujuan perbandingan hukum Van Apeldorn memberikan perbedaan tujuan perbandingan hukum dalam tujuan yang bersifat teoritis dan tujuan yang bersifat praktis. Tujuan yang bersifat teoritis menjelaskan hukum sebagai gejala dunia (universal) oleh karena itu lah ilmu pengetahuan hukum haruslah dapat memahami gejala dunia tersebut, serta untuk itu harus dipahami hukum di masa lampau dan hukum di masa sekarang. Sedangakan tujuan yang bersifat praktis dari perbandingan hukum merupakan alat pertolongan untuk tata tertib masyarakat dan pembaharuan hukum nasional serta memberikan pengetahuan mengenai berbagai peraturan dan pemikiran hukum kepada pembentuk undang-undang dan hakim. Sederhananya tujuan perbandingan hukum menurut Van Apeldorn yang terbagi menjadi tujuan yang bersifat teoritis dan tujuan yang bersifat praktis yakni secara teoritis menerangkan bahwa dari perbandingan hukum yang dilakukan akan menjadi bahan konstribusi positif untuk menambah rujukan, informasi, atau masukan hukum yang di dalamnya menguraikan hukum merupakan gejala dunia, sehingga ilmu pengetahuan hukum harus dapat memahami gejala dunia, serta perlu juga pemahaman hukum di masa lalu dan pemahaman hukum sekarang ini. Sementara tujuan perbandingan hukum secara praktis akan memberikan manfaat melalui analisis yang dipaparkan dari perbandingan hukum yang dilakukan dan tujuannya sebagai sarana untuk melakukan pembaharuan hukum nasional, menciptakan masyarakat yang tertib serta dari berbagai peraturan dan pemikiran hukum yang dibandingkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembentuk undang- undang dan hakim. Berdasarkan kepada fungsi perbandingan hukum yang bersifat fungsional maka terdapat 4 (empat) tujuan dari mempelajari perbandingan hukum yaitu: tujuan yang praktis, tujuan sosiologis, tujuan politis, dan tujuan pedagogis: 1. Tujuan yang praktis dari perbandingan hukum sangat dirasakan oleh para ahli hukum yang harus menangani perjanjian internasional; 2. Tujuan sosiologis dari perbandingan hukum merupakan observasi suatu ilmu hukum yang secara mum menyelidiki hukum dalam arti ilmu pengetahuan. Perbandingan oleh para ahli sosiologi hukum pada sekarang ini dipergunakan sebagai metode untuk mempelajari dan mendalami sistem hukum di dunia dengan bermaksud membangun asas- asas umum sehubungan dengan peranan hukum dalam masyarakat 3. Tujuan politis dari perbandingan hukum adalah mempelajari perbandingan hukum untuk mempertahankan “status quo” di mana tidak ada maksud sama sekali mengadakan peruabahan mendasar di negara yang berkembang; 4. Tujuan pedagogis dari perbandingan hukum adalah untuk memperluas wawasan mahasiswa sehingga mereka dapat berpikir inter dan multi disiplin serta mempertajam penelaran di dalam mempelajari hukum asing. A.4 Kegunaan atau manfaat perbandingan hukum Di bawah ini akan dijelaskan tentang manfaat atau kegunaan dari perbandingan hukum yang dikemukakan oleh beberapa pakar: 1. Menurut Prof. Sudarto27 Di dalam mempelajari perbandingan hukum terdapat kecenderungan untuk menjurus mempelajari sistem hukum asing. Terdapat 2 manfaat mempelajari perbandingan hukum asing yaitu: a. Yang bersifat umum: 1) Memberikan keputusan bagi orang yang berhasrat ingin tahu yang bersifat ilmiah; 2) Memperdalam pengertian tentang pranata masyarakat dan kebudayaan sendiri; 3) Membawa sikap kritis terhadap sistem hukum sendiri. b. Yang bersifat khusus: Sehubungan dengan dianutnya asas regional aktif dalam KUHP kita )yaitu Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2), bahwa aturan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku bagi warna negara yang berada di luar Indonesia melakukan salah satu perbuatan yang oleh suatu aturan pidana dalam perundang- undangan Indonesia dipandang sebagai kejahatan sedangkan menurut perundangiiundangan negara dimana perbuatan itu dilakukan diancam dengan pidana. Bahwa: fungsi perbandingan hukum tidak lagi hanya semata-mata hanyalah untuk memahami hukum nasional ataupun hukum asing tertentu tetapi juga dapat dipergunakan untuk menemukan penyelesaian dalam masalah hukum yang menyangkut peristiwa hukum yang konkret atau dalam pembentukan hukum nasional.

Anda mungkin juga menyukai