Anda di halaman 1dari 9

RAYMOND B.

CATTELL

(Individual Psychology)

Teori:

Teori Cattell adalah Teori Analisis Faktor; yaitu sebuah teknik statistik yang berdasar pada
korelasi antara variabel pengukuran untuk mengukur faktor umum. Jika korelasi di antara kedua
variabel tinggi, maka ada aspek-aspek yang mungkin sama dalam menyebabkan suatu tingkah
laku atau kepribadian.

Misalnya, kita berasumsi bahwa ‘rasa bersalah’ dengan ‘introvert’ menjadi subjek pengukuran
dalam analisis faktor dan menunjukkan korelasi yang tinggi di antara keduanya.

Maka, kita dapat menyimpulkan bahwa antara rasa bersalah dengan perilaku intorvert memiliki
faktor umum yang menyebabkan seorang individu memiliki kepribadian tersebut.

Defenisi Kepribadian:

”Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation”

Maksudnya adalah, kepribadian seseorang mampu memprediksi perilaku yang akan


dilakukannya dalam situasi tertentu.

Struktur Kepribadian:

1. Berdasarkan Kepemilikan
a. Common Trait (sifat umum)
Yaitu sifat yang dimiliki oleh semua individu dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
Contoh:
Semua orang Indonesia itu sejatinya ramah, terbuka, dan memiliki akar budaya yang
kuat, hanya tingkatannya berbeda pada masing-masing individu.
b. Unique Trait (sifat khusus)
Yaitu sifat-sifat pembeda individu yang menjadikan seseorang unik dan berbeda.
Contoh
Ada orang yang menyukai dan memelihara kucing, akan tetapi beberapa orang lain
tidak menyukai bahkan takut pada kucing.
2. Berdasarkan Modalitas Ekspresi
a. Ability Trait (sifat kemampuan)
Yaitu sifat yang menunjukkan kemampuan seseorang bekerja untuk tujuan tertentu.
Contoh
Individu dengan tingkat intelegensi (IQ) yang tinggi lebih mudah dan cepat dalam
memahami pelajaran daripada individu dengan tingkat intelegensi yang lebih
rendah.
b. Temprament Trait (sifat tempramen)
Yaitu bentuk sifat yang memberitahukan gambaran kondisi emosi seseorang.
Contoh:
Ada individu yang selalu gugup dalam menanggapi sesuatu, ada pula individu yang
selalu santai dan tenang, bahkan di situasi genting sekali pun.
c. Dynamic Trait (sifat dinamis)
Yaitu sifat atau karakter yang mengendalikan tingkah laku (motivasi atau dorongan
dalam berperilaku), pengendalian atas emosi, keinginan serta ketertarikan.
Contoh
Seseorang yang tertarik akan piano membuat dia berambisi untuk bisa memainkan
piano dengan sebaik mungkin, bahkan sampai mengikuti perlombaan atau audisi
yang berkaitan dengan piano.

Dinamika Kepribadian

1. Erg
Yaitu motivasi dasar seseorang dalam berperilaku untuk mencapai tujuannya. Misalnya
erg of fear, mengembangkan kewaspadaan pada saat individu dihadapkan pada objek
yang membahayakan.
Contoh
Saat terjadi gempa bumi dan erupsi gunung merapi, para warga sekitaran radius
berbahaya mengungsi untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan terburuk yang akan
terjadi.
2. Sentiment
Yaitu pola terstruktur dari sikap yang memperoleh energi dari erg dan dibentuk melalui
hasil belajar.
Contoh
Wanita Jepang pada masa ini banyak yang memilih untuk tidak memiliki anak, bahkan
tidak menikah dengan tujuan fokus pada karier dan merawat dirinya sendiri, mereka
memiliki pandangan bahwa menikah dan memiliki anak menyusahkan serta menghambat
kesuksesan kariernya.
3. Attitude
Yaitu konsep tentang tingkah laku spesifik sebagai respon terhadap suatu situasi tertentu.
Contoh
Seorang fotografer yang membutuhkan waktu lama untuk melihat-lihat sebuah gedung
tua yang akan dijadikan objek pengambilan gambarnya, dengan menganalisis sudut-
sudut atau bagian gedung yang mana menurut ia mengandung unsur keindahan dan
keunikan.

