Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Ekosistem Tundra?

Ekosistem yang hampir sepanjang tahun tidak ditumbuhi pepohonan dan tertutup salju disebut
ekosistem tundra. Jenis ekosistem ini terutama ditemukan di daerah beriklim dingin dan di
daerah dengan curah hujan terbatas atau langka. Daerah kutub adalah beberapa contoh ekosistem
tundra

Jenis ekosistem ini ditemukan di dataran rendah dan dicirikan oleh kondisi lingkungan yang
sangat dingin, mirip dengan gurun. Di wilayah ini, tanah membeku sepanjang tahun dan selama
musim panas, daratan yang tertutup salju mencair dan menghasilkan kolam dangkal. Tumbuhan
kecil berbunga dan berbagai jenis lumut jarang ditemukan, karena kawasan ini biasanya tidak
berpohon dan selalu tertutup salju.

Ciri-ciri Ekosistem Tundra


1. Ekosistem ini biasanya memiliki musim dingin yang panjang dan musim panas yang
sangat singkat.
2. Ekosistem tundra sangat berangin dengan kelembapan tinggi dan curah hujan lebih
sedikit.
3. Suhu di wilayah ini berada di bawah titik beku pada malam hari. Pada siang hari, suhu
masih memungkinkan tumbuhnya tanaman.
4. Nutrisi utama yang ditemukan di wilayah ini adalah fosfor dan nitrogen. Fosfor
umumnya dihasilkan melalui curah hujan, sedangkan dari proses biokimia, daerah
tersebut menghasilkan nitrogen.

Hewan Ekosistem Tundra

Tundra adalah wilayah terdingin dari semua bioma dan hewan di wilayah ini termasuk herbivora,
karnivora, dan omnivora. Serigala, rubah, kelinci, collembola, muskox, rusa kutub, marmut,
kambing gunung, domba, rusa dan berbagai jenis cacing, lalat, kupu-kupu, dan serangga liar
lainnya adalah contoh hewan penting di ekosistem tundra.

Tumbuhan Ekosistem Tundra

Beberapa jenis vegetasi jarang yang ditemukan di kawasan ini adalah tumbuhan herba, lumut,
dan lumut kerak. Tanaman lain termasuk:

 sedimen
 Bergegas
 pohon birch
 krusta
 Rumput kapas
 kesehatan kurcaci
 Semak semak
 Pohon willow kerdil
 Sedimen lahan kering
 Lumut sphagnum
Persebaran tundra

Ekosistem tundra adalah salah satu ekosistem yang dapat ditemukan di wilayah-wilayah dengan
iklim yang dingin, seperti di kutub utara dan di daerah pegunungan tinggi yang tinggi di seluruh
dunia. Persebaran ekosistem tundra umumnya terjadi di dua wilayah utama:

1. Tundra Arctic:

 Tundra Arctic terletak di wilayah kutub utara, terutama di sekitar Lingkar Arktik.
Wilayah ini mencakup bagian-bagian dari Alaska, Kanada Utara, Greenland, Rusia,
Norwegia, dan beberapa wilayah lainnya di dekat kutub utara.
 Iklim di tundra Arctic sangat dingin, dengan musim panas yang pendek dan musim
dingin yang sangat panjang. Suhu rata-rata selama musim panas berkisar dari 3 hingga 12
derajat Celsius, sementara suhu musim dingin bisa mencapai -34 derajat Celsius.
 Vegetasi tundra Arctic terdiri dari lumut, rumput, semak, dan beberapa spesies tanaman
berbunga rendah yang tahan dingin. Pohon umumnya tidak tumbuh di sini karena kondisi
iklim yang keras.
 Hewan-hewan yang hidup di tundra Arctic termasuk rusa kutub, muskox, lemming,
beruang kutub, rubah Arktik, dan berbagai spesies burung migran.
2. Tundra Alpine:

 Tundra alpine terdapat di wilayah pegunungan tinggi di seluruh dunia, terutama di


daerah-daerah dengan ketinggian yang tinggi seperti Pegunungan Rocky di Amerika
Utara, Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Pegunungan Alpen di Eropa, dan
Pegunungan Himalaya di Asia.
 Iklim di tundra alpine juga dingin, tetapi sebagian besar berada pada ketinggian yang
lebih rendah daripada tundra Arctic. Suhu dapat bervariasi secara signifikan tergantung
pada lokasi dan ketinggian.
 Vegetasi di tundra alpine terdiri dari rumput, lumut, tanaman rendah, dan semak yang
tahan dingin. Pohon-pohon biasanya tidak tumbuh di ketinggian yang tinggi.
 Hewan-hewan yang hidup di tundra alpine sering kali memiliki adaptasi khusus untuk
bertahan di lingkungan yang keras, seperti yak, kambing gunung, marmot, dan burung-
burung pegunungan.