Sumber Data

1. Life Record Data (L Data)


Yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
2. Self Rating (Q Data)
Yaitu penilaian dari subjek sendiri terhadap dirinya sendiri dengan mengisi kuesioner
yang diberikan
3. Objective Test (OT Data)
Yaitu observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya
dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi - situasi yang
lain.
HANS EYSENK

(Pendekatan Behaviorisme)

Teori

Teori Eysenck yaitu Teori Tipologi Biologis; dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari
keturunan dalam bentuk tipe dan trait, namun semua tingkah laku juga dapat dipelajari dari
lingkungan.

Defenisi Kepribadian

Kepribadian menurut Eysenck yaitu seluruh pola tingkah laku actual dan potensial dari individu
yang ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.

4 Sektor Utama yang Mengorganisir Perilaku

1. Sektor Kognitif; yaitu pemikiran kita


Contoh:
Menurut saya dia cantik dan juga baik hati
2. Sektor Afektif; yaitu perasaan kita
Contoh:
Saya menyukai dia karena dia cantik dan baik
3. Sektor Konatif; yaitu wujud dari sector kognitif dan afektif (perilaku)
Contoh;
Saya menyatakan perasaan saya kepada dia, bahwa saya menyukai dia
4. Sektor Somatik; yaitu keadaan fisiologis/tubuh kita
Contoh:
Jantung saya berdegub kencang saat berada didekatnya karena saya menyukainya.

Dimensi Kepribadian
1. Faktor E (Extraversion), yaitu kecenderungan untuk menikmati peristiwa postif, terutama
peristiwa sosial.
2. Faktor N (Neuroticism), yaitu kecenderungan untuk mengalami emosi negative
3. Faktor P (Psychoticism),yaitu faktor yang bersifat bipolar.

Hierarki Perilaku

a. Level pertama (Spesific Response/Tindakan Spesifik)


Yaitu perilaku atau pikiran individual yang tidak termasuk karakteristik seseorang.
Contoh:
Seorang murid yang menyelesaikan tugas membaca.
b. Level kedua (Habitual Response/Tindakan Umum)
Yaitu respon yang terjadi secara berulang dalam kondisi serupa.
Contoh:
Seorang murid sering bertahan dengan suatu tugas sampai berhasil diselesainkannya.
c. Level ketiga (Trait/Sifat)
Beberapa respon umum yang saling berhubungan akan membentuk suatu sifat (trait)
Contoh:
Murid akan mempunyai sifat tekun apabila dibiasakan menyelesaikan pekerjaan dikelas
serta terus mengerjakan tugas-tugas lain sampai benar-benar tuntas.
d. Level keempat (Type/Tipe)
Suatu tipe terdiri dari beberapa sifat yang saling berkaitan.
Contoh:
Ketekunan dapat berkaitan dengan inferioritas, penyesuaian emosional yang buruk, sifat
pemalu secara social, serta beberapa sifat lain.
HENRY MURRAY

(Kognitif)

Teori

Teori dari Murray adalah Teori Personologi dimana dia mengatakan bahwa fenomena yang
membentuk kepribadian manusia memiliki ketergantungan yang mutlak terhadap fungsi system
saraf pusat. Ia menyatakan bahwa tanpa otak, maka tidak akan ada kepribadian. Ia meyakini
bahwa segala aspek kepribadian disimpan, diproses, daan dikendalikan oleh otak.

Struktur Kepribadian

1. Id
Dalam pembagian kepribadian Murray, Id bukan hanya mengandung perilaku yang
tak dapat diterima yaitu primitive, amoral, dan bernafsu; tetapi uga mengandung
impuls yang dapat diterima dan disukai, seperti empati, cinta, dan pemahaman social.
2. Ego
Ego adalah conscious organizer yang aktif mengatur perilaku kita. Ego secara sadar
beralasan, berkehendak, dan memutuskan arah perilaku.
3. Superego
Superego terbentuk dari norma-norma yang dapat diterima oleh keluarga, masyarakat,
atau agama. Superego terbentuk karena pengaruh orang tua, figur-figur yang
berwenang, budaya, dan norma.

Kategori Kebutuhan

a. Viscerogenic (Kebutuhan Primer); kebutuhan dasar yang berasal dari tuntutan biologis
yang tidak dapat ditunda
Contoh: sandang, pangan, papan
b. Psychogenic Needs (Kebutuhan Sekunder); kebutuhan yang focus pada pemenuhan
kebutuhan mental, emosional, dan psikologis. Kebutuhan ini terdari:

1. Kebutuhan sikap merendah 11. Kebutuhan menghindari kerusakan


2. Kebutuhan berprestasi 12. Kebutuhan menghindari hal yang
3. Kebutuhan afiliasi memalukan
4. Kebutuhan agresi 13. Kebutuhan menolong
5. Kebutuhan otonomi 14. Kebutuhan ketertiban
6. Kebutuhan penghindaran kegagalan 15. Kebutuhan permainan
7. Kebutuhan membela diri 16. Kebutuhan penolakan
8. Kebutuhan bersikap hormat 17. Kebutuhan merasakan
9. Kebutuhan dominasi 18. Kebutuhan seksual
10. Kebutuhan ekshibisi 19. Kebutuhan pertolongan
20. Kebutuhan pemahaman

Complex

1. Tahap Claustral
Yaitu tahap di mana seseorang merasa aman dalam kandungan orang tuanya.
Complexes;
a. Simple Claustral Complex, terjadi karena adanya keinginan untuk tetap kecil, hangat,
berada di tempat gelap yang aman dan menyendiri.
Orang-orang seperti ini cenderung fokus pada perasaan tidak aman dan tidak berdaya,
sehingga hidup dalam ketakutan akan banyak hal.
b. Anti-claustral, kebalikan dari simple claustral complex.
Orang-orang seperti ini ingin bebas dari kandungan ibunya, takut terkurung dan mati
lemas, karena itu mereka suka perubahan, hal-hal baru, perjalanan, tempat terbuka,
udara segar.
2. Tahap Oral
Yaitu tahap di mana seseorang sangat menikmati kegiatan menghisap susu atau jempol
ketika sedang digendong.
Complexes;
a. Oral Succorance Complex, yaitu perpaduan antara kegiatan mulut, kegiatan yang
pasif, dan kebutuhan untuk didukung dan dilindungi.
Perilaku yang ditunjukkan adalah menghisap, mencium, makan, minum, butuh kasih
sayang, simpati, perlindungan, dan cinta.
b. Oral Agression Comple, yaitu perpaduan mulut dengan perilaku agresif.
Perilaku yang ditunjukkan adalah menggigit, meludah, teriak, sarkasme.
c. Oral Rejection Complex;
Perilaku yang ditunjukkan adalah muntah, pilih-pilih makanan, makan sedikit, takut
terjadi kontaminasi dari mulut (takut berciuman), suka menyendiri, dan tidak mau
bergantung pada orang lain.
3. Tahap Anal
Yaitu tahap di mana seseorang menikmati kesenangan ketika buang air besar.
Complexes;
a. Anal Rejection Complex, membuat seseorang suka akan hal-hal yang mirip dengan
kotoran, yaitu lumpur, dll.
Perilaku yang ditunjukkan adalah jorok, tidak teratur, dan agresi yang ditunjukkan
dengan membuang barang, menggunakan senjata api, merancang bom.
b. Anal Retention Complex
Terlihat dari kesenangannya mengumpulkan barang, menabung, kebersihan,
kerapihan, dan keteraturan.
4. Tahap Urethral
Yaitu tahap di mana seseorang menikmati kesenangan ketika buang air kecil.
Urethral Complex, berkaitan dengan ambisi yang berlebihan, self-esteem yang tidak
tepat, perilaku berlebihan sehingga terlihat bodoh, ngompol, birahi, dan cinta diri sendiri.
Orang-orang seperti ini mempunyai tujuan yang terlalu tinggi, hingga hanya terjadi di
awang-awang.
5. Tahap Genital/Castration
Yaitu tahap dimana seseorang menikmati kesenangan pada alat vitalnya.
Castration Complex, yaitu fantasi anak laki-laki tentang alat kelaminnya yang
kemungkinan bisa dipotong.

Anda mungkin juga menyukai