Persebaran ekosistem tundra dipengaruhi oleh faktor iklim, ketinggian, dan topografi. Ekosistem
tundra memiliki produktivitas yang rendah karena musim tumbuh yang pendek dan suhu rendah,
tetapi mereka merupakan habitat penting bagi berbagai spesies unik yang telah beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang ekstrem ini. Perlindungan dan pelestarian ekosistem tundra
penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan alaminya

Kondisi Lingkungan Tundra

Tundra adalah salah satu jenis ekosistem yang sangat unik dan rentan. Ini ditemukan di daerah
yang terletak di sebelah utara garis lintang 60 derajat utara, terutama di wilayah Arktik dan
beberapa bagian dari pegunungan tinggi di seluruh dunia. Kondisi lingkungan di tundra sangat
khas, dan beberapa ciri utama termasuk:

 Iklim Dingin: Salah satu ciri utama tundra adalah suhu yang sangat rendah sepanjang
tahun. Musim panasnya singkat dan dingin, sementara musim dinginnya sangat ekstrem
dengan suhu yang sering turun di bawah titik beku. Rata-rata suhu musim panas berkisar
antara 3 hingga 12 derajat Celsius, sementara suhu musim dingin bisa mencapai minus 34
derajat Celsius atau lebih rendah.
 Permafrost: Tundra sering disertai dengan permafrost, yaitu lapisan tanah yang beku
sepanjang tahun. Permafrost ini bisa cukup dalam dan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman serta drainase tanah.
 Vegetasi Rendah: Tundra memiliki vegetasi yang sangat rendah, biasanya terdiri dari
lumut, semak, rumput pendek, dan beberapa jenis tanaman keras seperti semak beri.
Pohon jarang tumbuh di sini karena kondisi iklim yang keras.
 Hewan Adaptasi: Tundra adalah rumah bagi berbagai spesies hewan yang telah
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras. Contoh hewan-hewan ini termasuk
rusa kutub, lemming, rubah artik, beruang kutub, dan burung-burung migran.
 Keanekaragaman Terbatas: Keanekaragaman hayati di tundra lebih rendah dibandingkan
dengan ekosistem lainnya karena kondisi yang keras. Namun, beberapa spesies tanaman
dan hewan telah mengembangkan adaptasi yang unik untuk bertahan hidup di lingkungan
ini.
 Ancaman Perubahan Iklim: Tundra sangat rentan terhadap perubahan iklim. Peningkatan
suhu global telah menyebabkan pencairan permafrost dan mengancam ekosistem ini. Hal
ini juga dapat mempengaruhi banyak spesies yang telah beradaptasi dengan kondisi
tundra.
 Manfaat Lingkungan: Meskipun tundra tidak banyak digunakan untuk pertanian atau
pemukiman manusia, mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem global. Tundra adalah penyimpan karbon besar karena permafrostnya, dan
perubahan dalam ekosistem ini dapat memiliki dampak besar pada perubahan iklim
global.

Penting untuk menjaga dan melestarikan ekosistem tundra karena pentingnya dalam menjaga
keseimbangan lingkungan global dan sebagai habitat bagi spesies yang telah beradaptasi dengan
kondisi unik ini.

Produktivitas Tundra

Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas tundra:

 Iklim Ekstrem: Tundra memiliki iklim yang sangat dingin dengan musim dingin yang
panjang dan suhu yang sangat rendah. Musim panas pendek juga mengurangi waktu yang
tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Suhu rendah memperlambat proses biologis,
seperti fotosintesis, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
 Tanah Beku: Banyak bagian tundra memiliki tanah yang beku sepanjang tahun atau
permukaan tanah yang beku sebagian besar tahun. Hal ini membuat akar tanaman sulit
untuk menembus tanah dan mencapai air dan nutrisi yang dibutuhkan.
 Nutrisi Terbatas: Tanah tundra sering kali memiliki kandungan nutrisi yang rendah
karena proses dekomposisi lambat akibat suhu rendah. Nutrien yang ada dalam tanah
juga dapat terperangkap dalam lapisan beku, sulit diakses oleh tanaman.
 Hari Panjang dan Malam Panjang: Di beberapa bagian tundra, seperti di Arktik, terdapat
periode panjang tanpa matahari (malam panjang) dan periode panjang tanpa malam (hari
panjang). Hal ini dapat mengganggu proses fotosintesis dan metabolisme tanaman.
 Spesies Tanaman yang Terbatas: Keanekaragaman spesies tanaman di tundra cenderung
rendah, dan jenis tanaman yang tumbuh di sana biasanya memiliki tingkat pertumbuhan
yang lambat.
 Meskipun produktivitas tundra relatif rendah, ekosistem ini memiliki peran penting
dalam menjaga keseimbangan ekologi dan menyediakan habitat untuk berbagai jenis
hewan, seperti karibu, lemming, burung migran, dan beberapa spesies predator.
Produktivitas tundra juga dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun, tergantung pada faktor
cuaca dan iklim, sehingga tetap memainkan peran dalam ekosistem global.

 Berikut adalah beberapa informasi tentang kondisi flora dan fauna di tundra:
1. Flora Tundra:
 Tanaman Pendek dan Tumbuhan Rendah: Tundra ditandai oleh tanaman pendek seperti
lumut, liken, dan semak yang mampu bertahan hidup dalam iklim yang dingin dan
berangin. Tanaman ini sering disebut sebagai "tundra flora" dan mampu tumbuh di atas
lapisan tanah beku yang disebut permafrost.
 Tumbuhan Tahan Angin: Tanaman tundra sering memiliki adaptasi khusus untuk
bertahan dari angin yang kencang dan cuaca yang keras. Misalnya, banyak tumbuhan
tundra memiliki bentuk tumbuh rendah dan berdaun keras untuk mengurangi kehilangan
air dan mengurangi efek angin.
 Tanaman Musim Pendek: Musim tumbuh di tundra sangat pendek, biasanya hanya
berlangsung beberapa minggu setiap tahunnya. Oleh karena itu, tanaman tundra harus
tumbuh dan berbunga dengan cepat untuk memaksimalkan peluang reproduksi.
2. Fauna Tundra:
 Hewan Peliharaan dan Burung: Beberapa hewan tundra yang paling terkenal
adalah rusa kutub, karibu, rubah arktik, lemming, dan berbagai jenis burung
seperti burung camar arktik dan burung hantu salju.
 Hewan Bermigrasi: Karibu adalah hewan yang sering bermigrasi dalam
jumlah besar di tundra. Mereka mengikuti jalur migrasi yang panjang untuk
mencari makanan selama musim panas.
 Predator Utama: Predator utama di tundra termasuk serigala arktik, beruang
kutub, dan beberapa jenis burung pemangsa. Mereka berburu hewan-hewan
tundra untuk makanan.
 Hewan dengan Adaptasi Khusus: Hewan-hewan tundra sering memiliki
adaptasi fisik seperti bulu tebal, lapisan lemak, atau perubahan warna yang
memungkinkan mereka bertahan hidup dalam suhu yang sangat rendah.
 Hewan Air: Di tundra yang dekat dengan pantai atau perairan beku, Anda juga
dapat menemukan mamalia laut seperti anjing laut dan paus.
Daur hara dan daur materi di tundra adalah proses alamiah di lingkungan ekosistem tundra, yang
terletak di daerah kutub utara di sekitar lingkaran Arktik. Tundra adalah ekosistem yang sangat
dingin dan kering, dengan musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Daur hara
dan daur materi di tundra sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim dan lingkungan yang keras.

1. Daur Hara di Tundra:

 Siklus Nutrisi: Nutrisi di tundra cenderung terkonsentrasi di dalam tanah beku. Selama
musim panas yang singkat, lapisan atas tanah bisa mencair, dan tanaman dapat menyerap
nutrisi dari tanah ini.
 Decomposition (Penguraian): Proses penguraian bahan organik oleh bakteri dan fungi
terjadi sangat lambat karena suhu rendah dan kurangnya air. Ini berarti bahwa bahan
organik seperti dedaunan dan serasah tanaman bisa bertahan selama bertahun-tahun
sebelum benar-benar terurai.
 Recycling Nutrisi: Tanaman di tundra seringkali harus bersaing untuk mendapatkan
nutrisi yang terbatas. Beberapa tanaman dapat menggantungkan diri pada hubungan
simbiotik dengan mikroba yang membantu mereka mengekstraksi nutrisi dari tanah yang
miskin nutrisi.
2. Daur Materi di Tundra:
 Tanaman Tumbuh: Selama musim panas, beberapa jenis tanaman tundra dapat tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan dedaunan dan batang.
 Makanan untuk Hewan: Dedanun dan batang ini adalah sumber makanan utama bagi
herbivora seperti lemming, caribou, dan beruang kutub. Herbivora ini adalah bagian
penting dari rantai makanan tundra.
 Predator dan Pengurai: Herbivora di tundra adalah makanan bagi predator seperti rubah,
serigala, dan burung pemangsa. Setelah kematian hewan ini, mereka diurai oleh pengurai
seperti bakteri dan serangga pengurai.
 Pengaruh Iklim: Kondisi cuaca dan iklim yang keras di tundra dapat mempengaruhi
ketersediaan makanan bagi hewan-hewan tundra. Misalnya, musim dingin yang panjang
dapat menyebabkan kelaparan bagi beberapa hewan.
 Perubahan Iklim: Perubahan iklim global dapat memengaruhi daur materi di tundra.
Perubahan suhu dan curah hujan yang ekstrem dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, kelangsungan hidup hewan, dan proses penguraian.

DAFTAR PUSTAKA

Bliss, L.C., & Matveyeva, N.V. (1992). Circumpolar Arctic vegetation. In F.S. Chapin III, R.L.
Jefferies, J.F. Reynolds, G.R. Shaver, & J. Svoboda (Eds.), Arctic Ecosystems in a
Changing Climate: An Ecophysiological Perspective (pp. 59-89). Academic Press.

Post, E., & Forchhammer, M.C. (2008). Climate change reduces reproductive success of an
Arctic herbivore through trophic mismatch. Philosophical Transactions of the Royal
Society B: Biological Sciences, 363(1501), 2369-2375.
Chapin, F.S., Sturm, M., Serreze, M.C., McFadden, J.P., Key, J.R., Lloyd, A.H.,& Hinzman,
L.D. (2005). Role of land-surface changes in Arctic summer warming. Science,
310(5748), 657-660.

Callaghan, T.V., Tweedie, C.E., Åkerman, J., Andrews, C., Bergstedt, J., Butler, M.G.,&
Riedlinger, D.J. (2011). Multi-decadal changes in tundra environments and ecosystems:
Synthesis of the International Polar Year-Back to the Future Project (IPY-BTF). Ambio,
40(6), 705-716.

Walker, D.A., Raynolds, M.K., Daniëls, F.J.A., Einarsson, E., Elvebakk, A., Gould, W.A., &
Lévesque, E. (2005). The Circumpolar Arctic vegetation map. Journal of Vegetation
Science, 16(3), 267-282.

Post, E., Bhatt, U.S., Bitz, C.M., Brodie, J.F., Fulton, T.L., Hebblewhite, M., & Walker, D.A.
(2019). Ecological consequences of sea-ice decline. Science, 365(6448), 504-509.

Forbes, B.C., Fauria, M.M., & Zetterberg, P. (2010). Russian Arctic warming and 'greening' are
closely tracked by tundra shrub willows. Global Change Biology, 16(5), 1542-1554.

Sturm, M., Schimel, J., Michaelson, G., Welker, J.M., Oberbauer, S.F., Liston, G.E.,&
Romanovsky, V.E. (2005). Winter biological processes could help convert Arctic tundra
to shrubland. BioScience, 55(1), 17-26.

Anda mungkin juga menyukai